PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas...

43

Transcript of PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas...

Page 1: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.
Page 2: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTOKABUPATEN GUNUNGKIDUL

Menurut Penggunaan

Gross Regional Domestic Product of Gunungkidul Regency by Type of Expenditure

2008 - 2012

BPS - Statistics of Gunungkidul Regency

Page 3: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENURUT PENGGUNAAN, 2008 - 2012 ISBN : 979.472.458.0 Nomor Publikasi : 3403.13.02 Nomor Katalog: 9302005.3403 Naskah : - Rio Jakaria, S.ST, M.Stat. - Andi Wicaksono, S.Si. Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Editor : - Amir Mishbahul Munir, S.ST, M.Si Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Page 4: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 iii

SAMBUTAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyambut

gembira atas terbitnya buku “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012” hasil kerjasama antara Badan Pusat

Statistik Kabupaten Gunungkidul dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Gunungkidul.

Publikasi ini merupakan publikasi ketujuh dan diharapkan penerbitannya dapat

berkelanjutan serta dapat ditingkatkan kualitasnya di masa yang akan datang. Penerbitan

Publikasi PDRB yang dihitung dari sisi penggunaan ini adalah untuk dapat mengetahui siapa

pengguna dan sejauh-mana pemanfaatan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan di wilayah

Kabupaten Gunungkidul, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam perencanaan,

perumusan kebijakan serta dapat pula digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah,

khususnya di bidang ekonomi makro.

Kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul kami ucapkan terima kasih

atas kerja samanya selama ini. Kepada semua pihak dinas/instansi dan swasta agar dapat

memanfaatkan buku ini dan terus membantu kelancaran penyediaan data pada penerbitan

tahun-tahun mendatang. Akhirnya kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan

demi kesempurnaan publikasi ini.

Wonosari, Juli 2013

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul

Kepala,

Ir. Syarief Armunanto, M.M. NIP.19590728 199003 1 003

Page 5: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 iv

KATA PENGANTAR

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Tahun 2008-2012 merupakan publikasi tahunan yang diharapkan

berkelanjutan pada tahun berikutnya.

Berbeda dengan PDRB menurut Lapangan Usaha (Sektoral), pada PDRB menurut

Penggunaan ini akan dijelaskan tentang komposisi penggunaan dari nilai tambah bruto yang

dihasilkan oleh PDRB Sektoral. Untuk mempermudah pengguna data, pada buku ini juga

akan disajikan konsep, definisi dan metodologi yang digunakan dalam penghitungannya.

Selain itu juga disajikan ulasan sederhana hasil penghitungan pada tahun 2008 – 2012.

Oleh karena adanya keterbatasan data yang tersedia, maka disadari pada penerbitan

ini masih banyak ditemukan kekurangan dan kelemahan yang perlu disempurnakan pada

penerbitan mendatang. Saran dan kritik perbaikan tetap diharapkan dari para pembaca dan

pengguna data pada umumnya.

Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada Bappeda Kabupaten Gunungkidul yang

telah bersedia mendukung penerbitan buku ini, serta terimakasih kami ucapkan pula kepada

pihak terkait yang telah mambantu hingga dapat tersusunnya publikasi ini.

Wonosari, Juli 2013

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul

Kepala,

Agus Handriyanto, SE, M.Si NIP. 19660815 199403 1 001

Page 6: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 v

ABSTRAKSI

Publikasi ini berisi tentang gambaran PDRB yang dilihat dari sisi komponen

penggunaannya. Komponen penggunaan tersebut adalah komponen untuk konsumsi yaitu

Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi Lembaga Nirlaba dan

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)). Sedangkan komponen lainnya adalah perubahan

stok serta ekspor dan impor.

Selama tahun 2008-2012, komponen penggunaan PDRB terbesar masih digunakan

untuk konsumsi, diikuti PMTB dan komponen lainnya. Konsumsi terbesar digunakan untuk

konsumsi rumah tangga, diikuti kemudian konsumsi pemerintah dan konsumsi terkecil adalah

untuk konsumsi lembaga nirlaba.

Pada tahun 2012 pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga mencapai 3,888 triliun

rupiah (48,82 %) yang dirinci 25,62 persen dari total PDRB diantaranya untuk konsumsi

makanan dan sisanya 23,20 persen untuk konsumsi bukan makanan. Di lain pihak

pengeluaran untuk konsumsi pemerintah mencapai 1,986 triliun rupiah (24,95 %); konsumsi

lembaga nirlaba hanya 0,108 milyar rupiah (1,35 %), PMTB mencapai 2,182 triliun rupiah

(27,41 %), dan sisanya digunakan untuk yang lainnya (- 2,53 %).

Dibandingkan tahun sebelumnya, laju pertumbuhan PDRB pada tahun 2012

mencapai 4,84 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dimana pertumbuhan untuk

masing-masing komponen penggunaan adalah sebagai berikut: pertumbuhan terbesar terjadi

pada komponen konsumsi yang mencapai 5,44 persen yang terdiri dari pengeluaran konsumsi

Lembaga Nirlaba yang tumbuh mencapai 8,76 persen diikuti konsumsi pemerintah tumbuh

6,28 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 5,44 persen. Komponen PMTB

tumbuh 4,62 persen dan komponen lainnya mengalami pertumbuhan total sebesar 5,97

persen.

Selama periode tahun 2008-2012 nilai ICOR rata-rata mencapai 4,86 sehingga dapat

disimpulkan bahwa selama periode tersebut rata-rata dibutuhkan 4,86 unit investasi untuk

meningkatkan 1 unit PDRB. Pada tahun 2012 ICOR tahunan sebesar 4,42. Nilai ICOR sebesar

ini dikategorikan masih terjadi inefisiensi dalam penggunaan investasi karena menurut

Widodo (1990) angka ICOR yang memiliki produktivitas investasi yang baik berkisar antara

3-4.

Page 7: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 vi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMBUTAN ……………………………………………………………………………...… iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….....…. iv

ABSTRAKSI …………………………………………………………………………...…… v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………. vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….… ix

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

II. KONSEP DAN DEFINISI…………………………………………………………..….. 4

2.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga …………………………………….…...… 4

2.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba ………….…………………………...…. 7

2.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah ..........................……………………………. 8

2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto…………………………………………….….… 8

2.5 Perubahan Stok………………………………………………..……..….……….… 9

2.6 Ekspor dan Impor………………………………………………….………………. 10 III.

TINJAUAN PDRB KABUPATEN GUNUNGKIDUL DARI PENDEKATAN PENGGUNAAN …………………………………………………………….…. 12

3.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga…………………………..……….…..…… 14

3.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba …..……………………………….… 15

3.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah………………………………………….....….. 15

3.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto……………………………………………….…. 17

3.5 Komponen Lainnya..…………………………………………………………....…. 18

Page 8: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) .……………………………………………………………….. 19

Tabel 2 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)……………………………………………………………… 20

Tabel 3 : Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)..…..…………………………………………..……………................ 21

Tabel 4 : Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) .…………………………………………………… 22

Tabel 5 : Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen) ………………………………………………….. 23

Tabel 6 : Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012(Persen)…………………… ……………………………… 24

Tabel 7 : Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)…………..… ………………………………………………….………. 25

Tabel 8 : Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) ..… ……………………………………………………………………. 26

Tabel 9 : Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012(Persen) …………………………… 27

Tabel 10 : Indeks Implisit Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Tahun 2008-2012(Persen) ……………. 28

Tabel 11 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen) ………………………………………………………………………...

29

Tabel 12 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan atas dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Persen) …………………………………………………………………..…….

30

Page 9: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 viii

Tabel 13 : Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) …………………………………………………………..........

31

Tabel 14 : Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)………………………………………………………………….

32

Page 10: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008-2012 ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 : PDRB menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2012 (Jutaan Rupiah)………………………………………………... 13

Gambar 3.2 : Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) ….... 16

Gambar 3.3 : Kontribusi PMTB terhadap PDRB Tahun 2008-2012 (Persen)..…………… 17

Page 11: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 1

I. PENDAHULUAN

Salah satu indikator penting untuk

mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah

dalam satu periode tertentu adalah dengan

menggunakan data Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). PDRB

didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

(value added) yang dihasilkan oleh seluruh

unit usaha atau jumlah nilai barang dan jasa

akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit

kegiatan ekonomi dalam suatu

daerah/wilayah. Secara kuantitatif PDRB

merupakan nilai barang dan jasa, oleh

karena itu PDRB dihitung atas harga berlaku

(at current price) dan PDRB atas dasar

harga konstan (at constant price). PDRB

atas dasar harga berlaku digunakan untuk

melihat perubahan struktur ekonomi,

sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

digunakan untuk melihat pertumbuhan

ekonomi riil.

Penghitungan PDRB dapat dilakukan

dengan beberapa pendekatan yaitu

pendekatan produksi (production approach),

pendekatan pendapatan (income approach),

dan pendekatan pengeluaran (expenditure

approach). Secara konsep, ketiga

pendekatan tersebut akan menghasilkan

angka yang sama antara jumlah pengeluaran

dengan jumlah barang dan jasa akhir yang

dihasilkan, dan harus sama pula dengan

jumlah pendapatan (balas jasa) untuk faktor-

faktor produksinya.

PDRB yang dihitung melalui

pendekatan produksi menjelaskan

bagaimana PDRB dihasilkan oleh berbagai

sektor ekonomi yang beroperasi di suatu

wilayah. PDRB yang demikian disebut

sebagai PDRB menurut sektor atau biasa

disebut sebagai PDRB dari sisi penyediaan

(supply side). PDRB yang disusun melalui

pendekatan pengeluaran menjelaskan

bagaimana PDRB suatu wilayah digunakan

atau dimanfaatkan, baik untuk memenuhi

kebutuhan permintaan di dalam wilayah

(region) maupun untuk memenuhi

kebutuhan di luar wilayah. PDRB demikian

itu disebut sebagai PDRB menurut

penggunaan (terminologi yang akan

digunakan dalam publikasi ini) atau disebut

PDRB menurut Pengeluaran (Gross

Regional Domestic Product by Type of

Expenditure), atau biasa juga disebut

sebagai PDRB yang ditinjau dari sisi

permintaan (demand side).

Dalam penghitungan PDRB mulai

tahun 2000 sampai dengan sekarang

Page 12: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 2

mengalami pergeseran tahun dasar dari

tahun 1993 menjadi 2000. Secara umum,

pergeseran tersebut mempunyai beberapa

alasan :

1. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung

berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi

makin tidak realistis, karena perubahan

struktur ekonomi yang relatif cepat

mengakibatkan pertumbuhan ekonomi

berdasarkan PDRB tahun dasar 1993

menjadi kecil.

2. Perkembangan ekonomi tahun 1993–

2000 dipengaruhi oleh adanya krisis

ekonomi yang berdampak kepada

perubahan perekonomian di suatu daerah.

Atau dengan kata lain struktur ekonomi

tahun 2000 telah berbeda dengan tahun

1993 sehingga pemutakhiran tahun dasar

penghitungan PDRB dari tahun 1993 ke

tahun 2000 perlu dilakukan agar hasil

estimasi PDRB sektoral maupun

penggunaannya akan menjadi realistik,

dalam pengertian mampu memberikan

gambaran yang jelas terhadap gambaran

pergeseran struktur produksi lintas

sektor.

3. Telah selesainya penyusunan Tabel

Input-Output Indonesia 2000.yang secara

baku dipakai sebagai basis bagi

penyusunan series baru penghitungan

PDB/PDRB baik sektoral maupun

penggunaan. Besaran PDB yang

diturunkan dari Tabel Input-Output telah

mengalami uji konsistensi pada tingkat

sektoralnya dengan mempertimbangkan

kelayakan struktur permintaan dan

penawarannya. Oleh karena itu Tabel I-O

dapat dijadikan sebagai basis dasar

(bench marking) bagi penyempurnaan

estimasi PDB/PDRB.

4. Menurut rekomendasi Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) sebagaimana

tertuang dalam buku panduan yang baru

“Sistem Neraca Nasional” dinyatakan

bahwa estimasi PDB/PDRB atas dasar

harga konstan sebaiknya dimutakhirkan

secara periodik dengan menggunakan

tahun referensi yang berakhiran 0 dan 5.

Hal ini dimaksudkan agar besaran

angka–angka PDB/PDRB dapat saling

diperbandingkan antar negara dan antar

waktu guna keperluan analisis kinerja

perekonomian dunia atau wilayah.

5. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

maupun Indeks Harga Konsumen (IHK)

menggunakan tahun dasar baru, yaitu

tahun 2000 dan 2002. Penyempurnaan

metodologi berikut perluasan cakupan

komoditinya akan menghasilkan suatu

series IHPB dan IHK baru yang akan

Page 13: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 3

digunakan sebagai deflator dalam

penghitungan estimasi PDRB sektoral

maupun penggunaan.

6. Ketersediaan data dasar (raw data) baik

harga maupun volume (quantum) tahun

2000 secara rinci pada masing-masing

sektor ekonomi relatif lebih lengkap dan

berkelanjutan. Dengan dukungan data-

data yang lebih lengkap dan terinci serta

berkesinambungan, diharapkan estimasi

PDRB dengan tahun dasar 2000 dapat

disusun lebih akurat dan konsisten.

Penyusunan publikasi PDRB

Kabupaten Gunungkidul menurut

penggunaan dilatarbelakangi oleh semakin

meningkatnya kebutuhan terhadap data

PDRB yang dirinci menurut

penggunaannya, yaitu permintaan domestik

yang berupa pengeluaran konsumsi

rumahtangga baik untuk makanan maupun

non makanan, konsumsi lembaga nirlaba,

konsumsi pemerintah, dan pembentukan

modal tetap bruto. Sedangkan permintaan

dari luar wilayah adalah berupa ekspor.

Namun karena sebagian permintaan

terhadap barang dan jasa dalam suatu

wilayah termasuk barang dan jasa yang

berasal dari luar wilayah (impor), maka

dalam PDRB menurut penggunaan ekspor

barang dan jasa dikurangi dengan impor

barang dan jasa untuk memperoleh ekspor

neto. Dalam PDRB menurut penggunaan,

selisih antara permintaan (demand) dan

penyediaan (supply) yang mencerminkan

perbedaan statistik (statistical descrepancy)

dicakup dalam perubahan stok (change in

stock).

Informasi yang rinci tersebut

diharapkan dapat membantu para pengguna

data terutama para peneliti untuk dapat

memahami kondisi perekonomian

Kabupaten Gunungkidul dari sisi permintaan

(demand side).

Page 14: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 4

PDRB menurut Penggunaan meng-

gambarkan penggunaan barang dan jasa yang

diproduksi oleh berbagai sektor dalam

masyarakat. Penggunaan PDRB tersebut

secara garis besar ada dua macam yaitu:

Konsumsi Antara yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan dalam proses produksi

dan Konsumsi Akhir untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi masyarakat.

Untuk melihat hubungan antara

pendapatan dan permintaan terhadap barang

dan jasa dapat ditulis sebagai berikut :

PDRB SAMA DENGAN NILAI

SELURUH PENGELUARAN AKHIR

DIKURANGI NILAI TOTAL IMPOR.

Pengeluaran akhir merupakan

pembelian dari semua barang dan jasa

(barang konsumsi, output pemerintah dan

lembaga swasta Nirlaba, barang modal,

perubahan persediaan, semua barang yang di

ekspor) yang disuplai dalam suatu

perekonomian. Nilainya akan melebihi dari

output akhir yang diproduksi oleh sektor-

sektor produksi domestik sebesar nilai impor

barang dan jasa akhir. Nilai produksi

domestik akan diperoleh dari selisih

pengeluaran akhir dengan total impor, yang

persamaan nya dapat ditulis :

Y = Ch + Cn + Cg + Ii + Is + X – M …… 1

dimana :

Ch : Konsumsi Rumah Tangga,

Cn : Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba,

Cg : Konsumsi Pemerintah & Pertahanan

Ii : Pembentukan Modal Tetap Bruto,

Is : Perubahan Stok,

X : Ekspor,

M : Impor,

Y : PDRB

Dari persamaan (1) dapat disederhanakan

menjadi

Y = C + I + X – M ………….. …………….2

dimana :

C : Konsumsi RT, Lembaga Nirlaba

Rumah tangga, Pemerintah dan

Pertahanan

I : Investasi.

X : Ekspor,

M : Impor,

Y : PDRB

2.1 Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga

Pengeluaran konsumsi rumah-tangga

mencakup seluruh pengeluaran barang dan

jasa dikurangi penjualan neto barang bekas

atau afkiran. Pengeluaran tersebut termasuk

II. KONSEP DAN DEFINISI

Page 15: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 5

pembelian aktiva berwujud yang tidak dapat

diproduksi kembali (kecuali tanah) seperti

karya seni, barang-barang koleksi dan barang

antik. Termasuk juga pembelian barang tahan

lama seperti meubeler, sepeda motor, mobil

dan barang elektronik dan imputasi sewa

rumah sendiri. Pengeluaran rumah tangga

juga meliputi nilai barang dan jasa yang

dihasilkan untuk konsumsi sendiri seperti

hasil kebun, peternakan, kayu bakar dan

biaya hidup lainnya.

Disamping itu pengeluaran untuk

pemeliharaan kesehatan, pendidikan, rekreasi,

pengangkutan dan jasa-jasa lainnya termasuk

dalam konsumsi rumah tangga, tetapi

pembelian rumah tidak termasuk pengeluaran

konsumsi dan sebaliknya pengeluaran atas

rumah yang ditempati seperti sewa rumah,

perbaikan ringan, rekening air, listrik, telepon

dan lain-lain merupakan konsumsi rumah

tangga.

Sumber data utama perkiraan nilai

konsumsi rumah tangga, adalah hasil Survey

Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

Provinsi D.I.Yogyakarta khususnya untuk

Kabupaten Gunungkidul, hasil pengolahan

Badan Pusat Statistik untuk besarnya

konsumsi. Sedang untuk harga setiap jenis

bahan yang dikonsumsi diperoleh dari hasil

pengolahan statistik harga konsumen yang

dilakukan oleh BPS Kabupaten Gunungkidul.

Disamping itu digunakan data lainnya seperti

PDRB sektoral, Indeks Harga Konsumen dan

jumlah penduduk pertengahan tahun.

Dari hasil SUSENAS, diperoleh rata-

rata konsumsi per kapita per minggu untuk

bahan makanan dan rata-rata nilai konsumsi

per kapita per bulan untuk non makanan.

Pengeluaran untuk konsumsi makanan

terdiri dari pegeluaran untuk bahan makanan,

makanan dan minuman jadi, rokok dan

tembakau. Sedangkan pengeluaran konsumsi

bukan makanan terdiri dari pengeluaran untuk

perumahan, bahan bakar, air dan penerangan;

aneka barang dan jasa; pakaian, alas kaki dan

tutup kepala; pajak dan asuransi serta

keperluan untuk pesta dan upacara.

Cara memperoleh nilai konsumsi bahan

makanan per bulan dilakukan dengan cara

konsumsi per kapita per minggu dikalikan

tiga puluh dibagi tujuh. Nilai konsumsi bahan

makanan dan bukan bahan makanan setahun

diperoleh dengan cara nilai konsumsi per

kapita per bulan dikali dua belas dikalikan

pula dengan jumlah penduduk pertengahan

tahun (hasil proyeksi).

Perkiraan nilai konsumsi rumahtangga

untuk tahun yang tidak tersedia data

SUSENAS modul konsumsi dihitung

berdasarkan data susenas dan elastisitas

pendapatan.

Page 16: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 6

a. Konsumsi Rumah Tangga Kelompok

Makanan.

Perkiraan konsumsi kelompok

makanan digunakan model fungsi

eksponensial. Model ini dipilih berdasarkan

asumsi bahwa setiap penambahan pendapatan

akan menyebabkan pertambahan konsumsi,

tetapi pada suatu saat (titik jenuh) konsumsi

tersebut mulai menurun, dengan bentuk kurva

seperti parabola.

Fungsi eksponensial tersebut adalah

Untuk mempermudah perhitungan,

persamaan diatas dapat dimodifikasikan

dalam bentuk persamaan linier logaritma,

yaitu

ln Qi = ln a + b ln Yi

Dimana :

Qi : Rata-rata konsumsi perkapita

sebulan (kuantum)

Yi : Pendapatan Perkapita sebulan

a : Konstanta

b : Koefisien elastisitas

Koefisien elastisitas diperoleh dari

suatu analisis silang antar variabel

pendapatan dengan dengan variabel konsumsi

dari data hasil pengolahan susenas 1999 akan

diperoleh a sebagai konstanta dan b sebagai

koefisien arah. Koefisien arah ini yang

dipergunakan sebagai koefisien elastisitas,

sehingga untuk tahun-tahun yang tidak ada

susenas modul konsumsi, konsumsi perkapita

setiap jenis barang dapat diperkirakan.

Perhitungan nilai konsumsi makanan

pada tahun-tahun yang tak ada survei, secara

umum diformulasikan sebagai berikut :

C(n+1) = Cn . (1 + b . dp) Dimana :

C(n+1) : Rata-rata konsumsi (kuantum)

perkapita sebulan pada tahun

(n+1)

Cn : Rata-rata konsumsi (kuantum)

perkapita sebulan pada tahun

dasar (n).

Dp : Perubahan pendapatan perkapita

harga konstan tahun ke-n dengan

tahun ke (n+1)

Untuk kelompok makanan nilai konsumsi

atas dasar harga berlaku diperoleh dengan

cara mengalikan nilai konsumsi dalam satuan

kuantum dengan harga konsumen atau harga

eceran pada tahun yang bersangkutan. Sedang

nilai konsumsi atas dasar harga konstan

Qi = a . Yi b

Page 17: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 7

diperoleh dengan metode revaluasi, artinya

konsumsi dalam satuan kuantum dikalikan

dengan harga tahun dasar PDRB.

a. Konsumsi Rumah Tangga

Kelompok Bukan makanan

Perkiraan Konsumsi rumah tangga untuk

kelompok bukan makanan menggunakan

model regresi linier, artinya setiap kenaikan

pendapatan akan selalu diikuti oleh

penambahan permintaan konsumsi kelompok

bukan makanan misalnya permintaan akan

pakaian dan sebagainya. Model yang

digunakan sebagai berikut :

Qi = a + b.Yi

Dimana :

Qi : Rata-rata konsumsi perkapita sebulan

(kuantum)

Yi : Pendapatan perkapita sebulan

a : Konstanta

b : Koefisien elastisitas.

Nilai konsumsi rumahtangga untuk

bukan makanan atas dasar harga konstan

diperoleh dengan cara mendeflasi, yaitu

membagi konsumsi harga berlaku dengan

Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sesuai.

Pengeluaran konsumsi rumahtangga ini

telah dilengkapi dengan perkiraan besarnya

konsumsi makanan/minuman yang

dikonsumsi di luar rumah.

2.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga

Nirlaba

Lembaga Nirlaba yang melayani

rumah tangga adalah lembaga formal maupun

informal yang dibentuk atau dibiayai oleh

perorangan atau kelompok masyarakat dalam

rangka menyediakan jasa pelayanan yang

bersifat non komersial khususnya bagi

anggota masyarakat umum tanpa adanya

motivasi untuk meraih keuntungan.

Bentuk Lembaga Nirlaba yang

melayani rumah tangga adalah sebagai

berikut : Organisasi Kemasyarakatan

(ORMAS), Organisasi Sosial (Orsos),

Organisasi Profesi, Perkumpulan Sosial /

Kebudayaan / Olahraga dan Hobi, Lembaga

swadaya masyarkat (LSM), Lembaga

Keagamaan, dan Organisasi Bantuan

kemanusiaan/Beasiswa.

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba

tersebut meliputi pembelian barang dan jasa

dan penerimaan transfer dalam bentuk natura,

pembayaran upah dan gaji, penyusutan

barang modal dan pajak tak langsung neto

yang dibayarkan lembaga ini, dikurangi

dengan penjualan barang dan jasa yang

dihasilkan.

Perkiraan besarnya nilai konsumsi

Lembaga Nirlaba sampai saat ini diperolah

dari hasil penghitungan survei khusus yaitu

Page 18: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 8

diperoleh dari penjumlahan output sub sektor

jasa sosial dan kemasyrakatan, dimana

Lembaga Nirlaba banyak berperan seperti

kegiatan panti asuhan, tempat ibadah dan

sebagainya dikurangi surplus usahanya.

Dari hasil penghitungan Nilai Produk

Domestik Bruto menurut lapangan usaha,

diperoleh perkiraan nilai konsumsi lembaga

swasta yang tidak mencari untung, baik atas

dasar harga yang berlaku maupun atas dasar

harga konstan 2000.

2.3 Pengeluaran Konsumsi

Pemerintahan

Pengeluaran konsumsi pemerintah

mencakup pengeluaran untuk belanja

pegawai, penyusutan barang modal dan

belanja barang (termasuk belanja perjalanan

dinas, pemeliharaan, dan pengeluaran lain

yang bersifat rutin) dikurangi penerimaan

dari produksi barang dan jasa yang

dihasilkan. Pengeluaran konsumsi pemerintah

tersebut meliputi pemerintah pusat dan

daerah.

Data mengenai belanja pegawai, belanja

barang dan belanja rutin lainnya serta

perkiraan belanja pembangunan yang

merupakan belanja rutin diperolah dari

realisasi pengeluaran pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Pengeluaran pemerintah

pusat diperoleh dari Kantor Perbendaharaan

Negara sedangkan untuk pengeluaran

pemerintah daerah dalam hal ini daerah

otonom tingkat I, tingkat II dan tingkat desa

diperoleh dari daftar K.1; K.2 dan K.3.

Jika diteliti, pengeluaran pemerintah

terdiri dari dua kelompok, yaitu pengeluaran

rutin dan pengeluaran pembangunan.

Pengeluaran rutin terdiri dari belanja

pegawai, belanja barang, subsidi dan

pengeluaran lainnya. Dari kelompok

pengeluaran rutin yang dihitung sebagai

pengeluaran konsumsi pemerintah adalah

belanja pegawai, belanja barang dan

pengeluaran rutin lainnya. Sedang yang

lainnya tidak dimasukkan karena pengeluaran

disini merupakan transfer.

Dari kelompok pengeluaran

pembangunan yang tujuan utamanya untuk

peningkatan fisik di segala bidang merupakan

investasi pemerintah. Tetapi pembiayaan

yang bersifat rutin, seperti pengeluaran untuk

riset dan pengeluaran pengembangan ilmu

pengetahuan, dimasukkan sebagai konsumsi

pemerintah.

2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

Pembentukan modal tetap domestik

bruto mencakup pengadaan, pembuatan dan

pembelian barang-barang modal baru dari

Page 19: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 9

dalam negeri ataupun barang bekas dari luar

negeri. Pengertian dalam/luar negeri dalam

hal ini termasuk luar wilayah.

Barang modal adalah peralatan yang

digunakan untuk berproduksi dan biasanya

mempunyai umur pamakaian satu tahun atau

lebih. Pembentukan modal tetap domestik

bruto dapat dibedakan menjadi :

a. Pembentukan modal dalam bentuk

bangunan/konstruksi terdiri dari

bangunan tempat tinggal dan bukan

tempat tinggal, bangunan/konstruksi

lainnya seperti : jalan, jembatan,

irigasi, pembangkit tenaga listrik,

instalasi, komunikasi dan sebagainya.

b. Pembentukan modal dalam bentuk

mesin-mesin dan alat-alat perleng-

kapan baik yang berasal dari impor

maupun produksi dalam negeri.

c. Penanaman baru untuk tanaman

keras/pembukaan lahan.

d. Penambahan ternak yang khusus

dipelihara untuk diambil susunya,

bulunya, atau dipakai tenaganya dan

lain-lain terkecuali ternak yang untuk

dipotong.

Pembentukan modal tetap bruto atas

dasar harga yang berlaku, diperoleh dengan

cara menghitung nilai barang-barang modal

yang masuk ke region dan barang modal yang

masuk antar region atau antar pulau,

ditambah dengan persentase tertentu terhadap

nilai produksi bruto sektor konstruksi/

bangunan.

Perkiraan pembentukan modal tetap

bruto atas dasar harga konstan tahun 1993,

diperoleh dengan cara mendeflasi nilai

pembentukan modal tetap bruto (nilai barang

impor) atas dasar harga yang berlaku dengan

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

barang-barang impor, dan dengan IHPB

barang-barang industri untuk barang modal

antar pulau.

2.5 Perubahan Stok

Stok disini mencakup persediaan barang-

barang pada akhir tahun baik berasal dari

pembelian yang akan dipakai sebagai input

pada suatu kegiatan ekonomi atau untuk

dijual lagi, maupun barang yang dihasilkan

oleh unit-unit produksi yang belum dijual,

baik barang yang sudah jadi maupun yang

sedang dalam proses.

Pemegang stok salah satunya adalah

pemerintah yang berupa stok barang

keperluan strategis seperti bahan pangan yang

kan dikeluarkan ke pasaran pada waktu krisis.

Produsen dan pedagang juga merupakan

pemegang stok. Stok pada produsen pada

umumnya berupa bahan mentah, barang-

barang atau alat-alat yang diproduksi tetapi

Page 20: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 10

masih dalam proses atau barang-barang yang

belum dipasarkan.

Perubahan stok pada suatu tahun

diperoleh dari seluruh nilai stok pada akhir

tahun dikurangi dengan seluruh nilai stok

pada awal tahun yang bersangkutan (pada

awal tahun yang bersangkutan). Dalam

menghitung perubahan stok dapat dilakukan

dengan dua metode yakni :

1. Metode Langsung

Nilai stok diperoleh dari setiap

kegiatan dan jenis barang yang

dikumpulkan melalui sensus dan survei.

Berdasarkan laporan neraca keuangan

perusahaan dari hasil survei tahunan

diperoleh nilai stok pada awal tahun dan

akhir tahun, yang kemudian dinilai dengan

rata-rata harga pasar pada periode tahun

perhitungan tersebut.

2 Metode Tidak Langsung

(Metode Arus Barang)

Yaitu dengan menghitung stok awal

dan stok akhir dari tiap jenis barang. Data

seperti ini mungkin tersedia hanya untuk

beberapa jenis barang. Oleh karena itu

maka komponen perubahan stok

diestimasi berdasarkan residual dari

PDRB yang dihitung secara sektoral

dikurangi dengan komponen-komponen

yang sudah dihitung dengan data yang

tersedia.

Perubahan stok penghitungannya

ditaksir sebagai residual karena tidak

tersedianya data yang diperlukan untuk

membuat perkiraan prubahan stok. Dengan

demikian stok merupakan sisa, yaitu PDRB

dikurangi konsumsi rumah tangga, konsumsi

lembaga swasta yang tidak mencari untung,

konsumsi pemerintah, pembentukan modal

tetap bruto dan ekspor neto (ekspor – impor)

baik atas dasar harga berlaku maupun atas

dasar harga konstan.

2.6 Ekspor dan Impor

Ekspor dan impor merupakan kegiatan

transaksi barang dan jasa antara penduduk

suatu daerah dengan daerah lain atau dengan

luar negeri. Kegiatan ekspor impor di tingkat

kabupaten meliputi :

a. Ekspor dan impor dengan luar negeri.

b. Ekspor dan impor antar daerah

(propinsi/kabupaten/kota)

Dari nilai ekspor dan impor luar negeri

dan antar daerah masing-masing tahun

diperoleh nilai ekspor dan impor atas dasar

harga berlaku.

Nilai ekspor atas dasar harga konstan

2000 diperoleh dengan mendeflasi nilai

ekspor atas dasar harga berlaku, dengan

deflator indeks harga perdagangan besar

umum ekspor tanpa minyak. Sedang nilai

Page 21: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008- 2012 11

impor dideflasi dengan indeks harga

perdagangan besar umum kelompok barang-

barang impor.

Nilai barang yang keluar antar daerah

atas dasar harga konstan 2000 diperoleh

dengan cara mendeflasi masing-masing

komoditas dengan IHPB umum.

Data mengenai ekspor dan impor luar

negeri diperoleh dari Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan

Kabupaten. Sedang untuk barang yang keluar

dan masuk antar daerah diperoleh dengan

cara menghitung selisih produksi domestik

dengan konsumsi domestik. Konsumsi

domestik terdiri dari konsumsi rumah tangga

dan konsumsi rumah tangga industri.

Page 22: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 12

III. TINJAUAN PDRB KABUPATEN GUNUNGKIDUL DARI

PENDEKATAN PENGGUNAAN, 2008 - 2012

Menurut Nelis dan Parker (2002), di

dalam ekonomi sebagai suatu kesatuan, pelaku

ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi lima

kelompok yakni:

1. Rumah Tangga (termasuk lembaga

nirlaba)

2. Pemerintah (government)

3. Korporasi (firm)

4. Jasa keuangan (financial services)

5. Kelompok luar daerah/luar negeri

(foreign)

Masing-masing institusi tersebut

berperan sebagai pelaku ekonomi, dimana

antar daerah satu institusi dengan yang lainnya

dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan

perilakunya dalam sistem perekonomian.

Pada tingkat paling dasar, rumah tangga

menyediakan sumber daya berupa faktor-

faktor produksi yang dibutuhkan oleh

korporasi untuk memproduksi barang dan jasa.

Faktor produksi tersebut dapat berupa tenaga

kerja, tanah dan modal. Sebagai balas jasanya

rumah tangga menerima pembayaran dari

korporasi berupa upah dan gaji, sewa dan

bunga serta keuntungan (profit dan deviden).

Berbeda dengan peran rumah

tangga, korporasi mempekerjakan dan

memberikan balas jasa atas faktor yang

disediakan rumah tangga. Tugas

korporasi adalah memproduksi barang

dan jasa yang kemudian dikonsumsi oleh

rumah tangga, pemerintah, korporasi lain

dan pasar luar daerah/luar negeri.

Korporasi juga memainkan peran vital

dalam pembentukan investasi dalam

pengadaan mesin dan peralatan, tanah

dan bangunan serta kapasitas produk

lainnya.

Seperti halnya korporasi,

pemerintah memainkan berbagai peran

dalam perekonomian seperti penyediaan

layanan kesehatan, pendidikan,

pertahanan dan keamanan, penegakan

hukum dan kegiatan lainnya. Kemudian

Pemerintah memberikan balas jasa

berupa upah dan gaji kepada pegawainya

yang juga merupakan bagian dari

kelompok rumah tangga.

Page 23: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 13

Untuk memenuhi konsumsinya,

Pemerintah memerlukan barang dan jasa

konsumsi akhir dari perusahaan. Di bidang

pembentukan modal Pemerintah juga

mengeluarkan dana melalui pembangunan

jalan-jalan baru dan bangunan untuk sarana

umum seperti rumah sakit, sekolah yang pada

akhirnya pemerintah memungut pajak dari

individu dan perusahaan untuk mendanai

konsumsi pemerintah termasuk pembayaran

transfer kepada penduduk yang memerlukan

berupa subsidi baik langsung maupun tidak

langsung.

Kelompok jasa keuangan berperan

menjalankan fungsi intermediasi

keuangan seperti bank, perusahaan

asuransi, dana pensiun dan lain-lain.

Institusi ini tidak memproduksi output

secara fisik sehingga mereka biasanya

dikelompokkan terpisah dari korporasi.

Peran kelompok ini adalah menyediakan

layanan untuk menjembatani antara

penabung dan peminjam. Penabung bisa

berasal dari rumah tangga, korporasi,

pihak asing dan badan-badan lainnya

yang melayani publik.

Page 24: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 14

Adapun kelompok luar daerah/negeri

memberikan sumbangan langsung dalam hal

transaksi ekspor dan impor baik untuk transaksi

dengan daerah lain maupun dengan luar negeri.

Selanjutnya, meningkatnya ketergantungan

antar daerah/negara karena dampak globalisasi,

perlunya arus investasi dari luar cenderung

meningkat. Arus modal ini berperan menutup

kekurangan tabungan domestik untuk

pembiayaan investasi dan belanja konsumsi

yang diperlukan penduduk.

Besaran PDRB Kabupaten Gunungkidul

tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi

7,963 trilyun rupiah dari tahun sebelumnya yang

mencapai 7,251 trilyun rupiah. Apabila di lihat

dari sisi penggunaannya, terlihat bahwa

sebagian besar digunakan untuk konsumsi yakni

sebesar 75,13 persen yang meliputi konsumsi

rumah tangga 48,24 persen, konsumsi

pemerintah 24,60 persen dan konsumsi lembaga

nirlaba 1,33 persen. Kumulatif konsumsi

tersebut mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya yang nilainya 74,16 persen.

Sementara sisanya adalah untuk komponen

lainnya seperti pembentukan modal, ekspor dan

impor luar daerah.

Pertumbuhan PDRB pada tahun 2012

mencapai 4,84 persen lebih besar dari tahun

sebelumnya yang hanya sebesar 4,33 persen.

Menurut jenis penggunaannya terjadi perubahan

dimana pertumbuhan PDRB tertinggi adalah

pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba sebesar

8,76 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi

pemerintah yang tercatat sebesar 6,28 persen

dan konsumsi rumah tangga 5,44 persen.

3.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pola konsumsi masyarakat akan

menentukan optimalisasi pemanfaatan

sumber daya daerahnya. Pemanfaatan

tersebut akan menjadi optimal apabila

diprioritaskan berdasarkan kebutuhan

sebagian besar masyarakatnya.

Dalam situasi ekonomi yang masih

serba terbatas, pola konsumsi seharusnya

diarahkan agar tidak mengarah pada pola

hidup konsumtif dan berlebihan. Pola

konsumsi sebaiknya diarahkan untuk

menunjang kegiatan produktif dengan

memanfaatkan sumber daya yang tersedia

dan mengembangkan potensi yang ada secara

efisien, sehingga tercipta ekonomi yang

sehat.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga

merupakan komponen yang dominan dalam

perekonomian Gunungkidul. Hal ini

tercermin dari kontribusi pengeluaran

konsumsi rumah tangga terhadap nilai

PDRB. Selama setengah dekade ini sebagian

besar PDRB Gunungkidul digunakan untuk

konsumsi rumah tangga dan tahun 2012 ini

peranannya kembali naik, yaitu dari 48,50

persen dari tahun 2008 menjadi 47,29 persen

pada tahun 2009, namun naik lagi menjadi

48,25 persen pada tahun 2010, dan tahun

2011 sedikit mengalami penurunan menjadi

48,24 persen sedang tahun ini tercatat 48,82

persen.

Page 25: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 15

Pada tahun 2012 nilai PDRB yang

digunakan untuk membiayai konsumsi rumah

tangga sebesar 3,888 trilyun rupiah dan 2,04

trilyun diantaranya adalah konsumsi makanan.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga

umumnya memang didominasi untuk

pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan

namun grafiknya berfluktuasi dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2012 pengeluaran untuk

konsumsi makanan secara riil meningkat

sebesar 4,61 persen dari tahun 2011,

peningkatan pengeluaran konsumsi non

makanan justru naik sebesar 6,38 persen.

Berdasarkan harga berlakunya,

perkembangan konsumsi rumah tangga selama

lima tahun ini; tahun 2008 sebesar 147,25

persen; tahun 2009 sebesar 162,34; tahun 2010

sebesar 196,14 persen; pada tahun 2011 sebesar

224,06 persen dan pada tahun 2012 ini sebesar

260,21.

Pada tahun 2008 persentase peningkatan

konsumsi rumah tangga secara riil mengalami

peningkatan sebesar 4,62 persen; tahun 2009

sedikit melambat ke 2,71 persen; dan pada

tahun 2010 naik 6,20 persen merupakan yang

tertinggi selama lima tahun terakhir karena

tahun 2011 konsumsi riil rumah tangga

mengalami pelambatan dibanding 2010 yakni

sebesar 4,66 persen walaupun kembali ke 5,44

persen tahun 2012 ini.

3.2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga

Nirlaba.

Pengeluaran konsumsi Lembaga

Nirlaba merupakan pengguna PDRB terkecil

baik dalam kelompok konsumsi maupun

pada komponen penggunaan PDRB secara

keseluruhan. Konsumsi Lembaga Nirlaba

adalah nilai penggunaan barang dan jasa oleh

lembaga swasta formal ataupun non formal

dalam rangka menyediakan jasa sosial

kemasyarakatan bagi anggotanya.

Komponen ini seperti halnya

konsumsi rumah tangga memiliki peranan

yang terus meningkat perlahan dalam

perekonomian Gunungkidul, walaupun dari

tahun ke tahun kontribusi pengeluaran ini

masih berkisar satu persen terhadap

perekonomian secara makro. Pada tahun

2012 pengeluaran konsumsi Lembaga

Nirlaba ini memberikan andil 1,35 persen

terhadap total PDRB Kabupaten

Gunungkidul.

3.3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Anggaran Pembangunan harus

diarahkan untuk menunjang kegiatan

masyarakat dengan menyediakan prasarana

dan sarana yang dibutuhkan masyarakat

dengan lebih memprioritaskan pada sektor

yang memiliki potensi untuk berkembang

dengan segera.

Page 26: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 16

Seperti halnya konsumsi rumah tangga

dan lembaga nirlaba, konsumsi pemerintah atas

dasar harga berlaku pada tahun 2012 pun

mengalami kenaikan yaitu menjadi 1.986,59

milyar rupiah atau meningkat 11,39 persen

terhadap tahun sebelumnya. Sedangkan harga

konstannya meningkat 6,28 persen dibanding

tahun sebelumnya.

Persentase belanja pegawai terhadap

konsumsi pemerintah pada tahun 2012

mencapai sekitar 68 persen, mengalami

sedikit penurunan dari tahun 2010 dan

2011 yang mencapai 75 dan 69 persen.

Adapun belanja modal merupakan

komponen kedua yang menentukan

besarnya pengeluaran konsumsi

pemerintah.

Pada tahun 2012, pengeluaran konsumsi

pemerintah mempunyai peranan 24,95 persen

dari besaran PDRB Kabupaten Gunungkidul.

Besar kecilnya pengeluaran ini dipengaruhi

oleh belanja pegawai, belanja barang dan

belanja pemerintah lainnya. Komponen paling

dominan dalam pengeluaran konsumsi

pemerintah adalah belanja pegawai yang

setiap tahunnya selalu memiliki rasio diatas

65 persen terhadap nilai totalnya.

Tahun 2012 besaran belanja modal

yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul mencapai 15 persen dari total

belanja pemerintah, mengalami peningkatan

dibanding tahun 2011 yang hanya mencapai

12 persen.

Namun persentase belanja barang dan

jasa terhadap pengeluaran konsumsi ini

selama tahun 2012 justru mengalami

penurunan menjadi hanya 10 persen,

dibanding persentase tahun sebelumnya

yang mencapai 11 persen.

Page 27: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 17

3.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB)

Salah satu faktor yang sangat penting

dalam rangka untuk mengembangkan

perekonomian suatu daerah/wilayah adalah

investasi. Investasi merupakan salah satu

komponen PDRB. Menurut teori “Harold

Domar” adalah semakin tinggi investasi yang

ditanamkan, maka semakin besar

output/PDRB yang dapat dihasilkan dan akan

mengakibatkan tingginya pertumbuhan

ekonomi suatu daerah/wilayah.

Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) dan Perubahan Stok dapat juga

dikatakan investasi, meskipun ada sebagian

komponen perubahan stok yang bukan

investasi. Investasi yang dimaksud disini

adalah investasi dalam bentuk barang modal

berupa bangunan/konstruksi, mesin-mesin

dan perlengkapannya. Barang modal

tersebut merupakan peralatan yang

digunakan untuk berproduksi berupa barang

maupun jasa.

Page 28: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 – 2012 18

Kontribusi PMTB terhadap PDRB atas

dasar harga berlaku selama tahun 2008-2012

adalah sebesar 27 persen per tahun. Pada tahun

tahun 2008 dan 2009 kontribusinya mencapai

27,90 persen, menurun pada tahun 2010

menjadi 27,52 persen; dan kembali menggeliat

2011 menjadi 27,83 persen namun kembali ke

angka 27,41 pada tahun ini.

Sementara nilai riil PMTB cenderung

meningkat setiap tahun dengan nilai

peningkatan yang fluktuatif. Pada tahun 2009

nilainya meningkat 8,84 persen terhadap 2008;

pada tahun 2010 meningkat sebesar 9,12 persen

dan tahun 2011 kembali mengalami kenaikan

sebesar 10,70 persen, namun nilainya tahun ini

hanya meningkat sebesar 8,15 dibanding tahun

2011.

Pada tahun 2012 ICOR tahunan

sedikit mengalami penurunan dari tahun

2011 yakni menjadi sebesar 4,42. Selama

periode tahun 2008-2012 ICOR tahunan

nilainya antara 4,73 – 5,43. Fluktuasi baik

naik maupun turun terjadi selama periode

tersebut, ketika tahun 2008 nilainya 4,87

dan dua tahun kemudian naik menjadi 5,14.

Namun pada tahun 2011 turun lagi menjadi

4,73 yang disusul penurunan juga tahun

2012. Hal ini menunjukkan bahwa pada

tahun 2012 untuk memperoleh tambahan

satu unit tambahan output diperlukan 4,42

unit tambahan investasi. Sedangkan rata-

rata ICOR periode 2008-2012 mencapai

4,86 sehingga dapat disimpulkan bahwa

selama periode tersebut rata-rata dibutuhkan

5 unit investasi untuk meningkatkan 1 unit

PDRB.

Salah satu keterkaitan (korelasi) antara

PDRB dengan investasi yang dalam kaitan ini

disebut PMTB dikenal dengan Incremental

Capital Output Ratio (ICOR). ICOR

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi relatif

akibat adanya investasi. Semakin tinggi ICOR

memberikan indikasi terjadinya inefisiensi

dalam penggunaan investasi. Ukuran ini

merupakan rasio (perbandingan) antara nilai

PMTB dengan tambahan PDRB pada satu

tahun atau periode waktu tertentu di suatu

wilayah yang dihitung dengan harga konstan

2000.

3.5 Komponen Lainnya

Khusus untuk komponen perubahan stok,

ekspor dan impor baik luar negeri maupun

antar wilayah kontribusi dan pertumbuhannya

tidak diperhitungkan karena masih belum

tersedianya data yang cukup memadai untuk

dilakukan penghitungan. Komponen-

komponen tersebut diatas estimasinya

merupakan sisa/residual dari total PDRB (baik

atas dasar harga berlaku maupun konstan

2000), sehingga belum bisa dijadikan bahan

analisis.

Page 29: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 4.067.909 4.390.309 4.894.468 5.377.147 5.981.977

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 2.668.545 2.831.423 3.196.226 3.497.535 3.887.738

a. Makanan 1.421.876 1.495.768 1.682.621 1.839.644 2.040.387

b. Bukan Makanan 1.246.669 1.335.655 1.513.605 1.657.891 1.847.352

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1.346.710 1.493.040 1.616.817 1.783.456 1.986.592

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 52.654 65.846 81.426 96.157 107.647

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.534.880 1.670.524 1.822.845 2.017.826 2.182.192

III. Lainnya -100.581 -73.052 -92.742 -144.291 -201.564

Produk Domestik Regional Bruto 5.502.208 5.987.782 6.624.572 7.250.682 7.962.605

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 19

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 1.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012(Jutaan Rupiah)

Page 30: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 1.831.586 1.912.255 2.016.726 2.110.652 2.231.950

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 1.275.462 1.310.071 1.391.288 1.456.096 1.535.342

a. Makanan 700.683 706.595 739.744 773.312 808.998

b. Bukan Makanan 574.779 603.476 651.544 682.783 726.345

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 532.192 573.889 591.572 616.397 655.106

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 23.932 28.296 33.866 38.160 41.502

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 628.653 653.435 682.481 711.196 744.069

III. Lainnya 610.059 631.675 630.872 662.440 701.983

Produk Domestik Regional Bruto 3.070.298 3.197.365 3.330.079 3.474.288 3.642.562

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 20

Tabel 2.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

Jenis Penggunaan Tahun

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012(Jutaan Rupiah)

Page 31: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 73,93 73,32 73,88 74,16 75,13

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 48,50 47,29 48,25 48,24 48,82

a. Makanan 25,84 24,98 25,40 25,37 25,62

b. Bukan Makanan 22,66 22,31 22,85 22,87 23,20

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 24,48 24,93 24,41 24,60 24,95

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,96 1,10 1,23 1,33 1,35

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 27,90 27,90 27,52 27,83 27,41

III. Lainnya -1,83 -1,22 -1,40 -1,99 -2,53

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 21

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 3.Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

Page 32: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 59,65 59,81 60,56 60,75 61,27

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 41,54 40,97 41,78 41,91 42,15

a. Makanan 22,82 22,10 22,21 22,26 22,21

b. Bukan Makanan 18,72 18,87 19,57 19,65 19,94

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,33 17,95 17,76 17,74 17,98

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,78 0,88 1,02 1,10 1,14

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 20,48 20,44 20,49 20,47 20,43

III. Lainnya 19,87 19,76 18,94 19,07 19,27

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 22

Tabel 4.Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Page 33: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 289,01 311,91 347,73 382,02 424,99

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 247,25 262,34 296,14 324,06 360,21

a. Makanan 227,16 238,97 268,82 293,91 325,98

b. Bukan Makanan 274,99 294,62 333,87 365,69 407,48

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 415,35 460,48 498,65 550,05 612,70

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 1308,27 1636,04 2.023,16 2.389,16 2.674,66

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 417,31 454,19 495,60 548,61 593,30

III. Lainnya -19,55 -14,20 -18,03 -28,05 -39,18

Produk Domestik Regional Bruto 240,29 261,50 289,31 316,65 347,74

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 23

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012(Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten GunungkidulTabel 5.

Page 34: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 130,12 135,85 143,27 149,94 158,56

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 118,18 121,38 128,91 134,91 142,26

a. Makanan 111,94 112,89 118,18 123,55 129,25

b. Bukan Makanan 126,78 133,11 143,72 150,61 160,22

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 164,12 176,98 182,44 190,09 202,03

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 582,43 688,63 824,19 928,69 1.010,02

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 153,79 159,85 166,95 173,98 182,02

III. Lainnya 128,88 133,45 133,28 139,95 148,30

Produk Domestik Regional Bruto 134,09 139,64 145,43 151,73 159,08

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 24

(Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 6.Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012

Page 35: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 115,50 107,93 111,48 109,86 111,25

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 114,28 106,10 112,88 109,43 111,16

a. Makanan 112,27 105,20 112,49 109,33 110,91

b. Bukan Makanan 116,66 107,14 113,32 109,53 111,43

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 117,33 110,87 108,29 110,31 111,39

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 134,83 125,05 123,66 118,09 111,95

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 118,25 108,84 109,12 110,70 108,15

III. Lainnya -192,67 72,63 126,95 155,58 139,69

Produk Domestik Regional Bruto 112,93 108,83 110,63 109,45 109,82

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 25

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidulmenurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012

(Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 7.

Page 36: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 105,05 104,40 105,46 104,66 105,75

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 104,62 102,71 106,20 104,66 105,44

a. Makanan 101,84 100,84 104,69 104,54 104,61

b. Bukan Makanan 108,21 104,99 107,97 104,79 106,38

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 105,49 107,83 103,08 104,20 106,28

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 120,77 118,23 119,69 112,68 108,76

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 104,60 103,94 104,45 104,21 104,62

III. Lainnya 102,22 103,54 99,87 105,00 105,97

Produk Domestik Regional Bruto 104,39 104,14 104,15 104,33 104,84

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 26

(Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 8.Indek Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012

Page 37: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 222,10 229,59 242,69 254,76 268,02

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 209,22 216,13 229,73 240,20 253,22

a. Makanan 202,93 211,69 227,46 237,89 252,21

b. Bukan Makanan 216,90 221,33 232,31 242,81 254,34

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 253,05 260,16 273,31 289,34 303,25

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 220,02 232,70 240,44 251,98 259,38

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 244,15 255,65 267,09 283,72 293,28

III. Lainnya -16,49 -11,56 -14,70 -21,78 -28,71

Produk Domestik Regional Bruto 179,21 187,27 198,93 208,70 218,60

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 27

Tabel 9.Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2012 (Persen)

Jenis Penggunaan Tahun

Page 38: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 109,95 103,37 105,71 104,97 105,20

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 109,24 103,30 106,29 104,56 105,42

a. Makanan 110,24 104,32 107,45 104,59 106,02

b. Bukan Makanan 107,81 102,04 104,96 104,52 104,75

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 111,22 102,81 105,05 105,86 104,81

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 111,64 105,77 103,32 104,80 102,94

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 113,04 104,71 104,47 106,23 103,37

III. Lainnya (188,49) 70,14 127,12 148,17 131,82

Produk Domestik Regional Bruto 108,19 104,50 106,23 104,91 104,75

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 28

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 10.Indeks Implisit Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Tahun 2008 - 2012 (Persen)

Page 39: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 15,50 7,93 11,48 9,86 11,25

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 14,28 6,10 12,88 9,43 11,16

a. Makanan 12,27 5,20 12,49 9,33 10,91

b. Bukan Makanan 16,66 7,14 13,32 9,53 11,43

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,33 10,87 8,29 10,31 11,39

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 34,83 25,05 23,66 18,09 11,95

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 18,25 8,84 9,12 10,70 8,15

III. Lainnya -292,67 -27,37 26,95 55,58 39,69

Produk Domestik Regional Bruto 12,93 8,83 10,63 9,45 9,82

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 29

( Persen )

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 11.Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012

Page 40: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 5,05 4,40 5,46 4,66 5,75

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 4,62 2,71 6,20 4,66 5,44

a. Makanan 1,84 0,84 4,69 4,54 4,61

b. Bukan Makanan 8,21 4,99 7,97 4,79 6,38

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,49 7,83 3,08 4,20 6,28

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 20,77 18,23 19,69 12,68 8,76

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 4,60 3,94 4,45 4,21 4,62

III. Lainnya 2,22 3,54 -0,13 5,00 5,97

Produk Domestik Regional Bruto 4,39 4,14 4,15 4,33 4,84

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 30

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 12.Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012( Persen )

Page 41: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 6,022 6,500 7,247 7,769 8,580

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 3,951 4,192 4,732 5,053 5,576

a. Makanan 2,105 2,214 2,491 2,658 2,927

b. Bukan Makanan 1,846 1,977 2,241 2,395 2,650

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,994 2,210 2,394 2,577 2,850

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,078 0,097 0,121 0,139 0,154

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 2,272 2,473 2,699 2,915 3,130

III. Lainnya -0,149 -0,108 -0,137 -0,208 -0,289

Produk Domestik Regional Bruto 8,146 8,865 9,809 10,475 11,421

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 31

Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidulmenurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012

(Jutaan Rupiah)

Jenis Penggunaan Tahun

Tabel 13.

Page 42: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.

2008 2009 2010 2011* 2012**(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Konsumsi 2,712 2,831 2,986 3,049 3,201

I.1.Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga 1,888 1,939 2,060 2,104 2,202

a. Makanan 1,037 1,046 1,095 1,117 1,160

b. Bukan Makanan 0,851 0,893 0,965 0,986 1,042

I.2.Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,788 0,850 0,876 0,891 0,940

I.3. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,035 0,042 0,050 0,055 0,060

II. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 0,931 0,967 1,011 1,027 1,067

III. Lainnya 0,903 0,935 0,934 0,957 1,007

Produk Domestik Regional Bruto 4,545 4,734 4,931 5,019 5,225

*) angka sementara**) angka sementara angka sangat sementara

PDRB Kabupaten Gunungkidul menurut Penggunaan, 2008 -2012 32

Jenis Penggunaan Tahun

(Jutaan Rupiah)

Tabel 14.Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Gunungkidul

menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012

Page 43: PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO - … · dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap gambaran ... (bench marking) bagi penyempurnaan estimasi PDB/PDRB. 4.