product profitability analysis dan target costing

19
PRODUCT PROFITABILITY ANALYSIS DAN TARGET COSTING Anggota kelompok: Annisa Sabrina Djunaedy Yudianto

description

akuntansi manajemen lanjutan (product profitability analysis dan target costing)

Transcript of product profitability analysis dan target costing

PRODUCT PROFITABILITY ANALYSIS DAN TARGET COSTING

PRODUCT PROFITABILITY ANALYSISDANTARGET COSTINGAnggota kelompok:Annisa Sabrina DjunaedyYudiantoPoduct Profitability AnalysisProduct Profitability Analysis?Product Profitabilty Analysis (PPA): sebuah analisis terhadap profitabilitas produk atau analisis atas kemampuan produk dalam menghasilkan laba bagi perusahaan

Tujuan PPA : untuk mengetahui produk mana yang memberikan kontribusi atau keuntungan lebih besar bagi perusahaan dan produk mana yang memberikan kontribusi yang rendah bagi perusahaan

Manfaat PPApihak manajemen dapat menggunakan informasi dari hasil perhitungan profitabilitas produk untuk mengambil keputusan strategis sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

PPA dengan Activity Based Costing System Activity Based Costing (ABC) System dapat memberikan informasi yang cukup rinci dan akurat mengenai biaya produksi suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan metode tradisional sehingga dapat memberikan perhitungan yang akurat bagi proses PPAContoh PPA dengan ABC System Vs MetodeTradisional

Target CostingTarget Costing ? target costing : Penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan memperoleh laba yang diharapkan dan proses ini dilakukan pada saat tahap perencanaan produk.

Tujuan Target Costing : untuk mengoptimalkan perencanaan laba melalui penentuan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan menurunkan total biaya produksinya tanpa harus menaikkan harga jualnya.

Mengapa menggunakan target costing?1. Banyak perusahaan yang tidak dapat mengendalikan harga.

2. Banyak perusahaan yang menentukan biaya dari suatu produk pada tahap desain, sehingga sekali produk tersebut telah selesai di desain dan masuk dalam proses produksi, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya secara signifikan.

Apa kegunaan target costing?1. Menjamin bahwa produk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dengan lebih baik2. Menyesuaikan harga dari keistimewaan produk dengan kesediaan konsumen untuk membayarnya3. Mengurangi siklus pengembangan produk4. Mengurangi biaya produk secara signifikan5. Meningkatkan kerjasama antar departemen dalam perusahaan berkaitan dengan penyusunan, pemasaran, perencanaan, pengembangan, pembuatan, penjualan, pendistribusian, dan penempatan produk6. Menggunakan konsumen dan pemasok untuk merancang produk yang benar dan untuk mengintegrasikan seluruh rantai persediaan dengan lebih efektif.

Karakteristik target costing1. Target harga jual ditentukan selama perencanaan produk, pada cara orientasi pasar2. Target profit margin ditentukan selama perencanaan produk, berdasarkan perencanaan profit yang strategis3. Target cost ditentukan sebelum NPD (new product development) dimulai yang didasarkan pada pengurangan atau penambahan metode4. Target cost dibagi menjadi target cost untuk komponen, fungsi, biaya item, desainer atau pemasok.5. Target costing membutuhkan kerjasama lintas fungsional6. Informasi biaya yang detail tersedia untuk mendukung pengurangan biaya7. Tingkat biaya dari produk masa depan (drifing costing) dibandingkan dengan target cost pada titik yang berbeda selama NPD8. Menetapkan atau membuat sebuah aturan umum bahwa target cost tidak dapat dilampaui

Proses target costing

Tahap 1 : Mengidentifikasi produk berkualitas tinggi yang memenuhi permintaan konsumen

Pada tahap ini, manajemen akan mengidentifikasi produk-produk mana yang memenuhi permintaan konsumen. Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap ini, yaitu: a. Menentukan harga jual produk b. Menentukan berapa besar target profit yang diinginkan oleh perusahaan c. Perhitungan target cost / allowable cost : Target cost = selling price - target profit d. Menghitung drifting cost (biaya taksiran)

Tahap 2 : Menetapkan target cost dengan menerapkan value engineering (VE)

Value engineering : sebuah upaya sistematis dengan cara mengevaluasi fungsi-fungsi dan proses dalam organisasi serta melakukan perbaikan yang dibutuhkan agar dapat menurunkan biaya sekaligus memuaskan kebutuhan konsumen.

Proses value engineering yaitu dengan mengevaluasi kegitan perusahaan mulai dari merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan melayani konsumen yang memakai produk tersebut.

Tahap 3 : Mencapai target cost pada tahap produksi berdasarkan perubahan praktek saat ini.

Setelah melakukan desain dan value enginering, maka target cost diharpakan dapat tercapai dengan artian bahwa drifting cost sama dengan atau kurang dari biaya yang diijinkan atau allowable cost.

Contoh Kasus : Tantalus Company

Tantalus menerima pesanan untuk auto part complex, Produk A, dari Icarus Corporation. Pesanan Pertama untuk 1.000 unit yang selanjutnya akan diikuti oleh volume yang lebih tinggi dan ketika produksi massal produk itu dimulai. Menurut proposal dari Icarus, permintaan awal dengan harga yang kompetitif adalah 50 per unit. Tantalus itu menargetkan laba atas penjualan atau Return on Sales (ROS) adalah 20 persen

Dengan demikian biaya yang diperbolehkan (allowable cost) dihitung dengan perhitungan sebagai berikut: 50 - 10 = 40 per unit

Contoh Kasus : Tantalus Company

Allowable Cost Dengan demikian biaya yang diperbolehkan dihitung dengan perhitungan sebagai berikut: 50 - 10 = 40 per unit

Drifting CostBiaya per unit itu harus dipecah menjadi seperti berikut: Bahan baku langsung (direct material) 13.700 Tenaga kerja langsung (direct labor) 7.500 Variable overhead terhadap Produk A 22.500 Total drifting product cost 43.700

Contoh Kasus : Tantalus Company

Value Engineering : membuat setiap usaha untuk mengurangi total drifting cost dari 43.700 ke biaya yang diijinkan sebesar 40.000. Dengan demikian target pengurangan biaya yang dihitung dari selisih antara keduanya, sebesar 3.700.

Pada tahap ini, Tantalus berfokus dalam dua hal, yaitu pengurangan dari unit yang rusak atau cacat dan mendesain kembali proses perakitan untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan terkait variabel beban pabrik.

Dengan demikian, target cost Tantalus dapat tercapai