PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

124
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU DINIYYAH AL-AZHAR KOTA JAMBI SKRIPSI SITI AGUSTINA NIM: TP. 151460 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Transcript of PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

Page 1: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM

TERPADU DINIYYAH AL-AZHAR KOTA JAMBI

SKRIPSI

SITI AGUSTINA

NIM: TP. 151460

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 2: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM

TERPADU DINIYYAH AL-AZHAR KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikkan

SITI AGUSTINA

NIM: TP. 151460

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 3: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …
Page 4: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …
Page 5: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …
Page 6: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

\

Page 7: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

3

PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan Yang Maha Agung nan

Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan

aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman, dan bersabar dalam

menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan menjadi satu langkah awal bagiku

untuk meraih cita-cita besarku.

Dengan kerendahan serta ketulusan hati, ku persembahkan skripsiku ini kepada:

Kedua orangtua ku Ayahanda Satiyo & Ibunda Sarmini serta Adikku Siti Fatimah

tersayang yang selalu memberikan dorongan dan do’a dengan penuh kasih sayang,

pengorbanan tulus, semangat, dan nasehat saya ucapkan banyak

terimakasih. Semoga persembahan ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan yang

indah. Sahabat-sahabat seperjuangan khususnya Pendidikan Agama Islam (2015)

yang banyak membantu (baik langsung maupun tidak) sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 8: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

4

MOTTO

ما من مولود إلايولد علىالفطرة,فأبواهيهودانه نصويرانه

ويمجسانه.

“Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiadalah seorang anak

yang dilahirkan kecuali dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi.” (Hadits shahih riwayat : Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Al-Turmidzi dan Ahmad: 7181)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 9: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …
Page 10: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

6

ABSTRAK

Nama

Jurusan/prodi

Judul

: Siti Agustina

: Pendidikan Agama Islam

: Problematika Pembelajaran Sistem full day school SMP IT

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang problematika pembelajaran sistem full day

school SMP IT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school, problematika dalam

pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school dan upaya dalam pelaksanaan

pembelajaran sistem Full day school SMP IT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

analisis kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan sejak pagi hingga sore hari (jam 07.00 s/d 16.00 WIB).

Pembelajaran dimulai dengan perencanaan yang meliputi aspek Program Tahunan

(prota), program semester (promes), Program Bulanan, Program Mingguan,

Program Harian, kalender pendidikan (kaldik), silabus dan rencana pelaksanaaan

pembelajaran (RPP), dalam seimbangnya pelaksanaan pembelajaran muatan agama

dalam struktur kurikulum (K13). (2) Problematika yang dialami SMP IT Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi dalam pembelajaran sistem full day school siswa

diantaranya; terdapat beberapa siswa yang belum bisa menyesuaikan diri; Saat

proses tadarus dan do’a bersama siswa pra KBM masih sering sepenuhnya

khidmat; siswa dalam berwudhu kurang benar dan tertib; siswa bermain-main

diluar kelas pada saat pembelajaran kelas kosong; siswa pada saat bel berbunyi

masih ada yang asik bermain footsal, ngobrol dan ngota di luar kelas; siswa masih

ada yang ribut ketika shalat berjamaah akan dimulai dan masih ada siswa yang

tidak mematuhi peraturan dalam berpakaian. (3) Upaya dalam menghadapi

problematika di SMP IT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi diantaranya; Pihak

sekolah mensosialisasikan kepada orang tua; adanya jadwal guru pendamping pada

saat pembelajaran; Guru memberi pengawasan penuh kepada siswa; Memberi

jadwal pengawasan guru piket pendamping Wudhu dan juga dilakukan pembinaan

wali kelas; memberikan jadwal guru piket dalam kesehariannya secara bergantian;

Guru mencari murid dimanapun dia bermain; Bekerjasama antara guru piket

dengan Osis dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah.

Kata Kunci: problematika, full day school

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 11: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

7

ABSTRACT

Name

Department

Title

: Siti Agustina

: Islamic Education

: Learning Problem Full day school system at IT Diniyyah Al-

Azhar Middle School, Jambi City

This thesis discusses the problematic learning of full day school system at

IT Diniyyah Al-Azhar Middle School, Jambi City. This thesis aims to determine

the implementation of Full day school system learning, problems in the

implementation of Full day school system learning and efforts in the

implementation of Full day school learning system at SMP Diniyyah Al-Azhar

Middle School, Jambi City. This research is a qualitative research. Data obtained

through observation, interviews and documentation. Data analysis was performed

using qualitative analysis. The results of the study show that (1) The

implementation of learning is carried out from morning to evening (07.00 to 16.00

WIB). Learning begins with planning that includes aspects of the Annual Program

(prota), semester program (promissory note), Monthly Program, Weekly Program,

Daily Program, education calendar (syllabus), syllabus and plan for implementing

learning (RPP), in the balance of the implementation of religious content learning

curriculum structure (K13). (2) Problems experienced by Jambi City's Diniyyah

Al-Azhar Middle School in the learning of students' full day school systems

including; there are some students who have not been able to adjust; When the

tadarus and prayer process with students pre-teaching and learning is still often

fully reverent; students in ablution are not correct and orderly; students play

outside the classroom during empty class learning; students at the time of the bell

rang there were still cool playing footsal, chatting and singing outside the

classroom; there are still students who make noise when the congregational prayers

will begin and there are still students who do not obey the rules in dressing. (3)

Efforts to deal with the problems in the Diniyyah Al-Azhar Middle School in

Jambi City include; The school socializes to parents; the schedule of

accompanying teachers during learning; The teacher gives full supervision to

students; Give a schedule for supervising teachers of ablution pickets and coaching

homeroom teachers; give teachers daily picket schedules in turn; The teacher looks

for students wherever he plays; Collaborate between teacher picket and Osis and

evaluate the learning done by the school.

Keywords: problematic, full day school

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 12: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

NOTA DINAS I ......................................................................................................................... ii

NOTA DINAS II ...................................................................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................................... vi

MOTTO ..................................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................................. ix

ABSTRACT ................................................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................................................ 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................... 4

1. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4

2. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Sistem Full Day School ................................................................ 6

1. Pengertian Problematika .................................................................................. 6

2. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran ......................................................... 7

3. Aspek Pembelajaran .......................................................................................... 9

4. Komponen Pembelajaran ............................................................................... 12

B. Pembelajaran Sistem Full Day School ............................................................. 14

1. Konsep Pembelajaran Full Day School ..................................................... 16

2. Tujuan Full Day School.................................................................................. 18

C. Kajian Pustaka ......................................................................................................... 21 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan desain Penelitian ...................................................................... 24 B. Setting dan Subjek Penenlitian ........................................................................... 24

C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 26

E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 28

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................... 30

G. Jadwal Penelitiaan .................................................................................................. 31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 13: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

9

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum ....................................................................................................... 33 B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................................................... 42

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................................. 71 B. Saran ........................................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 14: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

10

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Metode Observasi .................................................................................... 32

Tabel 3.2. Metode Wawancara . .............................................................................. 33

Tabel 3.3. Jadwal Penelitian. .................................................................................... 36

Tabel 4.1. Keadaan Guru dan Karyawan Tenaga Guru SMP IT Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi tahun 2018/2019 ............................................ 43

Tabel 4.2. Data Siswa/I SMP IT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi . ............... 44

Tabel 4.3. Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP IT Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi. ............................................................................................... 45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 15: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

11

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Pengumpulan Data ...............................................................................

Instrumen Wawancara ...........................................................................................

lis observasi. ..........................................................................................................

Foto Dokumentasi Riset.. ......................................................................................

Daftar Riwayat Hidup.. .........................................................................................

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 16: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga Negara

yang demokratis, serta bertanggung jawab yang berdasarkan Undang-Undang

Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional diperuntukkan

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta membentuk peradaban

bangsa. Sehingga pendidikan dianggap menjadi solusi dalam penyelesaian segala

problematika yang ada di negeri ini baik pendidikan formal maupun non formal.

Salah satu pendidikan formal seperti sekolah (Mulyasa, 2017: 25).

Sekolah menjadi tempat bagi anak didik untuk belajar dan mempelajari

banyak hal dikarenakan sekolah merupakan tempat kedua untuk mendidik anak

setelah keluarga (Nur Hidayah, 2017:3). Pentingnya siswa untuk sekolah

dikarenakan guna menumbuhkan semangat hidup dan mengembangkan minat serta

bakat yang dikehendaki dan memberikan kemudahan dan fasilitas bagi anak didik

dalam melahirkan sekian banyak kreativitas. Sekolah mengantarkan anak didik

untuk tumbuh menjadi manusia-manusia dengan segala bentuk harapan dan

impian. Sekolah juga merupakan salah satu sarana membina putra-putri bangsa

agar menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara sebab disana mereka

ditempa untuk belajar berbicara, berpikir, dan bertindak (Moh yamin, 2012:27).

Awal tahun 1990-an telah diterapkannya sistem Full day school yang

memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya, namun mempunyai

kurikulum muatan lokal. Dengan demikian kondisi anak didik lebih matang dari

segi materi akademik dan non akademik. Sekolah dengan sistem Full day school

dianggap sebagai solusi yang tepat untuk menjembatani keseimbangan antara

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 17: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

13

pengetahuan umum yang seringkali diidentikkan dengan penyelenggaraan

pendidikan kognitif, yang gabungkan agar pembelajaran seimbang. Sistem Full

day school mengantisipasi terhadap dampak buruk pengaruh globalisasi saat ini

diantarnya korupsi, kekerasan, tawuran antar pelajar atau antar kampung, kejahatan

seksual, kehidupan konsumtif, dan kehidupan politik yang tidak produktif.

Pengaruh globalisasi yang berdampak negatif terhadap perkembangan kepribadian

siswa yang bisa kita nilai pada realitas saat ini bahwa mayoritas karakteristik siswa

sekarang adalah memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,

misalnya bermain, menonton televisi, bermain play station, pergaulan bebas,

shopping di mall, dan sejenisnya, bukan digunakan untuk investasi masa depan

seperti bekerja, belajar, berorganisasi, dan kegiatan positif lainnya (Jamal Ma’mur

Asmani, 2017:2) dengan memberikannya bekal agama yang cukup kepada peserta

didik agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya lingkungan yang tidak Islami.

Sekolah dengan sistem Full day school, didirikan karena beberapa tuntutan,

diantaranya adalah: Pertama, minimnya waktu orang tua di rumah, lebih-lebih

karena kesibukan di luar rumah yang tinggi (tuntutan kerja). Kedua, perlunya

formalisasi jam tambahan keagamaan karena dengan minimnya waktu orang tua di

rumah maka secara otomatis pengawasan terhadap hal tersebut juga minim. Ketiga,

perlunya peningkatan mutu pendidikan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi

problematika pendidikan. Peningkatan mutu tidak akan tercapai tanpa terciptanya

suasana dan proses pendidikan yang professional (Hasan Baharun & Saudatul

Alawiyah, 2018:4).

Sekolah yang menambah waktu belajar peserta didik lebih lama itu tentu

beresiko menimbulkan kejenuhan bagi peserta didiknya. Dengan demikian sekolah

harus pandai-pandai menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan agar

peserta didik termotivasi dan mampu menerima mata pelajaran dengan baik

sehingga prestasi belajar mereka maksimal. Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi merupakan salah satu sekolah yang

menerapkan program pembelajaran sistem satu hari penuh di sekolah, namun

dalam penerapannya apakah sudah mencapai tujuan yang optimal sehingga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 18: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

14

Problem inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti problematika

pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school yang berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran sistem Full day school di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Proses pelaksanaan pembelajaran sistem full day school di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi berlangsung dari pagi

hingga sore hari 07.00-16.00, sehingga masih ditemukan siswa yang belum mampu

menyesuaikan diri dengan jam tambahan yang diberlakukan oleh sekolah.

Beberapa siswa merasa kelelahan dan bosan karena seharian berada di sekolah,

terlihat pada saat proses tadarus dan do’a bersama pra KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar) siswa tidak sepenuhnya khidmat dan terkadang masih ditemukan pada

saat pembelajaran kelas kosong ditinggal gurunya yang berhalangan. Selain itu

pula, masih ditemukan siswa yang bermain-main pada saat pelaksanaan wudhu

menjelang shalat dzuhur dan Ashar. Dan sebagian mereka ribut ketika shalat

berjamaah akan dimulai (Observasi penulis, 24 Desember 2018).

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti

hendak meneliti permasalahan dari sistem Full day school di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi melalui penelitian yang

berjudul “Problematika Pembelajaran Sistem Full day school Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas dengan latar belakang

diatas, penelitian ini lebih berfokus pada Apa saja problematika pembelajaran

sistem Full day school Siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 19: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

15

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, persoalan yang akan dijawab

dalampenelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

2. Apa saja kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu DiniyyahAl-Azhar Kota Jambi?

3. Bagaimana upaya dalam pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi tentang problematika pembelajaran sistem Full day

school Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi. Secara spesifik, penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

informasi dan kejelasan tentang:

a) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school

siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi.

b) Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sistem

Full day school Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi.

c) Untuk mengetahui upaya dalam pelaksanaan pembelajaran sistem Full

day school Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 20: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

16

2. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai Berikut:

a) Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi

strata satu (S1) dalam jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Dapat memberikan kontribusi berupa informasi tambahan mengenai

pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school siswa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

c) Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai

perbandingan penelitian lebih lanjut khususnya tentang problematika

dalam pelaksanaan pembelajaran sistem Full day school Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

d) Dapat memberikan gambaran dan penjelasan kepada guru atau pendidik

dan lembaga pendidikan tentang upaya dalam pelaksanaan

pembelajaran sistem Full day school Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 21: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Problematika Pembelajaran

Problem dalam kajian ilmu penelitian seringkali didefinisikan adanya

kesenjangan antara harapan (yang dicita-citakan) dengan kenyataan (yang

dihasilkan). Dengan demikian perlu ada upaya untuk lebih mengarah kepada

sesuatu seperti yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan

dari seberapa jauh guru mampu meminimalisir atau menyelesaikan problem

pembelajaran. Semakin sedikit problem pembelajaran akan semakin besar

peluang keberhasilan belajar siswa, begitu sebaliknya (Lis yulianti Syafrida

Siregar, 2017:3).

Ada tiga macam bentuk problem pembelajaran: pertama, problem yang

bersifat metodologis, yaitu problem yang terkait dengan upaya atau proses

pembelajaran yang menyangkut masalah kualitas penyampaian materi, kualitas

interaksi antar guru dengan siswa, kualitas pemberdayaan sarana dan elemen

dalam pembelajaran. Kedua, problem yang bersifat kultural yaitu problem yang

berkaitan dengan karakter atau watak seorang guru dalam mensikapi atau

mempersepsi terhadap proses pembelajaran (Ida Nurhayati Setiyarini, 2014:4).

Problem ini muncul dari cara pandang atau pemahaman guru terhadap peran

guru dan makna pembelajaran. Problem inimuncul dari cara pandang atau

pemahaman guru terhadap peran guru dan makna pembelajaran.

Ketiga, problem yang bersifat sosial yaitu problem yang terkait dengan

hubungan dan komunikasi antara guru dengan elemen lain yang ada diluar

guru, seperti adanya kekurangharmonisan antara guru dan siswa, antara

pimpinan sekolah dengan siswa, bahkan diantara sesama siswa.

Ketidakharmonisan antara guru dan siswa bias disebabkan di samping faktor

kultural juga bisa disebabkan akibat pola atau sistem kepemimpinan yang

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 22: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

18

kurang demokrasi atau kurang memperhatikan masalah-masalah

kemanusiaan.

2. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara guru

dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun

secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media

pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka

kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola

pembelajaran. Jadi, siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari,

menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan

menyimpulkan suatu masalah.

Gestalt juga berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih bermakna bila

materi diberikan secara utuh, bukan bagian-bagian. Teori Gestalt dalam

aplikasi pembelajaran adalah:

a) Pengalaman

b) Pembelajaran yang bermakna

c) Perilaku terarah pada suatu tujuan

d) Prinsip ruang hidup

Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang

kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar..

Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal (keadaan

individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari

lingkungan) dan inteaksi antarkeduanya akan menghasilkan hasil belajar.

pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa

kecakapan manusia yang terdiri dari: (1) informasi verbal, (2) kecakapan

intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) kecakapan motorik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 23: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

19

Ada Sembilan langkah yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam

pembelajaran diantaranya:

a) Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa

b) Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang akan

dibahas

c) Merangsang siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran

d) Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah

direncanakan

e) Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran

f) Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran

g) Melaksanakan penilaian proses dan hasil

h) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab

berdasarkan pengalamannya (Rusman, 2010:134).

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau

bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh

kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam

kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan

menganalisa tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang study pendidikan

agama yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih, menetapkan dan mengembangkan cara-cara seperti metode dan

strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat

diaktualisasikan dalam proses pembelajaran Pembelajaran Menurut Abdul Aziz

Majid dalam kitabnya “At-Tarbiyah wa Turuku al-Tadris” adalah:

هك هت ح

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 24: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

20

Artinya: Adapun pembelajaran itu terbatas pada pengetahuan dari seorang

guru kepada murid. Pengetahuan itu tidak hanya terfokus pada

pengetahuan normatif saja namun pengetahuan yang memberi

dampak pada sikap dan dapat membekali kehidupan dan

akhlaknya”(Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, 1968:61 Juz

I)

Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru

dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah

belajar. perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan

bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-

nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan (Rusman, 2010:131).

3. Aspek Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan memilih,

menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil

pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada

cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan cara

mengorganisasikan isi pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran

dan mengelola pembelajaran. Pembelajaran mencakup tiga aspek yaitu:

1) peserta didik, 2) proses belajar, dan 3) situasi

belajar a. Peserta didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan

pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban untuk

mendidiknya. Sebelum guru memasuki ruangan kelas untuk

memberi materi pelajaran terhadap para siswa, ada beberapa hal

yang terlebih dahulu perlu dibenahi atau dilakukan kajian terhadap

siswa-siswa yang akan diajar. Hasil kajian tersebut akan menjadi

dasar pertimbangan dalam rangka menentukan bobot materi

pelajaran, bentuk pola, dan struktur sajian yang akan disajikan. Cara

penyajian memegang peranan yang sangat besar atas penyerapan

materi oleh siswa. Jika hasil sajian ini bisa dilakukan dengan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 25: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

21

matang dan seksama maka tentu hasilnya dapat lebih maksimal

(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, 2014:78).

b. Proses belajar

Belajar merupakan kegiatan mental yang dilakukan siswa

menurut urutan fase tertentu dan sesuai dengan jalur belajar tertentu

(Yudhi Munadhi, 2010:34). Belajar dapat terjadi di rumah, di

sekolah, ditempat kerja, di tempat ibadah, dan di masyarakat, serta

berlangsung dengan cara apa saja, dari apa, dan pada siapa. Bahkan

kemampuan orang untuk belajar ini merupakan salah satu ciri

penting yang membedakan manusia dengan makhluk lain.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh

aspek tingkah laku. Sehingga pengertian belajar dapat didefinisikan

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku yang

dimaksud dalam pengertian tersebut adalah:

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Slameto,

2015:2)

Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber

atau literatur. Meskipun kita melihat ada perbedaan-perbedaan di

dalam rumusan pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 26: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

22

namun secara prinsip kita menemukan kesamaan-kesamaannya.

Sebagaimana pendapat beberapa ahli:

1) Abdillah mengemukakakn bahwa Belajar adalah suatu usaha

sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku

baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan

tertentu (Aunurrahman, 2014:35).

2) Witherington mengemukakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai

suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

3) Morgan mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman. (Dalyono, 2009:209).

c. Situasi Belajar

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak

selamanya sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin

menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang

sekolah. Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang

sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Pelaksanaan pendidikan yang ada

sering kita jumpai adanya proses pembelajaran yang terkesan

membosankan atau monoton dimana Paradigma lama yang mengalami

masa suram menuju paradigma baru. Terkait dengan pembelajaran

paradigma lama mengalami masa suram yang ditandai oleh (1) guru

sebagai pengajar bukan pendidik, sumber pengetahuan dan mahatahu. (2)

sekolah terikat jadwal ketat. (3) belajar dibatasi kurikulum. (4) basis belajar

hanya berkutat pada fakta, isi pelajaran dan teori semata. (5) hafalan

menjadi agenda utama dalam pembelajaran. (6) keseragaman. (7) kelas

menjadi fokus utama. (8) komputer lebih dipandang sebagai objek. (9)

penggunaan media statis lebih mendominasi. (10) komunikasi terbatas. (11)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 27: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

23

penilaian lebih bersifat normatif (Syaiful Bahri Djaramah & Aswan Zain,

2014:80).

4. Komponen Pembelajaran

Adapun komponen dalam pembelajaran meliputi:

a. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi

dasar (Rusman, 2010:6). Tujuan pembelajaran merupakan tujuan

intermedier (antara), yang paling langsung dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran dikenal ada dua, yaitu TIU

(Tujuan Intruksional Umum) dan TIK (Tujuan Intruksional Khusus).

b. Bahan pelajaran

Tanpa bahan pelajaran proses pengajaran tidak akan berjalan.

Karena itu, pendidik yang akan mengajar pasti mempelajari dan

mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada

peserta didik. Menguasai bahan: (1) bahan bidang studi dalam

kurikulum, (2) bahan pengayaan/penunjang bidang studi (Jamal Ma’mur

Asmani, 2017:85).

c. Kegiatan pembelajaran

Mengurutkan kegiatan pembelajaran dapat memudahkan pendidik

dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya, pendidik dapat

mengetahui cara memulainya, menyajikannya dan menutup

pembelajaran.

d. Metode pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan oleh guru dan penggunannya bervariasi sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorng guru tidak akan

dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode

mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan

pendidikan (Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, 2014:46).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 28: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

24

e. Media pembelajaran

Alat-alat bantu yang secara fisik digunakan guru untuk

menyampaikan isi materi pengajaran atau ditawarkan kepada siswa

untuk digunakan dalam pembelajaran (Yudhi Munadi, 2010:34) antara

lain seperti buku, radio, video, film, slide (gambar bingkai), foto,

gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan

menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta

lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimaannya dapat

dilakukan proses belajar secara efektif dan efisien (Yudhi Munadi,

2010:8).

f. Waktu tatap muka

Seorang pendidik atau guru harus tahu alokasi waktu yang

diperlukan dalam menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang

digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan informasi pembelajaran.

Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan target yang

ingin dicapai (Rusman, 2018:6)

g. Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas merupakan upaya guru dalam menciptakan

dan memelihara kondisi belajar secara optimaluntuk menggiring peserta

didik ke arah pendisiplinan diri dalam belajar di kelas. Pengelolaan kelas

berkaitan dengan pengkondisian ruang belajar yang kondusif sehingga

memotivasi peserta didik untuk belajar (I Nyoman Surna & Olga D.

Pandeirot, 2014:18).

h. Sumber pelajaran

Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi

banyak komponen. Salah satu dari komponen sistem pengajaran

adalahsumber belajar. Dalam pengertian yang sederhana sumber belajar

(learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran atau bahan

pengajaran baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain

pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 29: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

25

pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar atau pengajaran yang

umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan wajib atau

dianjurkan) (Akhmad Rohani, 2010).

i. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mengevaluasi kegiatan atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi

yang dilakukan selama pembelajaran telah terjadi (Amirono & Daryanto,

2016:3).

B. Pembelajaran Sistem Full Day School

Kata Full day school berasal dari bahas inggris yakni dari kata full

day dan school. Full day artinya hari penuh dan kata school artinya sekolah.

Full day school berarti sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar

yang biasanya dimulai dari pukul 07.00-16.00 WIB. Dengan durasi istirahat

setiap dua jam sekali. Sekolah bisa leluasa mengatur jadwal pelajaran

menyesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan model-model

pendalamannya. Full day school yang dimaksud adalah program sekolah di

mana proses pembelajaran dilaksanakan sehari penuh di sekolah (Jamal

Ma’mur Asmani, 2017: 5). Full day school diterapkan agar para guru dapat

mengajarkan nilai-nilai spiritualitas dalam frekuensi yang lebih banyak.

Misalnya, sekolah Islam yang mengadakan shalat dhuha, salat dzuhur, dan salat

ashar berjamaah. Dengan kebijakan seperti ini maka waktu dan kesibukan

anak-anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah daripada di rumah.

Anak- anak dapat berada di rumah lagi setelah menjelang sore. Full day school

merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran agama

secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk

pendalaman agama siswa, tambahan dilaksanakan pada jam setelah sholat

dhuhur sampai sholat ashar sedangkan pada sekolah-sekolah umum, anak

biasanya sekolah sampai pukul 13.00 WIB (Lis yulianti Syafrida Siregar,

2017:307).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 30: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

26

Di samping keluarga, sekolah memberikan pengaruh yang

sistematis terhadap pembentukkan akal-budi anak. Pengetahuan yang

bertambah, keterampilan-keterampilan yang mulai dikuasai dan

kebiasaaan-kebiasaan tertentu yang mulai dikembangkan. Semua

pengalaman memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan kepribadian

anak. Pada sekolah sistem Full day school Proses belajar mengajar yang

diberlakukan dari pagi sampai sore yang berarti hampir seluruh aktifitas

anak berada di sekolah, mulai dari belajar, makan, bermain dan ibadah

yang dikemas dalam sistem pendidikan. Dengan sistem ini pula diharapkan

mampu memberikan nilai-nilai kehidupan yang Islam pada anak secara

utuh dan terintegrasi dalam tujuan pendidikan. Dalam Full day school

kegiatan-kegiatan belajar seperti tugas sekolah yang biasanya dikerjakan di

rumah dapat dikerjakan di sekolah agar siswa dapat bimbingan dari guru,

dengan bimbingan guru yang bertugas. Namun bukan berarti Full day

school mengekang siswa untuk tidak bermain dan terus menerus belajar,

tetapi dalam Full day school juga terdapat metode dan media belajar yang

meliputi kelas dan alam sehingga siswa tidak menjadi bosan (H. Akmal

Hawi, 2015:85 ).

Pada standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal dan

sesuai dengan bobot mata pelajaran, ditambah dengan model-model

pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam Full day school adalah

pengaturan jadwal mata pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Full day

school menerapkan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan sehingga siswa tidak akan mengalami kejenuhan dalam

kegiatan pelaksanaan pembelajaran. (PAIKEM) merupakan Salah satu

bentuk pembelajaran inovatif, istilah aktif maksudnya pembelajaran adalah

proses aktif membangun makna dan pemahaman informasi, ilmu

pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik itu sendiri. Istilah

inovatif dimaksudkan dalam proses pembelajaran diharapkan muncul ide-

ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. Istilah Kreatif

memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 31: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

27

mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap

individu memiliki imaginasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti.

Istilah Efektif berati bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus

menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Dan

istilah Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus

berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan (Jamal

Ma’mur Asmani, 2017: 2).

1. Konsep Pembelajaran Sistem Full day school

Konsep awal dibentuknya sistem full day school ini bukan menambah

materi ajar dan jam pelajaran yang sudah ditetapkan oleh Kementrian

Pendidikan Nasional, seperti yang ada dalam kurikulum tersebut, melainkan

tambahan jam sekolah digunakan untuk pengayaan materi ajar yang

disampaikan dengan metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan

untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan,

menyelesaikan tugas dengan bimbingan guru, pembinaan mental, jiwa dan

moral anak. Kegiatan pembelajaran full day yang diterapkan pada dasarnya

lebih lama di sekolah tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Konsep dasar

dari full day school, integrated curriculum dan integrated activity merupakan

upaya meningkatkan religiusitas peserta didik sehingga dalam kurikulum yang

digunakan terdapat perpaduan antara pelajaran umum yang ditetapkan

pemerintah dan pelajaran tambahan yang mewujudkan apa yang menjadi visi

dan misi sekolah (Hasan Baharun & Saudatul alawiyah, 2018:3).

Dapat dikatakan bahwa sistem Full day school adalah sebuah sistem

yang dilakukan secara sadar untuk mengatur adanya tindak belajar yang

direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan cara yang menyenangkan

sehingga peserta didik tidak merasa takut dan bosan walau mereka belajar

seharian. Full day school diterapkan oleh sekolah yang diharapkan terjadi

perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan

aktivitas dalam belajar (Fransiscus xaverius triapriyanto, 2018:10). terdapat

beberapa unsur dalam penerapan sistem full day school:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 32: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

28

a. Pengaturan jadwal mata pelajaran untuk ketertiban belajar mengajar.

b. Strategi pembelajaran yaitu pola umum yang mewujudkan proses

pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Saran dan prasarana yang memadai yaitu media pembelajaran yang

merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran serta komponen yang

terdapat dalam pembelajaran seperti fasilitas belajar, buku belajar, sumber

belajar, alat pelajaran atau bahan pelajaran.

Sistem pembelajaran Full day school selain pengembangan kreatifitas

juga terdapat 3 Ranah belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Siregar mengklasifikasikan hasil belajar mencakup ke dalam 3 ranah

(tiranah) yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a. Ranah Kognitif meliputi 6 Kategori:

1) Knowledge (Pengetahuan)

2) Comprehension (Permohonan)

3) Application (Penerapan)

4) Analysis (Analisis)

5) Synthesis (Sintesis)

6) Evaluating (Evaluasi)

b. Ranah Afektif meliputi 5 Kategori:

1) Receiving (Penerimaan)

2) Responding (Partisipasi)

3) Valuing (Penilaian?Penentuan Sikap)

4) Organization (Organisasi)

5) Characterization By A Value Or Value Complex (Pembentukan Pola

Hidup) (Ahmad Rohani, 2004:43)

c. Ranah Psikomotorik meliputi 7 Kategori:

1) Persepsi

2) Kesiapan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 33: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

29

3) Gerakan Terbimbing

4) Gerakan Biasa

5) Gerakan Kompleks

6) Penyesuaian Pola Gerakan

7) Kreativitas (Amirono & Daryanto, 2016:40).

Kurikulum yang digunakan di Full day school adalah pengintegrasian

kurikulum pendidikan umum dan agama, baik dalam pengertian kuantitatif

maupun kualitatif. Pengertian kuantitatif berarti memberikan porsi pendidikan

umum dan agama secara seimbang. Sementara pengertian secara kuantitatif berarti

menjadikan pendidikan umum diperkaya dengan perspektif agama, dan pendidikan

agama dalam suatu jalinan kegiatan belajar mengajar, maka diharapkan peseta

didik dapat memahami esensi ilmu dan perspektif yang utuh, mengetahui sesuatu

untuk tujuan manfaat dan maslahat, dan mengamalkan keimanan dengan ilmu dan

pengetahuan yang luas.

Karakteristik yang digunakan dalam sekolah Full day school adalah

lebih lama dibandingkan dengan sekolah biasa. Pelajarannya lebih banyak dan

lebih variatif yang dikemas sedemikian rupa agar terasa menyenangkan. Selain itu

kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan mendapat porsi lebih besar.

Selain teori, anak didik langsung diperkenalkan dengan praktek lapangan.

Klasifikasi jam efektif belajar di Full day school pada Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar yaitu mulai dari pukul 07.30 – 16.00 WIB.

2. Tujuan Full day school

Full day school merupakan salah satu alternative untuk mengatasi

berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral

atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah

dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang

menjerumus pada kegiatan negatif. Dengan adanya sekolah dengan sistem

Full day school menjadi jawaban atas segala problem masyarakat tentang

berbagai penyimpangan yang banyak dilakukan remaja sekarang. Hal inilah

yang menjadi motivasi para orang tua untuk mencari sekolah formal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 34: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

30

sekaligus mampu memberikan kegiatan-kegiatan positif (informal) pada

anak (Fransiscus xaverius triapriyanto, 2018:8).

Secara umum dapat dijelaskan bahwa tujuan sistem pendidikan Full

day school adalah untuk memberikan dasar yang kuat untuk

mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan

emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dengan berbagai inovasi yang

efektif dan aktual. Kurikulumnya didesain untuk menjangkau masing-

masing bagian dari perkembangan ini yakni untuk mengembangkan

kreatifitas yang mencakup integritas dan kondisi tiga ranah ( ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik).

1) kecerdasan intelektual

Dalam perkembangan kognitif anak usia sekolah, masalah

kecerdasan atau inteligensi mendapat banyak perhatian dikalangan

psikolog. Hal ini karena inteligensi telah dianggap sebagai suatu norma

yang menentukan perkembangan kemampuan dan pencapaian optimal

hasil belajar anak di sekolah. C.P. Chaplin dalam bukunya (Yudhi

Munadhi, 2010:26) mengartikan integensi sebagai: (1) kemampuan

menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat

dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif,

(3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat

sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan

satu dengan yang lainnya. Pemisahan tersebut hanya menekankan aspek-

aspek yang berbeda dari sisi prosesnya. Proses belajar merupakan proses

yang kompleks, maka aspek intelegensi ini tidak menjamin hasil belajar

seseorang. Intelegensi hanya sebuah potensi, artinya seseorang yang

memiliki intelegensi tinggi mempunyai peluang besar untuk memperoleh

hasil belajar yang lebih baik (Yudhi Munadi, 2010:26).

2) Kecerdasan Emosional

Menurut teori Daniel Goleman Kecerdasan Emosional merupakan

(Emotional intelligence) dengan menggunakan pendekatan kognitif

dalam kemampuan mengenali perasan kita sendiri dan perasan orang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 35: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

31

lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan perasan mengelola emosi

dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

banyak orang yang cerdas, dalam arti terpelajar tetapi tidak mempunyai

kecerdasan Emosi, sehingga dalam bekerja menjadi bawahan orang ber-

IQ lebih rendah tetapi unggul dalam ketrampilan kecerdasan emosi.

Daniel Goeman mengklasifikasikan kecerdasan emosional atas lima

aspek, yaitu: (1) mengenali Emosi, (2) mengelola emosi, (3) motivasi

diri sendiri, (4) mengenali emosi orang lain, dan (5) membina hubungan.

Memperhatikan kelima komponen kecerdasan emosi diatas,

dapat dipahami bahwa kecerdasan emosi sangat dibutuhkan oleh

manusia dalam rangka mencapai kesuksesan, baik dibidang akademis,

karir, maupun dalam kehidupan sosial (I Nyoman Surna & Olga D.

Pandeirot, 2014:167).

3) Kecerdasan Spiritual

Teori ini dikemukakan oleh Anthony peter “Tony” Buzan. Buzan

menjelaskan bahwa konsep spirit berasal dari bahasa latin, yaitu spiritus,

yang artinya breath atau napas. Dalam istilah modern, spirit disebut

sebagai suatu energy kehidupan yang bersifat nonfisik dan merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita, yang termasuk

emosi dan karakter. Spirit juga meliputi kualitas yang vital dari energy

kita, kegairahan hidup, semangat maju dan apa yang menjadi penentu

dalam menjalani kehidupan. Kecerdasan spiritual tergantung pada

bagaimana kita membangun dan mengembangkan kualitasnya (I

Nyoman Surna & Olga D. Pandeirot, 2014:171).

Secara utuh dapat dilihat bahwa pelaksanaan sistem pendidikan

Full day school mengarah pada beberapa tujuan antara lain:

1) Untuk memberikan pengayaan dan pendalaman materi pelajaran

yang telah ditetapkan oleh Diknas sesuai jenjang pendidikan.

2) Memberikan pengayaan pengalaman melalui pembiasaan-

pembiasaan hidup yang baik untuk kemudian diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 36: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

32

3) Melakukan pembinaan kejiwaan, mental dan moral peserta didik

disamping mengasah otak agar terjadi keseimbangan antara

kebutuhan jasmani dan rohani agar terbentuk kepribadian yang utuh.

4) Pembinaan spiritual inteligensi peserta didik melalui penambahan

materi-materi agama dan kegiatan keagamaan sebagai dasar dalam

bersikap dan berprilaku (Iwan Kuswandi, Full day school dan

Pendidikan Terpadu, di akses 28 Desember 2018).

Dilihat dari pengertian dan tujuan pendidikan terpadu sebagaimana

tersebut di atas maka dapat dikemukakan beberapa fungsi sistem

pendidikan Full day school sebagai berikut:

a) Menghindari pemisahan-pemisahan pengetahuan.

b) Memberikan kemungkinan bagi guru dan peserta didik untuk

memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif karena peserta

didik dan guru bekerjasama penuh dan bermakna.

c) Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan

tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan.

d) Memudahkan peserta didik untuk menghubungkan dan

mengorganisasikan ide-ide, konsep-konsep dan kemampuan-

kemampuan yang sedang diajarkan sehingga akan terjadi transfer

pemahaman dari satu konteks ke konteks yang lainnya.

C. Kajian Pustaka

Pustaka yang mencantumkan proses pembelajaran memang sangat banyak

sekali kami jumpai. Akan tetapi penulis lebih memfokuskan pada pustaka yang

berisi tentang pembelajaran yang bersifat solutif sebagai alternatif problem-

problem proses pembelajaran full day school.

Penelitian yang berjudul “Strategi Sistem Full day school dalam

Membentuk Empati Siswa”. Oleh Muhammad Iqbal Ansari. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelaksanaan sekolah bersistem full day school dilaksanakan

dari pagi hingga sore hari. Sekolahmenerapkan beberapa kegiatan berupa

pembiasaan untuk membentuk empati siswa, yaitu melaluipembiasaan menyantap

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 37: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

33

menu makanan yang sedehana, mengambil porsi makan sesuai jatah masing-

masing, membagikan makanan, kebiasaan berbaris dengan rapi sebelum masuk

kelas, dan mengantri ketika mengambil wudhu. Selain itu terdapat kegiatan yang

dilaksanakan dalam setiap minggu dan setiap tahun, yaitu infaq jum’at, Bumbung

ramadhan, dan kunjungan ke panti asuhan. Beberapa kegiatan rutin tersebut telah

berhasil membentuk empati siswa.

Serta penelitian yang berjudul “Problematika Pembelajaran Sistem Full day

school Siswa Kelas 1 SDIT Al-Irsyad Tegal”. OlehAzizah Afni Rizky NIM :

113911078. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan

pembelajaran sistem full day school di SDIT Al-Irsyad berlangsung dari pagi

hingga sore hari (07.00-15.00), dalam pelaksanaan pembelajaran full day school

banyaknya muatan agama dalam struktur kurikulum yang dikembangkan

merupakan kegiatan yang mendukung adanya pembelajaran sistem full day school.

Problematika dalam pelaksanaan pembelajaran sistem full day school diantaranya

yang pertama adalah masih ditemukan siswa yang belum mampu menyesuaikan

diri dengan jam tambahan yang diberlakukan oleh sekolah, kedua adanya sebagian

kecil siswa yang merasa kelelahan atau bosan karena seharian berada di sekolah,

ketiga dalam pelaksanaan proses tadarus dan do’a bersama pra KBM masih

ditemukan siswa tidak sepenuhnya khidmat, keempat terkadang masih ditemukan

pada saat pembelajaran kelas kosong ditinggal gurunya yang berhalangan, kelima

masih ditemukan siswa yang bermain-main pada saat pelaksanaan wudhu

menjelang sholat dzuhur dan asyar.

Disamping itu peneliti juga mengkaji dari penelitian saudariMaya Chintia

NIM : 3401412100 yang berjudul “Pelaksanaan Sistem Full day school Dalam

Menciptakan Habitus Berprestasi Pada Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang

(Studi Kasus Kelas X Tahun Ajaran 2015/2016)”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: Problematika yang dialami siswa dalam melaksanakan sistem full day

school adalah kegiatan full day school dianggap terlalu padat bagi sebagian siswa,

siswa mengalami shock culture yaitu kegagetan budaya dalam melaksanakan

sistem tersebut. Siswa jauh dari keluarga dan dunia sosial, serta siswa mengalami

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 38: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

34

kondisi liminalitas akibat kekerasan simbolik yang dimunculkan dari hierarki

senioritas yang masih dilanggengkan SMA Taruna Nusantara. Kondisi tersebut

dianggap sebagai pemicu beban dalam pencapaian habitus berprestasi.

Persamaan ketiga karya tulis tersebut terletak pada metode penelitian yang

sama-sama menggunakan metode kualitatif. Namun penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah terletak pada karya ilmiah yang kedua pada aspek dan cukupan

materi. Selain itu juga Perbedaan karya tulis pertama dan ketiga adalah bahwa

karya tulis pertama lebih berfokus kepada strategi sistem full day school,

sedangkan karya tulis yang ketiga lebih berfokus kepada pelaksanaan sistem full

day school.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 39: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang

diteliti. Sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang objektif

dalam rangka mengetahui Problematika pembelajaran sistem Full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Menurut Sugiyono (2009) menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci”. Itu artinya penelitian kualitatif adalah suatu rencana

dan cara yang akan digunakan peneliti. Selain itu juga Merriam (1998)

menambahkan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Al-Azhar Kota Jambi. Alasan peneliti memilih di sekolah ini adalah

karena di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi ini

sudah menerapkan Full day School.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang atau lapangan yang akan dijadikan

penelitian atau sumber yang dapat di teliti dengan metode dialog sekaligus

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 40: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

36

menjadikan data dalam penelitian. Subjek penelitian ini yang dominan adalah

guru dan siswa. Namun untuk memperoleh data yang akurat maka di perlukan

juga adanya pendiskusian dengan subjek yang lain seperti kepala sekolah dan

waka kurikulum. Dalam pengambilan subjek, penelitian ini menggunakan cara

purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel subjektif

peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai

sangkut paut dengan karakteristik tertentu misal meneliti tentang pendidikan,

maka peneliti harus mencari sampel para ahli dalam pendidikan, sampel

semacam ini digunakan dalam penelitian kualitatif (Sugiono, 2009)

Berdasarkan pada pandangan di atas, maka pada dasarnya kehadiran

peneliti di sini di samping sebagai instrumen juga menjadi faktor penting dalam

seluruh kegiatan penelitian ini. Jadi, responden dalam penelitian ini adalah

siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi dan sebagai informan disini adalah Kepala Sekolah, Waka

Kurikulum dan Guru Pendidikan agama Islam.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan

tujuan penelitian yang peneliti lakukan dalam mengumpulkan data yang

berkaitan dengan kelengkapan data yang ingin diteliti, maka di perlukan dua

jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data tersebut yang meliputi:

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Penelitian berhubungan

langsung dengan penelitian yang bersangkutan (Yamin, 2009). Data primer

yang diperoleh oleh peneliti adalah:

1) Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tentang bagaimana

pelaksanaan dan problematikapembelajaran sistem Full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu al-Azhar Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 41: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

37

2) Hasil wawancara dengan Waka Kurikulum tentang pelaksanaan dan

problematika sistem Full day school Di Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

3) Hasil wawancara dengan guru tentang bagaimana pelaksanaan dan

problematika sistem Full day school di Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

4) Hasil wawancara dengan siswa tentang bagaimana upaya pelaksanaan

pembelajaran Full day school Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al- Kota Jambi.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam

lapangan penelitian, misalnya data dari biro statistik, majalah, koran,

keterangan-keterangan atau publikasi lainnya (Yamin, 2009). Sebagai data

skunder penulis mengambil dari buku-buku atau dokumentasi yang

berhubungan dengan penelitian ini.Data penelitian skunder ini yaitu dokumen

struktur kurikulum, dan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan

problematika pembelajaran sistem Full day school di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Yamin (2009) menyatakan bahwa “dalam observasi partisipatif peneliti

mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka

ucapkan, dan berpatisipasi aktif dalam aktivitas mereka”. Observasi ini

dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian,

yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh guru dalam Problematika pembelajaran sistem Full day school di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 42: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

38

Tabel 3.1

Metode Obesevasi / Pengamatan

No Obyek Subyek Indikator

1. KegiatanKepala sekolah dasarProblematika

KBM Islam terpadu pembelajaran sistem

Guru mata pelajaran full day school

Hasil obsevasi

pembelajaran guru

2. Sarana Kondisi umum di sekolah Keberadaan

prasarana Kelembagaan

Kondisi

Kelengkapan

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur (semistructure interview) di mana pelaksanaannya

lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur (Umar, 2011).

Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam

proposal skripsi ini, peneliti menggunakan metode wawancara yang dilakukan

kepada subyek dengan menggunakan dokumntasi catatan lapangan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 43: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

39

Tabel 3.2

Metode wawancara

No Metode Subyek Indikator

1. Wawancara Kepala sekolah Sejarah keberadaaan madrasah

Waka kurikulum Visi misi dan tujuan

Guru Perangkat pembelajaran

Siswa siswi Sarana prasarana

Pelaksanaan pembelajaran

sistem full day school

Problematika pelaksanaan

pembelajaran sistem full day

school

Upaya pelaksanaan

pembelajaran sistem full day

school

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-azhar Kota Jambi, yang ada hubungannya

dengan penelitian tersebut. Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan

cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi,

administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini

dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari

lembaga yang di teliti. Adapun di dalam proposal skripsi ini peneliti

mengumpulkan data mengenai sejarah, visi-misi, profil, serta bukti-bukti

Problematika pembelajaran sistem Full day school Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

E. Teknik Analisis Data

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 44: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

40

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan

yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis model Miles and Huberman. Menurut Miles and Huberman di

dalam buku Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa “aktivitas analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenu,”. Langkah-langkah analisis data

kualitatif sebagai berikut:

Gambar: 3.2. Teknik analisis data model interaktif (sumber: B. Miles dan

Huberman, 1992).

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan /Verifikasi

Secara singkat, komponen- komponen analisis data di kemukakan oleh

(Miles dan Hubermen, 1992) dapat dilihat penjelasan di bawah ini:

1. Pengumpulan data, yaitu proses pengumpulan data mentah dimulai dengan

memahami fenomena yang sedang diteliti.

2. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, tranformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk uraian

atau laporan terinci. Data laporan tersebut direduksi, dirangkum, dipilih,

difokuskan pada subjek riset. Data yang direduksi memberikan gambaran

yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, dan mempermudah peneliti

mencari kembali data yang diperoleh.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 45: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

41

3. Display data/Penyajian data, yaitu sajian kalimat yang disusun secara logis

dan sistematis. Definisi lain yaitu upaya penyajian sekumpulan informasi

sistematis yang memberikan kemudahan tentang berbagai hal yang terjadi.

Kesimpulan dan verifikasi, yaitu upaya mencari kesimpulan dari masalah. Dari

ketiga metode analisis data di atas peneliti menyimpulkan bahwa, ketiga

metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan

peneliti lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan

lapangan, dan juga memudahkan peneliti di dalam mengetahui dan menarik

kesimpulan terhadap Problematika pembelajaran sistem Full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Tringulasi ini dimaksud untuk membandingkan dan mengecek kembali

tingkat kepercayaan suatu infomasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dengan menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiono (2009)

membedakan empat macam tringulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidikan dan teori. Adapun

teknik pemeriksaan keabsahan data yang akan peneliti lakukan adalah dengan

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

1. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

3. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang pemerintahan.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

Tringulasi data ini peneliti gunakan dalam penjabaran permasalahan

dalam proposal skripsi ini nantinya. Hal ini untuk menguji keabsahan data yang

diperoleh dilapangan mengenai Problematika pembelajaran sistem Full day

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 46: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

42

school Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi.

Data yang diperoleh melalui teknik observasi oleh peneliti akan

dibandingkan dengan teknik wawancara maupun dokumentasi yang tersedia.

Melalui tringulasi ini diharapkan data yang peneliti peroleh benar-benar teruji

keabsahannya dan sesuai dengan realita yang terjadi di lapangan serta dapat

diuraikan dalam pembahasan peneliti nantinya.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian di lapangan, maka

peneliti menyusun agenda penelitian secara sistematis yang terlihat pada tabel

3.3 jadwal penelitian disusun bertujuan untuk menjadi pedoman dalam

melakukan langkah-langkah penelitian nantinya. Untuk lebih jelasnya dapat di

lihat pada tabel berikut.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 47: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

43

Tabel 3. 3

Jenis Mei Desember Januari Februari Maret April Mei

No Kegiatan 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

x

1 Pengajuan

judul Proposal

2 Penyusunan x

Proposal

3

Bimbingan

x

Proposal

4

Seminar

X

Proposal

5

Perbaikan

x

Proposal

6

Pengurusan

x

x

Izin Riset

7

Pelaksanaan

x X X x x x

Riset

8 Penyusunan X

Data

9 Penulisan x

Skripsi

10 Perbaikan x

Skripsi

11 Penyempurna

an

12 Munaqasah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 48: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

44

13 Pengandaan

Skripsi

Jadwal Penelitian

Note: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 49: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

45

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah AL-Azhar Kota Jambi

1. Tinjauan Historis

a. Sejarah Singkat

Berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah (YPPD) muaro

bungo jambi, merupakan cita-cita pendirinya, Ibu Hj. Rosmaini MS. Sejak

beliau masih duduk di perguruan Diniyyah putri padang panjang,

Sumatera Barat pada tahun 1972. Cita-cita itu di dorong oleh keinginan

untuk ikut memajukan daerah kelahiran beliau jika dibandingkan dengan

daerah-daerah lain pada waktu itu ketertinggalan disegala bidang.

Pada tahun 1973, beliau masih berstatus mahisiswi dalam

kedudukannya sebagai ketua senat diikutkan oleh pengurus perguruan

Diniyyah Putri padang panjang dalam suatu tim yang terdiri dari Ibu Hj.

Ratina Yusuf, guru tertua, Rosmaini MS dan Zarni Z. dipercaya untuk

menjalankan kupon sumbangan dan menjalani rute dari padang panjang –

Muaro Bungo – Jambi dan sekitarnya – Palembang – Tanjung Karang dan

Jakarta. Dari perjalanan inilah beliau mendapatkan pengalaman berharga

mengenai kemajuan yang telah dicapai oleh daerah lain dibandingkan

dengan keadaan dijambi. Semua itu menambah kuatnya cita-cita beliau

untuk memajukan daerah melalui pendidikan.

Pada tahun 1975 setelah menamatkan pendidikan pada tingkat

sarjana muda di fakultas Dirasat Islamiyah Diniyyah Putri Padang

Panjang, pada tahun itu pula beliau pulang kekampung halamannya di

muaro bungo dan mulai menjajaki usaha pendirian Diniyyah putrid dan

cikal daripada perguruan Al-Azhar Jambi yang dicita-citakan.

Pada tahun 1977, resmi berdirilah perguruanDiniyyah Putri Muaro

Bungo dan merupakan cikal berdirinya perguruan Al-Azhar Jambi pada

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 50: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

46

tahun 1987 awal dari cikal bakal Yayasan yang telah didirikan tersebut

menempati sebuah rumah yang dipinjamkan oleh seorang dermawan Alm.

H.Ramli beserta keluarga besar H. Saman yang berlokasi di Tanjung

Gedang Muaro Bungo.

Pada saat menghadapi tantangan dan rintangan dari segala penjuru,

dengan rahmat dan barokah dari Allah SWT, pemerintah daerah

memberikan lokasi permanen untuk pesantren sebagai salah satu usaha

jasa pendidikan yang diselenggarakan oleh yayasan seluas 11,5 ha di

Rimbo Tengah Bungo. Lokasi tersebut merupakan masih hutan lebat yang

belum pernah digarap sebelumnya. Hambatan dan rintangan yang dihadapi

yayasan sungguh berat, terlebih bagi pimpinan yayasan yang notabene

seorang wanita dengan segala kelemahan dan keterbatasannya. Tetapi

dengan ridho Allah SWT serta dorongan dan dukungan dari simpatisan,

hutan yang penuh semak belukar, kayu besar dan hewan liar itu hanya

dalam tempo 2 Tahun telah dapat di taklukkan oleh cita-cita dan tekat

yang kuat untuk menegakkan kebenaran dan meninggikan kalimat Allah.

Pada awal tahun 1983 lokasi baru tersebut ditempati dan mulai

didirikan bangunan yaitu lokal belajar, asrama santri dan rumah guru yang

semuanya didanai dari bantuan lain dari para simpatisan. Pada saat yang

terus eksis bersamaan dibangun masjid dengan dana yang diperoleh dari

ibu Hj. Fatimah Basyar dermawan dari arab Saudi melalui Dewan Dakwah

Islamiyah Indonesia (DDII).

Terbukti bahwa keikhlasan dan panggilan jiwa telah membuat

sesuatu yang jauh dari kemungkinan dan berada diluar perhitungan akal

manusia dapat menjadi kenyataan. Ini adalah perhitungan matematika

Allah SWT. Untuk mengembangkan pendidikan dijambi atas saran Bapak

H.Kadir Basalamah yang pada saat itu menjabat Dirjen. Bimas Islam serta

dukungan Buya Moh. Natsir mantan perdana Menteri RI dan Walikota

Jambi Bapak Drs. H. AShari, maka pada tahun 1987 di bukalah perguruan

Al-Azhar Jambi dikota Provinsi. Dan seperti yang kita lihat pada saat

sekarang ini, perguruan Al-Azhar Jambi dapat terus eksis memajukan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 51: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

47

pendidikan di provinsi jambi dan semoga Allah memberikan rahmat dan

ridho-Nya kepada kita.

b. Letak Geografis

Secara fisik Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi didirikan diatas lahan seluas ± 1500

m2. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi beralokasi di Jl. Kolenel Amir Hamzah No. 36 RT 06

Sungai Kambang kelurahan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura

Kota jambi 36124.

Adapun batas-batas Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Jambi adalah sebagai berikut:

1) Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya

2) Sebelah selatan berbatasan dengan penduduk

3) Sebelah timur berbatasan dengan pemakaman umum sungai

Kambang

4) Sebelah barat berbatasan dengan Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Al-Azhar jambi.

c. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

1) Visi

“Menjadi Lembaga Pendidikan Terbaik dalam membentuk

generasi muda islam yang Beriman, Cerdas, Terampil dan

Berakhlak Mulia”.

2) Misi

a) Melahirkan Generasi Muda yang Beriman dan Bertaqwa

Sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist yang mampu

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Menciptakan lulusan yang Cerdas, kreatif, dan Berkualitas

berkarakter yang mampu berkompetisi pada Taraf Nasional

dan dikenal di Dunia Internasional.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 52: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

48

c) Memiliki lulusan yang Terampil, Inovatif di segala bidang dan

berkarakter yang mampu Berkompetisi pada Taraf Nasional

dan dikenal di Dunia Internasional.

d) Menciptakan lulusan yang santun, berbudi luhur, berbudaya

dan menjadi Sumber Daya Manusia yang Berilmu dan

Berakhlak Mulia.

e) Melaksanakan pendidikan secara utuh, Terpadu dan Sempurna

untuk meraih prestasi siswa dan Civitas Akademika dalam

Berbagai Bidang Pendidikan di Taraf Nasional maupun

Internasional.

3) Tujuan

a) Keterpaduan system pembelajaran antara ilmu agama

b) Perolehan nilai ujian Nasional rata-rata naik memenuhi standar

kelulusan

c) Memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang maju dan berprestasi

disegala bidang

d) Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga sekolah

e) Terwujudnya suasana pergaulan sehari-hari yang islami

f) Terwujudnya manajemen sekolah yang transparan dan

partisipatif, melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok

kepentingan yang terkait

g) Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan asri

h) Memiliki lulusan yang hafal minimal 1 Juz (Juz 30)

d. Kegiatan Penunjang

Selain pelajaran di kelas, Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Al-Azhar Kota Jambi juga mengadakan kegiatan penunjang

yang diselenggarakan untuk mengembangkan kompetensi siswa,

diantaranya sebagai berikut.

1) Kegiatan ekstrakurikuler

Meliputi beragam ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat

siswa, yang terdiri atas:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 53: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

49

a) Ekstra Wajib, terdiri dari: Drumband, Pramuka, PMR,

Keputrian dan Mentoring, Muhadoroh dan Muhadasah.

b) Ekstra Akademik, terdiri dari: Mathematic Club, Social Club,

Science Club, Literature Club, English Club, Arabic Club dan

Comuter Club.

c) Ekstra Optional, terdiri dari: Seni Tari, , Pencak Silat, Karate,

Seni Lukis, Photography, Tenis Meja, Badminton, Volleyball,

Futsal/sepakbola, Basket, Catur, dan Seni Batik.

2) Pembinaan Keagamaan

Pembinaan Keagamaan, terdiri dari: pembinaan akhlakul

karimah, pelaksanaan tadarus Al-Qur’an, pembinaan tertib salat

dhuha, dhuhur dan Ashar, pembinaan hafalan juz amma,

pelaksanaan Tahfidzul Qur’an, Seni Baca Al-Qur’an, pembinaan

tarjamah Al-Qur’an, pelaksanaan Pidato/Da’i, muazin, wirid dan

doa, pelaksanaan tabung sedekah /infaq, dan pembinaan

Kaligrafi/poster/Karikatur.

2. Struktur Organisasi

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi,

oleh karena itu dibutuhkan suatu struktur dimana setiap bagian pada struktur

itu mempunyai fungsi dan sosialisasi kerja sehingga sekolah terorganisasi

dengan baik. Adapun struktur organisasi Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar adalah sebagai berikut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 54: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

50

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar

Kota Jambi Tahun 2018/2019

Ketua Yayasan

Dra. Hj. Rosmaini, M.S, M.Pd.I

Direktur Pendidikan H.M. Hafiz El-Yusufi, S.Pd.I, M.M

Kepala Sekolah

Rini Kartini, S.Ag

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Kepala TU

Efrina, S.Pd Erizal, S.Pd Neti Triharyani, S.Si

Guru

Siswa

Sumber: Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi 2019

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 55: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

51

a. Keadaan guru dan karyawan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota jambi

Tabel. 4.1

Keadaan guru dan karyawan Tenaga guru Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota jambi tahun 2018/2019

No Nama Jabatan

1 Rini Kartini, S.Ag Kepala Sekolah

2 Efrina, S.Pd Waka Kurikulum

3 Erizal, S.Pd Waka Kesiswaan

4 M. Muhtar Hasan, S.Pd Guru

5 Riko Pardiansyah, S.Pd Guru

6 Nana Nurjanah, S.Pd Guru

7 Anita Wulandari, S.Pd Guru

8 Yuspandra, S.Pd Guru

9 Sri Rezeki, S.Pd Guru

10 Inten, S.Pd Guru

11 Kurniawan, S.Pd Guru

12 Muhammad Rizky, S.Pd.I Guru

13 Ratna Erlawati, S.E, M.Si Guru

14 Jania Sari, S.Pd Guru

15 Nazratul Putri, S.Pd Guru

16 M. Kurniawan, S.Pd Guru

17 Yusnaveti. S.Pd Guru

18 Aprilia Hudaida, S.Pd Guru

19 Reni Puspitasari H, S.E Bendahara

20 Neti Triharyani, S.Si Kepala Tata Usaha

21 Prissy Nuri, A.Md Tata Usaha SMP

21 Devi Novita Pustakawati

22 Erni Junita, S.Km Perawat UKS

23 Yulis Mizar Pengantar Nasi

24 Ernita Cuci Piring

25 Asrul Basri Pengantar Nasi

26 Efendi Han Satpam

27 Bina Romi DB Cleaning Service

28 Sulami Dapur (masak)

29 Eka Susanti Kebersihan (Gedung Musdalifah)

30 Emy Kebersihan (Gedung

Musdalifah) Sumber: Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi

2019

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 56: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

52

b. Data Siswa/I Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi terdiri

dari dua belas rombongan belajar, yaitu VIIA

, VIIB

, VIIC

, VIID

, VIIIA

, VIIIB

,

VIIIC

, VIIID

, IXA

, IXB

, IXC

, dan IXD

. Adapun jumlah siswa/i yang ada di

temapat tersebut tergambar pada tabel II berikut :

Tabel. 4.2

Data Siswa/I Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi

Kelas Data Kelas Jumlah Keterangan

A B C D

VII 19 19 21 22 81 4 Kelas Pa = 19 Pa = 19 Pi = 21 Pi = 22 Pa = 38

Pi = 43

VIII 26 - 15 16 57 4 Kelas Pa = 26 Pi = 15 Pi = 16 Pa = 26

Pi = 31

IX 19 18 15 14 66 4 Kelas Pa = 19 Pa = 18 Pi = 15 Pi = 14 Pa = 37

Pi = 29

204

JUMLAH Pa = 101 11 Kelas

Pi = 103 Sumber: Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi 2019

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan fasilitas yang dimaksud adalah alat – alat yang

berkenaan untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar pada

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Sarana dan prasarana yang dimiliki Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi sebagai penunjang kegiatan

belajar mengajar diantaranya adalah seperti yang tertera pada tabel berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 57: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

53

Tabel. 4.3

Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu DiniyyahAl-Azhar Kota Jambi

No Nama Jumlah Keterangan

1. Kantor Kepala Sekolah 1 Baik

2. Tata Usaha 1 Baik

3. Bendahara 1 Baik

4. Labor IPA 1 Baik

5. Labor Komputer 1 Baik

6. Perpustakaan 1 Baik

7. Ruang UKS 1 Baik

8. Ruang Belajar 12 Baik

9. Masjid 1 Baik

10. Ruang Guru 1 Baik

11. Kebun Sekolah 1 Baik

12. Lapangan 7 Baik

14. Kantin 3 Baik

15. Kamar Mandi/Wc 5 Baik

16. Gudang 1 Baik

17. Kantor Yayasan 1 Baik

18. Osis 1 Baik

19. PMR/Pramuka 1 Baik

20. Koperasi 1 Baik

21. Dapur 1 Baik

JUMLAH 43

Sumber: Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi 2019

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa sarana dan prasarana di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi terlihat baik semua

dengan jumlah 43 unit dengan rincian Kantor Kepala Sekolah 1, Tata Usaha 1,

Bendahara 1, Labor IPA 1, Labor Komputer 1, Perpustakaan 1, Ruang UKS 1,

Ruang Belajar 12, Masjid 1, Ruang Guru 1, Kebun Sekolah 1, Lapangan 7, Kantin

3, Kamar Mandi/Wc 5, Gudang 1, Kantor Yayasan 1, Osis 1, PMR/Pramuka 1,

Koperasi 1, dapur 1 dengan kondisi baik semua.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 58: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

54

d. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi

Ada beberapa kurikulum yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, diantaranya adalah Kurikulum

Nasional (kurikulum 2013) dan Kurikulum lokal yang diberlakukan oleh

yayasan adalah kegiatan pembelajaran dengan pengembangan Agama Islam

yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah, sehingga terbentuk kurikulum

terpadu. Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi menerapkan Kurikulum 2013 yang dipadukan dengan beberapa

program unggulan antara lain:

1) Pendalaman materi Agama Islam melalui: Tahfidzul Qur’an, bahasa Arab,

Praktek Ibadah dan mentoring. 2) Pengembangan wawasan IPTEK dan IMTAQ dengan pembelajaran audio

visual melalui pemutaran CD/film pengetahuan serta kunjungan edukatif. 3) Pembelajaran menggunakan scientific approach (pendekatan ilmiah).

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Pembelajaran Full day school Siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah AL-Azhar Kota Jambi

a. Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi penulis pada 4 maret 2019 perencanaan

pembelajaran full day pada dasarnya dalam manajemen pembelajaran full

day dan pembelajaran biasa itu sama saja. Yang menjadi beda adalah ketika

guru harus berhati-hati dalam merancang desain pembelajarannya.

Mengapa harus berhati-hati karena ketika guru tidak tepat dalam memilih

media, metode, sumber belajar, dan tidak mampu menguasai kelas dengan

baik maka akan mengurangi kualitas pembelajarannya. Hal ini disebabkan

siswa akan merasa cepat jenuh atau bosan karena intensitas waktu yang

begitu panjang yang harus siswa tempuh dalam kegiatan full day school

Pertimbangan semua harus selalu diperhatikan oleh guru di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Rini Kartini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 59: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

55

selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai berikut:

Dalam proses perencanaan pembelajaran kami harus hati-hati agar

sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika tidak berhati-hati maka akan

berakibat fatal sehingga siswa tidak dapat mencapai keberhasilan

dalam pembelajaran, untuk itu dalam perencanaan harus sesuai

dengan kebutuhan siswa salah satunya adalah memfasilitasi sarana

prasarana dalam proses pembelajaran seperti laboratorium

komputer, laboratorium bahasa, masjid untuk beribadah, dan

tempat-tempat olahraga yang cukup (wawancara pada 4 maret

2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dengan hati-

hati akan memberikan manfaat bagi siswa jika tidak maka akan berakibat

fatal bagi keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Dalam merencanakan

Pembelajaran, guru Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi wajib menyusun PMH (Program Mengajar Harian)

dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disesuaikan dengan

materi dari kanwil disesuaikan dengan kurikulum sesuai kemampuan

sekolah dan ditambah dengan kurikulum muatan lokal. Seperti halnya

dengan sekolah lain yaitu guru harus menyusun Program Tahunan (Prota),

Program Semester (Promes), Program Bulanan, Program Mingguan

Program Harian, Kalender Pendidikan (Kaldik), Silabus, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru akan menentukan

keberhasilan pembelajaran yang dipimpinnya. Hal ini didasarkan dengan

membuat sebuah rencana pembelajaran yang baik atau lebih terperinci akan

membuat guru lebih mudah dalam hal penyampaian materi pembelajaran,

pengorganisasian peserta didik di kelas, maupun pelaksanaan evaluasi

pembelajaran baik proses ataupun hasil belajar. Dengan demikian kegiatan

pembelajaran akan terarah dengan rapi dan baik. Sebagaimana dapat dilihat

dari hasil wawancara bersama Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi,

sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 60: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

56

Di sini ada beberapa program dalam penyusunan pembelajaran dari

mulai Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem),

Program Bulanan, Program Mingguan, Program Harian, Kalender

Pendidikan dan Silabus. Sehingga dengan adanya program ini maka

kami bisa terarah dalam pembentukan pembelajaran full day di

sekolah ini (wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa terdapat enam

program yang telah dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi dalam perencanaan pembelajaran

sebagaimana dapat dilihat pada penjelasan berikut: Berikut penjelasan dari

hal-hal yang perlu guru susun untuk memenuhi kriteria pembelajaran yang

ideal.

1) Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata

pelajaran untuk setiap kelas. Prota dikembangkan oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan. Rancangan program ini perlu

dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran

baru dimulai. Kira-kira di Bulan Juli semua guru harus menyusun

Prota ini. Ini wajib dilakukan karena merupakan pedoman bagi

pengembang program-program pembelajaran berikutnya yakni

program semester, program mingguan, dan program harian atau

program pembelajaran setiap pokok bahasan. Di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

berlaku semua guru wajib membuat prota ini. Prota ini diserahkan

kepada kepala sekolah bersamaan dengan perangkat pembelajaran

yang lainnya. Seperti Silabus, KKM, Program Semester, Program

Tatap Muka, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setiap satu

mata pelajaran wajib menyerahkan semua komponen perangkat

pembelajaran di atas tanpa terkecuali. Komponen perangkat itu

dijilid dijadikan satu dan nantinya harus ditandatangani oleh kepala

sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sebagaimana

dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Rini Kartini selaku

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 61: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

57

Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai berikut:

Bentuk persiapan dalam mencapai target kita sudah dimulai

dari awal dengan raker tahunan (Rapat Kerja Tahunan) satu

bulan sebelum menjelang tahun ajaran baru kita sudah

persiapkan seluruhnya yaitu program kerja di masing-

masing bidang, misalnya bidang kesiswaan apa saja program

kerja yang kita buat selama satu tahun kedepan baik itu

dalam bentuk pembelajaran, baik itu dalam bentuk

pembiasaan, maupun dalam bentuk pembinaan (wawancara

pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Kepala

sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi mewajibkan semua guru agar menyerahkan

komponen pembelajaran itu sebelum tahun ajaran pendidikan baru

dimulai. Yaitu pada awal bulan Agustus semua guru sudah harus

melengkapi persyaratan itu. Prota ini berisi Standar Kompetensi

yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti kegiatan

pembelajaran. Dan yang menjadi pokoknya adalah adanya jumlah

waktu yang akan dilakukan dalam jangka satu tahun yang akan

datang. Berapa kali tatap muka bisa dilakukan di dalam satu tahun

itu. Alokasi waktu juga masuk di dalamnya.

2) Program Semester

Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-

hal yang dilaksanakan dan dicapai dalam satu Semester tersebut.

Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan.

Pada umumnya semesteran ini berisikan tentang bulan, pokok

bahasan yang akan disampaikan, waktu yang akan direncanakan,

dan hal-hal berisikan tentang kompetensi dasar, pokok materi,

indikator keberhasilan belajar, pengalaman belajar yang akan

dicapai, alokasi waktu dan sistem penilaian sumber, bahan, alat

belajar sudah termasuk dalam Prota. Sebagaimana dapat dilihat

dari hasil wawancara bersama Ibu Rini Kartini selaku Kepala

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 62: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

58

Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi, sebagai berikut:

Disini saya menghimbau kepada Wakasek. Bid. Kurikulum

untuk memantau kinerja seluruh guru-guru yang berada di

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi ini untuk menjadi guru yang terbaik,

professional, disipin dan bertanggung jawab dalam

menciptakan peserta didik yang hebat ya salah satunya

dengan program semester ini. Guru dituntut untuk membuat

program semester ini guna memuat kapan waktu akan

diadakan pertemuan tatap muka, juga memuat kapan

ulangan harian akan dilakukan, dan kapan ujian tengah

semester dan ujian akhir semester. Sehingga semuanya

sudah tertata dengan betul dan jelas proses pembelajaran

dalam satu semester ini (wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pada

program semester, walaupun ditargetkan oleh Waka Kurikulum

dalam waktu dekat harus sudah jadi. Program Semester menjadi

penting karena memuat kapan waktu akan diadakan pertemuan

tatap muka, juga memuat kapan ulangan harian akan dilakukan,

dan kapan ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

Sehingga akan kelihatan pada pekan ke berapa dan pada bulan apa

pertemuan suatu materi tertentu akan diadakan. Dengan demikian

guru sudah mengetahui waktunya. Prosem ini akan menuntun guru

dalam melaksanakan program pembelajaran.

3) Program Bulanan

Program Bulanan merupakan rencana pembelajaran dalam

kurun waktu satu bulan di mulai dari tanggal awal hingga sampai

akhir tanggal.

4) Program Mingguan

Program mingguan merupakan suatu rencana mengajar

yang disusun untuk satu minngu, dimana didalamnya berisikan

rencana harian untuk setiap mata pelajaran. Kegiatan ini disusun

dalam pembelajaran selama satu minggu atau bisa juga disebut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 63: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

59

dengan Rencana Program Mingguan (RPM). Rancangan program

ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh masing-masing guru

studinya (Oemar Hamalik, 2013:142). Di dalam program satu

minggu ini terdapat banyak program, ada namanya program

pembelajaran, pembiasaan dan juga pembinaan. Sebagaimana

dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Rini Kartini selaku

Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai berikut:

Program mingguan adalah program kegiatan yang hanya

dilakukan satu minggu sekali. Disini nak ada beberapa

program mingguan yang dilaksanakan setiap satu minggu

sekali di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi diantaranya seperti UPB,

Muhadasah, Muhadharah, dan ada juga tahfidz Qur’an.

Itulah program kegiatan yang dilakukan dalam satu minggu

sekali (wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Kepala

Sekolah mewajibkan guru untuk membuat program mingguan ini

guna mengevaluasi siswa dalam satu minggu yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana program yang telah dicapai oleh masing-

masing guru studi kepada siswa-siswinya dalam satu minggu itu.

Jika sudah tercapai maka diatur kembali bagaimana seharusnya

standar yang akan diharapkan dan apabila belum tercapai dicari apa

permasalahannya apa yang menjadi kendala tidak tercapainya RPM

tersebut dan bagaimana cara menyikapinya supaya minggu depan

tidak terjadi atau tidak terulang kembali seperti diantaranya adalah

kegiatan UPB, Muhadasah, Muhadharah dan tahfidzul Qur’an

setiap akhir pekan.

5) Program Harian

Program harian adalah program kegiatan yang setiap hari

dilakukan oleh peserta didik. Selain dari proses KBM tentu ada

kegiatan-kegiatan lain yang diterapkan di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Kota Jambi ini dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 64: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

60

kesehariannya. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

bersama Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi,

sebagai berikut:

Tentu kita mengetahui bahwa yang namanya program

mingguan itu adalah program kegiatan yang harus dilakukan

siswa-siswi dalam kesehariannya. Disini kami semua Guru

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi menerapkan kegiatan kepada siswa

diantaranya adalah budaya 5 S (Senyum, sapa, salam, sopan,

santun), Ikrar pagi, persepsi (pengulangan materi),

pengulangan tahfidz, kompetensi bahasa (vocab bahasa

inggris dan arab), shalat dhuha dan alma’ surat (wawancara

pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa selain

dari proses KBM disini pihak sekolah juga menerapkan program

harian yang lainnya. Program kegiatan yang dilakukan dalam

kesehariannya diantaranya adalah budaya 5 S (Senyum, sapa,

salam, sopan, santun) yang sudah dibiasakan setiap harinya yang

diawali dari mereka (siswa) masuk ke gerbang sekolah hingga

pulang. Kemudian ada ikrar yang dilaksanakan di lapangan setiap

pagi, kemudian ada pengulangan materi yang lalu, pengulangan

tahfidz, kemudian ada peningkatan bahasa vocab (bahasa inggris

dan bahasa arab), shalat dhuha berjama’ah dan alma’ surat.

6) Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencangkup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu

pembelajaran efektif dan hari libur (Martinis Yamin, 2008:109).

Kalender pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi dibuat oleh pihak sekolah hasil

musyawarah kerja dari tim pengembang kurikulum. Dalam

kalender pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ditentukan atas dasar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 65: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

61

efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar mengajar. Seperti halnya

sekolah biasa yang lain di Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi Kaldik (Kalender

Akademik) menjadi salah satu perangkat pembelajaran yang harus

dipenuhi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kaldik akan

menjadi pedoman dalam menyusun silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

7) Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan Rencana pelaksanaan

Pembelajaran memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran,

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi,

penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Semua mata pelajaran

yang diajarkan dalam sekolah biasa ataupun sekolah berbasis full

day wajib menghadirkan silabus. Sebagai pengembang kurikulum

harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan materi dan

kompetensi dasar setiap pokok bahasan sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki peserta didik dan pengembangan lingkungan sekitar.

Dalam merencanakan pengembangan silabus setiap guru

melakukan hal- hal sebagai berikut:

a) Mengembangkan Indikator

b) Mengidentifikasi materi ajar atau materi pokok

c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran

d) Pengalokasian waktu

e) Pengembangan penilaian menentukan sumber atau bahan atau

alat (Rusman, 2010:4).

Semua guru di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi dalam menentukan sumber belajar itu

memiliki teknis yang khusus. Karena Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi mengharuskan semua guru

untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan. Ini karena

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 66: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

62

pengaruh dari sistem full day yang diterapkan. Kepala sekolah sangat

jeli dan cermat untuk meneliti metode dan sumber belajar yang akan

dipakai pada saat pembelajaran siswa. Jika sekiranya ada sumber

belajar yang kurang mendukung terlaksananya PAIKEM maka kepala

sekolah tidak akan segan-segan menegur guru. Kepala sekolah

menyarankan kepada semua guru Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi agar memanfaatkan sumber

belajar yang bervariatif. Kepala sekolah tidak menginginkan jika guru

menggunakan sumber belajar yang monoton dan tekstualis. Setidaknya

menurut kepala sekolah guru bisa memanfaatkan sumber belajar yang

bisa menggairahkan semangat belajar siswanya.

Dengan kata lain guru menggunakan sumber yang tidak biasa-

biasa saja. Seringkali guru menggunakan sumber belajar seperti koran,

majalah, internet, atau yang lainnya. Menurut kepala sekolah sumber-

sumber tersebut merupakan hal baru dan unik yang tidak semua guru di

sekolah pada umumnya bersedia memakai sumber tersebut. Bahkan

kepala sekolah akan mendukung jika sumber belajar yang dugunakan

seperti museum, kondisi riil objek materi pembelajaran seperti

berkunjung ke bank, pasar, kantor pemerintahan. Sehingga

pembelajaran yang dilakukan itu memang betul-betul mendeskripsikan

hal yang tadinya abstrak menjadi konkrit dan nyata. Dengan demikian

siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan

tentunya akan mempercepat pemahaman siswa.

Perencanaan pembelajaran berdefinisi proses penyusunan materi

pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan

dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu lokasi waktu yang

akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Perencanaan menjadi pedoman pelaksanaan yang harus

dipatuhi guru saat melaksanakan pembelajaran di dalam kelas bersama

siswa. Ada komponen lagi selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang harus guru susun terlebih dahulu sebelum

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 67: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

63

pelaksanaan pembelajaran di mulai di kelas. Yaitu antara lain Program

Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), program bulanan,

program mingguan, program harian, Kalender Pendidikan (Kaldik), dan

Silabus. Secara keseluruhan komponen ini harus diperhatikan oleh

semua guru dan guru wajib mematuhi apapun yang telah tersirat di

dalamnya.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang betul-betul berkualitas

dalam sistem full day maka kegiatan perencanaan pembelajaran harus

dipersiapkan dengan matang dan direalisasikan senyatanya pada saat

pembelajaran di kelas bersama siswa oleh guru. Rini Kartini (Kepala

Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi) melakukan hal ekstrim dan berani dalam rangka menjaga

kualitas pembelajaran full day . Yaitu dia tidak akan memberikan tanda

tangan dengan kata lain belum akan menyetujui perangkat

pembelajaran yang disusun guru sebelum memuat rencana

pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran yang menyenangkan

bagi siswa. Menurutnya jenis pendekatan pembelajaran guru sangat

berpengaruh terhadap mutu pembelajaran di kelas. Pengawasan

perencanaan pembelajaran tidak sampai di situ saja pengawasanya. Ibu

Rini Kartini bahkan mau melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan

memasuki ruangan kelas untuk memastikan apakah pembelajaran yang

sedang berlangsung sudah memuat nilai PAIKEM atau belum. Langkah

ini merupakan langkah bijaksana bagi kepala sekolah dalam mengawasi

kegiatan pembelajaran para guru bersama siswanya.

b. Pelaksanaan pembelajaran full day school siswa

Durasi jam efektif full day school di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi adalah jam

07.00 s/d 16.00 WIB. Adapun Pelaksanaan Belajar Mengajar di

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 68: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

64

PBM Hari Senin s/d Kamis Mulai

pukul 07.00 s/d pukul 16.00

PBM Hari Jum’at

Mulai pukul 07.00 s/d pukul 15.30

PBM Hari Sabtu khusus Pengembangan diri siswa

Mulai pukul 07.00 s/d pukul 11.50

Pelaksanaan Kurikulum pembelajaran sistem full day school

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar kota

Jambi menjadi faktor terpenting dalam dunia pendidikan. Dalam

sekolah yang berbasis full day school kurikulum yang digunakan

adalah “integrated activity dan integrated curriculum” artinya seluruh

program dan aktifitas anak yang ada di sekolah mulai dari belajar,

bermain, makan, dan beribadah dikemas dalam suatu sistem

pendidikan. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama

Ibu Efrina selaku Wakasek. Bid. Kurikulum Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai

berikut:

Alhamdulilah ya, untuk masalah kurikulum disini kami sudah

menerapkan dua kurikulum. Yang pertama, kita mengikuti

kurikulum dari pemerintahan Dinas Pendidikan yaitu

Kurikulum Kemendikbud dengan Kurikulum 2013 dan juga

yang kedua, Kurikulum lokal yang diberlakukan oleh yayasan

(wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

menerapkan pembelajaran berdasarkan dua kurikulum diantaranya:

a) Pembelajaran berdasarkan Kurikulum Kemendikbud

Dalam pelaksanaan pembelajaran full day sekolah

menggunakan kurikulum yang sesuai dengan dinas pendidikan

yaitu dengan menggunakan pembelajaran kurikulum 2013 yang

disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Sehingga terbentuk

kurikulum terpadu. Kurikulum 2013 menggunakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 69: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

65

pembelajaran umum (kemendikbud) dan materi tambahan

pelajaran agama. Sesuai dengan visi sekolah sistem full day

school mengedepankan pengembangan agama Islam,

membentuk siswa yang berakhlakul karimah.

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang berbasis

karakter dan kompetensi dilaksanakan berdasarkan kebutuhan

dan karakteristik peserta didik. Implementasi kurikulum 2013

dalam pembelajaran berbasis sekolah yakni Islam Terpadu, dan

karakter yang dilakukan dengan pendekatan langsung

(Intrakurikulum) yang digunakan oleh semua rekan guru untuk

seluruh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi mulai dari kelas VII, VIII, dan

IX. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di dalam kelas dan

diluar kelas. Artinya proses belajar dilakukan di dalam dan

diluar kelas Menyesuaikan dengan Tema pembelajaran yang ada

supaya siswa tidak mudah jenuh dan bosan dalam proses

pembelajarannya maka diperlukan juga pembelajaran outdor

dengan memanfaatkan lingkungan di sekitar area sekolah seperti

lapangan, taman, labor komputer, labor bahasa, cyber park dan

yang lainnya guna menciptakan suasana yang kondusif bagi

anak-anak sehingga anak-anak suasana belajarnya nyaman dan

menyenangkan (wawancara, pada 4 Maret 2019).

b) Pembelajaran sesuai dengan kurikulum lokal

Kurikulum lokal yang diberlakukan oleh yayasan

adalah kegiatan pembelajaran dengan pengembangan Agama

Islam diantaranya adalah: bahasa Arab, Ibadah Amaliyah, dan

Tahfidz. Untuk program pengembangan keimanan siswa sistem

full day school menerapkan program Mabit dan PPA (Program

pendidikan akhlak) (1) Program pendidikan akhlak Program

pendidikan akhlak (PPA) merupakan program pencapaian

jaminan mutu atau Quality Assurance (QA) dari sisi selain tool

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 70: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

66

skin dan akademik. PPA berada diseluruh kegiatan

pembelajaran mata pelajaran, kegiatan ekstra kurikuler dan

kegiatan lainnya seperti pembinaan, pembiasaan makan tertib,

dan sholat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

bersama Ibu Efrina selaku Wakasek. Bid. Kurikulum Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi, sebagai berikut:

Kurikulum pembelajaran selain dari Dinas Pendidikan

(Kemendikbud) juga ada yang namanya kurikulum lokal.

Kurikulum lokal ini hanya diberlakukan oleh yayasan

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi itu sendiri. Nah, apa saja pengembangan

kurikulum lokalnya? Kurikulum lokal yang diberlakukan

oleh yayasan ini adalah kegiatan pembelajaran dengan

pengembangan Agama Islam diantaranya adalah: bahasa

Arab, Ibadah Amaliyah, dan Tahfidz. Dan untuk program

pengembangan keimanan siswa sistem full day school ini

menerapkan program Mabit dan PPA (Program pendidikan

akhlak) yang terdiri dari enam komponen diantaranya ada

Budaya sekolah, Kontrak belajar, SOP siswa, Life skills

(mentoring), KBM Mapel, dan Parenting (wawancara pada 4

maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa ada

enam aspek PPA yang dilaporkan dalam rapot. Untuk

mendukung PPA ada beberapa komponen yang dirangkum

sebagai berikut:

(a) Budaya sekolah: merupakan bentuk pembiasaan yang

terprogram. Bagi siswa yang belum bisa mengikuti, maka

ada konsekuensi logis yang sifatnya mengarahkan agar

pembiasaan tersebut dijalankan oleh siswa yang

bersangkutan. Tata tertib masuk kedalam budaya sekolah.

(b) Kontrak belajar merupakan kesepakatan antar siswa dengan

wali kelas dan guru agar dalam kelas terwujud kelancaran

belajar.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 71: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

67

(c) SOP siswa: merupakan SOP yang berkaitan dengan siswa.

SOP berisi langkah-langkah kegiatan yang merupakan

pendetailan dari sebagian budaya sekolah.

(d) Life skills (mentoring) dengan model mentoring merupakan

pembelajaran secara berkelompok dipandu oleh guru.

Kegiatan ini memiliki rencana dan materi yang harus searah

dengan PPA. Life skills berisi mengecek buku penghubung,

penyampaian materi/ tausiyah dan diskusi.

(e) KBM Mapel (kegiatan belajar mengajar mata pelajaran)

merupakan kegiatan kurikuler baik dalam kelas maupun

diluar kelas dengan tujuan kepada akademik dan harus

memiliki non akademik.

(f) Parenting: yaitu program pembelajaran bagi orang tua agar

memiliki tujuan ke arah QA dan pola Asuh yang minimal

sama dengan sekolah.

Program-program pengembangan keimanan siswa

tersebut dilaksanakan dan dibuat sebagai sebuah kewajiban bagi

siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Dalam pembelajaran sistem full

day school membentuk pembiasaan diri siswa diantaranya:

(a) 5 “S” (Senyum, sapa, salam, sopan, santun)

(b) Ikrar pagi setiap hari

(c) Shalat dhuha dan dzikir Al-Matsurat setiap pagi

(d) Muhadasah setiap hari rabu dan kamis pagi

(e) Kultum/ khitobah

(f) Tadarus/doa-doa keseharian

(g) Pengulangan tahfidz, bahasa arab dan bahasa inggris

setiap hari selasa

(h) Sholat dzuhur dan sholat ashar berjamaah

(i) Muhadharah setiap hari senin dan Jum’at pagi

(j) Shalat jum’at/keputrian/mentoring setiap hari jum’at

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 72: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

68

(k) SKJ setiap hari sabtu (Dokumentasi Peneliti)

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi menggunakan sistem full day school

dimaksudkan untuk memaksimalkan waktu yang dipunyai anak

sehingga waktu yang ia punya itu bisa sepenuhnya digunakan

untuk belajar. Tak ada waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk

bermain-main selepas pulang dari sekolah. Sehingga banyak dari

mereka yang memanfaatkan waktu luangnya itu untuk kegiatan

hal-hal yang positif yang berhubungan dengan tugasnya sebagai

siswa atau pelajar. Karena waktu yang terbuang percuma hanya

untuk bermain-main itu sangat berguna untuk menunjang

pembelajaran materi mereka di sekolah. Adanya hal demikian ini

yang menyebabkan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi menerapkan sistem full day school.

Di samping itu banyaknya materi yang diajarkan di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Jambi juga

ikut memberikan alasan kenapa harus dilakukan sekolah sistem full

day School. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

bersama Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi,

sebagai berikut:

Jumlah pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini lebih

banyak dari pada jumlah pelajaran yang ada di sekolah lain.

Sehingga kami perlu menambahkan jam pelajaran pada

siswa. Siswa pukul 07.00 pagi harus sudah sampai di

sekolahan dan pukul 16.00 sore atau setelah sholat Ashar

berjamaah anak baru boleh pulang. Dan juga adanya

keseimbangan antara kurikulum agama dengan kurikulum

umum yaitu 100:100 (wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa adanya

Pertimbangan lain yang juga mendukung diadakannya full day di

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 73: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

69

Jambi adalah pengintergrasian kurikulum agama dengan kurikulum K

13, seimbangnya muatan pendidikan agama dalam struktur kurikulum

yang dikembangkan yaitu 100:100. Dalam artian pelajaran agama 100%

dan pelajaran umum 100%. Kurikulum khusus yang dikembangkan

yaitu membiasakan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).

Setiap siswa diwajibkan menjalankan dan mengikuti sholat zuhur dan

ashar berjama’ah, Muhadaroh, muhasabah kemudian ikrar Pagi yang di

dalamnya termuat beberapa indikator seperti pengulangan materi yang

lalu, pengulangan tahfidz, peningkatan kompetensi (ada vocab bahasa

arab dan bahasa inggris) , sholat dhuha dan Al-Matsurat. Semua

kegiatan ini diselenggarakan di luar struktur kurikulum sehingga juga

membutuhkan waktu yang lama. Adapun tambahan mata pelajaran

Agama Islam diberikan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi adalah sebagai berikut: Baca

tulis Al-Qur’an, Bahasa Arab, Ibadah Amaliyah dan Tahfidzul Qur’an.

Selama seharian penuh siswa digodok dalam pembelajaran

secara terus menerus mulai pagi pukul 07.00 sampai pukul 16.00 sore.

Sehingga pembelajarannya jangan sampai membuat frustasi siswa yang

telah kelelahan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses

berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari

kegiatan di sekolah. Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru

dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada

siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam fungsi ini memuat

kegiatan pengorganisasian dan kepemimpinan pembelajaran yang

melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaan

ke dalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 74: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

70

yang harus dikuasai siswa, dan menyampaikan cakupan bahasan materi

dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Selanjutnya adalah

kegiatan inti. Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, yang cukup bagi prakarsa,

kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Dalam kegiatan penutup guru bersama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian

atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

kegiatan remidi, program pengayaan, layanan konseling atau

memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan

hasil belajar peserta didik, dan menyamakan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

c. Evaluasi pembelajaran sistem full day school siswa

Evaluasi Pembelajaran Efektifitas pembelajaran tidak dapat

diketahui tanpa melalui evaluasi hasil belajar. Sesuai dengan

karakteristik kurikulum Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi yang memuat evaluasi/penilaian hasil

belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini ada

bentuk penilaian yang digunakan. Pertama, Evaluasi proses belajar.

Evaluasi proses belajar terhadap partisipasi peserta didik baik secara

individu maupun kelompok selama proses pembelajaran berlangsung.

Standar yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi dalam penilaian proses dapat dilihat

dari keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik, mental, maupun

sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegiatan

belajar tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri

sendiri. Selain memperhatikan keaktifan peserta didik dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 75: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

71

mengikuti pembelajaran dalam satuan bahasan tertentu. Penilaian

proses secara kognitif dapat dilakukan dengan adanya test tertulis yang

berbentuk pilihan ganda (objektif) dan berbentuk uraian (subjektif)

maupun test lisan. Hal ini diselenggarakan agar kompetensi setiap

mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan

yang tercermin dalam tindakan dan prilaku, sehingga guru kelas atau

mata pelajaran memantau peserta didik dan mengevaluasi secara

menyeluruh baik di sekolah dan lingkungan sekitar. Sebagaimana

dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Inten selaku Guru

Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai berikut:

Dalam mengevaluasi siswa-siswi di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini

tidak cukup dengan melihat hasil kognitifnya saja nak, namun

kita sebagai guru diharuskan untuk mampu mengevaluasi

secara menyeluruh baik dari segi kognitifnya, afektifnya,

maupun psikomotoriknya yang dilakukan oleh masing-masing

guru kelas atau guru mata pelajaran itu sendiri (wawancara

pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

menentukan kriteria ketuntasan minimal belajar dalam memberikan

penilaian tiga ranah:

1) Ranah kognitif, dengan adanya tes tertulis ulangan harian minimal

tiga kali dalam satu semester, apabila dalam ulangan harian belum

mencapai ketuntasan belajar oleh peserta didik maka diadakan

remidiasi sehingga ada nilai remidi. Ulangan harian ini ditunjukkan

untuk memperbaiki kinerja dan hasil belajar peserta didik secara

berkelanjutan dan berkesinambungan. Bentuk remidiasi biasanya

tugas resume atau tugas lainnya dan untuk standar kelulusan mata

pelajaran.

2) Ranah afektif, dengan adanya kriteria yang dinilai

diantaranya: a) Menyimak.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 76: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

72

(1) Sadar memperhatikan pelajaran yang di berikan oleh guru

pada siswa dalam proses pembelajaran.

(2) Siswa dapat kesediaan menerima apa yang akan di berikan

oleh gurunya

b) Merespon Siswa ditekankan untuk dapat manut dalam peraturan

yang sudah diberlakukan seperti kedisiplinan, keramahan,

kehadiran.

c) Menghargai Menerima nilai, Mendamba nilai, Merasa wajib

mendamba nilai.

d) Mengorganisasi Mampu merumuskan system nilai, kriteria-

kriteria nilai secara matang

e) Mewatak Seluruh hidupnya telah dijiwai oleh nilai yang telah

digelutinya secara konsisten.

3) Ranah Psikomotorik, Penilaian ini dapat dinilai sesuai materi dan

metode yang digunakan, misal metode diskusi maka aspek penilaian

pada perhatian pelajaran, ketepatan memberikan contoh,

kemampuan mengemukakan pendapat dan kemampuan untuk

menjawab. Serta bentuk performance dan hasil karya keseharian

misalnya membuat resume, melafalkan ayat-ayat Al Qur‟ an dan

sebagainya.

Evaluasi pada saat pembelajaran dilakukan oleh masing-masing

guru kelas atau mapel pada saat mengajar sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat. Evaluasi merupakan

sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,

dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pembelajaran yang sudah

tercapai. Jika belum bagaimana yang belum dan apa sebabnya.

Pelaksanaan pembelajaran yang berdasarkan dengan kalender

pendidikan (kaldik) yang diterapkan oleh pemerintah yaitu adanya

Ulangan Formatif. Ulangan formatif merupakan bagian dari evaluasi

pembelajaran. Disitu dapat dilihat sejauh mana hasil belajar atau

prestasi peserta didik. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 77: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

73

bersama Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, sebagai

berikut:

Untuk evaluasi kita sebenarnya terus berjalan. setiap selesai

kegiatan pasti ada evaluasi jadi dari situ kita dapat mengetahui

kekurangan dan kemaksimalan dari kegiatan pembelajaran.

Guna evaluasi tadi untuk membantu guru dan juga Kepala

Sekolah beserta wakil untuk mempersiapkan lagi kegiatan

selanjutnya yang lebih baik daripada kegiatan yang sebelumnya.

Setiap selesai materi yang diberikan kepada peserta didik

langsung diadakannya evaluasi. evaluasi tersebut kita namakan

dengan ulangan formatif yang dilakukan dalam 2 bulan sekali.

Ulangan formatif I, formatif II, formatif III kemudian ujian

semester I dilanjutkan lagi di semester II ada ulangan formatif

IV, V, VI kemudian ujian semester II. Jadi dalam satu tahun itu

ada 6x secara resmi yang diatur jadwalnya oleh sekolah diawal

tahun. Na, untuk itu guru sudah memiliki batasan waktu dalam 2

bulan itu harus tuntas materinya karena mau diujikan ada

nilainya, ada rekapan nilainya, dan ada laporan nilainya jadi

terstruktur (wawancara pada 4 maret 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

menerapkan pembelajaran sistem full day school tetap memberlakukan

jam pelajaran lebih panjang daripada sekolah lainnya yakni pelaksanaan

Ulangan Formatif (ada Ulangan Formatif 1, 2, 3 kemudian ujian

semester I kemudian ulangan formatif 4, 5, 6, dan ujian semester II)

siswa dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan mapel (mata pelajaran)

atau pembinaan karakter siswa. Pembinaan mapel (mata pelajaran)

berdasarkan yang akan diujikan esok harinya oleh guru kelas atau guru

mapel masing-masing.

Pembinaan mapel (mata pelajaran) dan pembinaan karakter

siswa dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-azhar Kota Jambi diberlakukan setelah jam pelaksanaan

Ulangan formatif selesai, dengan ketentuan jadwal masing-masing dan

dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat berjama’ah dhuhur sebelum

siswa pulang. Waktu pelaksanaan Ulangan formatif dimulai pukul

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 78: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

74

07.30 Sampai dengan selesai sesuai dengan ketentuan jadwal.

Pelaksanaan pembinaan mata pelajaran bertujuan untuk mempermudah

siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang

diujikan. Siswa dibekali dengan mempelajari soal-soal latihan Ulangan

formatif tahun ajaran sebelumnya atau dengan cara guru memberikan

kisi-kisi terkait mapel tersebut dengan mengevaluasi bersama Materi

pembelajaran yang telah dibahas pada saat KBM. Pembelajaran sistem

full day school meskipun dalam pelaksanaan Ulangan formatif tetap

memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan adanya pembinaan mapel

(mapel) atau pembinaan karakter siswa sehingga tidak hanya unggul

secara akademis melainkan membentuk siswa untuk tetap memiliki

kebiasaan Islami.

2. Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Full Day School Siswa

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah AL-Azhar Kota

Jambi

Full day school disebut (sekolah sepanjang hari) karena siswa

menghabiskan waktunya di sekolah hampir sepanjang hari dengan

demikian diharapkan bahwa lingkungan luar sekolah tidak mempengaruhi

peserta didik. Penerapan pembelajaran sistem full day school tidak terlepas

dengan problematika yang di hadapi oleh siswa Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah AL-Azhar Kota Jambi dalam penerapan

sekolah sepanjang hari. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

bersama bebera siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah AL-Azhar Kota Jambi sebagai berikut:

Sekolah dengan sistem full day ini sangat lama kak berada di

sekoah dari pagi sampai sore. Semua waktunya terkontrol untuk

belajar dan mengurangi waktu bermain. sebenarnya ya sangat

melelahkan kak, capek, ngantuk dan jenuh karena seharian

berada di lingkungan sekolah. Waktu tidur siang tidak ada

bahkan untuk bermain saja terbatas waktunya (wawancara pada 6

maret 2019).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 79: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

75

Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa secara kasat mata

memang pembelajaran full day school ini terkesan sangat ideal karena

pemanfaatan waktu yang lebih banyak dari pada siswa sekolah dengan

pembelajaran biasa. Dan seakan siswa akan bisa dipastikan lebih unggul

dari siswa yang memakai pembelajaran biasa. Namun tidak serta merta

demikian halnya karena siswa dalam pembelajaran full day sangat rentan

terhadap stress dan frustasi. Dampak stress dan frustasi akan terjadi jika

para guru tidak tepat dalam pemilihan metode pada saat pembelajaran.

Sebagaimana yang diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah dan

Ibu Efrina selaku wakasek. Bid. kurikulum Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi sebagai berikut:

Untuk hambatan dalam sistem full day school ini tidak ada siswa-

siswi sangat menikmati full day school dengan enjoy namun ada

beberapa siswa yang mengeluhkan kelelahan dengan adanya

kegiatan tambahan (ekstrakulikuler) karena pada saat proses

KBM saja sudah pulang sore namun masih ditambah lagi dengan

ekstrakuliler disitulah siswa sedikit mengeluh (wawancara pada 4

maret 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa masalah yang

demikian ini jika tidak segera diselesaikan oleh pihak yang guru maka

akan berdampak lebih buruk lagi bagi kesehatan mental psikis anak.

Karena otak mereka tidak mungkin bisa dipaksakan untuk berpikir secara

terus menerus dan memikirkan hal-hal yang dianggap berat bagi siswa. Ini

akan menjadi boomerang bagi anak jika anak terus dipaksakan. Sekolah

yang menerapkan pembelajaran berbasis full day harus menyiapkan segala

kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi pada siswa. Selain itu pihak

sekolah juga perlu menyediakan segudang solusi untuk memecahkan

masalah tadi. Dan hal ini telah dibuktikan oleh pihak Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Pelaksanaan

pembelajaran full day di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi sudah terbilang profesional. Karena

problematika yang biasa melingkupi lembaga pengelola pembelajaran full

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 80: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

76

day tidak semua terjadi di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Seperti misalnya anak merasa kurang

memiliki wahana eksplorasi bakat dan minat keterampilan.

Dalam kebanyakan sistem full day school di sekolah lain itu anak-

anak masih merasa terbebani dalam kegiatan pembelajaran yang monoton.

Dengan kata lain struktur kurikulum yang semrawut yang tidak begitu

memperhatikan aspek psikologi anak. Misalnya dengan muatan kurikulum

yang terlalu berat dan waktu yang sangat panjang. Sedangkan yang

berlaku di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi. struktur kurikulum tertata dengan baik yang memperhatikan

aspek beban psikologi pada anak.

Problematika yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaan

pembelajaran sistem full day school siswa. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan peneliti dengan “Kepala Sekolah Ibu Rini Kartini S.Ag dan

selaku Waka Kurikulum Ibu Efrina S.Pd dan Guru Pendidikan Agama

Islam Ibu Inten S.Pd” serta observasi yang dilakukan selama beberapa

kali, peneliti menemukan berbagai problematika yang dihadapi dalam

proses pelaksanaan pembelajaran sistem full day school siswa Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah AL-Azhar Kota Jambi

diantaranya:

a) Terdapat Siswa kurang bisa menyesuaikan diri dengan jam tambahan

yang diberlakukan oleh sekolah sistem full day school.

b) Adanya Siswa merasa kelelahan atau bosan dengan jam pembelajaran

yang terlalu lama.

c) Adapun dalam berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran sistem full

day school proses tadarus dan do’a bersama siswa pra KBM masih

belum sepenuhnya khidmat, hal ini dapat ditunjukkan dengan masih

adanya siswa yang tidak khidmat, dan masih ada yang main-main

dalam proses pembelajaran berlangsung.

d) Pada saat pelaksanaan wudhu sebelum sholat dzuhur dan sholat asyar

berjama;ah, masih banyak ditemukan siswa yang melakukan wudhu

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 81: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

77

dengan kurang benar dan kurang tertib dalam berwudhu. hal ini

ditunjukan dengan siswa yang berwudhu dengan bermain-main dan

mainan air.

e) Masih ditemukan siswa bermain-main diluar kelas pada saat

pembelajaran kelas kosong ditinggal gurunya yang berhalangan.

f) Masih ditemukannya siswa pada saat bel berbunyi masih ada yang asik

bermain footsal, ngobrol dan ngota di luar kelas.

g) Selain itu pula sebagian mereka ribut ketika shalat berjamaah akan

dimulai.

h) Dan masih ditemukannya beberapa orang siswa yang tidak mematuhi

peraturan dalam berpakaian (Observasi penulis, 1 Maret 2019)

3. Upaya Sekolah Dalam Mengatasi Problematika Yang Dihadapi

Keterlibatan antara orang tua wali murid dengan sekolah

memudahkan Terjalinya kerjasama yang baik dalam mewujudkan tujuan

pendidikan Nasional. Hal tersebut dapat mengantisipasi segala

problematika yang menghambat tujuan pembelajaran di sekolah.

Sebagaimana yang diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi sebagai berikut:

Dari awal siswa-siswi masuk di Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini, kami pihak sekolah

sudah terlebih dahulu melakukan sosialisasi bersama pihak

Yayasan beserta orang tua wali murid dengan pernyataan

perjanjian antara pihak sekolah dengan orang tua wali murid yang

ditanda tangani langsung oleh orang tua wali murid untuk bersedia

mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini dan

mereka siap memotivasi anak-anak mereka seperti yang

dikemukakan dalam pernyataan perjanjian awal anak mereka

masuk di sekolah ini (wawancara pada 2 April 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa keterlibatan antara

pihak sekolah, pihak yayasan dan juga guru dengan siswa dalam

mewujudkan target belajar. sekolah selalu memberi konfirmasi atau

mensosialisasikan kepada orang tua wali murid terkait apapun yang akan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 82: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

78

menjadi agenda sekolah, ataupun yang berhubungan dengan prestasi dan

problem siswa langsung melalui buku konsultasi murid Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Sebagaimana

yang diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi sebagai

berikut:

Kami mengharuskan kepada seluruh guru di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Dniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini untuk

menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan baik dari segi

metode maupun sumber belajar yang akan dipakai saat

pembelajaran berlangsung dan guru dituntut untuk melaksanakan

pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

menyenangkan atau disebut juga dengan PAIKEM jadi sifatnya

tidak monoton. Dan juga dalam pelaksanaanya tidak hanya didalam

kelas namun bisa juga dilur kelas dengan memanfaatkan lingkungan

sekitar (wawancara pada 2 April 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa pembelajaran sistem

full day school tidak hanya memberlakukan pembelajaran di dalam kelas

melainkan juga dilakukan di luar kelas pembelajaran tersebut untuk

menghindari kebosanan pada siswa selama seharian berada di sekolah.

Guru dalam mengajar harus memperhatikan kondisi psikis siswa agar

pembelajaran full day school dapat mencapai target belajar. Andaikan di

dalam kelas maka banyak metode yang akan dikombinasikan dengan

menggunakan pembelajaran audio visual. Selain itu Metode variasi tempat

belajar yaitu tempat belajar seperti di taman sekolah, maupun di alam

bebas dengan demikian peserta didik tidak merasa terbebani dengan

lamanya waktu belajar di sekolah. Sekolah full day school memiliki

management yang baik dalam membuat jadwal yang berkaitan dengan

pembelajaran baik jadwal pelajaran, jadwal piket guru mengajar, dan lain-

lain. Jadwal piket guru dibuat sesuai dengan skill yang dimiliki oleh guru.

Sekolah dengan sistem full day school harus memiliki management

yang baik terutama untuk pelasaknaan pembelajaran yang berlangsung

dari pagi hingga sore hari, pergantian jadwal guru piket mengajar apabila

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 83: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

79

guru yang pada saat jam mengajar berhalangan Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi memiliki solusi

agar pembelajaran school baik di dalam dan di luar kelas tetap di isi.

Penerapan guru piket pengganti mengajar menjadi solusi apabila terdapat

problem guru berhalangan mengajar. Dalam pembelajaran sistem full day

school di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi kerjasama antara guru dan staff/karyawan lainya, baik kepala

sekolah dan waksek. Bid. Kurikulum selalu mendapat perhatian hal ini

untuk mewujudkan apa yang menjadi visi, misi dan tujuan sekolah full day

school. Dengan adanya breafing satu minggu sekali setiap hari jum’at

siang Pra KBM merupakan langkah yang dilakukan oleh Kepala sekolah

dalam mengevaluasi pembelajaran sistem full day. Sebagaimana yang

diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi sebagai berikut:

Kami pihak sekolah beserta pihak Yayasan Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi terlebih

dahulu melakukan silaturahmi atau sosialisasi kepada orang tua wali

murid untuk bekerjasama dalam program peraturan-peraturan yang

diberlakukan oleh pihak sekolah kepada peserta didik sesuai dengan

visi dan misi sekolah guna mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dan pihak sekolah sudah menyediakan guru-guru yang professional

yang mampu membina dan membimbing anak-anak sesuai dengan

standar sekolah ini yaitu pembelajaran yang menyenangkan tidak

monoton sehingga siswa tidak mudah jenuh dan bosan dalam sistem

full day school ini (wawancara pada 2 April 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa:

a. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi mensosialisasikan akan tujuan dari adanya pembelajaran sistem

full day school pada orang tua wali murid beserta meminta

kerjasamanya dalam mewujudkan tujuan pembelajaran yang menjadi

visi dan misi sekolah guna mencapai tujuan pendidikan Nasional.

b. Dalam mengatasi segala problem siswa Guru Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi guru dibekali

strategi dalam pemilihan dan penggunaan metode, dan media yang tepat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 84: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

80

dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan sehingga tidak membuat siswa merasa bosan

selama seharian belajar di sekolah. Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi memberlakukan Guru Piket

pengganti mengajar setiap harinya secara bergilir atau bergantian sesuai

jam KBM di sekolah, guna mewujudkan target belajar yang maksimal.

Sebagaimana yang diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku Kepala Sekolah

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi sebagai berikut:

Nah disini kami membuat guru piket setiap harinya secara

bergantian. Guru piket ini fungsinya adalah untuk mengkoordinir

atau mengawas siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi supaya tidak terjadi hal

yang diinginkan. Misalnya jam kosong, ditinggal gurunya yang

berhalangan, dan bel berbunyi sudah masuk mereka masih

bermain di area halaman sekolah. Nah disinilah peran guru piket

untuk mengontrol semuanya supaya tidak adanya waktu yang

terbuang sia-sia dan proses KBM tetap berjalan dengan lancar

(wawancara pada 2 April 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa:

c. Guru Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi meberi pengawasan penuh pada siswa dalam proses

pelaksanaan pembelajaran sistem full day school.

d. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi Memberi jadwal pengawasan guru piket pendamping Wudhu dan

juga dilakukan pembinaan wali kelas yang di isi dengan pembinaan

tentang wudhu, bagaimana wudhu yang tertib dan benar.

e. Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi memberikan jadwal guru piket dalam

kesehariannya secara bergantian. Jadwal piket untuk guru ini

disesuaikan dengan jadwal mengajarnya. Dari situlah guru piket

mempunyai peran atau tugas yaitu setelah masuk KBM guru piket

keliling lokal mencari kelas kosong. Jika ada kelas yang kosong maka

tugas guru piket lah yang menggantikan guru yang berhalangan. Begitu

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 85: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

81

juga dengan siswa yang terlambat masuk kelas atau sengaja tidak

masuk kelas ada hukuman tersendiri oleh guru pengampu mata

pelajaran di kelas tentunya hukuman ini berbentuk mendidik siswa.

Sebagaimana yang diakui oleh Ibu Inten selaku salah satu Guru Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

sebagai berikut:

Untuk siswa yang terlambat masuk kelas atau sengaja tidak masuk

kelas itu memang ada hukuman tersendiri dan tentunya hukuman

ini bersifat yang mendidik seperti penyetoran salah satu hafalan

surat pada juz 30 atau penyetoran vocab bahasa inggris dan

bahasa arab. Supaya untuk kedepannya siswa-siswi tidak

mengulang kesalahan yang sama lagi (wawancara pada 2 April

2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa:

f. Guru bidang studi di kelas memberikan hukuman bagi siswa yang

terlambat masuk kelas atau sengaja tidak masuk kelas dengan

memberikan salah satu hafalan surat pada juz 30 atau penyetoran vocab

bahasa inggris dan bahasa arab. Selain bentuk pelanggaran di dalam

KBM, ada juga pelanggaran yang dilakukan siswa ketika pelaksanaan

shalat zuhur dan Ashar akan dimulai yaitu adanya siswa yang masih

asik bermain-main, ngobrol dan rebut ketika shalat berjamaah akan

dilaksanakan. Sebagaimana yang diakui oleh Ibu Rini Kartini selaku

Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi sebagai berikut:

Seperti yang sang saya sampaikan sebelumnya bahwasannya guru

piket berperan aktif dalam menggiring siswa, dalam artian guru

memantau kerapian dan ketertiban di dalam masjid. Guru piket

disini juga bekerjasama dengan OSIS khususnya seksi bidang

keagamaan untuk memberi teguran kepada siswa-siswi yang

kurang khidmat ketika berada di dalam masjid. Begitu juga ketika

di lapangan jika siswa siswi tidak mematuhi peraturan dalam

keseragaman tidak bosan-bosan kami menegur dan menasehati

hingga batas tiga kali teguran. Tiga kali teguran belum ada

perubahan maka pihak sekolah mulai mengeluarkan surat kepada

orang tua wali. Surat laying tidak ada perubahan juga maka pihak

sekolah tidak segan-segan untuk mengeluarkannya dari Sekolah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 86: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

82

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Jambi ini (wawancara pada 2 April 2019).

Dari wawancara diatas dapat dicermati bahwa:

g. Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi bekerjasama antara guru piket dengan Osis

khususnya Osis di bidang keagamaan. Disitulah tugas mereka untuk

mengawasi dan menegur serta menasehati siswa/siswi yang belum

khidmat ketika berada di masjid seperti halnya ribut, ngobrol, dan

bermain-main saat shlat berjama’ah akan dimulai.

h. Kepala Sekolah bekerjasama kepada seluruh guru Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi bagi siswa yang

tidak mematuhi atauran yang berlaku di Sekolah Menengah Pertama

Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi mereka dikumpulkan

menjadi satu diberikan teguran, peringatan dan arahan hingga tiga kali.

Lebih dari tiga kali mereka masih melanggar maka pihak sekolah

khususnya wakasek Bid. Kesiswaan memberikan surat undangan

kepada orang tua siswa. Disitulah adanya kerjasama antarapihak

sekolah dengan orang tua siswa, jika itu tidak ada perubahan maka

Kepala Sekolah mengeluarkan siswa tersebut.

Breafing pra KBM setiap hari oleh kepala sekolah, wakasek. Bid.

Kurikulum dan semua guru merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan

sekolah. Dalam mencegah dan mengatasi segala problematika yang ada

dalam pelaksanaan pembelajaran sistem full day school di Sekolah

Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Breafing yang dilakukan salah satunya dengan member himbauan kepada

seluruh guru terutama akan kerjasama dan tanggung jawabnya dalam

mendidik siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah Al-

Azhar Kota Jambi agar tercapai yang menjadi visi, misi dan tujuan sekolah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 87: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang problematika pembelajaran sistem full day

school Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Azhar Kota Jambi, dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sejak pagi hingga sore hari (jam 07.00

s/d 16.00 WIB) dengan seimbangnya pelaksanaan pembelajaran muatan

agama dalam struktur kurikulum (K13).

2. Kendala yang dialami Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Diniyyah

Al-Azhar Kota Jambi dalam pembelajaran sistem full day school siswa

diantaranya; siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan jam tambahan

pembelajaran; siswa merasa kelelahan atau bosan karena seharian berada di

sekolah; Saat proses tadarus dan do’a bersama siswa pra KBM belum

sepenuhnya khidmat; siswa dalam berwudhu kurang benar dan tertib; siswa

bermain-main diluar kelas pada saat pembelajaran kelas kosong ditinggal

gurunya yang berhalangan; saat bel berbunyi masih ada siswa yang asik

bermain footsal, ngobrol dan ngota di luar kelas; masih ditemukannya

siswa yang ribut ketika shalat berjamaah akan dimulai dan tidak mematuhi

peraturan dalam berpakaian.

3. Upaya dalam menghadapi kendala di Sekolah Menengah Pertama Islam

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi adalah Pihak sekolah

mensosialisasikan kepada orang tua dan meminta kerja sama para orang tua

wali murid agar tercapai tujuan belajar.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian tentang problematika dalam

pembelajaran sistem full day school di Sekolah Menengah Pertama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 88: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

84

Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah dan guru Agar terus melakukan pengawasan dan

peningkatan prihal pelaksanaan pembelajaran sistem full day school di

sekolah. Terutama dalam pembentukan pembiasaan karakter siswa yang

islami

2. Kepada pihak pemerintah Agar untuk meningkatkan sosialisasi tentang

pentingnya tujuan pendidikan.

3. Kepada pihak orang tua Agar selalu mengawasi perkembangan karakter

anak, sehingga perkembangan karakter anak tidak hanya diserahkan

kepada sekolah tetapi orang tua juga ikut mengontrol anak.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 89: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

85

DAFTAR PUSTAKA

Amirono & Daryanto. (2016). Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kurikulum

2013. Yogyakarta: Gava Media

Asmani, Jamal Ma’mur. (2017). Full Day School Konsep Manajemen & Quality

Control. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Aunurrahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Baharun, Hasan & Saudatul Alawiyah. (2018). pendidikan full day school dalam

perspektif epistimologi Muhammad abid Al-Jabiri. Universitas Nurul

Jadid Paiton Probolinggo

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2014). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Hawi, H Akmal. (2015). Sistem Full Day School di sekolah dasar islam terpadu

(SDIT) studi kasus di izzudin Palembang. Palembang: Universitas islam

negeri (UIN) Raden Fattah

Hidayah, Nur. (2017). Kesiapan sekolah dalam implementasi program full day

school (FDS) SD Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. Yogyakarta:

Universitas Ahmad Dahlan

Ida Nurhayati setiyarini, penerapan sistempembelajaran Fun dan full day school

untuk meningkatkan religiusitas peserta didik di SDIT Al-Islam Kudus,

Vol. 2, hal. 231- 244, Edisi April 2014

Munadi, Yudhi. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 90: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

86

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Probesionalisme

Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Siregar, Lis yulianti Syafrida. (2017). Full day school sebagai penguatan

pendidikan karakter (perspektif psikologi pendidikan islam). Yogyakarta:

Universitas Muhammadiyah

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Surna, I Nyoman dan Olga D. Pandeirot. (2014). Psikologi Pendidikan 1. PT

Gelora Aksara Pratama

Triapriyanto, Fransiscus Xaverius. (2018). penerapan sistem pembelajaran full day

school, Jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial, Fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan. Universitas sanata dharma Yogyakarta

Yamin, Martinis. (2008). Desain pembelajaran berbasis tingkat satuan

pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press

Yamin, Moh. (2012). Paduan Manjemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta:

DIVA press

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 91: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

87

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

LIS OBSERVASI UNTUK GURU

No Observasi Iya Tidak

1 Guru membawa RPP atau silabus ke dalam kelas √

2 Guru berpenampilan menarik √

3 Guru memastikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran √

4 Guru tidakmembawa media pembelajaran di dalam kelas √

5 Guru mengatur waktu dengan baik pada pelajaranPendidikan √

Agama Islam

6 Guru mempersiapkan media dengan baik sebelum mengajar √

7 Guru memastikan siswa memperhatikan dan mendengarkan √

penjelasan guru di depan kelas

8 Guru dapat mengkondisikan ketenangan di dalam kelas √

9 Guru meminta siswa untuk membuat catatan kecil dari hasil √

penjelasanya

10 Guru memahami materidenganbaik

Guru tidakmembimbingsiswasaatpelajaranPendidikan Agama √

Islam

Guru memintasiswabertukarpendapatsatusama lain √

Guru memintasiswaberdiskusipadakelompokmasing-masing √

Guru memintasiswauntukmenyanggahbilamanaberbedapendapat √

11 Guru memberikan soal dan latihan setelah pembelajaraan di √

dalam kelas

12 Guru tidakmengulangi penyampaian jika siswa belum √

memahami dengan baik

13 Guru menambahpermainan di sela-selapembelajaran √

21 Guru memberikan contoh-contoh yang menarik yang di √

sampaikan kepada siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 92: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

88

22 Guru memastikan siswa memahami materi yang disampaikan √

pada hari itu

23 Guru memberikanperhatianpadasiswadenganbaik √

Catatan:

Guru telah menerapkanmetodeactive learning dengan baik, karena siswa dapat

menerima dan memahami materi pelajaranPendidikan Agama Islam yang disampaikan

pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak hanya memahami materi

dengan mudah namun juga dapat mengetahui contoh secara jelas dari materi

Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 93: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

89

LIS OBSERVASI UNTUK SISWA

No Observasi Iya Tidak

1 Siswa masuk kelas tepat waktu √

2 Siswa menyiapkan perlengkapan belajar √

3 Siswa tidak melakukan kegiatan lain yang akan mengganggu √

kegiatan belajar

4 Siswa membuat rangkuman materi yang telah diajarkan dirumah √

5 Siswa melakukan diskusi kelompok sampai batas waktu yang di √

tentukan

6 Keberaniaan siswa maju ke depan kelas menjelaskan √

kembaliyang telah dijelaskan guru

7 Siswa menanggapi tanya jawab dalam berdiskusi √

8 Keberaniaan siswa untuk bertanya √

9 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar √

10 Keberaniaan siswa dalam mengemukakan pendapat √

11 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru √

12 Siswa dapat mengetahui lebih jelas dari materi yang √

disampaikan oleh guru

13 Siswa dapat memberikan pengetahuannya kepada teman √

sebelahnya ketika kurang mengerti

14 Siswa mampu meningkatkan motivasi semangat belajar √

15 Siswa mampu mendapatkan nilai yang baik dari latihan yang √

diberikan oleh guru

Catatan:

Siswa sangat antusias dan sangat positif dalam mengikuti proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, dikarenakan guru dapat memberikan contoh dengan gambar

yang amat jelas kepada siswa di dalam kelas.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 94: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

90

Catatan Hasil Wawancara

Nama

Jabatan

Pendidikan Terakhir

Hari/ Tanggal

Waktu

Tempat

: Rini Kartini S.Ag

: Kepala Sekolah

: S.1

: Senin / 4 maret 2019

: 8.28

: Lapangan Kampus Diniyyah Al-Azhar Jambi

Peneliti

:Bagaimana sejarah berdirinya Al-Azhar khususnya SMPIT

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini, apakah sejak dari awal berdiri

sudah menerapkan full day atau belum, dan apakah Al-Azhar Kota

Jambi ini merupakan cabang dari Al-Azhar Muara Bungo atau

sebaliknya?

Informan

:SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi ini berdiri pada tahun 2004

dari awal berdiri sudah menerapkan Full Day School. Jadi dari awal

kurikulumnya sudah full day jadi integrasi kurikulum agama dengan

kurikulum umum itu berbanding sama 100:100 bukan 50:50 jadi

dalam artiannya begini kurikulum agama 100% dan kurikulum

umum 100% jadi 100:100.untuk masalah cabang pada dasarnya Al-

Azhar Kota Jambi ini merupakan cabang dari Al-Azhar Muara

bungo yang induknya itu di muara Bungo akan tetapi kalau untuk

SMPIT nya duluan SMPIT DIAZ Jambi daripada Muara Bungo.

Karena di Muara Bungo baru ada MTs belum ada SMP nya. Jadi

adanya SMPIT Al-Azhar Muara Bungo itu pada tahun 2011. Tapi

bukan berarti Bungo itu cabang. Bungo itu dulunya induk jadi al-

Azhar Jambi ini berinduk ke muaro Bungo akan tetapi kalau izin

operasionalnya SMPIT Al-Azhar Jambi ini lebih duluan dibangkan

SMPIT Al-Azhar Muara Bungo. Intinya Yayasannya berinduk di

Muara bungo bukan SMP nya tetapi Yayasan. Jadi yayasan Al-

Azhar ini induknya di Muara bungo.

Peneliti

: Bagaimana latar belakang adanya kebijakan full day school

di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 95: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

91

Informan

:Pada dasarnya awalnya yang melatarbelakangi kenapa full day

karena kita kembali ke basis sekolah yakni islam terpadu. Yang

namanya islam terpadu ya memang sistemnya full day dalam artian

itu karena antara keterpaduan pendidikan umum dengan pendidikan

agama yang berbanding 100:100 dalam artian tidak 50:50 tetapi

100:100 kalau di Negeri 100% umum ya kita 100% disini.

Agamanya pun juga 100% disini. Jadi mangkanya gak bisa kalau

setengah hari harus full day jadi disitu harus butuh keseimbangan

antara keterpaduan dan pengintergrasian dari pendidikan umum dan

pendidikan agama tadi. Begitu.

Peneliti

: Bagaimana Implementasi kebijakan Full day school dalam

upaya membentuk akhlak karimah siswa?

Informan

:Kita disini khusus SMPIT Diniyyah Al-azhar Jambi ya kalau

implementasinya kita ada namanya program pembiasaan,

pembinaan dan juga pembelajaran. Jadi semuanya itu berkolaborasi

pembelajaran itu berarti masuk kedalam kurikulum langsung

(Intrakurikulum) kemudian yang namanya pembiasaan dimulai dari

awal mereka masuk ke gerbang sekolah sudah dibiasakan dengan

5S yaitu: senyum, sapa, salam, sopan, santun.jadi dari awal

pembiasaan itu sudah dimulai untuk pembinaan karakter ketika

mereka masuk pun pada awal masuk pukul 07.00 ada program

pembinaan lainnya seperti pembiasaan Al-ma’surat dan shalat

dhuha berjama’ah setiap pagi kemudian ada lagi dihari berikutnya

muhadasah. Nah ini pembiasaan juga. Jadi bagaimana mereka

mengasah kemampuan bahasa mereka baik bahasa inggris maupun

bahasa arab. Ada lagi namanya pembiasaan di lapangan. Apa itu?

Ikhrar. Ikhrar disini dalam artian ada lagi beberapa indicator yang

harus dipunyai dan dimiliki oleh para siswa. Bagaimana mereka

bisa mengapresiasi pelajaran mereka yang telah lalu beberapa hari

yang lalu misalnya. Kemudian bagaimana mereka bisa mengulang

tahfidz mereka, bagaiman mereka bisa menghafal voca. Jadi,

vocabulary itu dalam artian ada beberapa kosakata berbahasa

inggris, kosakata berbahasa arab, semuanya itu digilir kedalam

Ikhrar. Nah.. persepsi-persepsi seperti itu termasuk juga

penyempurnaan berseragam jadi pakaian seragam mereka setiap

hari di cek. Ini larinya kepada pembinaan jadi ada disitu trip

pembelajaran, ada itu pembinaan, dan ada itu pembiasaan. Na..

pembiasaan disinilah yang nantinya akan merujuk kepada

pembentukan karakter. Na.. jadi pembiasaan-pembiasaan yang baik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 96: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

92

itu, itu terus sampai ke mereka dalam pembelajaran mereka harus

tepat waktu. Kemudian dalam pembelajaran mereka pun juga

diarahkan memang betul-betul efektif dalam pelaksanaan baik guru

maupun siswa. Na… makanya karna kita full day ya jadi kita

meminimalisir kebosanananak-anak ada beberapa misalnya di hari

efektif belajar dari pukul 07.10 itu mereka memang pelajaran inti

nanti setelah istirahat shalat ada namanya tahfidz jadi ibaratnya ada

sedikit kelonggaran gitu karena kalau tahfids mereka tidak harus

monoton seperti pelajaran biasa mungkin berbentuk lingkaran,

mungkin di dalam ruangan, mungkin di luar ruangan, itu

menyeimbangkan supaya mereka tidak jenuh karena nanti mereka

sampai sore. Nanti sebelum shalat juga seperti itu jadi ada namanya

masuk kegiatan mentoring jadi ada mentoring itu pembinaan

langsung satu orang guru itu minimal mampu memiliki 10 orang

pembinaan anak mentoringnya. Apa saja kegiatan mentoringnya?

Kalau untuk putrid khusus untuk keputrian yang diutamakan

keputrian. Kalau untuk putra bagaiman seharusnya? Tugas wajib

seorang memang muslim laki-laki itu dibina lagi oleh mentor yang

laki-laki. Maksudnya disini ini memang tidak banyak kadang hanya

15 menit, cuman itu kita biasakan supaya dalam pembentukan

akhlak mereka terkontriniur jadi berkelanjutan tidak hanya satu

atau dua hari tetapi berkelanjutan menjadi pembiasaan bagi mereka

akhirnya menjadi karakter bagi mereka. Na.. nanti sesudah shalat

juga seperti itu ada lagi pengulangan tahfidz. Disitulah nanti kita

biasakan seperti itu supaya tahfidznya tidak hilang dan targetnya

juga tercapai. Karna mereka tamat dari sini kalau SMP minimalkan

2 Juz jadi supaya ucapan-ucapan seperti itu ada pengulangan-

pengulangan dalam bentuk pembiasaan, pembiasaan nanti setelah

mereka menjadi pembiasaan bagi mereka setiap hari akan menjadi

sebuah karakter nah karakter itulah yang nantinya akan melahirkan

akhlakul karimah. Itulah yang kita harapkan.

Peneliti : Bagaimana dampak dari kebijakan full day school di SMPIT

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan :ya kalau dampak dari kebijakan full day banyak masyarakat

mengatakan apa gak terlalu capek pulangnya sore jam 04.00 sama

seperti pegawai negeri tapi kalau kita lihat lagi kepada anak-anak

pada dasarnya tidak. Pada dasarnya mereka mereka menikmati.

Kenapa? Karena guru-guru kita tidak seperti diluar. Diluar kalau

yang namanya masuk ke dalam kelas segala macam lebih kekmana

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 97: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

93

gitu ya… terlalu monoton apa gimana gitu. Kalau kita tidak. Kalau

kita semua pelajarannya PAIKEM, jadi pelajarannya disini

bagaimana anak-anak itu dituntut untuk kreatif, kemudian inovatif,

menyenangkansemuanya, gurunya juga. Lebih menyenangkan

kepada guru-guru untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak

tidak dalam keadaan kaku, tidak dalam keadaan monoton tetapi

dalam keadaan relex menyenangkan sehingga anak-anak tidak

punya dampak sama sekali. Jadi dalam artian mereka menikmati

walaupun pulang sampai sore pun mereka menikmati. Mereka ada

ruang khusus juga seperti ini ni dikosongkan ni mau istirahat

bagaimana mau menikmati olahraga pagi, siang, boleh bebas kok ini

ada footsal SMP, kok ini ada lapangan futsal SD tidak terganggu,

lapangan bebas milik mereka, jadi mereka pun ada juga indornya,

outdornya. Kalau misalnya outdor berarti mereka bebas belajar

diluar apakah kembang tikar ditempat-tempat yang teduh atau

segala macam itu membuat mereka tidak monoton dan tidak bosan

dalam pembelajaran. Jadi Alhamdulilah tidak ada dampak, cuman

disini pembentukannya lebih terasa karena kita banyak waktu untuk

membentuk dan membina mereka seperti itu.

Peneliti

:Apa tujuan yang hendak dicapai dengan diterapkannya kebijakan

full day school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

:Yang jelas kalau tujuan ya akan dicapai ya tentunya kita harus

mampu dan bisa membentuk anak-anak yang kreatif, mandiri,

inovatif dan tentunya mempunyai karakter yang kuat khususnya

karakter islam karena bagaimanapun kita berbasis sekolah islam dan

juga merujuk kepada visi dan misi yayasan sendiri bahwa untuk

memadukan pelajaran umum dan agama yang berdasarkan Al-

Qur’an dan hadist untuk membentuk sebuah lembaga pendidikan

yang berkelas dunia jadi berkelas internasional dalam artian

dimanapun anak kita nanti mereka akan siap dipakai mangkanya

kompetensi bahasa mereka kita asah dari sekarang. Kemanapun

mereka nanti mereka akan mampu menyesuaikan diri. Karena

pembiasaan karakter mereka sudah kita bentuk dari awal. Jadi

bagaimana mereka bersikap dari awal, kemudian ketika mereka

belajar, ketika mereka pengembangan diri tidak full belajar. kita

hanya full belajar sampai hari jum’at dan hari sabtu ini

pengembangan diri. Na.. pengembangan diri ini banyak ada 40 jenis

pengembangan diri baik akademis maupun non akademis. Jadi nanti

mereka siap terjun ke masyarakat, jadi walaupun mereka SMPIT

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 98: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

94

yang notabenenya yang sekolahnya sampai sore tapi mereka siap

terjun ke masyarakat karna mereka sudah dibina disini mereka siap

jadi penceramah, mereka siap jadi motivator dan segala macam

karena mereka ada bidangnya sendiri di pengembangan diri disitu

apalagi segenap olahraga semuanya kita bina disitu.

Peneliti

:Apa saja faktor penghambat dalam implementasi kebijakan full day

school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

:ya..kita kalau factor penghambat tidak terlalu besarcuman disini

kadang-kadang ada sebagian kecil dari orangtua murid ada yang

tidak mendukung jadi ibaratnya kita kan sudah mempunyai program

dan yang namanya program itu sudah kita buat sudah kita

rencanakan di awal tahun dalam artian dilaksanakan dalam satu

tahun ini. Na.. terkadang kendalanya di lapangan itu ketika kita

melaksanakan program yang kita maksud dalam implementasi full

day tadi mungkin adaorang tua ini yang ketika itu tidak mendukung,

kadang harusnya anak itu masuk kadang membiarkan tidak masuk

sementara itukan sasarannya untuk anak itu sendiri kendalanya

disitu kemudian ada lagi kalau untuk kegiatan kita didukung penuh

oleh yayasan, fasilitas pun juga seperti itu. Apapun yang kita

butuhkan yang kita ajukan ke pihak yayasan akan difasilitasi atau

akan diadakan dalam artian yayasan bekerjasama dengan pihak

sekolah jadi kendalanya disitu kalaupun dana tidak begitu masalah

karena bekerjasama dengan sponsor dalam kegiatan hal apapun.

Peneliti

: Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan dalam

implementasi kebijakan full day school?

Informan

:Cara mengatasi hambatan tersebut ya kita perlu komunikasi aktif

tidak hanya kepada anak-anak kita secara langsung tetapi juga

kepada orangtua siswa jadi kita berikan pemahaman kepada

orangtua lewat silaturahmi orangtua murid dengan sekolah. Jadi ada

namanya forum silaturahmi orang tua murid dan sekolah disitu kita

jelaskan kepada semua orang tua bahwa program ini tujuannya

seperti ini dan bukan hanya sekedar dibuat program tetapi juga

dibentuk dalam pembinaan dan pengembangan diri anak-anak. Na..

mangkanya perlu pemahaman yang secara penuh kepada orangtua

murid sehingga tidak ada hambatan. Jadi cara kita mengatasinya ya

seperti itu kita jalin komunikasi aktif ini tidak hanya untuk satu

pihak tetapi untuk seluruh pihak dengan pihak yayasan pun juga

seperti itu supaya mereka juga mendukung secara penuh dan dengan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 99: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

95

guru-guru juga seperti itu supaya mereka juga memahami fungsi

dan tugas-tugas pokok dan dalam artian ini tugas pokok dan fungsi

mereka. Jadi mereka paham disitu jadi semuanya kita secara aktif

mangkanya kita ada evaluasi mingguan. Nah jadi evaluasi

mingguan ini bertujuan untuk sejauh mana program yang telah kita

capai dalam satu mingguini. Karena kita tidak hanya mempunyai

program bulanan, program semesteran, maupun program tahunan

tetapi kita juga memiliki program mingguan. Karna dalam satu

minggu itu kita sudah banyak programnya. Apa saja programnya?

Ada namanya pembelajaran, pembiasaan, dan juga pembinaan. Nah

dari situlah kita akan jangkau guru-guru itu dalam bentuk evaluasi

mingguan.sejauh mana yang tidak tercapainya. Yang sudah tercapai

di atur lagi bagaimana seharusnya standar yang akan diharapkan.

Yang tidak tercapai apa yang menjadi kendala nah itu harus disikapi

dalam minggu ini, supaya minggu depan tidak terjadi. Na jadi kita

komunikasi aktif kita jalin untuk semua pihak tidak hanya dengan

siswa tetapi juga dengan guru, orangtua murid dan juga pihak

yayasan. Nah kalau dengan siswa bagaimana? Kalau dengan siswa

memang langsung ya.. kalau saya selaku yang diamanahkan sebagai

Kepala Sekolah saya punya waktu langsung dengan anak-anak ada

waktu yang saya serahkan kepada wakil kesiswaan, ada waktu yang

saya serahkan ke Pembina OSIS dan juga beberapa guru-guru wali

kelasnya, dan ada juga yang saya sendiri turun langsung ke

lapangan. Jadi jika saya nampak di lapangan ada hal yang sekiranya

saya harus turun langsung ya tidak menutup kemungkinan saya

turun langsung pada waktu itu walaupun satu hari ada dua kali

sampai tiga kali tetap saya akan turun langsung ke lapangan. Jadi itu

cara kita menjalin komunikasi aktif dengan mereka supaya mereka

paham betul dengan kendala-kendala yang kita hadapi atau yang

kita alami itu tidak terjadi lagi di minggu depan. Seperti contoh

keseragaman. Itu kan suatu hal yang sebenarnya sudah rutin kita

kasih tau kepada anak. Tetapi anak masih ada beberapa yang

melanggar. Padahal sudah setiap hari diingatkan namun kita sebagai

seorang pendidik jangan bosan-bosan untuk mengingatkan dan

memberi arahan dalam artian “ini bukan standar nak, ini harus kamu

rubah”, nah jadi seperti itulah bentuk cara kita dalam memberikan

pemahaman kepada anak.

Peneliti : Adakah target siswa yang harus dicapai siswa full day school?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 100: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

96

Informan

:Masalah target karena kita punya visi dan misi jadi target kita

tentunya semua guru diSMPIT Al-Azhar Jambi ini mampu menjadi

guru yang terbaik yang menciptakan siswa-siswi atau peserta didik

yang hebat dalam artian mereka mampu bersikap mandiri, mereka

mampu menjadi siswa yang bertanggungjawab, dan juga mereka

mampu kreatif menciptakan kreatifitas sendiri dan tentunya mereka

siap untuk melakukan perubahan dalam segala hal dalam artian

mungkin dulunya mereka seorang yang melanggar tapi bagaimana

kita menciptakan menjadi pribadi yang disiplin kemudian yang

malas beribadah menjadi pribadi yang taat beribadah jadi dalam

artian target-target itu tentu ada ya.. intinya kita sesama semua

majelis guru punya tekat yang sama dalam mencapai visi dan misi

tersebut sehingga target yang kita harapkan tercapai sehingga anak

kita menjadi anak atau generasi muda yang memang

mandiri,bertanggungjawab, kreatif, inovatif, dan tentunya

mempunyai karakter islam yang kuat. Itulah target yang kita

harapkan.

Peneliti

: Bagaimanakah bentuk persiapan untuk mencapai target sekolah?

Informan

:Bentuk persiapan dalam mencapai target kita sudah dimulai dari

awal dengan raker tahunan (Rapat Kerja Tahunan) satu bulan

sebelum menjelang tahun ajaran baru kita sudah persiapkan

seluruhnya yaitu program kerja di masing-masing bidang, misalnya

bidang kesiswaan apa saja program kerja yang kita buat selama satu

tahun kedepan baik itu dalam bentuk pembelajaran, baik itu dalam

bentuk pembiasaan, maupun dalam bentuk pembinaan. Memang

kuncinya ada 3 itulah pembelajaran, pembiasaan, dan pembinaan.

Dalam artian ini semua ada programnya. Program pembelajaran apa

saja? Na, itu kita bikin lagi waktu efektif belajar dan juga target-

target ketuntasan belajar selama satu tahun. Lalu program

pembiasaan bagaimana? Bagaimana pembiasaan kita lakukan dari

awal yang kita susun dalam program kerja itu terlaksana tanpa

hambatan. Lalu bagaimana dengan program pembinaan? Pembinaan

itu tidak hanya dibidang akademis, non akademis, pembinaan

ibadah amaliyah, pembinaan dibidang bahasa, pembinaan dibidang

Tahfidz, pembinaan dibidang kedisplinan dan segala macam itu

banyak dibidang pembinaan. Pembinaan itu bentuk aplikasi

langsung dari pembelajaran. Jadi semua pembelajaran yang kita

lakukan itu bentuk aplikasi lamgsung dari pembelajaran.

Pembelajaran yang diberikan oleh gurubaik di kelas maupun di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 101: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

97

masjid, maupun di lapangan, segala macam na.. itu di aplikasikan

lewat pembinaan. Pembinaan itu bagaiman si anak mampu

untukmelaksanankan apa yang mereka dapat jadi itu digiring terus

oleh guru. Mangkanya kita ada melibatkan OSIS. Dari situ OSIS

kita aktif dalam artian mereka di dalam masjidpun mereka akan

memantau kerapian dan ketertiban anak di masjid berperan aktif itu

di bidang agama, di lapangan ada bagian seksi bidang kedisiplinan

siswa nah itu mereka aktif mereka ikut menjadi duta bagi kawan-

kawan yang lain supaya kebersihan harus dijaga, ketertiban,

keindahan lingkungan terus dijaga na itu semuanya difungsikan

disitu. Jadi tidak hanya guru tetapi siswa juga kita libatkan secara

umum.

Peneliti

:Jika kegiatan tersebut tidak memenuhi target, evaluasi

seperti apakah yang dilakukan sekolah?

Informan

:Kita selalu melaksanakan setiap 6 bulan sekali itu rapat RETT. Jadi

setiap 6 bulan sekali kita melakukan RETT namanya. Ada RETT

semester ganjil dan ada RETT semester genap. Di RETT semester

ganjil ini apa saja target yang tidak tercapai selama semester I itu

dikuras habis di semester I di akhir semester I. dalam artian ketika

anak-anak libur terima Rapor hari ini kita melakukan RETT selama

3 hari. Apa tujuan RETT dilaksanakan? Mengevaluasi semua

program yang tidak terlaksana satu semester kebelakang menindak

lanjuti kedepan apa yang kita lakukan, strategi apa yang kita buat,

guna program-program apa saja yang harus kita benahi sehingga

kekurangan kita di semester I bisa kita tutupi di semester II. Nah itu

langkah yang kita lakukan setiap tahunnya. Kemudian di RETT

semestergenap juga seperti itu untuk kekurangan dan

ketidaktercapaian program selama semester II itu di kuras habis di

semester II akhir. Nah sebagai apa? Acuan bagi kita untuk membuat

program di awal tahun untuk satu bulan sebelum kita masuk jadi

yang menjadi evaluasi tetap kita bahas dan harus ada tindak lanjut.

Nah.. tindak lanjut berupa apa? Ya ada strategi baru kemudian ada

program kerja yang harus dimaksimalkan lagi di efektifkan lagi

dalam artian mengingatkan kembali kepada semua sekholder

sekolah jadi dalam artian mereka harus paham tugas pokok dan

fungsinya begitu.

Peneliti

:Apa sajakah Keluhan sekolah SMPIT Al-Azhar yang dihadapi

dalam pelaksanaan full day school?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 102: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

98

Informan

:Seperti yang saya sampaikan di atas ya.. tidak terlalu banyak

keluhan anak-anak semuanya enjoy. Cuman mungkin karna mereka

yang fisiknya lemah saja ya karna ada beberapa anak yang mungkin

tidak kuat full day jadi ya mereka akan dengan sendirinya

tereliminasi sendiri. Ada yang pindah ke sekolah negeri atau segala

macam. Tapi tergantung motivasi orang tua dan Guru. Saya lihat

Alhamdulilah tidak ada yang sampai terjadi seperti itu cuman

kalupun pindah karna orang tuanya juga pindah tugas misalnya

orang tuanya pindah kerja ke luar kota jadi mereka juga ikut pindah.

Kalau kendala saya lihat tidak begitu ini karna saya lihat anak-anak

kita semuanya menjalani dengan tidak monoton. Jadi pembelajaran

diselingi dengan pengembangan diri juga, pembinaan juga jadi

mereka tidak begitu terasa. Tau-tau sudah sore begitu. Jadi

ibaratnya samalah seperti kita dalam artian satu tu kita dengan anak-

anak tidak membuat sistem si anak-anak harus takut kepada guru

tetapi bagaimana si anak dekat dengan guru si guru pun juga

memahami jiwa dan psikologi anak. Jadi kita buat seperti itu dalam

artian mungkin anak-anak paling takutnya kepada saya karena saya

membuat jarak disitu. Kalau dengan guru jelas-jelas mereka nempel

ya.. sebenarnya disini saya juga bisa seperti itu cuman disini saya

harus membuat jarak, saya harus membuat dinding supaya ada satu

yang harus mereka takuti ha… mangkanya saya gak sama seperti

guru padahal saya tu jiwanya sebenarnya dengan anak luar biasa

karena saya ini kan besiknya SD dulu saya guru SD jadi begitu

gimana lagi semuanya tuntutan harus seperti ini. Supaya semuanya

dapat pembelajaran dengan baik jadi ya saya harus seperti itu.

Peneliti

:bagaimana persiapan kegiatan perencanaan pembelajaran yang

berkualitas dan apakah Ibu selaku Kepala Sekolah sudah melakukan

perencanaan pembelajaran dengan hati-hati?

Informan

:Semua perencanaan itu kita lakukan diawal jadi yang namanya

perencanaan itu disusun dalam rapat tahunan, rapat tahunan itu kita

lakukan sebelum tahun ajaran baru minimal 2 bulan sebelum ajaran

baru. Rapat kerja tahunan ini dibagi menjadi 2 komisi. Komisi A itu

membicarakan perihal kurikulum ada komisi B itu khusus dengan

kesiswaan dan pengembangan diri. Kemudian komisi C tentang

aturan-aturan kepegawaian yang berada di lingkup perguruan

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi. Nah, SMPIT tadi yang Diniyyah al-

azhar semuanya dibicarakan baik dalam perencanaan awal tahun

dalam proses pembelajaran, kemudian kursus evaluasi , proses

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 103: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

99

penilaian dan segala macam itu dibicarakan semuanya di awal jadi

dalam artian itu betul-betul hati-hati jadi semuanya sudah dirancang

sampai ke muatan lokal sudah dirancang sampai dengan jam yang

harus diampu setiap bidang study juga harus dirancang semuanya.

Na, kita juga merujuk kepada kurikulu nasional jadi semuanya tidak

kita lepaskan saja sepenuhnya jadi tetap rujukan kurikulum

Nasional tetapi kita kembangkan lagi lagi dalam bentuk Islam

Terpadu yang ada di SMPIT DIAZ jambi ini. Ada beberapa

perbedaan dengan yang kurikulum nasional. Kurikulum nasional ya

bidang study yang ada diujikan secara Dinas dan Nasional seperti

UN wajib ada dan juga ditambah dengan muatan-muatan lokal jadi

semuanya di integrasikan. Jadi disiapkan semuanya direncanakan,

yang direncanakan tadi dilaksanakan, setelah dilaksanakan nanti ada

supervisinya, setelah supervisi ada evaluasinya dan ada tindak

lanjutnya. Semua ada tahap-tahapannya dalam setiap proses

pembelajaran kurikulum DIAZ Jambi.

Peneliti : Bagaimana perencanaan dalam program mingguan dan program

bulanan?

Informan :Tidak hanya program mingguan dan program bulanan saja tetapi

program harian pun ada juga. Kita ini kan sekolah berbasis karakter

juga ya jadi pembinaan karakter menjadi prioritas jadi program itu

tidak hanya mingguan, bulanan, tidak hanya semesteran, dan tidak

hanya tahunan tetapi ada juga program harian. Jadi kalau program

harian itu diawali dari mereka masuk ke gerbang sekolah lewat

gerbang depan itu dengan pola kebiasaan 5 S (senyum, sapa, salam,

sopan, santun) sudah kita biasakan itu program harian. Nanti setelah

mereka masuk ke lingkungan sekolah ada bel berbunyi yang

menandakan yang membatasi bahwa sudah masuk kepada pra

pembelajaran. Na, pra pembelajaran dari pukul 07.15 –07.30 na

nanti itu setiap hari bermacam-macam kegiatan. Kalau hari senin ini

yang UPBnya SD berarti yang SMP Muhadasah di Masjid cuman

kan kalau Muhadasah ini sistemnya satu minggu jadi itu dilarikan

ke program mingguan. Na, jadi apa saja yang ada pada program

harian? Pertama, 5S, kemudian ikrar pagi. Ikrar pagi itu

dilaksanakan dilapangan itu juga punya beberapa indikator tidak

hanya sekedar ikrar saja. Disitu ada namanya persepsi. Apa itu

persepsi? Persepsi itu pengulangan materi yang kemarin diulas

sedikit, selain persepsi ada lagi pengulangan tahfidz itu dilakukan

setiap hari setiap kita ikrar dilaksanakan. Kemudian ada lagi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 104: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

100

namanya peningkatan kompetensi bahasa jadi ada vocab-vocab

bahasa arab, bahasa inggris, na.. itu ada hari-harinya na itu program

harian namanya. Ditambah lagi shalat dhuha dan alma’ surat itu

juga harian. Ha.. jadi kalau pembiasaan al-ma’ surat di masjid

hampir setiap hari kecuali hari jum’at dan sabtu kalau yang dhuha

seperti itu na itu harian. Lalu apa saja program mingguan? Na itu

ada muhadasah, muhadasah yang kita lakukan setiap hari senin

kalau tidak UPB diganti dengan Muhadasah. Na, itu program

mingguan kemudian ada lagi namanya muhadaroh na ini juga

program mingguan yang dilaksanakan setiap hari jum’at. Kemudian

ada lagi tahfidzdisetiap akhir pekan ada anak-anak kita yang ada di

karentina khusus menghafal tahfidz Qur’an. Kalau program bulanan

ada dalam bentuk ujian formatif ada bentuk-bentuk kegiatan

bulanan. Na, itu tersusun dalam rapat kerja tahunan. Kalau untuk

yang semester dia yang dilakukan satu semester sekali.

Peneliti

:Bagaimana bentuk evaluasi guru dalam proses kegiatan belajar

mengajar? Berapa kali evaluasinya, apakah setiap satu minggu

sekali, sebulan sekali dan aspek apa saja yang akan dinilai?

Informan

:Kalau untuk evaluasi kita sebenarnya berjalan terus setiap selesai

kegiatan pasti ada evaluasi jadi dari situ kita dapat mengetahui

kekurangan dan kemaksimalan dari kegiatan yang kita lakukan pasti

ada evaluasi. Na.. guna evaluasi tadi untuk membantu guru dan juga

Kepala Sekolah beserta wakil untuk mempersiapkan lagi kegiatan

selanjutnya itu lebih baik daripada kegiatan yang sebelumnya. Nah..

kalau di bidang akademisnya setiap habis materi yang diberikan

kepada anak itu ada evaluasi nah, evaluasi tersebut kita namakan

dengan ulangan formatif yang dilakukan dalam 2 bulan sekali.

Ulangan formatif I, formatif II, formatif III kemudian semester I

dilanjutkan lagi semester II ada ulangan formatif IV, V, VI

kemudian semester II. Jadi dalam satu tahun itu ada 6x secara resmi

yang diatur jadwalnya oleh sekolah diawal tahun. Na, jadi guru ini

ini sudah memiliki batasan waktu dalam 2 bulan itu harus tuntas

materinya karena mau diujikan ada nilainya, ada rekapan nilainya,

dan ada laporan nilainya jadi terstruktur.

Peneliti : Bagaimana respon orang tua terhadap kebijakan full day school di

SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

:Saya rasa orang tua dari awal mereka mau memasukkan anaknya

disini, mereka otomatis pasti sudah mengetahui sistem kita. Sistem

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 105: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

101

kita full day, mereka tau pulangnya jam berapa, masuknya jam

berapa, mereka tau apa yang harus mereka lakukan karena ada

namanya perjanjian dengan orang tua siswa diawal jadi kita ada

pernyataan orang tua siswa yang ditanda tangani langsung oleh

orang tua. Mereka bersedia mendukung semua program yang kita

laksanakan, mereka siap mendukung kegiatan yang dilakukan dan

mereka siap memotivasi anak-anak mereka seperti pernyataan di

awal. Na.. jadi kalau setelah mereka punya niat mau sekolah disini

otomatis mereka memahami kondisi fisik kita, kondisi akademis

kita, kondisi kurikulum kita, dan ekstrakulrikuler kita dalam artian

mereka paham. Nah kenapa mereka masuk kesini? Ya tentunya

memiliki visi tertentu misalnya supaya anak mereka bisa menghapal

Al-Qur’an juga, supaya anak mereka bisa ibadahnya bagus, biar

anak mereka belajar agama dengan umum juga secara serempak

tanpa harus masuk pondok pesantren begitu. Jadi orang tua tidak

ada masalah tidak ada kendala dalam artian mereka memasukkan

disini berarti mereka sudah siap dengan segala konsekuensi yang

kita miliki.

Peneliti

: Apa saja Sarana prasarana yang membantu sekolah SMPIT

ini dalam menerapkan full day school?

Informan

:Yang jelas kalau untuk full day kita punya Lab. Komputer jug, kita

punya Lab. Komputer juga, kita punya Lab. Bahasa juga kemudian

kita punya tempat-tempat Olahraga yang cukup ya.. kemudian

sebagai mengembangkan diri mereka, kita juga punya masjid

sebagai sentral praktek ibadah bagi mereka sehari-hari, semua

terkolaborasi kemudian kita punya rumah tahfidz. Rumah tahfidz itu

terpisah dari lokasi sekolah supaya mereka lebih tenang untuk

menghafal tahfidz dan itu kita lakukan seminggu sekali setiap di

akhir pecan setiap hari sabtu sore sampai minggu siang anak

menginap di rumah tahfidz sekolah na.. mereka itu khusus

menghafal Qur’an setiap akhir minggu dan kita ada jadwal tertentu.

Jadi tidak hanya anak it uterus jadi ada jadwalnya. Nah jadi itu rutin

terus setiap minggu. Jadi kalau untuk sarana Alhamdulilah

insyaallah rasanya kita cukup namun kita terus memaksimalkan.

Jadi adapun kekurangan dan segala macamnya kita terus

berkomunikasi aktif dan juga dengan yayasan agar memfasilitasi

semua. Ini juga ada Cyberpark sama disifonya ni ada wifi nya. Jadi

kapan anak menggunakan pembelajaran yang harus menggunakan

wifi ya mereka disini mangkanya ini tempat duduk ini kita gunakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 106: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

102

sebagai salah satu tempat anak-anak untuk belajar juga. Ini timpo

ini digunakan ketika anak-anak mentoring. Mentoring mereka disini

bikin lingkaran jadi kita ambil suasana yang menyenangkan supaya

mereka mudah memahami dan tidak merasa bosan jadi lapangan

sebelah sini bisa mereka manfaatkan seluruhnya untuk menjadi

labor bagi mereka jadi tidak hanya kelas tetapi lapangan juga

menjadi labor bagi mereka. Kita juga ada kolam disitu itu tempat

mereka belajar disitu, dibelakang juga ada toga silahkan mereka

untuk budidayakan sendiri, taman juga bisa mereka gunakan dan

ruangan yang kosongpun bisa mereka buat untuk ajang berdiskusi

diantara sesame mereka. Nah jadi seperti itulah peran mereka disini

supaya menciptakan suasana yang kondusif bagi anak-anak

sehingga anak-anak itu suasana belajarnya nyaman dan

menyenangkan.

Peneliti

:Dalam pembelajaran sistem full day school ini tentu ibu

mengharapkan hasil yang berkualitas dan guru sangat

berpengaruh terhadap mutu pembelajaran dikelas. Jadi langkah

apa yang harus ibu lakukan selaku kepala sekolah di SMPIT Al-

Azhar kota Jambi ini dalam mengawasi kegiatan pembelajaran

untuk para guru bersama siswanya?

Informan

:Di awal didalam rakor itu sudah disampaikan dalam artian guru

sudah ada standar disini, standar guru disini memang betul-betul

mereka masuk kesini pada awal masuk kesini dari awal perekrutan

kita mencari guru yang sudah mampu membina dan membimbing

anak-anak kita sesuai dengan standar kita. Kita punya standar disini.

Dan juga ada pernyataan khusus dari guru memang mereka bersedia

mengabdikan diri dalam artian siap dengan kegiatan full day ini

kemudian bagaimana cara kita melakukan pengawasan dan

pembinaan? Bagi kita guru yang masuk tentu tidak sama dengan

guru yang lama maka sebab disitulah disini ada pembinaan khusus

jadi guru-guru kita ini ada namanya program SIG. Apa itu SIG?

SIG merupakan Standar Intensif Guru. Ini kita lakukan setiap hari

jum’at setelah anak-anak pulang. Setelah anak-anak pulang itu SIG

ke semua guru itu dengan 4 pokok program. Ada yang pertama

kompetensi bahasa. Minimal dua bahasa yaitu bahasa arab dan

bahasa inggris. Yang kedua, Tahfidz Guru. Jadi tidak hanya anak-

anak saja yang kita wajibkan untuk hafal tahfidz tetapi guru juga.

Jadi guru-guru yang masuk kesini minimal hafal 1 Juz yaitu Juz 30.

Kemudian yang ketiga, ada lagi yang namanya wawasan keilmuan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 107: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

103

(Pengetahuan Umum) jadi guru-guru ini pengetahuan umumnya

mungkin dari cara strategi menjadi guru yang baik, menjadi guru

yang diidolakan, menjadi guru yang dicintai, menjadi guru yang

disenangi anak-anak itu kita undang betul. Dari luar ada pak Pahren

kesini, ada pak Hendra Sofiyan kemudian dari Jakarta, ada

pembinaan berkelanjutan terus untuk guru. Supaya apa? Supaya

guru betul-betul menjadi standar yang kita harapkan itu tercapai.

Lalu yang ke empat, Sakufah. Nah sakufah ini memang dalam

wawasan bagaimana ya baik dari segi fikihnya atau segala macam

guru menguasai. Kita juga mendatangkan orang dari luar. Dosen

UIN itu sering kita ajak kesini untuk sakufah dengan guru-guru kita.

Nah ini salah satu mempintarkan guru, mencerdaskan guru,

kemudian ada lagi di awal sebelum kita masuk ada training guru

juga training guru ini kita bekerjasama dengan pihak yayasan. Ada

mendatangkan dari Jakarta ada mendatangkan dari luar pakar-pakar

parenting kemudian pakar-pakar himnoteching jadi semua guru

mampu menghipnotis peserta didiknya dengan baik itu harus ada

ilmunya. Na.. ini ilmunya kita minta dari orang-orang pakar di

bidang itu untuk menstransfer ilmunya ke guru-guru disini. Nah itu

diawal semester kemudian di akhir semester I pun juga demikian

untuk persiapkan diri mereka ke semester II. Jadi kita bekerjasama

dengan pihak yayasan mendatangkan dari luar dan pihak yayasan

mendatangkan dari luar. Dan untuk yang lainnya kita melibatkan

guru-guru yang lainnya memang betul-betul pakar juga dibidang itu

sebagai contoh: kita yang mahir berbahasa inggris kita libatkan

untuk membina guru kita yang lain. Kita yang mahir berbahasa arab

kita libatkan juga utuk membina guru-guru kita yang lainnya dalam

artian tutur teman sejawat dalam artian mereka menjadi tutur bagi

guru-guru yang lainnya. Jadi kita tidak semua mengundang orang

luar na itu kita lakukan terus setiap satu minggu sekali program

SIG, itu bentuk kita memberikan kepada guru. Kemudian

aplikasiannya dilapangan it uterus ada supervisi, supervisinya ada

kunjungan-kunjungan ke kelas. Kunjungan ke kelas ini tidak

terjadwal, sebenarnya ada jadwalwalnya namun kita tidak memberi

tahu kepada guru-guru jadi supervisi ini sifatnya mendadak. Jadi

kita ingin melihat sejauh mana kesiapan guru baik diberi tahu

maupun tidak diberi tahu dalam artian tidak terjadwal dan dijadwal

dan mereka harus siap, mereka harus betul-betul maksimal setiap

pembelajaran ada supervisi. Nah supervisi ini ada tidak hanya

dilakukan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tetapi ada juga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 108: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

104

yayasan Bpk Direktur jadi waktunya itu tidak ditentukan. Jadi,

kapan mau di supervisi ya segera disupervisikan dalam artian untuk

memaksimlkan program tadi harus ada supervisi dan ada

pembinaan-pembinaan guru tadi. Seperti itu.

Peneliti

: Apakah harapan ke depan dengan dengan di implementasikannya

kebijakan full day school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi?

Informan

:ya harapan kedepan tentu kita bisa menjadi sekolah islam terpadu

terbaik ya.. minimal di Provinsi Jambi itu harapan kita.menjadi

lembaga islam terbaik dalam artian kita mampu membina,

membimbing, dan membentuk anak-anak menjadi anak-anak yang

hebat generasi yang militan. Kemudian punya pendirian yang teguh,

mandiri, bertanggungjawab, kreatif, inovatif itu harapan kita dengan

begitu motivasi kita untuk selalu menjadi guru yang hebat di mata

anak-anak, memotivasi kita juga menjadi guru yang terbaik untuk

anak-anak didik kita supaya menjadi yang terbaik itu kita perlu

belajar banyak hal dalam artian kita terus belajar juga, menggali

juga, jadi bagaiman kita jangan sampai tidak update dengan ilmu

pengetahuan masa sekarang apalagi sekarang kan di era globalisasi

ya ada namanya era MEA jadi kita harus bisa mampu bersaing

dengan pihak luar, jadi kita terus eksistensi diri kita terus kita

kembangkan dan tingkatkan supaya kita mampu dan siap untuk

segala macam bentuk perubahan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 109: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

105

Catatan Hasil Wawancara

Nama : Efrina S.Pd

Jabatan : Perumahan Bumi Aroma Blok E.01 Bagan Pete

Kota Jambi

Pendidikan Terakhir : Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Hari/ Tanggal : Senin / 4 maret 2019

Waktu : 9.20

Tempat : Kantor Ruangan Guru

Peneliti :Bagaimanakah sejarah berkembangnya SMPIT Diniyyah Al-Azhar

Kota Jambi?

Informan :SMPIT Al-Azhar Kota Jambi itu berdiri pada tahun 2004. Dari

awal berdiri kita sudah menerapkan sistem full day school. Jadi kita

tidak melihat dari Dinas Pendidikan belum full day atau segala

macamnya memang konsep awalnya pendirian SMPIT Diniyyah

Al-Azhar ini sudah full day school yaitu masuknya pada jam 07.00

pagi dan pulangnya nanti jam 4 sore. Jadi memang sudah dari awal

full day nya.

Peneliti :Bagaimana latar belakang adanya kebijakan full day school di

SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan :Latar belakang sebenarnya kita ini kan cabang dari Diniyyah Al-

Azhar Muaro Bungo. Memang dari awal konsepnya sudah full day

school. Tujuannya disini karena kita disini berbasis islami ya

tujuannya dari pagi sampai sore kita membiasakan anak-anak kita

pembiasaannya yang berkarakter islam dari dari pagi sampai nanti

harapannya sampai ke sholat ashar mereka.

Peneliti :Bagaimana Implementasi kebijakan Full day school dalam upaya

membentuk akhlak karimah siswa?

Informan :Implementasinya disini diharapkan itu ada juga bukunya. Harapan

dari Bpk. Direktur Ustd. Hafiz Yusufi semua kegiatan itu di

implementasikan ke arah islami contohnya pembiasaan-pembiasaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 110: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

106

contohnya datang ke sekolah ada penerapan 5 S nya ya memang

dari awal. Jadi semuanya diharapkan pembelajaran di situ. Datang

ke sekolah sudah ada 5 S nya yaitu senyum, sapa, salam, sopan,

santun sampai nanti mereka meletakkan sepatu di tempatnya,

langsung ke kelas, masuk ke kelas, makan bersama, makan itu

gimana caranya, itu semuanya ada nilai-nilainya diharapkan disitu

bukan hanya sekedar makan jadi diharapkan disitu bukan hanya

sekedar makan jadi diharapkan makan bersama, do’a bersama,

harus antrian, makan itu harus dibereskan atau gimana. Itu

semuanya harapannya semua kegiatan kita ada nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya barulah nanti masuk ke proses

pembelajaran, memang semuanya kita harapkan ada nilai-nilai

pembiasaanya disitu, wudhu juga. Bagaimana wudhu yang baik,

penggunaan air dan segala macam. Jadi duduk aja sebenarnya sudah

belajar, posisi duduk seperti apa begitu.

Peneliti

:Bagaiman dampak dari kebijakan full day school di

SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

:kalau dilihat dari awal memang pertama-pertamanya mungkin

siswa baru ada beberapa tetapi itu kayaknya tidak menjadi

hambatan. Kan dari awal mereka sudah paham dari awal masuk ya

full day school, masuk Al-Azhar ya full day school, masuk di Al-

Azhar ya datang jam 07.00 pulang jam 04.00. kalau saya lihat dari

dampaknya itu gak masalah kalau saya lihat. Paling nanti kalau ada

kegiatan tambahan diluar itu mereka mengeluh, udah pulang sore eh

masih ada kegiatan tambahan diluar itu mereka mengeluh, udah

pulang sore eh ada kegiatan lagi dampaknya disitu kalau untuk

kegiatan sehari-hari dari hari senin sampai sabtu itu kalau saya lihat

tidak ada masalah dan tidak ada kendala apapun. Terkadang kita ada

kegiatan pembahasa apalagi barusan ada eskul disitu nampaknya

siswa mengeluh kecapean dari sekolah udah full day school

ditambah lagi ada latihan ini itu dan segala macam paling ini

kendalanya disitu.

Peneliti

Kota Jambi?

:Kurikulum apakah yang dipakai oleh SMPIT Diniyyah Al-Azhar

Informan

:Alhamdulilah kita sudah K13. K13 itu memang dari pemerintahan

kita mengikuti Dinas Pendidikan kita juga mengikuti.

Peneliti

:Muatan kurikulum apa saja yang diterapkan terkait full day school?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 111: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

107

Informan

:nah.. selain dari kurikulum K13 kita juga ada PPK (Pembiasaan

Pembinaan Karakter siswa) itu yang saya bilang jadi dari awal

datang karakternya sudah kita bina, kemudian kalau pembelajaran

umum kita tetap mengikuti kurikulum Dinas ya mulai dari Bahasa

Indonesia dan segala macamnya tetap kita ikutin sedangkan dalam

kurikulum muloknya kita itu ada Bahasa Arab, Ibadah Amaliyah,

Tahfidzul Qur’an.

Peneliti

:Apakah harapan ke depan dengan di implementasikannya

kebijakan full day school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi?

Informan

:Harapannya dengan full day school ini untuk orang tua dan siswa

dengan diterapkannya full day school diharapkan karena siswa

seharian di sekolah dari pagi sampai sore seharian disini diharapkan

akhlaknya ya memang terwujud sesuai dengan karakter-karakter

islami yang kita tanamkan memang keluhan kalau masalah full day

selalu ada cuman kita harapkan dengan motivasimereka disini

setidaknya sholatnya sudah terjaga, baca Al-Qur’annya juga terjaga,

dari mulai shalat zuhur sampai asharnya. Disini ya harapannya kita

bisamembentuk karakter islam masing-masing dan berharap kepada

gurunya semua guru-gurunya tetap semangat. Kita harus lebih

semangat dari siswa-siswa kita jangan nanti kalau gurunya ngeluh

apalagi anaknya. Saya harapkan tadi pertanyaan keluhan ya setiap

orang pasti punya keluhan karena kita disini mendidik anak full day

school jadi gurunya harus lebih semangat daripada siswanya.

Semoga program ini tetap berjalan dengan baik dan lebih meningkat

untuk kedepannya.

Peneliti

: Apa sajakah Keluhan sekolah SMPIT Al-Azhar yang dihadapi

dalam pelaksanaan full day school?

Informan

:Karena kita ya dari awal konsepnya sudah full day school jadi ya

saya rasa tidak ada keluhan dan biasa aja dan memang tidak boleh

mengeluh kan tau sekolah ini full day school gak ada keluhan kalau

capek ya biasa ya kita manusia sampai sore ya capek itu masih sifat

wajar manusia cuman yaharapannya konsep dari awal sudah full

day school kita harapkan tidak ada hambatan dan keluhan seperti

itu. Mungkin kalau ada hambatan, keluhan ya kita pahami mereka

bahwa konsep sekolah kita ya memang seperti itu.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 112: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

108

Peneliti

:Apa saja Sarana prasarana yang membantu sekolah SMPIT

ini dalam menerapkan full day school?

Informan

:Alhamdulilah kalau untuk segi sarana dan prasarana kita sudah

lumayan lengkap. Kalau dari pembelajara di kelas sudah ada

infokus, di setiap kelasnya ini paling ada speker ada beberapa yang

kurang insyaallah berusaha unttuk melengkapi kita juga ada

Lab.Komputer yang sudah bisa menampung masing-masing siswa

kita perkelasnya. Harapannya memang satu siswa satu komputer.

Dan Lab.IPA juga sudah punya sarana yang lainnya, penunjang

kegiatan pramuka juga sudah ada, penunjang PMR nya juga sudah

ada, penunjang olahraganya kita juga sudah punya dari alat sampai

lapangannya alhamdulilah kita juga sudah ada, buku-buku juga ada

di perpustakaan dan sebagainya selain buku dari dinas itu juga,

masjid juga sudah ada.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 113: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

109

Catatan Hasil Wawancara

Nama

Jabatan

Pendidikan Terakhir

Hari/ Tanggal

Waktu

Tempat

: inten S.Pd

: Guru PAI

: S.1

: Senin/ 4 Maret 2019

: 10.04

: Pendopo Umar Bin Khattab

Peneliti

:Bagaimana latar belakang adanya kebijakan full day school di

SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

: karena disini ibu baru masuk juga tapi disini yang ibu tau berdiri

pada 5 Agustus . yang ibu tau penjelasan dari Ustd. Hafidz selaku

Direktur Al-Azhar ini memeng dari dulu sudah Full day, ada juga

yang menanya dari luar yang bertanya kenapa gak sampai jum’at

saja, kenapa kita harus mengubah sistim. Yang memang sekolah ini

dari awal sudah menerapkan full sampai hari Sabtu dan Beliau tidak

mau merubah sistem.

Peneliti

:Bagaimana Implementasi kebijakan Full day school dalam upaya

membentuk akhlak karimah siswa?

Informan

: Karena full day secara otomatis semuanya anak bermainnya dari

hari senin-sabtu di sekolah jadi semuanya terkontrol disekolah.

Masalah akhlaknya ya itu tadi semuanya mempunyai peran penting

dan mempunyai tanggungjawab. Dalam membentuk akhlak siswa

lebih ke metode keteladanan langsung atau memberikan

keteladanan langsung kalo hanya sekedar ngomong aja kadang-

kadang aneh-aneh gak cukup. Jadi diomongin juga, teori juga,

kemudian langsung dipraktikkan.

Peneliti

:Bagaiman dampak dari kebijakan full day school di SMPIT

Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi?

Informan

:kalo dampaknya bermacam-macam lah anaknya ada yang merasa

asik di sekolah dan ada juga yang butuh refresing jadi macam-

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 114: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

110

macam. Karena disini banyak kegiatan juga kadang-kadang ada

yang lelah, ngantuk, bosan. Itu so pasti akan terjadi. Apalagi ibu

sendiri mendapat jam pelajaran selalu di akhir jadi ya banyak

siswa/i yang saya temui seperti itu namun jika ibu pribadi sebagai

guru tugasnya adalah untuk mengantisipasi apalagi jam terakhir itu

kan jam-jam rawan bagi siswa. Terkadang ketika Ibu masuk kelas

ada beberapa siswa yang belum berada di lokal jadi klo iIbu pribadi

Ibu jemput. Dia biasanya dimana tempat tongkrongannya. Di

kantin? Ibu kejar dikantin. Atau main footsal. Ibu kejar ke lapangan

footsal. Intinya kalau jadi guru ini harus cemburu,siswa harus

lengkap dulu baru memulai pembelajaran percuma kalau memulai

proses pembelajaran sementara ada beberapa siswa belum ada atau

belum lengkap. Jadi semuanya harus adil.

Peneliti

:Bagaimana proses pelaksanaan pembentukan akhlak siswa dalam

kebijakan full day school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota

Jambi?

Informan

: proses pelaksanaannya alangkah baiknya diterapkan langsung

misalnya “nak, pungut sampahnya”. Tapi sementara kita selaku

guru tidak mencontohkan meungut sampah. Jadi lebih baik metode

langsung dari diri sendiri dulu baru kemudian anak akan mencontoh

dan meniru apa yang dilakukan oleh kita.

Peneliti

akhlak siswa?

:Metode apa saja yang ditanamkan pada siswa untuk membentuk

Informan

:Metode yang saya terapkan di dalam kelas adalah ceramah ada,

menuntut aktif siswa juga iya apalagi saya selaku guru PAI

bermacam-macam metode PAIKEM kemudian disini juga sudah

menerapkan sistem K13. K13 disini lebih banyak anak yang harus

aktif sementara guru hanya sebagai pelengkap. Semuanya kalau Ibu

pribadi melihat situasi dan kondisi kita semua.

Peneliti

:Apakah peserta didik sudah memiliki perkembangan akhlak yang

baik selama belajar?

Informan

:Alhamdulilah kalau saya pribadi kalau saya pribadi menilai-nilai

ulangan berapa kemudian dia sering izin bolos berapa kali, iya

memang kita juga perlu itu cuman yang paling penting saya nilai

adalah nilai akhlaknya tadi. Jadi saya lebih menilai kehidupan

sehari-harinya baik dalam pembelajarannya dimulai dari

pembelajarannya maupun dari pembelajaran itu sndiri dan menilai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

111

proses itu secara langsung masalah full day ini karna disini

sistemnya sudah seperti itu kalau kami sebagai guru Ok Ok saja

kalau anak disini kegiatanyya full hari senin sampai jum’at di

bidang akademik dan sabtu pengembangan diri jadi otak kiri dan

otak kanannya seimbang. Bagus sih kalau menurut saya pribadi.

Peneliti

:Apa sajakah Keluhan sekolah SMPIT Al-Azhar

dalam pelaksanaan full day school?

yang dihadapi

Informan

:Keluhan dari guru PAI sendirri Ibu pribadi gak ada masalah lah.

Pokoknya kalau anak gak ada di cari. Kita sebagai guru harus

memiliki rasa cemburu kalau kita cemburu kan berarti ada bentuk

perhatian kita kepada siswa. Jadi semuanya harus dapat pendidikan.

Peneliti

:Apa saja Sarana prasarana yang membantu sekolah SMPIT ini

dalam menerapkan full day school?

Informan

:Ada banyak sekali sarana dan prasarana yang membantu dalam

proses pembelajaran full day school ini ya. Sebagai contoh selain

lokal atau kelas kami juga menyediakan labor computer, lapangan

olahraga, masjid, taman, ruang keputrian bagi siswi yang tidak ikut

shalat ke masjid pada hari jumat maka disinilah mereka

dikumpulkan dan dibina oleh beberapa guru serta diberikan

pencerahan untuk siswi-siswi jadi tidak ada waktu yang terbuang

sia-sia.

Peneliti

:Apakah harapan ke depan dengan dengan di implementasikannya

kebijakan full day school di SMPIT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi.

Informan

:Harapan kedepan untuk siswanya adalah karena dilihat dari segi

implementasinya bagus ya jadi perlu ditingkatkan lagi. Karena di

sinilah semuanya terkontrol, seperti sholat tepat pada waktunya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 116: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

112

Catatan Hasil Wawancara

Nama : Bayu Ade, Ega Riski, Yolan Dewanda, Meisya

Wuri Fadika, Amanta Febrianti, Faradila.

Jabatan : Siswa SMP IT Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Rabu/ 6 Maret 2019

Waktu : 10.20

Tempat : Pendopo Umar Bin Khattab

Peneliti : Apa saja kegiatan Adek saat mengikuti Full day school dalam

upaya membentuk akhlak karimah siswa?

Informan :Banyak sekali kakkegiatan disini salah satunya adalah kegiatan

ikrar setiap pagi, muhadhoroh, muhasabah, shalat dhuha dan

keputrian setiap hari jum’at.

Peneliti :Apa saja kendala Adek Full day school mengikuti Full day school

dalam upaya membentuk akhlak karimah siswa?

Informan : Sekolah dengan sistem full day ini sangat lama kak berada di

sekoah dari pagi sampai sore. Semua waktunya terkontrol untuk

belajar dan mengurangi waktu bermain. sebenarnya ya sangat

melelahkan kak, capek, ngantuk dan jenuh karena seharian berada

di lingkungan sekolah. Waktu tidur siang tidak ada bahkan untuk

bermain saja terbatas waktunya.

Peneliti :Apa saja Sarana prasarana yang membantu sekolah SMPIT ini

dalam menerapkan full day school?

Informan :ya salah satu sarana prasarana itu kak ada labor bahasa, labor

computer, masjid untuk beribadah, lapangan olahraga, dan juga

terdapat taman di area sekolah. Jadi ketika kita bosan belajar di

dalam kelas kita bisa belajara di luar kelas salah satunya seperti

taman sekolah.

Peneliti :Apa harapan Adek mengikuti Full day school dalam upaya

membentuk akhlak karimah siswa?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 117: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

113

Informan

:Harapannya untuk kami adalah semoga kami lebih bisa dan

mampu lagi dalam penerapan pembelajaran full day school ini kak,

karena full day ini juga menguras tenaga yang ekstra karena full

seharian berada di sekolah dan tentunya bisa menjadi lebih baik lagi

kedepannya, ilmu yang kami peroleh disini dapat bermanfaat untuk

diri saya sendiri, keluarga dan orang lain nantinya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 118: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

KEGIATAN PRAMUKA

KEGIATAN MANASIK HAJI

KEGIATAN IKRAR

Page 119: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

KEGIATAN MUHADDARAH DI MESJID

EKSKUL

KEGIATAN SENAM PAGI BERSAMA

Page 120: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

Pembiasaan shalat Dhuha dan Upacara Bendera Setiap Hari Senin Pembacaan

Al-Matsurat

KEGIATAN PMR

PEMBACAAN YASIN SETIAP JUM’AT

PEMBELAJARAN DILABORATORIUM

Page 121: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

PEMBELAJARAN DIKELAS

Page 122: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

KT]i\IE\TERIAN AG-{I\I,\ RI

t IN ST I,'I'HANTIIAH,'I.SAIT'TDDIN.IA}tTII }.AK( iI,1',\ST-\RBIIATI DA\ KECIIRUA\

Address f!k(k.siarbirah Dan Kequruan iltN SIS Jambi J1 lanrbi-t\ta Butia.KV t(,

Sinrr Sun-qai Durcn \t'araJambi l6t6:l

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/I UGAS AKUIR

KodeDokumen KodeFormrlir Berlal-uTgl No. Revisi Tg.l. Revisi Halarnan

ln.0li-PP-05-01 In.0s-FM-PP- l5-t0-2013 R-0 l-l 05-03

Nama Siti Agustina NIM TP. 151460

Pembimbing lt Dr. Hj. Armid4 M.Pd.I

Judul Problenratika Pembelajaran Sistem F // Ddy School Sekolah Menengal

Iakultas Pe(ama Islam Teryadu Dililyah Al-Azhar Kota Jambi. Tarbiyah dan Kegrmral

Jli1usan/prodi Pendidikan Agama Islarn

No tl a lilta n gga I l\Iateri Bimbinsan Tanda tangan

1. l9-09-10r8 Penr-e.ahan Surat Doseo Pembimbing

A'

1. 0t-1)t-2019 Bimbingan Proposal Skripsi Sekaligus ACC Proposai Y Skripsi Untuk Diseminarkan

&

2t-0t-20t9 Senrinar Proposal nll

Cover

t/*

4. 07-01-2019 ACC Risel Sekaligus Pengesahan Judul dan Perbaikar

5. r0-04-2019 tSirrbingan Skr rpsi BAR IV dan L3AB V

{'

6. 21-01,20 r9 v

Perbaikan Skripsi Dab IV dan Llab V A,

Perbar'kan

7. 26-04,2019 Penulisan Skripsi A(

8 02-05-2019 Perbaikan Penulisan Nota Dinas, Persembahan dax ,d, Penulisan Skrisi #

9. 07-05-1019 Acc Skipsi

i0. 14-05-20 t9 Ianda l anuan Nota Dinas .1an Kaftu Ilimbingan ,0,

Jambi- Mei 1019 Pembirnbing I

t \

u,)+ Dr Hr Annidal M l'rl- NIP. l96l ll23 l9900l2il0l

Page 123: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

KEMENTERI{N AGAMA RI UT|\T SULTHA]TI THAIIA SAIFIJDDIN JAMB] FAKULTASTARBIYAH DAN KEGURUAN Address:FakullasTa.biyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambr-Ma BrnianKM t6 Simp. Sungai Durcn Muara Jambi i6363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSVTUGAS A]'H]R

ln 08-F[,{-PP'0-(03

Nafia Siti Agustina NIM TP 151460

Pembimbing II Mukhlis M Pd I

Judul Problematika Pembelajaran Sistem -E // Da! Schaol Sekola! Menengai

?ertama Islam Terpadu Diniyyah Al-Azhar Kota Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Kegunran Jurusan/prodi Pendidikan Agama lslam

No Hari/tanggal Nlatcri Bimhhlsan Tanda-1z1isan

t. t 9-09-2018 Pcnvcdrarr Srlral Do\en Penrbimbinr,

I

z

1 10-12-2018 Bimbingan Proposal

3. 02-0r -20r 9 Acc Proposal Skripsi Untuk aliseminarka! /'/.2,

SeminarPrcposal l' 4. 2l-0r -1019 Perbaiakan Fokus Penelitiaan Bab I dan Bab Iii

//z

Proposal Penelitian

5. 18-02-2019 ACC Riset Sekaligus Pergesahan Judul da! Perbaika[ Cover

6. 15-03-2019 Biurl)nlean SkriDSi 7Z=

'I 0t 0l-2019 Pengecekdr Skripsi

,/.,

E 24-04-2019 Perbaikar Skripsi BAB IV Dao BAB V Sefia ,rr-. Meleflgkapi IPD Dan Cover

9. 03-0s-20r9 Acc Skipsi I

/?/ /t- /r' 10. J 3-0s-2019 Tanda Tansan Nota l)inas

.larlbi l3

\

\rP 1967r00319970t r 00r

Page 124: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISTEM FULL DAY SCHOOL …

114

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama

: Siti Agustina

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat/tgl lahir

: Giriwinangun, 17 Agustus 1997

Alamat Asal

: Giriwinangun, Kec.Rimbo Ilir Kab.Tebo Provinsi Tebo

Alamat Sekarang

: Perumahan Mendalo Asri, Blok WW.05 Kec. Jambi

Luar Kota, Kab. Muaro Jambi, Provinsi Jambi

Pekerjaan

: Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Alamat Email

:

No kontak

: 085267041794

Pengalaman-Pengalaman :

Pendidikan Formal

1. SD/MIN : SDNEGERI 94/VIII Tamat Tahun 2009

2. SMP/MTs : SMP N 6 TEBO Tamat Tahun 2012

3. SMA/MAN : SMA NEGERI 11 TEBO Tamat Tahun 2015

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi