PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN...

118
i PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) Oleh: UMI KHARISAH NIM : 111-13-174 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN...

Page 1: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

i

PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA

PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh:

UMI KHARISAH

NIM : 111-13-174

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

ii

Page 3: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

iii

Page 4: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

iv

Page 5: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

v

MOTTO

ه وسلم القران صلى الله عل ب كان خلق الن

“Akhlaq Nabi SAW. adalah Al-Qur’an” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

Diambil dari buku Halim dengan judul menghias diri dengan akhlaq terpuji (2000: 1)

Page 6: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

vi

PERSEMBAHAN

Teriring Do’a rasa syukur kepada Allah SWT yang teramat

dalam

kupersembakan

karya ini buat orang-orang yang telah banyak berjasa dalam

hidupku, yang tanpa mereka aku tidak mungkin bisa

merasakan hidup seperti saat ini.

Skripsi ini bukanlah akhir dari tugas, namun awal aku

berkarya.

Terimakasih

buat…

Wanita terindah penuh kasih sayang (Ibunda tercinta)

“You are the light that shines mylife

Thank you for all you have given to me

Withouth you,

I can’t do anything”

Dan tidak terlupakan ayahanda terkasih serta kakak dan

adik, yang selalu memberikan motivasi dan semangat di

setiap hari.

Bapak Muh. Hafidz, M. Ag. yang dengan ketelatenan dan

kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini sampai membuahkan hasil

maksimal sebagaimana impian penulis.

Untuk semua keluarga MTs Ma’arif Andong

Kabupaten Boyolali yang telah

membantu tersusunnya skripsi ini.

Page 7: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga,

sahabat dan para pengikutnya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

kesarjanaan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku kepala jurusan Pendidikan Agama Islam dan

selaku pembimbing akademik (PA) yang dengan sabar membimbing dan

mengarahkan penulis dari semester 1 hingga semester akhir.

4. Bapak Muh. Hafidz, M. Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

5. Segenap Dosen, Staff dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dengan fasilitas dan pelayanan yang baik.

Page 8: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

viii

6. Bapak Amri S.Pd.I., selaku kepala MTsMa‟arif Andong Kabupaten Boyolali

dan para guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

7. Terkhusus orang tua tercinta: Ayahanda Sodik dan IbundaMujiyatmi serta

adikku Mohammad Amin Sya‟roni, terima kasih sedalam-dalamnya penulis

ucapkan atas doa, nasihat, dukungan, dan kasih sayang yang tiada henti

mereka curahkan kepada penulis.Dan juga membantu dalam bentuk materi

untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga.

8. Terimakasih kepada para sahabat: khususnya Joko Supriyanto yang tiada henti

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis serta seluruh sahabat PAI

yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu angkatan 2013. Dan kepada

Puji Rohmatinyang selalu menemani penulis. Semoga tali silaturahhim

diantara kita akan selalu terjaga selamanya. Amin.

Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan

balasan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan semoga Allah

meridhoi persaudaraan ini. Akhirnya dengan tulisan ini semoga dapat bermanfaat

bagi pembaca dalam menambah khasanah keilmuannya serta dapat mengambil

hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 9: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

ix

Page 10: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

x

ABSTRAK

Kharisah, Umi. 2017.Problem Menghafal Juz’ama Dan Strateginya Pada Siswa

Mts Ma’arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M. Ag.

Kata kunci: Problem, Strategi, Juz‟ama

MTs Ma‟arif Andong Boyolali merupakan sekolah yang memadukan

antara pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan. Pendidikan yang

diterapkan di MTs Ma‟arif Andong Boyolali dapat dijadikan contoh bagi sekolah

lain untuk mewujudkan generasi yang berkualitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apa problem yang dialami

dalam menghafal Juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

Tahun 2017?, Bagaimana strategi yang digunakan guru Al-Qur‟an Hadist dalam

mengatasi problem menghafal juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2017?

Penelitian ini menggunakan pendekatan jenis penelitian kualitatif. Data

dikumpulkan melalui metode wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi.

Data yang diperoleh dilapangan kemudian disusun dengan memilih dan

menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk ditarik

kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: problem yang dialami sekolah dalam

pelaksanaan program tahfidz Juz‟ama yaitu pada latar belakangsiswa. Siswa baru

yang masuk MTs yang berasal dari lulusan SD murni sama sekali tidak bisa

membaca Al-Qur‟an. Problem yang dialami siswa saat hafalan yaitu faktor

lingkungan, kurangnya waktu hafalan, dan Gangguan dari teman. Itu sangat

berpengaruh pada proses hafalan siswa,Siswa jadi tidak konsentrasi untuk

menghafal.

Faktor dari dalam diri siswa yaitu salah satunya karena malas, ngantuk,

tidak niat. Strategi hafalan yang digunakan siswa yaitu dengan metode (thariqah

wahdah)yaitu menghafal secara berulang-ulang atau dengan cara membaca setiap

ayat 10-20 kali, sampai hafal diluar kepala. Begitu seterusnya pada ayat-ayat

berikutnya. Untuk program tahfidz di MTs Ma‟arif Andong Boyolali sekolah

mengadakan wisuda tahfidz untuk setiap tahunnya, tujuannya agar siswa lebih

bersemangat dalam hafalan juga sekolah memberikan reward yang berupa piagam

atau sertifikat tahfidz Juz‟ama.

Page 11: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Halaman Nota Pembimbing ............................................................................. ii

Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii

Deklarasi .......................................................................................................... iv

Motto ............................................................................................................... v

Persembahan .................................................................................................... vi

Kata Pengantar ................................................................................................. vii

Abstrak ............................................................................................................ x

Daftar Isi .......................................................................................................... Xi

Daftar Tabel ..................................................................................................... Xiv

Daftar lampiran ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5

D. Definisi Operasional ............................................................... 6

E. Metode Penelitian ................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................. 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Menghafal Al-Qur‟an.............................................................. 19

B. Problem Menghafal Juz‟ama .................................................. 19

C. Strategi Menghafal ................................................................ 23

Page 12: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

xii

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017 .......................... 30

1. Sejarah Berdirinya…………........................................... 30

2. Keadaan Pembelajaran Tahfidz...................................... 32

3. Letak Geografis .............................................................. 33

4. Visi, Misi dan Tujuan ...................................................... 34

5. Struktur Organisasi .......................................................... 34

6. Sarana dan Prasarana ....................................................... 36

B. Temuan Data Penelitian ........................................................ 37

1. Kondisi MTs Ma‟arif Andong ........................................ 37

2. Problem-problem yang dialami ....................................... 40

3. Strategi Yang Digunakan Guru …................................... 42

4. Strategi Yang Digunakan Siswa ...................................... 43

5. Faktor Penghambat .......................................................... 43

6. Jumlah Kelulusan ............................................................ 44

BAB IV ANALISIS DATA

1. Problem Menghafal Juz‟ama Pada Siswa di MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017 ............................ 45

a. Latar Belakang Siswa 45

b. Gangguan Lingkungan 46

c. Kurangnya Waktu 46

2. Strategi Menghafal Juz‟ama di MTs Ma‟arif Andong 47

Page 13: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

xiii

Kabupaten Boyolali Tahun 2017 ..........................................

BAB V PENUTUP 55

A. Kesimpulan ........................................................................... 55

B. Saran ..................................................................................... 56

C. Penutup.................................................................................. 58

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Page 14: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

xiv

Daftar Bagan dan Tabel

Bagan3.1 Struktur Organisasi MTs Ma‟arif Andong Boyolali

Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana MTs Ma‟arif Andong Boyolali

Page 15: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

xv

Daftar Lampiran

1. Daftar Riwayat Hidup Penulis

2. Surat Ijin Penelitian

3. Surat Pernyataan Telah Meneliti

4. Lembar Konsultasi

5. Laporan SKK

6. Pedoman Wawancara

7. TranskipWawancara

8. Dokumentasi

Page 16: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyikapi perkembangan pada era globalisasi ini yang semakin

pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet,

serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam

mempersiapkan hal itu, maka dibutuhkan upaya pembentukan mental-

mental yang tangguh melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan pengkondisian situasi pembelajaran bagi

peserta didik guna memungkinkan mereka mempunyai kompetensi-

kompetensi yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dirinya sendiri maupun

dalam bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan yaitu

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Pendidikan merupakan pengalaman belajar seseorang sepanjang hidup,

dan setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan itu dapat

dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Artinya pendidikan

dapat dilakukan tanpa mengenal batas usia, ruang, dan waktu. Setiap

warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pemerintah

wajib untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang

menunjang berlangsungnya proses pendidikan, maka dari itu perlu adanya

peran guru.

Page 17: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

2

Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam kehidupan

manusia dimasa depan. Pendidikan yang diselenggarakan harus mampu

mencetak sumber daya manusia yang lebih siap untuk terjun dan berperan

aktif dalam kehidupan nyata. Konkretnya, pendidikan itu harus mampu

menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mampu melayani dirinya sendiri

dan orang lain serta dapat mengisi dan berperan aktif diberbagai sendi

kehidupan serta kompetitif.

Peran guru dalam pendidikan Agama Islam dan fungsi belajar dalam

mengembangkan potensi termasuk dalam bidang pendidikan, yaitu

meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah agar peserta didik

mampu berperilaku positif, misalnya guru menjelaskan tentang bagaimana

tata cara membaca Al-Qur‟an, peserta didik mampu membaca dengan

benar, peserta didik mampu menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an serta

mengamalkannya.

Di era sekarang ini sekolah-sekolah yang bertaraf pendidikan Islam

banyak sekali yang mengadakan program-program hafalan ayat-ayat Al-

Qur‟an. Dengan tujuan agar menghasilkan generasi yang berkualitas

tinggi. Tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu umum saja namun juga

mendapatkan nilai-nilai tersendiri dari hafalan-hafalannya tersebut sebagai

kehidupan yang akan datang.

Menghafal Al-Qur‟an merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulia,

baik di hadapan manusia terutama di hadapan Allah SWT. Banyak

keutamaan maupun manfaat yang dapat diperoleh oleh sang penghafal.

Page 18: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

3

Baik keutamaan yang akan diperolehnya di dunia maupun di akhirat kelak.

(Sugianto, 2004: 31)

Namun tidak mudah bagi guru, terutama guru Al-Qur‟an Hadist

dalam mendorong peserta didik untuk bisa belajar menghafal ayat-ayat Al-

Qur‟an dengan cepat. Tentu prosesnya lebih lama dibandingkan dengan

menyampaikan ilmu pengetahuan umum yang disajikan berupa teori,

pratek, dan lain sebagainya. Tidak lepas pula dari adanya hambatan dalam

membimbing anak didik dalam hafalan. Guru Al-Qur‟an Hadist harus

mempunyai ide kreatif sebagai kelancaran proses bimbingan hafalan.

bagaimana strategi yang tepat agar peserta didik itu tidak mengalami

kesulitan saat menghafal.

Terdapat studi kasus di MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

peserta didik kesulitan dalam belajar menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an.

Dimana ada yang cepat dalam hafalan dan ada pula yang lambat sekali

dalam hafalan karena kecepatan belajar tiap siswa itu berbeda-beda. Selain

hambatan dari dalam diri siswa, ada pula faktor dari luar yang

mempengaruhi cepat lambatnya siswa dalam menghafal. Disini guru Al-

Qur‟an Hadist juga sangat berperan dalam mengatasi kesulitan peserta

didik dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an terutama dalam program

sekolah yaitu hafalan Al-Qur‟an juz ke 30 (Juz‟ama).

Untuk memecahkan sejumlah problematika itu, maka guru

diharapkan dapat lebih kreatif untuk dapat memberikan masukan sebagai

terapi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh para penghafal Al-

Page 19: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

4

Qur‟an pada umumnya dengan beberapa pendekatan. (Al-Hafidz, 2000:

41)

Ada beberapa metode yang mungkin dapat dikembangkan dalam

rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal Juz‟ama, dan bisa

memberikan bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi kepayahan

dalam menghafal Juz‟ama. Setiap penghafal dapat memilih satu atau

beberapa metode yang sesuai dengan kemampuannya, atau dipakai semua

sebagai variasi untuk menghilangkan kejenuhan. (Al-Hafidz, 2000: 63)

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

peran guru Al-Qur‟an Hadist dalam mengatasi problem mengahafal

Juz‟ama di MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali. Peneliti bermaksud

mengangkatnya ke dalam penulisan skripsi dengan judul “Problem

Menghafal Juz’ama Dan Strateginya pada Siswa MTs Ma’arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017” .

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan gambaran masalah diatas, maka fokus penelitiannya

adalah:

1. Apa problem yang dialami dalam menghafal Juz‟ama pada siswa MTs

Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017?

2. Bagaimana strategi yang digunakan guru Al-Qur‟an Hadist dalam

mengatasi problem menghafal juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017?

Page 20: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka penelitian merumuskan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui problem apa yang dialami dalam menghafal

Juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun

2017.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi guru Al-Qur‟an Hadist yang

digunakan dalam mengatasi problem menghafal Juz‟ama pada siswa

kelas MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya dapat bermanfaat bagi

para guru dan seluruh anggota sekolah. Adapun manfaat yang diharapkan

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pendidikan dan dapat memperkaya khasanah

keilmuan khususnya tentang problem dan strategi guru Al-Qur‟an

Hadist dalam menghafal Juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

2. Manfaat praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah untuk bahan

masukan bagi pembaca mengenai problem dan strategi guru Al-Qur‟an

Hadist dalam menghafal Juz‟ama di Sekolah. Sebagai bahan referensi

Page 21: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

6

riset dan kajian dalam bidang pendidikan khususnya mengenai strategi

guru Al-Qur‟an Hadist dalam mengatasi problem menghafal Juz‟ama.

Selain itu juga manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi dan

bahan pertimbangan bagi sekolah-sekolah lainnya dalam mengatasi

kesulitan belajar bagi para pelajar.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan lebih mengarahkan

pembaca dalam memahami judul skripsi ini penelitian merasa perlu untuk

menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut. adapun

istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Problem

Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu

pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang

diharapkan. Bisa jadi kata yang digunakan untuk menggambarkan

suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau

lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. (Vardiansyah,

2008: 70)

2. Menghafal Al-Qur‟an

Menurut etimologi menghafal merupakan bahasa indonesia yang

berarti menerima, mengingat, menyimpan dan memproduksi kembali

tanggapan-tanggapan yang diperolehnya melalui pengamatan.

Mengahfal dalam bahasa arab berasal dari kata hafidzo-yahfazhu-

hifzhon. Sedangkan Al-Qur‟an juga merupakan bahasa arab yang

Page 22: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

7

artinya bacaan atau yang dibaca. Hifzh Al-Qur’an merupakan susunan

bentuk idlofah (mudlof dan mudlof ilaih) yang terdiri dari hifzh

(mudlof) dan Al-Qur‟an (mudlof ilaih). Hifzh sendiri merupakan

bentuk isim mashdar dari fi’il madli hafizho yang artinya memelihara,

menjaga, dan menghafal.

Menurut istilah, yang dimaksud dengan hifzhi al-Qur’an adalah

menghafal Al-Qur‟an sesuai dengan urutan yang terdapat dalam

mushaf Utsmani mulai dari surat al-Fatihah hingga surat an-Nas

dengan maksud beribadah, menjaga dan memelihara kalam Allah yang

merupakan mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir

dengan perantara Malaikat Jibril yang ditulis dalam beberapa mushaf

yang dinukil (dipindahkan) kepada kita dengan jalan mutawatir

(Munjahid, 2007: 73-74).

Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi

verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan

(diingat) kembali secara harfiah, sesuai materi yang asli (Djamarah,

2011: 29).

3. Strategi

Strategi sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “Strategy” yang

oleh As Hornby dalam Oxford Advance Leaners Dictionary (Oxford

University Press, 1997 p 870) disebutkan sebagai “the art of planning

operations in war, expecially of the movements of armies and navies

into favourable position for fighting” yang artinya “seni dalam

Page 23: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

8

gerakan-gerakan pasukan darat dan laut untuk menempati posisi-posisi

yang menguntungkan alam pertempuran”. Strategi juga berasal dari

bahasa Yunani “strategia” yang artinya “the art of the general”

seninya seorang jenderal/panglima (Darwis dkk, 1998: 195).

Strategi adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam

berbagai bidang materi dan digunakan untuk memenuhi berbagai

tujuan pembelajaran (Eggen dan Kauchak, 2012: 6).

4. Juz‟ama

Juz ke-30 atau lebih dikenal dengan sebutan JUZ AMMA, terdiri atas

37 surat yaitu dari surat ke-78 (an-Naba) hingga surat ke-114 (an-

Naas) (Saksono, 1992: 58).

E. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, metode mutlak diperlukan karena

merupakan cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai suatu tujuan

yang diharapkan. Metode ini diperlukan agar hasil penelitian dapat

diperoleh secara optimal.

1. Pendekatan dan Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

(Moleong, 2009: 90).

Page 24: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

9

Ruslan (2010: 133) berpendapat bahwa penelitian kualitatif lebih

menekankan kata-kata sebagai unit analisis dibandingkan dengan

angka-angka. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena sifat

data yang dikumpulkan bercorak kualitatif dengan jenis penelitian

lapangan.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama

pengambil data. Peneliti merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti

menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat

penelitian disini tepat karena peneliti menjadi segalanya dalam proses

penelitian. Namun, instrumen penelitian disini dimaksudkan sebagai

penjelasan alat-alat ukur yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

dan atau informasi (Leo, 2013: 97).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Ma‟arif Andong Kabupaten

Boyolali. Yang beralamat di Jl. Pesantren no 4, Karang Joho Mojo

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dalam

Moleong (2009: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

Page 25: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

10

dokumen dan lain-lain. Data yang akan terkumpul melalui penelitian

ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai

problem dan strategi menghafal Juz‟ama pada siswa di MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa hasil-hasil

observasi pada tempat penelitian, dan hasil wawancara terhadap

responden dan dokumen yang terkait dengan tempat penelitian. Pada

penelitian ini yang dijadikan subjek adalah guru.

Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer

adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Adapun sumber data yang

diambil yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara

langsung oleh peneliti dari lapangan. Data ini disebut juga data asli

atau data baru. Sumber baru diperoleh dengan cara observasi dan

mewawancarai guru MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

Tahun 2017.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder disebut

Page 26: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

11

juga data tersedia atau tertulis. Data sekunder berasal dari sumber

buku, majalah ilmiah, dokumen pribadi, dokumen resmi, arsip, dan

lain-lain. data tersebut berguna untuk melengkapi data primer.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara (Interview)

Metode wawancara (interview) dikenal pula dengan istilah

Wawancara Menurut Esterberg wawancara merupakan pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

(Sugiyono, 2014: 317).

Sedangkan menurut Asmani (2011: 122) metode wawancara

(interview) merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan orang yang diwawancarai.

Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang dilakukan

melalui pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum

wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara

membuat kerangka dan garis besar materi yang dirumuskan dan

tidak perlu ditanyakan secara berurutan (Moleong, 2009: 187).

Interview atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh informasi tentang strategi guru PAI dalam

mengatasi kesulitan menghafal Juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

Page 27: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

12

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2002: 145).

Metode observasi juga dapat diartikan sebagai suatu

pengamatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang

diselidiki (Hadi, 1995: 136). Sedangkan observasi sendiri dibagi

menjadi tiga yaitu pertama, observasi partisipatif yaitu peneliti

terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau

yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Kedua, observasi

terus terang dan tersamar, yaitu peneliti dalam pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang

melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak

awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu saat

peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal

ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data

yang masih dirahasiakan. Ketiga, observasi tidak berstruktur yaitu

observasi dilakukan dengan tidak berstruktur karena fokus

penelitian belum jelas, observasi tidak dipersiapkan secara

sitemastis tentang apa yang akan diobservasi.

Pada penelitian ini penulis menggunakan observasi terus

terang. Tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran tentang

Page 28: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

13

problem menghafal juz‟ama dan strateginya pada siswa MTs

Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya 9

(Arikunto, 2002: 234).

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data

tentang keadaan siswa, guru, sekolah dan sebagainya di MTs

Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

6. Metode Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain. Sehingga dapat mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan

ke dalam unit-unit menyusun kedalam suatu pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2014: 334).

Menurut Bogdan dan Biklen analisis data kualitatif adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

Page 29: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

14

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2009: 248). Tujuan analisis

data adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul,

menyajikannya dalam suatu susunan yang sistematis, kemudian

mengolah dan menafsirkan atau memaknai (Imam dan Tobroni, 2003:

134).

Metode analisi data yang penulis gunakan adalah metode

analisis data kualitatif, yaitu data yang terbentuk uraian kemudian

penulis tafsirkan untuk mendapatkan makna yang terkandung. Dengan

menggunakan metode ini tidaklah dimaksudkan untuk memperoleh

penelitian yang baru akan tetapi hanya mendapatkan kejelasan atau

penjelasan suatu pengertian tertentu dari penelaahan obyek penelitian.

Metode yang digunakan untuk membahas sekaligus sebagai kerangka

pikiran pada penelitian adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,

mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014: 338).

Dalam reduksi data, penulis mengumpulkan data hasil wawancara

ataupun informasi lain dari hasil observasi sesuai dengan tipologi

data tesebut. Hasil data ataupun informasi yang diperoleh disusun

secara sistematis dan diidentifikasi secara sederhana agar

memperoleh gambar yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Page 30: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

15

b. Menyusun Kategorisasi

Kategorisasi merupakan upaya memilih-milih setiap satuan ke

dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2009:

288). Penulis kemudian mengklasifikasikan atau mengolah

berdasarkan kategorisasi masing-masing menurut fokus masalah.

c. Sintesisasi

Mensistesiskan merupakan mencari kaitan antara satu kategori

dengan kategori lainnya (Moleong, 2009: 289). Penulis melakukan

penanganan suatu obyek tertentu dengan cara menggabung-

gabungkan pengertian yang satu dengan yang lainnya, sehingga

menghasilkan pengertian yang baru. Dengan demikian sintesis

dilakukan dengan pendekatan deskriptif.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, penulis

menggunakan cara ketekunan dan keajegan pengamatan serta

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2009: 330). Dalam pelaksanaannya peneliti membandingkan data dari

informan primer dengan informan lain, sehingga data benar-benar

dapat diuji kebenarannya. Ada dua macam triangulasi yang digunakan

yaitu:

Page 31: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

16

a. Triangulasi Sumber data

Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono,

2014: 241).

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian melalui beberapa teknik

pengumpulan data dengan metode yang sama (Moleong, 2009:

331).

8. Tahap-tahap Penelitian

Tahap pertama pelaksanaan penelitian dimulai dari mengamati

dan ikut sebagai partisipan dalam lapangan. Penulis harus mengadakan

pendekatan secara terbuka kepada responden dengan tujuan untuk

memperoleh informasi atau data awal.

Tahap kedua mencatat hasil yang diperoleh. Untuk

mempermudah memperoleh data dengan wawancara dan pengamatan,

setelah data-data sudah terkumpul kemudian dianalisis dan diikuti

dengan laporan hasil analisis data yang dilakukan.

Tahap ketiga selanjutnya pengecekkan dan memeriksa

keabsahan data. Pada tahap ini biasanya diadakan penghalusan data

yang dilakukan pada subyek dan informan. Jika dapat ketidaksesuaian

maka perlu diadakan perbaikan.

Page 32: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

17

Tahap keempat ialah merancang penulisan. Tahap ini hendaknya

dijelaskan pada rancangan penulisan walupun tidak dilakukan secara

rinci. Jadwal untuk setiap tahap harus diperkirakan secara tepat karena

akan menjadi pegangan dalam menyelesaikan secara keseluruhan

penulisan selanjutnya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka tahap-

tahap penulisan yang akan dilaksanakan adalah mulai dari penyerahan

surat perizinan penulisan kepada MTs Ma‟arif Andong Kabupaten

Boyolali Tahun 2017. Setelah melewati proses tadi barulah penulis

bisa melaksanakan observasi, melakukan wawancara dengan

responden dan mengumpulkan hasil dokumentasi sebagaimana yang

telah direncanakan.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyusun sistematikanya

sebagai berikut:

1. Bagian muka, yang berisi tentang: Halaman Judul, nota pembimbing,

pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi tentang Latar

Belakang, Fokus Penelitian, Tujuan Dan Manfaat

Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Dan

Sistematika Penulisan Skripsi.

Page 33: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

18

BAB II : LANDASAN TEORI, yang berisi tentang pengertian

problem, strategi, dan mengenai pengertian menghafal

Juz‟ama.

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN,

merupakan gambaran umum tentang gambaran umum MTs

Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali yang meliputi profil

MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali, Visi, Misi, dan

Tujuan, Struktur organisasi MTs Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali, Program kegiatan MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali, Sarana dan Prasarana,

keadaan guru, karyawan, Pembina asrama dan siswa MTs

Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali dan temuan data

penelitian.

BAB IV : ANALISIS, kemudian dalam bab IV membahas mengenai

analisis data yang meliputi : problem dan strategi dalam

menghafal juz‟ama pada siswa MTs Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

BAB V : PENUTUP, di dalam bab V ini akan diuraikan mengenai

kesimpulan dan saran. Sedangkan bagian akhir skripsi ini

berisi tentang lampiran-lampiran yang mendukung isi dari

skripsi, kemudian daftar pustaka.

3. Bagian Akhir, terdiri dari : Daftar pustaka, daftar riwayat

pendidikan penulis dan lampiran-lampiran.

Page 34: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Menghafal al-Qur’an

1. Pengertian menghafal

Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi

verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan

(diingat) kembali secara harfiah, sesuai materi yang asli (Djamarah,

2011: 29).

2. Menghafal al-Qur‟an

Menghafal Al-Qur‟an adalah menghafal sesuai dengan urutan

yang terdapat dalam mushaf Utsmani mulai dari surat al-Fatihah

sampai dengan surat al-Nas dengan maksud beribadah, menjaga dan

memelihara kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan

kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan perantara Malaikat Jibril yang

ditulis dalam beberapa mushaf yang dinukil (dipindahkan) kepada kita

dengan jalan mutawatir (Munjahid, 2007: 74).

B. Problem menghafal Juz’ama

Problema yang dihadapi oleh orang yang sedang dalam proses

menghafal Juz‟ama itu banyak dan bermacam-macam, mulai dari

pengembangan minat, penciptaan lingkungan, pembagian waktu sampai

kepada metode menghafal Juz‟ama itu sendiri. Problematika yang dihadapi

oleh para penghafal Juz‟ama atu secara garis besarnya antara lain:

Page 35: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

20

a. Menghafal itu susah.

b. Ayat-ayat yang sudah dihafal lupa lagi.

c. Banyaknya ayat-ayat yang serupa.

d. Gangguan-gangguan kejiwaan.

e. Gangguan-gangguan lingkungan.

f. Banyaknya kesibukan, dan lain-lain.

Ada beberapa problem mengahafal Al-Qur‟an diantaranya yaitu:

1. Cepat Hafal Cepat Pula Lupa

Problem lupa adalah hal biasa karena sifat lupa itu sudah

bawaan lahir. Lupa adalah hal yang wajar terjadi pada siapapun.

Karena itulah, jangan bersedih dan berputus asa hanya karena lupa

beberapa ayat atau surat yang telah dihafalkan. Ada beberapa hikmah

dan faedah yang terkandung dalam sifat lupa, diantaranya yaitu:

a. Menguji kapasitas iman seseorang hamba, apakah ia benar-benar

ingin mendapatkan kemuliaan dengan menghafal Al-Qur‟an atau

Al-Qur‟an yang hanya untuk sampingan dalam hidupnya.

b. Menambah semangat seorang penghafal Al-Qur‟an, karena ia

akan semakin banyak mengulang dan membaca Al-Qur‟an.

Dengan demikian, tabungan pahala akan bertambah pada setiap

hurufnya. Andai saja seseorang tidak pernah lupa, orang akan

bermalas-malasan dalam muraja‟ah,sehingga pahala besar tidak

akan mungkin didapatkan.

Page 36: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

21

Tidak sedikit orang bertanya-tanya, apakah tidak berdosa bila

seseorang telah hafal kemudian lupa? Lupa ada dua macam yaitu:

a. Lupa yang manusiawi bukan karena kelalaian dan kesengajaan.

Bila seseorang mengalami ini maka ia dimaafkan dan tidak

berdosa.

b. Lupa yang merupakan akibat dari kelalaian dan malas untuk

muraja‟ah. Inilah lupa yang tercela dan seseoarang akan dihukum

karenanya. Perlu anda ketahui bahwa penyebab utama malas,

lalai, dan lupa hafalan adalah maksiat. Maka jika anda tergelincir

dalam lembah maksiat bersegeralah iringi dengan tobat dan

mengerjakan amal kebaikan. (Abdul Aziz, 2015: 139)

Untuk melestarikan hafalan Al-Qur‟an dari kelupaan adalah

dengan menciptakan kreativitas takrir secara teratur. Upaya ini

merupakan faktor penting dalam rangka menjaga ayat-ayat Al-Qur‟an

yang telah dihafalnya agar tidak hilanga. (Al-Hafidz, 2000: 85)

Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

) ذهبت اطلقها ن ا و امسكها علها هد عا ن إ المعقلة بل الا كمثل القران حب صا مثل

( ومسلم ري البخا رواه

“Perumpamaan orang yang hafal Al-Qur’an adalah bagaikan

unta yang diikat lehernya, apabila mengikatnya kuat dan tepat

maka terpeliharalah dan manakala mengikatnya tidak kuat,

maka ia akan lepas dan lari”( HR. Bukhari, Muslim dan An-

nasa’i).

Page 37: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

22

2. Sudah Tua Dan Tidak Mungkin Hafal Al-Qur‟an

Masyarakat awam sering berkata, “belajar diwaktu kecil bagai

mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah dewasa bagai

mengukir di atas air.” Kata-kata ini sekalipun ada benarnya, tetapi

sebaiknya jangan dipakai. Hafalan tidak terkait umur tertentu. Hafalan

seseorang masa kecil tanpa pemahman, sedangkan saat dewasa

hafalan dibarengi pemahaman. Hasilnya dimulai kesempurnaan, dan

menjadikan seseorang lebih memahami Al-Qur‟an. Dengan demikian,

hafalan lebih kuat.

3. Menghafal Al-Qur‟an Dari Awal Atau Akhir

Banyak penghafal Al-Qur‟an yang bingung dalam hal ini,

padahal sebenarnya tidak perlu bingung. Menghafal dari depan

maupun belakang itu sama saja, yang penting tujuannya hafal 30 juz.

Karena setiap orang berbeda-beda cara dalam menghafal, ada yang

menurut mereka lebih baik dari depan, ada pula yang lebih mudah dari

belakang, dan seterusnya.

4. Menghafal Sampai Khatam, Baru Muraja‟ah

Metode yang baik adalah sedikit menghafal, tetapi banyak

mengulang atau banyak menghafal tapi lebih banyak lagi

muraja‟ahnya. Muraja‟ah harus lebih banyak bahkan jangan

menambah hafalan sebelum hafalan yang ada benar-benar kuat.

Dengan langkah tersebut ,Insya Allah hafalan seseorang menancap

kuat di dalam ingatan. Sungguh memalukan jika ada seseorang yang

Page 38: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

23

berani memanjang gelar Al-Hafidz di belakang namanya, namun

ketika diuji dengan melanjutkan bacaan suatu ayat dijawab dengan

geleng-geleng kepala.

5. Tidak Bisa Membaca Al-Qur‟an Pelan-Pelan

Kasus seperti ini banyak dialami oleh penghafal Al-Qur‟an.

Maksudnya, hafalan bagus dan tidak salah bila dibaca cepat, namun

banyak keliru bila dibaca pelan-pelan (Abdul Aziz, 2015: 140-152).

C. Strategi Menghafal

Strategi adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam

berbagai bidang materi dan digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan

pembelajaran (Eggen dan Kauchak, 2012: 6).

Ada beberapa metode yang mungkin dapat dikembangkan dalam

rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal Al-Qur‟an, dan bisa

memberikan bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi kepayahan

dalam menghafal Al-Qur‟an. Metode-metode sebagaimana yang akan

diuraikan di bawah ini, bisa dipilih salah satu diantaranya yang dianggap

sesuai, atau dipakai semua sebagai variasi untuk menghilangkan

kejenuhan. Metode-metode itu diantara lain ialah:

1) Metode (Thariqah) Wahdah

Yang dimaksud metode ini, yaitu menghafal satu per satu

terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan

awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali, atau dua puluh

kali, atau lebih sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam

Page 39: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

24

bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu

mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam

bayangannya, akan tetapi hingga benar-benar membentuk gerak refleks

pada lisannya. Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-

ayat berikutnya dengan cara yang sama, demikian seterusnya hingga

mencapai satu muka. Setelah ayat-ayat dalam satu muka telah

dihafalnya, maka gilirannya menghafal urutan-urutan ayat dalam satu

muka.

Untuk menghafal yang demikian maka langkah selanjutnya ialah

membaca dan mengulang-ulang lembar tersebut hingga benar-benar

lisan mampu memproduksi ayat-ayat dalam satu muka tersebut secara

alami, atau refleks. Demikian selanjutnya, sehingga semakin banyak

diulang maka kualitas hafalan akan semakin representatif. . (Al-Hafidz,

2000: 63)

2) Metode (Thariqah) Kitabah

Kitabah artinya menulis. Metode ini memberikan alternatif lain

dari pada metode yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih

dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas

yang telah disediakan untuknya. Kemudian ayat-ayat tersebut

dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya.

Menghafalnya bisa dengan metode wahdah, atau dengan berkali-kali

menuliskannya sehingga dengan berkali-kali menuliskannya ia dapat

sambil memperhatikan dan sambil menghafalkannya dalam hati.

Page 40: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

25

Berapa banyak ayat tersebut ditulis tergantung kemampuan

penghafal. Mungkin cukup sekali, dua kali atau tiga kali, atau mungkin

sampai sepuluh kali atau lebih sehingga dia benar-benar hafal terhadap

ayat yang dihafalkannya. Tentang berapa banyak jumlah ayat yang

ditulis, sangat tergantung pada kondisi ayat-ayat itu sendiri. Mungkin

cukup dengan satu ayat saja, bila ternyata giliran ayat yang harus

dihafalnya itu termasuk kelompok ayat-ayat yang panjang

sebagaimana terdapat pada surah-surah as-saba’ut-thiwal, atau bisa

juga lima sampai sepuluh ayat ,bila ternyata giliran ayat-ayat yang

akan dihafalkanya itu termasuk ayat-ayat yang pendek sebagaimana

terdapat pada surah-surah yang pendek, dan seterusnya. Pada

prinsipnya semua tergantung pada penghafal dan alokasi baik waktu

yang disediakan untuknya. Metode ini cukup praktis dan baik, karena

disamping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan

sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan

dalam bayangannya. . (Al-Hafidz, 2000: 63-64)

3) Metode (Thariqah) Sima’i

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini

ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini

akan sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra,

terutama bagi penghafal tunanetra, atau anak-anak yang masih

dibawah umur yang belum mengenal tulis baca Al-Qur‟an. Metode ini

dapat dilakukan dengan dua alternatif:

Page 41: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

26

a. Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama bagi

penghafal tunanetra, atau anak-anak. Dalam hal seperti ini,

instruktur dituntut untuk lebih berperan aktif, sabar dan teliti dalam

membacakan satu per satu ayat untuk dihafalnya, sehingga

penghafal mampu menghafalnya secara sempurna. Baru kemudian

dilanjutkan dengan ayat berikutnya.

b. Merekam terlebih dahulu ayat-ayat yang akan dihafalkannya ke

dalam pita kaset sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Kemudian kaset diputar dan didengar secara saksama sambil

mengikutinya secara perlahan-lahan. Kemudian diulang lagi dan

diulang lagi dan seterusnya menurut kebutuhansehungga ayat-ayat

tersebut benar-benar hafal diluar kepala. Setelah hafalan dianggap

cukup mapan barulah berpindah kepada ayat-ayat berikutnya

dengan cara yang sama, dan demikian seterusnya. Metode ini akan

sangat efektif untuk penghafal tunanetra, anak-anak atau penghafal

mandiri, atau untuk takrir (mengulang kembali) ayat-ayat yang

sudah dihafalnya. Tentunya penghafal yang menggunakan metode

ini, harus menyediakan alat-alat bantu secukupnya, seperti tape-

recorder, pita kaset, dan lain-lain. . (Al-Hafidz, 2000: 64-65)

4) Metode (Thariqah) Gabungan

Metode ini merupakan gabungan antara metode pertama dengan

metode kedua, yakni metode wahdah dan metode kitabah. Hanya saja

kitabah (menulis) di sini lebih memiliki fungsional sebagai uji coba

Page 42: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

27

terhadap ayat-ayat yang telah dihafalkannya. Maka dalam hal ini,

setelah penghafal sedelai menghafal ayat yang dihafalnya, kemudian ia

mencoba menuliskannya di atas kertas yang telah disediakan untuknya

dengan hafalan pula. Jika ia telah mampu memproduksi kembali ayat-

ayat yang dihafalnya dalam bentuk tulisan, maka ia bisa melanjutkan

kembali untuk menghafal ayat-ayat berikutnya, tetapi jika penghafal

belum mampu memproduksi hafalannya ke dalam tulisan secara baik,

maka ia kembali menghafalkannya sehingga ia benar-benar mencapai

nilai hafalan yang valid. Demikian seterusnya.

Kelebihan metode ini adalah adanya fungsi ganda, yakni

berfungsi untuk menghafal dan sekaligus berfungsi untuk pemantapan

hafalan. Pemantapan hafalan dengan cara ini pun akan baik sekali,

karena dengan menulis akan memberikan kesan visual yang mantap. .

(Al-Hafidz, 2000: 65)

5) Metode (Thariqah) Jama’

Yang dimaksud dengan metode ini, ialah cara menghafal yang

dilakukan secara kolektif, yakni ayat-ayat yang dihafal dibaca secara

kolektif, atau bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur.

Pertama, instruktur membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan

siswa menirukan secara bersama-sama. Kemudian instruktur

membimbingnya dengan mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan

siswa mengikutinya. Setelah ayat-ayat itu dapat mereka baca dengan

baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti bacaan instruktur

Page 43: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

28

dengan sedikit demi sedikit mencoba melepaskan mushaf (tanpa

melihat mushaf) dan demikian seterusnya sehingga ayat-ayat yang

sedang dihafalnya itu benar-benar sepenuhnya masuk dalam

bayangannya.

Setelah semua siswa hafal, barulah kemudian diteruskan pada

ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama. Cara ini termasuk metode

yang baik untuk dikembangkan, karena akan dapat menghilangkan

kejenuhan di samping akan banyak membantu menghidupkan daya

ingat terhadap ayat-ayat yang dihafalkannya.

Pada prinsipnya metode di atas itu baik sekali untuk dijadikan

pedoman menghafal Al-Qur‟an, baik salah satu diantaranya, atau dipakai

semua sebagai alternatif atau selingan dari mengerjakan suatu pekerjaan

yang berkesan monoton, sehingga dengan demikian akan menghilangkan

kejenuhan dalam proses menghafal Al-Qur‟an. (Al-Hafidz, 2000: 66)

Untuk melihat seberapa banyak waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan program yang direncanakan, maka penghafal membuat target

harian. Target bukanlah merupakan aturan yang di paksakan tetapi hanya

sebuah kerangka yang dibuat sesuai dengan kemampuan dan alokasi waktu

yang tersedia. Bagi penghafal yang memiliki waktu sekitar empat jam setiap

harinya, maka penghafal dapat membuat target hafalan satu muka setiap

hari. Komposisi waktu empat jam untuk tambahan hafalan satu muka

dengan takrirnya adalah ukuran yang ideal. Alokasi waktu tersebut dapat

dikomposisikan sebagai berikut:

Page 44: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

29

1. Menghafal pada waktu pagi selama satu jam dengan target hafalan satu

halaman untuk hafalan awal dan satu jam lagi untuk hafalan pemantapan

pada sore hari.

Abu Nadlrah berkata:

و لعش با ت ا ا خمس و ة لغدا با ت اا خمس القران علمنا ري لخد ا سعد بو ا ن كا

ت اا خمس ت ا ا خمس لقران با نزل ل جبر ان خبر

“Abu Sa’id al-Khudri mengajarkan Al-Qur’an kepada kami lima ayat

di waktu pagi dan lima ayat di waktu petang. Dia memberitahukan

bahwa Jibril menurunkan Al-Qur’an lima ayat - lima ayat”

2. Mengulang (takrir) pada waktu siang selama satu jam dan mengulang

pada waktu malam selama satu jam. Pada waktu siang untuk takrir, atau

pelekatan hafalan-hafalan yang masih baru, sedang pada malam hari

untuk mengulang dari juzu‟ pertama sampai pada bagian akhir yang

dihafalnya secara terjadwal dan tertib, seperti setiap hari takrir satu, dua

atau tiga juzu‟ dan seterusnya. (Al-Hafidz, 2000: 77-78)

Page 45: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

30

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017

1. Sejarah berdirinya

Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif Andong Boyolali merupakan

sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh yayasan Pondok

Pesantren Zumrotut Tholibien (Kacangan) Andong Boyolali, yang

mengelola lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Roudlatut Tholibin

dan Madrasah Aliyah Al Azhar Andong. Kemudian karena melihat

santri yang belajar di Pondok Pesantren Zumrotut Tholibien terdiri dari

berbagai kelompok usia dan melihat banyaknya santri yang belajar di

luar Lembaga Pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Podok Pesantren

Zumrotut Tholibien terutama pada usia sekolah SMP maka para

pengurus Yayasan berinisiatif untuk mendirikan sekolah setingkat

yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Karena di lingkungan pondok, maka disepakati pendirian MTs

dengan nama Ma‟arif yaitu pada tahun 1988, dan sebagai kepala

Madrasah yang pertama dijabat oleh Djamhari BA. Ia menjabat

sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif selama 7 tahun yaitu

mulai tahun 1988 sampai 1995. Pada masa kepemimpinanya

pembangunan dalam bentuk fisik belum nampak karena pada saat itu

pembangunan dititik beratkan pada pembangunan sumber daya

Page 46: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

31

pengajar sebagai motor penggerak laju jalannya pendidikan dan

pengenalan tentang eksistensi Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif secara

luas kepada masyarakat.

Pada tahun 1995 Djamhari, BA pindah tugas mengajar di MTs

N Andong pada saat itulah MTs Ma‟arif Andong mengalami masa

transisi, melihat kondisi semacam itu yayasan Pondok Pesantren

Zumrotut Tholibien mengangkat Sudarji sebagai Kepala Madrasah.

Masa kepemimpinannya berlangsung sangat singkat yaitu pada tahun

1996 sampai pada tahun 1997. Kepala MTs Ma‟arif yang ketiga adalah

H. Djamal BA. Pada masa kepemimpinannya selain meneruskan

program yang telah dilaksanakan H. Djamhari, S.Ag, juga mulai ada

peningkatan pada pembangunan fisik dan peningkatan

sarana/prasarana dengan di bangunnya gedung – gedung kelas baru,

peningkatan perlengkapan kantor dan sarana penunjang lainnya seperti

komputer, perpustakaan dan lain – lain.

Pada tahun 2003 diganti oleh bapak Drs. Ali Imron, M. Pd.I

pada masa kepemimpinannya selain peingkatan pembangunan fisik

juga mulai di lengkapi fasilitas – fasilitas lain seperti Laboratorium

Komputer dan loker – loker untuk guru. Pada tahun 2005 Drs. Ali

Imron, M. Pd.I pindah tugas sebagai kepala MTsN Teras Boyolali dan

digantikan oleh Drs. Ichwani, S.PdI, beliau menjabat selama 2 periode

yaitu tahun 2005 – 2014. Kemudian pada tahun ajaran 2014 / 2015

diganti oleh bapak Amri, S.PdI.

Page 47: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

32

Masa kepemimpinan Drs. Ichwani, S.PdI ini banyak sekali

mengalami kemajuan baik dibidang sarana/prasarana, sistem

pengajaran, jumlah siswa maupun prestasi. Pada masa kepemimpinan

beliau dibentuk team pengembang yang dipimpin oleh Drs. Suwardi

M.Pd. ia adalah salah satu unsur pimpinan yayasan Pondok Pesantren

Zumrotut Tholibin dan salah satu pengajar di IAIN Salatiga. Tugas

dari tim pengembang adalah membantu merumuskan program,

membantu merencanakan program pendidikan, mengawasi

pelaksanaan program-program dan mengevaluasi hasil yang telah

dicapai agar target program terlaksana dengan baik, salah satunya

dengan menanamkan slogan “SIP” Sholeh Ilmu Prestasi.

Pada tahun pelajaran 2014/2015 kepemimpinan Drs. Ichwani

berakhir. Digantikan oleh Amri, S.Pd.I. Pada masa kepemimpinannya

belum banyak perubahan dan masih meneruskan program yang telah

dilaksanakan oleh Drs. Ichwani, S.Pd.I.

2. Keadaan Pembelajaran Tahfidz

Pelaksaan pembelajaran tahfidz di MTs Ma‟arif itu dilaksanakan

setiap pagi sebelum KBM berlangsung. Jam 07.00 semua siswa

melaksanakan sholat dhuha terlebih dahulu di masjid. Kemudian

setelah selesai dholat dhuha, semua siswa cheking di halaman sekolah

terlebih dahulu sebelum memasuki kelas masing-masing. Jam 07.30

baru mulai pembelajaran tahfidz di kelas. Waktunya hanya 30 menit

untuk setiap pertemuan. Kegiatan setoran hafalan hanya di lakukan

Page 48: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

33

tiga hari dalam seminggu. Yaitu hari selasa, kamis dan juga sabtu.

Untuk hari rabu digunakan untuk fasholatan, sedangkan hari jum‟at

untuk program BTA.

Yang membimbing tahfidz tidak hanya guru-guru Agama Islam,

akan tetapi semua guru yang ada di MTs Ma‟arif ikut serta dalam

membimbing program tahfidz itu.

Setiap minggunya ada target hafalan yang di harus di selesaikan

oleh seluruh siswa, kira-kira 5-10 surat. Tujuannya agar target hafalan

Juz‟ama itu dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat selesai dengan

bersama.

3. Letak Geografis

Letak Geografis MTs Ma‟arif Andong yaitu di Dukuh Karang

Joho Desa Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sedangkan

keadaan lokasinya sebagai berikut :

a. Di sebelah barat : Persawahan/ perkebunan (Karangjoho,

RT/RW : 19/07, Mojo, Andong, Boyolali)

b. Di sebelah selatan : Pemukiman penduduk. (Karangjoho,

RT/RW : 19/07, Mojo, Andong, Boyolali)

c. Di sebelah timur : Ponpes Zumrotut Tholibien. (Karangjoho,

RT/RW : 19/07, Mojo, Andong, Boyolali)

d. Di sebelah utara : Pemukiman penduduk. (Karangjoho,

RT/RW : 19/07, Mojo, Andong, Boyolali)

Demikian sekilas letak geografis MTs Ma‟arif Andong Boyolali.

Page 49: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

34

4. Visi, Misi dan Tujuan

Visi MTs Ma‟arif Andong kabupaten Boyolali yaitu:

“Terwujudnya lulusan yang Sholeh/hah, berIlmu, dan berPrestasi

(SIP)”. Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban oleh MTs

adalah sebagai berikut:

1) Mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ajaran islam.

2) Membiasakan rajin beribadah dan berakhlakul karimah.

3) Melaksanakan pendidikan yang berkualitas agar menguasai ilmu

agama, sains, dan teknologi.

4) Melaksanakan pembinaan prestasi siswa sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minatnya.

Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan di MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT.

2) Menyiapkan sumber daya pembangunan yang berkualitas.

3) Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam kehidupan lokal

maupun global.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sekolah MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

adalah sebagai berikut:

Page 50: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

35

Bagan 3.1

Struktur Organisasi

Mts Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

Tahun 2014/2017

KEPALA YAYASAN

ZUMROTUT THOLIBIN

K.H Drs. SUPARMAN ARS, M.Pd.I

KEPALA MTS MA’ARIF

AMRI, S.PD.I

KOMITE MADRASAH

K.H DJAMHARI, S.Ag

KEPALA TATA USAHA

NURMILA

STAF TU

MAHMUD FAUZIE

TUTIK ALAWIYAH

THATIN AMBARKATI

BENDAHARA BOS

NOUR MUTIA LINDA K.U

WAKA SARPRAS

MUNAJAD, S.Pd

NURMILA

WAKA HUMAS

YUSUF EFENDI

WAKA KURIKULUM

MUHAMMAD MUTTAQIN, S.Pd.I

WAKA KESISWAAN

FAISAL ZAINI, S.Pd.I

NURMILA

DEWAN GURU

WALI KELAS

KEPALA LAB

PEMBINA PRAMUKA

PUSTAKAWAN

SISWA

BP/BK

ANI SATUZ ZUHIDIYAH, S.Pd

NURMILA

Page 51: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

36

Adapun program kegiatan unggulan di MTs Ma‟arif Andong

Kabupaten Boyolali di antaranya:

a. Sholat dhuha berjama‟ah

b. Sholat dhuhur berjama‟ah

c. Bimbingan Tahfidz juz „amma

d. Bimbingan fasholatan

e. Bimbingan BTA

f. Bimbingan prestasi akademik (IPA, MTK, B. Inggris, B. Arab)

g. Pengembangan bakat dan minat (olahraga dan seni)

h. Kajian putrid

i. Peringatan Hari Besar Islam

j. Kegiatan ekstra (pramuka, drumband, dll)

6. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana penunjang pelaksana pendidikan yang

berada di MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali terdiri dari ruang

kelas dan ruang aktifitas lainnya. Sebagaimana dilihat dalam tabel 3.1

berikut:

Page 52: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

37

Tabel 3.1

Sarana dan Prasarana

MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

Tahun 2017

No Jenis Jumlah

1 Ruang Kelas 10

2 Ruang Kepala Madrasah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Tata Usaha 1

5 Ruang Laboratorium IPA (Sains) 1

9 Ruang Perpustakaan 1

10 Ruang UKS 1

13 Ruang WC 6

14 Ruang Lab Bahasa 1

16 Ruang Lab Komputer 1

17 Ruang Osis 1

19 Masjid/Mushola 1

21 Ruang Dapur 1

22 Ruang Garasi 1

23 Pos satpam 1

B. Temuan Data Penelitian

1. Kondisi MTs Ma‟arif Andong

Pada awalnya sekolahan MTs Ma‟arif tidak begitu banyak

memiliki siswa. Namun setelah muncul ide dari salah satu seorang

guru di sekolahan yang mengusulkan untuk diadakan program tahfidz,

siswa yang masuk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Untuk

Page 53: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

38

proses diadakannya program tahfidz di MTs ini tidak mudah bagi

guru-guru. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Ikhwani seorang guru

di MTs (29/08/2017:09.57-10.23) di Kantor Guru:

“Ya aslinya, itu saya yang punya ide seperti itu. keluar dari MTs

M‟arif diharapkan anak itu pandai membaca al-qur‟an dengan benar

dan pas sesuai dengan ilmu yang ada. Artinya dari teman-teman

menambahi kalau begitu anu pak, lulus MTs itu harus mampu

menghafal sekian, nyatanya yang lain nambahi lagi, kalau begitu kita

program saja, untuk anak-anak bisa membaca al-qur‟an dengan baik,

lulus Tsanawi harus sudah hafal satu juz, Juz 30. Artinya sepakat-

sepakat, mau letakkan jam apa? Repot, lama sekali mbak, 2 tahun baru

bisa berjalan dengan baik seperti ini. Dua tahun lo. Dulunya mau

diletakkan jam proses pembelajaran, tidak jadi. Kemudian diserahkan

anak sendiri, tiap anak setor, tidak berjalan juga. Tidak bisa berjalan.

Artinya didesain diwaktu luar pembelajaran. Kemudian, setelah

disusun masuk sekolah kurikulum regular jam 7, kemudian tahfid nya

diikutkan itu tapi mengambil bentuk mengambil jam kurikuler di awal

pembelajaran kemudian kira-kira setengah jam, baru masuk

kuriukulum regular. Kemudian ada yang usul, anu pak pergantian mata

pelajaran harus diadakan tahfidz. Membaca al-qur‟an dibimbing pak

guru mapelnya masing-masing. Artinya, berjalan. Jadi untuk tahfidz

khusus disediakan jam luar KBM, kemudian untuk memberikan anak

bisa membaca al-qur‟an pergantian mata pelajaran dibimbing guru

masing-masing. Itu bisa berjalan mbak. Kemudian ada rewardnya.

Setiap semesteran, ganjil atau genap diadakan wisuda tahfidz. Biar

agak keren, tujuannya agar memberikan motivasi kepada ada agar

semangat dalam menghafal. Program ini hanya untuk kelas VII dan

kelas VIII. Naik kelas IX dianggap sudah selesai. Kelas VIII harus

hafal. Semua guru membimbing. Kemudian setiap hari itu ada

pengampu untuk guru tahfidnya. Jadi semua tenaga diberdayakan

untuk itu, sehingga anak menjadi agak takut, dan hafalan betul-betul.

Untuk reward saat wisuda, yang nashkeh untuk orang-orang yang

benar-benar pandai dalam bidang itu. Karena makhraj dan tajwid itu

harus benar semua. Guru-gurunya saja masih banyak yang belum

benar dalam tajwid dan makhrajnya. Untuk yang kedua, dulu niatnya

disamping untuk siswa juga memberikan sedikit masukan untuk guru

supaya bisa baca alqur‟an. Mau tidak mau guru semua harus bisa.

Tujuan ketiga, apabila sekolah itu ada pelajaran Al-Qur‟an khusus itu

sekolahan akan barokah dan menjadi tenang. Kalau orang pernah ngaji

tentang tasawuf itu akan mengerti. Jadi yang diajarkan disini tidak

hanya dunia saja. Saya yakin allah akan mendampingi kami semua.”

Page 54: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

39

Setelah muncul ide dari Bapak Ikhwani itu, baru program

Tahfidz itu di jalankan. Seluruh tenaga pendidik di sekolahan MTs

Ma‟arif di kerahkan untuk bekerja sama menjalankan program usulan

dari Bapak Ikhwani. Program ini baru berjalan dengan lancar sejak

tahun 2013, seperti yang dituturkan Bapak Ikhwani (29/08/2017:09.57)

di Kantor Guru:

“2007/2008 itu baru ide2 nya, kemudian 2009/2010 itu baru sip

berjalan. Memang sulit sekali prosesnya dulu itu mbak.”

Minat masyarakat semakin banyak dengan adanya program plus

di MTs Ma‟arif Andong ini. Jumlah siswanya semakin meningkat, dari

tahun ke tahun semakin bertambah banyak. Yang dulunya hanya 183

sekarang siswanya menjadi 483 siswa, seperti yang dituturkan oleh

Waka Kurikulum (29/08/2017:10.20-10.27) di Kantor Guru:

“Tanggapan dari siswa bagus sekali, sangat bagus sekali. Sangat

mendukung. Buktinya dari 2011 sampai 2017 semakin meningkat.

Dulu Cuma 183 2010/2011. Sekarang sudah menjadi 483. Naiknya

sudah signifikan sekali.”

Jawaban hampir serupa dari Bapak Ikhwani (29/08/2017:09.57-

10.23) di Kantor guru:

“Luar biasa, saya menjadi kepala sekolah, jumlah seluruh siswa itu

152. Saya punya program itu menjadi tambah sampai sekarang. Orang

tua yang paling suka pelajaran itu pelajaran agama. Dari pihak

pengelola kualahan dalam bidang sarprasnya. Kadang cukup, kadang

kurang lagi. Kalau pagi ya mbak, itu kan diadakan sholat dhuha dulu.

Anak-anak kan diantar orang orang tua, orang tuanya sampai

menunggu anaknya keluar dari masjid. Itu disini. Untuk tahun ajaran

besok itu sekarang sudah ada yang daftar. Tidak hanya pelajaran lisan

saja, tapi dibentuk dari segi perbuatan, akhwaliyah nya. Kemudian dari

sini juga menjaga kualitas, akan menantang wali murid, kalau tidak

percaya putra jenengan bisa dites dirumah . seperti itu benar sehingga

MTs swasta disini kami mampu menyedot siswa yang sekian banyak

Page 55: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

40

siswa sampai sekarang 486 dengan model pembelajaran yang seperti

itu dan didesain seperti ini juga sehingga MTs Ma‟arif menjadi MTs

swasta paling subur paling baik se Boyolali. Padahal se Boyolali ada

85, 14 negri. Tapi ya tidak datang serta merta, kami bersama-sama

kerja keras tidak mengenal lelah.”

untuk pelaksanaan program tahfidz ini sekarang dilaksanakan

waktu pagi hari setelah sholat dhuha. Seluruh siswa diwajibkan untuk

melaksanakan sholat dhuha terlebih dahulu sebelum pelajaran di mulai.

Ini jawaban saat wawancara dari Bapak Ikhwani (29/08/2017:09.57-

10.23) di Kantor guru:

“Pelaksaaannya setelah sholat dhuha, kemudian Asmaul Husna selesai

cheking siswa dihalaman. Setelah itu siswa masuk ruang masing-

masing disitu mulai program tahfidz ini. Waktunya 30 menit. Harinya

rabu, kamis, sabtu, Jum‟at untuk BTA. Untuk setoran hafalan ini ada

absensinya juga.”

2. Problem-problem yang dialami

Dalam menjalankan program tahfidz ini, tidaklah mudah bagi

semua guru yang ada di MTs Ma‟arif. Banyak sekali problem dalam

pelaksaannya. Seperti yang di tuturkan oleh bapak Ikhwani

(29/08/2017:09.57-10.27) di Kantor Guru:

“Problemnya luar biasa itu, baru saja tadi dibilang. Kami itu

membimbing tahfidz Juz‟ama, begitu juga fasholatan, juga BTA, kalau

siswa baru murni dari SD. Disuruh bunyiin kho aja susah gak bisa,

kalau dari MI disini masih mudah, fasolatan BTA itu lebih mudah.

Kalau yang dari SD murni itu nanti disini mulai dari Iqro dulu.

Pengampu ya harus bawa dua macam satu bawa Juz‟ama satu bawa

Iqro. Yang belum bisa ya dari awaal. Yang lain udah sampai Ad-

Dhuha, dia masih terlambat jauh. Padahal kita dikejar waktu.

Kemudian melafalkan huruf-huruf hijaiyah, tajwidnya, kalau anak-

anak yang di pesantren udah beda lagi. Di pondok mereka juga sudah

belajar dengan guru agama, dan masuk diniyah.”

Page 56: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

41

Oleh karena itu, pembimbing tahfidz ini tidak hanya guru-guru

Agama Islam saja, namun semua guru di tuntut untuk membimbing

seluruh siswa. Jadi bagi guru-guru umum juga mau tidak mau di

haruskan hafal Juz 30 . Selain problem itu, masih banyak problem

terberat yang lainnya, seperti yang di tuturkan Kepala Sekolah

(31/08/2017:08.50-09.02) di Kantor Kepala Sekolah:

“Problem nya ada banyak. SDM kita kurang. Tidak semua guru kita

menguasai. Dari umum bisanya sedikit. Yang kedua dari SDM anak,

terkadang anak itu masuk sini Iqro 1 saja belum bisa. Sulit untuk

menyesuaikan. Baca saja belum bisa. Sampai kelas VIII ada yang

belum bisa baca juga ada. Makanya menjadi lambat kalau seperti itu.

Untuk tahun banyak yang belum bisa baca. Karena merek paling

banyak lulusan dari SD. SD pelosok-pelosok guru agamanya kan

kurang, juga dari orang tuanya mungkin kurang memperhatikan,

makanya hanya dapat dari sekolah saja. Jadi kendalanya dari situ.”

Waka kurikulum juga menuturkan kalau problem terberat dalam

program tahfidz Juz‟ama ini yaitu pada siswa yang belum bisa baca

Al-Qur‟an sama sekali. Ini yang dititurkan waka kurikulum

(29/08/2017:10.20-10.27) di Kantor guru:

“Problemnya jelas bagi anak-anak yang belum bisa baca al-Qur‟an. Itu

problem yang paling berat. Belum biasa baca jadi hafalan pun jadi

susah. Problem yang kedua itu, anak-anak kurang waktu untuk

menghafal. Sebenarnya kami sudah membuat kebijakan, untuk kertas

yang di meja itu minimal 10 ayat dalam seminggu harus bisa hafal.

Motivasi anak kurang juga, jadi memang harus ditingkatkan.”

Selain problem pada SDM nya, ada pula problem-prolem lain

pada waktu pelaksanaannya. Seperti yang dituturkan oleh guru Aqidah

Akhlaq (29/08/2017:09.25-09.36) di Kantor guru:

“Biasanya kan setiap siswa harus punya buku hafalannya, ada siswa

yang susah untuk bawa, ada juga yang gak punya apa gimana, karena

setiap anak beda. Terutama itu pada siswa yang belum bisa baca Al-

Page 57: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

42

Qur‟an. Karena yang berasal dari SD murni itu pelajaran agamanya

hanya sedikit sekali.”

3. Strategi yang digunakan guru

Proses pelaksaaan setoran hafalan pada siswa itu di laksanakan

setiap seminggu tiga kali, dengan strategi yang berbeda-beda dari

setiap pembimbing. Seperti yang di tuturkan oleh guru Aqidah Akhlaq

(29/08/2017:09.25-09.36) di Kantor guru:

“Di kasih waktu mbak, setiap mau masuk kelas ada lembar tahfidz,

seminggu berapa surat gitu. Trik itu tergantung dari anak sendiri. Misal

kalau dirumah habis sholat suruh baca lagi.ada yang satu surat ada

yang 2 kali belum hafal, satu akali ada yang hafal.”

Jawaban lain mengenai strategi membimbing siswa agar cepat

hafal, dari hasil wawancara itu juga di tuturkan oleh waka kurikulum

(29/08/2017:10.20-10.27) di Kantor guru:

“Untuk saat ini yang saya lakukan, setiap anak-anak harus punya

juz‟ama dulu. Kemudian ketika setoran saya tandai, jadi besoknya

tinggal melanjutkan maju dari yang ditandai tadi, Seperti itu.”

Untuk selanjutnya tidak hanya hafalan kemudian selesai dengan

wisuda tahfidz yang dilakukan setiap tahunnya, akan tetapi guru juga

dituntut bagaimana caranya agar hafalan siswa tidak mudah hilang

begitu saja. Ini jawaban dari kepala sekolah MTs Ma‟arif

(31/08/2017:08.50-09.02) di Ruang Kepala Sekolah:

“Kadangkala dengan cara di tes oleh penguji. Untuk yang sudah selesai

hafalan juz‟amanya nanti di kelas 8 disuruh untuk mengulang lagi dari

awal. Dengan mengulang-ulang lagi hafalan yang sudah dihafal itu.

Kalau yang benar-benar sudah lancar hafal biasanya ikut nyemak

teman-teman yang lain yang belum selesai.”

Page 58: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

43

Jawaban yang hampir sama juga di tuturkan oleh waka

kurikulum (29/08/2017:10.20-10.27) di Kantor guru:

“Ya diulang-ulang. Nanti setelah selesai, Tiap ganti semester

mengulang hafalannnya lagi, Dari awal lagi. Kalau sudah lancar

langsung lanjut surat-surat pilihan. Juga siswa itu di iming-imingi

wisuda tahfidz tiap tahunnnya itu mbak.”

4. Strategi yang di gunakan siswa

Siswa yang tinggal di pondok maupun tidak, mereka

menggunakan metode yang mudah yaitu metode Thariqah, metode ini

dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang untuk ayat pertama

sepuluh sampai dua puluh kali sampai benar-benar hafal, baru

kemudian pada ayat berikutnya, seperti yang siswa sampaikan saat

wawancara (31/08/2017:07.52-07.57) di Ruang kelas VII A:

“Dengan cara membaca berulang-ulang setiap ayatnya. Jadi lama-lama

sampai hafal sendiri di luar kepala.”

Jawaban yang sama juga disampaikan oleh siswa yang tidak

tinggal di pondok (31/08/2017:07.47-07.52) di ruang kelas VII A:

“Di baca dulu berulang-ulang, baru nanti di hafalin.”

5. Faktor penghambat

Seiring berjalannya program tahfidz di sekolah MTs Ma‟arif ini,

pasti ada hambatan-hambatan yang siswa-siswi alami. Terutama ketika

proses hafalan di rumah dan juga saat setoran kepada pembimbing.

Faktor itu bisa dari luar diri individu, bisa juga dari dalam individu itu.

Seperti yang di sampaikan oleh siswa yang tinggal di pondok

(31/08/2017:07.52-07.57) di ruang kelas VII A:

Page 59: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

44

“Ada kadang, diganggu teman, kadang karena ngantuk juga.”

6. Jumlah Kelulusan

Jumlah lulusan setiap tahunnya belum pernah mencapai 100%,

di karenakan problem-problem dari SDM nya tersebut. Siswa yang

berasal dari SD murni, banyak sekali yang belum bisa baca Al-Qur‟an

sama sekali. Jadi, pembimbing harus memulai dari awal yaitu dengan

program BTA. Setelah itu barulah bisa lanjut ke program tahfidz bagi

siswa yang tertingga. Persentase setiap tahunnya kira-kira hanya

sekitar 40-60% yang lulus Tahfidz Juz‟ama. Seperti yang di tuturkan

oleh (29/08/2017:09.57-10.23) di Kantor guru:

“Sekitar 40-45% atau 110 siswa setiap semester. Wisuda tahfidz

diadakan dua kali dalam satu tahun. semester ganjil dan genap. Bareng

wisuda kelas IX.”

Kalau siswa di kelas VII dan VIII belum bisa khatam, terpaksa

di kelas IX harus di selesaikan. Karena memang benar-benar susah

untuk menggerakkan siswa-siswa yang malas untuk hafalan. Biasa itu

siswa laki-laki yang paling susah dan lama untuk selesai. Ini jawaban

dari waka kurikulum (29/08/2017:10.20-10.27) di Kantor guru:

“Terpaksa di kelas IX harus hafalan lagi sampai dia bisa hafal,

biasanya mencapai 50- 60 % untuk setiap tahunnnya.”

Page 60: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

45

BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

1. Problem Menghafal Juz’ama Pada Siswa Di Mts Ma’arif Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2017

Berdasarkan temuan penelitian, problem yang di alami dalam

membimbing hafalan pada siswa di MTs Ma‟arif Andong Kabupaten

Boyolali Tahun 2017 adalah:

a. Latar Belakang Siswa

Problem terberat di MTs Ma‟arif Andong untuk pelaksanaan

program tahfidz itu adalah karena Siswanya. Siswa yang berasal dari

SD murni itu tidak bisa sama sekali membaca Al-Qur‟an, maka jika

mereka di tuntut untuk menghafal Juz‟ama tentu tidak bisa. Mereka

harus diajari terlebih dahulu membaca huruf hijaiyah/iqro dengan

benar terlebih dahulu, baru mereka di tuntuk untuk menghafal. Tidak

hanya siswa, akan tetapi juga pembimbingnya, tidak sedikit guru MTs

Ma‟arif yang belum hafal Juz‟ama. Seperti yang dituturkan oleh kepala

sekolah (31/08/2017:08.50-09.02) di ruang kepala sekolah:

“Problem nya ada banyak. SDM kita kurang. Tidak semua guru kita

menguasai. Dari umum bisanya sedikit. Yang kedua dari SDM anak,

terkadang anak itu masuk sini Iqro 1 saja belum bisa. Sulit untuk

menyesuaikan. Baca saja belum bisa. Sampai kelas VIII ada yang

belum bisa baca juga ada. Makanya menjadi lambat kalau seperti itu.

Untuk tahun banyak yang belum bisa baca. Karena mereka paling

banyak lulusan dari SD. SD pelosok-pelosok guru agamanya kan

kurang, juga dari orang tuanya mungkin kurang memperhatikan,

makanya hanya dapat dari sekolah saja. Jadi kendalanya dari situ.”

Page 61: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

46

jawaban hampir sama juga dituturkan oleh waka kurikulum

(29/08/2017:10.20-10.27) di kantor guru:

“Problemnya jelas bagi anak-anak yang belum bisa baca al-Qur‟an. Itu

problem yang paling berat. Belum biasa baca jadi hafalan pun jadi

susah. Problem yang kedua itu, anak-anak kurang waktu untuk

menghafal. Sebenarnya kami sudah membuat kebijakan, untuk kertas

yang di meja itu minimal 10 ayat dalam seminggu harus bisa hafal.

Motivasi anak kurang juga, jadi memang harus ditingkatkan.”

b. Gangguan lingkungan

Berdasarkan temuan penelitian, Siswa mengalami

hambatan/gangguan pada saat menghafal yaitu gangguan dari

lingkungannya juga gangguan dari dalam diri siswa itu. Seperti yang di

sampaikan oleh siswa yang tinggal di pondok (31/08/2017:07.52-

07.57) di ruang kelas VII A:

“Ada kadang, diganggu teman, kadang karena ngantuk juga.”

Jadi, menurut peneliti yang menyebabkan siswa tidak lulus

tahfidz 100% dalam setiap tahunnya itu mayoritas karena problem

yang ada dalam diri siswa yaitu malas. Dari hasil wawancara dengan

siswa, ketika siswa di tanya apakah ada kesulitan saat kamu menghafal

kan juz‟ama ini? Mereka menjawab “tidak sulit bagi saya”.

c. Kurangnya waktu

Waktu yang digunakan setoran hafalan hanya tiga hari dalam

seminggu. Pelaksaannya hanya di waktu pagi setelah sholat dhuha.

Waktunya hanya 30 menit setiap kali jadwal setoran hafalan. Seperti

yang dituturkan oleh Bapak Ikhwani wawancara (29/08/2017: 09.57-

10.23) di kantor guru:

Page 62: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

47

“Pelaksaaannya setelah sholat dhuha, kemudian Asmaul Husna selesai

cheking siswa dihalaman. Setelah itu siswa masuk ruang masing-

masing disitu mulai program tahfidz ini. Waktunya 30 menit. Harinya

rabu, kamis, sabtu, Jum‟at untuk BTA. Untuk setoran hafalan ini ada

absensinya juga.”

2. Strategi Menghafal Juz’ama Di Mts Ma’arif Andong Kabupaten

Boyolali Tahun 2017

Berdasarkan temuan penelitian, problem dan strategi menghafal

Juz‟ama di Mts Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017 adalah

dengan menggunakan metode (Thariqah) Wahdah yaitu menghafal dengan

cara mengulang-ulang, yaitu menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat

yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa

dibaca sebanyak sepuluh kali, atau dua puluh kali, atau lebih sehingga

proses ini mampu membentuk pola dalam bayangannya.

Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-

ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam bayangannya, akan tetapi

hingga benar-benar membentuk gerak refleks pada lisannya. Setelah

benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya dengan

cara yang sama, demikian seterusnya hingga mencapai satu muka. Setelah

ayat-ayat dalam satu muka telah dihafalnya, maka gilirannya menghafal

urutan-urutan ayat dalam satu muka. Untuk menghafal yang demikian

maka langkah selanjutnhya ialah membaca dan mengulang-ulang lembar

tersebut hingga benar-benar lisan mampu memproduksi ayat-ayat dalam

satu muka tersebut secara alami, atau refleks. Demikian selanjutnya,

sehingga semakin banyak diulang maka kualitas hafalan akan semakin

Page 63: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

48

representatif. Seperti yang di sampaikan siswa pada saat wawancara

(29/08/2017:07.52-07.57) di ruang kelas VII A:

“Dengan cara membaca berulang-ulang setiap ayatnya. Jadi lama-lama

sampai hafal sendiri di luar kepala.”

Metode yang dilakukan oleh siswa yang tinggal di pondok maupun

tidak tinggal di pondok ternyata sama, karena bagi mereka metode

Wahdah itu metode yang paling mudah. Tidak memerlukan waktu yang

terlalu lama dan tidak memerlukan media yang banyak. Karena hanya

dengan cara membaca berulang-ulang untuk setiap satu ayatnya, ini

jawaban dari siswa yang laju/tidak tinggal di pondok (29/08/2017:07.47-

07.54) di ruang kelas VII A:

“Di baca dulu berulang-ulang, baru nanti di hafalin.”

Peneliti berpendapat bahwa, sekolah hendaknya memberikan tips-

tips khusus kepada siswa agar mereka dapat menghafal dengan mudah dan

cepat. Dengan pemberian tips atau cara cepat menghafal kepada siswa,

siswa dapat memilih mana cara yang mudah untuk dapat mereka gunakan

dalam menghafal. Terutama bagi siswa yang sulit sekali untuk menghafal.

Sekolah dapat memberikan tips ini kepada siswa:

1) Metode (Thariqah) Wahdah

Yang dimaksud metode ini, yaitu menghafal satu per satu

terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan

awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali, atau dua puluh

kali, atau lebih sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam

bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu

Page 64: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

49

mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam

bayangannya, akan tetapi hingga benar-benar membentuk gerak refleks

pada lisannya. Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-

ayat berikutnya dengan cara yang sama, demikian seterusnya hingga

mencapai satu muka. Setelah ayat-ayat dalam satu muka telah

dihafalnya, maka gilirannya menghafal urutan-urutan ayat dalam satu

muka.

Untuk menghafal yang demikian maka langkah selanjutnya ialah

membaca dan mengulang-ulang lembar tersebut hingga benar-benar

lisan mampu memproduksi ayat-ayat dalam satu muka tersebut secara

alami, atau refleks. Demikian selanjutnya, sehingga semakin banyak

diulang maka kualitas hafalan akan semakin representatif. . (Al-Hafidz,

2000: 63)

2) Metode (Thariqah) Kitabah

Kitabah artinya menulis. Metode ini memberikan alternatif lain

dari pada metode yang pertama. Pada metode ini penulis terlebih

dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas

yang telah disediakan untuknya. Kemudian ayat-ayat tersebut

dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya.

Menghafalnya bisa dengan metode wahdah, atau dengan berkali-kali

menuliskannya sehingga dengan berkali-kali menuliskannya ia dapat

sambil memperhatikan dan sambil menghafalkannya dalam hati.

Page 65: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

50

Berapa banyak ayat tersebut ditulis tergantung kemampuan

penghafal. Mungkin cukup sekali, dua kali atau tiga kali, atau mungkin

sampai sepuluh kali atau lebih sehingga dia benar-benar hafal terhadap

ayat yang dihafalkannya. Tentang berapa banyak jumlah ayat yang

ditulis, sangat tergantung pada kondisi ayat-ayat itu sendiri. Mungkin

cukup dengan satu ayat saja, bila ternyata giliran ayat yang harus

dihafalnya itu termasuk kelompok ayat-ayat yang panjang

sebagaimana terdapat pada surah-surah as-saba’ut-thiwal, atau bisa

juga lima sampai sepuluh ayat ,bila ternyata giliran ayat-ayat yang

akan dihafalkanya itu termasuk ayat-ayat yang pendek sebagaimana

terdapat pada surah-surah yang pendek, dan seterusnya. Pada

prinsipnya semua tergantung pada penghafal dan alokasi baik waktu

yang disediakan untuknya. Metode ini cukup praktis dan baik, karena

disamping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan

sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan

dalam bayangannya. . (Al-Hafidz, 2000: 63-64)

3) Metode (Thariqah) Sima’i

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini

ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini

akan sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra,

terutama bagi penghafal tunanetra, atau anak-anak yang masih

dibawah umur yang belum mengenal tulis baca Al-Qur‟an. Metode ini

dapat dilakukan dengan dua alternatif:

Page 66: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

51

c. Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama bagi

penghafal tunanetra, atau anak-anak. Dalam hal seperti ini,

instruktur dituntut untuk lebih berperan aktif, sabar dan teliti dalam

membacakan satu per satu ayat untuk dihafalnya, sehingga

penghafal mampu menghafalnya secara sempurna. Baru kemudian

dilanjutkan dengan ayat berikutnya.

d. Merekam terlebih dahulu ayat-ayat yang akan dihafalkannya ke

dalam pita kaset sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Kemudian kaset diputar dan didengar secara saksama sambil

mengikutinya secara perlahan-lahan. Kemudian diulang lagi dan

diulang lagi dan seterusnya menurut kebutuhansehungga ayat-ayat

tersebut benar-benar hafal diluar kepala. Setelah hafalan dianggap

cukup mapan barulah berpindah kepada ayat-ayat berikutnya

dengan cara yang sama, dan demikian seterusnya. Metode ini akan

sangat efektif untuk penghafal tunanetra, anak-anak atau penghafal

mandiri, atau untuk takrir (mengulang kembali) ayat-ayat yang

sudah dihafalnya. Tentunya penghafal yang menggunakan metode

ini, harus menyediakan alat-alat bantu secukupnya, seperti tape-

recorder, pita kaset, dan lain-lain. . (Al-Hafidz, 2000: 64-65)

4) Metode (Thariqah) Gabungan

Metode ini merupakan gabungan antara metode pertama dengan

metode kedua, yakni metode wahdah dan metode kitabah. Hanya saja

kitabah (menulis) di sini lebih memiliki fungsional sebagai uji coba

Page 67: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

52

terhadap ayat-ayat yang telah dihafalkannya. Maka dalam hal ini,

setelah penghafal sedelai menghafal ayat yang dihafalnya, kemudian ia

mencoba menuliskannya di atas kertas yang telah disediakan untuknya

dengan hafalan pula. Jika ia telah mampu memproduksi kembali ayat-

ayat yang dihafalnya dalam bentuk tulisan, maka ia bisa melanjutkan

kembali untuk menghafal ayat-ayat berikutnya, tetapi jika penghafal

belum mampu memproduksi hafalannya ke dalam tulisan secara baik,

maka ia kembali menghafalkannya sehingga ia benar-benar mencapai

nilai hafalan yang valid. Demikian seterusnya.

Kelebihan metode ini adalah adanya fungsi ganda, yakni

berfungsi untuk menghafal dan sekaligus berfungsi untuk pemantapan

hafalan. Pemantapan hafalan dengan cara ini pun akan baik sekali,

karena dengan menulis akan memberikan kesan visual yang mantap. .

(Al-Hafidz, 2000: 65)

5) Metode (Thariqah) Jama’

Yang dimaksud dengan metode ini, ialah cara menghafal yang

dilakukan secara kolektif, yakni ayat-ayat yang dihafal dibaca secara

kolektif, atau bersama-sama, dipimpin oleh seorang instruktur.

Pertama, instruktur membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan

siswa menirukan secara bersama-sama. Kemudian instruktur

membimbingnya dengan mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan

siswa mengikutinya. Setelah ayat-ayat itu dapat mereka baca dengan

baik dan benar, selanjutnya mereka mengikuti bacaan instruktur

Page 68: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

53

dengan sedikit demi sedikit mencoba melepaskan mushaf (tanpa

melihat mushaf) dan demikian seterusnya sehingga ayat-ayat yang

sedang dihafalnya itu benar-benar sepenuhnya masuk dalam

bayangannya.

Setelah semua siswa hafal, barulah kemudian diteruskan pada

ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama. Cara ini termasuk metode

yang baik untuk dikembangkan, karena akan dapat menghilangkan

kejenuhan di samping akan banyak membantu menghidupkan daya

ingat terhadap ayat-ayat yang dihafalkannya.

Pada prinsipnya metode di atas itu baik sekali untuk dijadikan

pedoman menghafal Al-Qur‟an, baik salah satu diantaranya, atau dipakai

semua sebagai alternatif atau selingan dari mengerjakan suatu pekerjaan

yang berkesan monoton, sehingga dengan demikian akan menghilangkan

kejenuhan dalam proses menghafal Al-Qur‟an. (Al-Hafidz, 2000: 66)

Peneliti memberikan solusi kepada sekolahan agar program tahfidz

dapat lebih berjalan dengan baik lagi. Berikut saran dan solusi dari peneliti

kepada MTs Ma‟arif Andong:

a. Hendaknya semua tenaga pendidik yang ada di sekolah MTs Ma‟arif

itu hafal terlebih dahulu minimal juz 30/ Juz‟ama. Karena kalau tenaga

pendidiknya belum hafal, maka siswanya pun akan susah semangat

untuk menghafal. Karena mereka tahu kalau gurunya sendiri belum

hafal.

Page 69: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

54

b. Hendaknya pelaksanaan setoran hafalan itu waktunya di tambahkan,.

jadi tidak hanya 30 menit dalam setiap kali pertemuan. Paling tidak 60

menit dalam setiap pertemuan. Tujuannya agar jumlah setoran dapat

lebih maksimal lagi. Karena kalau hanya 30 menit dalam setiap kali

pertemuan, pasti tidak semua siswa di kelas itu dapat maju untuk

setoran hafalan mereka. Mungkin hanya 5-10 siswa saja.

c. Hendaknya untuk pemberian hukuman, lebih ditegaskan lagi bagi

siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam hafalan. Contohnya pada

siswa yang hafalannya terlambat jauh atau siswa yang malas untuk

setoran, itu tenaga pendidik harus tegas untuk memberikan hukuman

kepada siswa tersebut. Agar siswa itu menjadi sungguh-sungguh untuk

setoran hafalan juz‟ama.

d. Hendaknya seluruh tenaga pendidik selalu memberikan motivasi

kepada siswa, agar siswa itu bersemangat dalam melaksanakan

program tahfidz di MTs Ma‟arif Andong ini. Mungkin dengan cara

memberikan reward tersendiri untuk siswa yang di ampunya. Atau

dengan sering-sering memberikan pujian kepada siswa.

e. Untuk menjaga hafalan-hafalan pada siswa, hendaknya di lakukan

murajaah setiap hari. Setiap mulai pelajaran hendaknya paling tidak

satu atau dua surat. Agar siswa benar-benar hafal di luar kepala. Jadi

tidak hanya hafal saat setoran saja. Itu cara agar lebih meningkatkan

hafalan pada siswa.

Page 70: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis mulai dari bab I sampai

dengan bab IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian

yang dilakukan, maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai

kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Problem terberat yang dialami dalam program tahfidz di MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali yaitu:

a. Latar belakang siswa. Siswa yang berasal dari lulusan SD murni

tidak bisa sama sekali baca Al-Qur‟an. Oleh sebab itu para guru

harus mengajarkan dari dasar yaitu mulai dengan membaca iqro‟.

Baru bisa untuk dituntut untuk menghafal juz‟ama. Problem

lainnya yaitu karena gangguan lingkungan dari siswa itu sendiri.

b. Kurangnya waktu hafalan. Waktu setoran hafalan hanya dilakukan

tiga hari dalam satu minggu. Setiap pertemuan hanya 30 menit.

c. Pada tenaga pendidiknya. Tidak sedikit guru-guru di MTs Ma‟arif

yang belum hafal Juz‟ama.

d. Faktor internal. Problem dari dalam diri siswa itu seperti malas,

suka mengantuk, tidak niat.

e. Faktor eksternal. Problem yang berasal dari luar diri siswa yaitu

gangguan lingkungannya, diganggu teman.

Page 71: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

56

2. Strategi yang digunakan guru dalam proses mengahafal juz‟ama yaitu:

a. Hafalan dilakukan tiga hari dalam satu minggu. Pelaksaanya waktu

pagi setelah sholat dhuha, sebelum pembelajaran KBM dimulai.

Waktunya hanya 30 menit.

b. Guru dituntut untuk bisa hafal juz‟ama.

c. Metode yang digunakan dengan thariqah wahdah yaitu, menghafal

satu per satu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk

mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh

kali, atau dua puluh kali, atau lebih sehingga proses ini mampu

membentuk pola dalam bayangannya.

B. SARAN

Berdasarkan permasalahan yang peneliti bahas dalam skripsi ini

yaitu mengenai pembinaan akhlaq siswa MTs Ma‟arif Andong Kabupaten

Boyolali Tahun 2017, maka peneliti hendak menyampaikan saran sebagai

berikut:

1. Hendaknya semua tenaga pendidik yang ada di sekolah MTs Ma‟arif

itu hafal terlebih dahulu minimal juz 30/ Juz‟ama. Karena kalau tenaga

pendidiknya belum hafal, maka siswanya pun akan susah semangat

untuk menghafal. Karena mereka tahu kalau gurunya sendiri belum

hafal.

2. Hendaknya pelaksanaan setoran hafalan itu waktunya di tambahkan,.

jadi tidak hanya 30 menit dalam setiap kali pertemuan. Paling tidak 60

menit dalam setiap pertemuan. Tujuannya agar jumlah setoran dapat

Page 72: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

57

lebih maksimal lagi. Karena kalau hanya 30 menit dalam setiap kali

pertemuan, pasti tidak semua siswa di kelas itu dapat maju untuk

setoran hafalan mereka. Mungkin hanya 5-10 siswa saja.

3. Hendaknya untuk pemberian hukuman, lebih ditegaskan lagi bagi

siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam hafalan. Contohnya pada

siswa yang hafalannya terlambat jauh atau siswa yang malas untuk

setoran, itu tenaga pendidik harus tegas untuk memberikan hukuman

kepada siswa tersebut. Agar siswa itu menjadi sungguh-sungguh untuk

setoran hafalan juz‟ama.

4. Hendaknya seluruh tenaga pendidik selalu memberikan motivasi

kepada siswa, agar siswa itu bersemangat dalam melaksanakan

program tahfidz di MTs Ma‟arif Andong ini. Mungkin dengan cara

memberikan reward tersendiri untuk siswa yang di ampunya. Atau

dengan sering-sering memberikan pujian kepada siswa.

5. Untuk menjaga hafalan-hafalan pada siswa, hendaknya di lakukan

murajaah setiap hari. Setiap mulai pelajaran hendaknya paling tidak

satu atau dua surat. Agar siswa benar-benar hafal di luar kepala. Jadi

tidak hanya hafal saat setoran saja. Itu cara agar lebih meningkatkan

hafalan pada siswa.

6. Sekolah hendaknya memberikan tips-tips khusus kepada siswa agar

mereka dapat menghafal dengan mudah dan cepat. Dengan pemberian

tips atau cara cepat menghafal kepada siswa, siswa dapat memilih

Page 73: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

58

mana cara yang mudah untuk dapat mereka gunakan dalam menghafal,

Terutama bagi siswa yang sulit sekali untuk menghafal.

C. PENUTUP

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terima

kasih yang mendalam kepada semua pihak yang membantu. Penulis

banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan

saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan:

العلمن رب الحمدلله

Page 74: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdul aziz, Amanu. 2015. Hafal Al-Qur’an dalam Hitungan Hari. Depok: CV

HILAL MEDIA GROUP.

Al-Hafidz, Ahsin W. 2000. Bimbingan Praktis Menghafal Al-qur’an. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian

Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.

Az-Zawawi, Yahya Abdul Fattah. 2010. Revolusi Menghafal Al-Qur’an.

Surakarta: Insan Kamil.

Badwilan, Ahmad Salim. 2009. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an dan

Rahasia-rahasia Keajaibannya. Yogyakarta: DIVA press.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, Sutresno. 1995. Metodologi Research Untuk Penulis Paper, Skripsi, Thesis,

Dan Desertasi. Yogyakarta: CV. Grafika Indah.

Imam, Suprayogo dan Tobrani. 2003. Metodologi Sosial Agama. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Kouchak, Don dan Paul Aggen. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:

Indeks.

Leo, Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Jakarta:

Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bukan Khatam. Yogyakarta:

IDEA press.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saksono, Lukman dan Anharudin. 1992. Pengantar Psikologi Al-Qur’an. ISBN:

Grafitakama Jaya.

Subini, Nini. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta:

JAVALITERA.

Page 75: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

60

Sugianto, Ilham Bagus. 2004. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur’an. Bandung:

Mujahid PRESS.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif Kualitatif

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: Indeks.

Page 76: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Umi Kharisah

2. NIM : 111-13-174

3. TTL : Grobogan, 09 Juli 1995

4. Usia : 22 Tahun

5. Agama : Islam

6. Alamat : Dusun Tuwung, RT/RW 04/06, Desa Suru Kecamatan

Geyer Kabupaten Grobogan.

7. Nama Orang Tua

Ayah : Sodik

Ibu : Mujiyatmi

8. Riwayat Pendidikan

a. SD N 3 Suru Geyer Kabupaten Grobogan Tahun 2000-2007

b. MTs Al-Islam Ngleses Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2007-

2010

c. SMK Muhammadiyah 2 Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2010-

2013

Page 77: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN
Page 78: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN
Page 79: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN
Page 80: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Umi Kharisah Fakultas : FTIK

Nim : 111-13-174 Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Dosen PA : Siti Rukhayati, M. Pd.

No Kegiatan Waktu Keterangan Point

1

Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK) STAIN

Salatiga tahun 2013 “Rekontruksi

Paradikma Mahasiswa Yang Cerdas,

Peka dan Peduli”

26-27 Agustus 2013 Peserta 3

2

Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan

Tarbiyah STAIN Salatiga tahun 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-nilai

Kearifan Lokal Sebagai Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus 2013 Peserta 3

3 Maasa Ta‟aruf (MASTA) “Making an

Incredible Ypoth Generation” 06 September 2013 Peserta 2

4

Library User Education (Pendidikan

Pemakaian Perpustakaan) UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

16 September 2013 Peserta 2

5

“Training Pembuatan Makalah”

Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Darul Amal STAIN Salatiga

18 September 2013 Peserta 2

6

Seminar NASIONAL dengan tema

Inovasi Pembelajaran Bahasa: ”Upaya

Menjaga Eksistensi dan Masa Depan

Pembelajaran Bahasa Arab”

09 Oktober 2013 Peserta 8

7

KISMIS (Kajian Intensif Mahasiswa)

dengan tema “Agar Shalat Bukan

Sekedar Kewajiban, namun

Kebutuhan”

10 Oktober 2013 Peserta 2

8

TALK SHOW Spirit of Global

Enterpreneurship “How to be a

Successfull Creative Preneur to Face

ASEAN Economic Community 2015”

07 April 2014 Peserta 2

Page 81: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

9 Talk Show Pra Nikah dengan tema

“Mejemput Jodoh Impian” 09 November 2014 Peserta 2

10 “Seminar Nasional Enterpreneurship” 16 November 2014 Peserta 8

11

Pendidikan Pers Mahasiswa Tingkat

Dasar (PPMTD) “Membangun

Profesionalitas Pers Mahasiswa”

16 November 2014 Peserta 2

12

“Perasaudaraan Setia Hati Terate

Komisariat IAIN (Institut Agama

Islam Negeri) Salatiga Periode

2015/2016”

2015/2016 Pelatih 4

13

Seminar NASIONAL dengan tema

“Peranan Technopreneur dalam

Mendukung Program Pemerintah

Melalui Ekonomi Kreatif”

15 April 2015 Peserta 8

14 Talkshow Sukses Kuliah Bersama

KAMMI Salatiga 16 September 2015 Peserta 2

15

“Kejuaraan Pencak Silat PSHT CUP

2015” Dalam Rangka Ulang Tahun

Persaudaraan Setia Hati Cabang Kota

Salatiga ke 14

26-27 September 2015 Panitia 3

16

Seminar NASIONAL kewirausahaan

Dinas perindutrian, perdagangan dan

koperasi (DISPERINDAGKOP)

Salatiga dengan tema “jiwa muda

berani berwirausaha”

30 Oktober 2015 Peserta 8

17

Swminar NASIONAL dengan tema

“Jenderal Sudirman Inspirasi Anak

Bangsa”

11 November 2015 Peserta 8

18 Seminar NASIONAL dengan tema

“MUSIK, ISLAM, & NUSANTARA” 05 Desember 2015 Peserta 8

19

“Perasaudaraan Setia Hati Terate

Komisariat IAIN (Institut Agama

Islam Negeri) Salatiga Periode

2015/2016”

2015/2016 Pelatih 4

20

Seminar NASIONAL dengan tema

“Penguatan Wawasan Kebangsaan

dan Nasionalisme”

28 April 2016 Peserta 8

Page 82: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN
Page 83: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Telepon (0298) 6031364 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Metode Dokumentasi

1. Sejarah MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan MTs Ma‟arif Andong Boyolali

3. Peraturan MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

4. Kurikulum, silabus, dan RPP MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

5. Jadwal pembelajaran MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali

6. Struktur Organisasi

7. Keadaan guru, karyawan, pembina asrama, dan siswa

8. Kegiatan kurikuler, ekstra kurikuler, dan keagamaan

9. Keadaan sarana dan prasarana sekolah dan asrama

10. Konsep sekolah Islam terpadu

B. Metode Observasi

1. Letak geografis MTs Ma‟arif Andong

2. Aktivitas atau pelaksanaan hafalan siswa di sekolah

3. Aktivitas siswa dan Pembina di sekolah

C. Metode Wawancara

1. Mengetahui problem apa yang dialami dalam menghafal Juz‟ama pada

siswa MTs Ma‟arif Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

2. Mengetahui Apa strategi guru Al-Qur‟an Hadist yang digunakan dalam

mengatasi problem menghafal Juz‟ama pada siswa kelas MTs Ma‟arif

Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2017.

Page 84: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Telepon (0298) 6031364 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Sekolah/Guru Pai

1. Apa tujuan sekolah mengadakan program tahfidz ini?

2. Sejak tahun berapa program hafalan Juz‟amma ini dilaksanakan?

3. Bagaiamana tanggapan wali siswa mengenai program hafalan Juz‟amma

ini di sekolah?

4. Kapan pelaksanaan hafalan Juz‟amma itu?

5. Bagaimana pelaksanaannya?

6. Apa problem yang dialami dalam membimbing hafalan Juz‟amma siswa?

7. Apa problem terberat yang bapak alami dalam membimbing hafalan

Juz‟amma siswa?

8. Kendala apa saja yang biasanya dialami siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

9. Bagaimana strategi yang tepat untuk digunakan siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

10. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan hafalan Juz‟amma pada siswa?

11. Bagaimana strategi guru untuk menjaga hafalan-hafalan siswa agar tidak

hilang?

12. Bagaimana cara agar target hafalan Juz‟amma bisa tercapai dengan tepat

waktu?

Page 85: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

13. Bagaimana cara mengatasi ketika target hafalan Juz‟amma tidak selesai

tepat waktu?

14. Apakah ada tips khusus untuk siswa agar lebih bersemangat dalam

menghafal?

15. Apakah program hafalan Juz‟amma di sekolah ini berjalan dengan lancar?

16. Apakah hasilnya selalu mencapai 100% setiap tahunnya?

B. Waka Kurikulum

1. Apa tujuan sekolah mengadakan program tahfidz ini?

2. Sejak tahun berapa program hafalan Juz‟amma ini dilaksanakan?

3. Bagaiamana tanggapan wali siswa mengenai program hafalan Juz‟amma

ini di sekolah?

4. Kapan pelaksanaan hafalan Juz‟amma itu?

5. Bagaimana pelaksanaannya?

6. Apa problem yang dialami dalam membimbing hafalan Juz‟amma siswa?

7. Apa problem terberat yang bapak alami dalam membimbing hafalan

Juz‟amma siswa?

8. Kendala apa saja yang biasanya dialami siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

9. Bagaimana strategi yang tepat untuk digunakan siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

10. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan hafalan Juz‟amma pada siswa?

11. Bagaimana strategi guru untuk menjaga hafalan-hafalan siswa agar tidak

hilang?

Page 86: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

12. Bagaimana cara agar target hafalan Juz‟amma bisa tercapai dengan tepat

waktu?

13. Bagaimana cara mengatasi ketika target hafalan Juz‟amma tidak selesai

tepat waktu?

14. Apakah ada tips khusus untuk siswa agar lebih bersemangat dalam

menghafal?

15. Apakah program hafalan Juz‟amma di sekolah ini berjalan dengan lancar?

16. Apakah hasilnya selalu mencapai 100% setiap tahunnya?

C. Guru Aqidah Akhlaq

1. Apa tujuan sekolah mengadakan program tahfidz ini?

2. Sejak tahun berapa program hafalan Juz‟amma ini dilaksanakan?

3. Bagaiamana tanggapan wali siswa mengenai program hafalan Juz‟amma

ini di sekolah?

4. Kapan pelaksanaan hafalan Juz‟amma itu?

5. Bagaimana pelaksanaannya?

6. Apa problem yang dialami dalam membimbing hafalan Juz‟amma siswa?

7. Apa problem terberat yang bapak alami dalam membimbing hafalan

Juz‟amma siswa?

8. Kendala apa saja yang biasanya dialami siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

9. Bagaimana strategi yang tepat untuk digunakan siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

10. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan hafalan Juz‟amma pada siswa?

Page 87: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

11. Bagaimana strategi guru untuk menjaga hafalan-hafalan siswa agar tidak

hilang?

12. Bagaimana cara agar target hafalan Juz‟amma bisa tercapai dengan tepat

waktu?

13. Bagaimana cara mengatasi ketika target hafalan Juz‟amma tidak selesai

tepat waktu?

14. Apakah ada tips khusus untuk siswa agar lebih bersemangat dalam

menghafal?

15. Apakah program hafalan Juz‟amma di sekolah ini berjalan dengan lancar?

16. Apakah hasilnya selalu mencapai 100% setiap tahunnya?

D. Guru Al-Qur’an Hadist

1. Apa tujuan sekolah mengadakan program tahfidz ini?

2. Sejak tahun berapa program hafalan Juz‟amma ini dilaksanakan?

3. Bagaiamana tanggapan wali siswa mengenai program hafalan Juz‟amma

ini di sekolah?

4. Kapan pelaksanaan hafalan Juz‟amma itu?

5. Bagaimana pelaksanaannya?

6. Apa problem yang dialami dalam membimbing hafalan Juz‟amma siswa?

7. Apa problem terberat yang bapak alami dalam membimbing hafalan

Juz‟amma siswa?

8. Kendala apa saja yang biasanya dialami siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

Page 88: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

9. Bagaimana strategi yang tepat untuk digunakan siswa dalam menghafal

Juz‟amma?

10. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan hafalan Juz‟amma pada siswa?

11. Bagaimana strategi guru untuk menjaga hafalan-hafalan siswa agar tidak

hilang?

12. Bagaimana cara agar target hafalan Juz‟amma bisa tercapai dengan tepat

waktu?

13. Bagaimana cara mengatasi ketika target hafalan Juz‟amma tidak selesai

tepat waktu?

14. Apakah ada tips khusus untuk siswa agar lebih bersemangat dalam

menghafal?

15. Apakah program hafalan Juz‟amma di sekolah ini berjalan dengan lancar?

16. Apakah hasilnya selalu mencapai 100% setiap tahunnya?

E. Siswa Tinggal Di Pondok

1. Apakah kamu mempunyai niat menghafal Juz‟amma?

2. Apakah ada motivasimu untuk menghafal Juz‟amma?

3. Apakah kamu menyukai program hafalan Juz‟amma di sekolah?

4. Apakah keluhanmu dalam mengahafal Juz‟amma?

5. Apa yang membuat kamu agar semangat untuk menghafal Juz‟amma?

6. Apa yang membuat kamu tidak bersemangat dalam menghafal Juz‟amma?

7. Bagaimana strategi yang kamu gunakan dalam mengahafal Juz‟amma?

8. Bagaimana cara meningkatkan kemampuanmu dalam menghafal

Juz‟amma?

Page 89: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

9. Bagaimana cara menjaga hafalanmu agar tidak hilang?

10. Apa trik yang kamu gunakan agar cepat mengahafal Juz‟amma?

11. Apa trik yang paling cepat untuk bisa menghafal Juz‟amma dari beberapa

trik yang sudah kamu coba?

12. Apakah faktor lingkungan menghambat dalam menghafal Juz‟amma?

13. Apakah orang tua mendukung dalam program menghafal Juz‟amma di

sekolah?

14. Apakah teman-temanmu sekolah berpengaruh positif dalam proses

menghafalmu?

15. Apakah teman-temanmu di rumah berpengaruh positif dalam proses

menghafalmu?

16. Apakah kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menghambat proses

hafalan Juz‟amma?

F. Siswa Laju

1. Apakah kamu mempunyai niat menghafal Juz‟amma?

2. Apakah ada motivasimu untuk menghafal Juz‟amma?

3. Apakah kamu menyukai program hafalan Juz‟amma di sekolah?

4. Apakah keluhanmu dalam mengahafal Juz‟amma?

5. Apa yang membuat kamu agar semangat untuk menghafal Juz‟amma?

6. Apa yang membuat kamu tidak bersemangat dalam menghafal Juz‟amma?

7. Bagaimana strategi yang kamu gunakan dalam mengahafal Juz‟amma?

8. Bagaimana cara meningkatkan kemampuanmu dalam menghafal

Juz‟amma?

Page 90: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

9. Bagaimana cara menjaga hafalanmu agar tidak hilang?

10. Apa trik yang kamu gunakan agar cepat mengahafal Juz‟amma?

11. Apa trik yang paling cepat untuk bisa menghafal Juz‟amma dari beberapa

trik yang sudah kamu coba?

12. Apakah faktor lingkungan menghambat dalam menghafal Juz‟amma?

13. Apakah orang tua mendukung dalam program menghafal Juz‟amma di

sekolah?

14. Apakah teman-temanmu sekolah berpengaruh positif dalam proses

menghafalmu?

15. Apakah teman-temanmu di rumah berpengaruh positif dalam proses

menghafalmu?

16. Apakah kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menghambat proses

hafalan Juz‟amma?

Page 91: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan kepala sekolah

Kode informan : M

Jabatan : Kepala Sekolah MTs Ma‟arif Andong Boyolali

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Agustus 2017

Tempat : Di Kantor Kepala Sekolah MTs Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 08:50-09:02 WIB

P Assalamu‟alaikum wr. Wb

M Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf pak, saya mengganggu waktu bapak, saya mahasiswi dari IAIN

Salatiga yang membutuhkan beberapa informasi dari bapak berkaitan

dengan judul skripsi saya tentang Problem dan Strategi menghafal

juz‟ama

M Ya, silahkan

P Apa tujuan sekolahan mengadakan program tahfidz pak?

M Sekarang kan banyak anak-anak yang belajar Al-Qur‟an aja susah,

sehingga minimal juz‟ama pada tingkat SLTP harus bisa hafal.

Masalahnya banyak yang tidak hafal. Makanya nanti termotivasi dengan

adanya ini bisa baca, maka nanti di samping hafalan ada program BTA,

jadi kedua-duanya bisa berjalan. Maka siswa diharuskan sampai lulus

dari MTs Ma‟arif harus bisa hafal sampai An-Naba‟. Tujuannya seperti

itu. Intinya minimal bisa hafal juz‟ama. Nanti setelah itu baru ada

tambahan-tambahan surat-surat pilihan seperti Ar-Rahman, Al-Waqiah,

Yasiin, dan lain sebagainya. Tetapi itu tidak wajib.

P Program tahfidz ini berjalan sejak tahun berapa pak?

M Sejak tahun 2013, sekitar 4 tahunan itu sudah mulai berjalan lancar.

Sebelumnya 2012 ada tapi tidak berjalan. Lalu ada perubahan pada

tahun 2013. Untuk tahun kemarin baru lulusan tahfidz pertama.

Page 92: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

P Bagaimana tanggapan wali siswa mengenai program tahfidz di

sekolahan pak?

M Yang jelas dengan adanya program itu, itu kan memang merupakan

program andalan. Jadi ekstra itu termasuk program andalan dari MTs.

Kenyataannya semakin hari murid kita semakin nambah. Artinya

peminatnya itu banyak. Dari dulu hanya murid kita hanya 34, kemudian

menjadi 90, kemudian sekaramg menjadi 183. Berarti kan banyak yang

suka. Program kita banyak ditiru oleh sekolah lain seperti MTs N.

orang tua banyak yang betul-betul melihat hasilnya sendiri.

P Apakah ada problem-problem terberat dalam membimbing siswa

menghafal juz‟ama itu pak?

M Problem nya ada banyak. SDM kita kurang. Tidak semua guru kita

menguasai. Dari umum bisanya sedikit. Yang kedua dari SDM anak,

terkadang anak itu masuk sini Iqro 1 saja belum bisa. Sulit untuk

menyesuaikan. Baca saja belum bisa. Sampai kelas VIII ada yang belum

bisa baca juga ada. Makanya menjadi lambat kalau seperti itu. Untuk

tahun banyak yang belum bisa baca. Karena merek paling banyak

lulusan dari SD. SD pelosok-pelosok guru agamanya kan kurang, juga

dari orang tuanya mungkin kurang memperhatikan, makanya hanya

dapat dari sekolah saja. Jadi kendalanya dari situ.

P Apakah ada strategi yang khusus untuk siswa dalam menghafal juz‟ama

itu pak?

M Strategi kita salah satu langkah kita kan, setiap pergantian jam itu kan

hafalan juz‟ama. Biasanya jamnya dilebihkan untuk yang belum atau

lama untuk menghafal. Kadang setelah jam sekolah itu ada jam

tambahan.

P Cara untuk menjaga hafalan-hafalan pada siswa itu bagaimana pak?

M Kadangkala dengan cara di tes oleh penguji. Untuk yang sudah selesai

hafalan juz‟amanya nanti di kelas 8 disuruh untuk mengulang lagi dari

awal. Dengan mengulang-ulang lagi hafalan yang sudah dihafal itu.

Page 93: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Kalau yang benar-benar sudah lancar hafal biasanya ikut nyemak

teman-teman yang lain yang belum selesai.

P Bagaimana agar target hafalan itu dapat tercapai dengan tepat waktu?

M Ada yang 2 bulan selesai, ada yang melebihi waktu target. Mayoritas

melebihi target. Tuntuntannya minimal satu minggu satu surat untuk

yang panjang.

P Berapa persen lulusan untuk setiap tahunnya pak?

M Persenannya kecil kalau untuk tiap tahunnya. Tetapi kadang-kadang

bisa mencapai 90 %. Semua itu tergantung SDM nya. Untuk setiap

tahunnya juga diadakan wisuda tahfidz.

Page 94: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan waka kurikulum

Kode informan : T

Jabatan : Guru/Waka kurikulum

Hari/tanggal : Selasa, 29 Agustus 2017

Tempat : Di Kantor guru MTs Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 10:20-10:27 WIB

P Assalamu‟alaikum wr . Wb

T Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf pak, saya mengganggu waktu bapak, saya mahasiswi dari IAIN

Salatiga yang membutuhkan beberapa informasi dari bapak berkaitan

dengan judul skripsi saya tentang Problem dan Strategi menghafal

juz‟ama

T Ya, silahkan

P Apa tujuan sekolah mengadakan program tahfidz ini pak?

T Pertama, memang anak-anak punya kemampuan untuk menghafalkan

paling tidak juz‟ama. Yang kedua, tujuannya biar beda dari sekoalahan

lain. Kalau sekolahan lain kan belum banyak yang mengadakan

program-program seperti ini, dan menarik masyarakat yang

menyekolahkan anak-anaknya disini.

P Sejak tahun berapa program ini diadakan pak?

T Sejak tahun 2011 sudah ada, kalau dahulu siang hari. Mulai 2012

dirubah menjadi di jam awal masuk jam pelajaran.

P Bagaimana tanggapan dari wali siswa pak?

T Tanggapan dari siswa bagus sekali, sangat bagus sekali. Sangat

mendukung. Buktinya dari 2011 sampai 2017 semakin meningkat. Dulu

Cuma 183 2010/2011. Sekarang sudah menjadi 483. Naiknya sudah

signifikan sekali.

Page 95: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

P Kapan pelaksanaan hafalan dari siswa itu pak?

T Itu tadi setiap pagi setelah sholat dhuha, setiap hari rabu kamis dan

sabtu.

P Pelaksaaannya bagaimana pak?

T Pelaksanaanya,setoran setiap pagi. setiap minggu nya ada targetnya,

maksimal 2 tahun harus sudah hafal. Jadi naik kelas 9 sudah hafal

semua.

P Apa problem yang dialami pak?

T Problemnya jelas bagi anak-anak yang belum bisa baca al-Qur‟an. Itu

problem yang paling berat. Belum biasa baca jadi hafalan pun jadi

susah. Problem yang kedua itu, anak-anak kurang waktu untuk

menghafal. Sebenarnya kami sudah membuat kebijakan, untuk kertas

yang di meja itu minimal 10 ayat dalam seminggu harus bisa hafal.

Motivasi anak kurang juga, jadi memang harus ditingkatkan.

P Apakah ada strategi untuk siswa agar cepat hafal?

T Untuk saat ini yang saya lakukan, setiap anak-anak harus punya juz‟ama

dulu. Kemudian ketika setoran saya tandai, jadi besoknya tinggal

melanjutkan maju dari yang ditandai tadi, Seperti itu.

P Bagaimana cara untuk menjaga hafalan-hafalan pada siswa itu pak?

T Ya diulang-ulang. Nanti setelah selesai, Tiap ganti semester mengulang

hafalannnya lagi, Dari awal lagi. Kalau sudah lancar langsung lanjut

surat-surat pilihan. Juga siswa itu di iming-imingi wisuda tahfidz tiap

tahunnnya itu mbak.

P Bagaimana caranya agar target hafalan itu selesai dengan tepat waktu?

T Kasih motivasi terus, di kasih reward juga, kalau cepat hafal nanti ada

hadiah dari sekolahan.

P Bagaimana kalau target tidak selesai dengan tepat waktu?

T Terpaksa di kelas IX harus hafalan lagi sampai dia bisa hafal, biasanya

mencapai 50- 60 % untuk setiap tahunnnya.

P Untuk akhirusanah tahfidz itu pelaksanaannya nya kapan pak?

Page 96: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

T Setiap setahun sekali, bareng dengan akhirusanah kelulusan kelas IX.

Jadi dibarengi sama itu tujuannya juga agar hemat biaya, dan wali murid

bisa menyaksikan wisuda tahfidz di seolahan ini.

Page 97: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan guru

Kode informan : I

Jabatan : Guru

Hari/tanggal : Selasa, 29 Agustus 2017

Tempat : Di Kantor Guru MTs Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 09:57-10:23 WIB

P Assalmu‟alaikum wr. Wb

I Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf pak, saya mengganggu waktu bapak, saya mahasiswi dari IAIN

Salatiga yang membutuhkan beberapa informasi dari bapak berkaitan

dengan judul skripsi saya tentang Problem dan Strategi menghafal

juz‟ama

I Ya, silahkan

P Apa tujuan sekolah mengadakan progam hafalan ini pak?

I Ya aslinya, itu saya yang punya ide seperti itu. keluar dari MTs Ma‟arif

diharapkan anak itu pandai membaca al-qur‟an dengan benar dan pas

sesuai dengan ilmu yang ada. Artinya dari teman-teman menambahi

kalau begitu anu pak, lulus MTs itu harus mampu menghafal sekian,

nyatanya yang lain nambahi lagi, kalau begitu kita program saja, untuk

anak-anak bisa membaca al-qur‟an dengan baik, lulus Tsanawi harus

sudah hafal satu juz, Juz 30. Artinya sepakat-sepakat, mau letakkan jam

apa? Repot, lama sekali mbak, 2 tahun baru bisa berjalan dengan baik

seperti ini. Dua tahun lo. Dulunya mau diletakkan jam proses

pembelajaran, tidak jadi. Kemudian diserahkan anak sendiri, tiap anak

setor, tidak berjalan juga. Tidak bisa berjalan. Artinya didesain diwaktu

luar pembelajaran. Kemudian, setelah disusun masuk sekolah kurikulum

regular jam 7, kemudian tahfid nya diikutkan itu tapi mengambil

bentuk mengambil jam kurikuler di awal pembelajaran kemudian kira-

Page 98: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

kira setengah jam, baru masuk kuriukulum regular. Kemudian ada yang

usul, anu pak pergantian mata pelajaran harus diadakan tahfidz.

Membaca al-qur‟an dibimbing pak guru mapelnya masing-masing.

Artinya, berjalan. Jadi untuk tahfidz khusus disediakan jam luar KBM,

kemudian untuk memberikan anak bisa membaca al-qur‟an pergantian

mata pelajaran dibimbing guru masing-masing. Itu bisa berjalan mbak.

Kemudian ada rewardnya. Setiap semesteran, ganjil atau genap

diadakan wisuda tahfidz. Biar agak keren, tujuannya agar memberikan

motivasi kepada ada agar semangat dalam menghafal. Program ini

hanya untuk kelas VII dan kelas VIII. Naik kelas IX dianggap sudah

selesai. Kelas VIII harus hafal. Semua guru membimbing. Kemudian

setiap hari itu ada pengampu untuk guru tahfidnya. Jadi semua tenaga

diberdayakan untuk itu, sehingga anak menjadi agak takut, dan hafalan

betul-betul. Untuk reward saat wisuda, yang nashkeh untuk orang-orang

yang benar-benar pandai dalam bidang itu. Karena makhraj dan tajwid

itu harus benar semua. Guru-gurunya saja masih banyak yang belum

benar dalam tajwid dan makhrajnya. Untuk yang kedua, dulu niatnya

disamping untuk siswa juga memberikan sedikit masukan untuk guru

supaya bisa baca alqur‟an. Mau tidak mau guru semua harus bisa.

Tujuan ketiga, apabila sekolah itu ada pelajaran Al-Qur‟an khusus itu

sekolahan akan barokah dan menjadi tenang. Kalau orang pernah ngaji

tentang tasawuf itu akan mengerti. Jadi yang diajarkan disini tidak

hanya dunia saja. Saya yakin allah akan mendampingi kami semua.

P Program ini diadakan sejak tahun berapa pak?

I 2007/2008 itu baru ide2 nya, kemudian 2009/2010 itu baru sip berjalan.

Memang sulit sekali prosesnya dulu itu mbak.

P Bagiamana tanggapan wali siswa mengenai program ini pak?

I Luar biasa, saya menjadi kepala sekolah, jumlah seluruh siswa itu 152.

Saya punya program itu menjadi tambah sampai sekarang. Orang tua

yang paling suka pelajaran itu pelajaran agama. Dari pihak pengelola

Page 99: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

kualahan dalam bidang sarprasnya. Kadang cukup, kadang kurang lagi.

Kalau pagi ya mbak, itu kan diadakan sholat dhuha dulu. Anak-anak kan

diantar orang orang tua, orang tuanya sampai menunggu anaknya keluar

dari masjid. Itu disini. Untuk tahun ajaran besok itu sekarang sudah ada

yang daftar. Tidak hanya pelajaran lisan saja, tapi dibentuk dari segi

perbuatan, akhwaliyah nya. Kemudian dari sini juga menjaga kualitas,

akan menantang wali murid, kalau tidak percaya putra jenengan bisa

dites dirumah . seperti itu benar sehingga MTs swasta disini kami

mampu menyedot siswa yang sekian banyak siswa sampai sekarang 486

dengan model pembelajaran yang seperti itu dan didesain seperti ini

juga sehingga MTs Ma‟arif menjadi MTs swasta paling subur paling

baik se Boyolali. Padahal se Boyolali ada 85, 14 negri. Tapi ya tidak

datang serta merta, kami bersama-sama kerja keras tidak mengenal

lelah.

P Kapan pelaksanaan setoran hafalanya itu pak?

I Pelaksaaannya setelah sholat dhuha, kemudian Asmaul Husna selesai

cheking siswa dihalaman. Setelah itu siswa masuk ruang masing-

masing disitu mulai program tahfidz ini. Waktunya 30 menit. Harinya

rabu, kamis, sabtu, Jum‟at untuk BTA. Untuk setoran hafalan ini ada

absensinya juga.

P Apa problem yang dialami dalam proses membimbing siswa pak?

I Problemnya luar biasa itu, baru saja tadi dibilang. Kami itu

membimbing tahfidz Juz‟ama, begitu juga fasholatan, juga BTA, kalau

siswa baru murni dari SD. Disuruh bunyiin kho aja susah gak bisa,

kalau dari MI disini masih mudah, fasolatan BTA itu lebih mudah.

Kalau yang dari SD murni itu nanti disini mulai dari Iqro dulu.

Pengampu ya harus bawa dua macam satu bawa Juz‟ama satu bawa

Iqro. Yang belum bisa ya dari awaal. Yang lain udah sampai Ad-Dhuha,

dia masih terlambat jauh. Padahal kita dikejar waktu. Kemudian

melafalkan huruf-huruf hijaiyah, tajwidnya, kalau anak-anak yang di

Page 100: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

pesantren udah beda lagi. Di pondok mereka juga sudah belajar dengan

guru agama, dan masuk diniyah.

P Apa kendala siswa saat setoran hafalan?

I Paling sulit ketika suruh mengikuti pembimbing. Untuk yang nashkeh

Pak Amri, saya sendiri dan Pak Nashoha. Keluar dari MTs dan tahu

ilmu Al-Qur‟an agar tidak sia-sia, outpout plusnya yang nemu SLTA.

Karena sudah bisa. Mereka pasti senang dapat lulusan dari sini. Kalau

dari SMP murni pasti bakal sulit saat naik di SLTA, baca Al-Qur‟an

pasti susah.

P Apakah ada tips khusus untuk siswa agar mudah dalam menghafal?

I Dengan megulang-ulang dalam baca. Satu ayat diulang-ulang, dan juga

difahamkan tulisan-tulisan dulu.

P Bagaiaman strategi untuk menjaga hafalan-hafalan itu agar tidak mudah

hilang pak?

I Setoran tiap hari, nanti kalau sudah selesai diulang dari depan lagi

sampai batas wisuda ada yang sampai dua tiga kali khatam. Agar betul-

betul hafal diluar kepala.

P Bagaimana cara agar target hafalan dapat selesai dengan tepat waktu?

I Tergantung dari siswa tapi kita tetap memberi batasan waktu. Ada 37

surat sekali maju hafal, ada yang maju setoran lima-lima setiap maju,

tergantung pada kemampuan anak. Anak yang berusaha sendri untuk

hafal.

P Bagaimana cara mengatasi apabila target hafalan tidak selesai dengan

tepat waktu?

I Lanjut di kelas dua, dan ganti pembimbing, anak akan dibimbing

khususs. Kebanyakan itu siswa putri yang cepat hafal. Kalau laki-laki

biasanya masa bodoh. Jadi mereka lama dan leda-lede kalu di suruh

untuk setoran hafalan.

P Apakah ada tips khusu untuk siswa agar mereka lebih bersemangat

dalam menghafal pak?

Page 101: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

I Di kasih Reward. hadiah-hadiah tersendiri. ada Sertifikat piagamnya

dan saat wisuda orang tua dipanggil. Kan kalau dibuat seperti itu anak

merasa bangga dan orang tua pasti senang dengan kempuan dari

anaknya, Cuma itu, lain dengan prestasi akademik.

P Untuk lulusan setiap tahunnya itu kira-kira mencapai berapa persen ya

pak?

I Sekitar 40-45% atau 110 siswa setiap semester. Wisuda tahfidz

diadakan dua kali dalam satu tahun. semester ganjil dan genap. Bareng

wisuda kelas IX.

Page 102: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan guru Aqidah Akhlaq

Kode informan : B

Jabatan : Guru Aqidah Akhlaq

Hari/tanggal : Selasa, 29 Agustus 2017

Tempat : Di Kantor Guru MTs Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 09:25-09:36 WIB

P Assalamu‟alaikum wr. Wb

B Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf bu, saya mengganggu waktu ibu, saya mahasiswi dari IAIN

Salatiga yang membutuhkan beberapa informasi dari ibu berkaitan

dengan judul skripsi saya tentang Problem dan Strategi menghafal

juz‟ama

B Ya, silahkan

P Apa tujuan sekolah mengadakan progam tahfidz ini bu?

B Supaya anak-anak didik kita itu paling tidak bisa hafal juz 30 itu.

P Program tahfidz ini diadakan sejak tahun berapa ya bu?

B Kalau gak salah tahun 2014/2015 mbak.

P Bagaimana tanggapan wali siswa mengenai program hafalan di

sekolahan ini bu?

B Tanggapannya sangat baik, karena mungkin kalau dirumah kan

hafalannya terbatas. Jadi bisa dibantu dengan program hafalan ini.

P Untuk pelaksanaannya kapan bu?

B Satu minggu setiap hari selasa, rabu dan sabtu.

P Pelaksanannya bagaimana bu?

B Iya ada jam khusus, jam 7 itu kan kita sholat dhuha, kemudian baru

cheking, baru setelah itu ekstra. Setengah jam mbak, dari setengah 8

sampai jam 8.

Page 103: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

P Apa problem yang dialami dalam membimbing proses hafalan tersebut

bu?

B Masalahnya dari setiap siswa beda, ada yang hafalan greget e ada, kalau

yang gak bisa yang udah seperti itu mbak. Itu menurut saya.

P Apa problem terberat dalam proses membimbing siswa dalam hafalan

itu bu?

B Biasanya kan setiap siswa harus punya buku hafalannya, ada siswa yang

susah untuk bawa, ada juga yang gak punya apa gimana, karena setiap

anak beda. Terutama itu pada siswa yang belum bisa baca Al-Qur‟an.

Karena yang berasal dari SD murni itu pelajaran agamanya hanya

sedikit sekali.

P Apakah ada Keluhan-keluhan dari siswa bu?

B Keluhan dalam hafalan, biasanya saat baca yang surat panjang itu agak

lama.

P Apakah ada strategi yang tepat digunakan proses hafalan pada siswa?

B Di kasih waktu mbak, setiap mau masuk kelas ada lembar tahfidz,

seminggu berapa surat gitu. Trik itu tergantung dari anak sendiri. Misal

kalau dirumah habis sholat suruh baca lagi.ada yang satu surat ada yang

2 kali belum hafal, satu akali ada yang hafal.

P Apa motivasi buat anak?

B Hanya nasihat-nasihat dari guru saja.

P Apakah ada reward dari sekolahan untyk siswa yang sudah tahfidz bu?

B Setiap tahun kan kita ada wisuda tahfidz, ada piagam/sertifikat nya juga

mbak.

P Bagaimana strategi untuk menjaga hafalan pada siswa bu?

B Ini kembali lagi, kelas VII kalau sudah selesai, nanti kelas VIII di ulangi

lagi. Kelas IX juga diulangi lagi. Setoran lagi satu-satu dari awal sampai

akhir.

p Bagaimana cara mengatasi apabila target hafalan tidak selesai dengan

tepat waktu?

Page 104: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

B Biasanya tergantung guru mapelnya, kadang siswa dihukum disuruh

berdiri di depan papan tulis, di suruh menghafal di depan kelas, dan lain

sebagainya.

P Berapa persen tahfidz yang berasil untuk setiap tahunnya bu?

B Ada peningkatan untuk setiap tahun, kelas VII itu paling kira-kira 45%.

Sekitar 100 an siswa untuk setiap tahunnya. Itu sudah keseluruhan dari

kelas VII sampai kelas IX.

Page 105: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan siswa

Yang tinggal di pondok

Kode informan : SP

Status : Siswa kelas VII A

Hari/tanggal : Kamis, 31 Agustus 2017

Tempat : Di Ruang Kelas VII A MTs Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 07:52-07:57 WIB

P Assalamu‟alaikum wr. Wb

SP Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf adik, saya mengganggu waktunya sebentar. saya mahasiswa dari

IAIN salatiga yang membutuhkan informasi dari adik yang berkaitan

dengan judul skripsi saya yaitu tentang problem dan strategi menghafal

juz‟ama.

Sp Iya kak, silahkan.

P Apakah kamu punya niat untuk hafalan juz‟ama ini?

Sp Iya saya punya niat sebelum masuk MTs sini.

P Apa motivasi kamu menghafal juz‟ama?

Sp Karena mendapat dukungan terus dari orang tua.

P Apakah kamu menyukai program hafalan di sekolah ini?

Sp Iya saya menyukainya, karena dengan adanya program ini saya bisa

hafal juz 30. Karena ini menjadi tuntutan. Mau tidak mau saya jadi

hafal.

P Apakah ada keluhanmu dalam menghafal Juz‟ama?

Sp Di pondok sudah disuruh menghafal, jadi gak begitu sulit buat saya

kak.

P Apa faktor yang buat kamu semangat dalam menghafal Juz‟ama?

Sp Karena niatku masuk di sekolah ini untuk mencari ilmu, juga karena

Page 106: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

dorongan orang tua.

P Apa strategi yang kamu gunakan untuk menghafal Juz‟ama?

Sp Dengan cara membaca berulang-ulang setiap ayatnya. Jadi lama-lama

sampai hafal sendiri di luar kepala.

P Bagaimana cara kamu menjaga hafalan-hafalan kamu agar tidak

hilang?

Sp Dideres tiap hari, habis sholat selalu deres. Karena kalau di pondok

juga ada setoran setiap hari, selain malam jum‟at.

P Apakah kamu pernah mencoba dengan cara lain untuk menghafal

Juz‟ama?

Sp Tidak ada, saya hanya menggunakan cara itu dengan membaca per ayat

berulang-ulang. Karena itu cara yang paling mudah bagi saya.

P Apakah faktor lingkungan mengganngu proses hafalanmu?

Sp Ada kadang, diganggu teman, kadang karena ngantuk juga.

P Apakah orang tua mu mendukung?

SP Iya sangat mendukung.

P Apakah kegiatan ekstra di sekolahan mengganggu proses hafalan

kamu?

SP Tidak menggangu. Karena saya hanya ikut ekstra pramuka.

Page 107: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Transkip wawancara dengan siswa

Yang laju

Kode informan : L

Status : Siswa Kelas VII A

Hari/tanggal : Kamis, 31 Agustus 2017

Tempat : Di Ruang Kelas VII A MTa Ma‟arif Andong

Waktu : Pukul 07:47-07:54 WIB

P Assalamu‟alaikum wr. Wb

L Walaikumsalam wr. Wb

P Maaf adik, saya mengganggu waktunya sebentar. saya mahasiswa dari

IAIN salatiga yang membutuhkan informasi dari adik yang berkaitan

dengan judul skripsi saya yaitu tentang problem dan strategi menghafal

juz‟ama.

L Iya kak, silahkan.

P Apakah kamu mempunyai niat untuk hafal juz‟ama.

L Tidak, sebelum masuk di sekolah MTs Ma‟arif saya belum mempunyai

niat untuk menghafal Juz‟ama.

P Apakah ada motivasi mu untuk hafal juz‟ama?

L Iya ada, karena dorongan orang tua.

P Apakah kamu mneyukai program tahfidz di sekolah ini?

L Iya saya suka, karena biar bisa hafal juz 30.

P Apa keluhanmu dalam proses hafalan Juz‟ama ini?

L Nggak terlalu susah, karena sudah di deres dirumah.

P Apa yang membuat kamu semangat untuk menghafal?

L Karena bisa bahagiain orang tua.

P Strategi apa yang kamu gunakan untuk mengahfal Juz‟ama?

L Di baca dulu berulang-ulang, baru nanti di hafalin.

Page 108: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

P Bagaimana cara kamu menjaga hafalan agar tidak hilang?

L Kadang diulang kalau setiap ganti jam pelajaran.

P Apakah kamu pernah mencoba dengan cara lain untuk menghafal

Juz‟ama?

L Tidak pernah.

P Apakah faktor lingkungan mengganggu proses hafalan kamu?

L Tidak mengganggu.

P Kapan kamu menghafalkan Juz‟ama?

L Sore hari, setelah pulang sekolah, sebelum asar.

P Apakah orang tua kamu mendukung program di sekolah ini?

L Mendukung sekali, agar saya bisa hafal Juz‟ama.

P Apakah teman-temanmu mengganggu proses hafalan Juz‟ama?

L Tidak mengganggu.

P Kegiatan ekstra di sekolah selain ini mengganggu atau tidak?

L Tidak mengganggu.

Page 109: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Wawancara dengan Kepala Sekolah (Bapak Amri, S.Pd.I)

Page 110: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Wawancara dengan Waka Kurikulum

Kegiatan atau proses setoran hafalan Juz‟ama

Page 111: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Wawancara dengan Bapak Ichwani

Page 112: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlaq

Page 113: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Wawancara dengan siswa yang laju atau tidak tinggal di pondok

Wawancara dengan siswa yang tinggal di pondok

Page 114: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Piagam-piagam pengahargaan MTs Ma‟arif Andong

Diagram populasi siswa MTs Ma‟arif Andong Tahun 2010-2017

Page 115: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Visi, Misi dan Tujuan MTs Ma‟arif Andong

Page 116: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Struktur Organisasi MTs Ma‟arif Andong Tahun 2014/2019

Page 117: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Kegiatan cheking di halaman sekolah sebelum masuk kelas

Setelah cheking di halaman sekolah, sebelum mulai KBM

Page 118: PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2035/1/SKRIPSI.pdfi PROBLEM MENGHAFAL JUZ’AMA DAN STRATEGINYA PADA SISWA MTS MA’ARIF ANDONG KABUPATEN

Bersalaman dengan guru-guru sebelum mulai KBM

Kondisi Sekolah MTa Ma‟arif Andong Boyolali