Prognosis

2
Prognosis Semua prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipilih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua proses ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud dengan prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi: 1. Lokasi yang tepat Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebutpenentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metoda seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan. 2. Kedalaman Akhir Kedalaman akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. Penentuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu ita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini didasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar. 3. Latar Belakang Geologi Alasan untuk pemboran didasarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, formasi yang diharapkan terdapat di daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi di lakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut. 4. Objektif atau Lapisan Reservoir yang Diharapkan

description

what do you need

Transcript of Prognosis

Page 1: Prognosis

Prognosis

Semua prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipilih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua proses ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud dengan prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi:1.        Lokasi yang tepatLokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebutpenentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metoda seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.

2.        Kedalaman AkhirKedalaman akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. Penentuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu ita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini didasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

3.        Latar Belakang GeologiAlasan untuk pemboran didasarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, formasi yang diharapkan terdapat di daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi di lakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.

4.        Objektif atau Lapisan Reservoir yang DiharapkanIni biasanya sudah ditentukan dari stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, hal mana diperoleh oleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.

5.        Kedalaman Puncak Formasi yang akan DitembusJuga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari batas seismik.

6.        Jenis Survey Lubang Bor yang akan DilaksanakanPada setiap pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-log-an lumpur, cutting, listrik, radioaktif, dsb. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap, selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (core) atau tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga pada ahli geologi juga harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.

Page 2: Prognosis