PRODUK MAKANAN FERMENTASI

13
PRODUK MAKANAN FERMENTASI 1. Sayur Asin Sayur asin merupakan produk olahan sayuran yang mempunyai rasa khas. Sayur asin dihasilkan dari proses peragian dengan menggunakan air tajin sebagai bahan pertumbuhan bakteri.Tujuan pembuatan sayur asin ini untuk memperpanjang daya simpan sayuran yang mudah busuk dan rusak. Sayur asin ini selain dibuat dari sawi, juga dari bahan-bahan lain, seperti: genjer, kubis dan lain-lain. Bahan: 1. Daun sawi hijau 10 kg 2. Garam 100 g (1 bata) 3. Beras ½ kg 4. Air secukupnya Alat: 1. Pisau 2. Tikar 3. Stoples 4. Tungku 5. Panci Cara pembuatan: 1. Pisahkan daun sawi helai demi helai. Cuci, lalu diamkan di atas tikar bersih selama 1 malam;

Transcript of PRODUK MAKANAN FERMENTASI

Page 1: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

PRODUK MAKANAN FERMENTASI

1. Sayur Asin

Sayur asin merupakan produk olahan sayuran yang mempunyai rasa khas. Sayur asin

dihasilkan dari proses peragian dengan menggunakan air tajin sebagai bahan pertumbuhan

bakteri.Tujuan pembuatan sayur asin ini untuk memperpanjang daya simpan sayuran yang

mudah busuk dan rusak. Sayur asin ini selain dibuat dari sawi, juga dari bahan-bahan lain,

seperti: genjer, kubis dan lain-lain.

Bahan:

1. Daun sawi hijau 10 kg

2. Garam 100 g (1 bata)

3. Beras ½ kg

4. Air secukupnya

Alat:

1. Pisau

2. Tikar

3. Stoples

4. Tungku

5. Panci

Cara pembuatan:

1. Pisahkan daun sawi helai demi helai. Cuci, lalu diamkan di atas tikar bersih selama 1

malam;

2. Remas-remas daun sawi dengan garam kemudian masukkan ke dalam stoples beserta

cairannya;

3. Masak beras (seperti menanak nasi) sampai mendidih, lalu ambil airnya (air tajin);

4. Campurkan air tajin tersebut pada sawi hingga rata dalam stoples;

5. Tutup rapat dan simpan di tempat yang gelap selama 3 hari.

Page 2: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

Skema Pembuatan Sayur Asin

2. Buah Anggur

Anggur buah adalah jenis minuman sari buah yang dibuat dengan cara peragian. Proses

peragian berlangsung selama 7 – 15 hari. Kandungan gula pada bahan diubah menjadi

alkohol oleh ragi. Ragi tersebut mulai bekerja aktif bila terlihat ada gelembung-gelembung

udara. Pada proses ini, bahan-bahannya harus ditempatkan dalam botol yang tertutup rapat

(tanpa udara).

Buah yang biasa dibuat anggur antar lain: pisang klutuk (biji), ambon, raja, tawi dan jenis

pisang lainnya; serta buah nenas, jambu, apel, mangga, pala, dan lain-lainnya. Namun produk

anggur pisang yang paling baik adalah dari jenis pisang klutuk (pisang biji), karena buah

pisang ini rasanya lebih manis dan baunya lebih harum. Pisang inipun mudah didapat, karena

sering dijumpai tumbuh dipinggir-pinggir sungai sebagai tanaman liar, dan harganyapun

sepertiga lebih murah dari jenis pisang lainnya.

Beras Sawi Hijau Garam

Air Tajin Remas

Dimasak dan di ambil airnya

Pisahkan, Cuci dan Layukan

Rendam dan Fermentasi

Sayur Asin

Page 3: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

3. Sauerkraut

Sayuran ini diolah dengan cara peragian dan menggunakan garam sebagai zat

pengawetnya. Proses pembuatannya sebenarnya agak begitu jauh berbeda dengan sayur

asin, hanya saja ukurannya setelah layu diiris tipis-tipis. Tujuan pengolahan ini selain

mengawetkan sayuran juga dapat meningkatkan rasa sayuran itu.

Kol atau kubis merupakan sayuran yang paling umum diolah jadi sauerkraut, karena

jenis sayuran ini banyak ditanam di Indonesia. Selain kubis, sayuran lain yang dapat diolah

menjadi sauerkraut antara lain: sawi, kangkung, genjer, dan lain-lain.

Catatan:

1. Penekanan dan pemberian garam pada proses peragian dimaksudkan agar cairan

dalam kubis ke luar dan mencegah pembusukan. Selain itu juga berpengaruh

terhadap rasa dan kerenyahan sauerkraut tersebut.

2. Padatan dalam botol diusahakan terendam dalam cairan untuk menghindari

terjadinya perubahan warna atau kerusakan lainnya.

4. Buttermilk

Buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu rendah lemak dengan bantuan bakteri

asam laktat. Buttermilk mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur

dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh diasetil, asetildehid dan

produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri fermentasi. Kultur yang digunakan untuk

membuat buttermilk merupakan kultur asam laktat yang terdiri dari Streptococcus cremoris,

S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris. Jenis biakan bakteri pemula (starter culture)

berbeda diantara pabrikan (manufaktur) dan beberapa menggunakan Lactobacillus bulgaricus

untuk membuat butter milk Bulgaria. Produksi asam dan pembentukan dadih dihasilkan oleh

Streptococcus cremoris sedangkan aroma dan rasa dihasilkan dari metabolisme dan

multifikasi oleh dua jenis bakteri yang lain yaitu : S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris.

Page 4: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

Untuk membuat buttermilk, susu skim atau susu rendah lemak dihomogenisasi dan

dipasteurisasi serta diinokulasi dengan 1 % biakan pemula / strater culture dan

difermentasikan pada suhu 18-200 C selama 14 jam. Sesudah fermentasi, produk yang

dihasilkan digoyang dengan kuat untuk memecahkan dadih, didinginkan pada suhu 40 C dan

dipak dalam kontainer susu. Produk akhir akan menampakkan homogenous, cairan yang

kental, dengan rasa asam dan aroma buttery.

5. Nata de Coco

Nata de coco adalah jenis komponen minuman yang merupakan senyawa selulosa yang

dihasilkan dari air kelapa melaui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik yang

dikenal dengan nama Acetobacter xylinum. Definisi nata adalah suatu zat yang menyerupai

gel, tidak larut dalam air dan terbentuk pada media fermentasi air kelapa dan beberapa sari

buah masam. Pembentukan nata terjadi karena proses pengambilan glukosa dari gula dalam

air kelapa oleh sel-sel Acetobater xylinum. Kemudian glukosa tersebut digabungkan dengan

asam lemak membentuk bahan lemak membentuk bahan pendahulu nata pada membran sel.

Di bawah mikroskop nata nampak sebagai massa benang yang melilit yang sangat banyak

seperti benang-benang kapas.

Untuk fermentasi nata air kelapa yang masih segar disaring dengan beberapa lapis kain

kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil diaduk . Setelah mendidih

ditambahkan asam asetat glacial. Larutan ini disebut dengan air kelapa asam bergula.

Kemudian urea dilarutkan dengan sedikit air kelapa yang dimasak. Larutan ini didihkan dan

dituangkan kedalam air kelapa asam bergula. Larutan yang diperoleh disebut sebagai media

nata. Media nata ditambah dengan starter kemudian dipindahkan ke dalam wadah

fermentasi. Wadah berisi media ini disimpan di ruang fermentasi selama 12-15 hari sampai

terbentuk lapisan nata yang cukup tebal.

6. Tuak

Tuak merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol (etil alkohol), sehingga

apabila diminum terlalu banyak dapat menyebabkan mabuk. Tuak berbeda dengan arak,

dimana tuak tidak tahan lama. Tuak paling enak diminum ketika baru diturunkan dari

Page 5: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

pohonnya. Tuak yang tersimpan lebih dari tiga hari akan menjadi cuka. Tuak yang baru turun

dari pohonnya akan terasa manis. Maka untuk membuat rasanya lebih gurih, tuak dicampur

dengan ramuan khusus yang disebut lau. Secara umum lau berpengaruh pada rasa dan kadar

alkohol tuak. Lau yang digunakan sebagai campuran nira berbeda-beda di setiap daerah,

dimana ada yang menggunakan sabut kelapa dan kulit tanaman cabai (tabia bun) (Sunarta,

2008).

Rasa manis pada tuak disebabkan karena adanya gula-gula reduksi seperti dextrose,

fruktosa, dan sukrosa (Wahyu, 2006). Rasa manis dari tuak lama-kelamaan akan hilang atau

akan berkurang karena gula yang terdapat dalam tuak akan segera difermentasi oleh

mikroorganisme menjadi alkohol dan karbondioksida. Hal inilah yang menyebabkan rasa

tuak menjadi keras, atau disebut dengan tuak wayah. Dengan berlangsungnya kegiatan

fermentasi oleh mikroorganisme terhadap tuak maka akan terjadi perubahan kimiawi pada

tuak.

Pembuatan tuak tidak terlepas dari proses fermentasi. Fermentasi adalah suatu proses

penghasilan energi utama dari berbagai mikroorganisme yang hidup dalam keadaan anaerob

(Campbell; Recee; Mitchell. 2003). Dalam keadaan anaerob asam piruvat tidak dirubah

menjadi Asetil-KoA tetapi akan dirubah menjadi etanol (etil alcohol) dalam 2 langkah.

Langkah pertama dengan melepaskan CO2 dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetal

dehida berkarbon 2. Dalam langkah kedua, asetal dehida direduksi oleh NADH menjadi

etanol. Hal ini bertujuan untuk meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk

glikolisis.

7. Keju

Keju dibuat dari susu dengan memisahkan dadih/curd dari whey air (air yang tinggal

setelah susu dijadikan keju). Protein susu didenaturasi oleh asam laktat dihasilkan oleh

bakteri asam laktat yang ditambahkan pada susu sebagai kultur pemula/stater culture, atau

dengan menambahkan proteasi renin. Metode pertama menghasilkan dadih asam, sedangkan

dadih kedua menghasilkan dadih manis. Pembuatan keju merupakan proses yang dikontrol

Page 6: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

dimana dadih diperlukan dan dituakan. Cara dadih diproses menentukan tipe keju yang

dibuat.

Keju yang sederhana dapat dibuat dengan memanaskan susu sampai hampir mendidih

secara cepat. Sehingga dapat membunuh sebagian besar mikroba perusak dan kemudian

memnambahkan kultur pemula pada susu yang sudah didinginkan. Kultur pemula yang selalu

digunakan mengandung bakteri asam laktat seperti Sterptococcus lactis, Streptococcus

cemoris, Leuconostoc citrovorum dan Leuconostoc dextranicum. Susu yang sudah diberi

kultur pemula (benih) difermentasi pada suhu 180 C selama 24 jam. Sehingga dihasilkan

dadih. Whey (cairan) dapat dikeluarkan dengan menyaring dadih dalam penyaring keju.

Dadih kemudian digarami untuk menghambat pertumbuhan mikroba selanjutnya.

Leuconostoc mengeluarkan diasetil, suatu senyawa yang dibentuk dari asam sitrat yang

bertanggung jawab pada aroma dan rasa keju. Keju dapat diinkubasi dalam waktu yang

panjang untuk mematangkan dadih dan menumbuhkan mikroba untuk menambah rasa.

8. Keju Swiss

Keju lunak mengandung 50%-80% air, keju ini dikonsumsi segera sesudah mereka

dibuat. Keji cottage adalah keju lunak yang tidak dimasak, sangat basah, tidak terlalu asin

dan tidak sangat asam sejak pembuatannya mengandung renin. Karena mengandung asam

yang rendah, perusakan relatif cepat meskipun diletakkan dalam refrigerator. Camembert

adalah susu lunak yang dimasak sehingga tidak cepat menjadi rusak. Jamur Penicillium

cammemberti tumbuh pada permukaan dadih yang menyebabkan karakteristik rasa dan

aroma pada keju ini.

Keju keras mengandung kuarng dari 40 % air dan umumnya dimasak dengan bakteri atau

jamur. Sebagai contoh keju Swiss di buat dengan bantuan bakteri Streptococcus lactis,

S.thermophilus, Propionibacterium shermanii, P.freudenrich, Lactobacillus helveticus,

L.bulgaricus. bakteri asam propionat memberikan keju swiss karakteristik rasa dan

memproduksi pori-pori CO2 pada dadih.

Page 7: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

9. Produk Fermentasi Susu (Yoghurt dan Yakult)

Yoghurt, yakult dan sejenisnya merupakan produk fermentasi susu. Berdasarkan pada

tingkat keasamannya produk-produk fermentasi susu ini dikelompokkan menjadi 4 jenis,

yaitu :

a) berasam rendah ; misalnya susu krim dan susu mentega;

b) berasam sedang ; misalnya yoghurt, yakult dan susu asidofilus;

c) berasam tinggi; misalnya susu bulgarikus; dan

d) mengandung campuran asam dan alkohol, misalnya ketir.

Diantara produk-produk fermentasi susu tersebut, yoghurt merupakan produk yang

paling dikenal luas. Susu yang digunakan untuk pembuatan yoghurt umumnya susu murni,

susu bubuk atau susu kental. Jika digunakan susu murni biasanya susu dikentalkan sehingga

bolumenya berkurang 15 sampai 20%. Jika yoghurt dibuat dari susu bubuk, maka susu

direkonstitusi (dilarutkan dalam air) dengan konsentrasi 10 – 12%. Pemanis yang umumnya

digunakan adalah sukrosa tetapi bisa juga digunakan sirup jagung atau madu. Dalam proses

pembuatan yoghurt seringkali ditambahkan buah-buahan yang telah dihaluskan sebanyak 15

– 20%.

Metode pembuatan yoghurt bervariasi, tetapi umumnya fermentasi yoghurt dimulai dengan

penambahan kultur starter yang merupakan campuran bakteri

pembentukan asam yaitu Lactobacillus dan Streptococcus thermohilus pada susu

yang telah mengalami pemanasan. Pemanasan ini penting dilakukan untuk membunuh

mikroba pencemar. Disamping itu, pemasan juga diperlukan untuk memberikan kondisi

yang menguntungkan bagi perkembangan starter, serta menyebabkan denaturasi kasein

sehingga memberikan konsistensi lebih baik dan lebih seragam pada produk akhir.

Proses fermentasi yoghurt dapat dilakukan pada suhu 37oC selama 24 jam atau

pada suhu lebih tinggi yaitu 45oC selama 3-4 jam. Yoghurt yang baik mempunyai nilai total

asam 0.90 – 0.95 persen; pH antara 3,8 – 4,6; dapat diambil dengan sendok tanpa

Page 8: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

meninggalkan cairan (whey), tekstur lembut dan tanpa butiran atau granula yang kasar.

Selam proses fermentasi yoghurt, bakteri asam laktat akan merubah gula susu (laktosa)

menjadi asam laktat dan asam-asam lain sehingga susu menjadi asam dan mempunyai

citarasa khas.

Kedua kultur startet untuk pembuatan yoghurt ditumbuhkan secar terpisah dalam

susu skim yang telah direkonstitusi (10%) dan dicampur pada waktu akan dipakai.

Pada prinsipnya metode pembuatan minuman susu fermentasi hampir sama. Yang

membedakan produk-produk tersebut adalah jenis mikroba yang berperan pada proses

fermentasi.

10. Pembuatan Kecap

Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi

biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi,

sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu.

Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan

fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jamur

Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada

yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah,

gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih

banyak garam. Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena

selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.

Page 9: PRODUK MAKANAN FERMENTASI

Skema pembatan kecap