Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir,...

72
Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MM

Transcript of Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir,...

Page 1: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Prof. Dr. R.M.Rompas

Drs. Tomo HS, MS.

Ir. Dasril Munir, MM

Page 2: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

ii

KREASI GOOD GOVERNANCESUATU EKSOTERIK MUTLAKOktober 2010

Penulis : Prof. Dr. Ir. Rizald Max Rompas, M.AgrDrs. Tomo HS, M.SiIr. Dasril Munir, MM

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak isi buku ini baik sebagian

maupun seluruhnya dalam bentuk apapuntanpa izin tertulis dari Penerbit.

Diterbitkan oleh :Sekretariat Dewan Kelautan IndonesiaGed. Mina Bahari II Kementerian Kelautan dan Perikanan Lt. 7Jl. Medan Merdeka Timur No. 16Jakarta Pusat

Dicetak dan disebarluaskan :PT. WALAW BENGKULENJl. Cendana II No. 35 Utan Kayu SelatanMatraman - Jakarta TimurTelp. 021 - 85909633

Page 3: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

iii

Page 4: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

iv

KREASI GOOD GOVERNANCESUATU EKSOTERIK MUTLAKOktober 2010

Penulis : Prof. Dr. Ir. Rizald Max Rompas, M.AgrDrs. Tomo HS, M.SiIr. Dasril Munir, MM

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak isi buku ini baik sebagian

maupun seluruhnya dalam bentuk apapuntanpa izin tertulis dari Penerbit.

Diterbitkan oleh :Sekretariat Dewan Kelautan IndonesiaGed. Mina Bahari II Kementerian Kelautan dan Perikanan Lt. 7Jl. Medan Merdeka Timur No. 16Jakarta Pusat

Dicetak dan disebarluaskan :PT. WALAW BENGKULENJl. Cendana II No. 35 Utan Kayu SelatanMatraman - Jakarta TimurTelp. 021 - 85909633

Page 5: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

RENUNGAN DIRIRENUNGAN DIRIRENUNGAN DIRIRENUNGAN DIRIRENUNGAN DIRI

Seorang miskin terkapar, sebut saja LazarusSeorang Kaya dan penguasa, sebut saja RajaHampir setiap hari Lazarus, kerumah Raja mohonDikasihani oleh Raja. Padahal si Lazarus ituJatuh miskin akibat oleh ulah si Raja.

Akhirnya, Lazarus wafat masuk ke alam rohTidak lama kemudian si Raja juga wafat.Disaat si Raja ada di alam roh, dalam guaYang sangat panas, nyala api berkobar terusIa melihat si Lazarus sedang asyik dipangkuOleh Kakek IBRAHIM. Berkatalah Raja,Kakek kenapa hanya Lazarus yang kau pangku,Aku tidak. Jawab Kakek, Lazarus sudah lama menderitatapi kau cukup senang di bumi bahkan kau terlalu rakus.

Kakek, tolonglah suruh si Lazarus bawakan setetes air untuk aku,Sebab aku haus. Kakek jawab bagaimana mungkin LazarusKetempatmu itu.

Kalau begitu, tolong sampaikan kepada Lazarus, beritakanKe bumi, karena masih ada sahabat sekerja, staf saya danSaudara-saudaraku, katakanlah jangan ikut aku, aku sangatMenderita, dan sudah terlambat melakukan perubahan.

“The human life requires the money, but alas the money makeblindness of all”

Rizald Max Rompas

v

Page 6: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

INTEND TO CHANGE ONESELF TONEINTEND TO CHANGE ONESELF TONEINTEND TO CHANGE ONESELF TONEINTEND TO CHANGE ONESELF TONEINTEND TO CHANGE ONESELF TONE

When I was young and freeAnd my imagination had no limitsI dreamed of changing the world

As I grew older and wiser,I discovered the world would not changeSo I shortened my sights somewhatAnd decided to change only my country

But it too seemed immovableAs I grew into my twilight years,In one last desperat attemp,I settled for changing only my family.

Those closest to me, but alas,They would have none of it,And now as I lay on my deathbed,I suddenly realize:

If I had only changed myself firstThen by example I might have changedMy family, from their inspiration and encouragement,I would then have been to better my countryAnd who knows, I may have even change the world.

vi

Page 7: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

INGIN MERINGIN MERINGIN MERINGIN MERINGIN MERUBAH PRILAKUUBAH PRILAKUUBAH PRILAKUUBAH PRILAKUUBAH PRILAKU

Ketika aku masih muda serta bebasberfikir dengan hayalankuAku bermimpi untuk merubah dunia.

Seiring dengan bertambahnyausia dan kearifanku,kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,maka cita-cita itu pun agak kupersempit dankuputuskan untuk hanya merubah negeriku.

Namun tampaknya itupun tiada hasilnya.Ketika usia senja mulai kujelang lewat upaya terakhiryang penuh keputusasan,Keputusanku untuk merubah hanya keluargaku,orang-orang yang paling dekat denganku.

Namun alangkah terkejutnya aku,mereka tak kunjung berubah, dan kinisementara berbaring di tempat tidur menjelang kematianku.Baru kusadari:

Andaikan yang pertama-tama ku ubah dahulu adalah dirikusendiri, maka lewat memberi contohsebagai seorang panutan mungkin keluarga aku bisa ku ubah,dan berkat inspirasi dan dorongan mereka,Aku mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu,bahkan aku juga bisa merubah dunia.

vii

Page 8: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

manajemen pemerintahan bersifat otoriter, sehingga publik inginmengeluarkan pendapat dibatasi bahkan rakyat di intimidasi dandiancam sebagai gerakan ekstrim kiri. Hakiki, kritik masyarakatmerupakan kontrol sosial yang sangat diperlukan bagi suatunegara yang ingin maju, sebab kritik sosial merupakan peng-awasan yang sangat berharga. Tetapi di zaman orde baru gagasandan idealisme brilian dari masyarakat untuk membangun bangsa,sangat dibatasi bahkan idealisme masyarakat itu dianggap sebagaikontra pemerintah. Oleh karena itu di bulan Mei tahun 1998meledaklah kemauan yang luar biasa dari masyarakat Indonesiaagar segera dilakukan reformasi total terhadap penyelenggaranegara. Rakyat Indonesia berkeinginan agar suara rakyat kecildapat didengar oleh penyelenggara negara. Konsekuensi yangterjadi saat itu pemegang tampuk pimpinan tertinggi negara, yaituPresiden Soeharto mengundurkan diri, dan kondisi ekonomi disuasana itu ada dalam keadaan amburadul serta keamanan tidakterkendali.

Ledakan kemarahan masyarakat Indonesia sebenarnya inginuntuk meletakan dasar bagi good governance dan cleangovernment sebagai salah satu tujuan reformasi di saat itu. Goodgovernance yang digemakan meliputi program anti korupsi, civilservice reform, corporate governance, reformasi hukum, otonomi

P

PROLOGPROLOGPROLOGPROLOGPROLOG

engalaman pahit dirasakan oleh rakyat Indonesiapada periode rezim orde baru (±32 tahun), sistem

viii

Page 9: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

daerah, reformasi system pemilihan umum, pemberdayaanparlemen, dan civil society.

Persoalan “Governance” di Indonesia sangatlah menentukantidak hanya pada akumulasi sumber daya nasional, tetapi jugabagaimana mengalokasi dan pola-pola penyerapannya. Kegiatanini bermuara pada efektivitas dan efisiensi birokrasi, baikditingkat pusat maupun daerah, akan sangat menentukan kualitasimplementasi program-program ekonomi nasional. Hal ini akanberdampak pada penciptaan daya saing nasional. Sehinggaekonomi Indonesia akan menjadi wilayah yang menarik untukberinvestasi.

Kevakuman good governance di Indonesia, tidak saja meng-akibatkan tumbuh suburnya praktek-pratek pelanggaran HAMdan KKN yang sampai saat ini sangat sulit untuk diberantas,namun juga telah mengakibatkan hilangnya kepercayaanmasyarakat terhadap hukum yang seharusnya menjadi ujungtombak bagi kehidupan bernegara. Lebih jauh dari itu, ketidakadilan yang dirasakan mengakibatkan munculnya konflik-konflikyang telah tereskalasi menjadi konflik kekerasan dan bahkan dibeberapa wilayah telah mendegungkan gugatan untukmelepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tahun 1999, mengawali suatu perjalanan baru menuju prosesdemokratisasi di Indonesia, adalah suatu kebutuhan yang tidakdapat ditawar-tawar bagi keberadaan good governance, dimanadi dalam suasana kondusif tersebut keseluruhan elemen bangsa-negara-civil society dan dunia usaha saling memiliki kemampuan

ix

Page 10: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

untuk mengendalikan dan menyeimbangkan (checks andbalances). Demokratisasi di Indonesia muncul secepatnya,walaupun masyarakat di tahun itu pada umumnya belummenunjukan kedewasaan dalam perpolitikan dan pengendalianemosional dalam berkehidupan yang pluralisme.

Tantangan berat masuk ke arena negara demokratisasi karenabarisan oligarki ekonomi dan kolusi politik dari era “DemokrasiTerpimpin (1957 - 1965)” dan era “Orde Baru” telah mendirikanrintangan-rintangan tinggi yang menghalangi pemain baru untukmasuk ke era demokratisasi yang murni. Kemudian ditambahkansistem hukum tidak berfungsi sebagaimana semestinya, politikyang paternalistis serta rasa berkewarganegaraan nasional yangdiperlemah, warisan ini sangat berat bagi perubahan ekonomidan perubahan menuju demokrasi.

Sejak adanya gerakan reformasi secara besar-besaran darimasyarakat Indonesia untuk mewujudkan negara yangdemokratisasi dengan memerlukan penciptaan pelayanan primadari penyelenggara negara, kini telah berjalan ± 11 tahun, tetapidalam kenyataan harapan kemakmuran bangsa dan negara belumterwujud. Sebaliknya, karena masyarakat Indonesia belumdewasa dalam perpolitikan, akibatnya demokrasi yang ada terlalukebabalasan, emosional masyarakat yang tersuluh sulit terkendali,bahkan dinamika tuntutan masyarakat menjurus kepadadeskriminasi kepada seseorang atau kelompok minoritas. Merekalupa bahwa kekayaan budaya dan pluralisme etnik dankepercayaan yang ada di Indonesia merupakan modal utama

x

Page 11: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

membangun bangsa. Kalau kita “flash back” sejarah Indonesiadi tahun 1928, perbedaan suku, agama dan budaya bersatumenciptakan satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air, yaituIndonesia.

Bertolak dari kondisi sekarang ini belum memperlihatkanpelaksanaan “good governance”, penulis memberanikan diriuntuk menggugah hati nurani pembaca, bahwa “goodgovernance” adalah eksoterik yang mutlak ditularkan kepadapara pengambil kebijakan, politisi, dunia usaha dan masyarakatumum agar menyadari membangun bangsa Indonesia perluditopang oleh seluruh elemen anak bangsa yang pluralisme.

Buku ini disajikan dalam 6 bab bahasan yaitu Pendahuluan,Analisis Lingkungan Strategis, Kreasi “Good Governance”,Prilaku birokaris yang baik, Penciptaan “milieu” kondusif bagiperwujudan “good corporate governance” dan reformasibirokrasi yang diperluka. Adanya bahan bacaan ini, penulismemimpikan Negara Indonesia di satu saat akan menjadi negaraterkuat dunia dan penentu kebijakan dunia, asalkan pelayananprima mampu dijalankan oleh ketiga elemen dasar, yaitupenyelanggara negara, dunia usaha dan masyarakat (publik).

Penulis sadar buku ini adalah bahan perampunganpengalaman sebagai birokrat, dan pengetahuan yang diperolehlewat pendidikan kedinasan maupun hasil bacaan dari beberapabuku tentang kepelayanan prima bagi kehidupan masyarakat.Memang jauh dari harapan para pembaca, untuk itu kamimenerima segala kritikan ke arah penyempurnaan tulisan ini.

xi

Page 12: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Semoga karya ini bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalammenyongsong abad 21. Lebih daripada itu, dengan semangat“good governance” suatu eksoterik bagi setiap anak bangsa,dengan harapan terciptalah perilaku kepemimpinan yang akanmelayani rakyatnya sepenuh hati.

Terima kasih.

P e n u l i s

xii

Page 13: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

DDDDDAFTAFTAFTAFTAFTAR ISIAR ISIAR ISIAR ISIAR ISI

RENUNGAN DIRI ........................................................... vINTEND TO CHANGE ONESELF TONE ........................ viINGIN MERUBAH PRILAKU ........................................ viiPROLOG ........................................................................... viiiDAFTAR ISI ...................................................................... xiii

1. PENDAHULUAN ...................................................... 1

2. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ............... 6

3. KREASI GOOD GOVERNANCE ............................ 15

4. CIPTAKAN PERILAKU BIROKRASI YANGBAIK .......................................................................... 33

5. PENCIPTAAN “MILIEAU” KONDUSIF BAGIPERWUJUDAN GOOD COORPORATEGOVERNANCE .......................................................... 39

6. REFORMASI BIROKRASI DALAMMEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE .............. 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 57

xiii

Page 14: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

xiv

Page 15: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

PENDPENDPENDPENDPENDAHULAHULAHULAHULAHULUUUUUANANANANAN

P erjalanan hidup bangsa Indonesia telah berjalanselama 65 tahun, kurun waktu yang tidak pendek,

dan tidak bisa dikatakan sebagai suatu jenjang waktu untukmencapai kesempurnaan taraf hidup masyarakat Indonesia yangtaraf hidupnya lebih makmur dan sejahtera, sebagaimana diamanatkan pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwanegara harus mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dansejahtera. Jika kita melihat historis terwujudnya Negara KesatuanRepublik Indonesia (flash back), pada tahun 1928 di bulanOktober, anak bangsa dari pelbagai penjuru: baik dari Jawa,Sulawesi, Sumatera, Maluku dan Kalimatan telah bertekad men-deklarasikan diri untuk menyatu sebagai satu bangsa, satu tanahair dan satu bahasa yaitu Indonesia. Tekad membangun kesatuanjiwa, dikandung maksud agar kehidupan masyarakat Indonesiamencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur. Tetapi dalamkenyataan perjalanan bangsa kita telah melewati lebih setengahabad, masih banyak rakyat Indonesia yang miskin dan belummerasakan arti kemerdekaan, yang terlepas dari belunggu bangsapenjajah. Bangsa kita masih disibukan dengan eforia politik,retorika, dan korupsi yang sistemik.

Hakiki, semangat anak bangsa sejak tahun 1928 sampai kini,hanya satu harapan, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesiayang makmur dan sejahtera. Tetapi realita masih jauh dari

1

Page 16: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

harapan. Menurut data BPS tahun 2009 jumlah penduduk miskinsebanyak 32.529.970 orang atau 14,15% dari total jumlahpenduduk Indonesia. Dengan demikian, timbul pertanyaan,Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yangmemiliki kekayaan sumber daya alam yang berpolah (berlimpah),seperti tambang, minyak dan gas bumi, Kelautan, Perikanan,Kehutanan dan Pertanian, mengapa tidak mampu mensejah-terakan rakyatnya?. Ini berarti menunjukan terjadinya salah urusdalam mengelola kekayaan alam sebagai sumber kehidupanuntuk mensejahterakan rakyatnya.

Indonesia sebagai negara yang sangat kaya sumber dayaalamnya, seyogyanya taraf hidup rakyat lebih makmur dansejahtera, ironinya saat ini Indonesia masih masuk dalam kategorinegara sedang berkembang (under development country).Barangkali ada kesalahan pada tatakelola kekayaan sumber dayaalam bagi kepentingan kehidupan bangsa dan negara, manajemenpembangunan yang keliru diterapkan pada negara kepulauan(Archipelagic awarness), hal ini perlu diperbaiki segera. Apalagisekarang ini sudah masuk pada era pasar bebas (global market),tantangan dan rintangan dari negara-negara di dunia makin besar.

Ada teori mengatakan, untuk negara-negara yang ekonomi-nya secara intensif terpusat pada sumber daya alam adalah agarsetiap dolar yang diperoleh dari pengeksploitasian sumber daya alamdiimbangi oleh satu dolar investasi dalam modal fisik atau manusia.

Kemiskinan dapat menyebabkan kerentanan kondisi sosialmasyarakat, yang akhirnya mudah dipengaruhi oleh perubahan-

2

Page 17: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

perubahan eksternal. Oleh karena itu perang melawan kemiskinanmerupakan landasan yang tepat dalam menciptakan kedamaiansosial masyarakat.

Eforia otonomi daerah merupakan suatu indikasi terjadinyakesenjangan ekonomi antara daerah dan pusat, padahal potensisumber daya alam berada di daerah, tetapi rakyat di daerah belumsepenuhnya menikmati sumber daya alam tersebut. Akhirnyaterdapat gejolak sosial yang ditandai dengan adanya daerah yangberkeinginan melepaskan diri dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia, seperti di Nanggroe Aceh Darussalam, Papua dan diMaluku. Kesenjangan ekonomi, tidak perlu terjadi jika pengelolanegara dapat memberikan pelayanan prima pada semuarakyatnya. Sesungguhnya semua itu menuntut suatu pelayananprima (good governance) dari pengelola negara.

Untuk mengelola potensi sumber daya alam secara optimaldi perlukan, birokrasi yang profesional dengan langkah perlumerubah paradigma, seyogianya pembangunan lebih diarahkanpada pemberdayaan masyarakat (Community empowerment).Untuk konsistensi dengan paradigma itu, dituntut para aparaturnegara harus mampu menampilkan etos kerja, etika kerja dankinerja yang prima dalam pelayanan kepada publik, serta mampumenghilangkan kebiasaan korupsi, hidup santai, konsumtif dantidak displin.

Selain itu, manajemen pembangunan semestinya diubah,gerak kegiatan pembangunannya harus ada suatu kreasi “Goodgovernance” (pelayanan prima), agar kelihatan para penyelenggara

3

Page 18: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

negara mampu melayani rakyatnyasepenuh hati dan bertanggungjawab, dan juga visi pembangunannya harus berangkat daripemikiran “Archipelagic State” .

Membangun good governance jangan disalah artikan,sebagai pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Ungkapanpemerintah yang bersih dan berwibawa itu betul-betul retorikaorde baru, yang menghasilkan birokrasi yang otoriter dan tidakbersih, tetapi tetap bisa “deliver”. Hakikinya, membangun Goodgovernance yang harus dibangun dengan berorientasi pada tigadomain yang merupakan azasnya, yaitu Pemerintah/negara(State), Swasta (Private sector) dan Masyarakat (Public sector).Pengembangan ketiga sektor itu harus berimbang agar kegiatanmembangun bangsa dan negara Indonesia ke arah masyarakatadil, makmur dan sejahtera dapat terwujud. Pengalaman padamasa orde baru, pengembangan 3 domain itu, lebih berat padapengembangan private sector, karena hanya ingin mengejarpertumbuhan ekonomi (oligarki ekonomi), yang akhirnyapencapaian masyarakat adil dan makmur tidak tercapai.Sebaliknya hanya menimbulkan gejolak sosial yang luar biasa,yang klimaksnya terjadi pada tahun 1998.

Belakang ini eforia politik yang terjadi sangat tajam,membuat publik hilang kepercayaan (low trust) pada lembagaeksekutif, legislatif dan yudikatif, banyak bermunculan beritakedok-kedok korupsi sistematis yang luar biasa seperti kasusJayus (soal perpajakan) dan di kaitkan dengan lembaga yudikatif.Walaupun pembongkaran kedok korupsi itu merupakan hasil

4

Page 19: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

kerja eksekutif dalam rangkah membasmi anti korupsi, kami pikirperlu diapresiasi, namun dibalik berita itu membuat publik makintidak percaya pada pemerintah karena perilaku individu (aparat),terutama soal perpajakan sehingga bermunculan opinimemboikot untuk tidak bayar pajak. Hal ini perlu ada langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki manajemen pembangunandan citra pemerintah untuk melaksanakan pelayanan yang primadan profesional.

Disamping kasus korupsi perpajakan, banyak pula kasuskorupsi yang dilakukan oleh para aparatur negara termasuk parawakil-wakil rakyat di DPR, seperti adanya “kong-kalikong”antara anggota DPR dan Pemda dalam penetapan proyekpembangunan. Belakangan ini muncul kasus “sogokan”pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia, + 26 orang tersangkadalam kasus itu. Perilaku-perilaku ini perlu ada perbaikan agarkemakmuran bangsa lebih cepat tercapai.

Sesungguhnya “good governance” tidak hanya berlaku bagieksekutif, tetapi semua unsur kepemerintahan termasuk yudikatif,legilatif dan sektor swasta harus berperan aktif, agar percepatanpembangunan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesiacepat terwujud. Suatu aktifitas corporate antar swasta (pembisnis),pemerintah dan masyarakat dalam upaya menciptakan goodgovernance sangat diperlukan, sehingga peluang munculnyasindikat korupsi baik dilakukan oleh swasta dan para birokrasidapat diatasi.

5

Page 20: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

sehingga dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuaidengan kondisi atau informasi yang diperoleh dalam pemecahanpersoalan.

Strategis merupakan tindakan yang bersifat senantiasameningkat (incremental) dan terus-menerus, dan dilakukanberdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan di masadepan. Kata strategis berasal dari bahasa Yunani “strategos” yangartinya penentu. Umum mengunakan kata strategis mengandungarti, pola pikir atau upaya pikir terus-menerus secara logismelahirkan langkah untuk memenangkan kompetisi. MenurutLearned, Christense, Andrew dan Guth (1965) dalam Rompasdkk (2001), strategi merupakan suatu cara untuk menciptakankeunggulan bersaing atau langkah memenangkan suatupertarungan. Persaingan global dan lokal yang semakin pesat,tuntutan pasar yang semakin tinggi, tetapi sumber daya yangdimiliki sangat terbatas, perlu lakukan langkah terobosan strategis(strategic breakthrough). Keseluruhan lingkungan strategis yangdialami oleh pemerintah dan “stakeholders”, diperlukan suatukreasi “good governance” yang dimulai dari analisis apa yangsedang dialami dan bagaimana kedepannya.

6

ANALISIS LINGKUNGAN STRAANALISIS LINGKUNGAN STRAANALISIS LINGKUNGAN STRAANALISIS LINGKUNGAN STRAANALISIS LINGKUNGAN STRATEGISTEGISTEGISTEGISTEGIS

A nalisis adalah suatu kegiatan intelektual untukmemformulasikan dan membuat rekomendasi,

Page 21: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Sudut pandang demografi, Indonesia tergolong negara yangbesar dan merupakan pasar yang baik bagi dunia, tetapi dari aspekkemakmuran masih pada kategori sabagai negara sedang ber-kembang apalagi soal kemampuan teknologi, jauh dibawah standar,dan perkembangannya sangat ketertinggalan jika dibandingkandengan negara lain di Asia, seperti Cina dan Singapura.

Kekuatan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesiamerupakan modal utama untuk membangun bangsa dan negara.Kalau kita melihat negara tetangga kita, Singapura, tidakmemiliki sumber daya alam tetapi negara itu termasuk negarayang telah maju. Keterbelakangan pembangunan di Indonesiadiakibatkan oleh beberapa hal yang menghambat untuk maju,seperti korupsi yang luar biasa telah membudaya, dan kinerja(performance) sangat kurang. Oleh karena itu suatu tuntutanmasyarakat Indonesia untuk melakukan reformasi, yaitu meliputiprogram anti korupsi, civil service reform, corporate governance,reformasi hukum, otonomi daerah dan civil society. Gerak reformasiini bermuara pada terciptanya suatu “good governance”/pelayanan prima.

Dalam kenyataan reformasi sudah berjalan 11 tahun, tanda-tanda kemakmuran bangsa belum kelihatan, karena pelayanandari para birokrasi/aparat terhadap masyarakat belum menunjukanperbaikan, demikian juga dengan Sahabat “corporate” yaitupeluang usaha. Belakangan ini sudah mulai terlihat ada gerakanoleh pemerintah membasmi korupsi seperti, terlihat adanyabeberapa pejabat pusat maupun daerah, anggota DPR, person

7

Page 22: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

yang bergerak di dunia swasta telah diadili dan masuk tahanan.Juga yang santer di ributkan media massa adalah kasus “gayus”,masalah pengelapan uang perpajakan, kasus gratifikasi dalampemilihan Deputi BI.

Disamping itu, ada suatu sinyalemen yang telah lamamewabah di kalangan birokrasi, yaitu untuk menduduki suatujabatan tertentu di segala strata pada sebagian instansi (esalon I,II, III dan IV) di butuhkan “ job cost “. Tawaran untuk mendudukisuatu jabatan harganya tinggi terkadang jumlahnya melewati1000 kali lebih besar dari gaji struktural tersebut. Karena adanyatransaksi seperti itu, maka prinsip “the rigth man in the rigthplace” tidak mendapat pertimbangan lagi, dengan demikianmenyebabkan banyak birokrat kurang mampu melaksanakantugas yang diembannya, sebaliknya orientasi kerja yangbersangkutan hanyalah mencari uang atau proyek. Oleh karenaadanya job cost barangkali hal ini yang memacu para birokratmelakukan hal-hal yang tidak terpuji (korupsi), karena begitujabatan diperoleh, yang bersangkutan melaksanakan pekerjaanberdasarkan prinsip ekonomi, yaitu berapa besar modal yangdikeluarkan seharusnya uangnya akan kembali melebihi dari apayang dikeluarkannya. Penyakit birokrasi ini telah lama ada, dandiperkirakan sampai saat ini masih berlangsung juga. Hal inimerupakan pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintahyang sedang berkuasa sekarang, untuk membasminya agarbudaya “sogokan” bisa dihilangkan di kalangan pengambilkebijakan atau penyelenggara negara.

8

Page 23: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Di negara dan pemerintahan manapun, para anggotabirokrasi disebut sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.Mereka diharapkan dan dituntut menampilkan perilaku yangsesuai dengan peranannya selaku abdi negara dan masyarakat.Keseluruhan perilaku birokrasi tercermin pada pelayanan kepadaseluruh masyarakat. Karena penerapan prinsip fungsionalisasi,spesialisasi dan pembagian tugas, sudah barang tentu terdapatbagian masyarakat yang menjadi “klientele” di suatu instansitertentu. Hakikinya, pelayanan yang diberikan oleh para birokrasikepada klientelenya harus bersifat cepat, ramah, bersahaja, adil,tanpa diskriminasi dan pilih kasih. Oleh karena itu ada ungkapanmulia, pegawai negeri sipil, TNI dan POLRI berperan untukmelayani, bukan untuk dilayani. Hal ini hendaknya terwujuddalam praktik administrasi negara sehari-hari, sebab apabila tidakada, ungkapan tersebut hanya akan menjadi slogan tanpa makna.Teramat penting agar para birokrasi menghindari prilaku yangtidak sesuai dengan perannya selaku abdi negara dan abdimasyarakat.

Kehidupan sosiokultural masyarakat Indonesia saat kini,terlihat kegiatan korupsi semakin sistemis, kepercayaanmasyarakat terhadap lembaga eksekutif, legilatif dan yudikatifsemakin menipis, kegiatan pembangunan tidak efektif, lingkunganhidup makin rusak, eforia daerah yang tidak terkendali, ekonominasional tidak stabil dan kinerja kurang memuaskan, baikpemerintah, swasta dan masyarakat. Adanya kondisi nyata inilahyang sangat berpengaruh pada proses kemiskinan. Realita ini

9

Page 24: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

merupakan buntut dari sifat dan karakter manajemen pembangunanyang dilakukan oleh pemerintahan rezim sebelumnya.

Keadaan yang tidak menentu terkadang membinggungkanrakyat, menuntut pemerintah untuk tegar dan kuat dalam ber-kompetisi karena akan terjadi lebih banyak kesempatan dan diiringi dengan lebih banyak kerusakan, dinamika sosial menuntutkemakmuran di era demokratisasi Indonesia yang kebablasansering mengabaikan hukum. Untuk itu perubahan pradigmapembangunan ke arah perbaikan mutu hidup bangsa dan negara,diperlukan analisis lingkungan strategis yang tajam, demiperbaikan kehidupan bangsa.

Analisis lingkungan strategis telah diidentifikasi dandilukiskan dalam pola pikir seperti gambar 1.

Kemiskinan dapat merubah struktur tatanan sosial, karenarakyat merasa hidup tidak layak maka dapat merangsang munculreaksi sosial seperti state-nationalism, religious-nationalism danethno-nationalism.

Pilar nasionalis negara (state-nationalism ) muncul olehadanya keterikatan politik, sedang munculnya ikatan umatberagama (religious-nationalism) dan ikatan bahasa sebagaiunsur budaya yang erat terkait dengan etnis, merupakan ciri darinasionalisme etnis (ethno-nationalism). Nasionalis negara hanyasubur dikalangan penyelenggara negara dan disebarkan sertadibela dengan gigih oleh perangkat birokrasi sipil dan militer,serta di sebagian kalangan terdidik yang menjadi pegawai negeri.Tetapi sebagian masyarakat diwilayah Indonesia tumbuh subur

10

Page 25: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

nasionalis agama dan nasionalis etnis.Ketiga kelompok sosial ini, sebetulnya hanya diakibatkan

oleh kemiskinan dan kurang tegasnya penyelenggara negara baikhukumnya maupun ketidakadilan dalam perlakuannya dilingkungan pluralisme.

11

Gambar 1. Diagram Analisis Lingkungan Strategis

Apabila kondisi nasionalis agama dan nasionalis etnis tetaptumbuh dan berkembang akan mengganggu sosiokulturkemajemukan Indonesia yang pluralisme dan multietnik, yangtelah terlukis dalam lambang negara Indonesia “garuda” BhinekaTunggal Ika. Akhirnya kehidupan masyarakat Indonesia akandihantar pada suatu kehidupan kelompok yang eksklusif danprimordial, mereka beranggapan hanya mereka yang memilikihak hidup di negara Nusantara, lupa pada komitmen deklarasimembangun negara Indonesia sejak tahun 1928 (sumpah

Page 26: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

pemuda). Sudah ada didepan kelopak mata kita, ada kelompokyang bersifat anarkis dan brutal dengan membawa kelompokpembela agama tertentu, penyelenggara negara membiarkanseakan-akan mereka dipelihara oleh pewarisnya.

Karakter dan gaya hidup eksklusif sering mengabaikan segihukum, padahal Indonesia adalah negara hukum. Gejala-gejalaeksklusif terlihat di dalam kehidupan masyarakat, dimanakelompok minoritas melakukan ibadah dibatasi oleh kelompok-kelompok tertentu, juga keputusan-keputusan di masyarakat yanganarkis dan brutal serta tidak menghargai aparat hukum. Untukmewujudkan kemakmuran, kedamaian dan sejahtera di negeriini, haruslah diciptakan suatu masyarakat “moderen-civicnationalism”.

Kehidupan masyarakat saat ini berada dalam tatanan: lawtrust, korupsi masih berlangsung di pelbagai aspek, ekonominegara belum stabil, semangat membangun masih lesu, lingkunganhidup makin rusak dan eforia otonomi daerah. Kondisi nyata inimempengaruhi tatanan hukum, manajemen pembangunan,birokrasi, politik, pendidikan, keamanan dan ekonomi negara,sehingga proses pencapaian suatu masyarakat adil, makmur dansejahtera tersendat-sendat, dinamika sosial makin tidak terarahdan terkendali. Untuk itu perlu lompatan langkah pemerintahyang lebih konkrit, yaitu menciptakan suatu grand design goodgovernance, agar dapat terbangun suatu masyarakat “moderen-civic nationalism” yang mampu menghargai nilai-nilai normatif“civil society” atau masyarakat madani.

12

Page 27: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

“Civil society” yang diharapkan adalah suatu tatanan yangtumbuh dan berkembang dalam komunitas bangsa yang majemukyang masih terus mengalami proses pluralisasi, baik yanghorizontal sebagai akibat dari terjadinya mobilitas geografis,maupun yang vertikal sebagai akibat persaingan dalam ekonomipasar dan kedudukan birokrasi. Civil society berada dalamkonteks sebuah negara-bangsa yang dilahirkan oleh cita-cita danperjuangan tanpa henti. Kehadiran dan berfungsinya dengan baikcivil society diperlukan untuk mengatasi masalah yang kinisedang dihadapi bangsa dan negara memberi jawaban yang sesuaiterhadap tantangan masa depan, yaitu tantangan dari dunia yangmengalami proses globalisasi yang terjadi hampir di segaladimensi kehidupan.

Suatu pelayanan yang prima bagi masyarakat haruslahmengikuti azas-azas “Good Governance” yaitu Akuntabilitas,Transparansi oleh pemerintah dan partisipatori oleh seluruhrakyat.

Dalam era globalisasi, pelayanan kepada masyarakatmerupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Kepuasanmasyarakat terhadap instansi dan swasta merupakan faktorpenentu keberhasilan program pembangunan. Oleh karena itupola-pola pelayanan yang diperlukan disesuaikan dengankebutuhan masyarakat yang merupakan objek pembangunan itu.

Kementerian, Kepolisian, TNI dan Lembaga PemerintahNon-Kementerian (LPNK) adalah sebagai lembaga dan pranatasosial yang bersifat perantara antar individu dan negara, individu

13

Page 28: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

dan masyarakat yang majemuk, dan berbagai ikatan primodialdalam sistem sosial pluralistik, haruslah berperan aktif bahkanmenjadi contoh atau panutan bagi semua masyarakat yangmenjalankan kehidupannya dalam tatanan sosial yang pluralistik.

Penciptaan masyarakat madani, dimulai dari para birokratkarena pergerakan kehidupan sosial sangat bergantung para geraktingkah para aparat pemerintahan. Individu yang keterikatan padamasyarakat madani, tidak hanya merasakan suasana kebersamaanyang congenial, tetapi juga proteksi terhadap “serba keterasingan”yang dipantulkan moderen atau yang beranjak moderen.Masyarakat madani dapat diharapkan untuk “menjinak” unsur-unsur primodial yang “subversif” dalam pergaulan yang pluralistik.Terbentuknya “civil society” akan mendorong kesadaranmasyarakat (social consciousness), tanggung jawab sosial (socialresponsibility) dan kesadaran kebangsaan (nationalconsciousness), akhirnya muncul kesadaran hukum darimasyarakat atau memupuk tradisi dari law abiding citizen.Terciptalah kedamaian, kerukunan yang mengakar kuat dimasyarakat majemuk dan kebinekaan tunggal ika, dalammempercepat terwujudnya suatu masyarakat adil, makmur dansejahtera.

14

Page 29: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

besar yang menghantam perekonomian nasional, “krisis ekonomi”di tahun 1998, yang berakibat fatal bagi kepercayaan rakyatIndonesia dan masyarakat internasional terhadap pemerintahyang berkuasa saat itu.

Suatu studi yang dilakukan oleh Bank Dunia tentang“Environmental Implications of the Economic Crisis andAdjustment in East Asia” (anonim, 1998), menyebutkan bahwasumber dari krisis ekonomi di Asia disebabkan oleh beberapafaktor:a. Perluasan ekonomi sangat ekspansif yang mendorong

peningkatan hutang luar negeri oleh swasta,b. Kelemahan pada sektor keuangan, disebabkan oleh ketiadaan

manajemen resiko, kelemahan regulasi dan pengawasanterhadap lembaga keuangan (khususnya perbankan),

c. Kelemahan struktural, penundaan agenda reformasi danketiadaan transparansi dalam hubungan antar pemerintahdan sektor swasta (pebisnis). Hal ini dapat terlihat melaluiberbagai contoh, seperti halnya campur tangan pemerintahdalam mem-”bailouts” hutang-hutang swasta, subsidi,monopoli perdagangan dalam negeri maupun luar negeri

15

P

KREASI KREASI KREASI KREASI KREASI GOGOGOGOGOOD GOOD GOOD GOOD GOOD GOVERNANCEVERNANCEVERNANCEVERNANCEVERNANCE

erjalanan hidup bangsa Indonesia telah mengalamisatu tahap yang sangat pahit, yaitu terjadinya badai

Page 30: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

dan berbagai restriksi, kesemuanya itu menunda adjustmentdan mengurangi daya saing industri nasional di pasarinternasional,

d. Pengaruh ekternal dan ketidakpastian politik.Keempat faktor diatas, memacu percepatan tragedi krisis

ekonomi di Indonesia. Hakikinya, krisis ekonomi yangberkepanjangan yang dialami oleh bangsa Indonesia, disebabkanpembangunan ekonomi yang ekspansif dan eksesif denganmengabaikan aspek good governance.

Sesungguhnya, governance merupakan pelaksanaankewenangan politik, ekonomi dan administrasi dalam mengelolamasalah-masalah bangsa. Governance dikatakan “good” bilasumber daya dan problematik publik dikelola secara efektif,efisien yang merupakan respons terhadap kebutuhan masyarakat(UNDP, 1997). Tentu saja pengelolaan yang efektif, efisien danresponsif terhadap kebutuhan rakyat menuntut iklim demokrasidalam pemerintahan dalam rangka pengelolaan sumber daya danpengelolaan masalah-masalah publik yang didasarkan padaketerlibatan masyarakat (partisipatori), akuntabilitas, dantransparansi.

Menurut Thomas (1993), good governance itu merupakantuntutan imperatif, yang harus dilaksanakan, terutama denganberlangsungnya kompetisi ekonomi global yang semakin ketat.Bila good governance tidak menjadi kerangka acuan dalampraktek penyelengaraan pemerintah, maka negara itu akan tetapberada di posisi pinggiran (periphery) dan selalu tergantung

16

Page 31: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

dengan negara lain, karena good governance identik dengankeunggulan kompetitif (competitive advantage) ditingkat globaldan berkembangnya masyarakat sipil.

Era globalisasi yang ditandai dengan liberalisasi perdagangandan investasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Pada berbagainegara, baik negara maju maupun negara berkembang mau tidakmau harus menghadapi situasi yang disebut sebagai “Theborderless world economy” oleh futurology Keniche Ohmae.Kecenderungan ini mengakibatkan pasar menjadi berkembangbegitu bebas tanpa ada satu pun yang dapat memastikan apa yangakan terjadi. Sebagai implikasi langsung, perkembangan globalyang demikian akan mempengaruhi perekonomian Indonesia,untuk menghadapinya harus bisa mempertahankan jati dirinya,yaitu mampu mengelola ekonomi negara yang memiliki sumberdaya alam berlimpah, dan memiliki penduduk cukup besar (237juta orang, hasil sementara sensus tahun 2010), kondisi inimenunjukan penduduk Indonesia sangat di perhitungkan di pasarglobal.

Kesadaran yang tinggi diperlukan untuk peningkatan “dayasaing” sebagai karakteristik pokok paradigma kepemerintahan.Sebagai wadahnya adalah suatu “national state” dalamkeseluruhan unsur dan berbagai dimensinya, dan “peningkatandaya saing” dalam interdependensi global yang dinamis dandidasari nilai-nilai universal merupakan fokusnya.

Usaha peningkatan daya saing juga mempunyai macam-macam implikasi dan berbagai persyaratan administrasi publik

17

Page 32: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

tertentu dalam pembangunan negara-negara berkembang, bukansaja dalam menghadapi perkembangan internal tetapi juga dalamhubungan internasional, kecenderungan itu dapat kita sebutsebagai pergeseran paradigma (paradigm shift) di bidangadministrasi publik.

Seiring dengan itu, untuk menghadapinya setiap bangsamenempuh berbagai langkah yang terarah pada peningkatan dayasaing melalui : (1) transformasi teknologi, (2) peningkatan kualitassumber daya manusia, (3) penguatan sistem informasi, (4)modernisasi manajemen usaha, (5) pembaharuan kelembagaan,(6) reinventing government, (7) banishing bureaucracy, (8)deregulasi dan debirokrasi, (9) pengembangan e-commerce dane-administration, dan sebagainya, yang secara keseluruhanmengacu kepada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan,produksi, dan distribusi barang dan jasa dalam pasar domestik,regional dan global, yang didukung oleh kemampuan profesionaldan interaksi budaya dan kegiatan administrasi publik dan bisnisantar bangsa yang berstandar Internasional. Dalam rangkamenjalankan apa yang disyaratkan diatas untuk menghadapi dayasaing pasar global, membutuhkan kemampuan pemerintah disegala bidang untuk mengimplementasikan pelayanan prima bagimasyarakatnya. Hakekatnya pembangunan yang dijalankan olehnegara hanya untuk kemakmuran rakyatnya. Apabila rakyatnyakuat, sehat dan makmur maka negara tersebut akan kuat danmenjadi negara besar di dunia.

Dalam praktek good governance, pemerintah perlumengurangi keterlibatannya dalam wilayah-wilayah dimana pasar

18

Page 33: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

bekerja atau dapat dijadikan bekerja dengan cukup baik.Pemerintah perlu membiarkan kompetisi di antara para pelakuekonomi domestik dan internasional merebak. Namun pada saatyang bersamaan, pemerintah perlu lebih banyak berbuat di wilayah-wilayah di mana pasar tak dapat diandalkan atau banyak meng-alami distorsi. Untuk mengatasi tugas-tugas tersebut pemerintahharus menanamkan investasi langsung pada peningkatankemampuan sumber daya manusia, membangun infrastruktursosial dan fisik bagi kegiatan publik, serta melindungi lingkunganhidup. Tetapi untuk dapat melaksanakan semua itu mensyaratkandilakukannya penguatan pada lembaga-lembaga politik, sosialdan ekonomi masyarakat serta kebijakan yang lebih efisien danefektif bagi redistribusi dan pertumbuhan ekonomi.

Kepemerintahan harus mampu menjalankan pelayanan yangbaik, dan disebut sebagai “good governance” di tandai dengantiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan lainnya,ketiga pilar dimaksud adalah :1. Transparansi (Keterbukaan)2. Partisipatori (Peran serta masyarakat)3. Akuntabilitas (Terukur semua kinerja kepemerintahan)

Menjalankan pembangunan untuk mewujudkan Indonesiayang Adil, Makmur dan Sejahtera, sejak dari perencanaan sampaipada operasional haruslah dilakukan secara keterbukaan, agarmasyarakat atau stakeholders paham dan mengetahui arahnya.Jika semua program pembangunan dilaksanakan secara keter-bukaan, mendorong pelibatan peran serta masyarakat, keterlibatan

19

Page 34: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

masyarakat dalam program pembangunan, menunjukan masyarakatdan swasta akan merasa bertanggungjawab atas kesuksesanprogram itu, atau dengan perkataan lain terwujud “corporate”antar pemerintah, swasta dan semua masyarakat. Kegiatanpembangunan itu tidak hanya transparansi dan partisipatori saja,tetapi tuntutan terhadap akuntabilitas mutlak dilaksanakan, agarkepercayaan masyarakat kepada pemerintah sebagai pengerakpembangunan itu akan lebih kuat keyakinannya.

Selain itu “Good Governance” dapat pula diartikan sebagaiparadigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip: (1) Supremasihukum, (2) Kemanusiaan, (3) Keadilan, (4) Demokrasi, (5)Partisipatori, (6) Transparansi, (7) Profesionalisme, (8)Akuntabilitas, serta (9) Memiliki komitmen tinggi terhadaptegaknya nilai dan prinsip dari : (a) Desentralisasi, (b) Dayaguna, (c) Hasil guna, (d) Pemerintahan yang bersih, (e)Bertanggung jawab, dan (f) Berdaya saing .

Disamping itu juga faktor penting yang perlu dibudayakandalam menegakkan “good governance” yaitu: (1) Pelayanan yangprima, (2) Pengelolaan kebijakan yang arif dan efektif, (3)Berkembangnya sistem “check and balance” dalam penyelenggaraannegara dan pembangunan bangsa (Mustopadidjaja AR,2000).

Dukungan untuk mewujudkan “Good Governance” diperlukan pula perubahan paradigma di kalangan birokrasi yaituyang terkenal dengan “semangat kewirausahaan birokrasi” DavidOsborne dan Ted Gaebler di dalam bukunya yang berjudul“Reinventing Government” yang telah berkembang dalam dekade

20

Page 35: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

1990-an, yaitu terdapat sepuluh prinsip yang merupakankomponen paradigma baru yang mengandung perubahan visi,misi, dan strategi administrasi publik untuk disesuaikan denganperkembangan lingkungan strategis. Kesepuluh prinsip tersebutadalah suatu orientasi kepemerintahan yang harus: (1) Catalistic,(2) Community Owned, (3) Competitive, (4) Mission driven, (5)Result oriented, (6) Customer driven, (7) Enterprising, (8)Anticipatory, (9) Decentralized, (10) Market oriented.

Sedang usaha untuk mewujudkan “kewirausahaan birokrasi”dalam buku mereka yang berjudul “Banishing Bureucracy”dikemukakan adanya 5 (lima) strategis utama (5 core strategies)yaitu : (1) Center strategy, (2) Consequence strategy, (3)Customer strategy, (4) Control strategy, dan (5) Cultural strategy.Yang jelas dalam peningkatan daya saing nasional diperlukanreformasi administrasi publik yang terarah kepada peningkatanefisiensi dan mutu pelayanan kepada masyarakat. Hal inimemerlukan berbagai perubahan menyeluruh dari sistemadministrasi negara, baik pada aspek kelembagaan termasukakurasi kebijakan dan kepastian hukum, maupun perubahanperilaku dan otomatisasi administrasi (e-commerce).

Menurut Anthony Giddens di dalam bukunya “The ThirdWay” sejalan dengan perwujudan “Good Governance” denganjelas dikatakan bahwa negara harus mengalami pergeseran perandari “government” menjadi “governance”, yaitu pengaturansumber daya secara otoritatif dalam suatu komunitas dan negara.Dalam “government” negara merupakan instansi terpenting yangmengatur segala sesuatu dalam kehidupan bersama, sedang dalam

21

Page 36: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

“governance” negara hanya berperan sebagai agen regulator dan agenadministratif. Pergeseran peran negara itu juga bisa dilihat sebagaibentuk lain dari “migrasi politik” dari “negara” ke “masyarakat”.

Sesungguhnya “Good governance” terdiri dari 3 domain,yaitu State (Negara, pemerintah), Private sector (swasta), danpublic sector (masyarakat). Ketiga domain ini haruslah dibangunbersamaaan, namun yang menjadi tujuan dari membangun ituadalah terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat.

Dalam gambar 2 dilukiskan pilar kualitatif dari goodgovernance yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas telahmenjadi agenda yang besar dan penting, tidak saja bagimasyarakat Internasional namun juga bagi masyarakat Indonesia.Kepemerintahan yang baik yang menjadi salah satu “agendareformasi birokrasi” patut mendapatkan perhatian yang semestinya.

22

Gambar 2. Pilar Kualitatif “Good Governance”

Page 37: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Keberhasilan usaha untuk mewujudkan suatu pelayananprima (good governance), kunci utamanya adalah kepadamanusianya, dalam hal ini adalah adanya kemauan politik seluruhkalangan birokrat khususnya para pimpinan pemegangkewenangan di dalam menentukan kebijakan publik, maka ituperlu segera dilaksanakan langkah-langkah konkrit. Suatulangkah penting yang harus dilakukan yaitu suatu kreasi goodgovernance, agar pencapaian suatu masyarakat adil, makmur dansejahtera di Indonesia cepat terwujud. Kreasi yang dimaksudadalah gerak tindak dari pengambil kebijakan, swasta danmasyarakat yang mengarah pada perbaikan prilaku baikpersonaliti maupun kelompok.

Serangkaian upaya masyarakat Indonesia dalam menanggapidan menata upaya perwujudan kepemerintahan yang baik telahdilakukan, antara lain melalui kebijakan dalam bentuk PeraturanPerundangan, melalui berbagai Ketetapan MPR, Undang-undang,Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden maupun InstruksiPresiden. Adapun langkah-langkah yang tidak langsung yaitumeningkatkan pemahaman akan pentingnya terwujudnyakepemerintahan yang baik perlu di berikan pendalamanpengetahuan sebagai dasar pijak pengejawantahan jabatan kepadamasyarakat oleh para birokrasi antara lain:1. Public Governance.

Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pada hakikinyaadalah pelayan. Sering terlupakan oleh seorang pejabat, jikasudah memegang sesuatu jabatan, lupa pada janji dansumpah jabatan, sebaliknya dia berpikir jabatan itu adalah

23

Page 38: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

kekuasaan, tahta kehormatan, peluang emas untukkemakmuran pribadi, dan merasa memiliki otoritas untukmengambil keputusan yang sesuai kemauannya.Setiap Pegawai Negeri (Sipil, Kepolisian dan TNI) harusmempunyai jiwa dan niat melayani masyarakat. Selainmemiliki kemampuan dalam pekerjaan atau jabatan yangdiemban, harus pula memiliki sifat keramatamahan terhadaporang lain, jujur, bersahaja, kedisiplinan yang tinggi, kinerjayang baik dan menghargai etika sebagai pelayan masyarakat.Disamping itu hindarkanlah kemauan pribadi yang semata-mata untuk kemakmuran keluarga kemudian juga janganserta hanya ingin dihormati, jangan berprilaku korupsi.Umumnya seseorang yang berperilaku sombong dan tidakmau menerima saran orang lain adalah orang yangberkarakter otoriter.

2. Corporate Governance.Segala upaya dalam menciptakan sesuatu, tanpa adanya kerjasama yang baik pasti hasilnya tidak akan memuaskan. Suatuanalogi yang sangat sederhana, ada ucapan keseharianmasyarakat, yaitu jika satu batang lidi, mudah untukdipatahkan, tetapi bila lidi dalam jumlah yang banyakmembentuk sebuah “sapu” maka akan sulit mematahkannya.Artinya kekuatan seorang diri tidak ada manfaatnya biladibandingkan dengan kekuatan orang banyak.Corporate antar pemerintah (eksekutif dan legislatif), swastadan masyarakat merupakan kekuatan yang ampuh untuk

24

Page 39: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

mendayung sampan pembangunan untuk menyeberangigelombang samudera yang dahsyat, menuju ke pulau idaman,yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Kekuatancorporate merupakan syarat mutlak yang harus diciptakan,agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal.Demikian pula dalam urusan pekerjaan di kantor/istansi/perusahan, seorang manajer tidak akan memberikan hasilmaksimal dalam pekerjaannya, tanpa ada bantuan bawahandan atau sejawatnya. Oleh karena itu sudah lumrah kalauseorang pimpinan/manajer meminta pendapat bawahannyauntuk kemajuan pembangunan atau sesuatu usaha. Tetapiapabila seorang pimpinan atau manajer berprilaku otoriterdan angkuh terhadap bawahan atau kerabat sekerja, pastihasil pekerjaannya tidak akan baik atau jelek. Untuk itudalam gerak membangun bangsa, corporate governancesangat dibutuhkan dan harus dipahami dengan benar olehsetiap pemimpin atau manajer.

3. Perubahan manajemen (Management of Change)Dalam suatu organisasi perubahan atau rotasi manajemenadalah suatu hal yang biasa, tujuan utama perubahan itu adalahrefreshing pekerjaan agar tidak jenuh dengan pekerjaan terus-menerus dijalani, disamping itu mencegah akan terjadinyapenyimpangan keuangan dalam pekerjaan yang digulutinya.Perubahan jabatan bagi para birokrat merupakan sesuatuhal yang biasa, karena sejak awal masuk sebagai PegawaiNegeri Sipil (PNS) telah mendatangani suatu pernyataan

25

Page 40: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

untuk siap dimutasikan. Oleh karenanya mutasi kepegawaian,baik dalam lingkungan instansi maupun antar instansi sertamutasi ke daerah lain adalah sesuatu yang wajar.Perubahan manajemen perlu dipikirkan oleh setiap pemimpinatau pejabat di setiap unit kerja, agar pekerja atau pelaksanatugas tidak jenuh dengan satu pekerjaan, kemudian jugasebagai proses pembinaan pegawai agar memahami lingkuppekerjaan yang ada di instansi tertentu. Perubahan manajemendiperuntukan bagi pencegahan penyimpangan pengelolaankeuangan, terutama memutuskan sistem penyimpangan(misadministrasi) yang dilakukan Atasan, Pelaku atauPelaksana pekerjaan. Umumnya jika seseorang yang sudahlama dengan pekerjaan pada satu tempat, apalagi pekerjaanitu termasuk kegiatan yang mengelola keuangan instansi/kantor, bisanya pegawai tersebut lebih mudah memanipulasipertanggungan jawabannya, dan sistem yang di bentukdalam unit itu akan makin kuat. Oleh karena itu perubahanmanajemen perlu dipikirkan, seyogianya seseorang memegangjabatan tertentu jangan melebihi 5 tahun, dan sebaliknyajangan sering melakukan perubahan manajemen karena akanmempengaruhi pada produk kinerjanya.

4. Envisioning.Setiap orang memiliki visi hidup yang jelas, demikian jugakegiatan di suatu unit kerja, apakah itu di kementerian, nonkementerian, swasta, atau di lingkup lembaga swadayamasyarakat, visi dan misi sangat perlu, karena itu merupakanpetunjuk dan arah yang akan kita laksanakan. Dengan adanya

26

Page 41: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

visi yang jelas dan matap, akan terlihat dalam hal-hal sebagaiberikut: 1) sumber kekuatan fundamental, 2) menekan tanggungjawab pimpinan, 3) menentukan nilai-nilai organisasi, 4) merincipernyataan misi, 5) memperjelas strategi dan taktik sebagailangkah action, 7) memberikan garis besar cara bereaksidan berinteraksi.Visi dan Misi harus jelas dan fokus sehingga dapat menyatukanseluruh potensi dan sumber daya ke arah yang tepat danbenar. Visi dan misi harus mampu membangkitkan inspirasidan motivasi serta memperoleh komitmen seluruh lapisanunit kerja untuk mewujudkannya.Apabila visi pembangunan atau suatu usaha yang jelas danterukur akan memudahkan dalam pelaksanaan program.Sebaiknya visi tersebut dibicarakan secara terbuka danmengakomodir pikiran-pikiran semua unit kerja.

5. Manajemen Strategis dan Dinamika Organisasi (StrategicManagement and Organizational Dynamics).Hakekatnya, hampir semua proses manajemen adalah tugasyang berurusan dengan manusia. Sistem yang tidakmemperhitungkan mindset dan emosi manusia sering akanmengalami benturan dalam implementasinya. Oleh sebabitu harus di ciptakan terobosan strategi yang mampumempercepat pertumbuhan kinerja organisasi secara nyata,adalah mutlak bagi setiap pemimpin unit kerja. Pimpinandapat membangkitkan etos kerja seluruh unit kerja melaluisuatu kerangka strategi yang fokus dan terintegrasi.

27

Page 42: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Di setiap unit kerja memiliki dinamika organisasi berlainan,maka kita perlu memetakan potensi, peluang dan sasaranstrategis yang mampu memberikan daya ungkit besar bagikemajuan organisasi

6. Pembelajaran Organisasi (Organizational Learning).Untuk kemajuan kinerja seseorang di dalam suatu unit kerja,sangat perlu ada pembelajaran organisasi. Melaluipembelajaran itu efektivitas dan efisiensi kerja akan tercapai.Oleh karenanya mutasi jabatan di lingkup suatu organisasikerja sangat di perlukan, agar pembelajaran organisasi itudapat tercapai. Disamping itu para pekerja perlu pembekalanatau pelatihan khusus agar ketrampilan kerjanya menjadilebih baik. Pemahaman dan pendalaman dalam pekerjaansanga diperlukan agar efektif dan efisien kerja akan lebihbaik.Pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritasbagi seorang pemimpin suatu organisasi, kemampuan danketrampilan serta profesionalisme tenaga di suatu unit kerjamerupakan indikator keberhasilan organisasi tersebut.

7. Transformasi (Transformation)Pemimpin harus memiliki sifat “tut wuri handayani”,pengetahuan yang dimiliki oleh sang pemimpin agar ditransformasikan kepada bawahannya, agar pekerja di suatuunit kerja dapat berjalan baik. Apabila semua sistem di dalamsatu unit kerja berjalan baik, maka pemimpin akanmerasakan pekerjaan menjadi ringan, dan sang pemimpin

28

Page 43: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

hanya mendorong saja agar para pekerja lebih giat lagi dalampekerjaan.Keahlian yang dimilki oleh seorang pemimpin seharusnyaditularkan ke staf dibawahnya, agar mekanisme kerja akanmembaik.

8. Inovasi dan pembaharuan (Inovation and Adventurer).Setiap pegawai atau pekerja harus memiliki semangatinovasi di dalam pekerjaan, dan jangan bersifat apatis.Semangat bekerja harus dimiliki disertasi inovasi bagi setiapkegiatan. Untuk menciptakan inovasi baru, perlu pembaharuanlewat pelatihan atau kursus-kursus di bidangnya.Pemimpin punya kewajiban mendorong bawahannya untukmaju. Langkah utama diberikan inovasi kerja dan berikankesempatan bawahan untuk mengikuti pendidikantambahan, pelatihan atau kursus-kursus yang menyangkutdengan tugasnya. Hal penting yang dipikirkan latarbelakangilmu yang dimiliki dan kepribadian bawahannya.

9. Pengukuran dan manajemen kinerja (PerformanceMeasurement and Management)Untuk keberhasilan pekerjaan di suatu unit kerja, diperlukansuatu terobosan strategi (strategis breakthrough), yaitu perlumelakukan pengukuran kinerja (Performance Measurement)terhadap implementasi program dan kegiatan di setiap unitkerja. Dengan demikian kita dapat melakukan perencanaandan perbaikan yang lebih efektif. Oleh karena itu perluditetapkan indikator kunci kinerja (key performance

29

Page 44: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

indicator) dari setiap program dan kegiatan. Hal ini menjadibasis dari diberikannya reward dan punishment denganparameter yang jelas dan terukur bagi setiap unit kerja.

10. Akuntabilitas (Accountability).Setiap pemimpin maupun pekerja di setiap unit kerja mampumemperlihatkan secara terbuka pertanggungjawabannyasuatu pekerjaan, baik dalam bentuk program, keuanganmaupun mekanisme organisasi yang dilaksanakan.Akuntabilitas adalah mutlak di setiap unit kerja, aspek inilahyang membangkitkan kepercayaan publik. Sebagai pelayanmasyarakat keterbukaan sangat diperlukan.

11. Manajemen Keuangan (Finance Management).Biasanya uang yang menjadi biangkeladi kekacauan didalam suatu unit kerja. Oleh karena itu pengelolaankeuangan harus di lakukan sangat berhati-hati, dan perluketerbukaan agar kepercayaan publik (public trust) termasukteman sekerja dapat terwujud.Pengelolaan keuangan harus dilaksanakan sesuai kaidahtatacara pembukuan, pertanggungan jawab yang sesuaidengan ketentuan yang berlaku di setiap organisasi atau unitkerja. Biasanya pengelolaan keuangan negara harus meng-ikuti peraturan perundang-undangan yang sesuai denganpola dan sistem manajemen pemerintahan.

30

Page 45: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

12. Manajemen pemerintahan (Government Management).Setiap pemimpin suatu unit kerja harus memahami manajemenpemerintahan, karena kerangka kerja yang akan dilakukanakan mengikuti sistem pemerintahan yang berlaku.Hakekatnya, manajemen pembangunan yang dilaksanakanoleh pemerintah bertumpu pada pemberdayaan masyarakat,sedang pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator. Prinsipkreasi manajemen pemerintahan, antara lain:a. Organisasi yang ramping, prinsip organisasi yang

ramping dimaksudkan sebagai organisasi yang memilikistruktur tidak besar, tetapi banyak fungsi yang dijalankan. Dengan struktur yang kecil, secara manejerialakan lebih mudah untuk dikelola dalam mencapaitujuan, lewat pelaksanaan fungsi-fungsi yang dimilikinya;

b. Efektif dan efisien, asas efektif dan efisien sangatdiperlukan, termasuk pemanfaatan sarana dan prasaranasesuai dengan kapasitas yang tersedia. Apabila suatuorganisasi bisa berjalan dengan efektif dan efisiensi,akan dapat mencapai tujuan organisasi dengan hasilyang baik dan tidak terjadi pemborosan dalammelaksanakan kegiatannya;

c. Rasionalisasi jumlah pegawai, mewujudkan pelayananyang prima pada masyarakat, perlu dilakukanrasionalisasi pegawai yang sesuai kebutuhan.

Selain kreasi diatas, hal penting bagi seorang pemimpinadalah memiliki keterbukaan, jujur, etika kerja, hindari dari

31

Page 46: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

perbuatan yang tercela dan dapat mengayomi bawahannyadengan baik. Disamping itu perlu ada inovasi, kreasi danseni dalam memimpin pada organisasi yang dipimpin.Pemerintah perlu memikirkan tentang pengaturan gaji daneselonering yang rasional dan dengan sistem merit sistem,dalam rangka meningkatkan kinerja para aparat.

32

Page 47: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

abdi negara yang harus senantiasa komit terhadap perjuanganmewujudkan cita-cita bangsa bernegara, dan harus mengembanamanat dan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi,kelompok ataupun golongan. Dengan demikian, setiap pejabatmemiliki komitmen yang tinggi terhadap etika dan profesionalismebirokrasi.

Menurut Webster dictonary (1974) etik adalah sistem moraldari individu atau populasi. Sitem moral mengandung kaidah-kaidah yang mengatur tindak tanduk dan perilaku anggotakelompok agar tetap berwibawa dan dipercaya (trust) olehmasyarakat. Dalam birokrasi haruslah memiliki kode etik yangmenjadi pedoman bagi setiap aparatur, agar berperilaku yangterpuji sehingga dihormati dan dipercaya oleh masyarakat.Adanya kepercayaan pada gilirannya akan membangkitkankebanggaan nama dari instansi tersebut, bahkan merupakanprestasi yang sangat terpuji.

Kode etik merupakan salah satu kriterium profesionalisasi,yang berarti karena tanpa adanya kode etik maka sekumpulantenaga-tenaga yang menganggap diri sebagai tenaga profesi pada

P

CIPTCIPTCIPTCIPTCIPTAKAN PRILAKU BIROKRASIAKAN PRILAKU BIROKRASIAKAN PRILAKU BIROKRASIAKAN PRILAKU BIROKRASIAKAN PRILAKU BIROKRASIYYYYYANG BAIKANG BAIKANG BAIKANG BAIKANG BAIK

ejabat birokrasi pemerintahan harus memahamiposisi dan perannya sebagai abdi masyarakat dan

33

Page 48: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

hakikinya belum memenuhi syarat. Kode etik pegawai negerisipil adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan yangharus dilaksanakan oleh setiap pegawai negeri sipil. Denganadanya kode etik pegawai negeri sipil, maka pegawai sebagaiunsur Aparatur Negara, abdi negara, dan abdi masyarakatmempunyai sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melak-sanakan tugas-tugasnya dalam pergaulan sehari-hari (penjelasandari pasal 28 UU No. 43 Tahun 1999).

Norma filosofis yang terdapat dalam kode etik pegawai takakan banyak artinya apabila tidak diejawantahkan kedalamkebijaksanaan operasional dimana peran pengawasan danpengendalian serta di lengkapi dengan sangsi hukuman. Apalagidi era reformasi para stakeholders menuntut kinerja birokrasiyang tinggi dan adanya keterbukaan.

Berkaitan erat dengan peningkatan produktivitas dan mutupelayanan di lingkungan birokrasi pemerintah adalah merupakanupaya untuk menghilangkan apa yang disebut “maladministarsi”.Dapat dipastikan bahwa, baik pemerintah sendiri maupunmasyarakat umum (stakeholders) tidak menginginkan adanyamaladminstrasi.

Langka pertama untuk menjadi pelayan yang baik bagimasyarakat dan negara, maka lebih dahulu perilaku aparaturnegara itu harus di perbaiki. Mengapa prilaku aparatur lebihdahulu yang harus diubah. Karena dari tiga domain di dalamGood governance (yaitu State, Private sector dan Public sector)nampaknya state yang berperan penting dalam merubah sistem

34

Page 49: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

kesetimbangan dari domain yang lain, juga state memegangkendali dalam penciptaan keberhasilan pembangunan, danpemerintah lebih besar kekuasaannya dalam menentukan gerakmaju-mundurnya kegiatan pembangunannya. Oleh karenanya,langkah awal haruslah ada perubahan tingkah dari aparatur.Apabila prilaku apartur telah berubah (menjadi baik), danperubahan itu akan menjadi suatu karakter pribadi, yang akhirnyaakan bermuara pada suatu pelayanan yang prima dan profesional.Di bawah ini penulis mencoba mengambarkan (secaradiagramatik) bagaimana merubah prilaku aparatur birokrasi.

35

Gambar 3. Alur Pikir Ciptakan Karakter Birokrasi

Membangun peradaban bangsa tidak terlepas dari upayamem-bangun perilaku manusia atau masyarakat. Berbicaramembangun prilaku manusia Indonesia, maka nilai-nilai yangada dalam falsafah negara dan nilai-nilai agama yang dimiliki,

Page 50: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

serta edukasi (formal dan long life education) mempunyai andilbesar untuk mewujudkan prilaku manusia yang baik. Oleh karenaitu falsafah negara “Pancasila” dan agama memiliki hubungansignifikan dengan mewujudkan nilai-nilai yang ada di dalamperadaban bangsa atau sebagai indikatornya, yaitu : humaniorisasi,survive, harmonis, etika dan koda adat, keseimbangan materialdan mental, melestarikan lingkungan hidup, menyiapkan sesudahhidup, serta disiplin, etos kerja dan amanah.

Apabila nilai-nilai yang ada pada Pancasila dan agama diajarkan sejak umur dini di tengah-tengah kehidupan keluarga,dalam kantor dan kehidupan pribadi, maka dalam jiwa danraganya akan muncul Kasih, jika Kasih itu ada pada birokratmaka akan terlihat sifat dan karakter: panjang sabar, rendah hati,tidak pemarah, penyayang, tidak angkuh, tidak dengki, ramah,senang berbuat baik dan jujur. Dari buah-buah kasih itu akanterlukis, dan nampak dalam kehidupannya wujud manusia sholeh.Sebagai manusia yang sholeh maka dia akan mampumelaksanakan “Hablum minallah dan Hablum minannas” dalamkehidupannya. Apabila wujud ini tetap dipertahankan dandiimplementasikan dalam tugas dan pekerjaan sebagai pelayanmanusia, maka tercipta karakter birokrasi yang baik. Akhirnyaakan berdampak langsung pada kinerja pegawai negeri/aparaturyang prima.

Apabila kehidupan manusia ada dalam lingkungan hidupkasih, baik terhadap maha pencipta maupun terhadap manusia,maka perilaku keseharian akan nampak dimata orang lain dalambentuk gerak hidup, panjang sabar, rendah hati, tidak pemarah,

36

Page 51: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

penyayang, tidak angkuh, ramah, jujur, senang berbuat baik, sukadamai dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.

Peningkatan kinerja aparatur birokrasi, memerlukankesiapan dan kemauan dari setiap individu untuk merubah diridan perilakunya. Seorang birokrat harus sadar bahwa dia adalahpelayan masyarakat. Dalam melakukan pekerjaan di kantorjangan berpikiran “Manajemen Spanyol” yaitu pengelolaanseparuh nyolong. Di setiap program kerja di kantor hindarkanatau hilangkan sifat “spanyol” karena sangat berbahaya danmerugikan negara. Sudah saatnya birokrasi meninggalkankebiasaan pribahasa “kalau masih bisa bikin lama kenapa tidakdilakukan”. Birokrasi harus merubah pribahasa itu dengan “tugashari ini jangan di kerjakan hari esok”, kalau setiap birokrasimemiliki pemikiran semacam itu, maka pelayanan publik akanmemuaskan masyarakatnya. Tunjukkanlah birokrat yangprofesional dan bertanggungjawab pada Tuhan.

Perubahan karakter birokrasi mampu melakukan perubahanbudaya kerja, dan program perubahan budaya kerja itu sangatbergantung pada:a) Komitment pimpinanb) Fasilitas untuk kelancaran kerjac) Pelaksanaannya terbukad) Kelompok kerja harus berjiwa korsae) Harus terukur kinerjanyaf) Kegiatan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat

37

Page 52: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Disamping itu seorang birokrat apabila merencanakan suatuprogram pembangunan haruslah berorientasi kepada untukmensejahterkan rakyat. Jangan membuat program kerjapembangunan, dengan melakukan strategi berapa besar uang/barang yang dapat dia peroleh untuk kepentingan pribadi.Penyakit birokrat ini yang telah mengakar dan membudaya yangharus dihilangkan, karena pikiran-pikiran itu yang menghambatkemajuan negara.

38

Page 53: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

ini, tidak hanya segi pemerintah atau birokarsi saja yang perluada perubahan. Tetapi sektor swasta dan partisipasi masyarakatdibutuhkan. Oleh karena itu sangat perlu diciptakan “goodcorporate governance”, pelibatan dunia usaha dalam pelayananpublik dalam rangka menghadapi pasar bebas.

Pengalaman peristiwa WorldCom dan Enron di AmerikaSerikat telah menambah keyakinan bahwa, betapa pentingnyapenerapan “good corporate governance/GCG”. Adanya peristiwatersebut ditanggapi dengan perubahan fundamental peraturanperundang-undangan di bidang audit dan pasar modal. Sebaliknyapernyataan pada alinea diatas, pelaksanaan GCG oleh dunia usahatidak mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya good publicgovernance dan partisipasi masyarakat.

Good Corporate Governance diperlukan untuk mendorongterciptanya yang efisien, transparan dan konsisten denganperaturan perundang-undangan. Oleh karena itu penerapan GCGperlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitunegara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai

M

PENCIPTPENCIPTPENCIPTPENCIPTPENCIPTAAN AAN AAN AAN AAN “MILIEU”“MILIEU”“MILIEU”“MILIEU”“MILIEU” K K K K KONDUSIFONDUSIFONDUSIFONDUSIFONDUSIFBABABABABAGI PERGI PERGI PERGI PERGI PERWUJUDWUJUDWUJUDWUJUDWUJUDANANANANAN

“““““GOGOGOGOGOOD CORPORAOD CORPORAOD CORPORAOD CORPORAOD CORPORATE GOTE GOTE GOTE GOTE GOVERNANCE”VERNANCE”VERNANCE”VERNANCE”VERNANCE”

ewujudkan keinginan suatu “good governance”dalam penyelenggaraan pemerintahan di negeri

39

Page 54: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasadunia usaha.

Upaya membuat milieu yang kondusif maka diperlukanlangkah-langkah konkrit yang bersifat sebagai pedomanpelaksanaan dari 3 unsur tersebut, yaitu:11111 Negara (state) dan perangkatnya menciptakan peraturan

perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yangsehat, efisien dan transparan, kemudian dalam implementasiperaturan perundang-undangan tersebut haruslah konsistendengan tidak pilih kasih atau tebang pilih. Untuk itu kegiatanyang diperlukan adalah:1. Mengikutsertakan swasta dan masyarakat secara

bertanggungjawab dalam penyusunan peraturanperundang-undangan (the rule-making rules),

2. Melakukan koordinasi secara efektif antar eksekutif danlegislatif dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, dan mempertimbangkan dengan matang bagikepentingan dunia usaha dan masyarakat. Untuk itupenyelanggara negara harus memahami perkembanganbisnis dan pasar global yang terjadi agar dapat melakukanpenyempurnaan atas peraturan perundang-undangansecara berkelanjutan,

3. Mencegah praktek yang buruk dikalangan birokrasi,yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme. Lakukan langkah-langkah pencegahan terhadap kebiasaan kerja lambatoleh birokrasi dalam pengurusan perijinan dan sebagainya.

40

Page 55: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Hilangkan sifat ingin memperlambat urusan karenamembutuhkan uang, atau sebaliknya dipercepat denganmengabaikan ketentuan/syarat karena sudahmemperoleh gratifikasi.

4. Menciptakan sistem politik yang sehat agar kepastianhukum dapat terjamin, dan penyelenggara negara harusmemiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi,

5. Mengatur kewenangan dan koordinasi horizontal (antarinstansi) maupun vertikal antar pusat dan daerah dalamrangkah menciptakan pelayanan prima di masyarakat,disertai d integritas yang tinggi dan mata rantai yangsingkat serta akurat untuk mendukung terciptanya iklimusaha yang sehat, efisien, efektif dan transparan,

6. Melaksanakan hak dan kewajiban yang sama denganpemegang saham lainnya dalam hal negara juga sebagaipemegang saham perusahaan,

7. Memberlakukan peraturan perundang-undangan untukmelindungi saksi dan pelapor (whistleblower) yang mem-berikan informasi mengenai suatu kasus yang terjadipada perusahaan. Pemberi informasi dapat berasal darimanajemen, karyawan perusahaan atau dapat juga daripihak lain.

8. Penyelenggara di bidang penegakan hukum harus ber-sifat profesional, tegas dan mampu melakukanpenyelidikan sesuai koridor hukum yang tepat dan benar.

41

Page 56: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

22222 Swasta atau Dunia Usaha, sebagai pelaku pasar menerapkanGCG sebagai aturan/pedoman dasar pelaksaan usaha, yaitu:1. Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat

terwujud iklim usaha yang sehat, efisien, efektif dantransparan.

2. Pelaku usaha, baik manajemen maupun karyawan dituntutmelakukan pelayanan yang prima (good governance)terhadap mitra kerja maupun ke publik sebagai pengunaproduk dan jasa,

3. Bersikap dan berperilaku yang memperlihatkan kepatuhandunia usaha dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan,

4. Membantu pemerintah dalam rangka pencegahankorupsi, kolusi dan nepotisme,

5. Meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan polakerja perusahaan yang didasarkan pada asas: transparansi,akuntabilitas, responsibilitas, indepedensi serta fairness(kewajaran dan kesetaraan) secara berkesinambungan.

6. Melaksanakan fungsi ombudsman untuk dapat menampunginformasi tentang penyimpangan yang terjadi padaperusahaan. Fungsi ombudsman dapat dilaksanakan bersamapada suatu kelompok usaha atau sektor ekonomi tertentu.

33333 Masyarakat, sebagai pengguna produk dan jasa dunia usahaserta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan,mampu menunjukan kepedulian dan melakukan kontrolsosial secara obyektif dan bertanggung jawab, arahannya yaitu:

42

Page 57: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

1. Melakukan kontrol sosial dengan memberikan perhatiandan kepedulian terhadap pelayanan masyarakat yang dilakukan penyelenggara negara serta terhadap kegiatandan produk atau jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha,melalui penyampaian pendapat secara obyektif danbertanggung jawab,

2. Kegiatan kontrol sosial seharusnya dilakukan secaraterbuka dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku,dan jangan melakukan tindakan provokasi berlebihanyang akhirnya menjurus ke ranah politik. Gejolak sosialyang berlebihan dan tidak terukur, bahkan bersifat anergissangat merugikan negara, swata dan masyarakat umum,

3. Melakukan komunikasi dengan penyelenggara negaradan dunia usaha dalam mengekspresikan pendapat dankeberatan masyarakat.

4. Mematuhi peraturan perundang-undangan denganpenuh kesadaran dan tanggungjawab,

5. Mengekspresikan pendapat sebaiknya menggunakanwadah sosial yang dapat dipertanggung jawabkan agarterciptanya suatu milieu yang kondusif antar, negara,swasta dan masyarakat.

6. Masyarakat perlu memahami keberhasilan dunia usahasesungguhnya untuk menciptakan perekonomianbangsa akan lebih membaik, tenaga kerja banyakterserap dan tingkat kemiskinan akan makin menurun.

43

Page 58: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

ukuran suatu negara tentu tidaklah demikian. Dalam kurun waktutersebut masa pemerintahan Indonesia telah melewati berbagairezim yaitu dari Orde Lama ke Orde Baru dan terakhir padamasa Orde Reformasi. Bertolak dari usia dan pelbagai rezimtersebut sudahkah negara Indonesia telah memenuhi cita-citaluhurnya, sebagaimana diamanatkan yang tersirat dalampembukaan UUD 1945 yaitu mewujudkan masyarakat adildan makmur serta sejahtera? Pertanyaan yang sangat meng-gelitik selalu tersirat dalam sanubari manusia Indonesia. Tentusaja jawabannya belum, karena merubah suatu bangsa dan negaratidak semudah membalikkan telapak tangan, namun setidaknyadengan kurun waktu tersebut semestinya tindakan nyata daripenyelenggara negara khususnya dalam memenuhi kebutuhandasar masyarakat yaitu kesehatan, pendidikan, keamanan danpangan dapat terlayani dengan baik walaupun belum optimal.

Persoalan-persoalan yang muncul di negara berkembangseperti Indonesia pada umumnya adalah rendahnya kualitaspelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan dan keamananmasyarakat. Salah satu bukti “human index” Indonesia men-

44

REFORMASI BIROKRASI DREFORMASI BIROKRASI DREFORMASI BIROKRASI DREFORMASI BIROKRASI DREFORMASI BIROKRASI DALAMALAMALAMALAMALAMMEWUJUDKAN MEWUJUDKAN MEWUJUDKAN MEWUJUDKAN MEWUJUDKAN GOGOGOGOGOOD GOOD GOOD GOOD GOOD GOVERNANCEVERNANCEVERNANCEVERNANCEVERNANCE

I ndonesia sudah tergolong usia yang cukup dewasajika dikaitkan dengan umur seseorang, namun untuk

Page 59: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

duduki urutan ke 111 di tingkat dunia. Disamping itu jugarendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, kedua hal inilahyang sering memicu terjadinya konflik horisontal dan vertikalpada suatu negara.

Dekade dewasa ini sering terjadi kerusuhan antar warga danantar kelompok warga dengan aparat penegakan hukum dansebagainya, yang semuanya itu sering terjadi karena masalahsepele, namun akibat kemiskinan dan kurang sejahteranya kehidupanmasyarakat, maka masyarakat cenderung sensitif, mudahtersinggung dan mudah di adu domba oleh para provokator,sehingga tidak jarang bentrokan tersebut menimbulkan kerugianharta benda dan nyawa. Oleh sebab itu sudah saatnya pemerintahperlu melakukan reformasi birokrasi secara nyata guna mewujud-kan pelayanan publik yang lebih baik dan terwujudnya kehidupanmasyarakat yang adil makmur dan sejahtera.

Reformasi birokrasi merupakan langkah strategis untukmembangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dalammengembangkan tugas umum pemerintah dan pembangunannasional. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upayauntuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar ter-hadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkutaspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (businesprocess), dan sumberdaya manusia.

Sebutan birokrasi berakar dari kata bureau (kantor), memilkiturunan kata bureaucrat and beaucratic alias birokrat danbirokratis. Belakangan ini kata birokrasi sangat melekat dengan

45

Page 60: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

46

konotasi buruk tindak korupsi, hal ini disebabkan reformasibirokrasi yang selama ini berjalan tidak sebagaimana mestinyakarenanya muncul pemikiran untuk melakukan reformasibirokrasi pada perangkat organisasi dan birokratnya serta jaringanbirokratis.

Birokrasi yang berkaitan dengan pengelolaan negara,umumnya mencakup lembaga pemerintah dan non pemerintah,legislatif dan yudikatif. Lembaga pemerintah terbagi lagi dalamdua bagian besar Kementerian dan non Kementerian, sepertiBadan Pusat Statistik, Badan Ketahanan Pangan serta BadanPengawasan Obat dan Makanan, dan masih banyak badan lainnya.Semua kantor kementerian dan non kementerian berada di bawahkekuasaan Presiden.

Lembaga non pemerintah mencakup lebih dari 100 komisi,seperti Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi, KomisiNasional Hak Azasi Manusia dan Komisi Penyiaran Indonesia.Komisi-komisi ini sifatnya independen, keanggotannya dipiliholeh Presiden tetapi disahkan oleh DPR.

Birokrasi legislatif meliputi MPR, DPR, DPD dan DPRDbeserta seluruh perangkat dan anggotanya. Khusus mengenaiDPR, berdasarkan UUD 1945 yang diamandemen selain ber-fungsi sebagai badan legislasi dan pengawas anggaran negara,juga diberi pembagian kekuasaan dengan pemerintah. Misalnya,dalam hal pengangkatan Panglima TNI dan Kepala POLRI sertapelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara , Presidenharus meminta persetujuan DPR. Di tingkat daerah, gubernur

Page 61: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

47

bupati dan walikota, harus menyampaikan pertanggungjawabankepada DPRD perihal pelaksanaan APBD dan penyelenggaraanpemerintahan daerah. Sedangkan birokrasi hukum mencakupkepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Mahkamah Agung.

Memang Reformasi birokrasi harus dilakukan secaramenyeluruh dan pada setiap tingkatan pemerintahan. Tanpareformasi birokrasi yang di laksanakan dengan penuh konsistensiterarah akan sulit bagi pemerintah dan negara ini untuk fokusdalam menggerakkan roda pemerintahan, dan pembangunan.

Reformasi birokrasi dilakukan untuk meningkatkanprofesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tatapemerintahan yang baik, di pusat dan daerah agar mampumendukung keberhasilan pembangunan di bidangnya.Reformaasi dapat dilakukan pada bidang sebagai berikut:1. Penataan Organisasi dan Kelembagaan

Kondisi saat ini jumlah kelembagaan kementerian dan nonkementerian dirasakan terlalu gemuk dan cenderung makinhari makin besar, sehingga tidak sejalan dengan filosofiotonomi daerah yang menghendaki struktur organisasikementerian ramping dipusat dan besar di daerah. Strukturorganisasi kementerian yang ada saat ini masih memilikikewenangan yang sangat besar dan cenderung tidak maumelepas atau mendesentralisasikan kewenangan pemerintahpusat kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Bahkandisinyalir para kementerian berlomba-lomba untuk membuatorganisasi baru sebagai kepanjangan tangan pemerintah

Page 62: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

48

pusat di daerah, seperti banyaknya bermunculan UnitPelaksana Teknis (UPT) atau Balai dari kementerian tertentu,adanya wakil kementerian dan lain-lain.Penataan struktur birokrasi semakin hari semakin gemukdan inefisien, perekrutan kepegawaian birokrasi yanginkompeten, sarat KKN dan bermuatan politis. Padahalseharusnya kewenangan tersebut sudah menjadikewenangan pemerintah provinsi, kabupaten/kota sebagaiunit pelayanan terdekat bagi masyarakat, kecualisebagaimana diamanatkan pada UU No. 22 tahun 1999 dantelah direvisi dengan UU No. 32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah yang meliputi 6 kewenangan yangtidak bisa didesentralisasikan kepada daerah yaitu urusanLuar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Moneter dan Fiskal,Yustisi dan Agama.Ditinjau dari segi tugas pokok dan fungsinya pengelolaankewenangan pemerintah banyak terjadi tumpang tindihkewenangan, yang menyebabkan fungsi pemerintahan tidakberjalan efektif, bahkan terjadi pemborosan dalam penge-lolaan/pembiayaan terhadap kinerja instansi pemerintah.Kewenangan-kewenangan tersebut justru menimbulkan egosektoral dan arogansi kekuasaan dari instansi yang ada.Tumpang tindih kewenangan umumnya terjadi karena satukegiatan ditangani oleh berbagai instansi, contoh kasusmisalnya tata ruang wilayah pesisir, ditangani oleh berbagaikementerian antara lain Kementerian Kelautan danPerikanan,Kementerian Dalam Negeri, KementerianPekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Page 63: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

49

Contoh lain adalah pengawasan di wilayah perairan laut,ditangani oleh berbagai kementerian antara lain KementerianKelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan, POLRI,TNI-AL, Badan Koordinasi Keamanan Laut, KementerianPerhubungan, dan masih banyak kewenangan-kewenanganlain yang mestinya ditangani oleh instansi yang sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya.Sesungguhnya negara Indonesia ini dapat mensejahterakanrakyat dan bangsanya jika para birokrat atau aparat pengelolanegara ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tugasdan fungsinya dalam kaidah tata kelola pemerintahan yangbaik sebagai pemegang mandat rakyat sebagaimana diamanatkan pada Pancasila dan UUD 1945. Namun apa yangkita alami saat ini cita-cita perjuangan bangsa tersebut masihjauh dari kenyataan dan harapan yang sesungguhnya,kemiskinan masih terjadi di mana-mana, maraknya budayakorupsi, kolusi dan nepotisme, pelayanan publik yanglambat, mahalnya biaya pendidikan, kesehatan dantransportasi.Sebagaimana diketahui pada masa Kabinet IndonesiaBersatu ke II jumlah kementerian diperkirakan mencapai34 kementerian dan kelembagaan Non Kementerianmencapai ratusan lembaga, jumlah kelembagaan ini sangatbesar jika dibandingkan negara-negara dunia, jumlahorganisasi yang besar jelas akan berdampak padapemborosam keuangan negara dan cenderung terjadi over

Page 64: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

lapping dalam penyelenggaraan kewenangan padaorganisasi negara.Karena itu untuk menata organisasi kelembagaan tersebutdi perlukan langkah yang serius dan komitmen yang nyatadari pemerintah untuk melakukan reformasi melalui penataanulang kelembagaan yang ada selama ini. Penataan kelembagaantidak akan berjalan atau dipatuhi kementerian tertentu untukmelimpahkan kewenangannya apabila hanya di koordinasikanoleh kementerian yang setara. Oleh karenanya diharapkanperan presiden sangat menentukan untuk menata kewenanganyang selama ini telah tersebar dalam kewenangan kementrianmaupun non kementrian. Sebenarnya pemerintah telahmemiliki lembaga strategis yang dapat diharapkan untukmengkaji dan memberikan pertimbangan kepada Presiden,dalam hal administrasi negara yang baik, misalnyaKementerian Penertiban Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi dan Lembaga Administrasi Negara. Kedualembaga tersebut sangat dibutuhkan untuk mengkajimengenai kebutuhan lembaga negara yang ideal dalamrangka menciptakan administrasi negara yang baik, sehinggalembaga tersebut tidak terjebak pada kegiatan rutin sepertipendidikan dan pelatihan dan pembentukan strukturorganisasi baru.

50

Page 65: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

2. Penataan SDM AparaturDalam melaksanakan pembangunan suatu bangsa sepertiIndonesia, memerlukan aset utama yaitu sumber dayamanusia (human resources), disamping itu terdapat sumberdaya lain yang tak kalah pentingnya yaitu sumber daya alam(natural resources).Sumberdaya manusia memiliki peran penting dalammenentukan keberhasilan dalam pembangunan. Di negara-negara maju seperti Jepang dan Singapura misalnya,walaupun sumberdaya alamnya terbatas, tetapi memilikiSDM yang berkualitas sehingga dapat membawakeberhasilan dalam pembangunan negaranya.Berbicara mengenai sumber daya manusia, dapatdigolongkan kedalam dua aspek yaitu berkaitan dengankuantitas dan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri.Kuantitas menyangkut jumlah sumberdaya manusia yangdimiliki, dan kualitas sumber daya manusia menyangkutaspek fisik dan non fisik, yang menyangkut kemampuanbekerja, berpikir dan memiliki ketrampilan tertentu.Secara makro, pengembangan sumberdaya manusia adalahsuatu upaya untuk mengembangkan kualitas dankemampuan sumberdaya manusia yang mampu mengolahdan mengelola sumberdaya alam yang dimiliki bangsaIndonesia, sehingga dapat dipergunakan untuk kesejahteraanmasyarakat.Reformasi birokrasi di bidang SDM Aparatur seyogyanya

51

Page 66: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

dimulai pada saat perekrutan pegawai dengan cara seleksimelalui kualifikasi atau kompetensi yang disesuaikan dengankebutuhan riel organisasi.Mengapa harus diawali demikian, karena perekrutanpegawai yang benar akan membawa dampak positif bagiterwujudnya SDM aparatur yang baik. Selama ini perekrutanaparatur sarat dipenuhi dengan nuansa KKN, sehingga tidakheran kalau pada akhirnya tercipta atau melahirkan SDMaparatur yang kurang profesional dalam melaksanakantugasnya.Disamping perekrutan yang perlu dilakukan penataan adalahpenempatan seseorang dalam suatu jabatan, masih seringterjadi untuk pengangkatan jabatan tertentu tidak sesuaidengan latar belakang pendidikan dan keahliannya sertakualifikasi serta kompetensinya, sehingga tidak jarangbanyak pejabat ketika menduduki jabatan tidak tahu apayang harus dilakukan.Kekeliruan yang terjadi adalah tidak mengikuti kaidah “theright man in the right place”. Menempatkan orang hanyamengikuti kemauan “Boss”, melupakan nilai profesionalitas,akan lebih bahaya lagi kalau menempatkan orang di suatujabatan diperlukan “Job Cost”. Kondisi seperti ini disinyalirtelah dan sedang berlangsung di negeri ini.Reformasi harus dilakukan dalam koridor yang bebas dariberbagai kepentingan, melakukan perubahan tanpa merusakto change without destroying, perubahan dengan memelihara

52

Page 67: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

preserving, perubahan yang harus bersendi restrukturisasi,revitalisasi dan refungsionalisasi, serta berlandaskan budayakerja aparatur sebagaimana tertuang dalam keputusanMENPAN No.25 Tahun 2002.Penataan SDM aparatur negara mutlak diperlukan, karenapersoalan aparatur merupakan hal yang sangat menentukandalam keberhasilan dalam membangun sebuah negara yangdapat mensejahterakan masyarakatnya.SDM aparatur yang dimiliki bangsa Indonesia saat inidiperkirakan mencapai ± 4 juta jiwa, yang terdiri dari PNS,TNI-POLRI. Dilihat dari jenisnya PNS diklasifikasi lagimenjadi pegawai negeri sipil pusat dan daerah.

3. Penataan Sistem PenggajianSetiap aparatur negara pasti membutuhkan gaji atau peng-hasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layakbaik untuk diri sendiri maupun keluarganya. Dengan peng-hasilan yang cukup diharapkan dapat meningkatkankinerjanya dalam mengabdi kepada negara, namun sungguhdisayangkan sampai saat ini sistem penggajian bagi pegawainegara di negeri yang kita cintai ini masih sangat minimjika dibandingkan dengan kebutuhan hidup yang normal danlayak. Disisi lain sistem penggajian antar kementerian punberbeda-beda. Misalnya gaji seorang Gubernur sebuah banklebih tinggi dari pada gaji Presiden, padahal Presiden adalahpemimpin tertinggi di negeri ini, gaji pegawai di kementerian

53

Page 68: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

keuangan lebih tinggi dibanding dengan kementerianlainnya. Begitu pula masalah gaji pensiun pun berbeda-bedaada pensiunan yang dapat menerima gaji pensiun dariberbagai sumber, misalnya pernah mengabdi sebagai PNSbegitu pensiun dapat gaji pensiun sebagai PNS, kemudianmenjadi Duta Besar begitu pensiun mendapat juga pensiunsebagai dubes, kemudian menjadi anggota DPR/MPR,setelah pensiun mendapat gaji pensiun dari anggota dewan,dengan demikian mendapatkan 3 sumber gaji pensiun.Persoalan-persoalan inilah yang sering muncul danmenimbulkan rasa iri pada aparatur yang lain. Semestinyanamanya sama-sama aparatur negara yang mengabdi padanegara yang sama, seyogyanya mendapat perlakuan danpenghasilan yang sama, seandainya ada insentif tambahanmestinya jangan terlalu dibuat jurang yang terlalu jauh.Untuk mengatasi persoalan tersebut maka pemerintah ber-kewajiban mereformasi kembali tentang sistem penggajianaparatur negara, melalui penataan penggajian baik bagiaparatur pemerintah pusat maupun daerah, sehingga tidakada perbedaan antara pegawai aparatur kementerian tertentudengan kementerian lain, demikian pula tidak ada lagi istilahpegawai pusat atau daerah, nantinya yang ada hanya satuyaitu pegawai negara yang bersifat nasional.Hakekat reformasi sejatinya menghasilkan sebuah tata kelolapemerintahan yang mampu menyelesaikan permasalahandengan cepat, akurat, komprehensif dan terkoordinasi.

54

Page 69: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Reformasi birokrasi saat ini belum menampakan hasil yangdiharapkan, karena reformasi struktural baru menyangkutperubahan pada aspek kelembagaan, sistem dan proseduryang lebih mudah di identifikasi. Padahal yang diinginkanpublik atau masyarakat adalah untuk melakukan pelayananyang baik terutama di sektor pendidikan, kesehatan dankeamanan.Untuk melakukan reformasi birokrasi dengan baik diperlukan suatu grand design dan road map sebagai petunjuktata laksana reformasi agar lebih jelas arahnya. Untukmengukur keberhasilan reformasi birokrasi diperlukanevaluasi reformasi birokrasi. Menurut MENPAN terdapat 9ukuran keberhasilan yaitu:1. Tidak ada penyimpangan administrasi hingga keuangan.2. Tidak ada pelanggaran lagi.3. Program dan anggaran harus sesuai dengan kemampuan

finansial negara.4. Tepat sasaran.5. Perizinan sudah sesuai dengan permintaan para

stakeholders.6. Komunikasi dengan publik.7. Waktu kerja harus efektif dan produktif.8. Reward and punishment.9. Pro job atau kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi.

55

Page 70: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Pelaksanaan reformasi birokrasi perlu dilaksanakansecepatnya, karena negara kita sudah sangat terlambatdimata internasional. Reformasi birokrasi harus lepas daripengaruh politik dan retorika, agar pelaksanaannya murnidengan mengikuti syarat yang diajukan oleh KementerianPenertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

56

Page 71: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

DDDDDAFTAFTAFTAFTAFTAR KEPUSTAR KEPUSTAR KEPUSTAR KEPUSTAR KEPUSTAKAANAKAANAKAANAKAANAKAAN

Anonim, 1998. Environmental Implications of the EconomicCrisis and Adjustment in East Asia. East asia EnvironmentalSector Unit Discussion Paper, Series No. 1 October 1998,6 hal.

Anonim, 2006. Pedoman Umum Good Corporate GovernanceIndonesia. Komite Nasional Kebijakan Governance.

Anonim, 2010. Indonesia Menentukan Nasib. Dari Reformasike Transformasi Kelembagaan. Penerbit Kompas. 222 hal.

Bintoro Tjikroamidjojo, 2000. Good Governance. Penerbit Univ.Indonesia.

Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR. ReformasiBirokrasi dari Desa.

Hoey, Brian, 2003. Nationalism in Indonesia, Building Imaginedand Intentional Communities Through TransmigrationEthnology, 42 : 2, Spring, 109 - 126.

http : //kompas.comhttp : //M.antaranews.comMustopadidjaja, A.R., 2001. MANAJEMEN PROSES

KEBIJAKAN. Lembaga Administrasi Negara.Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumberdaya

Manusia, Cetakan ke-3, Penerbit PT. Asdi Mahasatya,Jakarta

57

Page 72: Prof. Dr. R.M.Rompas Drs. Tomo HS, MS. Ir. Dasril Munir, MMperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/101400... · negara yang ingin maju, ... masih masuk dalam kategori

Rompas Rizald Max, 2001. Membangun “Good Governance”Dibidang Kelautan dan Perikanan. Karya Tulis PrestasiPerorangan. Sekolah Pimpinan nasional I. LembagaAdministrasi Negara, Jakarta. 36 h.

Rompas, R.M., Joko Affandi dan Adik Bantarso, 2001.Membangun Peradaban dan Kepemerintahan Yang BaikDalam Menghadapi Tantangan Pembangunan bangsa.Lembaga Administarsi Negara. Pusat DIKLAT SpimnasBidang Kepemimpinan. 210 h.

Santosa Mas Achmad, 2001. Good Governance dan HukumLingkungan. Indonesian Center for Environmental Law(ICEL). Jakarta, 322 h.

Siregar, M. Evendhy, 1989, Bagaimana Menjadi Pemimpin YangBerkasih, Yayasan “Mari Belajar”.

Tomagola Tamrin Amal, 2008. Menata Mozaik Pilar-Pilar SosialIndonesia. Makalah yang disampaikan pada SeminarMemperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dengantema “ Peta Jalan Baru Menuju Kesejahteraan danKeadaban Indonesia”. FISIP –UI.

Umar Husein, 2001, Riset Sumberdaya Manusia, CetakanKeempat, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

United Nations Development Programme/UNDP, 1997.Reconcepptualising Governance. Discussion Papers No.2. Management and Governance Division Bureau for Policyand Programme.

Webster dictonary. 1974. New School and Office Dictionary. AFawcett Crest .

58