Program Bangunan dan Lingkungan - bpsdm.pu.go.id filedan Wilayah Perencanaan, Analisis Pengembangan...

46
PENGANTAR PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN i MODUL 3 Program Bangunan dan Lingkungan 2016 DIKLAT RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TINGKAT DASAR I KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Transcript of Program Bangunan dan Lingkungan - bpsdm.pu.go.id filedan Wilayah Perencanaan, Analisis Pengembangan...

PENGANTAR PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN i

MODUL 3

Program Bangunan dan Lingkungan 2016

DIKLAT RENCANA TATA BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN TINGKAT DASAR I

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

ii Program Bangunan dan Lingkungan

Program Bangunan dan Lingkungan iii

KATA PENGANTAR

Modul Program Bangunan dan Lingkungan memberikan pemahaman tentang

Program Bangunan dan Lingkungan dalam rangka menyusun dokumen Rencana

Tata Bangunan dan Lingkungan.

Buku ini terdiri atas 5 (lima) bab yang terdiri dari Pendahuluan, Analisis Kawasan

dan Wilayah Perencanaan, Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis

Masyarakat, Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan, dan

Penutup. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat. Modul ini

disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan

lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat.

Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas

tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.

Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan

peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan

bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam

bidang penataan bangunan.

Semarang, Desember 2016

Kepala Balai Uji Coba Sistem Diklat

Perumahan dan Permukiman

iv Program Bangunan dan Lingkungan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ III

DAFTAR ISI ............................................................................................................ IV

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. IV

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................... VIII

Deskripsi ................................................................................................. viii A.

Persyaratan ............................................................................................ viii B.

Metode ................................................................................................... viii C.

Alat Bantu/Media ................................................................................... viii D.

Indikator Keberhasilan ........................................................................... viii E.

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 7

Latar Belakang .......................................................................................... 8 A.

Deskripsi Singkat ...................................................................................... 8 B.

Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 8 C.

Analisis kawasan dan wilayah perencanaan; ........................................... 9 a.

Analisis pengembangan pembangunan berbasis masyarakat; ................ 9 b.

Konsep dasar perancangan tata bangunan dan Lingkungan; .................. 9 c.

Materi dan Submateri Pokok ................................................................... 9 D.

Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan ........................................... 9 1.

Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat ................. 9 2.

Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan dan Lingkungan ........... 9 3.

Estimasi Waktu ......................................................................................... 9 E.

BAB 2 ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERENCANAAN ............................... 11

Indikator Keberhasilan ........................................................................... 12 A.

Umum ..................................................................................................... 12 B.

Komponen Analisis ................................................................................. 12 C.

Hasil Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan ................................. 15 D.

Latihan .................................................................................................... 15 E.

Rangkuman ............................................................................................ 16 F.

BAB 3 ANALISIS PENGAMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT .. 17

Indikator Keberhasilan ........................................................................... 18 A.

Umum ..................................................................................................... 18 B.

Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat .............................. 19 C.

Tahapan Perencanaan Partisipatif ......................................................... 19 D.

Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat .................................................. 20 E.

Proses Partisipasi Masyarakat ................................................................ 21 F.

Program Bangunan dan Lingkungan v

Latihan .................................................................................................... 21 G.

Rangkuman ............................................................................................ 22 H.

BAB 4 ................................................................................................................... 23

KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA BANGUNAN DAN DAN LINGKUNGAN ... 23

Indikator Keberhasilan ........................................................................... 24 A.

Umum ..................................................................................................... 24 B.

Komponen dan Dasar Perancangan. ...................................................... 24 C.

Kriteria penyusunan Komponen Dasar Perancangan ............................ 25 D.

Hasil Konsep Dasar Perancangan ........................................................... 27 E.

Latihan .................................................................................................... 32 F.

Rangkuman ............................................................................................ 32 G.

BAB 5 PENUTUP .................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 37

GLOSARIUM ........................................................................................................ 39

vi Program Bangunan dan Lingkungan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Blok Pengembangan Kawasan ................................................................ 27

Gambar 2 Konsep Pengembangan Kawasan Tepian Air .......................................... 28

Gambar 3 Rencana Pengembangan Kawasan Sepanjang Kalimas, Surabaya .......... 29

Gambar 4 Blok-blok Pengembangan Kawasan ........................................................ 30

Gambar 5 Konsep Perancangan Kawasan Sentra Niaga, Gorontalo ........................ 31

Program Bangunan dan Lingkungan vii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Deskripsi A.

Modul Ketentuan Pengendalian Rencana terdiri dari tiga kegiatan belajar

mengajar, yaitu: Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan, Analisis

Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat dan Konsep Dasar

Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.

Persyaratan B.

Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan skema, gambar dan

tabel yang difungsikan untuk memudahkan peserta latih agar lebih memahami

materi modul.

Metode C.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan

kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber), adanya

kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

Alat Bantu/Media D.

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat

Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:

1. LCD/projector

2. Laptop

3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya

4. Flip chart

5. Bahan tayang

6. Modul dan /atau bahan ajar

Indikator Keberhasilan E.

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami:

1. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan;

2. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat;

3. Konsep Dasar Perancangan Tata bangunan dan lingkungan.

viii Program Bangunan dan Lingkungan

Program Bangunan dan Lingkungan 7

BAB 1

PENDAHULUAN

8 Program Bangunan dan Lingkungan

PENDAHULUAN

Latar Belakang A.

Program bangunan dan lingkungan merupakan kelanjutan penjabaran dari

pemilihan kawasan perencanaan dalam penyusunan RTBL. Perencanaan dan

peruntukan lahan ditetapkan untuk kurun waktu tertentu.

Penyusunan program bangunan dan lingkungan dilakukan melalui suatu analisis

kawasan dan wilayah perencanaan, termasuk mengenai pengendalian dampak

lingkungan dan analisis pembangunan berbasis peran masyarakat, untuk

menghasilkan konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan yang

efisien, efektif, fungsional, hijau, dan berkelanjutan.

Program bangunan dan lingkungan ini merupakan tahap pertama dalam

penyusunan RTBL, yang hasilnya akan menjadi landasan untuk tahap-tahap

berikutnya. Hasil dari program bangunan dan lingkungan ini merupakan gambaran

atau wujud mimpi kawasan di masa yang diharapkan.

Deskripsi Singkat B.

Mata diklat ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang program

bangunan dan lingkungan kepada peserta yang terdiri atas analisis kawasan dan

wilayah perencanaan, analisis pengembangan pembangunan berbasis peran

masyarakat untuk menghasilkan konsep dasar perancangan tata bangunan dan

lingkungan, melalui ceramah interaktif, diskusi dan latihan.

Alokasi waktu : 180 menit (4 JP)

Tujuan Pembelajaran C.

Tujuan pembelajaran dijelaskan dalam bentuk hasil belajar dan indikator hasil

belajar, sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Pada akhir pembelajaran, peserta diklat diharapkan memiliki kompetensi

mampu memahami program bangunan dan lingkungan.

Program Bangunan dan Lingkungan 9

2. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami:

Analisis kawasan dan wilayah perencanaan; a.

Analisis pengembangan pembangunan berbasis masyarakat; b.

Konsep dasar perancangan tata bangunan dan Lingkungan. c.

Materi dan Submateri Pokok D.

Materi dan submateri pokok dalam modul Program Bangunan dan Lingkungan ini

adalah sebagai berikut:

Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 1.

a. Perkembangan Sosial Kependudukan

b. Prospek Pertumbuhan Ekonomi

c. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan

d. Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan

e. Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan

f. Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan

Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat 2.

a. Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat

b. Tahapan Perencanaan Partisipatif

c. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat

d. Proses Partisipasi Masyarakat

Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan dan Lingkungan 3.

a. Komponen Dasar Perancangan

b. Kriteria Penyusunan Komponen Dasar Perancangan

Estimasi Waktu E.

Waktu yang diperlukan dalam mata pelatihan ini adalah : 4 (empat) JP.

10 Program Bangunan dan Lingkungan

Program Bangunan dan Lingkungan 11

BAB 2

ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH

PERENCANAAN

12 Program Bangunan dan Lingkungan

ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH

PERENCANAAN

Indikator Keberhasilan A.

Dengan mengikuti pembelajaran analisis kawasan dan wilayah perencanaan ini,

diharapkan peserta mampu memahami analisis kawasan dan wilayah perencanaan

dalam penyusunan program bangunan dan lingkungan RTBL.

Umum B.

Dalam pelaksanaan analisis kawasan dan wilayah perencanaan ini, pada umumnya

diginalkan metode analisis dengan SWOT, yang dianalisis dari komponen

kekuatan/potensi (strenght) yang dimiliki wilayah, kelemahan/permasalahan

(weakness) internal dan eksternal yang dialami kawasan perencanaan, prospek/

kesempatan (opportunity) pengembangan yang lebih luas (pada skala perkotaan,

perdesaan/regional) pada masa yang akan datang, serta kendala/ hambatan

(thread) yang dihadapi, terutama dari faktor eksternal. Adapun aspek-aspek yang

dinilai meliputi: perkembangan sosial kependudukan, prospek pertumbuhan

ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan

perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, serta kajian aspek

signifikansi historis/potensi dan permasalahan kawasan. Manfaat analisis kawasan

dan wilayah perencanaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran kemampuan

daya dukung fisik, Iingkungan, dan kegiatan sosial ekonomi dan kependudukan

yang tengah berlangsung, serta untuk mendapatkan kerangka acuan perancangan

kawasan yang memuat rencana pengembangan program bangunan dan

Iingkungan, serta dapat mengangkat nilai kearifan dan karakter khas Iokal sesuai

dengan spirit dan konteks kawasan perencanaan.

Komponen Analisis C.

Aspek-aspek yang dianalisa unuk mendapatkan gambaran potensi dan masalah

yang ada dalam kawasan dan wilayah perencanaan, meliputi:

Program Bangunan dan Lingkungan 13

1. Perkembangan Sosial Kependudukan

Analisis perkembangan sosial kependudukan diharapkan memberikan

gambaran kegiatan sosial kependudukan, dengan memahami beberapa aspek,

antara lain :

a. Tingkat pertumbuhan penduduk --- aspek piramida, piramida terbalik atau

merata.

b. Jumlah keluarga --- besar kecilnya komposisi per keluarga.

c. Komposisi umur penduduk --- jumlah balita, usia sekolah, usia produktif,

lansia.

d. Kepadatan penduduk --- densitas, kepadatan terhadap luas lahan

perencanaan, dengan kriteria kepadatan rendah, dibawah 150 jiwa/ha,

sedang 151- 400 jiwa/ha dan tinggi diatas 400 jiwa/ha.

e. Kegiatan sosial penduduk --- kegiatan olahraga dan sosial yang ada.

f. Tradisi budaya lokal --- budaya khas yang memerlukan wadah khusus

g. Perkembangan yang ditentukan secara kultural tradisional --- kultural yang

menjadi ciri khas suatu daerah/ suku tradisional tertentu.

h. Tingkat pendidikan penduduk --- komposisi pendidikan menentukan

fasilitas sosial yang diperlukan.

2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Prospek pertumbuhan ekonomi diharapkan akan memberikan gambaran

mengenai perkembangan ekonomi, antara lain:

a. Kegiatan usaha dan niaga --- komposisi pengusaha, pegawai, dan

wiraswasta formal dan informal.

b. Prospek investasi pembangunan dan pengembangan lahan --- investasi

untuk kawasan pusat niaga, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan

ragam kawasan lain-lain, masing-masing mempunyai prospek yang

berbeda.

c. Produktivitas kawasan --- kawasan perniagaan, budaya, perdesaan, dan

lain-lain, masing-masing mempunyai produktivitas unggulan yang berbeda.

d. Kemampuan pendanaan pemerintah daerah --- suatu daerah dengan

daerah lain mempunyai jumlah alokasi dana yang berbeda, sesuai dana

APBD masing-masing.

e. Prospek pendanaan swasta/pengembang --- swasta/ pengembang akan

mengalokasikan dana pengembangan, bila secara studi kelayakan akan

mempunyai nilai menguntungkan bagi investasinya.

14 Program Bangunan dan Lingkungan

f. Prospek peran serta pendanaan masyarakat --- partisipasi swadaya

masyarakat untuk suatu kegiatan

3. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan

Daya Dukung Fisik dan Lingkungan adalah kemampuan fisik, lingkungan dan

lahan potensial bagi pengembangan kawasan selanjutnya. Beberapa aspek

yang harus dipahami, antara lain:

a. Kondisi tata guna lahan --- tata penggunaan lahan dinilai berdasarkan

kesesuaian dan penyimpangan penggunaan/pemanfaatan lahan

terhadap peraturan yang ada.

b. Kondisi bentang alam kawasan – kondisi pantai, laut, sungai, lereng,

perbukitan dan puncak bukit yang berada dalam kawasan perlu dikaji

c. Lokasi geografis --- kawasan dataran rendah, berbukit, tepi pantai, pulau,

daerah perbatasan, daerah rawan bencana.

d. Sumber daya air --- ketersediaan sumber daya air, mata air, sungai,

waduk, danau.

e. Status nilai tanah --- tanah milik adat, girik, hak pakai, hak guna

bangunan, hak milik.

f. Izin lokasi --- peruntukan lokasi harus dikaji, daerah hijau, daerah hunian,

daerah perkantoran dan perdagangan, daerah pergudangan, daerah

campuran.

g. Kerawanan kawasan terhadap bencana alam --- kawasan harus dikaji dari

segi kerawanan bencana alam: gempa bumi, longsor, banjir, tsunami,

kebakaran hutan.

4. Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan

Aspek legal konsolidasi lahan, diharapkan akan memberikan gambaran

tentang:

a. Kesiapan administrasi dari lahan yang direncanakan --- kelengkapan

surat-surat kepemilikan lahan, sertifikat tanah dari Lembaga Pertanahan.

b. Segi legalitas hukum lahan perencanaan --- kelengkapan peruntukan dan

perizinan dari Pemerintah Daerah setempat

5. Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan

Daya dukung prasarana dan fasilkitas lingkungan, ialah:

a. Jenis dan ragam infrastruktur --- data-data ini diperlukan sebagai dasar

acuan pengembangan kawasan. Ketersediaan sarana jaringan jalan,

drainase, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, kantor-

Program Bangunan dan Lingkungan 15

kantor pelayanan umum, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas

peribadatan, fasilitas transportasi publik, taman dan lain-lain.

b. Jangkauan pelayanan --- data-data dapat diperoleh dari instansi-instansi

terkait

c. Jumlah penduduk yang terlayani --- sama dengan data dari instansi

terkait

d. Kapasitas pelayanan --- sama dengan b dan c, data dari instansi terkait.

6. Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan

Kajian aspek signifikansi historis kawasan akan memberikan gambaran kaitan

kedudukan nilai historis kawasan pada konteks yang lebih besar, antara lain:

a. Aset pelestarian pada skala Kabupaten/Kota/Propinsi

b. Aset pelestarian pada skala regional dan nasional

c. Aset pelestarian dalam skala internasional

Hasil Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan D.

Hasil mencakup analisis dan wilayah perencanaan mencakup:

1. Indikasi program bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan

pada kawasan perencanaan. Dari hasil pendataan ini akan diperoleh

identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya dan ekonomi, serta

identifikasi atas perkembangan wilayah sekitarnya.

2. Pertimbangan dan rekomendasi tentang indikasi potensi kegiatan

pembangunan kawasan/lingkungan yang memiliki dampak besar dan

penting serta yang memerlukan penyusunan AMDAL, sesuai peraturan

perundang-undangan.

Latihan E.

1. Coba jelaskan apa manfaat yang diharapkan dari analisis wilayah dan

kawasan perencanaan RTBL.

2. Jelaskan komponen-komponen yang dianalisis pada perkembangan sosial

kependudukan!

3. Salah satu komponen yang penting untuk dianalisis pada kawasan

perencanaan adalah daya dukung prasarana dan fasiliitas lingkungan.

Jelaskan mengapa komponen tersebut menjadi hal penting yang harus

dianalisis

16 Program Bangunan dan Lingkungan

Rangkuman F.

Hal-hal yang diteliti dalam analisis kawasan dan wilayah perencanaan antara lain

adalah perkembangan sosial kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya

dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan perencanaan, dan daya

dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, serta kajian aspek signifikansi historis

kawasan. Hasil analisis kawasan dan wilayah perencanaan adalah indikasi program

bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan pada kawasan perencanaan

serta pertimbangan dan rekomendasi tentang indikasi potensi kegiatan

pembangunan kawasan/lingkungan yang memiliki dampak besar dan penting serta

yang memerlukan penyusunan AMDAL, sesuai peraturan perundang-undangan.

Program Bangunan dan Lingkungan 17

BAB 3

ANALISIS PENGAMBANGAN PEMBANGUNAN

BERBASIS MASYARAKAT

18 Program Bangunan dan Lingkungan

ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN

BERBASIS MASYARAKAT

Indikator Keberhasilan A.

Dengan mengikuti pembelajaran analisis pembangunan berbasis masyarakat ini,

diharapkan peserta mampu memahami analisis pembangunan berbasis

masyarakat dalam penyusunan program bangunan dan lingkungan RTBL.

Umum B.

Pembangunan berbasis peran masyarakat adalah pembangunan dengan orientasi

optimal pada pendayagunaan masyarakat, baik secara langsung maupun tak

langsung. Masyarakat diberi kesempatan aktif beraspirasi dan berkontribusi untuk

merumuskan program-program bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan

aspirasi dan tingkat kebutuhannya. Manfaat pengembangan pembangunan

Berbasis masyarakat, antara lain untuk:

1. Memupuk pemahaman dan kesadaran masyarakat akan hak, kewajiban

dan perannya dalam proses pembangunan, sehingga memiliki rasa

tanggung jawab yang kuat terhadap hasil-hasilnya.

2. Meminimalkan konflik, sehingga mempercepat proses kegiatan secara

keseluruhan, serta terbangunnya suatu ikatan di masyarakat.

3. Efisiensi dan efektivitas untuk keputusan yang diambil agar sesuai dengan

kondisi yang ada, baik kebutuhan, keinginan, maupun sumber daya

masyarakat.

4. Memberdayakan masyarakat setempat, terutama dalam membentuk dan

membangun kepercayaan diri, kemampuan bermasyarakat dan bekerja

sama.

5. Dengan partisipasi ini diharapkan hasil yang terbentuk sungguh merupakan

kebutuhan masyarakat pengguna yang tersalurkan secara terarah dengan

kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan

lainnya.

Program Bangunan dan Lingkungan 19

Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat C.

1. Kesepakatan dan hasil kerja sama, berdasarkan dialog dan negosiasi

dengan berbagai pihak yang terlibat atau pihak yang terkena dampak

perencanaan.

2. Sesuai dengan aspirasi publik. Perencanaan disesuaikan dengan

kebutuhan, keinginan dan kondisi yang ada dimasyarakat.

3. Kejelasan tanggung jawab dengan sistem monitoring, evaluasi dan

pelaporan yang transparan dan terbuka untuk publik. Kemungkinan untuk

mengajukan keberatan dan gugatan melalui instansi yang berwenang

menangani gugatan kepada pemilik, pengelola dan/atau pengguna dan

penyelenggara bangunan gedung dan lingkungannya.

4. Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan,

bagi setiap anggota masyarakat atau pemangku kepentingan yang terkena

dampak langsung dari suatu kegiatan pembangunan.

5. Peran serta masyarakat pengguna dilibatkan dari sejak persiapan,

perencanaan, sehingga tahapan monitoring dan evaluasi.

Tahapan Perencanaan Partisipatif D.

1. Persiapan

Pada tahap persiapan, masyarakat dilibatkan melaui:

a. Pengenalan program yang akan dilakukan kepada masyarakat terkait

b. Pembentukan kelompok

c. Pendefenisian dan penentuan pendekatan pihak terkait

d. Penyusunan strategi pengumpulan informasi

2. Identifikasi Aspirasi dan Analisis Permasalahan

Pada tahap identifikasi dan analisis permasalahan, masyarakat dilibatkan

melaui:

a. Penyusunan tujuan, kebutuhan, dan kepentingan semua pihak

b. Pelibatan para pemangku kepentingan

c. Penciptaan dan sosialisasi mekanisme, analisis kebutuhan dan sumber

daya pengembangan kawasan

20 Program Bangunan dan Lingkungan

3. Analisis Perilaku Lingkungan

Pada tahap analisis perilaku lingkungan, masyarakat dilibatkan melaui interaksi

pada kawasan perkotaan yang sudah memiliki struktur kota yang solid pada

kawasan perencanaan.

4. Rencana Pengembangan

Pada tahap rencana pengembangan, masyarakat dilibatkan melaui penysunan:

a. Pedoman utama

b. Arahan pengembangan

c. Kepentingan prioritas

d. Identifikasi hambatan dan sumber daya

e. Visi pengembangan kawasan

5. Strategi Pengembangan dan Publikasi

Pada tahap strategi pengembangan dan publikasi, masyarakat dilibatkan

secara aktif dalam:

a. Perencanaan tahapan

b. Monitoring dan evaluasi

c. Persetujuan legal

d. Strategi kerja sama dengan wakil-wakil komunitas

e. Penyebaran informasi dan publikasi program

6. Penerapan Rencana

Pada tahap strategi pengembangan dan publikasi, masyarakat dilibatkan

secara aktif dalam:

a. Publikasi rencana pelaksanaan

b. Adaptasi perubahan

c. Peninjauan dan kaji ulang berkala bersama dengan komunitas dan seluruh

masyarakat

Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat E.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pembangunan, antara lain

berupa:

a. Tenaga kerja, ialah partisipasi masyarakat sebagai pekerja dalam proses

Penataan lingkungan/kawasan.

b. Inisiator program, yaitu masyarakat yang mengajukan usulan awal

mengenai kemungkinan penataan bangunan dan lingkungan setempat.

Program Bangunan dan Lingkungan 21

c. Berbagi biaya, yaitu masyarakat berbagi tanggung jawab terhadap

pembiayaan kegiatan penataan berdasarkan kontrak, yaitu masyarakat

terikat kontrak untuk melaksanakan suatu/seluruh program kegiatan

penataan.

d. Pengambilan keputusan pada seluruh proses, yaitu melibatkan masyarakat

didalam proses pengambilan keputusan dari awal proyek, sehingga

hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Proses Partisipasi Masyarakat F.

1. Persiapan

a. Sosialisasi kepada masyarakat

b. Identifikasi organisasi masyarakat setempat

c. Penunjukan kepada organisasi masyarakat setempat

2. Perencanaan Tahunan

a. Penyusunan visi-misi kegiatan

b. Partisipasi swadaya masyarakat dalam pendanaan suatu kegiatan

3. Perancangan

a. Partisipasi dalam memberikan masukan

b. Partisipasi pengambilan keputusan perancangan lingkungan/kawasan

4. Pelelangan

Partisipasi masyarakat dan swasta dalam proses pembangunan fisik

5. Pelaksanaan:

a. Partisipasi masyarakat sebagai tenaga kerja

b. Partisipasi/bantuan masyarakat dalam pengadaan bahan bangunan

6. Monitoring dan Evaluasi

a. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan

b. Evaluasi kegiatan.

Latihan G.

1. Coba jelaskan apa manfaat yang diharapkan dari analisis pengembangan

pembangunan berbasis masyarakat.

2. Sebutkan bentuk-bentuk partsipasi masyarakat dalam proses penyusunan

RTBL.

22 Program Bangunan dan Lingkungan

3. Salah satu prinsip utama pembangunan berbasis masyarakat adalah

adanya kesepakatan dan hasil kerja sama. Coba jelaskan secara singkat,

bagaimana caranya untuk mendapatkan kesepakatan dan hasil kerjasama

tersebut.

Rangkuman H.

Dalam penyusunan dokumen RTBL, diperlukan aspirasi masyarakat sebagai

penerima manfaat. Pembangunan berbasis peran masyarakat adalah

pembangunan dengan orientasi optimal pada pendayagunaan masyarakat, baik

secara langsung maupun tak langsung. Masyarakat diberi kesempatan aktif

beraspirasi dan berkontribusi untuk merumuskan program-program bangunan dan

lingkungan yang sesuai dengan aspirasi dan tingkat kebutuhannya. Prinsip utama

pembangunan berbasis masyarakat adalah adanya peran serta masyarakat dari

sejak persiapan, perencanaan, sehingga tahapan monitoring dan evaluasi,

kebutuhan RTBL harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan kesepakatan

harus berdasarkan negosiasi berbagai pihak. Tahapan perencanaan partisipatif

terdiri dari persiapan, identifikasi permasalahan, analisis perilaku lingkungan,

Rencana pengembangan, strategi pengembangan dan publikasi, dan penerapan

rencana. Proses partisipasi masyarakat yaitu persiapan, perencanaan tahunan,

perancangan, pelelangan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi.

Program Bangunan dan Lingkungan 23

BAB 4

KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA

BANGUNAN DAN DAN LINGKUNGAN

24 Program Bangunan dan Lingkungan

KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA

BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Indikator Keberhasilan A.

Dengan mengikuti pembelajaran konsep dasar perancangan tata bangunan dan

lingkungan ini, diharapkan peserta mampu memahami konsep dasar perancangan

tata bangunan dan lingkungan dalam penyusunan program bangunan dan

lingkungan RTBL.

Umum B.

Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan merupakan hasil

evaluasi tahapan analisis program bangunan dan lingkungan. Gambaran evaluasi

tersebut merupakan dasar untuk tindak lanjut dan penjabaran gagasan desain

yang lebih mendetail, mencakup elemen- elemen desain terkait. Manfaat dari

konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan antara lain:

1. Memberikan pengarahan penyusunan visi dan karakter perancangan.

2. Mengendalikan suatu intervensi desain lingkungan sehingga berdampak

baik, terarah dan terukur terhadap suatu kawasan perencanaan.

3. Mengintegrasikan desain elemen-elemen kota yang berpengaruh untuk

suatu kawasan perencanaan.

4. Mengarahkan indikasi program dan desain penataan yang tepat pada

sub-bagian kawasan perencanaan.

Komponen dan Dasar Perancangan. C.

1. Visi pembangunan

a. Merupakan gambaran spesifik karakter lingkungan di masa mendatang

b. Merupakan hasil akhir penataan suatu kawasan perencanaan

c. Mengacu pada kebijakan tata ruang yang berlaku untuk daerah tersebut.

2. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan lingkungan

Konsep ini merupakan gagasan perancangan dasar pada skala makro. Integrasi

keruangan dengan kawasan sekitarnya secara luas dan dengan

Program Bangunan dan Lingkungan 25

mengintegrasikan seluruh komponen perancangan kawasan yang ada,

diperlukan untuk desain struktur tata bangunan dan lingkungan yang hendak

dicapai pada kawasan perencanaan.

3. Konsep Komponen Perancangan Kawasan

Merupakan gagasan perancangan dasar untuk merumuskan komponen-

komponen perancangan dasar yang dapat merumuskan komponen-komponen

perancangan, antara lain peruntukan, intensitas pemanfaatan, dan lain-lain.

4. Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya

Merupakan pembagian suatu kawasan perencanaan menjadi blok-blok

pengembangan yang lebih kecil agar strategi dan program pengembangannya

menjadi lebih terinci dan terarah.

Kriteria penyusunan Komponen Dasar Perancangan D.

1. Kriteria Penetapan Isi dan Visi Pembangunan

a. Spesifik mengacu pada konteks setempat

b. Bertujuan untuk membentuk serta memperkuat karakter dan identitas

kawasan.

c. Memperkuat/memperjelas struktur ruang kawasan/lingkungan dalam

konteks makro.

d. Realistis dan rasional. Penetapan visi yang dapat direalisasikan untuk

suatu kurun waktu penataan dan secara rasional dapat dicapai

berdasarkan konteks dan potensi yang ada.

e. Kinerja dan sasaran pembangunan terukur.

f. Mempertimbangkan berbagai sumber daya dukung lingkungan.

g. Memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna dan masyarakat lokal.

2. Kriteria Penyusunan Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan

a. Merupakan realisasi visi pembangunan.

b. Merupakan sintesa dari identifikasi permasalahan, potensi dan prospek

kawasan perencanaan yang telah dikaji pada tahap analisis.

c. Memperhatikan keterkaitan makro dengan struktur tata kota, dan

keterkaitan mikro dengan lingkungan eksisting sekitarnya.

d. Mengintegrasikan seluruh elemen rancang lingkungan.

26 Program Bangunan dan Lingkungan

3. Kriteria Penetapan Konsep Komponen Perancangan Kawasan

Konsep ini secara sistematis harus mencakup gagasan yang komprehensif dan

terintegrasi terhadap komponen-komponen perancangan kawasan, yang

meliputi kriteria-kriteria:

a. Struktur peruntukan lahan

b. Intensitas pemanfaatan lahan

c. Tata bangunan

d. Sistem sirkulasi dan jalur penghubung

e. Sistem ruang terbuka dan jalur hijau

f. Tata kualitas lingkungan yang hijau, dan berkelanjutan

g. Sistem prasarana dan utilitas lingkungan

a. Pelestarian bangunan dan lingkungan.

4. Kriteria Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.

Penetapan pembagian blok pengembangan dapat berdasarkan:

a. Secara fungsional:

1) Kesamaan fungsi, karakter eksisting ataupun karakter yang ingin

diciptakan

2) Kesamaan fungsi pengembangan

3) Kebutuhan pemilahan dan organisasi pekerjaan dan strategi

pengembangan

b. Secara fisik:

1) Morfologi blok

2) Pola blok

3) Kemudahan implementasi dan prioritas strategi.

c. Dari sisi lingkungan (daya dukung dan kelestarian ekologi lingkungan):

1) Keseimbangan daya dukung lingkungan dan perwujudan sistem

ekologis yang berkelanjutan

2) Peningkatan kualitas kehidupan ruang publik melalui penyediaan

lingkungan yang aman, nyaman, sehat, hijau dan menarik serta

berwawasan ekologis.

3) Keterpaduan sistem drainase dan utilitas lainnya.

d. Dari sisi pemangku kepentingan:

1) Tercapainya keseimbangan berbagai kepentingan yang ada antar para

pelaku.

Program Bangunan dan Lingkungan 27

2) Adanya peraturan-peraturan daerah yang merupakan pemandu

perencanaan.

Gambar 1 Blok Pengembangan Kawasan

Hasil Konsep Dasar Perancangan E.

1. Visi Pembangunan

Visi pembangunan merupakan gambaran spesifik karakter lingkungan di masa

mendatang yang akan dicapai sebagai hasil akhir penataan suatu kawasan yang

direncanakan, sesuai dengan kebijakan dan rencana tata ruang daerah

tersebut. Gambaran spesifik karakter lingkungan sudah dapat diprediksi dari

awal yaitu pada saat melakukan identifikasi kawasan perencanaan, kira-kira

apa potensi yang dominan dari berbagai fungsi-fungsi yang ada di dalam

kawasan tersebut. Hal yang spesifik untuk memenuhi karakter yang terjadi di

kawasan perencanaan misal antara lain dari potensi bentang alamnya, potensi

karakter sosial budayanya, potensi kegiatan perkembangan ekonomi yang

menonjol, potensi arsitektural bangunan dan lingkungan bersejarah yang khas

mempunyai nilai tinggi dan layak untuk di preservasi dan dilestarikan.

28 Program Bangunan dan Lingkungan

Gambar 2 Konsep Pengembangan Kawasan Tepian Air

Sumber: Modification Planning Government Department of Hongkong

Konsep di atas menghadirkan kawasan waterfront dengan visi pembangunan

yang mampu membangkitkan kegiatan ekonomi kawasan dengan

mengembangkan sarana bisnis dan komersial namun tetap menyediakan

ruang-ruang publik yang aman dan nyaman, serta melestarikan warisan

budaya yang ada dalam kawasan.

Selain di luar negeri, Indonesia juga mempunyai Kota yang memiliki konsep

dasar perancangan dengan sebuah visi pembangunan yang mementingkan

aspek budaya lokal, salah satunya Kota Surabaya.

Pada kawasan Kalimas Surabaya, dikembangkan pusat-pusat kegiatan di

kawasan simpul-simpul kawasan sepanjang Sungai Kalimas, Surabaya dengan

memanfaatkan ikon spesifik yang ada di kawasan simpul sebagai identitas.

Program Bangunan dan Lingkungan 29

Gambar 3 Rencana Pengembangan Kawasan Sepanjang Kalimas, Surabaya

Sumber : Rencana Visi Surabaya 2005-2025

Blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya merupakan

suatu bagian kawasan perencanaan menjadi blok-blok pengembangan yang

lebih kecil sehingga strategi dan program pengembangan bangunan dan

lingkungan dapat lebih rinci tersusun.

2. Blok-Blok Pengembangan Kawasan

Blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya merupakan

suatu bagian kawasan perencanaan menjadi blok-blok pengembangan yang

lebih kecil sehingga strategi dan program pengembangan bangunan dan

lingkungan dapat lebih rinci tersusun.

Berikut contoh blok-blok pengembangan kawasan sentra:

30 Program Bangunan dan Lingkungan

Gambar 4 Blok-blok Pengembangan Kawasan

sumber: Danang Pri, PT. Asana

Gambar di atas merupakan pembagian blok-blok pengembangan kawasan

sentra niaga, Gorontalo. Blok-blok pengembangan kawasan tersebut

meliputi:

a. Lima blok pengembangan yang dibedakan dari segi fungsi utama serta

perlakuan pengembangannya.

b. Fungsi-fungsi utama adalah pertokoan, fasilitas umum, dan hunian.

c. Perlakukan antara lain peningkatan intensitas, penataan bangunan,

pelestarian dan pemugaran bangunan kuno, revitalisasi, pengembangan

taman dan plaza publik, penataan signage, dan pengendalian

pertumbuhan bangunan baru.

3. Konsep Perancangan Kawasan

Konsep komponen perancangan kawasan dapat digunakan untuk merumuskan

komponen-komponen perancangan kawasan seperti struktur peruntukan

lahan, intensitas pemanfaatan lahan, konsep tata bangunan, konsep sistem

sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata hijau, kualitas

Program Bangunan dan Lingkungan 31

lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan, pelestarian bangunan

dan lingkungan.

Berikut merupakan contoh dari Konsep Perancangan Kawasan Kota:

Gambar 5 Konsep Perancangan Kawasan Sentra Niaga, Gorontalo

sumber: Danang Pri, PT. Asana

Komponen Perancangan Kawasan Sentra Niaga Gorontalo, terdiri dari:

a. Jaringan jalan utama terdiri atas tiga hirarki. Jaringan jalan lingkungan

berada pada hirarki bawahnya

b. Strip pertokoan terdapat di sepanjang jalan hirarki 1 dan hirarki 2, dengan

penggunaan lahan intensitas tnggi dan intensitas sedang

c. Strip fasilitas umum terdapat pada kawasan sekitar jalan hirarki 3 dengan

penggunaan lahan intensitas sedang

d. Strip hunian terdapat di sekitar jalan hirarki 3, dengan penggunaan lahan

intensitas rendah

e. Penghijauan terpusat (taman) terdapat di strip fasilitas umum serta

disepanjang bantaran sungai.

4. Konsep Perancangan Struktur Tata bangunan dan Lingkungan

Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan adalah suatu

gagasan perancangan dasar pada skala makro kawasan dari intervensi desain

struktur tata bangunan dan lingkungan yang hendak diwujudkan pada kawasan

32 Program Bangunan dan Lingkungan

perencanaan, terkait dengan pola struktur keruangan yang terintegrasi dengan

skala kawasan sekitarnya secara luas, serta mengintegrasikan komponen

perancangan kawasan dengan kawasan sekitarnya dan tingkat kota. Sebagai

contoh struktur tata bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan terdiri

dari:

a. Jalur arteri yang membelah suatu kawasan sehingga susunan kawasan

bersifat linier organic dimana jalur utama ini dilalui sarana transportasi

public misalnya MRT, LRT, busway dsb;

b. Pusat kawasan berfungsi sebagai sentra bisnis center yang terdiri dari

bangunan dengan ketinggian s/d 40 lantai;

c. Kegiatan kawasan terbagi secara merata, maka dirancang menjadi dua

sentra bisnis sekunder yang KLB bangunan nya lebih rendah misalnya s/d

12 lantai;

d. Penetapan kawasan hunian yang berupa blok-blok dengan intensitas KLB

lebih rendah s/d maksimal 6 lantai;

e. Sistem ruang terbuka dan tata hijau yang terintegrasi kepada masing-

masing zona peruntukan baik secara terpusat maupun mengalir =secara

linier, sehingga membentuk ruang-ruang taman penghijauan yang teduh

dan ruang terbuka yang nyaman dan terkesan akrab bagi kehidupan

interaksi sosial masyarakatnya.

Latihan F.

1. Coba jelaskan apa manfaat dari konsep dasar perancangan tata bangunan

dan lingkungan.

2. Sebutkan komponen dan dasar perancangan dalam penyusunan konsep

dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan.

3. Salah satu hal yang penting dalam konsep dasar perancangan tata

bangunan dan lingkungan adalah penetapan visi kawasan perencanaan.

Jelaskan mengapa visi kawasan menjadi hal yang penting dalam

penyusunan program bangunan dan lingkungan dalam proses penyusunan

RTBL.

Rangkuman G.

Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan merupakan hasil

evaluasi tahapan analisis program bangunan dan lingkungan. Gambaran evaluasi

Program Bangunan dan Lingkungan 33

tersebut merupakan dasar untuk tindak lanjut dan penjabaran gagasan desain

yang lebih mendetail, mencakup elemen-elemen desain terkait. Kriteria

penyusunan komponen dasar perancangan antara lain penetapan isi dan visi

pembangunan, konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan,

penetapan konsep komponen perancangan kawasan, dan blok-blok

pengembangan kawasan dan program penanganan.

34 Program Bangunan dan Lingkungan

Program Bangunan dan Lingkungan 35

BAB 5

PENUTUP

36 Program Bangunan dan Lingkungan

PENUTUP

Modul Program Bangunan dan Lingkungan, menjabarkan analisis, konsep dan

program penataan untuk Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Peserta

diharapkan dapat memahami dan menerapkan mata diklat ini sebagai bagian dari

RTBL.

Dengan pemahaman modul ini, dan modul-modul lain yang telah dan belum

dibahas, yang akan merupakan kesatuan untuk merencanakan RTBL didaerah-

daerah/kawasan-kawasan yang memerlukannya peserta dapat mengkoordinasikan

semua pihak yang akan terlibat didaerah/kawasan masing-masing.

Program Bangunan dan Lingkungan 37

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang R.I. Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung ;

2. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan

Gedung ;

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang

Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan ;

4. Modul Sosialisasi RTBL, Direktorat Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Ditjen

Cipta Karya , Departemen Pekerjaan Umum ;

5. Undang-Undang R.I, Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria ;

6. Undang-Undang R.I. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang ;

7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk Dan Tata

Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang ;

8. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan

Dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 65/KEP/MK.WASPAN/10/1999

Tentang Jabatan Fungsional Tata bangunan Dan Perumahan Dan Angka

Kreditnya ;

9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Aparatur

Sipil Negara ;

10. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 tahun 2009 Tentang

Pedoman Penulisan Modul Pendidikan Dan Pelatihan ;

11. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/ Cipta Karya,

Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum ;

12. Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Bidang PU/Cipta Karya, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum ;

13. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2013 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Penyelenggara

Pendidikan dan Pelatihan ;

14. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 11 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II ;

15. Rencana Strategis (Rencana Program) Sekretariat Jenderal 2010 – 2014,

Kementerian Pekerjaan Umum

16. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonessia (SKKNI) Tentang

Ahli Perencana Tata Bangunan Dan Lingkungan, Badan Pembinaan Konstruksi,

Kementerian Pekerjaan Umum ;

38 Program Bangunan dan Lingkungan

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 Tetang Pedoman

Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ;

18. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata

Bangunan Dan Lingkungan Kawasan Strategis Provinsi Pendidikan Jatinagor ;

19. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 49 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah ;

20. Peraturan Presiden R.I. Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan Presiden R.I. Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah

Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan infrastruktur ;

21. Undang-undang R.I. Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

Program Bangunan dan Lingkungan 39

GLOSARIUM Tata Guna Tanah

(TGT)

Pemaanfaatan lahan dan penataan lahan yang

dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting alam. Tata

guna tanah berupa:

1. Kawasan permukiman

2. Kawasan perkebunan

3. Kawasan pertanian

4. Kawasan terbuka hijau

5. Kawasan perdagangan

6. Kawasan industrI

Izin Lokasi Izin yang diberikan kepada perusahaan untuk tanah

yang diperluakan dalam rangka penanaman modal

yang berlaku juga izin perpindahan hak dan untuk

mengunakan tanah tersebut guna keperluan usaha

penanaman modalnya.

Tanah Milik Adat Tanah yang yang menurut hukum adat, dimiliki oleh masyarakat hukum adat atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan warganya, di mana kewenangan ini memperbolehkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam, termasuk tanah, dalam wilayah tersebut bagi kelangsungan hidupnya.

Hak Milik Atas

Tanah

Hak yang turun temurun, terkuat dan terpenuh

yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan

mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA.

Hak Guna

Bangunan

Kewenangan yang diberikan oleh pemerintah atau

suatu hak yang didapatkan untuk menggunakan

sebuah lahan yang bukan miliknya sendiri dengan

jangka waktu 30 tahun yang atas permintaan

pemegang hak mengikat keperluan serta keadaan

bangunan-bangunannya dan dapat diperpanjang

sampai dengan jangka waktu maksimum 20 tahun.

Konsolidasi Lahan Salah satu bentuk kegiatan pengelolaan tata guna

lahan melalui pengaturan kembali penggunaan

lahan dan penguasaan bidang-bidang tanah.

Tata Ruang Wujud struktur ruang dan pola ruang.

40 Program Bangunan dan Lingkungan

Peruntukan Lahan

Suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu.

Intensitas

Pemanfaatan

Lahan

Signage

Seberapa sering lahan digunakan untuk dapat

menjalankan fungsi tertentu.

Papan Informasi

Program Bangunan dan Lingkungan 41

Tim Penyempurna

Ir. Antonius Budiono, MCM

Ir. Ismono Yahmo, MA

Ir. Sugeng Sentausa, MSc

Ir. Natsir Gunansyah, MM

Ir. Normansyah Machmud, MM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

42 Program Bangunan dan Lingkungan

Program Bangunan dan Lingkungan 43

Edisi 2016