UNIMED-Proceeding-28360-Prosiding Seminar Nasional UNJ.pdf

22
Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur 13220 iHFi IKATAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Psb Lt. 1. Kampus Universitas Negeri Jakarta Rawamangun, J a ka rla 13220, lndo n es ia Tlp. (021)7490941 http://iptpi.net. Email:[email protected]

Transcript of UNIMED-Proceeding-28360-Prosiding Seminar Nasional UNJ.pdf

  • Program Pascasarjana Teknologi PendidikanUniversitas Negeri JakartaJl. Rawamangun Muka,Jakarta Timur 13220

    iHFiIKATAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKANPsb Lt. 1. Kampus Universitas Negeri Jakarta

    Rawamangun, J a ka rla 13220, lndo n es ia Tlp. (021)7490941http://iptpi.net. Email:[email protected]

  • KATA PENGANTAR

    Assalam u'a laikum Wr. Wb

    Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya proceedings Seminar Nasional Teknologi Pendidikan ini dapat diselesaikan denganbaik.

    Kegiatan Seminar Nasional dengan tema "Menyongsong Kurikulum 2013 denganManajemen Pengetahuan dan Penelitian Pembelajaran untuk MeningkatkanKualitas Pendidikan" ini merupakan sarana komunikasi ilmiah yang bertujuan untukmendapatkan konsep-konsep ilmiah di bidang Teknologi pendidikan yang diharapkandapat meningkatkan kualitas pendidikan secara komprehensif.

    Kami juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:1. Prof. Dr. H. Djaali ( Direktur PPs UNJ )2. Prof . Dr. Hartati Muchtar, M. Pd. ( Ketua Prodi Teknologi pendidikan UNJ )3. Prof. Dr. Basuki Wibawa, M. Pd. ( Dosen Pembimbing Kegiatan )4. Dr. lr. Rusmono, M.Pd. ( Dosen Pembimbing Kegiatan )5. Prof. Dr. Atwi Suparman, M. Sc. ( Ketua lkatan Profesi Teknologi pendidikan

    lndonesia )6. Prof. Dr. B. P. Sitepu ( Dosen Pengarah proceedings)7. Dr. Nurdin lbrahim, M. Pd. ( Dosen Pengarah proceedings)

    atas bimbingan, arahan dan pendampingan yang diberikan kepada panitia, sehinggakegiatan seminar nasional dan penyusun an proceedings ini bisa di selesaikan denganbaik.

    Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruhpemakalah yang mau berbagi pemikiran mengenai kurikulum 2013 melalui tulisan yangkami muat makalahnya dalam proceedings ini yang tidak bisa kami sebutkan namanyasatu persatu. Kami juga bersyukur atas dukungan dari semua pihak sehinggaproceedings Seminar Nasional ini juga dapat diselesaikan dengan baik.

    Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Uniyersitas Negeri Jakarta 2013

  • lsi dari setiap makalah dan segala bentuk pertanggungjawaban yang diakibatkan olehpenulisan makalah yang termuat dalam proceedrngs ini adalah sepenuhnya menjaditanggung jawab penulis makalah yang bersangkutan.

    Wassalamu'alaikum Wr. \Ah.

    Ketua Panitia

    tuM. Fakhruddin

    Proceedhgs Semnss IPTPI daa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta 2013

  • 1.

    DAFTAR ISI

    JUDUL Halaman

    MODEL ANALISIS KINERJA GURU DAN STRATEGI PENINGKATANNYAUNTUK MENYONGSONG PERUBAHAN KURIKULUM 2013Basuki \MbawaGuru Besar Pascasarjana dan Dekan FT UNJ ...............1STRATEGI PEMBELAJARAN MENYONGSONG KURIKULUM 2013Dr. lr. Rusmono, M. PdDosen Fakultas Teknik dan PPsIJNJ

    ............................. 13

    PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MODEL WEBBED DENGANMENGGUNAKAN MIND MAP PADA MATERI FLUIDA DI SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 LUBUKLINGGAU1) Fitria Dewi Yanti, 2)Fuad Abd Rachman, 3)Djamaah Sopah1) Guru SMK Negeri 3 Lubuk Linggau, 2) curu Besar FKlp Unsri, 3) DosenLB FKIP Unsri................

    ..........................30

    MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYONGSONG KURIKULUM2013 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO UNJ SEBAGAI PENCETAK GURUSMK ELEKTRO HARUS SUDAH SIAPAris Sunawar, S.Pd., M.T.Universitas Negeri jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur.. ..................... 41STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIAINTERAKTIF UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013BaharuddinUniversitas Negeri Medan, Medan, Sumatera Utara........... .................... 49PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIK PROSES PEMESINAN BERBASISPRODUK UNTUK MENANAMKAN KARAKTER WIRAUSAHAMAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESINBambang Setiyo Hari Punlrroko, M.Pd.Universitas Negeri Yogyakarta..........-.........

    ................... 59

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAMMENINGKATKAN KUALITAS PEMPELAJARAN: SUATU BENTUKAPLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN MENYONGSONG IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013Christina lsmaniatiUniversitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang, yogyakarta

    .................. 79

    3.

    4.

    6.

    7.

    Proceediogs SeDhas IPTPI dan Pascasa4ana Universitas Negeri Jakarta 2013

  • TIl, 8, UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANDewi SartikaDosen Jurusan Sosiologi Fakultas llmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.................... 97

    9, KORELASI ANTARA KOMPETENSI PADA BBL DI SEKOLAHMENENGAH ATAS DENGAN SEKOR SCHOLAST'C APTITUDE TESTDENGAN PENERAPAN PPMDiana S. MandarMahasiswi Doktoral Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, UniversitasNegeri Jakarta. ............ 113

    10. PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN MODELPEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENYONGSONG KURIKULUM 2013Dina AmperaUniversita Negeri Medan, Medan............. .................-... 123

    ll.PENGEMBANGAN DESAIN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME

    - Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si.IPTPI Cabang Sumatera Se1atan............ ...................... 141

    12, PERANAN LESSON STUDY (PENELITIAN PEMBELAJARAN) UNTUKMENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD DALAMPENERAPAN KURIKULUM 20,I3Dr. Sylvia P. Soetantyo, M.Ed.Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.................................. 153

    13, PER,AN PEMBINAAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURUDALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Dra. Rivolan Priyanti Pujihandayani, M.Pd.Pengawas SMK Dinas Pendidikan Kota Medan ........... 167

    l4.STRATEGI PEMBELAJARAN EFEK FOTOLISTRIK MENGGUNAKANPh ET INTERACTIVE S IM U LATI ONDrs. Siswoyo, M.PdJurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta . ....... 183

    15. PERUBAHAN KURIKULUM DAN IDEAL GURU TRANSFORMATIFEdi Subkhan & Nurussa'adahJurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas llmu Pendidikan,Universitas Negeri Semarang.................... ................... 191

    16. IMPLEMENTASI KURIKULUM SEKOLAH DASAR DITINJAU DARIPERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN BASIS MANAJEMENPENGETAHUANElviyanti SitepuUniversitasPelitaHarapan,LippoKarawaci,Tangerang..... ..................201

    lv proceedifigs Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri lakarta 2013

  • lT.PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TERHADAP KONDISIKEBUTUHAN DAN KETERBATASAN SEKOLAH DASAR NEGERI 01.BAHAGIA, KEL. BAHAGIA, KEC. BABELAN, KAB. BEKASIHalimah TunafiahUniversitas Persada lndonesia Y.A.l, Jl. Diponegoro No.74 Jakarta Pusat...................215

    18. STRATEGI PEMBELAJARAN MENYONGSONG KURIKULUM 2013Moch. SukardjoDosen Jurusan Teknik Elekhonika FT UNJ ..................225

    19. PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK MENINGKATKANKUALITAS KARAKTER GURU DALAM MENYONGSONG KURIKULUM2013Musa S. Tarigan M.DivUniversitas Pelita Harapan, Karawaci ......... .................. 233

    20.PENINGKATAN KUALITAS GURU MENYONGSONG KURIKULUM 2013MELALUI PEMA+IAMAN KONSEP TERINTEGRASI RENCANA PROGRAMPEMBELAJARAN, PROSES PEMBELAJARAN DAN EVALUASINur Arifah DrajatiSMA Labschool Jakarta Jl. Pemuda, Komplek UNJ Rawamangun. Jakarta ..................249

    21. PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUIPENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYONSONG KEBIJAKANKURIKULUM 2013R. MursidUniversitas Negeri Medan, Wileam lskandar, Medan Estate, Medan,Sumatera Utara ............... .....................261

    22. KURIKULUM 2013 DAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT CENTERRaidil Fitran, S.Pd.Guru SMA Labschool Jaka(a ............ ...........................277

    23. PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN. DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM2013 PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAHRatiniUniversitas Muhammadiyah Metro, LampunS...................... .................. 289

    24. TES KREATIVITASRatu Amilia AviantiProgram Studi Peneitian dan Evaluasi PendidikanProgram Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Rawamangun ........297

    25.PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASIINTERPERSONAL ORANG TUA.REMAJA PADA SISWA DI JAKARTARilla SovitrianaFakultas Psikologi UPI YA1............ .......319

    Prcceedings Senrnas IPTPI dan Pascasariara Universitas Negeri Iakarta 201j

  • v26.MANAJEMEN PERUBAHAN UNTUK PERTUMBUHAN ORGANISASI

    BERKELANJUTANSudarwantoJurusan Matematika FMIPA UNJ .........329

    27. PENERAPAN DISKUSI DILEMA MOML (MORAL DILEMMAD'SCUSS'OIV) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA DALAMMENYONGSONG KURIKULUM 201 3SurantoDosen Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Jember.......... ........337

    28. ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM PERUBAHAN KURIKULUM 2013Dr. Misbah Fikrianto, M. Si.Politeknik Negeri Media Kreatif, Lenteng Agung, Jakarta Se|atan..................................351

    29. MEMIMPIN LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI ORGANISASI BELAJARAshiong P. MuntheUniversitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang....... ..........................355

    30. KURIKULUM 2013: HAMPAN DAN KENYATAANRusydi AnandalAlN Sumatera Utara................ ............ 365

    31. DIFUSI INOVASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013Tanti Astriatie Z.Universitas lslam Assyafi'iyah, Jatiwaringin, Bekasi............ ..................377

    32.MEMBANGUN ORGANISASI PEMBELAJAR YANG MEMPUNYAIKESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHANNur'aeni MartaFIS Universitas Negeri Jakarta. ............388

    33. PERBAIKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU TITIK AWAL MENUJUPENDIDIKAN BERKUALITASZulrahmat TogalaGuru Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari.......... .............401

    34. HARAPAN MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013SUTRISNI ANDAYANIUniversitas Muhammadiyah Metro, Lampung ...............413

    35. ORGANISASI BELAJAR: PROSPEK DAN TANTANGAN YANG DIHADAPILEMBAGA PENDIDIKANKurniawati, S.Pd, M.SiUniversitas Negeri Jakarta ...................42'l

    36. PENGGUNAAN TIK BAGI GURU DALAM DUNI,A PENDIDIKANMarlinaDosen tetap Universitas Persada lndonesia Y.A.l ................ .................433

    Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri Jakata2013

  • PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARANMELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYONSONG KEBIJAKAN

    KURIKULUM 2013

    R. MursidUniversitas Negeri Medan, Wileam lskandar,

    Medan Estate, Medan, Sumatera UtaraEmail: mursid [email protected]

    Abstrak

    Salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karenacentingnya maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikandengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.Perubahan "model"

  • dengan melalui berbagai cara. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kon:;untuk mendapatkan sertifikat profesi guru.

    Undang-undang Republik lndonesia No. 20 tahun 2003 tentanc jPendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nas:-.adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta perada:

    =-

    bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertu__:-untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman :=-bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, ca.::kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jav,::Pasal 36 ayat (3) menyatakan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang ::-jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik lndonesia der::-memperhatikan: peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningka=-potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah :=-lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia ke-:.perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agama, dinamika perkembar ;=-global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. pasal ini jelas menunjuk.

    =-

    berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh ::-pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan aga-:ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global. Artinya, kuriku

    --

    haruslah memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan menjawab permasalar =-

    ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas manusia yang diharapkan dihasilkan pa -.

    setiap jenjang pendidikan (pasat 36 ayat (2).Secara formal, tuntutan masyarakat terhadap pendidikan juga diterjemah.

    =-

    dalam bentuk rencana pembangunan pemerintah. Rencana besar pemerintah un:_.kehidupan bangsa di masa depan seperti transformasi dari masyarakat agraris .;masyarakat industri, reformasi dari system pemerintahan sentralistis ke sys:+-pemerintahan disentralisasi, pengembangan berbagai kualitas bangsa seperti sikap c=-tindakan demokratis, produktif, toleran, cinta damai, semangat kebangsaan ting--memiliki daya saing, memiliki kebiasaan membaca, sikap senang dan kemampu=-mengembangkan ilmu, teknologi dan seni, hidup sehat dan fisik sehat, dan sebagain,

    =

    Tuntutan formal seperti ini harus dapat diterjemahkan menjadi tujuan setiap jenja-;pendidikan, lembaga pendidikan, dan pada gilirannya menjadi tujuan kurikulum.

    Penyempurnaan bagi setiap kebijakan, pada hakikatnya merupakan sua:-perubahan, yang seharusnya dilakukan dari waktu ke waktu. Namun, setia:

    262 Proceedings Senlnas IPTPI dan Pascasatana Universitas Negeri Jakar: ,

  • penyempurnaan seringkali disikapi sebagai hal baru yang terkadang dapatmenimbulkan perbedaan persepsi bagi setiap pembuat kebijakan dan pelaksanakebijakan. Fullan (2001) mengatakan, akan timbul perbedaan persepsi antara pembuat
  • 1)2)3)

    4)

    5)

    khusus yang mendalam tentang bidang studi yang akan diajarkannya (masteringpaedagogical content knowledge). Kemampuan-kemampuan dasar mengajar tersebdatas merupakan knowledge-base of teaching yang harus dimiliki oleh setiap orangmempunyai profesi mengajar.

    Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Sa'ud (2008: 17) bahwaprofesional harus bertanggung jawab mengajar semua anakdenganperkembangan dan kebutuhannya. Untuk dapat melaksanakan tugasguruharus memiliki kemampuan berikut ini.

    Menyusun materi pengajaran dengan baik dan harus mampu mengajarkannya.Mengetahui bagaiman anak belajar dan berkembang.Mampu mengobservasi, memonitor, dan mengkaji hasil belajar peserta didmendapatkan umpan balik yang akurat mengenai PBM danperkembangannya.Mengenali diri sendiri, mengerti budaya dan bahasa mereka sendiri, serta tahmempelajari budaya lain dengan pola bahasa dan cara pengenalan yangberbeda-Mampu membangun kurikulum dan aktivitas pembelajaran yangapayang diketahui tentang siswa dengan apa yang perlu diketahui siswanya.Mampu mengajarkan materi pengajaran spesifik dengan cara sedemrupasehingga dapat dipahami siswa.Mampu mengantisipasi dan menekankan pembentukan atau kesalah pahamasrng-mastng stswa.Mampu membuat dan menggunakan sarana pemikiran yangstandarpengajaran dan cara pemakaian hasilnya untuk merencanakanyang ditekankan pada kebutuhan pembelajaran siswa.Mampu menggunakan cara pemakaian teknik yang sistematis, mencakupanak secara individual dalam interaksinya terhadap beragam tugas yangserta terhadap siswa lain untuk mendiagnosa kebutuhan siswa tersebut.Mampu mengevaluasi mengapa anak memberi respon atau berperilakusesuai konteks dalam kelas, tantangan pembelajaran individual alamikehidupan anak tersebut di luar sekolah.Mampu membantu intervensi diri secara berulang terhadap perubahan danstrategi-strategi instruksional sesuai kebutuhan siswa.

    Sebagai dasar pijakan yang kokoh dalam memformulasikan modelpendidikan prajabatan guru professional untuk masa depan dan agar dapatpemahaman yang komprehensif tentang "sistem pendidikan prajabatan guruuntuk masa depan", maka harus mendasari konsep berpikirnya dari landasandari filsafat pendidikan sehingga memiliki kosep berpikir yang sistemik (mendasarmenyeluruh). Aliran-aliran filsafat yang ada sejak dahulu hingga sekarang meliputi: (Mateialisme, yang mengajarkan hakikat realitas semesta, termasuk makluk hidup,manusia pada hakikatnya adalah materi. Semua realitas ini ditentukan oleh materi.ldealisme/spiritualisme, yang mengajarkan bahwa ide atau spirit yang meneniukahidup dan pengertian manusia. (3) Rea/lsme, yang mengajakan bahwa alirr

    b,

    7)

    B)

    e)

    10)

    11)

    264 Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasariana Universitas Negeri

  • -:terialisme dan idealisme yang bertentangan satu sama lain itu tidak realistis' (4).-agmatisme., nilai akhir suatu ide adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-

    -:salah praktis.Strukturkurikulumpendidikanprajabatanguruprofesionalmasadepanharus

    | -=.gu", pada tiga strategi untuk menciptakan struktur kurikulum dengan prespektifI ,,rut. Adapun tiga strategi kurikulum dengan prespektif global sebagai berikut: (1)I ..,= rginternasionalisasikan kurikulum pendidikan prajabatan guru profesional masaI ,..rn, (2) Meninjau kembali dasar nilai profesi pendidikan prajabatan guru profesionalI -r., depan, (3) Menguji framework (kerangka baru) kurikulum yang dapat digunakanI .-,-,r. profesi pendidikan prajabatan guru professional di seluruh dunia' Kurikulum intiI :; -:rientasi pada pengembangan pengetahuan, pembelajaran, pedagogik mata

    | :; aLaran, dan penilaian yang diajarkan dalam konteks praktis'I ==rrurt un Kurikurum menuntut pengembangan strategi pembelajaranL,,rm dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan! ,-, ,r, kurikulum pendidikannya' Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentuI . _ - ..ulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmuI r-- r"tahrrn, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar'l.uo, aras nasional, Departemen Pendidikan Nasional juga secara teraturI -= ri rt rn evaluasi terhadap peraturan yang berkait dengan kurikulum. Pada tahunI ,r= merarui surat Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan nomor 056/u/1994I :-=:aokanlah Kurikulum Nasional Berbasis lsi. Setelah berjalan beberapa tahun'I :+_,'ahan yang terjadi baik di aras internasionar maupun di aras nasionar menuntutI ,-, diubahnya kurikulum yang ada. pada saat itu dirasakan adanya kebutuhan yangI ,= -, terpenuhi oleh SK Mendikbud tersebut' Dengan adanya perubahan kebutuhanI

    ==-:out maka Menteri pendidikan Republik lndonesia melalui Surat Keputusan nomor

    I _-a J/2000 menetapkan Kurikurum tnti dan rnstitusionar yang berbasis kompetensi.I Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dapatI ::='mati melalui muatan yang ada dalam setiap mata pelajaran' yang diwujudkanI -, =, satuan rancangan pelajaran. Muara dari seluruh mata pelajaran adalah pada! ,*- . rrrnun tugas akhir yang merupakan puncak pemahaman siswa maupun siswa! =_raup materi yang selama ini diterimanya di bangku sekolah. Tugas akhir iniI -r--,oakan sintesis dari seluruh mata pelajaran yang dipetaiari siswa. Keterkaitan mata

    1," -:","-:, :"-:::::l -"

  • pelajarannya, yang menitik beratkan pada ilmu pengetahuan (knowtedge fietd).banyak materi yang disampaikan kepada mahasiswa, dan mahasiswamenguasainya, yang dicerminkan dari hasil ujian, semakin tinggilahmahasiswa tersebut.

    Seringkali, guru terjebak pada banyaknya materi yang harusnamun lalai untuk melakukan umpan balik guna mengetahui kemampuan siswamengembangkan materi yang disampaikan. Materi yang diajarkan kepada siswasyarat dengan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untukmemudahkan peserta didik dalam belajar. Pengunaan strategi pembelajarancocok akan dapat meningkatkan hasil belajar pebelajar. Hal ini dapat dilihat dariyang meliputi karakteristik bidang studi, karakteristik belajar, dan karakteristiksehingga dalam menentukan strategi pembelajaran dapat dilakukan melaluipengorganisasian micro maupun macro, slrategi penyampaian pembelajaranstrategi pengelolaan pembelajaran.

    Kelalaian melakukan evaluasi terhadap kemampuan pebelajardiperkuat pula oleh ego bidang ilmu. Adakalanya guru menganggap bahwapelajaran yang diberikannya telah mencukupi, tanpa melihat keterkaitan denganilmu lain. Selain itu, karena saratnya materi yang harus disampaikan, gurumemberi kesempatan mahasiswa untuk melatih kemampuannya menyagagasan dan tanggapan terhadap materi pelajaran yang diterimanya.

    Sebagai lulusan dari Kurikulum Berbasis lsi, sebagian besar lulusanknowledge field yang diharapkan memadai. Evaluasi keberhasilan pendidikantelah dilaksanakan dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Namun ketika mereka terjunmasyarakat, dalam dunia kerja ternyata begitu banyak hal yang tidak merekatetapi mereka pelajari di bangku sekolah. Dan ternyata juga, begitupengetahuan dan keterampilan yang seharusnya mereka miliki, namun iidakmereka kembangkan selama di bangku sekolah.

    Menilik kesenjangan antara bangku sekolah dan dunla kerja, matdikembangkanlah Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum ini dikembangkanmaksud agar lulusan mampu mengembangkan dirinya di dunia kerja, sekal[rmenerapkan ilmunya sesuai dengan yang diminati dan dipelajarinya. Kurikulum berba*kompetensi dikembangkan berdasarkan empat pilar pendidikan yang berasal d-konsep unesco. Konsep unesco yang berbasis kebudayaan ini terdiri dari empat pla.yakni learning to know, learning to do, Iearning to be, dan learning to tive together.

    Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri

  • Ada beberapa penyebab yang mendorong disusunnya konsep ini. MenurutSahilah (2006) penyebab tersebut dikelompokkan sebagai berikut: (1) Kondisi global,, ang meliputi persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, persyaratan umum di tempat.:rja, perubahan orientasi dunia kerja, dan (2) Perubahan paradigma pendidikan.=enyebab tersebut menghasilkan perubahan terhadap kompetensi lulusan. Seorang

    - usan perguruan tinggi tidak cukup hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan bidang

    | ::rdinya saja tetapi juga berbagai keterampilan yang berguna dalam pekerjaannya (sofiI :-,1/s). Untuk memenuhi kompetensi tersebut, maka kurikulum pendidikannya harusI| : :bah. termasuk proses belajar mengajarnya.I p"nnubahan kurikulum dari berbasis isi menjadi kurikulum berbasis kompetensiI -:nuntut juga pengubahan proses belajar mengaiar. Untuk mencapai hasil maksimal,I . -''nr,r, berbasis kompetensi menerapkan metode pembetajaran student centered| ,rrning(SCl), artinya peserta ajar menjadi pusat proses pembelajaran tersebut. DosenI

    =,r, guru berfungsi sebagai fasilitator, mediator, sekaligus sebagai motivator. lnti dari

    I =,,-

    adalah mempraktekkannya. Jika belajar berhitung, maka yang dilakukan adalah| -:rghitung, bila belaiar ilmu pendidikan maka yang dilakukan adalah bagaimanaI ,-,r". pembelajarannya, misalnya. Materi mata pelajaran/kuliah tidak cukupI ,-arpait

  • yang benar pula, (5) Disusun oreh penyerenggara pendidikan tinggi dan pihakberkepentingan terhadap lulusan pr (masyarakat profesi dan pengguna Iulusan).

    Bennie & Newstead (1999) menegaskan bahwa setiap perubahanmenemui kendala dalam implementasinya. Terkait dengan perubahankurikulum, beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kendala mencakup antarawaktu, harapan-harapan dari pihak orangtua, kelangkaan bahan pembelajaran tebuku-buku pelajaran pada saat implementasi kurikulum yang baru, kekurakonsep kurikulum yang baru, dan guru-guru kurang memiriki keterampilanpengetahuan dikaitkan dengan kurikulum baru tersebut. Sedangkan Nolder (1990)Snyder dkk.(1992) menyatakan bahwa kendala rain menyangkut kemungkinanmengajar yang bertambah, peran guru yang berubah sebagai fasilitator, danpelaporan.

    Lebih lanjut Charters & Jones (1973) menyatakan bahwa setiap perubahansektor pendidikan seharusnya diikuti dengan upaya mengamati berbagaioperasional di lapangan sebagai tindak lanjut dan implikasi dari perubahan kebitersebut. Setiap kendala atau hambatan harusmenimbulkan masalah yang besar dan kompleks.kendala-kendala tersebutakan menyebabkan kegagalanatau perubahan tersebut.

    segeraKetidakdalam

    diantisipasimampuan me

    implementasi

    Suatu studi menunjukkan bahwa umumnya hambatan yang ddalamimplementasi suatu kurikulum adalah kurangnya kompetensi guru-guru.terjadi bahwa implementasi suatu kurikulum baru tidak diikuti dengankemampuan guru dan tindakan bagaimana meningkatkan kemampuan gusebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum dimaksud (Hargreaves, .lg9s).ini didukung oleh Fennema & Franke (1992) yang menyatakan bahwa kemampuansecara keterampilan dan pengetahuan seorang guru akan mempengaruhipembelajaran di kelas dan menentukan sejauh mana kurikulum dapat diterapkan.

    Studi lain yang dilakukan oleh Taylor & Vinjevold (1999) mengungkapkankegagalan implementasi kurikulum disebabkan oleh rendahnya pengetahuan koguru, kurang penguasaan terhadap topik yang diajarkan, dan kesarahan interpretasiapa yang tertulis dalam dokumen kurikurum. Menurut Middreton (1999),tidaknya implementasi kurikulum yang diperbaharui cenderung ditentukan olehatau keyakinan yang dimiliki oleh guru. perubahan kurikulum berkait denganparadigma pembelajaran. perubahan paradigma baik langsung atau tidak I

    Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasariana Universitas Negeri

  • akan memberikan dampak bagi para guru dimana mereka perlu melakukan:enyesuaian. Sangat mungkin penyesuaian yang dilakukanakan memberikan
  • menghadapi, mampu memecahkan, dan berhasil mengatasi masalah kehidupandihadapinya. Oleh karena itu, pendidikan harus menyentuh potensi nuranipotensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakinketikaseseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja.

    Menyongsong Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013"Kurikulum adalah seperangkatrencana dan pengaturan mengenai isi

    bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaiandan penilaian yang digusebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar,, (SK Mendiknas NoU/ 2000). Hal ini terdiri dari: ('l) Kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama,(2) Kurikulum Institusional, komplementer dengan kurikulum inti dengan memperhkebutuhan lingkungan dan ciri khag Sekolah dan perguruan Tinggi.

    Pengembangan kurikulum berlandaskan pada aspek filosofis, aspek yuridisaspek konseptual, seperi yang disinyalir dalam pengembangan kurikulum 3013.filofis meliputi; (1) filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur,akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan (2) kurikulum berorientasipengembangan kompetensi. Aspek yuridis, meliputi: (1) RPJM (Rencana pJangka Menengah) 2010-2014 sektor pendidikan pada; perubahanpembelajaran, penataan kurikulum, (2) Inpres Nomor 1 Tahun 2010, tentangpelaksanaan prioritas pembangunan nasional. penyempurnaan kurikulum danpembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya Bangsa untuk membentuk dayakarakter bangsa. Aspek Konseptual, meliputi: relevansi, model kurikulumkompetensi, kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran (belajar, output belajar dan outcome belajar). Dan penilaian (kesesuaian teknikdengan kompetensi dan kesenjangan penilaian).

    Rasional pengembangan kurikulum 2013 didasari oleh adanya permasapada kurikulum 2006, tentang: ('l) Konten kurikulum masih terlalu padatditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasantingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak, (2) Kurikulumsepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuannasional, (3) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domainketerampilan, dan pengetahuan, (4) Beberapa kompetensi yang dibutuhkandengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter,pembelajaran aktif, keseimbangan soff skrTls dan hard skitts, kewirausahaan)

    2t-O Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Unive$itas Negeri

  • terakomodasi di dalam kurikulum, (5) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadapperubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun gtobal, (6) Standarproses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehinggamembuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaranyang berpusat pada guru, (7) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaianberbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanyaremediasi secara berkala, dan (8) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yanglebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

    Alasan pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan pada beberapa aspek,diantaranya; (1) Tantangan Masa Depan; (globalisasi WTO, ASEAN Community, APEC,CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, konvergensiilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebarrgkitan industri kreatif danbudaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu,investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, dan hasil TIMSS dan PISA; (2)Kompetensi Masa Depan; kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dankritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuanmenjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleranterhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yangmengglobal, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, danmemiliki kecerdasan sesuai dengan bakaUminatnya; (3) Fenomena Negatif yangMengemuka; perkelahian remaja, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalamUjian (Contek, kerpek) dan gejoak masyarakat (socialunrest), dan (4)

    .PersepsiMasyakarat; terlalu menitikberatkan aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dankurang bermuatan karakter.

    ldentifikasi kesenjangan kurikulum dapat dilihat dari analisis terhadap kondisikurikulum saat ini dengan konsep kurikulum ideal atau menyongsong kurikulum 2013.Seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

    1. Sikap belum mencerminankarakter mulia

    2. Keterampilan belum sesuaikebutuhan

    1 . Berkarakter mulia2. Keterampilan yang relevan3. Pengetahuan-pengetahuanterkait

    '1. Belum relevan dengankompetensi yang dibutuhkan

    2. Beban belajar terlalu berat3. Terlalu luas. kurano mendalam

    '1. Relevan dengan kompetensi yangdibutuhkan

    2. Mater esensial

    ::oceedings Semnas [P'l'PI dan Pascasariana Ufiiversitas Negeri Ja]erta 20I3

  • perkembanqan anak3 Proses

    Pembelajaran7. Berpusat pada guru (teacher

    centered learning)2. Sifat pembelajaran yang

    beoriantasi pada buku teks3. Buku teks hanya memuat materibahasan

    '1. Berpusat pada peserta d... =.{centered active learning) I2. Sifat pembelajaran yang konre. s-.l !3. Buku teks memuat materi dan p-::= t

    pembelajaran, sistem penilaian :i=kompetensi yanq diharapkan

    4 Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif2. Test menjadi cara [penilaian yangdominan

    Menekankan aspek kognitif, afe. .-psikomotorik secara proposionaiPenilaian test dan ortopolio sati^;melengkapi

    2.

    1.

    5 Pendidikandan TenagaKependidikan

    1. Memenuhi kompetensi profesisaja

    2. Fokus pada ukuran kineria pTKMemenuhi kompetensi profesi,pedagogi sosial, dan personalMotivasi menqaiar2.

    1.

    6 PengelolaanKurikulum

    1. Satuan pendidikan mempunyaikebebasandalam pengelolaankurikulum

    2. Masih terdapat kecenderungansatuan pendidikan menyusunkurikulum tanpamempertimbangkan kondisisatuan pendidikan, kebutuhanpeserta didik, dan poiensi daerah.3. Pemerintah hanya menyiapkansampai slandar isi mata pelajaran

    1. Pemerintah Pusat dan Daerahmemiliki kendali kualitas dalampelaksanaan kurikulum di tingka:satuan pendidikan

    2. Satuan pendidikan mampumenyusun kurikulum denganmempertimbangkan kondisi satLe-pendidikan, kebutuhan peserta C : tdan potensi daerah

    3. Pemerinlah menyiapkan semuakomponen kurikulum sampai bu; _teks dan pedoman

    Elemen perubahan daram kurikurum 2013 ini merupakan bagian terpe-: -gdalam pengembangan kurikulum dengan beberapa standar yang terkait, me :

    -!standar komptensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Keer-:astandar dalam pendidikan mengalami perubahan, sehingga diharapkan der,=perubahan ke empat standar ini memberikan peru ba ha n-perubahan pada kompe:.sguru/dosen, dan siswa/mahasiswa.

    Elemen perubahan pada kurikulum 20.13 meliputi;(1) Kompetensi lulusan di deskripsikan untuk masing-masing tingkat pendidikan p3=

    sD, sMP, sMA, dan SMK dengan peningkatan dan keseimbangan sort skitt -v

    hard skills yang meriputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahua-(2) Kedudukan mata pelajaran (rsr) pada sD, sMp, sMA, dan sMK dengan kompe::-s

    yang semula diturunkan dai mata pelajaran berubah menjadi mata pelaja-rdikembangkan dari kompetensi;

    (3) Pendekatan (lSl), kompetensi dikembangkan melalui: (a) tematik integratif da rsemua mata pelajaran untuk sD, (b) mata perajaran untuk SMp dan sMA, da. :vokasional untuk SMK;

    (4) struktur kurikulum (matapelajaran dan alokasi waktu) (lSl) pada: (a) sD, ya-_Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya, pembelaja-rdilaksanakan dengan pendekatan sains, Jumlah matapelajaran dari .10 menjac i

    Proceedings Semnas IPTPI dan pascasarjana Unive.sitas Negeri lak:::- _272

  • (5)

    Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran;(b) SMP, yaitu: TIK menjadi media semua matapelajaran, Pengembangan diriterintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler, Jumlah mata pelajarandari 12 menjadi '10, Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahanpendekatan pembelajaran; (c) SMA, yaitu: Perubahan sistem: ada mata pelajaranwajib dan ada mata pelajaran pilihan, Terjadi pengurangan mata pelajaran yangharus diikuti siswa, Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahanpendekatan pembelajaran; (d) SMK, yaitu; Penyesuaian jenis keahlian berdasarkanspektrum kebutuhan saat ini, penyeragaman mata pelajaran dasar umum, produktifdisesuaikan dengan tren perkembangan industri, pengelompokan mata pelajarnproduktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya.

    Proses Pembelajaran untuk untuk SD. SMP, SMA, SMK, meliputi; (a) Standarproses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapidengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, danmencipta; (b) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungansekolah dan masyarakat; (c) Guru bukan satu-satunya sumber belajar; (d) Sikaptidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Penekanan untuSD pada Tematik dan terpadu, untuk SMP pada IPA dan IPS masing-masingdiajarkan secara terpadu, untuk SMA pada Adanya mata pelajaran wajib dan pilihansesuai dengan bakat dan minatnya, dan untuk SMK pada Kompetensi keterampilanyang sesuai dengan standar industri.Penilaian pada SD, SMP, SMA, dan SMK, meliputi: . (a) Penilaian berbasiskompetensi, (b) Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensipengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semuakompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil],(c) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajardidasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimai), (d)Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, dan (e)Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utamapenilaian.

    Ekstrakulikuler pada; (a) SD meliputi: Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa lnggris,dan (b) SMP, SMA, dan SMK meliputi; Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, Dll.Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahankemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka).

    (6)

    "7)

    -

    -:s Semnas IPIPI clan Pirscasariirfla U versitas Negeri hkarta 2013

  • KESIMPULANKurikulum pendidikan perlu dikembangkan atau diperbaharui sesuai

    dinamika pembangunan, termasuk perkembangan kebijakan danPerkembangan kebijakan yang dijadikan acuan adalah UU sisdiknas No.20 Ta-r-.r'2003, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 200s, da terakhir UU No. 14 Tahun z-r11tentang Guru dan Dosen. Sedangkan salah satu perkembangan IpTEK yang E-.r-dicermati adalah teknologi informasi dan komunikasi.

    Pengembangan Model pembelajaran melalui strategi, metode dan pengunarmedia dalam pendidikan Guru Masa Depan sangat diperlukan oleh negera kita se:ahal tersebut merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Adanya globalis=dan pasar bebas (guru dan dosen dari luar negeri bisa mengajar di lndones:perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebijakan-kebijakan internasrc-,ayang mempengaruhi sistem pendidikan kita menyebabkan kita harus mencari formu

    =model pendidikan guru masa depan yang handal dalam rangka peningkatan mutu :a-menghadapi persaingan global.

    Kompetensi yang perlu dikuasai peserta dldik bukan sekedar merupakan l-::atau produk dari mata pelajaran tertentu, tetapi merupakan pencapaian penguasa3-gabungan dari berbagai mata pelajaran yang berkaitan. oleh karena itu perlu dilaku.:-usaha lebih lanjut dalam pengembangan kurikulum secara komprehensif. Usaha rtidak mungkin hanya dilakukan dengan hanya melalui rapat sekali saja. Dan kecuar --juga memerlukan komitmen kebijakan untuk memfasilitasinya. Lebih ideal lagi ka

    =-pengembangan kurikulum seluruh keahlian pendidikan dapat d ikoordinasika n, b;phorizontal maupun vertikal dalam menentukan kebijakan untuk menyongsong kuriku _-2013.

    274 Proceedings Semnas IP'IPI dan Pascasarjana Universilas Negeri Jakr.- _ ,

  • DAFTAR PUSTAKA

    [1] Bennie, K. & Newstead, K. (1999). 'Obs/acles to implementing a newcurriculum."dalam M.J. Smith & A.S. Jordaan (Eds.) Proceedings of theNational SubjectDidactics Symposium (pp. 1 50-157). Siellenbosch:University of Stellenbosch.

    [2] Darling-Hamond, Linda. & Bransford, John. (editors) (2005). Preparingteacherseducation for A Changing World. San Farncisco: Jossey-BassPublishingCo.

    i3l Fennema, E. & Franke, M.L. (1992). "Teachers' knowledge and its impact."DalamGrouws, D.A. (Ed.). Handbook of research on mathematics teachingandlearning (pp.147-164). New York, United States: MacMillan.

    i4l Fullan, M.G. (2001). The new meaning of educational change. London:RoutledgeFalmer. ,

    .51 Hargreaves. A. (1995). A changing teachers, changing tlmes. New York, NY:TeachersCollege Press.

    -61 Hawkins, A.S. & Kapadia, R. (1984). "Children's conceptions of probabilityApsychological and pedagogical review." Educational Studies inMathematics, 1 5, 349-377.

    ll Middleton, S. (1999). Between a rock and shifting sands: /ssues of curriculumimplementation in secondary schoo/s. Paper disajikan dalam "TheTelecomTechnology Education Conference", Kings College, Auckland, New Zealand,16 April 1999.

    Nolder, R. (1990). %ccom modating curriculum change in mathematics: Teachers'dilemmas." dalam Booker, G., Cobb, P. & de Mendicuti, T.N' (Eds.).Proceedings of the Fourteent Conference of the lnternational Group for thePsychology of Mathematics Education (pp. 167-174). Mexico City, Mexico.

    Taylor, N. & Vinjevold, P. (1999). Getting learning right: Report of the President'sEducation tnitative Research Proiect. Johannesburg, South Africa: JointEducation Trust.

    .31

    .31

    -: Semnas TPTPI dan Pascasarjana Univcrsitas Negeri Iakarta 2013 275