PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM...

14
PKM PEMBERDAYAAN EKONOMI PENYANDANG DISABILITAS DENGAN PENGUASAAN BERBAGAI KETRAMPILAN BAGI REMAJA PUTRI DI SEKOLAH LUAR BIASA Tahun 1 dari rencana 1 tahun Novita, S.Pd, MA NIP. 198011092006042001 Dr. Ir. Siti Rusdiana, M.Eng NIP. 196309101990022001 Dibiayai oleh : Universitas Syiah Kuala Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA Oktober 2017

Transcript of PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM...

PKM PEMBERDAYAAN EKONOMI PENYANDANG

DISABILITAS DENGAN PENGUASAAN BERBAGAI

KETRAMPILAN BAGI REMAJA PUTRI

DI SEKOLAH LUAR BIASA

Tahun 1 dari rencana 1 tahun

Novita, S.Pd, MA

NIP. 198011092006042001

Dr. Ir. Siti Rusdiana, M.Eng

NIP. 196309101990022001

Dibiayai oleh :

Universitas Syiah Kuala

Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Oktober 2017

ii

RINGKASAN

Program PKM yang diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat ini

menitikberatkan pada transfer keahlian dan teknologi kedua mitra tersebut dengan

menfaatkan potensi siswi dan siswa dan waktu luang mereka untuk mendapatkan

transfer teknologi berupa keahlian memproduksi aneka lenan rumah tangga dari bahan

perca, kerajinan kain flanel, aneka sulaman dan pemasangan payet pada lenan rumah

tangga sehingga menjadi salah satu sumber ekonomi.

Sebanyak 30 orang siswi penyandang disabilitas dari SMPLB dan SMALB sedang

ditransfer keahlian memproduksi lenan rumah tangga. Untuk memudahkan

komunikasi maka tim pengabdi dibantu oleh para dewan guru dan kepala sekolah

untuk mempermudah komunikasi. Kerjasama yang baik antara tim, dewan guru,

kepala sekolah, serta tenaga pembantu lapangan sangat mendukung kegiatan ini

sehingga dapat selesai tepat waktu seperti yang ditargetkan sebelumnya.

DAFTAR ISI

ii

Halaman

Halaman Pengesahan ………………………………………………... i

Daftar Isi …………………………………………………………….. ii

Ringkasan …………………………………………………………… iii

Bab 1. Pendahuluan ………………………………………………… 1

Bab 2. Target dan Luaran …...................…………………………… 3

Bab 3. Metode Pelaksanaan ………………………………………… 4

Bab 4. Kelayakan Perguruan Tinggi ........………………………….. 6

Bab 5. Hasil yang Telah Dicapai …………………………………….

Bab 6. Rencana Kerja Selanjutnya ...................................................

Bab 7. Kesimpulan dan Saran ...........................................................

Daftar Pustaka ………………………………………………………..

7

9

10

11

Lampiran 1 ………..………………. ……………………………… 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

Analisi Situasi

Mitra 1 SMPLB Bukesra

SMP Luar Biasa Bukesra terletak di desa Doi, Kecamatan Ulee Kareng, Kota

Banda Aceh, Provinsi Aceh. Sekolah LB ini berjarak sekitar 5 Km dari Kampus

Universitas syiah Kuala, Darussalam. Saat ini SMPLB ini mempunyai 21 orang

siswa dengan beragam disabilitas. Sekolah menjadi tumpuan bagi bagi masyarakat

dibeberapa kecamtan sekitar, khususnya bagi keluarga yang mempuyai anggota

kelurga yang berkebutuhan khusus. Sehingga eksistensi sekolah ini menjadi sangat

penting bagi masyarakat di Ulee Kareng dan sekitarnya mengingat letak sekolah

yang strategis dan sudah mempunyai Bangunan Genung Sekolah sendiri yang

dimiliki yayasan.

Mitra 2 SMALB Banura

SMA Luar Biasa Banura terletak di desa Lambro-Bilue, Kecamatan Kuta Baro,

Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Jarak tempuh dari Kampus Universitas syiah

Kuala ke SMALB ini sekitar 15 Km yang dapat ditempuh dengan jalan darat.

Walaupun tergolong relatif muda dalam usianya, akan tetapi kehadiran sekolah luar

biasa dalam jenjang SLTA sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan

jumlah SMALB yang ada di Provinsi Aceh masih sangat sedikit dibandingkan

dengan jumlah SMP dan SD LB yang ada di Aceh saat ini.

Tujuan dari kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah membangun

kematangan sikap berwirausaha sebagai salah satu upaya dalam rangka

menumbuhkan kecakapan hidup bagi remaja putri SMPLB Bukesra dan SMALB

Banura dengan memberikan pendidikan non formal dalam bidang

kewirausahaan. Tujuan dari program ini adalah memberikan bekal bagi peserta

agar memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam memasuki dunia

wirausaha yang mandiri. Disamping itu, remaja putri SMPLB Bukesra dan

2

SMALB Banura akan diberikan pemahaman yang meliputi pembinaan fisik,

mental, kemandirian maupun pelatihan keterampilan agar memiliki motivasi, etos

kerja dan dapat menghasilkan karya-karya yang unggul sehingga mampu

bersaing di dunia luar.

3

BAB II

TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan analisis permasalahan di atas maka kegiatan yang disepakati

untuk diselesaikan selama pelaksanaan program IbM adalah sebagai berikut: (1)

Meningkatkan motivasi wirausaha mitra agar timbul kemandirian dan

kematangan emosi dalam memulai usaha; (2) Meningkatkan pengetahua remaja

putri SMPLB Bukesra dan SMALB Banura agar terampil di bidang memproduksi

memproduksi lenan rumah tangga, menghias jilbab, menghias kain, kerajinan kain

flanel, merajut, aneka sulaman dan pemasangan payet pada busana sehingga

mampu membuat desain produk yang kreatif dan inovatif; (3) Memberikan

keterampilan dalam penggunaan media internet untuk menunjang fungsi

pemasaran produk berupa strategi pemasaran yang proaktif; (4) Meningkatkan

pemahaman tentang manajemen produksi dan manajemen usaha, terutama

dalam pembagian tugas dan wewenang seluruh anggota mitra; (5) Memberikan

keterampilan dalam pembuatan proposal usaha dan mengembangkan jaringan agar

mampu memperoleh pendanaan dari instansi pemerintah maupun swasta.

4

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Tahapan pelaksanaan akan untuk mendukung realisasi metode yang

ditawarkan dalam bentuk rencana kegiatan, tersusun dalam skedul pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat untuk program IbM sesuai dengan tahapan sebagai

berikut:

(1) tahap persiapan;

(2) tahap assesment;

3) tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan;

(4) tahap pemformulasian rencana aksi;

(5) tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan;

(6) tahap evaluasi.

Pelaksanaan program IbM ini memang dilaksanakan sebagai upaya

pemberdayaan remaja putri SMPLB Bukesra dan SMALB Banura dalam bidang

kewirausahaan melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan yang menitikberatkan

kepada pengembangan usaha. Metode pelaksanaan program yang akan dilakukan

adalah:

(1) Pelatihan produksi,

(2) pelatihan pemasaran,

(3) pelatihan manajemen usaha,

(4) pendampingan.

Semua metode ini merupakan satu kesatuan dari program IbM ini.

5

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Syiah Kuala merupakan suatu lembaga pendidikan yang tertua di

Aceh dan telah banyak berkecimpung dan berandil besar dalam pemberdayaan

ekonomi masyarakat di Propinsi Aceh. LPPM sebagai lembaga yang langsung

mengkoordinasi sebagian besar program pemberdayaan ekonomi masyarata di Aceh

sudah berpengalaman dalam strategi peningkatan income percapita masyarakat di

Aceh.

Tim pelaksana kegiatan pengabdian ini terdiri dari staf pengajar Jurusan

Pendidikkan Kesejahteraan Keluarga (PKK), FKIP Unsyiah dan staf pengajar

FMIPA Unsyiah. Baik ketua tim pelaksana maupun anggota tim pelaksana kegiatan

ini telah berpengalaman dalam melakukan berbagai penelitian dan juga pengabdian

pada masyarakat. Tim pelaksana telah melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan

dalam bidang yang sama selama proses rehabilitasi setelah musibah tsunami di tahun

2004.

6

BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian ini telah menumbuhkan semangat dan rasa percaya diri

para penyandang disabilitas di SMPLB dan SMALB untuk mampu berkarya

menghasilkan berbagai produk kerajinan rumah tangga dari kain perca. Adapun

kegiatan yang dilaksanakan mencakup bidang produksi, strategi pemasaran, serta

administrasi keuangan.

4. 1 Bidang Produksi

Kegiatan untuk bidang produksi dilakukan dengan beberapa tahapan

dikarenakan para siswa/i SMPLB dan SMALB belum mempunyai dasar-dasar dalam

bidang jahit-menjahit dan tekstil. Sebelum kegiatan dimulai para siswa/i SMPLB dan

SMALB harus mempunyai standar dasar kemampuan sehingga diharapkan akan lebih

mudah dalam mentransfer ilmu dan keahlian yang diberikan. Untuk memudahkan maka

tahapan kegiatan dimulai dari tingkat paling dasar. Dibutuhkan kesabaran dari kita karena

para siswa/i SMPLB dan SMALB mempunyai latar belakang yang berbeda dengan

sekolah umum lainnya. Dalam kegiatan di SMPLB dan SMALB ini, tim dibantu oleh

Ipah Modiste untuk pelatihan produksi.

Karena kegiatan masih sedang berlangsung, sehingga baru beberapa produk

kebutuhan rumah tangga dari kain perca dan fanel: kotak tissue, bross, tas tangan

sederhana, serta tutup galon aqua. Kecepatan para siswa/i SMPLB dan SMALB

dalam menghasilkan produk masih reltif lamban, akan tetapi seiring dengan waktu

dan latihan yang terus menerus, maka kuantitas dan kualitas produk akan semakin

meningkat. Diharapkan setelah para siswa/i SMPLB dan SMALB mendapatkan

pelatihan nantinya mampu memproduksi barang-barang yang lebih bervariasi

dibanding sebelum mendapatkan pelatihan ini.

7

Gambar 1. Tim bersama Ketua Yayasan dan

Kepala Sekolah Gambar 2. Tim sedang menjelaskan tahap-tahap

pembautan salah satu bentuk kerajinan

Gambar 3. Salah satu siswa memperlihatkan

produk yang telah dihasilkan dengan penuh

rasa percaya diri.

Gambar 4. Proses pembuatan produk lainnya

oleh siswi SMPLB dan SMA LB

8

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Program pemberdayaan ini akan terus dikembangkan sebagai suatu sarana

penting untuk meningkatkan pendapatan siswa/i siswa/i SMPLB dan SMALB secara

berkelanjutan. Melalui kerjasama kemitraan dan kualitas produk yang terjaga, maka

kegiatan pemberdayaan ini akan terus bisa berlanjut, walaupun tim pengabdi dan

mahasiswa Program PKM ni sudah kembali ke kampus. Kami juga akan

mengupayakan supaya bisa terjalin komunikasi dan kerjasama yang berlanjut antara

tim dengan siswa/i SMPLB dan SMALB kelompok sasaran di SMALB Banura dan

SMPLB Bukestra. Sehingga kegiatan pemberdayaan ini yang diinisiasi oleh DRPM

akan menjadi pioneer dalam usaha-usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat di SLB

lainnya.

9

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Untuk bidang produksi, setelah para para siswa/i SMPLB dan SMALB mendapatkan

pelatihan pengelolaan kain perca dan fanel dari pakar d a n d i t a m b a h dengan berbagai

materi lainnya, para siswa/i SMPLB dan SMALB telah mempunyai kecapakan dan kemampuan

memproduksi berbagai kebutuhan rumah tangga dari kain perca.

b. Untuk bidang pemasaran, produk para siswa/i SMPLB dan SMALB sudah mulai dikenal

oleh keluarga siswa yang diperkenalkan ketika mengantar dan menjemput anak-anak mereka di

sejkolah siswa/i SMPLB dan SMALB.

c. Kegiatan ini masih akan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

d. Para siswa/i SMPLB dan SMALB sangat antusias mengikuti kegiatan ini, serta dukungan dari

berbagai aspek dari para guru fdan kepala sekolah sangat membantu tim dalam melaksanakan

kegiatan ini.

Saran

Sebaiknya kegiatan pemberdayaan untuk sekolah penyandang disabilitas untuk para siswa/i

SMPLB dan SMALB ini lebih sering dilaksanakan untuk menumbuh-kembangkan semangat dan

rasa percaya diri para siswa. Para siswa/i SMPLB dan SMALB mempunyai semangat dan bakat yang

cukup baik jika keahlian mereka terus dibina dan diasah dengan berbagai program pemberdayaan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2 00 1. E ko nomi Makro . E dis i-4 . Penerbit Yogyakarta: BPFE. Bank

Indonesia,

Giovany, M.N. 2010. Profil Wirausaha Muda Terdidik pada Bisnis Butik On - line: S tudi

Tentang Mo tivasi B erwiraus aha, J iwa Kewirausahaan dan Aspek-Aspek

Manajemen Saat Memulai Usaha dan Memasuki Pasar Ekspor.

Miles, P Morgan., Covin G jefferey., Heeley b Michael (2 0 0 0 ), T he Relatio ns hip B et

ween Environmental Dynamism and Small Firm structure, strategy, and

Performance.Journal of Marketing theory and Practice. Pp. 63-74