Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

21
PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN PADA BANK SYARIAH Pendahuluan Jika dalam mekanisme ekonomi knvensional menggunakan instrument bunga maka dalam mekanisme ekonomi islam mengunakan sistem bagi hasil. Salah satu bentuk instrument kelembagaan yang merapkan sistem bagi hasil adalah bisnis dalam lembaga keuangan syariah. Mekanisme lembaga keuangan syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil, nampaknya menjadi salah satu alternative bagi masyarakat

Transcript of Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Page 1: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN PADA BANK SYARIAH

Pendahuluan

Jika dalam mekanisme ekonomi knvensional menggunakan instrument bunga maka dalam

mekanisme ekonomi islam mengunakan sistem bagi hasil. Salah satu bentuk instrument

kelembagaan yang merapkan sistem bagi hasil adalah bisnis dalam lembaga keuangan syariah. Mekanisme lembaga keuangan syariah dengan

menggunakan sistem bagi hasil, nampaknya menjadi salah satu alternative bagi masyarakat

basinis.

Page 2: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Barangkali timbul pertanyaan dalam pikiran kita, apakah yang dimaksud dengan bagi hasil atau profit sharing. Secara terminologi yang dimaksud dengan bagi hasil adalah pembagian laba. Secara definitif

profit sharing diartikan distribusi dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan.

Selanjutnya ini bisa berbentuk bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang dieroleh

pada taun-taun sebelumnya atau bisa juga berbentuk biaya bulanan atau mingguan.

PENGERTIAN PROFIT SHARING

Page 3: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Mengapa dalam sistem ekonomi Islam menggunakan bagi hasil dan tidak menggunakan sistem bunga?

Pertanyaan ini cukup filosofis dan mendalam. Sehingga jawabannya dikembalikan pada Al-Qur’an yag mendasarinya, yaitu :

•Doktrin kerjasama dalam ekonomi Islam dapat menciptakan kerja produktif sehari-hari dari masyarakat.

•Meningkatkan kesjahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial•Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak

merata•Melindungi kepentingan ekonomi lemah

•Memebangun organisasi yang berprinsip syarikat, sehingga terjadi proses yang kuat membantu yang lemah dari segi ekonomi.Pembagian kerja atau spesialisasi berdasarkan saling

ketergatungan serta pertukaran barang dan jasa karena tidak mungkin berdiri sendiri.

Page 4: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Berdasarkan prinsip mudharabah bank Berdasarkan prinsip mudharabah bank syariah akan berfungsi sebagai mitra syariah akan berfungsi sebagai mitra

baik dengan pihak penabung atau baik dengan pihak penabung atau pihak pengusaha yang meminjam dana. pihak pengusaha yang meminjam dana.

Dengan penabung bank akan bertindak Dengan penabung bank akan bertindak sebagai sebagai mudharib mudharib (pengelola) (pengelola) sementara penabung sebagai sementara penabung sebagai

penyandang dana (penyandang dana (shahibul mal)shahibul mal). . Antara keduanya diadakan akad Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan mudharabah yang menyatakan

pembagian keuntungan masing-masing pembagian keuntungan masing-masing pihak.pihak.

KONTRAK MUDHARABAH

Page 5: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

JENIS MUDHARABAHJENIS MUDHARABAH

Mudharabah ada dua jenis, yaitu :

1. Mudharabah terbatas (muqayyadah, restricted)

dan 2. Mudaharabah tidak terbatas (muthlaqah,

unrestricted).

Page 6: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

APLIKASI MUDHARABAH APLIKASI MUDHARABAH DALAM BANK SYARIAHDALAM BANK SYARIAH

Aplikasi mudharabah di sini ada dua model, yaitu :

1. Pemisahan total antara dana mudharabah dan harta-harta lainnya termasuk harta mudharib. Dalam teknik ini tentu saja ada kelebihan dan kelemahan, yaitu pendapatan dan biaya dapat dipisahkan dari masing-masing dana dan dapat dihitung dengan akurat, begitu pn dengan keuntungan dan kerugiannya. Namun teknik ini ada kelemahannya yaitu menyangkut moral hazard dan preferensi investasi si mudharib.

Page 7: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

2. Dana mudharib dicampur dan disatukan dengan sumber-sumber dana lainnya. Sistem ini bisa meminimalisir moral hazard, namun pendapatan dan biaya mudharib tercampur dengan biaya dan pendapatan lainnya, sehingga menimbulkan sedikit kesulitan akuntansi dalam proses alokasi keuntungan atau kerugian antara pemegang saham dan pemegang rekening.

Page 8: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAGI HASIL DI BANK SYARIAHBAGI HASIL DI BANK SYARIAH

Kontrak mudharabah merupakan kontrak yang dilakukan oleh minimal

dua pihak, dengan tujuan memperoleh hasil investasi. Sedangkan besar

kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh banyak faktor, namun secara garis besar dikelompokkan menjadi dua,

yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung.

Page 9: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Adapun faktor langsung (direct factors) yaitu investment rate, jumlah

dana yang tersedia dan nisbah bagi hasil (profit sharing ratio). Sedangkan

faktor tidak langsung (indirect factors), yaitu penentuan butir-butir pendapatan dan mudharabah serta adanya kebijakan akuntansi (prinsip

dan metodenya).

Page 10: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Konsep Perhitungan Margin Konsep Perhitungan Margin Laba dan Bagi HasilLaba dan Bagi Hasil

Dana yang dikumpulkan oleh bank Islam baik dari titipan pihak ketiga atau titipan lainnya, sangat perlu untuk dikelola dengan penuh amanah dan istiqamah. Prinsip utama yang dikembangkan oleh bank Islam dalam hal manajemen dana adalah bahwasanya bank Islam harus mampu memebrikan bagi hasil kepada penimpan dana minimal sama dengan atau lebih besar dari suku bunga yang berlaku di bank konvensional dan atau menarik bagi hasil dari debitur lebih rendah dari pada bunga yang berlaku di bank konvensional

Page 11: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

1. Perhitungan Bagi Hasil 1. Perhitungan Bagi Hasil untuk Deposanuntuk Deposan

Bagi hasil merupakan ciri utama sebuah lembaga keuangan tanpa bunga yakni bank Islam. Sehingga timbul pertanyaan darimana nasabah dan bank bisa mendapat keuntungan, bukankah pendapatan bungan menjdai tolok ukur bagi keberhasilan sebuah bank ?

Page 12: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Dinamakan sistem bagi hasil karena sesungguhnya lembaga ini memperoleh

keuntungan dari apa yang dihasilkan dari mengelola dana pihak ketiga atau lainnya. Bagi sebagian orang berasumsi bahwa sistem bagi

hasil hanya merupakan pengganti nama bunga yang sebenarnya substansinya adalah sama. Hal

ini salah besar karena bungan dan bagi hasil merupakan sesuatu yang sangat bebeda

meskipun nanti nominal riilnya bisa jadi sama, tetapi ini sangat kecil kemungkinannya

KENAPA INI DINAMAKAN SISTEM BAGI HASIL ?

Page 13: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

SEBAB YANG MEMBEDAKAN SISTEM BAGI HASIL DAN BUNGA

1. Pada bank Islam dengan sistem bagi hasil, besar kecilnya pendapatan yang diperoleh deposan ditentukan oleh :

•Pendapatan bank•Nisbah bagi hasil anatara nasabah dan bank

•Nominal deposito nasabah•Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank

2. Pada bank konvensional dengan sistem riba/bunga, besar kecilnya pendapatan yang diperoleh deposan ditentukan oleh :

•Tingkat bunga yang berlaku •Nominal deposito nasabah

•Jangka waktu deposito

Page 14: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Untuk menghitung pendapatan bagi hasil Untuk menghitung pendapatan bagi hasil dari dana pihak ketiga pada seluruh dari dana pihak ketiga pada seluruh nasabah dan jenis produk funding bank nasabah dan jenis produk funding bank syariah perlu syariah perlu diketahui langkah-langkah berikut :diketahui langkah-langkah berikut :

1. Membuat table distribusi pendapatan yang akan dibagikan kepada pihak ketiga

2. Table distribusi terdiri dari kolom-kolom yang berisikan tentang banyaak hal, seperti dalam table berikut :

Page 15: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN

a. Menentukan tanggal dimana keuntungan yang diperoleh dai penempatan dana akan dibagi hasilkan. b. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah

sesuai dengan hitungan kaender.c. Cara perhitungan ini juga dipakai dalam

perhitungan simpanan lainnya seperti rekening deposito berjangka dan giro.

d. Untuk menghitung simpanan yang ditutup maka sald rata-rata yang dihitung adalah sejak tanggal 27

sampai dengan tangal penutupan rekening-rekening ( tabungan, giro dan deposito berjangka) tersebut.

Perhitungan saldo rata-rata harian perbulan adalah untuk setiap jenis simpanan, yaitu dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

Page 16: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Pendapatan bagi hasil yang diperoleh bank Pendapatan bagi hasil yang diperoleh bank yang berasal dari hasil penempatan dana pihak yang berasal dari hasil penempatan dana pihak ketiga melalui pembiayaan yang berakad jual ketiga melalui pembiayaan yang berakad jual

beli, syirkah dan atau murabahah/jasa.beli, syirkah dan atau murabahah/jasa.

Apabila jumlah pembiayaan lebih kecil dari total dana masyarakat, maka pendapatan seluruhnya dibagihasilkan antara nasabah

dan bank. Sebliknya jika pembiayaan jumlahnya lebih besar dari total dana

masyarakat, maka modal bank juga harus pembagian pendapatan.

MENGHITUNG PENDAPATAN YANG AKAN DIBAGIHASILKAN

Page 17: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Penghitungan Bagi Hasil untuk Penempatan Dana

Penempatan dana dapat dilakukan dalam bentuk pembiayaan berakad jual beli

maupun syirkah. Jika pembiayaan menggunakan akad jual beli (murabahah,

istishna’ dan salam), maka bank akan mendapatkan margin keuntungan, dan

pembagiannya tidak begitu rumit. Namun jika pembiayaan berupa akad syirkah (musyarakah dan mudharabah) maka

pembiayaan ini membutuhkan perhitungan yang lebih lanjut.

Page 18: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

CARA MENENTUKAN NISBAH CARA MENENTUKAN NISBAH BAGI HASILBAGI HASIL

Nisbah bagi hasil merupakan aspek penting di bank syariah, sebab ini

adalah aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Adapun

aspek-aspek yang perlu diperhatikan di sini adalah data usaha,

kemampuan angsuran, hasil usaha yang dijalankan, nisbah pembiayaan

dan distribusi bagi hasil jelas

Page 19: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

PENENTUAN PROFIT MARGIN UNTUK PENENTUAN PROFIT MARGIN UNTUK PEMBIAYAAN JUAL BELIPEMBIAYAAN JUAL BELI

Pembiayaan berdasarkan transaksi murabahah yang harus dilunasi pada jangka waktu tertentu, memang secara sepintas tidak jauh berbeda dengan pembiayaan dengan sistem kongsi berdasarkan

suku bunga. Sebab pembiayaan seperti ini dapat disamakan dengan hutang, namun sebenarnya berbeda secara signifikan dan perbedaan

yang paling penting adalah jika peminjam tidak melunasi hutangnya pada waktu yang telah ditentukan. Pada sistem

konvensional pinjaman dengan bunga akan berdampak pada munculnya sanksi berupa tambahan bunga, dengan tidak

memerdulikan apakah pihak nasabah mampu membayarnya ataukah tidak.

Page 20: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

Hal ini berbeda dengan bank syariah, yang mana nasabah harus diberi toleransi waktu untuk melunasi

hutangnya, ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 20, yakni “jika debitur

mempunyai kesulitan maka berilah penundaan sampai ia memperoleh kemudahan”. Akan tetapi penundaan

semacam ini harus dberikan oleh bank tanpa menambahkan beban kepada debitur atas waktu yang diberikan kepadanya. Sehingga dalam penyelesaian

hutang pun bank syariah menggunakan cara-cara untuk menjamin agar hutang dilunasi tepat waktu dan jika tidak,

maka kerugian bank ditanggung oleh nasabah.

Page 21: Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah

METODE PENENTUAN PROFIT MARGIN DALAM JUAL BELI

1. Mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan melakkan mark-up terhadap biaya produksi komoditas yang bersangkutan.2. Target-return pricing adalah penentuan harga jual produk yang bertujuan mendapatkan tingkat return atas besarnya modal yang diinvestasikan (Return on Investment/RoI). Perusahaan akan menetukan berapa return yang akan diharapkan atas modalyang diinvestasikan.3. Perceived-value pricing adalah penentuan harga dengan tidak menggunakan varabel harga sebagai dasar harga jual.4. Value pricing adalah kebijakan harga kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi.

Ada empat metode penentuan profit margin yang diterapkan pada bank atau bisnis secara konvensional, yaitu :