Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

14
Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang 138 SISHANKAMRATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA Anton Suwito SMA Negeri 1 Lasem [email protected] Abstrak Latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA) yang merupakan usaha pertahanan dan keamanan negara. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) dilakukan karena 1. Kebhinnekaan Indonesia sekaligus posisi Negara Indonesia yang terletak di posisi silang dunia sangat rentan dengan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari negara lain, 2. Pergolakan antar suku, antar agama, ras dan antar golongan serta sentimen daerah sangat berpotensi memicu konflik horisontal maupun vertikal, 3. Sebagai perwujudan Upaya Bela Negara yang diatur dalam UUD NRI tahun 1945 pasal 27 ayat ra berhak dan wajib ikut serta dalam upaya 4, Adanya ancaman militer dan non militer yang mengancam keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem Pertahanan dan Keamanan yang bersifat semesta, bercirikan : Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negaradiabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat, Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis sebagai Negara kepulauan. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mengetahui dan memahami konsep tentang sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA), pola-pola operasi dalam SISHANKAMRATA, konsep ketahanan nasional, sifat dan asas ketahanan nasional, ancaman terhadap ketahanan nasional Indonesia, dan upaya peningkatan ketahanan nasional melalui SISHANKAMRATA. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam hal ini Ketahanan nasional bangsa Indonesia. Sifat ketahanan nasional adalah Mandiri, Dinamis, Manunggal dan Wibawa. Asas-asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun, berlandaskan Pancasila UUD NRI tahun 1945 dan wawasan nusantara. Asas-asas tersebut adalah asas kesejahteraan dan keamanan Asas mawas ke dalam dan ke luar, asas kekeluargaan, asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu. Kesimpulan dalam tulisan makalah ini adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) pada hakekatnya adalah merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan Negara yg seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah Negara sebagai satu kesatuan pertahanan yg utuh dan menyeluruh. Sishankamrata merupakan pilihan yg paling tepat bagi pertahanan Indonesia yg diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) merupakan strategi untuk menghadapi ancaman militer dan non militer demi peningkatan ketahanan nasional Indonesia yang bersifat mandiri, dinamis, manunggal dan wibawa. Kata Kunci : Sishankamrata, Ketahanan Nasional

Transcript of Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Page 1: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

138

SISHANKAMRATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Anton Suwito

SMA Negeri 1 Lasem [email protected]

Abstrak

Latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA) yang merupakan usaha pertahanan dan keamanan negara. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) dilakukan karena 1. Kebhinnekaan Indonesia sekaligus posisi Negara Indonesia yang terletak di posisi silang dunia sangat rentan dengan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari negara lain, 2. Pergolakan antar suku, antar agama, ras dan antar golongan serta sentimen daerah sangat berpotensi memicu konflik horisontal maupun vertikal, 3. Sebagai perwujudan Upaya Bela Negara yang diatur dalam UUD NRI tahun 1945 pasal 27 ayat

ra berhak dan wajib ikut serta dalam upaya 4, Adanya ancaman militer dan non militer yang mengancam keutuhan dan

kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem Pertahanan dan Keamanan yang bersifat semesta, bercirikan : Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negaradiabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat, Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis sebagai Negara kepulauan. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mengetahui dan memahami konsep tentang sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA), pola-pola operasi dalam SISHANKAMRATA, konsep ketahanan nasional, sifat dan asas ketahanan nasional, ancaman terhadap ketahanan nasional Indonesia, dan upaya peningkatan ketahanan nasional melalui SISHANKAMRATA. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam hal ini Ketahanan nasional bangsa Indonesia. Sifat ketahanan nasional adalah Mandiri, Dinamis, Manunggal dan Wibawa. Asas-asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun, berlandaskan Pancasila UUD NRI tahun 1945 dan wawasan nusantara. Asas-asas tersebut adalah asas kesejahteraan dan keamanan Asas mawas ke dalam dan ke luar, asas kekeluargaan, asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu.

Kesimpulan dalam tulisan makalah ini adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) pada hakekatnya adalah merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan Negara yg seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah Negara sebagai satu kesatuan pertahanan yg utuh dan menyeluruh. Sishankamrata merupakan pilihan yg paling tepat bagi pertahanan Indonesia yg diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) merupakan strategi untuk menghadapi ancaman militer dan non militer demi peningkatan ketahanan nasional Indonesia yang bersifat mandiri, dinamis, manunggal dan wibawa. Kata Kunci : Sishankamrata, Ketahanan Nasional

Page 2: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

139

1. PENDAHULUAN Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terlepas dari perjalanan

sejarah yang sangat panjang, yang dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh rakyat Indonesia dalam rangka mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan. Perjuangan yang dilandasi perasaan senasib dan sepenanggungan telah melahirkan kemerdekaan yang di proklamirkan oleh Bung karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Kewaspadaan nasional demi tetap tegaknnya NKRI sangat dibutuhkan oleh segenap elemen Bangsa. Di sisi lain Kebhinnekaan Indonesia sekaligus posisi Negara Indonesia yang terletak di posisi silang dunia sangat rentan dengan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari negara lain. Hal ini mempunyai potensi sekaligus tantangan. Dikatakan potensi apabila akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinnekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinnekaan mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat sempit dan meledak, yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan bangsa dan ketahanan nasional.

Pergolakan antar suku, antar agama, ras dan antar golongan serta sentimen daerah sangat berpotensi memicu konflik horisontal maupun vertikal, munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Papua Merdeka, Negara Islam Indonesia (NII), Aksi terorisme yang menyebabkan munculnya kasus Bom Bali I dan Bom Bali II, kelompok Gavatar dan yang baru baru ini muncul yaitu Gerakan ISIS merupakan sebuah ancaman yang mengarah pada usaha untuk mendirikan negara sendiri yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu sangat diperlukan sebuah upaya dan langkah strategis untuk mengatasi kondisi tersebut. Menteri Pertahanan Republik Indonesia Riyamizard Riyacudu telah mencanangkan program upaya bela negara bagi rakyat Indonesia yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk ditempa dan dilatih tentang kemiliteran, dalam rangka membantu TNI dan POLRI untuk mewujudkan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Serta memperkokoh ketahanan nasional Indonesia. Upaya Bela Negara yang diatur dalam UUD NRI tahun 1945 pasal 27 ayat

tindakan warga negara dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Tekad upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan senjata dan berperang melawan ketidakadilan, melainkan mencakup semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan

Page 3: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

140

bernegara dalam mencapai tujuan nasional yaitu mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilih dan membedakan setiap tingkatan dalam bernegara. Maka berpijak dari kondisi tersebut sangat diperlukan sebuah sistem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA) dalam rangka untuk peningkatan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam hal ini Ketahanan nasional bangsa Indonesia. Karena kita ketahui sistem pertahanan dan keamanan Negara kita saat ini sangat jauh dari kenyataan dan harapan rakyat semesta, seperti masih banyak terjadi ketimpangan sosial baik di dalam atau pun di luar aparatur Negara kita, Kasus atau konflik perbatasan Indonesia dengan Malaysia, aksi terorisme serta kasus-kasus lain yang mengancam keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. PEMBAHASAN A. Konsep Sishankamrata (Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat

Semesta) SISHANKAMRATA adalah upaya pengerahan seluruh kekuatan nasional secara total dan integral, dengan mengutamakan kekuatan dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjamin keutuhan bangsa serta mengamankan segala upaya dalam mencapai tujuan nasionalnya. Pada masa Orde Baru, SISHANKAMRATA menempatkan ABRI sebagai komponen utama, rakyat sebagai komponen dasar, dan segenap sumber daya alam serta kekuatan nasional lainnya sebagai komponen pendukungnya. Namun pada masa Reformasi sekarang ini, dimana dwifungsi ABRI telah dihapuskan melalui Tap MPR No.VI/MPR/2000 dan Tap MPR No.VII/MPR/2000, yang menetapkan TNI dan Polri secara kelembagaan terpisah sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, SISHANKAMRATA-pun turut mengalami perubahan, dimana dalam hal ini TNI sebagai alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan, sedangkan Kepolisian sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Tentunya peranan TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidaklah sendirian, melainkan melibatkan masyarakat sebagai komponen dasar, dan segenap sumber daya alam serta kekuatan nasional lainnya sebagai komponen pendukungnya. Walaupun rakyat dalam teorinya ditetapkan sebagai komponen dasar dalam SISHANKAMRATA, namun dalam kenyataannya rakyat hanyalah komponen cadangan dan komponen pendukung

Page 4: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

141

semata. Oleh karena itu, tugas pokok untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara tetaplah berada di pundak TNI dan Polri. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. (UUD NRI Tahun 1945 pasal 30 ayat (2). Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (UUD NRI Tahun 1945 pasal 30 ayat (3). Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. (UUD NRI Tahun 1945 pasal 30 ayat (4). Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta bercirikan : Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negaradiabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat, Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis sebagai Negara kepulauan. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA) dilaksanakan dalam rangka upaya untuk mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. (Buku Paket PPKn Kelas XI Kurikulum 2013) B. Pola-Pola Operasi Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta

(Sishankamrata) 1. Pola Operasi Pertahanan, bertujuan untuk menggagalkan serangan dan acaman dari kekuatan perang musuh,dengan jenis-jenis perlawanan rakyat dan pertahanan sipil merupakan unsur yang penting dalam kekuatan perang dengan angkatan bersenjata sebagai intinya. Tahap-tahap operasi pertahanan: a. Tahap operasi defensif strategis digunakan apabilaperbandingan kekuatan

perang antar musuh dengan kita.sehinga tidak memungkinkan bagi kita melakukan operasai ofensif strategis yang diselengarakan berlandaskan : 1 Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan Negara 2 Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis- garis komunikasi antar

pulau. b. Tahap operai ofensif strategi bertujuan untuk menghancurkan kekuatan

perang musuh atau memaksanya menyerah baik dalam bentuk ofensif awal atau ofensif balas.Operasi efensif strategis digunaksuhan apabila perbandingan antara kekuatan perang musuh dangan kita adalah sedemikian rupa,sehingga meenguntungkan kita.

Page 5: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

142

2. Pola operasi keamanan dalam negeri. Pola opersi keamanan dalam negeri,ialah kerangka tetap dalam

mengunakan segala unsure kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau mengembalikan kekuasaan pemerintah Negara RI terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri. a. Tujuan:memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah RI . b. Sifat melakukan perbaikan serasi atau merata terhadap daerah yang terganggu

keamanan atau kestabilannya. 3. Pola operasi intelijen strategis.

Operasi intelijen strategis adalah semua oprasi untuk menjalankan kegiatan intelijen,dan perang urat syaraf di tingkat strategis.tujuan intelijensi yaitu: a. Memperoleh informasi yang di perlukan untuk pelaksanaan strategi nasional

pada umumnya dan operasi hankamnas pada khususnya. b. Menghancurkan sumber yang mengancam keamanan dalam kawasan wilayah

musuh. c. Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan tertutup lainnya untuk

mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan. Sifat operasi intelejensi strategis yaitu menyesuaikan dengan keadaan politik

nasional, dilakukan diluar wilayah nasional, dan pada dasarnya bersifat tertutup yang disesuaikan dengan ruang dan waktu. 4. Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara

Pola operasi kerja sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara merupakan salah satu pola utama sishankamrata. Agar dalam melaksanakan pembangunan dapat berhasil dengan baik, diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti bahwa kekacoan dan gangguan keamanan harus dicegah.

Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi kemungkinan gangguan seperti (keamanan, stabilitas nasional, dan perdamaian). Kerjasama hankam justru melihat kedalam untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi dikawasan tersebut. Kerjasama ini ingin menciptakan suatu kawasan yang damai dan bebas dari pengaruh Negara-negara lain.Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan bersama mengenai bagaimana mewujudkan daerah damai.

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khususnya di bidang Pertahanan Keamanan, Penentuan sistem Pertahanan dan Keamanan suatu Negara dilakukan berdasarkan 3 kemungkinan atau cara:

a. Peniruan dari sistem pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana dilakukan oleh Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari Negara-negara ang telah menjajahnya dan al ini mungkin kurang sesuai dengan situasi dan kndisi negra-negara yang bersangkutan.

Page 6: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

143

b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang sesuai dengan keadaan sebenarnya dari Negara dan bangsa yang memilihnya.

c. Usaha suatu bangsa di bidang pertahanan keamanan berdasarkan falsafah, identitas, kondisi lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan kondisi yang mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa tersebut. Penentuan sistem ini yang dapat dikatakan yang paling tepat, karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi bangsa yang bersangkutan.

C. Konsep Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis yang dimiliki suatu bangsa, di dalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan nasional ini diperlukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang baik secara langsung atau tidak langsung yang akan membahayakan kesauan, keberadaan, seta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ancaman-ancaman ini mungkin datang dari dalam atau dari luar. Jadi secara lengkap istilah ketahanan nasional atau geostrateginasional dapat dirumuskan sebagai berikut :

mampu mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakanintegritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan

Pengertian ketahanan nasional ini diungkapkan dalam bentuk diagram, yang disebut dengan diagram konsep ketahanan nasional di bawah ini :

MEMBAHAYAKAN -INTEGRITAS - IDENTITAS

- KELANGSUNGAN HIDUP

BANGSA DAN NEGARA

KEMAMPUAN DARI DALAM

MENGEMBANG KAN KEKUATAN

NASIONAL

KONDISI DINAMIS

KEULETAN DAN KETAHNGUHAN

LAWAN

LAWAN

TANTANGAN ANCAMAN NASIONAL

HAMBATAN GANGGUAN DARI

LUAR TIDAK LANGSUNG

Page 7: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

144

Ketahanan nasional pada hakekanya secara singkat dapat disimpulkan kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya demi kejayaan bangsa dab negara. (NOOR Ms BAKRY : 327-328) D. Sifat Dan Asas Asas Ketahanan Nasional

1. Sifat Ketahanan Nasional a. Mandiri

Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (indenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

b. Dinamis Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

c. Wibawa Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

d. Konsultasi dan Kerjasama Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

2. Asas-asas Ketahanan Nasional Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari : a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan kemakmuran dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan harapan dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.

Page 8: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

145

Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.

b. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

c. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar. 1. Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

2. Mawas ke Luar Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

d. Asas Kekeluargaan Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

E. Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia Negara Indonesia yang terletak di posisi silang dunia. Posisi silang tsb

merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integritas nasional bangsa Indonesia termasuk ketahanan nasional. Ancaman tersebut dapat datang dari luar dan dalam negeri dalam berbagai dimensi kehidupan, biasanya berupa ancaman militer dan non militer.

1. Ancaman Militer (bidang hankam) Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan

terorganisasi yg dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, keselamatan segenap bangsa.Dapat

Page 9: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

146

berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi terror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

2. Ancaman non militer Pada hakekatnya ancaman yg menggunakan faktor-faktor non

militer dinilai mampu membahayakan bangsa Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh negatif dari globalisasi. Ancaman non militer dapat berdimensi di bidang ipoleksosbud. a. Ancaman di bidang ideologi

Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akan tetapi bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misal paham liberalisme (AS) yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Paham ini mempengaruhi semua Negara di dunia sbg akibat dari era globalissi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Tetapi umumnya yang diambil justru pengaruh negatif seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan seks bebas, dsb. Tentu saja bila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia.

b. Ancaman di bidang politik Dapat bersumber dari luar maupun dalam negeri. Dari luar negeri,

ancaman ini dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia, berupa intimidasi, provokasi, atau blockade politik. Ancaman ini diperkirakan kedepannya masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dan fungsi pertahanan non militer untuk menghadapinya. Sedangkan ancaman yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dengan pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggunakan kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah, dan juga ancaman separatisme. Separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Sehingga separatisme sulit dihadapi dengan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa.

c. Ancaman di bidang ekonomi Saat ini tidak ada lagi Negara yang mempunyai kebijakan ekonomi

yang tertutup dari pengaruh lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yg semakin terintegrasi dengan tanpa rintangn batas teritorial Negara. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk global dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-

Page 10: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

147

produk global ke dalam pasar domestic. Hal tsb tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.

Adapun pengaruh negatif ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya : 1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan

adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas Negara.

2. Cepat atau lambat perekonomian Negara kita akan dikuasi oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia yang pada akhirnya mereka dapat menekan pemerintah kita.

3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat persaingan bebas.

4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.

5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. d. Ancaman di bidang sosial budaya

Dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan luar negeri. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan, yang dapat memunculkan permasalahan seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tsb akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.

Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya : 1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-

barang dari luar negeri. 2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai

suatu nilai tertinggi. 3. Adanya sikap individualisme. 4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu

berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu. 5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian

dan kesetiakawanan sosial. 6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan

bermasyarakat.

F. Upaya Peningkatan Ketahanan Nasional Melalui Sishankamrata Upaya peningkatan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan berbagai strategi, Dalam hal ini Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta menjadi penopang utama dalam peningkatan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Di sisi lain strategi yang ditempuh dalam mengatasi berbagai ancaman militer dan non militer perlu dilakukan secara intensif demi

Page 11: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

148

pertahanan dan keamanan negara, Strategi dalam mengatasi ancaman militer dan non militer tersebut adalah : 1. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Sehingga harus diterapkan strategi yg tepat untuk mengatasinya. UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 30 ayat (1) sampai ayat (5) telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia untuk mengatasinya. Dalam pasal tersebut ditegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan Negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh WNI. Jadi tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan NKRI.

Ditegaskankan juga bahwa strategi yang digunakan untuk mengatasi berbagai ancaman militer adalah dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Pada hakekatnya adalah merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan Negara yg seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah Negara sebagai satu kesatuan pertahanan yg utuh dan menyeluruh. Sishankamrata merupakan pilihan yg paling tepat bagi pertahanan Indonesia yg diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta bercirikan : a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negaradiabdikan

oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi

upaya pertahanan. c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara

menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis sebagai Negara kepulauan.

Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan

pada doktrin dan strategi Sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan dapat terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan sinergis antara unsur militer dengan unsur lainnya, maupun antara kekuatan militer dan nir militer. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam keterpaduan 3 kekuatan militer RI, yaitu antara kekuatan darat, laut dan udara. Sedangkan keterpaduan antara kekuatan militer dan nir atau non militer diwujudkan antar komponen utama, cadangan dan pendukung. Keterpaduan tersebut diperlukan baik dalam rangka menghadapi ancaman tradisional maupun non tradisional. Ancaman non tradisional adalah ancaman yg dilakukan oleh aktor non Negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan Negara, dan

Page 12: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

149

keselamatan bangsa Indonesia. Ancaman ini merupakan ancaman faktual saat ini bagi Indonesia, seperti gerakan separatis bersenjata, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian SDA, penyelundupan, kejahatan lintas Negara, dan berbagai bentuk aksi illegal lain yg berskala besar. Oleh karenanya kekuatan pertahanan, terutama TNI juga disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna menghadapi ancaman non tradisional (berdasarkan keputusan politik pemerintah.

2. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non Militer Ancaman non militer yang dihadapi Indonesia dalam membangun

integrasi nasional juga tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu diperlukan strategi pertahanan non militer, yaitu segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek ipoleksosbud, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.

a. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik Ada 4 hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam

bidang ideology dan politik, yaitu demokratisasi, kebebasan keterbukaan dan HAM. Keempat hal tersebut oleh Negara-negara adidaya (AS dan sekutunya) dijadikan standart atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong sebagai negara berkembang.

Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai Negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerjasama dengan Negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sbb : 1. Mengembangkan demokrasi politik. 2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik. 3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan

fungsi dan peranannya secara baik dan benar. 4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan

pemerintahan yg bersih dan berwibawa. 5. Menegakkan supremasi hukum. 6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

b. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh

untuk melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam segala hal. Untuk mewujudkan hal tsb, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal : 1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi

domestic untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat.

Page 13: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

150

2. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani.

3. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat (murah dan terjangkau)

4. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia dan WTO.

5. Mempererat kerjasama dengan sesama Negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan Negara-negara maju.

c. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Kehidupan sosial budaya di Negara-negara berkembang, perlu diperhatikan gejala perubahan yg terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Faktor yg memegang peranan penting salah satunya adalah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor-faktor itu berasal dari dalam maupun dari luar. Biasanya yg berasal dari luar lebih banyak menimbulkan perubahan. Pengaruh dari luar yg perlu diperhatikan adalah hal-hal yg tidak menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa Indonesia. Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yg tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

KESIMPULAN 1. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHAMKAMRATA)

merupakan usaha pertahanan dan keamanan negara. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan Rakyat sebagai kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

2. Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta bercirikan : a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negaradiabdikan

oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi

upaya pertahanan.

Page 14: Proceeding EKONOMI DAN KETAHANAN NASIONAL

Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017 FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

151

c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi geografis sebagai Negara kepulauan.

3. Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA) merupakan strategi untuk menghadapi ancaman militer dan non militer demi peningkatan ketahanan nasional Indonesia yang bersifat mandiri, dinamis, manunggal dan wibawa.