Profil SIER

25
BAB VI. PROFIL KAWASAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR 6.1. PROFIL KAWASAN INDUSTRI SIER PT Surabaya Industrial Estate Rungkut atau lebih dikenal dengan Kawasan Industri SIER merupakan perusahaan pengelola kawasan industri yang berstatus PMDN. Saat ini menangani 3 kawasan industri yang berlokasi di Rungkut (Surabaya) seluas 245,35 Ha, Berbek (Sidoarjo) seluas 87,92 Ha dan Rembang (Pasuruan) seluas 563 Ha sehingga total luasnya sekitar 896,27 Ha. Dari total luas tersebut, 235,35 Ha merupakan lahan yang masih belum terjual atau sekitar 26.25 Ha. Saat ini menyerap tenaga kerja sekitar 209 orang dan 60 orang tenaga outsourcing. KI SIER memiliki berbagai perijinan yang lengkap, diantaranya ijin prinsip : 1. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 376ffllndustri/1991 tanggal 05 Desember 1991 tentang Pemberian lzin Tetap Kawasan Industri (Lokasi di Surabaya). 2. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 23lllPMDN/1993 tanggal 02 Pebruari 1993 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri (Lokasi di Sidoarjo). 3. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 186/ll/PMDN/1991 tanggal 30 September 1991 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri (Lokasi di Pasuruan). Ijin lingkungan yang dimiliki KI SIER yaitu :

description

Profil PT. SIER

Transcript of Profil SIER

Page 1: Profil SIER

BAB VI. PROFIL KAWASAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR

6.1. PROFIL KAWASAN INDUSTRI SIER

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut atau lebih dikenal dengan Kawasan

Industri SIER merupakan perusahaan pengelola kawasan industri yang berstatus

PMDN. Saat ini menangani 3 kawasan industri yang berlokasi di Rungkut (Surabaya)

seluas 245,35 Ha, Berbek (Sidoarjo) seluas 87,92 Ha dan Rembang (Pasuruan) seluas

563 Ha sehingga total luasnya sekitar 896,27 Ha. Dari total luas tersebut, 235,35 Ha

merupakan lahan yang masih belum terjual atau sekitar 26.25 Ha. Saat ini menyerap

tenaga kerja sekitar 209 orang dan 60 orang tenaga outsourcing.

KI SIER memiliki berbagai perijinan yang lengkap, diantaranya ijin prinsip :

1. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 376ffllndustri/1991 tanggal 05

Desember 1991 tentang Pemberian lzin Tetap Kawasan Industri (Lokasi di

Surabaya).

2. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 23lllPMDN/1993 tanggal 02

Pebruari 1993 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

(Lokasi di Sidoarjo).

3. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 186/ll/PMDN/1991 tanggal 30

September 1991 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

(Lokasi di Pasuruan).

Ijin lingkungan yang dimiliki KI SIER yaitu :

1. Surat Departemen Perindustrian Rl Nomor : 7581/SJD01991 tanggal 22 Oktober

1991 tentang Percetujuan SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) Kawasan Industri

RungkuUBerbek PT. SIER Surabaya.

2. Surat Departemen Perindustrian Rl Nomor : 757ISJD(1991 tanggal 22 Oktober 1991

tentang Persetujuan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) Perluasan Kawasan

lndustri PT. SIER di Pasuruan.

Ijin lokasi yang dimiliki KI SIER yaitu :

Page 2: Profil SIER

1. Surat Gubemur Jawa Timur No. 401.3$133-l-1989 tanggal 2 Juni 1989 tentang

pemberian ijin lokasi dan pembebasan atas tanah.

2. Surat Gubemur Jawa Timur No. 40'1.3$791-1990 tanggal 29 Mei 1990

tentangpemberian ijin lokasi dan pembebasan atas tanah.

3. Surat Gubernur Jawa Timur No. 401.3$176-l-1991 tanggal 6 September 1991

tentang perpanjangan jangka waktu Uin lokasi dan pembebasan atas tanah.

4. Surat Gubemur Jawa Timur No. 401.35-10St-1992 tanggal 12 September 1992

tentang Dispensasi perpanjangan jangka waktu izin lokasi atas nama PT SIER.

5. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pasuruan No. 460.353.2-

0ZA-F-1994 tanggal '17 Januari 1994 tentang Pemberian ljin Lokasi Untuk

Keperluan Pembangunan Kawasan Industri PIER atas nama PT SIER

6. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pasuruan

No.460.353.26&F-1995 tanggal '15 Agustus 1995 tentang Pemberian Perpanjangan

ljin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Kawasan Industri PIER atas nama PT

SIER.

Ijin Usaha Kawasan Industri (IUKI) yang dimiliki KI SIER yaitu :

1. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 376ffllndustri/1991 tanggal 05

Desember 1991 tentang Pemberian lzin Tetap Kawasan Industri (Lokasi di

Surabaya).

2. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 23/ll/PMDN/1993 tanggal 02

Pebruari 1993 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

(Lokasi di Sidoarjo).

3. Surat Ketua Badan Penanaman Modal Rl Nomor: 186/ll/PMDN/1991 tanggal 30

September 1991 tentang Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

(Lokasi di Pasuruan).

Hak Guna Bangunan Induk yang dimiliki KI SIER yaitu :

Rungkut-Surabaya

1. HPL No.1 Desa Rungkut Tengah

2. HPL No.1 Desa Rungkut Menanggal

Page 3: Profil SIER

3. HPL No.1 Desa Rungkut Kidul

4. HPL No.1 Desa Kalirungkut

5. HPL No.1 Desa Kendangsari

6. HPL No.1 Desa Tenggilis

7. HPL No.1 Desa Kutisari

Berbek-Sidoarjo

1. HPL No.1 Desa Berbek

2. HPL No.1 Desa Kepuhkirimen

Rembang-Pasuruan

1. HPL No.1 Desa Pandean

2. HPL No.1 Desa Pekoren

3. HPL No.1 Desa Pejangkungan

4. HPL No.1 Desa Mojoparon

5. HPL No.1 Desa Curah Dukuh

6. HPL No.2 Desa Curah Dukuh

7. HPL No.3 Desa Curah Dukuh

Pengesahan tapak yang dimiliki KI SIER yaitu :

1. Rungkut-Surabaya, sebagaimana Masterplan yang disahkan oleh pejabat yang

berwenang

2. Berbek-Sidoarjo, sebagaimana Surat Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor :

188/1389/4041.1.2/2008 tanggal 09 Desember 2008 tentang Persetujuan Rencana

Tapak (Site Plan) Pemanfaatan Tanah dan Ruang untuk Kepentingan

3. Pembangunan 'Kawasan Industri SIER' di Desa Berbek dan Kepuhkiriman

Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo atas nama PT. SIER.

4. PIER-Pasuruan sebagaimana Rencana Tapak Tanah Kawasan PIER yang disahkan

pejabat yang berwenang.

Page 4: Profil SIER

6.1.1. Aspek Manajemen dan Pelayanan

Kawasan Industri SIER memiliki visi : “Menjadi pengembang Kawasan Industri

Modem Yang Terintegrasi Dan Ramah Lingkungan". Misinya adalah :

1. Mewujudkan kawasan industri modem yang inovatif, berbasis teknologi informasi,

dan ramah lingkungan.

2. Menyediakan lahan industri siap bangun untuk kep€ntingan semua investor.

3. Peka dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan rencana

pengembangan regional dan nasional.

4. Pemanfaatan sumber daya yang optimal dalam penyediaan layanan penjualan

percewaan, penyediaan fasilitas industri dan sarana penunjangnya dengan kualitas

terbaik guna mendukung proses bisnis.

Kawasan Industri SIER memiliki rencana pengembangan bisnis :

1. Optimalisasi kawasan industri yang ada dan penciptaan kawasan industri baru

sesuai dengan rencana strategis pembangunan Pemerintah Propinsi Jawa Timur

2. Peningkatan kualitas organisasi perusahaan yang didukung teknologi informasi

untuk memiliki budaya perusahaan guna menciptakan layanan yang responsif,

berkualitas dan bertanggung jawab.

3. Penciptaan dan pengembangan unit bisnis strategis yang inovatif dan memiliki nilai

tambah untuk mencapai pendapatan tetap (fixed revenue) yang lebih besar daripada

biaya telap (fixed cost).

Rencana bisnis tersebut selalu dievaluasi reguler berdasarkan evaluasi visi, misi

perusahaan berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2014-2019.

Kawasan industri SIER selalu mematuhi rasio peruntukan lahan kawasan industri

baik untuk kaveling industri/komersial/perumahan sebesar 70 persen :

Luas lahan kawasan industri SIER adalah 70% X 332 Ha = 232 Ha

Luas lahan kawasan industri PIER adalah 70olo X 563 Ha = 394 Ha

Dan untuk ruang terbuka hijau

Luas lahan kawasan industri SIER adalah 11,3 Ha

Luas lahan kawasan industri PIER adalah 15,9 Ha

Kawasan Industri SIER belum memiliki sertifikat terkait manajemen mutu,

manajemen lingkungan dan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Namun

Page 5: Profil SIER

sebagai perusahaan yang berstatus BUMN selalu mengikuti aturan-aturan yang

dikeluarkan oleh Kementerian BUMN dengan menerapkan Good Corporate

Governance (GCG).

Sebagai perusahaan yang bisa dikatakan sebagai pelopor kawasan industri di

Jawa Timur, Kawasan Industri SIER telah memiliki Tata Tertib Kawasan yang

dituangkan dalam agreement awal antara calon investor(tenant) dengan pengelola

kawasan yang diisampaikan pada saat awal akan dilaksanakan pembelian tanah

(Application Form) serta tercantum dalam perjanjian dengan investor.

Kawasan Industri SIER memberikan upaya-upaya dalam memberikan pelayanan

untuk menangani kebakaran berdasarkan beberapa surat keputusan :

1. Surat Keputusan Direksi No. : 001/KD/C.01/112012 tanggal 19 Januari 2012 tentang

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2. Surat Keputusan Direksi No. :026/KD/D.O7/lX/2015 tanggal 08 September 2015

tentang Prosedur Operasional Baku Perseroan.

Kawasan Industri SIER juga melakukan upaya-upaya untuk memberikan

pelayanan dalam sistem pengamanan seperti POLSEK di dalam kawasan, Adanya

SATPAM dan pagar keliling kawasan.

Kawasan Industri SIER juga melakukan upaya-upaya untuk memberikan

pelayanan dalam kebersihan seperti pemeliharaan kawasan secara rutin di jalan,

saluran air hujan, saluran air limbah, penghijauan/taman dan penerangan jalan umum.

Kawasan Industri SIER memiliki database terkait dengan prasarana dan sarana

yang dicatat dari hasil perencanaan (data pengembangan) melalui proyek yang

ditenderkan dan dihitung langsung dari luas yang ada di lapangan.

6.1.2. Aspek Infrastruktur dan Fasilitas

Kawasan Industri SIER memiliki infrastruktur yang cukup lengkap. Akses menuju

ke kawasan SIER adalah Jalan Tol dan Arteri Kota Surabaya dengan tingkat

kemacetan sangat rendah. Sementara itu akses menuju ke kawasan PIER adalah

Jalan Tol dan Jalan Negara dengan kondisi sangat bagus dan lancar. Sementara itu,

untuk jalan utama di dalam kawasan industri, KI SIER memiliki lebar jalan main road

Page 6: Profil SIER

2x7 m, panjang 1,5 km dengan kondisinya sangat bagus dan perkerasan jalan adalah

aspal dan pavingblock. Sementara itu, untuk KI PIER memiliki lebar jalan main road 2 x

7 m, panjang 4,8 km dengan kondisi sangat bagus dan perkerasan jalan adalah aspal

dan pavingblock.

Untuk jaringan jalan sekunder Kawasan Industri SIER memiliki lebar jalan 8 m,

panjang 16,6 km, kondisinya sangat bagus dengan perkerasan jalan adalah aspal dan

pavingblock. Untuk kawasan industri PIER memiliki lebar jalan 8 m, panjang: 6,9 km

Kondisinya sangat bagus dengan perkerasan jalan adalah aspal dan pavingblock.

Sementara itu untuk jalan inspeksi, Kawasan Industri SIER memiliki lebar jalan 2 m,

panjang 16 km, kondisi baik dengan perkerasan jalan adalah sirtu padat. Untuk

kawasan industri PIER lebar lebar jalan 1,5 m, dan panjang 15 km, kondisi baik dengan

perkerasan jalan adalah sirtu padat.

Kawasan industri SIER memiliki jaringan pembuangan air kotor berupa pipa limbah

terletak di depan kapling tanah industri dengan kedalaman antara 1,5 m - 8 m.

Pengelolaan air limbah dipusatkan di 1 A /TP SIER. Sementara itu, Kawasan Industri

PIER berupa pipa limbah terletak di depan kapling tanah industri dengan kedalaman

antara 1,8 m -4 m. Pengelolaan air limbah dipusatkan di WWTP PIER. Kawasan

industri SIER juga memiliki sistem pengendalian (control pit) yang dipasang setiap

jarak 50 - 60 m.

Kawasan Industri SIER tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB),

namun memiliki jaringan distribusi air bersih sepanjang 19.6 m dengan sumber dari air

permukaan.

Jaringan listrik di Kawasan Industri SIER dipasok dari PLN, dimana PLN yang

menyediakan gardu listrik dan jaringannya. Namun demikian Kawasan Industri SIER

tidak memiliki kontrak jaminan listrik dari PLN.

Untuk sistem drainase, Kawasan Industri SIER menggunakan saluran terbuka di

belakang kapling pabrik, menuju kali Tambak Oso. Sementara itu, untuk Kawasan

Industri PIER menggunakan saluran terbuka di depan kaplinq pabrik, menuiu kali

Badong dan Kali Raci. Kawasan Industri SIER juga memiliki retention pond yang

berfungsi sebagai pengendali banjir, terdiri dari 6 waduk dengan luas keseluruhan 11

Ha.

Page 7: Profil SIER

6.1.3. Aspek Pengelolaan Lingkungan

Kawasan Industri SIER memiliki kebijakan dalam mendukung adopsi dan

implementasi industrl hijau. Perencanaan sebuah kawasan industri, PT SIER mengikuti

ketentuan yang ada yaitu 70% sebagai lahan siap jual dan 30% sebagai fasilitas umum.

Dari 30% fasilitasumum tersebut telah disiapkan lahan hijau. Dari sisi tata tertib

kawasan, investor yang akan membangun industri di dalam kawasan SIER dan PIER

harus mengikuli ketentuan yang ada yaitu : 40% sebagai lahan terbuka (Hijau) dan

sisanya sebagai kapling bangunan. Ketentuan industri yang akan masuk ke Kawasan

SIER dan PIER yaitu menerima industri dengan karakteristik buangan air limbah di

bawah ketentuan yang ada (industri dengan buangan air limbah sedang dan ringan).

Apabila melebihi standar buangan air limbah yang telah ditentukan, maka investor

harus membuat pretreatment. Pengelola kawasan industri juga melaporkan secara

periodik dokumen RKL/RPL.

Kawasan industri SIER belum memiliki kegiatan dalam meningkatkan efisiensi

energi atau menurunkan penggunaan energi. Juga belum memiliki kegiatan dalam

meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Pengelola kawasan industri juga

melakukan upaya untuk efisiensi penggunaan air dan upaya-upaya untuk konservasi

air, demikian pula halnya dengan audit penggunaan air. Pengelola kawasan industd

belum memanfaatkan air daur ulang untuk utilitas atau proses produksi bagi tenants.

Kawasan industri SIER sudah melakukan pengendalian air buangan.

Pengendalian air buangan dilakukan melalui Treatment Plant (IPAL) terpusat. Kualitas

air buangan dipantau 2x sehari, agar bila terjadi kualitas buangan air limbah melebihi

ketentuan Baku Mutu sungai, dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan proses.

Hal ini dibuktikan dengan Surat ljin Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya

Nomor.660.31/444/436.7.2/2013 tanggal 08 Juli 2013 Tentang lzin Pembuangan Air

Limbah Ke Air Atau Sumber - Sumber Air Kota Surabaya, hasil uji swapantau air limbah

setiap bulan dan Berita Acara hasil PROPER Lingkungan Kementrian Lingkungan

Hidup.

Kawasan Industri SIER belum mempunyai program untuk pemantauan dan

penilaian kinerja K3L. Hasil buangan akhir Instalasi Pengolahan Limbah sudah

memenuhi baku mutu limbah cair, mutu limbah gas dan debu.

Page 8: Profil SIER

Kawasan Industri SIER sudah memiliki Instalasi Pengolahan Limbah dengan

kapasitas 10.000 m3 per hari yang dilengkapi dengan laboratorium uji untuk

mendukung Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL didukung oleh manajer atau

pengelola serta operator instalasi Pengolahan Limbah memiliki sertikat kompetensi di

bidangnya.

6.1.4. Aspek Kepedulian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Kawasan Industri SIER telah melakukan berbagai aksi kepedulian sosial seperti :

Bidang Pendidikan :

a. Memberikan pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha untuk mitra binaan

usaha kecil.

b. Kunjungan kepada pengusaha kecil yang telah sukses

Bidang Kesehatan:

a. Memberikan pelayanan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu

b. Memberikan bantuan kursi roda kepada janda kurang mampu

Bidang Ekonomi :

a. Memberikan kredit lunak kepada mitra binaan

b. Memberikan sembako gratis untuk masyarakat kurang mampu

c. Mengikut serlakan mitra binaan pada program pameran industry kecil

Bidang Lingkungan Hidup :

a. Berpartisipasi dalam pembudidayaan tanaman bakau (mangrove)

b. Berpartisipasi dalam program penghijauan di Kawasan SIER dan Kawasan PIER

Bidang Sarana & Prasarana :

Memberi bantuan pembangunan tempat ibadah, perbaikan jalan kampung, perbaikan

MCK, saluran air hujan dll.

Kawasan Industri SIER telah melakukan berbagai aksi pemberdayaan masyarakat

seperti :

1. Sebagai fasilitator pemanfaatan limbah padat pabdk di Kawasan PIER untuk

masyarakat sekitar.

Page 9: Profil SIER

2. Memberdayakan masyarakat dilingkungan Kawasan Industry PIER dengan

pemberian program pilot project budi daya kelinci Desa Pandean, Kecamatan

Rembang, Pasuruan.

3. Pemberian bantuan untuk perbaikan jalan untuk Desa Pandean, Kecamatan

Rembang, Kab Pasuruan.

4. Pemberian bantuan untuk perbaikan jalan untuk Desa Curah Dukuh, Kecamatan

Kraton Kab Pasuruan.

5. Pemberian bantuan untuk perbaikan Balai Desa untuk Desa Curah Dukuh.

Kecamatan Rembang Kab Pasuruan.

6. Pemberian bantuan untuk perlraikan Saluran Air Hujan untuk Desa

Pejangkungan, Kecamatan Rembang, Kab Pasuruan.

7. Pemberian bantuan sarana air bersih di desa Raci Pasuruan, Kecamatan Bangil,

Kab Pasuruan.

8. Pemberian bantuan tiang penerangan jalan, lampu dan kabel di Desa pandean,

Kecamatan Kab Pasuruan.

6.1.5. Analisis Internal dan Eksternal

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) merupakan Perseroan yang

didirikan pada Tahun 1974 dengan Akte Notaris Abdul Latief,SH nomor 166 tanggal 28

Februari 1974. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

yang terakhir perubahan Nomor : 24 tanggal 25 Juli 2012, oleh notaris Wachid Hasyim,

SH, di Surabaya serta telah diterima dan dicatat pada Badan Hukum Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor : AHU-AH.01.10-

34438 tanggal 24 September 2012.

PT SIER dibentuk dengan tujuan untuk melaksanakan kebijaksanaan dan program

pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dalam

bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dalam arti seluas-luasnya.

PT SIER mengelola 3 (tiga) kawasan Industri meliputi:

Kawasan industri Rungkut seluas 245 Ha menampung sekitar 300 perusahaan,

Yang terdiri dari : 18 PMA, 201 PMDN dan 96 perusahaan sebagai tenant

persewaan bangunan pabrik.

Page 10: Profil SIER

Kawasan industri Berbek seluas 87 Ha menampung 111 perusahaan, yang terdiri

dari : 14 PMA, 27 PMDN dan 18 perusahaan sebagai tenant persewaan bangunan

pabrik.

Kawasan industri PIER di Pasuruan seluas 492 Ha, yang di dalamnya terdapat

Kawasan Berikat seluas 50 Ha untuk mendukung aktivitas ekspor, yang terdiri dari:

36 PMA, 23 PMDN dan 35 perusahaan sebagai tenant persewaan bangunan

pabrik.

Disamping bangunan pabrik, PT SIER juga memiliki beberapa usaha penunjang,

yaitu :

a) Persewaan bangunan BPSP (Bangunan Pabrik Siap Pakai), bangunan gudang

serta Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK).

b) Persewaan Gudang Logistik meliputi 7 unit di jl. Rungkut Industri seluas 6.590 m2,

4 unit di jl. Berbek Industri seluas 3.594 m2 serta 3 unit di kawasan PIER seluas

5.482 m2.

c) Sarana fasilitas lain di dalam kawasan seperti: Persewaan perkantoran Wisma

SIER, Penyediaan jasa SPBU, Pengolahan air limbah, Klinik pengobatan,

Periklanan kawasan.

d) Sarana fasilitas olahraga seperti : Lapangan Futsal, Lapangan Tennis, Lapangan

Sepakbola, Lapangan Bulutangkis serta bangunan Club House.

Visi :

Menjadi kawasan industri modern didukung unit bisnis strategis, yang

berkesinambungan, terkemuka dan ramah lingkungan.

Misi :

Mewujudkan kawasan industri yang inovatif, berbasis teknologi informasi, dalam

lokasi, produk, pelayanan dan fasilitas pendukung ke semua pihak yang

berkepentingan.

Adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan rencana pengembangan

regional, nasional maupun internasional.

Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam penyediaan

Page 11: Profil SIER

layanan penjualan, persewaan, penyediaan fasilitas industri dan sarana

penunjangnya dengan kualitas terbaik guna mendukung proses bisnis.

Mewujudkan pengelolaan kawasan industri ramah lingkungan yang bernilai

tambah.

Sasaran

Optimalisasi kawasan industri yang ada dan menciptakan kawasan industri baru

sesuai dengan rencana strategis pembangunan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.

Peningkatan kualitas organisasi perusahaan yang didukung teknologi informasi

untuk memiliki budaya perusahaan guna menciptakan layanan yang responsif,

berkualitas dan bertanggung jawab.

Menciptakan dan mengembangkan unit bisnis strategis yang inovatif dan memiliki

nilai tambah untuk mencapai pendapatan tetap (fixed revenue) yang lebih besar

daripada biaya tetap (fixed cost).

Analisis dari sisi manajemen dan pelayanan, KI SIER memiliki kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut.

1. Kekuatan

- Image pasar tentang perusahaan.

- Kejelasan segmentasi pasar.

2. Kelemahan.

Pelayanan terhadap konsumen kurang responsive.

3. Peluang.

Perusahaan memiliki kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.

4. Ancaman

Pesaing baru pada bidang usaha yang sama bermunculan.

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek

manajemen dan pelayanan sebagai berikut.

Page 12: Profil SIER

Aspek Manajemen dan Pelayanan

Strength- Image pasar tentang

perusahaan.- Kejelasan segmentasi

pasar

WeaknessPelayanan terhadap konsumen kurang responsive.

OpportunityPerusahaan memiliki kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.

Strategi SO Survey customer satisfaction.

Strategi WO Meningkatkan mutu pelayanan.

ThreatPesaing baru pada bidang usaha yang sama bermunculan.

Strategi ST Mempertahankan pasar yang ada dan menciptakan segmen pasar baru.

Strategi WT Mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang

terkait aspek manajemen dan pelayanan adalah sebagai berikut :

- Survey dilakukan secara periodik.

- Meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.

- Melakukan gathering dan komunikasi kepada konsumen/tenant.

- Penambahan dan peningkatan infrastruktur yang ada.

Analisis dari sisi infrastruktur dan fasilitas, KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman sebagai berikut.

1. Kekuatan

Kondisi infrastruktur dan fasilitas kawasan industri tersedia.

2. Kelemahan

Desain sudah tidak mampu menampung kebutuhan yang ada.

3. Peluang

Infrastruktur dan fasilitas yang ada, tidak semuanya dimiliki oleh Pesaing.

4. Ancaman

Biaya pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas cukup tinggi.

Page 13: Profil SIER

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek

infrastruktur dan fasilitas sebagai berikut :

Aspek Infrastruktur dan Fasilitas

StrengthKondisi infrastruktur dan fasilitas kawasan industri tersedia.

WeaknessDesain sudah tidak mampu menampung kebutuhan yang ada.

OpportunityInfrastruktur dan fasilitas yang ada, tidak semuanya dimiliki oleh Pesaing.

Strategi SO Infrastruktur dan fasilitas yang ada lebih diberdayakan.

Strategi WO Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.

ThreatBiaya pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas cukup tinggi.

Strategi ST Mendesain ulang infrastruktur dan fasilitas yang ada agar lebih efisien.

Strategi WT Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.

Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang

terkait aspek infrastruktur dan fasilitas adalah sebagai berikut :

1. Melengkapi perijinan terhadap fasilitas yang diperlukan.

2. Menambah peralatan yang ada, agar kapasitas meningkat.

3. Peningkatan mutu bahan yang lebih baik.

4. Perawatan secara kontinu.

Analisis dari sisi pengelolaan lingkungan, KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman sebagai berikut.

1. Kekuatan

Kawasan yang eco green industry.

2. Kelemahan

Pengendalian buangan limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu.

3. Peluang

Optimalisasi pendapatan perusahaan.

4. Ancaman

Dampak lingkungan dapat menyebabkan tuntutan warga.

Page 14: Profil SIER

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek

lingkungan hidup sebagai berikut.

Aspek Lingkungan Hidup

StrengthKawasan yang eco green industry.

WeaknessPengendalian buangan limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu

OpportunityOptimalisasi pendapatan perusahaan

Strategi SO Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.

Strategi WO Penambahan peralatan pengelolaan limbah cair.

ThreatDampak lingkungan dapat menyebabkan tuntutan warga

Strategi ST Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.

Strategi WT Sosialisasi ketentuan-ketentuan tentang pengendalian lingkungan

Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang

terkait aspek lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Melengkapi perijinan yang ada.

2. 3 R (Reduce, Recycle, Reuse).

3. Otomatisasi peralatan pengelolaan limbah cair.

4. Mengikut sertakan karyawan, tenant dan masyarakat untuk sadar lingkungan.

Sementara itu, analisis dari sisi kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat,

KI SIER memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut.

1. Kekuatan

Masyarakat di sekitar kawasan sudah mulai menyadari manfaat keberadaan

kawasan terhadap tingkat pendapatan dan adanya peluang pekerjaan.

2. Kelemahan

Belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap manfaat keberadaan

kawasan industri

Page 15: Profil SIER

Belum meratanya mafaat yang dirasakan oleh masyarakat, karena

keterbatasan dana yang tersedia.

Adanya kemungkinan salah komunikasi terhadap masyarakat

3. Peluang

Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap manfaat keberadaan

kawasan industry.

4. Ancaman

Adanya ketidak puasan dari masyarakat sekitar kawasan

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disusun analisis SWOT aspek

kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut.

Aspek Manajemen dan Pelayanan

Melakukan sosialiasasi terhadap masyarakat di sekitar kawasan industry tentang dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar

Strength Dukungan kebijakan

pemerintah dalam bentuk perundangan

Dukungan pemegang saham

Adanya peran pendamping

Semangat masyarakat tinggi

Weakness Keterbatasan dana

yang tersedia Tingkat pendidikan

rata-rata rendah Keterbatasan fasilitas

penunjang usaha Kurangnya

monitoring dan evaluasi program dan kegiatan

Opportunity Dukungan kebijakan

pemerintah dalam bentuk perundangan

Kesempatan berusaha disekitar kawasan.

Masyarakat menjadi pagar hidup terhadap keberadaan kawasan

Adanya simbiosis mutualisme

Strategi SO 1. Peningkatan aspek

social ekonomi2. Melakukan komunikasi

secara intensif dengan masyarakat sekitar kawasan

Strategi WO 1. Program peningkatan

produktifitas tenaga pendamping

2. Perbaikan fasilitas penunjang usaha

3. Pemberian pendidikan dan pelatihan usaha.

Page 16: Profil SIER

Threat Belum optimalnya

tenaga pendamping Adanya ketidak

puasan masyarakat sekitar kawasan

Strategi ST Melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat sekitar kawasan

Strategi WT 1. Peningkatan

produktifitas tenaga pendamping

2. Peningkatan program monitoring dan evaluasi kegiatan

Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan kawasan industri yang

terkait aspek kepedulian sosial dan pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan aspek social ekonomi, aspek sumberdaya manusia, ketersediaan

infrastruktur yang memadahi serta lingkungan sekitar.

2. Membangun hubungan harmonis antara kawasan industri dengan masyarakat

sekitar.

3. Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada Tenaga Pendamping.

Berdasarkan hasil analisis pada bagian-bagian sebelumnya, maka disusun

analisis SWOT Kawasan Industri SIER-PIER secara keseluruhan sebagai berikut.

KAWASAN INDUSTRI SIER – PIER

STRENGTH Perusahaan adalah pionir di

usaha kawasan industri Image pasar tentang

perusahaan Kejelasan segmentasi

pasar Lokasi perusahaan yang

strategis Tujuan perusahaan terukur

& dikomunikasikan Penerapan konsep

manajemen strategik di perusahaan

Efektifitas operasi bagian-bagian perusahaan

Pengendalian kualitas dan biaya

Produk/jasa layanan yang dikembangkan cukup kompetitif

Visi manajerial dan prioritas

WEAKNESS Kompetensi

perusahaan dibidang teknologi rendah

Perusahaan kurang melakukan riset pasar

Daya adaptasi perusahaan terhadap perubahan teknologi rendah

Strategi kurang mempertimbangkann system informasi pesaing

Perusahaan belum memiliki pusat R&D yang memadai

Page 17: Profil SIER

perusahaan Kemampuan perusahaan

mengimplementasikan strategi

Fasilitas, sumber daya & pasar ditetapkan secara strategi

Infrastruktur dan Fasilitas yang memadai

OPPORTUNITY Tanggapan

masyarakat sekitar terhadap perusahaan baik

Perusahaan dapat membentuk aliansi/bekerjasama dengan pihak lain untuk memperkuat posisinya

Kepatuhan terhadap aturan lingkungan hidup cukup tinggi.

Jasa perusahaan dapat dikembangkan atau ditambah untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan

STRATEGI SO - Survey customer

satisfaction.- Infrastruktur dan fasilitas

yang ada lebih diberdayakan.

- Mempertahankan upaya pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.

- Peningkatan aspek social ekonomi.

- Melakukan komunikasi secara intensif dengan masyarakat sekitar kawasan

STRATEGI WO - Meningkatkan mutu

pelayanan.- Infrastruktur dan

fasilitas dipelihara.- Penambahan

peralatan pengelolaan limbah cair.

- Program peningkatan produktifitas tenaga pendamping

- Perbaikan fasilitas penunjang usaha

- Pemberian pendidikan dan pelatihan usaha.

THREAT Pesaing baru pada

bidang usaha yang sama bermuculan

Pesaing menggunakan teknologi yang lebih efektif dan efisien dibanding perusahaan

STRATEGI ST - Mempertahankan pasar

yang ada dan menciptakan segmen pasar baru.

- Mendesain ulang infrastruktur dan fasilitas yang ada agar lebih efisien.

- Mempertahankan upaya

STRATEGI WT - Mengoptimalkan

sumber daya yang ada.

- Infrastruktur dan fasilitas dipelihara.

- Sosialisasi ketentuan-ketentuan tentang pengendalian

Page 18: Profil SIER

pengelolaan pengendalian lingkungan yang proper.

- Melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat sekitar kawasan.

lingkungan.- Peningkatan

produktifitas tenaga pendamping

- Peningkatan program monitoring dan evaluasi kegiatan

Rencana tindakan dalam upaya perluasan/pengembangan Kawasan Industri

adalah sebagai berikut :

- Survey dilakukan secara periodik.

- Meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.

- Melakukan gathering dan komunikasi kepada konsumen/tenant.

- Penambahan dan peningkatan infrastruktur yang ada.

- Melengkapi perijinan terhadap fasilitas yang diperlukan.

- Menambah peralatan yang ada, agar kapasitas meningkat.

- Peningkatan mutu bahan yang lebih baik.

- Perawatan secara kontinu.

- Melengkapi perijinan yang ada.

- 3 R (Reduce, Recycle, Reuse).

- Otomatisasi peralatan pengelolaan limbah cair.

- Mengikut sertakan karyawan, tenant dan masyarakat untuk sadar lingkungan.

- Peningkatan aspek social ekonomi, aspek sumberdaya manusia, ketersediaan

infrastruktur yang memadahi serta lingkungan sekitar.

- Membangun hubungan harmonis antara kawasan industri dengan masyarakat

sekitar.

- Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada Tenaga Pendamping.