PROCEEDING - eprints.ulm.ac.ideprints.ulm.ac.id/3935/1/Asrid.pdf · Simposium Nasional Akuntansi...
Transcript of PROCEEDING - eprints.ulm.ac.ideprints.ulm.ac.id/3935/1/Asrid.pdf · Simposium Nasional Akuntansi...
PROCEEDING
SNAV-6 (Simposium Nasional Akuntansi Vokasi 6)
Tim Reviewer:
Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A. (Poltek Negeri Batam)
Ely Kartikaningdyah, S.E., M.Si (Poltek Negeri Batam)
Hendra Gunawan, S.E., M.Sc (Poltek Negeri Batam)
Sinarti, S.E., M.Sc (Poltek Negeri Batam)
Nanik Lestari, S.E., M.S.Ak (Poltek Negeri Batam)
Arif Darmawan, S.E., M.Sc., Ak (Poltek Negeri Batam)
Dr. Nurafni Eltivia S.E., MSA., Ak., CFP., CA (Politeknik Negeri Malang)
Dr. Bahri, S.E., M.Si (Politeknik Negeri Ujung Pandang)
Dr.A.Razak, S.E.,MM.,Ak (Politeknik Negeri Pontianak)
Dr. Evada Dewata, S.E, M.Si, Ak, CA (Politeknik Negeri Sriwijaya)
Diselenggarakan Oleh: Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Batam
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
SUSUNAN PANITIA SNAV-6 BATAM, 4-6 MEI 2017
Penanggung jawab : Dr. Priyono Eko Sanyoto (Direktur Politeknik Negeri Batam) Pengarah : Uuf Brajawidagda, S.T., M.T., Ph.D. (Pembantu Direktur I ) Bambang Hendrawan, S.T., M.S.M. (Pembantu Direktur II) Muslim Ansori, S.E., M.AK., CPA. (Pembantu Direktur III) Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A. (Ketua Jurusan Manajemen Bisnis) Ketua : Adi Irawan Setiyanto, S.E., M.Ec. Dev Wakil Ketua : Arif Darmawan, S.E., M.Sc. Sekretaris : Yulinda, SE., M.Si., M.BA. Bendahara : Mega Mayasari S.E., M.Sc. Publikasi/Dokumentasi : Adhitomo Wirawan. S.ST., M.BA. Muhammad Ismet Lau, S.Tr.Kom Sugi Hapni Delima, S.E Priki Adimarta, S.S.T. Sobirin, S.Tr.AB. Tiara, S.Tr.Akun. Febrina Wulandari, S.Tr.Akun. Matheus Maruli, S.Tr.Akun. Atiqotun Nisa, S.Tr.AB.
Acara : Ely Kartikaningdyah, S.E., M.Si. Nur Rahmah Andayani, S.IP., M.Si.
Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB Moderator Paralel : Dwi Kartikasari, ST, M.B.A Nanik Lestari, S.E., M.S.AK Hendra Gunawan, S.E, M.Sc Penginapan & Humas : Rusda Irawati S.E., M.Si. Dewi Aprilianingrum Transportasi : Novita Anjelina PIC Lomba : Rahmat Hidayat S.AB., M.AB. Seto Sulakso Adi Wibowo, S.E., M.Sc. Danar Irianto, S.E., M.Acc., AK Hajan Hidayat S.PSi., M.M. Tenaga Kesehatan : Sugito, Rini IT : Muhammad Fattahila Rangkuti
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
iii | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
TIM REVIEWER Simposium Nasional Akuntansi Vokasi 6 (SNAV-6)
Tim Reviewer:
Ely Kartikaningdyah, S.E., M.Si (Politeknik Negeri Batam)
Hendra Gunawan, S.E., M.Sc (Politeknik Negeri Batam)
Sinarti, S.E., M.Sc (Politeknik Negeri Batam)
Nanik Lestari, S.E., M.S.Ak (Politeknik Negeri Batam)
Arif Darmawan, S.E., M.Sc., Ak (Politeknik Negeri Batam)
Dr. Nurafni Eltivia S.E., MSA., Ak., CFP., CA (Politeknik Negeri Malang)
Dr. Bahri, S.E., M.Si (Politeknik Negeri Ujung Pandang)
Dr.A.Razak, S.E.,MM.,Ak (Politeknik Negeri Pontianak)
Dr. Evada Dewata, S.E, M.Si, Ak, CA (Politeknik Negeri Sriwijaya)
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
KATA SAMBUTAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BATAM
Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga, Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-6 2017 dapat dilaksanakan dengan baik. Selamat datang disampaikan kepada Narasumber, Pemakalah, dan Peserta SNAV-6 di Batam. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang berorientasi kerja dan mengharuskan mahasiswa belajar di dua tempat pembelajaran yaitu di perguruan tinggi dan di industri sehingga terjadi sinergi antara pembelajaran di institusi pendidikan dengan pembelajaran di industri. Keahlian yang dihasilkan melalui jalur vokasi adalah salah satu solusi dalam menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan globalisasi. Kualitas pendidikan vokasi dijamin dengan diterapkannya standar pendidikan kejuruan yang dipatuhi secara nasional sebagai acuan proses pembelajaran sehingga institusi pendidikan bersama asosiasi profesi dan industri bertanggung jawab dalam hal menyusun dan mendesain kerangka pendidikan.
Peran politeknik dalam mengawali pembentukan karir akuntan sangat besar, sesuai dengan kebijakan pemerintahan saat ini yang sedang membangun pendidikan vokasi, Politeknik merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan yang terampil dan siap kerja dengan sertifikasi kompetensi yang wajib dimiliki oleh lulusan. Pemerintah saat ini gencar melakukan revitalisasi pendidikan profesi dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Upaya revitalisasi sangat diperlukan untuk menjadikan pendidikan profesi lebih unggul, kolaborasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci utama demi mewujudkan akuntan Indonesia yang berkompeten sehingga akuntan Indonesia bisa memiliki daya saing kuat di era MEA dan persaingan global yang semakin tanpa batas.
Politeknik Negeri Batam pada tahun ini terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-6 yang akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2017. Kegiatan SNAV pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2012 di Politeknik Negeri Semarang telah menjadi agenda tahunan yang rutin diadakan oleh perguruan tinggi vokasi yang menyelenggarakan pendidikan akuntansi. SNAV telah dijadikan sebagai agenda rutin yang membahas hasil-hasil penelitian bidang akuntansi guna meningkatkan pertukaran informasi dan kemampuan para praktisi, peneliti, pendidik, dan mahasiswa dalam melakukan penelitian di bidang akuntansi. SNAV ke-6 yang diikuti oleh banyak perguruan tinggi vokasi se-Indonesia kali ini mengangkat tema “Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Akuntansi Guna Meningkatkan Kompetensi Akuntan”. Kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Nunuy Nur Afiah, SE,Ak,M.Si,CA (Ketua Kompartemen Akuntan Publik Pendidik IAI) dan Ir.Drs.Asrizal Tatang, MT (Ketua Komisi Sertifikasi dan Lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)) yang telah bersedia menjadi narasumber. Tidak lupa, terimakasih disampaikan kepada para reviewer dan pemakalah baik yang berasal dari Batam maupun luar Batam. Saya sampaikan terima kasih kepada para panitia seminar dan pelaksana atas kerja keras yang telah dilakukan dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-6 2017.
Batam, 25 April 2017
Dr. Priyono Eko Sanyoto Direktur Politeknik Negeri Batam
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
KATA SAMBUTAN KETUA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BATAM
Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera, Puji syukur kami sampaìkan ke hadirat Allah SWT karena atas ridha-Nya Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam dapat menyelenggarakan Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) ke-6, yang menampilkan hasil riset terbaik di bidang akuntansi vokasi dari seluruh Indonesia. Simposium ini diselenggarakan di bawah koordinasi Forum Komunikasi Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik se-Indonesia dan Forum Direktur Politeknik Se-Indonesia. Simposium ini adalah wadah untuk sharing hasil penelitian bidang akuntansi khususnya yang bersifat terapan (applied research). Alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak terlaksanalah Simposium Nasional Akuntansi Vokasi (SNAV) yang Insya Allah, akan terus dilaksanakan rutin setiap tahun. Kendati SNAV di motori oleh Politeknik, namun para pemakalah sangat beragam asal perguruan tingginya, baik dari akademi, sekolah tinggi bahkan dari perguruan tinggi non vokasi. Bersamaan dengan simposium dilaksanakan juga pertemuan Forum Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri se-Indonesia. Yang menarik dari SNAV kali ini adalah adanya inisiatif dari Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik se-Indonesia untuk mengadakannya bersamaan dengan Olimpiade Akuntansi Vokasi (OAV) pertama yang juga diselenggarakan di Batam. Dengan adanya dua kegiatan ini, diharapkan SNAV menjadi lebih baik dan lebih dikenal di kalangan akademisi maupun peneliti bidang akuntansi, serta mahasiswa. Kami menyadari bahwa simposium ini tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan semua pihak. Kami rnengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas dukungan penuh dari Direktur Politeknik Negeri Batam beserta jajaran pimpinannya. Kami juga rnengucapkan terima kasih atas dukungan dari ketua IAI Wilayah Kepri atas acara ini. Selanjutnya, kami juga rnengucapkan terima kasih atas kerjasama dari Ketua Jurusan Aktintansi Politeknik se-Indonesia dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada reviewer dari Politeknik se- Indonesia atas kesediaannya mereviu makalah yang masuk. Teristimewa, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja sama rekan-rekan dari Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam yang telah bekerja keras sehingga simposium ini dapat terlaksana dengan baik. Terakhir, kami juga rnengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya simposium ini tanpa dapat kami sebutkan satu persatu. Akhir kata, kami berharap semua makalah yang dipresentasikan dalam simposium ini dapat memperkaya khasanah keilmuan akuntansi. Wassalamu’a1aikum. Wr. Wb.
Batam, 25 April 2017 Ketua Jurusan,
Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A.
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
iv | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
DAFTAR ISI Susunan Panitia ii
Tim Reviewer iii
Kata Sambutan Direktur Politeknik Negeri Batam iv
Kata Sambutan Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Batam v
Daftar Isi vi
ABSTRAK ARTIKEL SEKTOR PRIVAT AKMK (AKUNTANSI MANAJEMEN dan KEPERILAKUAN) P.AKMK-01 Analisis Variabel Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi
Implementasi Akuntansi Manajemen Lingkungan 2
P.AKMK-02 Faktor-Faktor Penentu Agresivitas Transfer Pricing 21
P.AKMK-03 Akuntabilitas Pemerintah Desa Berbasis Accountability Framework: Sebuah Studi Fenomenologi
46
P.AKMK-04 Interaksi antara Cognitive Entry Behavior dan Instructional Method dalam Pencapaian Kompetensi
56
P.AKMK-05 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), Motivasi Kerja, dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Inspektorat
68
P.AKMK-07 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Keefektifan Monitoring Control terhadap Eskalasi Komitmen dalam Pengambilan Keputusan Investasi
83
P.AKMK-10 Pembingkaian Scorecard dan Mekanisme Self-Explanation untuk Mengurangi Bias dalam Penyusunan BSC
144
P.AKMK-11 Manajemen dengan Kompetensi Pengguna sebagai Variabel Anteseden 156
P.AKMK-12 Potensi Peningkatan Profitabilitas Perusahaan Peternakan Ayam Petelur 170
P.AKMK-13 Pengaruh Management-Employee Relations dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
179
P.AKMK-14 Dampak Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Perbankan
186
P.AKMK-15 Pengaruh Implementasi Green Supply Chain Management terhadap Kinerja Operasional Perusahaan
196
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
v | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.AKMK-16 Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis dan Cara Menguranginya 208
P.AKMK-17 Akuntabilitas pada Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas Desa di Indonesia
217
P.AKMK-18 Pengaruh Kompensasi dan Kondisi Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Dosen pada Perguruan Tingginya
229
P.AKMK-19 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Keterampilan Usaha terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa di Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam
240
P.AKMK-20 Pengukuran Proses Transformasi Biologis Pada Komiditi Sapi Potong Di Kabupaten Bone
256
AKPM (AKUNTANSI KEUANGAN dan PASAR MODAL) P.AKPM-01 Pengungkapan Intellectual Capital di Indonesia 269
P.AKPM-02 Reaksi Pasar Modal Atas Diterapkannya Kebijakan Tax Amnesty 284
P.AKPM-03 Struktur Corporate Governance, Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Pengungkapan Enterprise Risk Management
294
P.AKPM-04 Biaya Keagenan, Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan 310
P.AKPM-05 Keputusan Penerbitan Sukuk Korporasi Bank Syariah : Perspektif Regulator Decisions Corporation Islamic Bank Sukuk Issuance : Regulatory Perspective
318
P.AKPM-09 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Hubungan Pengungkapan Other Comprehensive Income dengan Manajemen Laba pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
375
P.AKPM-10 Analisa Tingkat Keuntungan Menabung Saham sebagai Alternatif Investasi yang Menguntungkan
404
P.AKPM-12 Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental terhadap Harga Saham 430
P.AKPM-13 Pengaruh Prinsip Konservatisme Akuntansi terhadap Mekanisme Good Corporate Governance dan Kualitas Laba Perusahaan
438
P.AKPM-14 Dampak Larangan Ekspor Bijih (Raw Material atau Ore terhadap Nilai Perusahaan)
454
P.AKPM-15 Hubungan Informasi Akuntansi dan Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan
463
P.AKPM-16 Analisis Pengaruh Financial Distress, Firm Size, Growth Opportunity, Likuiditas dan Leverage terhadap Aktivitas Hedging Dengan Instrumen Derivatif Valuta Asing
474
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
vi | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
AKSR (AKUNTANSI SYARIAH) P.AKSR-02 Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Politeknik
untuk Berkarir di Lembaga Jasa Keuangan Syariah 516
P.AKSR-03 Determinan Perilaku terhadap Intensi Nasabah Bank Sumsel Babel Syariah
527
GCFA (GOOS GOVERNANCE, CSR, dan FRAUD, & FORENSIC ACCOUNTING) P.GCFA-01 Akuntansi: Modal Sosial, Sosial Ekonomi, dan Implementasi Corporate
Social Responsibility (CSR) PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang 545
P.GCFA-02 Pengaruh Struktur Pengendalian Internal dan Evektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pencegahan Fraud
564
P.GCFA-04 Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance
605
P.GCFA-06 Pengaruh Kompetensi Auditor Forensik dan Anti Fraud Program terhadap Fraud Detection Performance Menurut Persepsi Auditor BPK-RI dan KAP di Jakarta
633
P.GCFA-07 Pengaruh Model Corporate Culture dan Dimensi Sustainability Performance terhadap Kualitas Sustainability Reporting
656
P.GCFA-08 Penerapan Tanggung Jawab Sosial Stratejik (Strategic CSR) dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia)
678
P.GCFA-09 Analisis Atas Pelaporan Aktivitas Pertambangan dan Pengelolaan Lingkungan Oleh Perusahaan Pertambangan
692
P.GCFA-10 Analisis Penilaian Masyarakat terhadap Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Pipa Mas Putih
712
PAK (PENDIDIKAN AKUNTANSI)
P.PAK-01 Revitalisasi Kurikulum Program Studi Diploma Bidang Akuntansi Guna Meningkatakan Daya Saing Lulusan
720
P.PAK-02 Faktor-Faktor Penentu Niat Mahasiswa D-III Akuntansi untuk Memilih Karir Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Studi Empiris pada Mahasiswa Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)
733
P.PAK-03 Efektivitas Implementasi PSG pada DUDI Keahlian Akuntansi (Komparasi : SMK Negeri dan Swasta)
759
P.PAK-06 Jigsaw II Technique in Developing Reading Skill of Accounting 822
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
vii | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Department Students: Pre-Experimental Study
P.PAK-09 Asiknya Metode Role Playing dalam Perkuliahan Sistem Akuntansi (Studi Kasus Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang)
857
P.PAK-10 Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap Konsep Dasar Akuntansi
870
P.PAK-11 Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament terhadap Prestasi Mahasiswa pada Mata Kuliah Akuntansi Keuangan
884
P.PAK-12 [Re]Konstruksi Pendidikan Akuntansi pada Pendidikan Tinggi Vokasi: Suatu Refleksi Kritis
897
P.PAK-13 Rekonstruksi Pendidikan Vokasi Akuntansi di Era Digital 912
P.PAK-14 Strategi dan Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Keuangan (Studi Empiris di Politeknik Negeri Madiun)
922
PPJK (PERPAJAKAN)
P.PPJK-01 Mepengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Penghindaran Pajak
935
P.PPJK-02 Pengaruh Derivatif Keuangan terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Listed di Indonesia
948
P.PPJK-03 Pengaruh Direktur Independen, Karakteristik Dewan Direksi, dan Kompensasi terhadap Agresivitas Pajak
960
P.PPJK-04 Pengaksesan Data Bank : Target Pajak dan Kerahasiaan Nasabah Menurut Perundang-Undangan yang Berlaku di Indonesia
973
P.PPJK-05 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan P2 di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin
993
P.PPJK-06 Efektifitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Pencairan Tunggakan Pajak di KPP Pratama Banjarmasin
1004
P.PPJK-07 Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Wilayah Kota Banjarmasin dalam Prespektif UU No 28 Tahun 2009
1013
P.PPJK-08 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pajak Daerah di Kota Banjarmasin
1029
P.PPJK-09 Pengaruh Instrumen Pengalihan Laba terhadap Pemanfaatan Negara Lindung Pajak (Tax Haven Country)
1039
P.PPJK-10 Kepemilikan Investor Asing, Tata Kelola Perusahaan dan Aktivitas Penghindaran Pajak : ASEAN Corporate Governance Scorecard
1060
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
viii | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.PPJK-13 Persepsi Keadilan dalam Tax Amnesty Menurut Wajib Pajak Orang Pribadi Peserta dan Bukan Peserta Tax Amnesty
1111
P.PPJK-14 Konsekuensi Ekonomis dari Aggressive Financial Reporting dan Aggressive Tax Reporting (Studi Lintas Negara ASEAN)
1128
P.PPJK-15 Eksistensi Pendapatan Asli Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Depok
1142
P.PPJK-16 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak UMKM untuk Memiliki NPWP (Studi Kasus Pengusaha Songket di Kotamadya Palembang)
1159
P.PPJK-17 Pengaruh Book Tax Difference, Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Dan Tingkat Hutang terhadap Persistensi Laba
1175
P.PPJK-19 Analisis Pengaruh Information and Communication Technologies Literacy, E-Filing, dan E-Billing terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
1212
P.SIPE (SISTEM INFORMASI, PENGAUDITAN, dan ETIKA PROFESI)
P.SIPE-02 Pengembangan Aplikasi mobile Teller Lembaga Perkreditan Desa Berbasis Android
1249
P.SIPE-04 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1274
P.SIPE-05 Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadualan Perkuliahan Berbasis Komputer di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang
1288
P.SIPE-07 Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor, Struktur Audit dan Kualitas Audit terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas pada Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta)
1313
P.SIPE-08 Ketepatan IFRS, Keahlian Tugas Auditor dan Judgement Framework atas Opini Auditor
1324
P.SIPE-09 Persepsi Akuntan Profesional Mengenai Pentingnya Pendidikan Etika : Bukti Empiris pada Akuntan Profesional di Bali
1337
P.SIPE-10 Rancangan Sistem Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Sistem Kontrak Produk Batik Pekalongan
1345
P.SIPE-11 Analisis Penerimaan Aplikasi Sunfish HR dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)
1360
P.SIPE-12 Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan, Insentif Bagi Manajemen, Nilai Etis, dan Pengendalian Internal dalam Menyikapi Praktek Creative Accounting
1372
P.SIPE-13 Aplikasi Sistem Pendapatan dan Biaya pada UMKM Kerajinan Mendong Berkah Jaya Temanggung
1391
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
ix | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.SIPE-15 The Benefit of Mobile Banking: Is There a Time Lag? 1414
P.SIPE-17 Peran Kerjasama Komite Audit, Audit Eksternal dan Dukungan Manajemen terhadap Efektivitas Audit Internal
1422
SEKTOR PUBLIK
P.ASPAK (AKUNTANSI KEUANGAN)
P.ASPAK-01
Sikap dan Perilaku Aparatur Desa Mengadopsi Akuntansi Keuangan Daerah ke Akuntansi Pemerintah Desa di Indonesia
1464
P.ASPAK-03
Determinan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu
1501
P.ASPAK-04
Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2011-2015)
1514
P.ASPAK-05
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Biologis Perusahaan Taman Wisata di Provinsi Bali
1527
P.ASPAM (AKUNTANSI MANAJEMEN)
P.ASPAM-01 Pengujian Model Hubungan antara Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan dengan Profitabilitas
1619
P.ASPAM-02 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Skedul, Sasaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Pemoderasi Pengawasan Internal
1636
P.ASPAM-03 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan APBD Berbasis Kinerja pada DPPKAD Kabupaten Tegal
1649
P.ASPAM-04 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Barat
1664
P.ASPGG (AKUNTANSI MANAJEMEN)
P.ASPGG-01 Akuntabilitas Masjid dalam Bingkai Natural Caring 1680
P.ASPGG-02 Fenomenology Otonomi Khusus Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pendekatan Kualitatif Fiscal Decentralization Theory) 1698
P.ASPGG-03 Analisis Pengaruh Penggunaan Informasi Barang Milik Negara terhadap Rencana Kebutuhan Tahunan Barang Milik Negara (Studi pada: Politeknik Negeri Jakarta)
1720
P.ASPGG-04
Analisis Kinerja Finansial dan Nonfinansial Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui KJKS BMT
1733
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
x | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.ASPSIA (SISTEM INFORMASI DAN AUDITING)
P.ASPSIA-01 Pengaruh Persepsi Keamanan dan Privasi terhadap Minat untuk Menggunakan Internet Banking : Pendekatan Extended Technology Acceptance Model (TAM)
1753
P.ASPSIA-03 Desain Model Matris Penilaian Risiko (Risk Assessment) dalam Perencanaan Audit Umum (Studi pada : Satuan Pengawas Internal (SPI), Bagian Keuangan dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Politeknik Negeri Ujung Pandang)
1797
P.ASPSIA-04 Program Laku Pandai Brilink terhadap Peningkatan Pendapatan Agen Brilink
1822
P.ASPSIA-05 Pengaruh Profesionalisme, Role Stress dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor BPKP Provinsi Bali
1833
P.ASPSIA-06 Studi Fenomenologi atas Dilema Etis Auditor Internal Pemerintah 1850
P.ASPSIA-07 Peran Faktor Risiko Kepabeanan dalam Mengungkap Temuan Hasil Post Clearance Audit
1873
P.ASPSIA-08 Sebuah Kajian Kandungan Informasi dalam Laporan Pemerintah Daerah : Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Malang
1883
P.ASPSIA-09 Analisis Perbedaan Penerimaan Perilaku Audit Disfungsional Berdasarkan Gender
1900
P.ASPGG (GOOD GOVERNANCE)
P.ASPGG-01
Akuntabilitas Masjid dalam Bingkai Natural Caring 1753
P.ASPGG-03
Analisis Pengaruh Penggunaan Informasi Barang Milik Negara terhadap Rencana Kebutuhan Tahunan Barang Milik Negara
1797
P.ASPGG-05
Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia pada Sektor Informal dan Formal di Taiwan
1833
P.ASPGG-06
Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Program Proyek Operasi Nasional Agraria Studi Kasus Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bantul Yogyakarta
1850
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
xi | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
DAFTAR ARTIKEL PUBLIKASI JURNAL P.AKMK-06 Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja sebagai Variabel Moderating pada Fajar Grup
Journal of Applied Managerial Accounting
Polibatam
P.AKMK-08 Analisis Pengaruh PP 46 Tahun 2013 terhadap Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia Melalui Sektor UMKM
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.AKMK-09 Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen pada Perilaku Disfungsional
Journal of Applied and Taxation Polibatam
P.AKPM-06 Pengaruh Perataan Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riel terhadap Persistensi Laba
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis
Polibatam
P.AKPM-07 Pengaruh ROA, CAR, NPL, LDR, BOPO terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis
Polibatam
P.AKPM-08 Pengaruh Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Profitabilitas Perbankan
Jurnal Informasi Akuntansi dan
Keuangan (INFAK) Poltek Ujung Pandang
P.AKPM-11 Pengaruh Kebijakan Dividen dan Pertumbuhan Pendapatan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur
Jurnal Informasi Akuntansi dan
Keuangan (INFAK) Poltek Ujung Pandang
P.AKPM-17 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Aset dan Efektivitas Penggunaan Dana terhadap Laba Bersih
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.AKSR-01 Dampak Perubahan Suku Bunga Kebijakan dan Inflasi terhadap Portofolio Pembiayaan Perbankan Syariah
Jurnal Riset Akuntansi
Terapan Polsri
P.GCFA-03 Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan Corporate Social Responsibility terhadap Tax Avoidance
Journal of Applied Managerial Accounting
Polibatam
P.GCFA-05 Deteksi Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintah (Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Jember
Journal of Applied Managerial Accounting
Polibatam
P.PAK-04 Perilaku Berbagi Pengetahuan Akuntansi pada Dosen Akuntansi Kota Bengkulu: Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB)
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis
Polibatam
P.PAK-05 Model Aliansi untuk Peningkatan Kualitas Journal of Applied
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
xii | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Pembelajaran dan Penyerapan Kerja Alumni Business Administration Polibatam
P.PAK-07 Evaluasi Proses Belajar Mahasiswa dalam Akuntansi Biaya dengan Strategi Peninjauan Kembali Holly-Wood Squares
Journal of Applied Managerial Accounting
Polibatam
P.PAK-08 Perbandingan Nilai Akuntansi Aasa Dagang dan Pengantar Akuntansi 1 pada Dua Kurikulum Berbeda. Studi Kasus: Program Studi Akuntansi Vokasi UI
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.PPJK-11 Pengaruh Financial Distress, Real Earnings Management dan Corporate Governance terhadap Tax Aggressiveness
Journal of Applied Business Administration
Polibatam
P.PPJK-12 Analisis Pengaruh Tax Planning terhadap Ekuitas Perusahaan
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.PPJK-18 Pengaruh Tax Avoidance dan Board Diversity terhadap Kinerja Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.SIPE-01 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Kondisi Keuangan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.SIPE-03 Pengaruh Jenis, Spesialisasi Industri Auditor, Audittenure, Ukuran Perusahaan terhadap Going Concern Reporting
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.SIPE-06 Pemaknaan Proses Menuju Opini WTP : Sebuah Etnometodologi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.SIPE-14 Analisis Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Barang di PT. UNISEM Batam
Journal of Applied Business Administration
Polibatam
P.SIPE-16 Konsekuensi Penerimaan Opini Going Concern dan Kualitas Auditor terhadap Biaya Utang (Cost Of Debt)
Jurnal Akuntansi, Ekonomi, dan Bisnis
Polibatam
P.ASPAK-02
Fenomena Kualitas Informasi Laporan Keuangan dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderasi
Jurnal Informasi Akuntansi dan
Keuangan (INFAK Poltek Ujung Pandang)
P.ASPAK-06 Literasi Keuangan Pelaku UMKM Kota Semarang Jurnal Informasi Akuntansi dan
Keuangan (INFAK Poltek Ujung Pandang)
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
xiii | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.ASPAK-07 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi terhadap penerapan Akuntansi berbasis akrual pada pengelolaan barang milik negara
Journal of Applied Managerial Accounting
Polibatam
P.ASPAK-08 Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan CAR terhadap Penyaluran Kredit UMKM pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2007 - 2013
Jurnal Informasi Akuntansi dan
Keuangan (INFAK Poltek Ujung Pandang)
P.ASPAK-09 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P.ASPAK-10 Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Otonomi Khusus, dan Belanja Modal pada Tingkat Kemiskinan
Jurnal Riset dan Aplikasi Akuntansi
Manajemen (JRAAM) Polinema
P.ASPSIA-02
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Variabel Intervening Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Jurnal Riset dan Aplikasi Akuntansi
Manajemen (JRAAM) Polinema
P.ASPSIA-10
Analisis Skeptivitas Gubernur DKI Jakarta terhadap Kesahihan Laporan Audit BPK RI Ditinjau dari Standar Pemeriksaan Akuntan
Journal of Applied Accounting and
Taxation Polibatam
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1004 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
P.PPJK-06: EFEKTIFITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KPP PRATAMA BANJARMASIN
Asrid Juniar1), Alya Lipata Emas2)
1,2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat 1)[email protected], 2)[email protected]
Abstract
One domestic revenues the major source of funding and potential in national development finance comes from the taxation sector. role of the community in the fulfillment of tax obligations need to be increased by promoting awareness, understanding, and appreciation of that tax is the main source of financing the state and national development. In an effort to increase tax receipts in the sector, the government through the Directorate General of Taxation continues to implement a breakthrough in order to optimize revenues in this sector through policies issued. One of the steps taken by the Directorate General of Taxation is to reform the field of taxation, where the tax reform of 1983, tax collection system has undergone significant changes. Tax collection is a series of actions in order to repay the insurer tax and collection of taxes and fees by way of reprimand or warn, implement billing immediately and simultaneously, notify forced letter, proposing prevention, in the seizure, execute the hostage, and sell goods that have been seized. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis to analyze the data in order to obtain a clear picture of the data obtained and the literature in order to solve a problem. Based on the analysis of data obtained with the results of the tax arrears billing seen the warning letter from the nominal value of receivables disbursement of 2014 to 2015 have improved much from Rp17.066.135.269,00 to Rp35.583.496.390,00 delinquent tax collection by using forced letter seen from melting nominal value of receivables from 2014 to 2015 decreased slightly from Rp14.080.260.651,00 to Rp11.643.913.747,00 overall disbursement amount of receivables collection action from 2014 to 2015 experienced a lot of the rise of Rp32.323.684 .346,00 until Rp55.554.320.387,00. Keywords: Tax billing, Mail strikes, Forced letter
Abstrak
Salah satu penerimaan dalam negeri yang menjadi sumber dana utama dan sangat potensial dalam membiayai pembangunan nasional berasal dari sektor perpajakan. peran masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakan perlu ditingkatkan dengan cara mendorong kesadaran, pemahaman, dan penghayatan bahwa pajak adalah sumber utama pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Dalam usaha peningkatan penerimaan di sektor pajak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perpajakan terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan penerimaan di sektor ini melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu langkah yang diambil oleh Direktorat Jenderal Perpajakan ialah melakukan reformasi dibidang p e r p a j a k a n , d i m a n a d a l a m r e f o r m a s i p e r p a j a k a n t a h u n 1 9 8 3 , s i s t e m pemungutan pajak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penagihan pajak merupakan serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan cara menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita. Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang menganalisa suatu data dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dan literatur guna memecahkan suatu permasalahan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil Penagihan tunggakan pajak dengan surat teguran dilihat dari nilai nominal pencairan piutang dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami banyak peningkatan dari Rp17.066.135.269,00 sampai Rp35.583.496.390,00 penagihan tunggakan pajak dengan menggunakan surat paksa dilihat dari nilai nominal pencairan piutang dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami sedikit penurunan dari Rp14.080.260.651,00 sampai Rp11.643.913.747,00 jumlah keseluruhan
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1005 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
pencairan piutang dari tindakan penagihan dari tahun 2014 ke 2015 mengalami banyak kenaikan dari Rp32.323.684.346,00 sampai Rp55.554.320.387,00. Kata Kunci: Penagihan Pajak, Surat Teguran, Surat Paksa Pendahuluan
Salah satu penerimaan dalam negeri yang menjadi sumber dana utama dan sangat potensial dalam membiayai pembangunan nasional berasal dari sektor perpajakan. Peran masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakan perlu ditingkatkan dengan cara mendorong kesadaran, pemahaman, dan penghayatan bahwa pajak adalah sumber utama pembiayaan negara dan pembangunan nasional, dalam usaha peningkatan penerimaan di sektor pajak. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Suandy, 2011).
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Pajak terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan penerimaan di sektor ini melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu langkah yang diambil oleh Direktorat Jenderal Pajak ialah melakukan reformasi dibidang perpajakan, dimana dalam reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dalam self assessment system, wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri kewajiban pajaknya, sehingga melalui sistem administrasi perpajakan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat. Sistem ini menaruh kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menjalankan kewajiban-kewajiban perpajakannya. Hal tersebut tentu meletakkan tanggung jawab yang lebih besar kepada wajib pajak untuk melaksanakan kepercayaan tersebut dengan sebaik- baiknya. Oleh sebab itu, pemerintah terus memberikan pengertian kepada masyarakat tentang betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman mengenai pajak
bagi kelangsungan pembangunan nasional dan pembiayaan negara.
Penagihan pajak merupakan
serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan cara menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita. Tindakan tersebut berupa penagihan pajak pasif melalui himbauan dengan menggunakan surat tagihan atau surat ketetapan pajak. Selanjutnya berupa penagihan pajak aktif yang meliputi penerbitan surat teguran, pemberitahuan surat paksa, melaksanakan penyitaan, serta menjual barang yang telah disita berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang- Undang.
Sesuai dengan sistem perpajakan yang
dianut di Indonesia, maka tindakan penagihan pajak dilakukan setelah adanya pemeriksaan pajak dan setelah diterbitkannya Surat Ketetapan maupun Surat Keputusan Pajak (Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Keputusan (SK) Pembetulan, Surat Keputusan (SK) Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan pajak yang harus dibayar setelah lewat jatuh tempo pembayaran yang bersangkutan). Pencairan tunggakan pajak merupakan usaha-usaha yang telah diambil oleh fiskus dalam rangka mencairkan pajak yang terutang atau belum dibayar oleh wajib pajak karena suatu hal. Kajian Literatur
Fungsi pajak berarti kegunaan atau manfaat pokok dari pajak itu sendiri dan dikenal dua macam fungsi pajak, yaitu :
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1006 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
1. Fungsi budgetair disebut juga fungsi utama pajak, atau fungsi fiskal yaitu suatu fungsi dalam mana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana ke kas negara secara optimal berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. Fungsi ini disebut fungsi utama karena fungsi inilah yang mempunyai historis pertama kali timbul.
2. Fungsi regulerend atau fungsi mengatur disebut juga fungsi tambahan yaitu fungsi dimana pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis pajak yaitu :
1. Menurut sifatnya a) Pajak subjektif adalah pajak yang
pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. Contoh : Pajak Penghasilan (PPh).
b) Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
2. Menurut golongannya
a) Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib pajakdan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan.
b) Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3. Menurut lembaga pemungutnya
a) Pajak pusat adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
b) Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Pajak daerah dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Pajak Provinsi
Contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
2) Pajak Kabupaten/Kota Contoh : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan.
Terdapat tiga asas pemungutan pajak ,
yaitu : 1. Asas domisili
Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun berasal dar luar negeri.
2. Asas sumber Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
3. Asas kebangsaan Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
terdiri dari 3 sistem yaitu : 1. Official Assessment System yaitu suatu
sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1007 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
2. Self Assessment System yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
3. With Holding System Adalah sistem
pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untukmenentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Utang pajak adalah pajak yang masih
harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Menurut Suandy (2011) utang pajak
akan berakhir atau terhapus apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : 1. Pembayaran.
Pembayaran pajak dapat dilakukan Wajib Pajak dengan menggunakan surat setoran pajak atau dokumen lain yang dipersamakan. Pembayaran pajak dapat dilakukan di Kantor Kas Negara, Kantor Pos dan Giro atau di Bank Persepsi.
2. Kompensasi. Kompensasi terjadi apabila Wajib Pajak mempunyai tagihan berupa kelebihan pembayaran pajak. Jumlah kelebihan pembayaran pajak dapat dikompensasikan pada masa/tahun pajak berikutnya maupun dikompensasikan dengan pajak lainnya yang terutang.
3. Penghapusan utang. Penghapusan utang pajak dilakukan karena kondisi dari Wajib Pajak yang bersangkutan, misalnya Wajib Pajak dinyatakan bangkrut oleh pihak-pihak yang berwenang.
4. Daluwarsa. Daluwarsa diartikan sebagai daluwarsa penagihan. Hal ini untuk memberikan
kepastian hukum baik bagi Wajib Pajak maupun fiskus, maka diberikan batas waktu tertentu untuk penagihan pajak.
5. Pembebasan. Utang pajak tidak berakhir dalam arti yang semestinya tetapi karena ditiadakan. Pembebasan pajak biasanya dilakukan berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Misal dalam rangka meningkatkan penanaman modal maka pemerintah memberikan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu atau pembebasan pajak di wilayah-wilayah tertentu. Sesuai Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009, perubahan beberapa kali atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, bahwa Surat Ketetapan maupun Surat Keputusan yang menjadi dasar penagihan pajak yaitu Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak.
Metode Penelitian
Objek penelitian ini adalah pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin dengan data surat teguran, surat paksa dan pencairan piutang wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan dalam penelitian ini data kuantitatif ditunjukkan oleh data angka-angka dalam laporan perhitungan penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terhadap pencairan tunggakan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin. Periode pengamatan pada penelitian ini yaitu tahun 2014 – 2015. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1008 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Hasil dan Pembahasan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Banjarmasin sendiri memiliki wilayah kerja seluas 6.178,19 km2 yang meliputi 2 wilayah yaitu Kota Banjarmasin dengan 5 Kecamatan dan 50 kelurahan serta Kabupaten Barito Kuala dengan 17 Kecamatan dan 200 Kelurahan. Wilayah seluas itu merupakan tantangan tersendiri bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin dalam mengamankan target penerimaan Negara. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak mempunyai semboyan “Kami Himung Malayani Pian“ yang artinya bahwa dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak kami harus selalu memberikan yang terbaik dengan murah senyum, ramah dan dengan integritas tinggi sesuai dengan kode etik yang ada serta dengan Visi dan Misi KPP Pratama Banjarmasin.
Hingga akhir tahun, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin memiliki 136.593 Wajib Pajak, yang terdiri dari Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Bendaharawan, dengan rincian sebagaimana dipaparkan dalam tabel 1 berikut ini:
Tabel 1
Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin
Tahun WP Badan
WP OP WP Bendahara
Total
2013 9.299 92.862 2.108 104.269 2014 10.326 107.711 2.206 120.243 2015 11.395 122.694 2.504 136.593
Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Banjarmasin (2016) Secara umum bisa dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah wajib pajak maningkat. Jumlah wajib pajak tahun 2013 dan 2014 naik sebesar 15,32%. Jumlah wajib pajak tahun 2014 dan 2015 naik sebesar 13,59%. Berdasarkan data tersebut persentase perubahan jumlah wajib pajak menurun.
Tabel 2
Jumlah Surat Teguran yang Diterbitkan, Jumlah Surat Paksa yang Diterbitkan dan Pencairan Tunggakan Pajak Tahun 2014
Jumlah Surat Teguran Tindakan PenagihanPelaksanaan
Surat Paksa
Jumlah
(Lbr) Pencairan Piutang (Rp)
(Lbr) Pencairan Piutang (Rp)
Jurusita 1 168 5.117.234.830 55 737.128.196 6.407.734.308
Jurusita 2 309 7.682.715.901 642 8.255.791.481 16.562.424.526
Jurusita 3 212 4.266.184.583 1.619 5.087.340.974 9.353.525.512
Jumlah 689 17.066.135.269 2.316 14.080.260.651 32.323.684.346
Sumber : Seksi Penagihan pajak KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Secara umum dapat dilihat bahwa jumlah surat teguran yang dikeluarkan untuk menagih utang pajak terus meningkat, dengan meningkatnya jumlah surat teguran yang harus dikeluarkan menunjukkan semakin banyak WP yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Jumlah surat teguran pada tahun 2014 sebanyak 689 lembar dan jumlah surat paksa tahun 2014 adalah sebanyak 2.316 lembar. Jumlah dari penyampaian jurusita 1 adalah 19,82%, jurusita 2 51,23%, sedangkan untuk jurusita 3 adalah 28,93%.
Tabel 3
Jumlah Surat Teguran yang Diterbitkan, Jumlah Surat Paksa yang Diterbitkan dan Pencairan Tunggakan Pajak Tahun 2015
Jumlah Surat Teguran Tindakan Penagihan Pelaksanaan Surat Paksa
Jumlah Surat Paksa
Jumlah Piutang dan
Tindakan Penagihan
(Lbr) Pencairan Piutang
(Lbr) Pencairan Piutang
Jurusita 1 2.838 25.630.637.771 658 8.702.352.561 39.059.683.045
Jurusita 2 1.481 9.952.858.619 410 2.941.561.186 16.494.637.342
Jumlah 4.319 35.583.496.390 1.068 11.643.913.747 55.554.320.387
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Tahun 2015 jumlah surat teguran mengalami kenaikan yaitu mencapai 4.319 lembar sedangkan untuk jumlah surat paksa tahun 2015 hanya 1.068 lembar. Jumlah pencairan piutang surat teguran tahun 2015 di sampaikan jurusita 1 adalah 72.02% dan jurusita 2 adalah 27,97%. Jumlah pencairan piutang surat paksa yang disampaikan jurusita 1 adalah 74,73% dan jurusita 2 adalah 25,26%.
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1009 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Berikut adalah data mengenai penagihan pajak yaitu jumlah Surat Tagihan (ST), Surat Paksa (SP), Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), Pelaksanaan Lelang, Pemblokiran Rekening, Pencegahan Penanggung Pajak (PP) ke luar negeri dan jumlah pencairan piutang dari tindakan penagihan yang disajikan dalam tahun 2015.
Tabel 4
Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015 Nama
Jurusita Pajak/NIP
Jumlah Surat Teguran
(Lbr) Piutang (Rp) Pencairan Piutang (Rp)
1 2.838 181.507.673.435 25.630.637.771
2 1.481 65.628.368.687 9.952.858.619
Jumlah 4.319 247.136.042.122 35.583.496.390
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Secara umum dapat dilihat data kegiatan penagihan pajak tahun 2015 yang dapat disimpulkan bahwa jumlah keseluruhan dari Surat Teguran sebanyak 4.139 lembar, untuk jurusita 1 sebanyak 2.838 lembar dan untuk jurusita 2 sebanyak 1.481 lembar. Jumlah keseluruhan pencairan piutang dari jurusita 1 dan 2 adalah sebesar Rp35.583.496.390,00.
Tabel 5
Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015 Tindakan Penagihan
Nama Jurusita
Pajak/NIP
Pelaksanaan Surat Paksa
Pencairan
(Lbr) Piutang (Rp) Piutang (Rp)
1 658 24.804.490.152 8.702.352.561
2 410 28.370.958.341 2.941.561.186
Jumlah 1.068 53.175.448.493 11.643.913.747
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Secara umum dapat dilihat data kegiatan penagihan pajak tahun 2015 yang dapat disimpulkan bahwa Surat Paksa yang disampaikan oleh jurusita pajak 1 dan 2 sebanyak 1.068 lembar dan keseluruhan pencairan piutangnya sebanyak Rp11.643.913.747,00.
Tabel 6
Sambungan Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015
Tindakan Penagihan
Nama Jurusita
Pajak/NIP
Jumlah SPMP Nilai Taksiran
Pencairan Piutang (Rp)
(Lbr) Piutang (Rp) (Rp)
1 198 50.538.300.568
708.856.356
2 189 65.076.561.667
1.303.978.997
Jumlah 387 115.614.862.235 - 2.012.835.353
Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Sebelum diterbitkannya Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) perlu diterbitkan surat teguran dan surat paksa terlebih dahulu karena surat paksa memiliki kekuatan hukum untuk menindak suatu hal yang merupakan dasar untuk melaksanakan SPMP, dari data penagihan pajak dapat disimpulkan bahwa jumlah Lelang SPMP yang disampaikan oleh jurusita 1 dan 2 berjumlah 387 lembar dan pencairan piutang yang disampaikan oleh jurusita tersebut sebanyak Rp2.012.835.353,00.
Tabel 7
Sambungan Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015
Tindakan Penagihan
Nama Jurusita
Pajak/NIP
Pelaksanaan Lelang
Jumlah Lelang
Piutang (Rp)
Nilai Limit (Rp)
Pencairan Piutang
(Rp)
1 1 9.613.000 9.613.000 8.906.000
2 1 8.577.000 8.577.000 8.425.000
Jumlah 2 18.190.000 18.190.000 17.331.000
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Pelaksanaan lelang terjadi karena WP
tersebut belum melunasi utang pajaknya dan dari data di atas untuk tahun 2015 terdapat jumlah lelang sebanyak 2, nilai limit sebanyak Rp18.190.000,00 dan jumlah keseluruhan junlah pencairan piutang sebanyak Rp17.331.000,00.
Tabel 8
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1010 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Sambungan Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015
Tindakan Penagihan
Nama Jurusita
Pajak/NIP
Pemblokiran Rekening
Permintaan Blokir Jumlah Blokir Pencairan
Jumlah WP/PP Piutang (Rp) Jumlah
WP/PP Piutang (Rp) Piutang (Rp)
1 175 25.585.477.960 43 13.592.596.790 4.008.930.357
2 86 14.156.904.551 18 10.894.696.285 2.287.813.540
Jumlah 261 39.742.382.511 61 24.487.293.075 6.296.743.897
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Setelah penyampaian surat paksa WP tidak membayar maka Kantor Pajak akan mengambil tindakan berupa Pemblokiran Rekening WP untuk melunasi utang pajak, dari data di atas terdapat 261 orang jumlah WP/PP keseluruhan, jumlah piutang Permintaan Blokir sebanyak Rp39.742.382.511,00. Jumlah WP/PP untuk Jumlah Blokir sebanyak 61 orang dan jumlah piutang keseluruhan sebanyak Rp24.487.293.075,00 dan pencairan piutang keseluruhannya sebanyak Rp6.296.743.897,00.
Tabel 9
Sambungan Kegiatan Penagihan Pajak Tahun 2015
Tindakan Penagihan
Nama Jurusita
Pajak/NIP
Pencegahan PP Ke Luar Negeri Penyanderaan
Jumlah Cegah
Piutang (Rp) Pencairan Piutang
(Rp)
Jmlah Sandera Pencairan Piutang
Jumlah WP/PP
Jumlah WP/PP (Rp) (Rp)
1 5 61.636.846.235 - - - -
2 5 51.832.170.440 - - - -
Jumlah 10 113.469.016.675 0 0 0 0
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Banjarmasin (2016)
Pencegahan Penanggung Pajak adalah larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak tertentu yang keluar dari wilayah Indonesia berdasarkan alasan yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Pencegahan tersebut sangat selektif dan hati-hati tidak boleh sewenang-wenang. Dari data kegiatan penagihan pajak tahun 2015 terdapat jumlah WP/PP yang dicegah sebanyak 10 orang dan jumlah cegahnya sebanyak
Rp113.469.016.675,00 dan jumlah pencairan piutang tidak ada.
Penyanderaan pada data kegiatan
penagihan pajak tahun 2015 yang wujudnya berupa pengekangan sementar waktu terhadap kebebasan Penanggung Pajak dengan menempatkan di tempat tertentu tidak ada jumlah WP/PP yang disandera dan tidak ada jumlah pencairan piutangnya. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penagihan tunggakan pajak dengan surat
teguran dilihat dari nilai nominal pencairan piutang dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami banyak peningkatan dari Rp17.066.135.269,00 menjadi Rp35.583.496.390,00.
2. Penagihan tunggakan pajak dengan menggunakan surat paksa dilihat dari nilai nominal pencairan piutang dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami sedikit penurunan dari Rp14.080.260.651,00 menjadi Rp11.643.913.747,00.
3. Jumlah keseluruhan pencairan piutang dari tindakan penagihan dari tahun 2014 ke 2015 mengalami banyak kenaikan dari Rp2.323.684.346,00 menjadi Rp55.554.320.387,00.
4. Efektivitas penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terbukti efektif, karena penerimaan pencairan piutang pajak mengalami peningkatan. Beberapa saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan kedepannya:
1. KPP Pratama Banjarmasin perlu melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak tentang keutamaan membayar pajak agar pencairan piutang dengan surat teguran tidak mengalami peningkatan setiap tahunnya.
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1011 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
2. KPP Pratama Banjarmasin perlu melakukan penyuluhan-penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak tentang keutamaan membayar pajak agar pencairan piutang dengan surat teguran bisa lebih menurun lagi yang artinya Wajib Pajak patuh dalam membayar pajak.
3. KPP Pratama Banjarmasin perlu
mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak yang dapat membantu kelancaran proses penagihan pajak agar piutang pajak dari tindakan penagihan tidak meningkat.
Daftar Rujukan
Direktorat Jenderal Pajak, Undang-
Undang RI No. 16/ 2009. Jakarta : Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Erwis, Nana Adriana. (2012). Efektivitas
Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Skripsi. Universitas Hasannudin
Komalasari, Rice Diah. (2010). Pengaruh
Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP), Terhadap Tingkat Kepatuhan dan Kesadaran Wajib Pajak atau Penanggung Pajak Orang Pribadi dalam Menjalankan Kewajiban Perpajakan. Skripsi. Universitas Jamber
Muda, Hazra, dkk. (2015). Penagihan pajak
dengan surat teguran dan surat paksa dampaknya terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bitung. Jurnal EMBA. Vol.3 No.4 Desember 2015
Mardiasmo. (2011). Perpajakan.
Yogyakarta: Edisi Revisi : Penerbit Andi
Ningsih, Widhya. (2008). Analisis Pengaruh
Surat Teguran, Surat Paksa, Dan
Penyitaan Monetary Asset Di Bank Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah
Putri, Elza Syawaliani. (2014). Analisis
Efektivitas dan Kontribusi Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak. Widyatama Repository. Universitas Widyatama.
Resmi, Siti. (2015). Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta : Penerbit : Salemba Empat
Ritonga, Pandapotan. (2012). Pengaruh
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Jurnal Ilmiah Saintikom. Vol.11 No.3 September 2012.
Sari, Ratna Puspita dan Adang. (2013).
Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Depok. lib.ui.ac.id. Universitas Indonesia
Suandy, Erly. (2013). Hukum Pajak.
Jakarta: Penerbit : Salemba Empat Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta
Syahab, M Zakiah dan Hantoro AG.
(2008). Pengaruh Penagihan Pajak dan Surat Paksa Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol.13 No.2 Agustus 2008
Tanuwijaya, Jessica dan Doni Budiono.
(2014). Proses Penagihan Pajak Berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Tax & Accounting Review. Vol.4 No.1
Velayati, Mala Rizkika, dkk. (2013).
Analisis Efektivitas dan Kontribusi Tindakan Penagihan Pajak Aktif dengan Surat Teguran dan Surat Paksa Sebagai Upaya Pencairan Tunggakan
P r o c e e d i n g S i m p o s i u m N a s i o n a l A k u n t a n s i V o k a s i k e - 6
1012 | S N A V - 6 | E - I S S N : 2 5 7 9 - 5 0 3 1 | I S S N : 2 3 0 2 - 7 4 1 X
Pajak. Studentjournal Administrasi Bisnis FE UB. Universitas Brawijaya.