Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah ...

3
Pikiran Rakyat Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah 'Perlu Dil~enias D UNIA marketing tentunya telah mengenallama konsep branding yang dalam per- kembangan kekinian diimplementa- sikan tidak hanya di dunia bisnis teta- pi juga di nonbisnis, khususnya da- lam upaya membangun pencitraan. "Pemasaran daerah perlu dikemas dengan apik dan menarik, selain da- pat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), juga mendongkrak di- namika pertumbuhan ekonomi, in- dustri baru, peluang kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kuali- tas hidup penduduk di setiap dae- rah," kata Pembantu Rektor I Univer- sitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., mengawali perbincangannya d~mgan "PR" seusai pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pemasaran di Universitas Pasundan (Unpas) Ban- dung, belum lama ini. Prof. H. Eddy Jusuf, ayah dari tiga orang anak antara lain Bahagia Fad- hilah A.J., S.T.'(alumnus Teknik Pla- nologi ITB), Mutiara Nabila Jusuf (mahasiswi FK UKM), dan Melati Al- bani R. Jusdf (siswi SMP Negeri 7 Bandung) serta suami dari Hj. Dewi Indriani Jusuf, S.E., M.Si., memper- oleh predikat cumlaude pada saat mempertahankan sidang disertasinya tahun 1999. Berikut petikan wawancara warta- wan "PR", Suherlan, dengan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si. Latzgkah apa yang mestinya di- perlukan oleh pemerintah daerah untuk lebih memasarkan potensi daerahnya? Satu hal perlu disadari oleh setiap pemerintah daerah bahwa sepopuler apa pun konsep pemasarannya, bila JP~ipr.ti!can ~a df!rlgkClI, .~Cl- saran pemasaran dip¥.tikan tak akan terwujud dengan balk. Umumnya, penft1rjntah daerah masih ada yang mengartikan bahwa pemasaran dae- rah sebagai upaya mempromosikan daerah secara terbatas, yakni pada as- pek sosial budaya dan belum me- nyentuh potensi dan daya saing dae- rah yang bisa diinovasikan menjadi produkjasa atau lainnya yang bisa di- jual dan dipasarkan ke mancanegara. Jadi tidak cukup dong, d~ngan hanya .memiliki brand dengan tag line-nya, seperti "Jogja: Never Ending Asia", atau "Amazing Thailand", perlu tin- dak lanjut dan kerja cerdas yang ter- integrasi dengan pemikiran yang "Marketing Focused Chaos", yakni lingkungall kerja yang "berantakan" untuk menghasilkan gagasan-gagas- an baru, tentunya disertai upaya menghilangkan }1ierarki yang dapat merusak kreativitas. Beratjuga ya, bagaimana cara- nya, karena di lingkungan pemerin- tahan daerah sarat dengan hierarki dan kental dengan birokrasinya? Itulah hierarki atau birokratisme yang di luar kepatutan sering meng- halangi ide-ide tumbuh dan berkem- bang. Orang-orangjadi takut atau ra- gu mengungkapkan pendapat, tim ti- dak akan berkembang, jangan harap daerah bisa maju. Apakah setiap pemerintah daerah dalam mengembangkan potensinya tidak cukup dengan upaya yang di- lakukan selama ini? Dalam perspektif pemasaran, hal ini keliru dan perlu diluruskan. Se- bab, implementasi konsep pemasaran daerah mengandung makna yang cu- ~p luas dandala~~!.akni sel~n ~e..:- Kliping Humas Unpad 2009 - o Selasa o Rabu o I(amis o Jumat o Sabtu . Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 21 @ 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Peb . Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Transcript of Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah ...

Page 1: Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah ...

Pikiran Rakyat

Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si.

Pemasaran Daerah'Perlu Dil~enias

D UNIA marketing tentunyatelah mengenallama konsepbranding yang dalam per-

kembangan kekinian diimplementa-sikan tidak hanya di dunia bisnis teta-pi juga di nonbisnis, khususnya da-lam upaya membangun pencitraan.

"Pemasaran daerah perlu dikemasdengan apik dan menarik, selain da-pat meningkatkan pendapatan aslidaerah (PAD), juga mendongkrak di-namika pertumbuhan ekonomi, in-dustri baru, peluang kerja, dan padaakhirnya dapat meningkatkan kuali-tas hidup penduduk di setiap dae-rah," kata Pembantu Rektor I Univer-sitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. Ir.H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., mengawaliperbincangannya d~mgan "PR" seusaipengukuhannya sebagai Guru BesarBidang Manajemen Pemasaran diUniversitas Pasundan (Unpas) Ban-dung, belum lama ini.

Prof. H. Eddy Jusuf, ayah dari tigaorang anak antara lain Bahagia Fad-hilah A.J., S.T. '(alumnus Teknik Pla-nologi ITB), Mutiara Nabila Jusuf(mahasiswi FK UKM), dan Melati Al-bani R. Jusdf (siswi SMP Negeri 7Bandung) serta suami dari Hj. DewiIndriani Jusuf, S.E., M.Si., memper-oleh predikat cumlaude pada saatmempertahankan sidang disertasinyatahun 1999.

Berikut petikan wawancara warta-wan "PR", Suherlan, dengan Prof.Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si.

Latzgkah apa yang mestinya di-perlukan oleh pemerintah daerahuntuk lebih memasarkan potensidaerahnya?

Satu hal perlu disadari oleh setiappemerintah daerah bahwa sepopulerapa pun konsep pemasarannya, bilaJP~ipr.ti!can ~a df!rlgkClI,.~Cl-

saran pemasaran dip¥.tikan tak akanterwujud dengan balk. Umumnya,penft1rjntah daerah masih ada yangmengartikan bahwa pemasaran dae-rah sebagai upaya mempromosikandaerah secara terbatas, yakni pada as-pek sosial budaya dan belum me-nyentuh potensi dan daya saing dae-rah yang bisa diinovasikan menjadiprodukjasa atau lainnya yang bisa di-jual dan dipasarkan ke mancanegara.Jadi tidak cukup dong, d~ngan hanya.memiliki brand dengan tag line-nya,seperti "Jogja: Never Ending Asia",atau "Amazing Thailand", perlu tin-dak lanjut dan kerja cerdas yang ter-integrasi dengan pemikiran yang"Marketing Focused Chaos", yaknilingkungall kerja yang "berantakan"untuk menghasilkan gagasan-gagas-an baru, tentunya disertai upayamenghilangkan }1ierarki yang dapatmerusak kreativitas.

Beratjuga ya, bagaimana cara-nya, karena di lingkungan pemerin-tahan daerah sarat dengan hierarkidan kental dengan birokrasinya?

Itulah hierarki atau birokratismeyang di luar kepatutan sering meng-halangi ide-ide tumbuh dan berkem-bang. Orang-orangjadi takut atau ra-gu mengungkapkan pendapat, tim ti-dak akan berkembang, jangan harapdaerah bisa maju.

Apakah setiap pemerintah daerahdalam mengembangkan potensinyatidak cukup dengan upaya yang di-lakukan selama ini?

Dalam perspektif pemasaran, halini keliru dan perlu diluruskan. Se-bab, implementasi konsep pemasarandaerah mengandung makna yang cu-

~p luas dandala~~!.akni sel~n ~e..:-

Kliping Humas Unpad 2009

-

o Selasa o Rabu o I(amis o Jumat o Sabtu . Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1620 21 @ 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Peb . MarOApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Page 2: Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah ...

PROF. Dr. Jr. H. Eddy Jusuj, Sp., M.Si. beserta keluarga.*DOK. PRIBADI

rancang upaya pemasaran daerahse-demikian rupa sehingga daerah terse-but mampu memenuhi kebutuhantarget market-nya. Oleh karena itu,jika promosinya besar-besaran na-mun kenyataannya justru mengece-wakan target market-nya, upaya pe-masaran daerah tersebut telah gagaldalam pencapaian tujuannya. Inilahyang disebut, over promised underdeliver.

Perlu diingatjuga, World Trade Or-ganization (WTO), telah menabuhgenderang dagang era globalisasi,maka batas perdagangan antara ne-gara-negara menjadi hilang termasukIndonesia sebagai negara anggota se-jak 1994. Pada tingkat regional saja,kita telah mengikat kesepakatan da-lam AFfA (ASEAN Free TradeArea)dan APEC (Asia Pacific Economic Co-orporation).

Hal tersebut merupakan indikatorbahwa pertumbuhan perekonomiandunia saat ini sangat cepat dan penuhpersaingan. Berbagai perubahan be-sar akan teIjadi pada skala makro.Dengan demikian, pemerintah dae-rah tentunya perlu mengubah carapan dang dan pendekatan baru. Halini perlu ditunjukkan agar pemerin-tah daerah mampu meningkatkandaya saing dan menarik minat targetmarket-nya, terutama tiga targetmarket,utamanya, yaitu wisatawan,pebisnis, dan investor.

Bagaimana Anda melihat per-spektij perdagangan bebas dalamkontekspemasaran potensi daerah?

Dalamperspektif perdaganganbe-bas tentunya menjamin bahwa per-ekonomian dapat tumbuh lebih ce-pat. Oleh karena itu, dapat mening-katkan ketersediaan lapangan keIjadan meningkatkan pendapatan ma-syarakat.Dariperkembanganinijugamenjamin bahwa penerimaan peme-

rintah, termasuk di tingkat daerahakan meningkat. Sebaliknya, hambat-an terhadap perdagangan dalam ne-geri menciptakan ekonomi biaya ting-gi yang berdampak negatif pada kegi-atan konsumsi dan produksi, sehing-ga akan mengurangi penerimaan pe-merintah, termasuk di tingkat dae-rah, maka dengan penerapanfree in-ternal trade akan menguntungkansecara nasional dan pemerintah dae-rah.

Menurut Anda membangun ke-unggulan daya saing pemerintahdaerah dapat meningkatkan pro-duktivitas dan kualitas standar hi-dup masyarakat dalamjangka pan-jang?

Begini, dasar pemikirannya adalahuntuk menarik sumber daya terbaikdari dalam. ataupun luar daerah seba-gai landasan untuk memacu produk-tivitasnya. M:engingat pentingnya pe-masaran daerah ini, apalagi dengansemakin menguatnya peran pemerin-tah daerah di era otonomi, jelasmembutuhkan strategi pemasaranyang jitu dalam pemasaran daerah-nya, mulai dari strategi perencanaanpositioning, diferensiasi, dan strategibranding menjadi jalan di dalam me-'ningkatkandaya saing guna mening-katkan pendapatan asli daerah (PAD)masing-masing.

Strategi perenca,naan positioningmisalnya, tentunya suatu daerahakan lebih cepat dan mudah teraksesdunia luar dan akan lebih gampangdiingat semua orang. Konsep posit-ioning sendiri sebenarnya merupa-kan sesuatu janji kepada setiap orangdan akan memberikan citra terbaik.Inilah starting point akan terbangun-nya citra daerah sebelum menjuruske aktivitas lain.

Dengan demikian, secara tak lang-sung akan berdampak terhadap in-"""-~

Page 3: Prof Dr. Jr. H. Eddy lusuf, Sp., M.Si. Pemasaran Daerah ...

--

vestasi, baik dari luar maupun dalamuntuk turut mengembangkan poten-si ekonomi daerahnya, sehingga akanmuncul pula kesempatan kerja bagimasyarakatnya, baik menengah mau-punjangka panjang, karena citra dae-rah lebih dulu muncul dengan brandjauh lebih baik. Jadi, dalam memba-ngun keunggulan pemasaran daerah,tiada lain adalah upaya meningkat-

. kan pro<;luktivitas, maksud saya out-put yang dihasilkan per unit inputyang digunakan, akan menaikkankualitas dan standar hidup masyara-kat dalam jangka panjang.

Bagaimana ketika pemerintahdaerah melakukan "campaign" keti-ka kondisi daerah tidak kondusif?

Tidak akan berhasil dengan baik.Mengapa? Dalam memasarkan dae-rah tentu tak sekadar melakukancampaign, namun perlu didukungoleh terjaganya landasan iklim sosi-al-politik-ekonomi-hankam yangkondusif. Peran ini menjadi pentingmengingat kondisi yang kondusifmenjadi basic requirement (kebu-tuhan dasar) bagi pemerintah pusatataupun daerah dalam menjalankanstrategi pemasaran daerah. Jadi,meski pemerintah daerah melakukancampaign branding secanggih Ama-zing Thailand, kalau citra negara se-cara keseluruhan tidak aman, seper-ti yang terjadi baru-baru ini di nege-ri gajah putih, upaya branding danpromosi itu hanya akan menciptakanjanji-janji kosong dan tak akan diper-caya oleh investor. Hila demikianakan berdampak pada backfired, bu-kannya marketing tapi demarketing.

Menurut Anda apa yang memeng-aruhi perubahan dalam pemasaransetiap pemerintah daerah?-Kalau saya perhatikan, pertama,

setelah diberlakukannya UU No. 32Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah dan kedua UU No. 34 Tahun2004 tentang Perimbangan Keuang-an antara Pemerintah Pusat dan Da~-rah, menandai pergeseran pola ma-najemen pemerintahan yang sentra-listik eksploitatif ke desentralistikpartisipatif, sehingga memunculkan

pimpinan bukan ha-nya sebagai lea-

der tetapi telahbanyak mela-hirkan para in-

trepreneuryang men-

.Nama.Tempatjtgl. Iahlr.Alamat

.Istrl

. Putrajputrl

dapat kebebasan dalam tanda petikuntuk membangun, melayani, danberimprovisasi.

Dan jangan lupa, setelah diberlaku-kannya AFfA tahun 2003 juga me-warnai perubahan, karena setiap ne-gara dituntut orientasi mereka ber-ubah dari local orientation ke glob~l-cosmopolit orientation.

Sejauh mana Anda melihat dam-pak peraturan tersebut terhadapperubahan pemasaran daerah?

Pengaruhdari undang-undangter-sebut, jelas semua pemerintah dae-rah di Indonesia mau tidak mau ha-rus mulai meninjau ulang pendekat-an dan cara pandang mereka dalammengeloladan memasarkan daerah-nya agar berdampakpada peningkat-an PADdan pelayanan publik. Sayapikir perubahan ini akan memaksapemerintah daerah untuk mentrans-formasikan diri dari bureaucraticmonopolitic government menjadientrepreneurialcompetitive govern-ment.

Bagaimana Anda melihat kawas-an timur Indonesia (KTI) yang saratakan potensi daerah yang dapat di-berdayakan untuk peningkatanPAD?

Ketika konsep zona growth dijadi-kan suatu strategi pemasaran daerahguna pengembangan daerah yangmemiliki potensi sumber daya alamsecara terintegrasi, muncul harapanterjadi pengembangan pasar lokal se-hingga memungkinkan pertumbuhankegiatan ekonomi barn di setiap dae-rah. Di samping itu dengan pengem-bangan wna growth daerah yang ter-integrasi, menciptakan efisiensi daritata niaga daerah sehingga dapat me-motong rantai pasok dan distribusi,sekaligus meningkatkan daya sainglokal ke pasar internasional. Artinya,secara ekonomis, daerah tersebutakan meningkat produktivitas ekono-minya. Diakui atau tidak pengelola-han potensi daerah di kawasan itubelum optimal, selain kendala infra-struktur,juga tata niaga di KTI tidakmenunjang, sehingga memerlukanpenataan kembali tata niaga sehinggamenjadi pintu gerbang pemasarandaerah di kawasan tersebut. Pemerin-tah daerah mau tidak mau harus se-cara terus-menerus memperbaiki li-vebility, investability, dan visitabili-ty.(StUmerl~/"1'Il")***

Prof. Or. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si.

Bandung/l0 April 1954Jln. Tirtasari I No.ll BandungHj. Dewi Indriani Jusuf, S.E., M.Si.

1. Bahagia Fadhilah A.J. ST2. Mutiara Nabila Jusuf3. Melati Albani R. Jusuf

. Pendldlkan

1. SaQana Teknik Industri Unpas lulus tahun 19792. Program Akta V, DePdikbud RI, lulus tahun 19823. Program 5-2 Unpad, IImu Ekonomi dan Akuntansi lulus 1993

4. Program 5-3 Unpad,~ajian Umu6konomi, Pemasarandah MtmajenienTeknologi,lillus ClJm/aude tahun' 1999.

. Jabatan Struktural

1. Tahun 1977.1980 Asstap Fakultas Teknologi Unpas.2. Tahun 1980.1982 Kepala Biro Adm Pendldikan FT Unpas.

3. Tahun 1983-1989 Pembantu Dakan II FT Unpas.4. Tahun 199o.1993 Pembantu Dekan III FT Unpas.5. Tahun 1993-1996 Pembantu Dekan II FT Unpas.

6. Tahun 1995-1996 Dakan fakultas Taknik Sipil & Perencanaan Unpas.7. Tahun 1996-2004 Pembantu Rektor II Unpas.8. Tahun 2004-2008 Pembantu Rektor I Unpas.

9. Tahun 2005-2006 Dekan Fakultas IImu Seni dan Sastra Unpas.

10.Tahun2008-sekarangPembantuRektorIUnpas. _

-- - ~ --