profil sangihe 2009

29
1 BAB I WILAYAH Kabupaten Kepulauan Sangihe Secara geografis terletak diantara 4 O 4’ 13’’ - 4 O 44’ 22’’ Lintang Utara, 125 O 9’ 28’’ - 125 O 56’ 57’’ Bujur Timur, berada antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Pilipina) dan merupakan bagian integral dari Propinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Tahuna dengan jarak tempuh 142 mil laut dari ibukota Propinsi. Sebelum tahun 2002 cakupan wilayah kabupaten meliputi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud di mekarkan menjadi dua, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe (kabupaten induk) dan Kabupaten Kepulauan Talaud (kabupaten pemekaran). Kemudian pada tahun 2007 Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali mengalami pemekaran dengan dibentuknya Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2007. Luas wilayah daratan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai 11.863,58 km 2 yang terdiri dari daratan seluas 736,98 km 2 atau seluas 6,2 % dan lautan seluas 11.126,61 km 2 yang secara administrasi dibagi menjadi 15 kecamatan yang tiap kecamatan memiliki luas daratan yang berbedah dimana kecamatan Tabukan Utara memiliki luas daratan terbesar yaitu 116,58 km 2 (15,82%) dari luas Kabupaten, sedangkan Nusa Tabukan memiliki luas daratan yang paling kecil 14,73 km 2 (2%). 25,15 18,66 43,66 43,01 121,18 87,39 18,56 22,29 46,84 68,76 17,6 14,73 66,46 69,42 73,99 0 20 40 60 80 100 120 140 TAHUNA TIMUR TAHUNA TAHUNA BARAT KENDAHE TABUKAN UTARA TABUKAN TENGAH NUSA TABUKAN TATOARENG MARORE MANGANITU TAMAKO MANGANITU SELATAN TABUKAN SELATAN TABUKAN SELATAN TENGAH TABUKAN SELATAN TENGGARA Gambar 01. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe Per Kecamatan Km 2

Transcript of profil sangihe 2009

Page 1: profil sangihe 2009

1

BAB I WILAYAH

Kabupaten Kepulauan Sangihe Secara geografis terletak diantara 4O 4’ 13’’ - 4O 44’ 22’’ Lintang Utara, 125O 9’ 28’’ - 125O 56’ 57’’ Bujur Timur, berada antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Pilipina) dan merupakan bagian integral dari Propinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Tahuna dengan jarak tempuh 142 mil laut dari ibukota Propinsi. Sebelum tahun 2002 cakupan wilayah kabupaten meliputi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud di mekarkan menjadi dua, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe (kabupaten induk) dan Kabupaten Kepulauan Talaud (kabupaten pemekaran). Kemudian pada tahun 2007 Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali mengalami pemekaran dengan dibentuknya Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2007.

Luas wilayah daratan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai 11.863,58 km2

yang terdiri dari daratan seluas 736,98 km2 atau seluas 6,2 % dan lautan seluas 11.126,61 km2 yang secara administrasi dibagi menjadi 15 kecamatan yang tiap kecamatan memiliki luas daratan yang berbedah dimana kecamatan Tabukan Utara memiliki luas daratan terbesar yaitu 116,58 km2 (15,82%) dari luas Kabupaten, sedangkan Nusa Tabukan memiliki luas daratan yang paling kecil 14,73 km2 (2%).

25,15

18,66

43,66

43,01

121,18

87,39

18,56

22,29

46,84

68,76

17,6

14,73

66,46

69,42

73,99

0 20 40 60 80 100 120 140

TAHUNA TIMUR

TAHUNA

TAHUNA BARAT

KENDAHE

TABUKAN UTARA

TABUKAN TENGAH

NUSA TABUKAN

TATOARENG

MARORE

MANGANITU

TAMAKO

MANGANITU SELATAN

TABUKAN SELATAN

TABUKAN SELATAN TENGAH

TABUKAN SELATAN TENGGARA

Gambar 01. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe Per Kecamatan

Km2

Page 2: profil sangihe 2009

2

Iklim didaerah ini dipengaruhi oleh angin muson, musim kemarau berlangsung pada bulan Juli sampai bulan September, dan musim penghujan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember. Secara umum, suhu udara rata-rata perbulan pada pengukuran Stasiun Meteorologi Naha sepanjang tahun 2008 adalah 27ºC. Kondisi topografi merupakan daratan yang berbukit-bukit dengan kondisi tanah (latosol dan aluvial) yang agak labil dengan ketinggian 0 sampai dengan 750 m dpl.

Ditinjau dari letak dan kondisi geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, terdapat sejumlah karakteristik yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan, yaitu :

� Sebagai Daerah Perbatasan; kawasan ini memiliki peluang dalam membangun kerjasama dengan negara tetangga, khususnya dengan Philipina atau dengan negara-negara di kawasan Pacific lainnya. Sebagai salah satu Gerbang di kawasan utara yang menjadi jalur masuk keluar barang dan orang, maka sikap kewaspadaan tetap diperlukan terutama untuk mendeteksi peluang masuknya para teroris/infiltrasi dari utara termasuk aksi penyelundupan senjata api dan barang-barang terlarang lainnya. Sebagai beranda depan NKRI sekaligus sebagai security belt di kawasan utara, melalui PP 28 Tahun 2008 Kota Tahuna sebagai ibukota kabupaten telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional serta Kawasan Pengembangan Ekonomi.

� Sebagai Daerah Kepulauan, kawasan ini terdiri atas gugusan pulau yang besar den kecil sejumlah 105 buah pulau, dimana 26 buah pulau berpenghuni dan 79 buah pulau belum berpenghuni. Memiliki garis pantai mencapai + 297 km, pengembangannya lebih dominan pada pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan seperti penajaman pada pengembangan daerah pesisir, pembangunan Bidang Perikanan dan Kelautan serta pembangunan Infrastruktur untuk menunjang bidang strategis tersebut. Selain pembangunan dalam rangka pengembangan sektor Perikanan dan kelautan, masalah pengawasan telah mendapatkan perhatian, mengingat dengan luasnya kawasan laut dan masih terdapatnya pulau-pulau yang belum berpenghuni, cenderung sangat rawan untuk aksi-aksi pencurian kekayaan laut yang dilakukan oleh nelayan-nelayan dari negara lain, terutama nelayan illegal.

� Sebagai Daerah Rawan Bencana Alam, hal ini berkaitan dengan keadaan topografi daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang terdiri dari daerah perbukitan dan pegunungan dengan struktur tanah yang labil. Selain itu Kawasan Kepulauan Sangihe adalah daerah lintasan Gunung berapi trans pacific dari daerah Hawai, Jepang, Philipina dan berakhir di Kawasan Maluku. Disamping itu pula daerah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi yang dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Keberadaan gunung api bawah laut (under water volcano) yang merupakan satu-satunya di Indonesia dengan daya tarik yang unik merupakan kawasan potensial untuk pengembangan ecotourism.

� Sebagai Daerah Tertinggal atau daerah miskin, hal ini lebih diakibatkan oleh kebijakan pemerintah pusat dimasa lalu yang sentralistik dan cenderung mengabaikan sentuhan terhadap Pembangunan di kawasan perbatasan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya proses kemiskinan yang terstruktur dan berpengaruh terhadap lemahnya daya saing komoditas dan pemberdayaan ekonomi daerah.

Page 3: profil sangihe 2009

3

Dalam upaya pengembangan kawasan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dibagi dalam klaster Pengembangan yaitu :

� Klaster Perbatasan.

Wilayah ini mencakup pulau-pulau yang terletak di bagian paling utara Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan kawasan ini merupakan kawasan perbatasan terdepan yang di dalamnya termasuk kawasan BCA. Di kawasan ini terkenal dengan adanya konsentrasi / migrasi ikan Palagis Besar seperti Hiu dan ikan Paus.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar, Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki empat pulau kecil terluar yaitu : o Pulau Kawio, memiliki luas + 0,9 km2 dengan jumlah penduduk 121 KK/ 294

jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 054 dan titik referensi No. TR 054 (PP No. 38 Tahun 2002). Fasilitas yang telah dibangun adalah jalan desa/setapak, dermaga (sementara dibangun), puskesmas pembantu, sekolah dasar.

o Pulau Kawaluso, memiliki luas + 1,22 km2 dengan jumlah penduduk 186 KK/600 jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 053A dan titik referensi No. TR 053. Fasilitas yang telah dibangun adalah jalan desa/setapak, dermaga, puskesmas pembantu, sekolah dasar.

o Pulau Marore, memiliki luas + 1,56 km2 dengan jumlah penduduk 121 KK/294 jiwa. Di pulau ini terdapat titik dasar No. TD 055A dan titik referensi No. TR 055. Berbagai fasilitas yang telah dibangun adalah Pos BCA, Pos Keamanan, Kantor Perhubungan Laut dan Bea Cukai, jalan desa/setapak, dermaga, Puskesmas, SD, SMP, SMA Perbatasan, gudang beras.

o Pulau Batupebawaikang, pulau batu yang tidak berpenghuni.

� Klaster Sangihe Di kawasan ini terletak berbagai aktifitas utama yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Di samping itu tersedia cukup potensi yang dapat dikembangkan seperti budidaya laut pariwista, pertambangan, penangkapan serta berbagai komoditas unggulan pada sektor pertanian.

� Klaster Tatoareng ( Para, Mahengetang, Kahakitang, Kalama )

Di wilayah ini memiliki kontribusi produksi perikanan cukup besar bagi Daerah, selain itu terdapat objek wisata bahari yang memiliki daya tarik ter sendiri dan unik, juga adanya Gunung Api Bawah Laut (Mahengetang).

Kabupaten Kepulauan Sangihe secara administrasi terbagi menjadi 15 kecamatan, 22 Kelurahan dan 145 Kampung :

1. Kecamatan Tahuna Timur :

a. Luas wilayahnya 25,15 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

Page 4: profil sangihe 2009

4

e. Jumlah penduduk 12.268 jiwa yang terdiri dari laki-laki 6.100 jiwa dan perempuan 6.168 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 489 jiwa/km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna Timur : 2.090 KK

g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna Timur

- Kelurahan Tona I

- Kelurahan Tona II

- Kelurahan Dumuhung

- Kelurahan Tidore

- Kelurahan Tapuang

- Kelurahan Tapuang

- Kelurahan Batulewer

- Kelurahan Lesa

h. Potensi pariwisata yang bisa dikembangkan dan diolah secara propesional akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Adapun objek wisata itu adalah : wisata air terjun Mangki Kelurahan Dumuhun, dan air terjun Puirang Kelurahan Tona I.

2. Kecamatan Tahuna

a. Luas wilayahnya 25,76 km2.

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam.

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson.

e. Jumlah penduduk 15.632 jiwa yang terdiri dari laki-laki 7.618 jiwa dan perempuan 8.014 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 606 jiwa/ km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna : 4.850 KK

g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna yaitu :

- Kelurahan Soatoloara I

- Kelurahan Soatoloara II

- Kelurahan Sawang Bendar

- Kelurahan Apengsembeka

- Kelurahan Bungalawang

- Kelurahan Santiago

- Kelurahan Manente

- Kelurahan Mahena

Page 5: profil sangihe 2009

5

3. Kecamatan Tahuna Barat

a. Luas wilayahnya 40,66 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 0 Km dan 0 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 5.618 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.826 jiwa dan perempuan 2.792 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 138 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tahuna Barat : 1.077 KK

g. Kelurahan di Kecamatan Tahuna Barat yaitu :

- Kelurahan Pananekeng

- Kelurahan Angges

- Kelurahan Kolongan Mitung

- Kelurahan Kolongan Beha

- Kelurahan Kolongan Beha Baru

- Kelurahan Kolongan Akembawi

h. Potensi pariwisata berupa wisata alam Gunung Awu

4. Kecamatan Kendahe

a. Luas wilayahnya 43,01 km2

b. Jarak dan waktu tempuh keibukota kabupaten 18 Km dan 0,5 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 3 - 400 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 6.959 jiwa yang terdiri dari laki-laki 3.567 jiwa dan perempuan 3.392 jiwa denga kepadatan penduduk Kecamatan Kendahe mencapai 162 jiwa/ km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Kendahe : 3.770 KK

g. Kampung di Kecamatan Kendahe yaitu :

- Kampung Kendahe I

- Kampung Kendahe II

- Kampung Talawid

- Kampung Tariang Lama

- Kampung Pempalaraeng

Page 6: profil sangihe 2009

6

- Kampung Mohongsawang

- Kampung Lipang

- Kampung Kawaluso

h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Sura,dan Pempanikiang

5. Kecamatan Tabukan Utara

a. Luas wilayahnya 116,58 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 17 Km dan 0,5 Jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 500 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 20.636 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.462 jiwa dan perempuan 10.174 jiwa denga kepadatan penduduk mencapai 170 jiwa/ km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tabukan Utara : 6.250 KK

g. Kampung di Kecamatan Tabukan Utara yaitu :

- Kampung Kalasuge

- Kampung Bahu

- Kampung Mala

- Kampung Kalakube

- Kampung Naha

- Kampung Beha

- Kampung Utaurano

- Kampung Lenganeng

- Kampung Tarolang

- Kampung Tola

- Kampung Kalurae

- Kampung Bengketang

- Kampung Petta

- Kampung Bowongkulu

- Kampung Pusunge

- Kampung Moade

- Kampung Raku

- Kampung Petta Timur

- Kampung Petta Selatan

Page 7: profil sangihe 2009

7

- Kampung Petta Barat

- Kampung Likuang

- Kampung Kalekube I

- Kampung Naha I

- Kampung Bowongkulu I

h. Potensi pariwisata berupa wisata alam P. Leppe, dan P. Mbuhanga.

6. Kecamatan Tabukan Tengah

a. Luas wilayahnya 87,39 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 23 Km dan 1 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 11.389 jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.658 jiwa dan perempuan 5.731 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 130 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tabukan Tengah : 7.645 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tabukan Tengah

- Kampung Bowongkali

- Kampung Kulur I

- Kampung Kulur II

- Kampung Bira

- Kampung Kuma

- Kampung Bungalawang

- Kampung Miulu

- Kampung Gunung

- Kampung Talengen

- Kampung Biru

- Kampung Tariang Baru

- Kampung Sengsong

- Kampung Rendingan

- Kampung Palahanaeng

- Kampung Timbelang

- Kampung Kuma

- Kampung Palelangen

Page 8: profil sangihe 2009

8

- Kampung Malueng

- Kampung Kuma I

h. Potensi pariwisata berupa wisata bahari Pantai Pananualeng dan Pantai Sapaeng

7. Kecamatan Nusa Tabukan

a. Luas wilayahnya 14,73 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 26 Mil dan 2 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 50 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 3.272 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.742 jiwa dan perempuan 1.528 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 222 jiwa/km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Nusa Tabukan : 2.319 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Nusa Tabukan

- Kampung Nanedakele

- Kampung Nusa

- Kampung Bukide

- Kampung Bukide Timur

- Kampung Nanusa

h. Potensi pariwisata berupa wisata alam P. Bukide dan P. Tinakareng dan wisata bawah laut.

8. Kecamatan Tatoareng

a. Luas wilayahnya 18,56 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 37 Mil dan 3 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 100 meter dpl.

d. Kondisi iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 5.202 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.651 jiwa dan perempuan 2.551 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 280 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tatoareng : 2.301 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tatoareng :

- Kampung Kalama

- Kampung Kahakitang

- Kampung Mahengetang

Page 9: profil sangihe 2009

9

- Kampung Para

- Kampung Dalako Bembanehe

- Kampung Taleko Batusaiki

- Kampung Para I

h. Potensi pariwisata berupa wisata bahari Gunung Api bawah laut Mahangetang.

9. Kecamatan Marore

a. Luas wilayahnya 17,60 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 85 mil dan 6 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 75 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 1.435 jiwa yang terdiri dari laki-laki 742 jiwa dan perempuan 693 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 81 jiwa/km2

f. Keluarga Miskin Kecamatan Marore : 617 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Marore yaitu :

- Kampung Kawio

- Kampung Marore Batusaiki

- Kampung Matutuang

10. Kecamatan Manganitu

a. Luas wilayahnya 66,46 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 10 km dan 15 menit

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Kondisi iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 14.734 jiwa yang terdiri dari laki-laki 8.265 jiwa dan perempuan 7.478 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 222 jiwa/Km

f. Data Keluarga Miskin Kecamatan Manganitu : 4.498 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Manganitu yaitu :

- Kampung Tawoali

- Kampung Barangka

- Kampung Nahepese

- Kampung Manumpitaeng

- Kampung Taloarane

Page 10: profil sangihe 2009

10

- Kampung Mala

- Kampung Karatung I

- Kampung Karatung II

- Kampung Kauhis

- Kampung Sesiwung

- Kampung Lebo

- Kampung Barangkalang

- Kampung Belengang

- Kampung Bakalaeng

- Kampung Hiung

- Kampung Pinebentengan

- Kampung Taloarane I

- Kampung Bengka

h. Potensi pariwisata berupa wisata budaya Makam Raja-raja.

11. Kecamatan Tamako

a. Luas wilayahnya 69,42 km2

b. Jarak dan waktu tempuh keibukota kabupaten 32 Km dan 1 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 750 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 13.496 jiwa yang terdiri dari laki-laki 6.884 jiwa dan perempuan 6.626 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 194 jiwa/km2

f. Data Keluarga Miskin Kecamatan Tamako : 8.511 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tamako yaitu :

- Kampung Nagha I

- Kampung Nagha II

- Kampung Pokol

- Kampung Balane

- Kampung Binala

- Kampung Ulung Peliang

- Kampung Menggawa

- Kampung Kalinda

- Kampung Bebu

Page 11: profil sangihe 2009

11

- Kampung Makalekuhe

- Kampung Pananaru

- Kampung Dagho

- Kampung Mahumu

- Kampung Lelipang

- Kampung Menggawa II

- Kampung Kalama Darat

- Kampung Mahumu I

- Kampung Mahumu II

- Kampung Kalinda I

- Kampung Hesang

h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Nguralawo dan Hutan Lindung Sahendarumang

12. Kecamatan Manganitu Selatan

a. Luas wilayahnya 73,99 km

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 56 km dan 2 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 350 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 11.686 jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.861 jiwa dan perempuan 5.825 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 158 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin Kecamatan Manganitu Selatan : 3.570 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Manganitu Selatan yaitu :

- Kampung Kaluwatu

- Kampung Laine

- Kampung Lapango

- Kampung Sowaeng

- Kampung Ngalipaeng I

- Kampung Ngalipaeng II

- Kampung Batunderang

- Kampung Bebalang

- Kampung Mawira

- Kampung Pindang

Page 12: profil sangihe 2009

12

- Kampung Lepepahe

- Kampung Lehimi Tariang

- Kampung Lapango I

h. Potensi pariwisata berupa wisata air terjun Kadadima

13. Kecamatan Tabukan Selatan

a. Luas wilayahnya 68,76 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 42 Km dan 1,5 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 500 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 13.268 jiwa yang terdiri dari laki-laki 6.052 jiwa dan perempuan 7.216 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 193 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin dikecamatan Tabukan Selatan : 3.510 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tabukan Selatan yaitu :

- Kampung Simueng

- Kampung Bentung

- Kampung Lesabe

- Kampung Malamenggu

- Kampung Palareng

- Kampung Binebas

- Kampung Mandoi

- Kampung Batuwingkung

- Kampung Birahi

- Kampung Laotongan

- Kampung Bukide

- Kampung Lesabe

- Kampung Kalagheng

- Kampung Bulo

h. Potensi pariwisata berupa wisata bahari 7 Keramat

14. Kecamatan Tabukan Selatan Tengah

a. Luas wilayahnya 46,84 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 52 Km dan 2 jam

Page 13: profil sangihe 2009

13

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 1 – 500 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 3.102 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.623 jiwa dan perempuan 1.479 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 66 jiwa/Km

f. Keluaraga Miskin Kecamatan Tabukan Selatan Tengah : 859 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tabukan Selatan Tengah yaitu :

- Kampung Hangke

- Kampung Salurang

- Kampung Tambung

- Kampung Beeng

- Kampung Lehupu

- Kampung Bowone

- Kampung Beeng Laut

- Kampung Tenda

- Kampung Aha Patung

15. Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara

a. Luas wilayahnya 22,29 km2

b. Jarak dan waktu tempuh ke ibukota kabupaten 57 Km dan 2 jam

c. Kondisi Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian 2 - 500 meter dpl.

d. Iklim umumnya dipengaruhi angin muson

e. Jumlah penduduk 2.413 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.248 jiwa dan perempuan 1.165 jiwa dengan kepadatan penduduk 108 jiwa/Km

f. Keluarga Miskin Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara : 1.608 KK

g. Nama Kampung di Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara yaitu :

- Kampung Pintareng

- Kampung Basauh

- Kampung Tumalede

- Kampung Sampakang

- Kampung Dalokaweng

- Kampung Malisade

h. Potensi pariwisata berupa wisata alam Gunung Areng Kambing

Page 14: profil sangihe 2009

14

Gambar 02. Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe

KLASTER PERBATASAN

KLASTER SANGIHE

KLASTER PARA, MAHENGETANG, KAHAKITANG, KALAMA

Page 15: profil sangihe 2009

15

BAB II

SOSIAL BUDAYA

2.1. Demografi

Peningkatan kualitas penduduk merupakan faktor utama keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Beberapa faktor yang memepengaruhi pertumbuhan penduduk yang relatif rendah ( 1 % ) atau hanya 1,39 % perkiraan sampai dengan akhir 2008 perlu mendapat perhatian yang serius seperti ; dampak keberhasilan program KB di Daerah atau produktifitas sektor basis di Daerah ( terutama sektor pertanian ) masih relatif rendah.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tahun 2008 sebanyak 134.088 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 68.091 jiwa dan perempuan 65.997 jiwa; telah mengalami peningkatan sebanyak 1.833 orang atau 1,39 % dari tahun sebelumnya. Meningkatnya angka harapan hidup menjadi 72,35 s.d tahun 2009 menunjukkan adanya perbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di Daerah.

Dengan luas wilayah 736,98 km2, maka kepadatan penduduk di Kepulauan Sangihe mencapai 181,94 jiwa/km2 atau meningkat 1,38 jiwa / km2 dari tahun sebelumnya. Dari 15 kecamatan yang ada, kecamatan Tahuna memiliki kepadatan paling tinggi yaitu sebesar 606 jiwa per km2, sedangkan kecamatan Tabukan Selatan Tengah adalah yang paling kecil hanya sekitar 66 jiwa per km2.

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000Laki-laki

Perempuan

Gambar 03. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe Menurut Kecamatan Tahun 2008

Jiwa

Page 16: profil sangihe 2009

Jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2007 sejumlah 17.421 KK, tahun 2008 sejumlah 13.833 KK.

2.2. Ketenagakerjaan

Masalah ketenagKurangnya kesempatan kerja dan terhindarkan. Dengan pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan menggelembungnya penduduk usia produktif (usia kerja). Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan secara produktif (productive empl

Berdasarkan data kerja, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan sampai dengan akhir tahun 2008mencapai 57.994sebanyak 35.997 orang ( diantaranya merupakan bekerja dan yang belum bekerja 21(37,93 %). Hal ini berkorelasi positif dengan upaya menekan tingkat pengangguran di Daerah. Berdasarkan komposisi mata pencaharian, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Ptenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe. kerja terendah adalah pertambangan 159 orang (0,24

Sehubungan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, maka tingkat pendidikan turut berperan dalam menunjang keberhasilan suatu pekerjaan. Dari data yang ada terlihat bahwa angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih didominasi oleh angkatan kerja yang berstatus tamat SLTP 12.sebesar 18,59% Tamat Akademi/S

2.3. Kesehatan

Menigkatnya angka harapan hiperbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di Daerah. Pkesehatan masyarakat rumah sakit umum (RSU) dan pusat kesehata

Jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2007 17.421 KK, tahun 2008 sejumlah 14.292 KK, dan pada tahun 2009 sejumlah

2.2. Ketenagakerjaan

asalah ketenagakerjaan di Kabupaten Sangihe masih merupakan fenomena pelik. Kurangnya kesempatan kerja dan adanya arus migrasi maupun urbanisasi menjadi tak terhindarkan. Dengan situasi sedemikian ini, bagaimanapun akan memberikan pengaruh pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan menggelembungnya penduduk usia produktif (usia kerja). Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan secara

productive employment).

Berdasarkan data tingkat partisipasi angkatan kerja, mengalami peningkatan dari tahun ke

n sampai dengan akhir tahun 2008 994 orang. Dari jumlah tersebut, 997 orang ( atau sekitar 62,07 %)

diantaranya merupakan penduduk yang sudah bekerja dan yang belum bekerja 21.997

Hal ini berkorelasi positif dengan upaya menekan tingkat pengangguran di

Berdasarkan komposisi mata pencaharian, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Pertanian sebanyak 2.6740 orang atau 39,90tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sedangkan sektor yang menyerap tenaga

terendah adalah pertambangan 159 orang (0,24 %).

Sehubungan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, maka tingkat pendidikan turut berperan dalam menunjang keberhasilan suatu pekerjaan. Dari data yang ada terlihat bahwa angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih didominasi oleh angkatan

yang berstatus tamat SD berjumlah 23.767 orang atau 44,53.472 orang (23,37%), Tamat SLTA 7.758 orang

% terdistribusi pada angkatan kerja yang tidak tamat SDTamat Akademi/Sarjana.

Menigkatnya angka harapan hidup menjadi 72,35 s.d tahun 2008perbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di Daerah. Pkesehatan masyarakat perlu dibarengi dengan ketersediaan fasilitas rumah sakit umum (RSU) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

16

Jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2007 14.292 KK, dan pada tahun 2009 sejumlah

masih merupakan fenomena pelik. adanya arus migrasi maupun urbanisasi menjadi tak

situasi sedemikian ini, bagaimanapun akan memberikan pengaruh pada struktur ketenagakerjaan, yakni kemungkinan menggelembungnya penduduk usia produktif (usia kerja). Untuk itu, perluasan kesempatan kerja perlu dioptimalkan secara

Berdasarkan komposisi mata pencaharian, sektor yang paling banyak menyerap 6740 orang atau 39,90 persen dari keseluruhan

Sedangkan sektor yang menyerap tenaga

Sehubungan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, maka tingkat pendidikan turut berperan dalam menunjang keberhasilan suatu pekerjaan. Dari data yang ada terlihat bahwa angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih didominasi oleh angkatan

767 orang atau 44,53%, kemudian diikuti orang (14,53%), dan sisanya

terdistribusi pada angkatan kerja yang tidak tamat SD, buta aksara,

dup menjadi 72,35 s.d tahun 2008 menunjukkan adanya perbaikan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar di Daerah. Perbaikan derajat

dibarengi dengan ketersediaan fasilitas kesehatan seperti n masyarakat (Puskesmas).

Page 17: profil sangihe 2009

Jumlah puskesmas sampai denPembantu sebanyak 58sumberdaya manusia baik medis maupun paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga medis dan paramedis di Puskesmas dan Dinas Kesehayang terdiri dari dokter, bidan, manteri

Pembangunan Kesehatan khususnya Balita terus digalakantahun 2008 mancapai kelahiran hidup mencapai

Pelayanan bagi ibu hamildisamping kesadaran untuk memeriksakan kesehatan kehamilan. 881 yang memeriksakan ke Posyandu, Rumah Sakit dan sisanya

2.4. PendidikanFasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk tingkat dasar sampai SMU belum tersebar merata di setiap kecamatan, khu9 kecamatan. Keberadaan fasilitas SMU ini membuat para siswa yang berada di kecamatan yang tidak mempunyai fasilitas SMU (umumnya wilayah pulauharus pergi ke Kecamatan yang mempunyai fasilitas SMU. Keadaan ini tentu akan lebih banyak memakan biaya karena harus menempuh perjalanan antar pulau. Sedangkan yang memilih untuk melanjutkan sekolah di Manado terpaksa harus tinggal di Manado. Tabel berikut memperlihatkan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi para lulusan SMU di kabupaten ini memilki beberapa alternatif yaitu melanjutkan pendidikan tinggi di Tahuna atau di luar Kabupaten. Orientasi utama bagi para lulusan ini adalah Kota Manado yang menyediakan fasilitas pendidikan tinggi dengan berbagai pilihan jurusan atau bidang studi.

Gambaran mengenai kjumlah TK sebanyak 92Perguruan Tinggi 1

Di Kepulauan Sangihe, satu unit yaitu RSUD berstatus tipe C, selain itu Puskesmas juga merupakan prasarana kesehatan yang pentingnya di Kepulauan Sangihe disamping keberadaan klinik swasta yang juga memberikan andil membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan.

Jumlah puskesmas sampai dengan tahun 2008 sebanyak Pembantu sebanyak 58 buah. Guna mendukung kinerja bidang kesehatan, penyediaan sumberdaya manusia baik medis maupun paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga medis dan paramedis di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam tahun 2008yang terdiri dari dokter, bidan, manteri kesehatan dan dukun terlatih.

Pembangunan Kesehatan khususnya Balita terus digalakan. mancapai 11 per 1000 kelahiran. Sedangkan angka kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup mencapai 215 orang.

Pelayanan bagi ibu hamil juga turut menentukan akan keberhasilan proses persalinan, disamping kesadaran untuk memeriksakan kesehatan kehamilan.

yang memeriksakan ke Posyandu, 393 ke Puskesmas, 49Rumah Sakit dan sisanya 79 ke dukun terlatih.

2.4. Pendidikan Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk tingkat dasar sampai SMU belum tersebar merata di setiap kecamatan, khusus tingkat SMU hanya tersedia 239 kecamatan. Keberadaan fasilitas SMU ini membuat para siswa yang berada di kecamatan yang tidak mempunyai fasilitas SMU (umumnya wilayah pulauharus pergi ke Kecamatan yang mempunyai fasilitas SMU. Keadaan ini tentu akan lebih

memakan biaya karena harus menempuh perjalanan antar pulau. Sedangkan yang memilih untuk melanjutkan sekolah di Manado terpaksa harus tinggal di Manado. Tabel berikut memperlihatkan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan

menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi para lulusan SMU di kabupaten ini memilki beberapa alternatif yaitu melanjutkan pendidikan tinggi di Tahuna atau di luar Kabupaten. Orientasi utama bagi para lulusan ini adalah Kota Manado yang menyediakan

litas pendidikan tinggi dengan berbagai pilihan jurusan atau bidang studi.

Gambaran mengenai ketersediaan fasilitas pendidikan pada tahun 2008 jumlah TK sebanyak 92 unit, SD 222 unit, SLTP/MTs 52Perguruan Tinggi 1 buah.

17

i Kepulauan Sangihe, Jumlah RS masih tetap RSUD milik pemerintah yang

berstatus tipe C, selain itu Puskesmas juga merupakan prasarana kesehatan yang tak kalah pentingnya di Kepulauan Sangihe disamping keberadaan klinik swasta yang juga memberikan andil membantu pemerintah dalam pelayanan

sebanyak 13 buah dan Puskesmas mendukung kinerja bidang kesehatan, penyediaan

sumberdaya manusia baik medis maupun paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga tan dalam tahun 2008 sebanyak 423

kesehatan dan dukun terlatih.

. Angka kematian bayi, pada Sedangkan angka kematian ibu per 100.000

juga turut menentukan akan keberhasilan proses persalinan, disamping kesadaran untuk memeriksakan kesehatan kehamilan. Dari 1508 ibu hamil ada

49 ke Dokter Praktek, 115 ke

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk tingkat dasar sampai SMU sus tingkat SMU hanya tersedia 23 unit di

9 kecamatan. Keberadaan fasilitas SMU ini membuat para siswa yang berada di kecamatan yang tidak mempunyai fasilitas SMU (umumnya wilayah pulau-pulau kecil) harus pergi ke Kecamatan yang mempunyai fasilitas SMU. Keadaan ini tentu akan lebih

memakan biaya karena harus menempuh perjalanan antar pulau. Sedangkan yang memilih untuk melanjutkan sekolah di Manado terpaksa harus tinggal di Manado. Tabel berikut memperlihatkan ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan

ada tahun 2008 sebagai berikut: 222 unit, SLTP/MTs 52 unit, SLTA 23 unit dan

Page 18: profil sangihe 2009

18

Rasio murid-guru dan murid-sekolah merupakan indikator untuk mengukur daya tampung dan efektifitas proses belajar-mengajar. Ketersediaan sarana fisik sekolah misalnya, menjadi semakin efektif kalau sepadan dengan daya tampung muridnya. Demikian juga guru dan murid, menjadi semakin terjamin proses belajar mengajarnya kalau kemudian sang guru tidak memberi pelajaran pada banyak murid. Jumlah murid SD/MI selama tahun 2008 mencapai 13.820 orang, sedangkan tenaga guru sebanyak 1.164 orang. Ini berarti rasio murid-guru pada jenjang SD/MI sebesar 1/11,87 Dengan kata lain, tiap guru SD/MI dapat mendidik/mengajar rata-rata 12 murid. Pada

tingkat SLTP/MTs, jumlah murid 6.067 orang, Jumlah tenaga guru sebanyak 352 orang, yang berarti rasio murid-guru mencapai 1/17,24 Dengan kata lain, tiap tenaga guru SLTP/MTs dapat mendidik/mengajar rata-rata 17 orang murid. Pada tingkat SM/SMA jumlah murid sebanyak 4.381 orang, dari sejumlah murid tersebut, diajar oleh tenaga guru sebanyak 279orang dengan rasio murid-guru sebesar 1/15,7 yang berarti tiap tenaga guru SMA dapat mendidik/ mengajar rata-rata 16 orang murid.

2.5. Kesejahteraan Sosial

Tingkat kesejahteraan sosial sangat terkait dengan kebijakan pembangunan yang ada. Selama ini, tujuan untuk menekan angka kemiskinan tentunya sangat berkaitan langsung dengan apa yang sudah dijalankan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam program-programnya. Namun demikian, semua itu tidak akan bermakna apa-apa tanpa dibarengi dengan kesungguhan dari masyarakat dan pemerintah daerah sendiri dalam meningkatkan program kesejahteraan sosial.

Berdasarkan data sementara yang ada selama tahun 2008, jumlah penduduk rawan sosial yang paling kecil yaitu, bekas nara pidana sebanyak 81 disusul anak terlantar 390 orang.

Penduduk rawan sosial lainnya yang dirasakan paling besar pengaruhnya adalah penduduk miskin. Kemiskinan ini hampir dirasakan diseluruh Indonesia sebagai dampak dari krisis multi dimensi bahkan adanya bencana alam yang terus beruntun di tahun 2008 menambah jumlah keluarga miskin yang ada. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah baik melalui subsidi langsung maupun peningkatan ekonomi produktif keluarga miskin, belum juga mampu menekan perkembangan jumlah kerluarga miskin.

2.6. Agama

Sesuai dengan kebijakan yang ada, pelayanan kehidupan beragama senantiasi dikembangkan dan ditingkatkan untuk membina kerukunan dan menciptakan suasana yang kondusif. Perkembangan umat beragama dan sarana pendukung kehidupan beragama. Sebagaimana data sementara menunjukkan sebagian besar penduduk di

Page 19: profil sangihe 2009

19

Kabupaten Kepulauan Sangihe memeluk agama Kristen Protestan, selebihnya memeluk agama Islam, Kristen Katolik, Hindu dan Budha.

Sementara itu, jumlah sarana ibadah (tempat peribadatan) di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk umat Islam seperti mesjid sebanyak 87 buah, langgar 25 buah, demikian pula tempat peribatan berupa gereja untuk umat Katolik sebanyak 8, kapel 1 buah, sedangkan tempat peribadatan untuk agama Hindu dan Budha sampai saat ini belum ada. Untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan yang merupakan

masyoritas penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 408 buah gereja.

Page 20: profil sangihe 2009

20

BAB III

EKONOMI

3.1. Pertanian

Sektor pertanian memegang peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, terutama meningkatkan taraf hidup petani sebagai kelompok masyarakat yang terbesar serta mendukung pertumbuhan industri. Pembangunan pertanian dalam arti luas mencakup pembangunan tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi peranan sektor pertanian adalah meningkatkan pendapatan sebagian besar masyarakat yaitu petani, meningkatkan produksi dan nilai tambah, memperluas kesempatan kerja, mengentaskan penduduk dari kemiskinan, mengurangi kesenjangan pendapatan antar daerah dan antar golongan masyarakat, serta dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

3.1.1. Pertanian Tanaman Pangan

Penyebaran produksi padi di Kabupaten Kepulauan Sangihe seluruhnya dihasilkan melalui padi ladang yang terkonsentrasi pada 7 kecamatan. Lahan sawah terluas berada di Kecamatan Tamako, Tabukan Utara dan Manganitu Selatan, yang keseluruhan mempunyai luas 49 ha dengan produksi mencapai 243 ton. Kondisi ini menggambarkan bahwa pengembangan padi ladang di Kabupaten Kepulauan Sangihe cukup berhasil jika dilihat dari produktifitasnya; produksi ideal untuk padi ladang per satu hektar adalah sebesar 3,5 ton.. Sedangkan untuk tanaman jagung luas areal tanamnya mencapai 427,5 ha yang tersebar hampir di semua kecamatan dengan produksi 711,1 ton, kondisi ini belum mencapai produktifitas ideal yaitu 3-4 ton per hektar. Selain kedua komoditas tersebut, tanaman umbi-umbian dan sagu juga merupakan komoditi alternatif untuk kebutuhan pangan di daerah ini, dari data yang ada produksi umbi-umbian Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar 11.243 ton. Selain itu juga dikembangkan tanaman sayuran dan buah-buahan yang pengembangannya disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim yang ada di daerah ini.

3.1.2. Perkebunan

Pengusahaan perkebunan besar sampai keadaan tahun 2008 belum ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan semuanya masih termasuk perkebunan rakyat. Komoditas perkebunan seperti pala, cengkih dan kelapa merupakan komoditi unggulan bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dari

luas areal tanaman kelapa 18.624,57 ha mampu berproduksi 12.813,96 ton. Kemudian untuk areal tanaman pala 3.839,64 ha dengan produksi 1475,11 ton, luas areal tanaman cengkih 4.757,8 ha dengan produksi 162,68 ton. Disamping tiga

Page 21: profil sangihe 2009

21

komoditas tersebut telah diusahakan pengembangan komoditas lain seperti kopi, kakao dan vanili.

3.1.3. Peternakan

Usaha peternakan sebagian besar masih dilakukan secara perorangan/rumah tangga. Pada tahun 2008 populasi ternak sapi sebanyak 982 ekor, kuda 4 ekor, kambing 2.456 ekor, itik 1389 ekor yang seluruhnya masih diusahakan secara perorangan/rumah tangga. Sedangkan untuk ternak ayam dan babi sudah berskala menengah disamping milik perorangan/kelompok. Populasi babi mencapai 20.470 ekor dan ayam 72.929 ekor. Pengembangan peternakan masih perlu ditingkatkan mengingat kebutuhan konsumsi daging maupun telur di daerah ini sebagian masih di-dropping dari luar daerah.

3.1.4. Perikanan dan Kelautan

Pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kepulauan Sangihe terus dimaksimalkan oleh Pemerintah, karena potensi yang cukup besar dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan sehingga apabila dikelola dengan baik akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kehidupan nelayan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah baik melalui pemberian paket bantuan peralatan

12813,9

162,68 1475,11

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

KELAPA PALA CENGKIH

Gambar 04. Produksi Kelapa, Cengkih dan Pala Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2008

Ton

Page 22: profil sangihe 2009

22

tangkap maupun bimbingan/ pelatihan disamping mencari peluang pengembangan untuk beberapa komoditas lainnya.

Usaha perikanan laut merupakan usaha yang paling banyak dilakukan, disamping juga usaha perikanan darat. Dari data yang ada sumberdaya perikanan laut yang banyak

diperoleh yaitu tuna/cakalang, cumi maupun ikan besar lainnya. Tingkat pemanfaatan potensi perikanan laut masih berkisar 26 % (ikan

pelagis) dan 2,2 % (ikan demersal) dari potensi lestari yaitu masing-masing sekitar 25.000 ton/tahun. Sedangkan untuk perikanan darat sudah dikembangkan walaupun masih berskala kecil dengan produksi total 6720.38 ton. Selanjutnya untuk status kepemilikan usaha perikanan dapat dirinci : usaha perikanan 280 orang, Penyewa perahu 431 orang, buruh penangkap ikan 948 orang. Prasarana pendukung usaha perikanan merupakan aspek yang sangat penting dalam peningkatan produksi pemasaran hasil maupun pengelolaan. Adapun sarana usaha perikanan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu kapal motor, perahu motor, tambak, bagan, dan tempat pelelangan ikan.

3.1.5. Kehutanan

Menurut jenisnya hutan dibagi menjadi hutan asli, hutan sekunder, hutan buatan, hutan suaka, hutan lindung, hutan produksi, hutan mangrove. Hutan pada umumnya terdapat di puncak-puncak gunung atau bukit seperti Sahengbalira dan Kalumelahana, Langinang, Bialangsoa, Palenti, Wulo, Batukakiraeng, Sahendarumang, Pananembaen, Bongkonsio dan Batungbakara. Luas penggunaan lahan hutan secara keseluruhan adalah 135,62 Km2 atau 14,40 persen dari luas total penggunaan lahan.

Khusus hutan bakau dapat dijumpai di pulau Sangihe Besar yaitu di daerah Laine, Kaluwatu, Dapela, Mamesa, Kalangki, sekitar Tamako, muara S. Hangke/ Lumihi, Teluk Miulu dan Pantai Balane yang membentuk pulau-pulau kecil, muara S. Mentiki dan S. Peta. Luas keseluruhan hutan bakau di Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sekitar 43,28 Km2 atau 5,87 % dari luas total.

Adapun hasil hutan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe meliputi Bambu, cempaka, jati, mahoni, meranti hoade dan nado, dengan luas areal sebesar 1328.9 ha.

3.2. Pertambangan

Potensi bahan tambang yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe belum sepenuhnya dikelola dan diusahakan. Adapun sumber daya mineral yang banyak dijumpai Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah bahan galian golongan C, seperti batu gamping, batu kapur

Page 23: profil sangihe 2009

23

pasir, pasir besih, batu trass dan tanah liat. Bahan galian C lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan menunjang pembangunan gedung dan prasarana lainnya.. Penggalian tanah liat untuk pembuatan batu bata dan tanah urug, kegiatan ini banyak dilakukan di kecamatan Tabukan Selatan, kecamatan Tabukan Selatan Tenggara disamping kecamatan Kendahe, Tabukan Utara dan Nusa Tabukan.

Hampir semua kecamatan memiliki bahan galian C meskipun jumlah dan jenisnya tidak sama. Kegiatan penambangan bahan galian C di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih terbatas pada pemenuhan kebutuhan pembangunan fisik bangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat; dan pada umumnya masih dilakukan secara tradisional dan bersifat sambilan. Adapun jenis bahan galian C yang banyak dimanfaatkan adalah pasir batu, tanah liat, batu, sedangkan potensi lain yang belum dimanfaatkan dan mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 01. Potensi Bahan Galian Tambang di Kabupaten Kepulauan Sangihe

No Jenis Bahan Galian

Lokasi Cadangan Kecamatan Tempat Jenis Total

1. Barit Tabukan Selatan Binebas Terukur 6.240 ton

2. Lempung Tamako Menggawa Terukur 2.200.000 m3

3. Batu Apung Tatoareng Pulau Mahangetang

Terukur 240.000 m3

4. Basalt Manganitu Pagulu Terukur

5. Andesit Manganitu Lebo Terukur

6. Pasi Besi Tabukan Utara Naha Terukur

7. Bijih Besi Manganitu Selatan

Terukur

8. Pasir Vulkanis

Tabukan Utara Naha Indikasi

9. Emas Tabukan Selatan

Pintareng Indikasi

3.3. Perindustrian

Guna menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan maka pembangunan sektor industri di Kabupaten Kepulauan Sangihe dititikberatkan pada pengembangan industri kecil dan menengah yang didalamnya termasuk industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Hal ini sesuai dengan sumber daya yang tersedia baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia disamping dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan. Adapun jenis industri kecil/kerjainan rumah tangga yang banyak

Page 24: profil sangihe 2009

24

dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah kerajinan bambu sebanyak 54 buah, meubel 54 buah serta anyam-anyaman 42 buah, disamping itu telah dikembangkan industri pengelolaan batu bata. Upaya peningkatan kualitas produk terus digalakan antara lain melalui berbagai pelatihan-pelatihan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Guna membuka peluang pemasaran, produk industri kerajinan tersebut diikutsertakan pada berbagai kegiatan pameran maupun expo di tingkat propinsi maupun nasional.

3.4. Pemasyarakatan Teknologi

Pemasyarakatan teknologi khususnya teknologi tepat guna di Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah diterapkan, baik itu teknologi di bidang pertanian, perikanan, kesehatan maupun dibidang energi. Khusus di bidang energi dan konstruksi berkaitan erat dengan upaya peningkatan infrastruktur di pedesaan ataupun wilayah tertinggal seperti listrik tenaga surya, listrik tenaga angin serta teknologi terapan pengelolaan air bersih. Sampai dengan tahun 2008 pemanfaatan listrik tenaga surya berjumlah 84 buah yang pada umumnya terdapat di pulau-pulau kecil atau wilayah yang belum terjangkau listrik. Dibidang perikanan pemanfaatan teknologi berupa pengawetan ikan (53 buah), budidaya (20 buah) serta pembuatan abon ikan 3 buah. Sedangkan pemanfaatan teknologi pertanian lebih banyak difokuskan pada pembuatan bibit tanaman yaitu sebanyak 34 usaha.

3.5. Pariwisata dan Budaya

Wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai potensi pariwisata di masa depan, karena mempunyai objek-objek wisata yang khas dan jika pengembangannya dilakukan secara profesional akan berdampak meningkatnya kunjungan wisatawan. Adapun potensi wisata yang dapat diandalkan seperti Gunung Api Bawah Pulau Mahangetang, padang lamun, Brave Hills Napo, hamparan pasir putih di

sejumlah pantai, keindahan alam pegunungan yang sangat cocok untuk wisata petualangan, disamping wisata budaya Upacara Adat Tulude yang di lakukan setiap tahun, kesenian adat dan bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di beberapa kecamatan. Menyadari akan hal ini maka, pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dari tahun ke tahun terus dilakukan seperti peningkatan infrastruktur di lokasi objek wisata, promosi melalui penyelenggaraan pameran ataupun kegiatan expo baik yang dilakukan pada tingkat regional maupun nasional.

Page 25: profil sangihe 2009

25

Keberadaan tempat penginapan maupun hotel bagi wisatawan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan pengembangan kepariwisataan. Diakui bahwa sampai saat ini hotel berbintang di daerah ini belum ada. Dari data terakhir jumlah penginapan yang ada berjumlah 10 buah yang terdiri dari hotel melati 7 buah dan motel/penginapan 3 buah.

Page 26: profil sangihe 2009

26

BAB IV

INFRASTRUKTUR

4.1. Prasarana Jalan dan Perhubungan

4.1.1. Prasarana Jalan

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting dan strategis dalam memperlancar aktivitas perekonomian. Semakin meningkatnya usaha pembangunan antar wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari satu wilayah ke wilayah lain.

Sampai dengan tahun 2008 panjang jalan di wilayah Kepulauan Sangihe sepanjang 560,51 km, yang terbagi berdasarkan status jalan yaitu Jalan Nasional 85,520 km, Jalan Propinsi 149,400 km, Jalan Kabupaten 325,860 km.

Peningkatan kondisi jalan setiap tahun dilakukan baik melalui Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Penyediaan infrastruktur khususnya jalan yang berkualitas selalu menjadi fokus perhatian dalam setiap pembangunan. Untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi semuanya sudah teraspal, sedangkan Jalan Kabupaten masih ditemui ruas jalan yang belum teraspal. panjang Jalan Kabupaten yang belum teraspal 141,15 km. Diakui bahwa keterbatasan dana menjadi kendala utama dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur wilayah.

Page 27: profil sangihe 2009

4.1.1. Perhubungan

Untuk memenuhi kebutuhan menunjang aktivitas dan mobilisasi suatu angkutan darat yang adalah kendaraan bermotor rodabermotor roda-3 sebanyak 3.264untuk keperluan Kabupaten Kepulauan Sangiheibukota kecamatan Tabukan Utara , Tamako

Ketergantungan akan transportasi laut sangat dirasakan bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe karena sebagai daerah kepulaperhubungan laut sangat vital dan penting, akses antar pulau sangat berpengaruh bagi semua aspek kehidupan masyarakat di daerah ini seperti ekonomi, peSehingga pengembangan transportasi laut setipembangunan bagi daerah ini.saat ini terdiri dari Sedangkan sarana transportasi laut1.115 buah dan perahu tidak bermotor 3

kadang bertemu di satu pelabuhan yang sama di pulautujuannya yang berbeda

Transportasi udara yang ada saat ini berfungsi sebagai penghubung regional antara Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan Kabupaten Kepulauan Talaud dan ibukota Propinsi. Dengan panjang landasan (run way1.200 m Bandar Udara Yudha Tindas, Naha merupakan bandara satuManado-Naha-Melonguane

Perhubungan

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat dalam menunjang aktivitas dan mobilisasi suatu usaha jenis angkutan darat yang tercatat sampai dengan tahun 2008

kendaraan bermotor roda-4 sebanyak 568 buah, 3 sebanyak 95 Buah dan kendaraan roda-2

264 buah, yang sebagian besar digunakan untuk keperluan angkutan penumpang. Dibidang prasarana angkutan darat, Pemerintah

Kepulauan Sangihe telah pula membangun sejumlah terminal di beberpa ibukota kecamatan yakni di kecamatan Tahuna Timur, Tahuna,Tabukan Utara , Tamako.

Ketergantungan akan transportasi laut sangat dirasakan bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe karena sebagai daerah kepulauan; ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan laut sangat vital dan penting, akses antar pulau sangat berpengaruh bagi semua aspek kehidupan masyarakat di daerah ini seperti ekonomi, peSehingga pengembangan transportasi laut setiap tahun dijadikan program prioritas pembangunan bagi daerah ini. Prasarana perhubungan laut yang telah dibangun sampai saat ini terdiri dari pelabuhan 7 buah dan 27 buah dermaga mini/tambatan perahu. Sedangkan sarana transportasi laut yang ada meliputi kapal motor

ah dan perahu tidak bermotor 3.792 buah.

Kegiatan tranportasi laut di saat ini masih terbatas pada route regional propinsi Sulawesi Utara. Pelayaran reguler baik dari Manado dengan tujuan Tahunadilakukan setiap hari. Sedangkan untuk route pelayaran ke pulauoleh kapal-kapal perintis yang mengawali route pelayarannya dari Bitung, terdapat dua kapal perintis yang melayari route menuju pulauperbatasan baik yang terdapat di Sangihe maupun yang ada di Talaud. Kedua kapal ini

kadang bertemu di satu pelabuhan yang sama di pulautujuannya yang berbeda

Transportasi udara yang ada saat ini berfungsi sebagai penghubung regional antara Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan Kabupaten Kepulauan Talaud dan ibukota Propinsi. Dengan panjang

run way) yang mencapai m Bandar Udara Yudha Tindas,

Naha merupakan bandara satu-satunya yang ada di daerah ini. Melonguane PP setiap hari Senin.

27

Dibidang prasarana angkutan darat, Pemerintah membangun sejumlah terminal di beberpa

Tahuna Timur, Tahuna, Tahuna Barat dan

Ketergantungan akan transportasi laut sangat dirasakan bagi Kabupaten Kepulauan ketersediaan sarana dan prasarana

perhubungan laut sangat vital dan penting, akses antar pulau sangat berpengaruh bagi semua aspek kehidupan masyarakat di daerah ini seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan;

ap tahun dijadikan program prioritas Prasarana perhubungan laut yang telah dibangun sampai

dermaga mini/tambatan perahu. yang ada meliputi kapal motor 6 buah, perahu motor

Kegiatan tranportasi laut di saat ini masih pada route regional propinsi Sulawesi

Pelayaran reguler baik dari Manado dengan tujuan Tahuna ataupun sebaliknya dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk route pelayaran ke pulau-pulau perbatasan dilayani

kapal perintis yang mengawali route pelayarannya dari Bitung, terdapat dua kapal perintis yang melayari route menuju pulau-pulau

tasan baik yang terdapat di Sangihe maupun yang ada di Talaud. Kedua kapal ini

kadang bertemu di satu pelabuhan yang sama di pulau-pulau perbatasan dengan

satunya yang ada di daerah ini. Jalur penerbangan

Page 28: profil sangihe 2009

4.2. Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini dapat dikatakan telah hampir menjangkau keseluruhan wilayah, untuk jaringan telepon kabel dilayani oleh PT TELKOM sebagai satuini terdapat 2 STO (Utara yang menjangkau 4Timur, Tahuna Barat

Di bidang informasi, sampai saat ini keberadaan stasiun pemancar televisi relai hanya 1 buah yang juga merupakan milik pemerintah daerah (TV perbatasan). siaran televisi pada umumnya melalui penggunaan antena parabola. Disamping itu juga, di daerah ini telah dibangun pemancar radio milik pemerintah yaitu RRI Tahuna, disamping sejumlah pemancar radio swasta.

4.3. Prasarana Air Bersih

Penyediaan air bersih bagi penduduk di Kabupaten Kepulauan Sangihe umumnya bervariasi jika dilihat dari sumbernya, pemanfaatan sumber air masih belum merata disetiap tempat, biasanya penduduk memanfaatkan air bersih dari sumur apabila di tempat mereka tidapenggunaan lainya. Pada pulaumaka penduduk memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam wadah tertentu (PAH / Penampungan Air Hujan).

Telekomunikasi dan Informasi

Sistem telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini dapat dikatakan telah hampir menjangkau keseluruhan wilayah, untuk jaringan telepon kabel dilayani oleh PT TELKOM sebagai satu-satunya penyedia jasa untuk sistem telekomunikasi tersebut. Saat

STO (Sentral Telepon Otomat) yaitu di STO Tahuna enjangkau 4 kecamatan yaitu Kecamatan Tabukan Utara, Tahuna

Timur, Tahuna Barat.

Sedangkan untuk telepon selular terdapat 2 (dua) operator selular yang melayani wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, yaitu Telkomsel dan Satelindo dengan jangkauan pada beberapa pusat-pusat kegiatan di seluruh wilayah kabupaten. Sampai dengan tahun 2008seluler dapat menjangkau hampir semua wilayah Sangihe Besar dan sebagian wilayah pulauNusa, Bukide, Buang dan sekitarnya).

Di bidang informasi, sampai saat ini keberadaan stasiun pemancar televisi relai hanya 1 buah yang juga merupakan milik pemerintah daerah (TV perbatasan). Akses informasi siaran televisi pada umumnya melalui penggunaan antena parabola. Disamping itu juga, di daerah ini telah dibangun pemancar radio milik pemerintah yaitu RRI Tahuna, disamping sejumlah pemancar radio swasta.

Prasarana Air Bersih

Penyediaan air bersih bagi penduduk di Kabupaten Kepulauan Sangihe umumnya bervariasi jika dilihat dari sumbernya, pemanfaatan sumber air masih belum merata disetiap tempat, biasanya penduduk memanfaatkan air bersih dari sumur apabila di tempat mereka tidak terdapat sumber air yang layak untuk di konsumsi atau untuk penggunaan lainya. Pada pulau-pulau kecil yang tidak dapat mengandalkan sumur galian maka penduduk memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam wadah tertentu (PAH / Penampungan Air Hujan).

Pengelolaan pemanfaatan sumber air bersih di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini hanya terdapat Kota Tahunayang pelayanannya untuk kebutuhan penduduk di Kota Tahuna. PDAM Kota Tahuna menggunakan 7 (tujuh) mata air dan sumber air dari danau Mahena. Sambungan Langganan yang terdata, penggunaan air minum di Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagian besar adalah untuk rumah tempat tinggal.

28

Sistem telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini dapat dikatakan telah hampir menjangkau keseluruhan wilayah, untuk jaringan telepon kabel dilayani oleh PT

satunya penyedia jasa untuk sistem telekomunikasi tersebut. Saat ) yaitu di STO Tahuna dan STO Tabukan

kecamatan yaitu Kecamatan Tabukan Utara, Tahuna, Tahuna

Sedangkan untuk telepon selular terdapat 2 (dua) operator melayani wilayah Kabupaten Kepulauan

Sangihe, yaitu Telkomsel dan Satelindo dengan jangkauan pusat kegiatan di seluruh wilayah

upaten. Sampai dengan tahun 2008 Pelayanan telepon hampir semua wilayah Sangihe

esar dan sebagian wilayah pulau-pulau kecil (meliputi pulau Nusa, Bukide, Buang dan sekitarnya).

Di bidang informasi, sampai saat ini keberadaan stasiun pemancar televisi relai hanya 1 buah yang juga merupakan

es informasi siaran televisi pada umumnya melalui penggunaan antena parabola. Disamping itu juga, di daerah ini telah dibangun pemancar radio milik pemerintah yaitu RRI Tahuna,

Penyediaan air bersih bagi penduduk di Kabupaten Kepulauan Sangihe umumnya bervariasi jika dilihat dari sumbernya, pemanfaatan sumber air masih belum merata disetiap tempat, biasanya penduduk memanfaatkan air bersih dari sumur apabila di

k terdapat sumber air yang layak untuk di konsumsi atau untuk pulau kecil yang tidak dapat mengandalkan sumur galian

maka penduduk memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam wadah tertentu (PAH /

elolaan pemanfaatan sumber air bersih di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini hanya terdapat Kota Tahuna

untuk kebutuhan penduduk di Kota PDAM Kota Tahuna menggunakan 7 (tujuh)

mata air dan sumber air dari danau Mahena. Dari 8.257 Sambungan Langganan yang terdata, penggunaan air minum di Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagian besar adalah untuk rumah tempat tinggal.

Page 29: profil sangihe 2009

29

4.4. Kelistrikan

Tenaga listrik merupakan salah satu bentuk energi final memegang peranan yang sangat penting untuk mendorong berbagai aktivitas ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hingga tahun 2008 kapasitas listrik yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebagai berikut :

- Daya Terpasang : 11.078 KW atau 11 MW - Daya Mampu Normal : 3.000 KW atau 3 MW - Kebutuhan Beban Puncak : 4.500 KW atau 4,5 MW - Mesin Pembangkit : 21 unit - Tahun Pembuatan : 1979 - 2003

Jaringan - Teg. Menengah 20 KV : 325,95 kms - Teg. Rendah 220/380 V : 285,51 kms

Khusus dibeberapa wilayah pulau dan wilayah terpencil, untuk kebutuhan tenaga listik dipasok melalui pembangkit listrik tenaga surya tersebar dengan kapasitas 50 watt per kepala keluarga serta dua unit PLTS Terpusat kapasitas 5 KW di Kecamatan Tatoareng.