Print Media Pembelajaran

36
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN “MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN” Kelompok 4: 1. Miftakhul Jannah (113174003) 2. Nely Fitriani (113174010) 3. Dita Anjarini (113174038) 4. Saf’ar Galih N. (113174043) 5. Adi Nugroho (113174046)

Transcript of Print Media Pembelajaran

TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN

“MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN”

Kelompok 4:

1. Miftakhul Jannah (113174003)

2. Nely Fitriani (113174010)

3. Dita Anjarini (113174038)

4. Saf’ar Galih N. (113174043)

5. Adi Nugroho (113174046)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMJURUSAN MATEMATIKA

2013

PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber

belajar merupakan komponen dari sistem intruksional di samping pesan, orang,

tekniklatar dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software)

berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan

mempergunakan peralatan.Sedangkan peralatan atau perangkan keras (hardware)

sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkanpesan yang terkandung pada

media tersebut (AECT, 1977).

Adapun beberapa pendapat para ahli tentang media sebagai berikut:

a. Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara

yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada

penerima.

b. Menurut Mc Luhan, media adalah sarana yang disebut pula channel,

karena pada hakikatnya media telah memperluas atau memperpanjang

kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat batas-

batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini dengan bentuan media batas-

batas itu hampir menjadi tidak ada.

c. Menurut Blake dengan Horalsen, media adalah saluran dimana perantara

ini merupakan jalan atau alat untuk lalu lintas suatu pesan antara

komunikator dengan komunikan.

d. Menurut Martin R. Wrong, media adalah alat atau mekanisme untuk

menyalurkan pesan.

e. Menurut Gagne (1970), media adalah berbagai jenis elemen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

f. Menurut Brigg (1970), media adalah alat perangsang bagi siswa agar

terjadi proses belajar.

g. Menurut Beown (1973), media merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar mengajar pada diri siswa.

h. Menurut P. Ely, media secara luas dapat diartikan dengan manusia, benda

ataupun peristiwa yang membuat konsisi siswa untuk memungkinkan

memperoleh:

- Pengetahuan (knowledge)

- Keterampilan (skill)

- Sikap (attitude)

Lebih lanjut DR. Nursid Sumaatmadja (Metodologi Pengajaran IPS),

mengemukakan: Media adalah segala alat dan benda yang digunakan untuk

membantu pelaksanaan proses belajar mengajar seperti proyektor, peta, globe,

grafik, diagram, film, dll.

Dari bebrapa pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Media dapat membantu dan mempermudah proses belajar dan

mengajar.

2. Media tidak hanya sekedar meragakan alat dan benda ( hal-hal yang

harus diragakan) tetapi lebih dari itu , media digunakan untuk

mengungkapkan lebih jauh pokok-pokok dan konsep-konsep yang

harus dibina pada diri anak didik.

Dengan melihat pengertian tersebut, maka alat peraga merupakan bagian

dari media pembelajaran.

Alat peraga adalah media pengajaran yang digunakan untuk memeragakan

benda atau gejala yang tidak dapat secara langsung ke dalam kelas.

Karakteristik/ Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan

rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun

penciuman. Atau kesesuaian dengan tingkat hirarki belajar seperti yang digarap

oleh gagne, dan sebagainya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan

oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar

tertentu. Dia mengatakan “The question of what media attributes are necessary

for a given learning situation becomes the basis for media selection”. Jadi

klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan

yang tak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran di bawah ini akan

dijelaskan beberapa jenis media pembelajaran yang lazim dipakai dalam kegiatan

belajar mengajar khususnya di Indonesia.

A. Media Grafis/Media Berbasis Manual

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media

yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke

penerima pesan. Slauran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.

Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi

visual. Symbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses

penyampaian pesan dapat berhasil dan efisisen. Secara khusus grafis

berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan

atau diabaikan bila tidak di grafiskan. Selain sederhana media grafis juga

termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.

Berikut beberapa jenis media grafis, diantaranya :

a. Gambar/foto

Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Pepatah

cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebihbanyak

daripada seribu kata.

Kelebihan media grafis:

1. Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata

telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau

foto.

4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan

untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dpat mencegah atau

membetulkan kesalafahaman.

5. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus.

Kelemahan-kelemahan media grafis:

1. Gambar/foto hanya menekan persepsi indera mata.

2. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran.

3. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

b. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sedeharna, atau draft kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat

menarik perhatian murid, menghindarkan verbalisme dan dapat

memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan

sebab media ini dibuat langsung oleh guru.

c. Diagram

Diagram merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan

garis dan simbol. Diagram menggambarkan struktur dari objeknya

secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya

atau sifat-sifat proses yang ada disitu.

Beberapa ciri-ciri diagram yang perlu diketahui:

1) Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang

sulit dimengerti.

2) Untuk dapat membaca diagram, seseorang harus mempunyai

latar belakang tentang apa yang didiagramkan.

3) Walaupun sulit dimengerti karena sifatnya yang padat, diagram

dapat memperjelas arti.

d. Bagan/chart

Bagan merupakan media visual yang menyajikan ide-ide atau

konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis. Di

dalam bagan sering kita jumpai jenis media grafis yang lain seperti

gambar, diagram, kartun atau lambing-lambang verbal.

Sebagai media yang baik, bagan haruslah:

1. Dapat dimengerti anak

2. Sedeharna dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit

3. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selalu tetap termasa

(up-to date), juga tidak kehilangan daya tarik.

Menurut sifatnya, chart dibagi menjadi dua:

1. Chart yang bersifat menunda penyampaian pesan (pesan

disampaikan secara bertahap). Contoh: bagan tertutup (hidden

chart) dan bagan balikan (flip chart).

2. Chart yang menyampaikan pesan sekaligus. Contoh: bagan

pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu

(time line chart), dan stream chart.

e. Grafik (graphs)

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang

menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapi

seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsi adalah

untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan

perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang

saling berhubungan secara singkat dan jelas.

Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media:

1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-

data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.

2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis,

interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik

dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah.

3. Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.

Ada beberapa macam grafik diantaranya :

i. Grafik Garis.

Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok

grafik dua skala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis

vertikal dan garis horizontal yang saling bertemu. Baik pada

garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka-angka

yang akan menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang

akan disajikan.

Contoh:

ii. Garafik Batang

Seperti halnya grafik garis, grafik batang juga

menggunakan proses vertikal dan horizontal. Grafik batang

bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek, atau

peristiwa yang sama dengan waktu yang berbeda, atau

menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tetang

sesuatu yang sama.

Contoh:

iii. Grafik Lingkaran (circle graph atau pie graph)

Menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan

serta perbandingan bagian-bagian tersebut. Penggambaran

bagian-bagian tersebut dilakukan dengan pecahan atau

prosentase.

Contoh:

iv. Grafik gambar

Grafik gambar menggunakan simbol-simbol gambar

sederhana. Jumlah simbol gambar tersebut menggambarkan

data kuantitatif. Selain dapat menunjukkan perbandingan dalam

bentuk yang jelas dan singkat grafik gambar juga mudah dibaca

karena menggunakan gambar-gambar tersebut.

Contoh:

f. Kartun

Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah

suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk

menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu

sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

Kemampuanya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi

sikap maupun tigkah laku. Jika kartun mengena, pesan yang besar bisa

disajikam secara ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan.

Contoh:

g. Poster

Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan

tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi

tingkah orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat diatas kertas, kain,

batang kayu, seng, di pohon, di tepi jalan, dinding, di majalah.

Ukuranya bermacam-macam tergantung kebutuhan. Secara umum

poster yang baik hendaknya :

Sederhana

Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.

Berwarna

Slogannya ringkas dan mengena

Tulisannya jelas

Motif dan desain bervariasi

h. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-

data lokasi. Tetapi secara khusus peta dan globe tersebut

memberikan informasi tentang :

o Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-

gunung, dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya.

o Tempat– tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain.

o Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya

populasi atau pola bahasa/adat istiadat

o Data-data ekonomi seperti misalnya pertanian, industri atau

perdagangan internasional.

Kelebihan penggunaan peta/globe sebagai media pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar adalah :

Memungkinkan siswa mengerti posisidari kesatuan politik,

daerah kepulauan, dll.

Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-

pengaruh geografis.

Peta dan globe sangat penting untuk mengkonkritkanpesan-pesan

yang abstrak.

i. Papan Flanel / Flannel Board

Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk

menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan

berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar

yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah

sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas rendah

sekolah dasar atau kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk

menempel huruf dan angka-angka. Karena penyajiannya yang

seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel

dapat membuat sajian lebih efisien.

j. Papan Buletin (Bulletin Board)

Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain

flanel melainkan langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan.

Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan

untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Berbagai jenis

media grafis dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.

Selain itujuga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan

anak, berita, feature, dan sebagainya.

B. Media Pembelajaran Berbasis ICT

1. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis ICT

Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang

digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan

teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar

(guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling bertatap muka

(bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan

konvensional, mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi

(internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut

komputer.

2. Unsur Pengembangan Pembelajaran ICT

Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran

berbasis ICT, adalah:

a. Internet

Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan

berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul

model – model e-learning, distance learning, web base learning,

dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan

jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat

akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi

pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar

selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan

pendidikan berbasis TI tersedia akses internet.

Saat ini wilayah Indonesia yang terjangkau jaringan

internet semakin meluas hal ini sebagai dampak dari

perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai

dari jaringan telpon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom,

leased line ISP, sampai dengan komunikasi melalui GPRS, 3G,

HSDPA dengan memanfaatan  modem GSM dan CDMA dari

provider seluler adalah sederetan teknologi yang dapa digunakan

untuk akses internet. Dengan kata lain, saat ini tersedia banyak

pilihan teknologi untuk melakukan koneksi pada jaringan

global.

Menurut Haughey, (1998) dalam Suhariyanto,

mengungkapkan bahwa pemanfaatan internet dalam media

pembelajaran dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu :

1) Web Course, yaitu:

Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran,

di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi,

penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan

melalui internet. Bentuk ini tidak memerlukan tatap muka

baik untuk pembelajaran maupun evaluasi dan ujian. Proses

pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan e-

mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.

Bentuk ini juga biasa digunakan untuk pembelajaran jarak

jauh (distance education / learning). Aplikasi bentuk ini

antara lainVirtual campus / university.

2) Web Centric Course, yaitu:

Sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi,

penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet,

sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan

dilakukan secara tatap muka. Dalam bentuk ini presentasi

tatap muka lebih sedikit dibandingkan penggunaan internet.

Pusat kegiatan pembelajaran bergeser dari kegiatan kelas

melalui kegiatan melalui internet. Sama dengan web course

siswa dan guru terpisah, tetapi ada waktu – waktu yang telah

ditetapkan mereka bertatap muka. Bentuk ini banyak

diterapkan di perguruan tinggi – perguruan tinggi yang

menerapkan sistem belajar off campus.

3) Web Enhanced Course, yaitu

Pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk

menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di

kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan istilah web lite course,

karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di

kelas. Bentuk ini lebih dominan kegiatan tatap muka

dibanding penggunaan internet sebagai media pembelajaran.

Bentuk ini dirujuk sebagai langkah awal untuk

menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum

menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara

lebih kompleks.

b. Intranet

Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami

suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai

media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir

sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu

kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model – model

pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah

dan lebih murah dijalankan pada intranet. Menurut penulis, pada

kondisi – kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan

tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.

c. Mobile Phone

Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan

menggunakan media telepon seluler, hal ini dapat dilakukan

karena kemajuan teknologi telepon seluler yang

pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran,

mengikuti pembelajaran melalui telepon seluler. Begitu

canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan

istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-

learning (mobile learning).

d. CD – ROM / Flash Disk

Media CD – ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan

apabila koneksi jaringan internet / intranet tidak tersedia. Materi

pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka

pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD – ROM / flash

disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling

sederhana dan paling murah.

Berikut ini adalah contoh software dan kegunaannya:

1. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan

tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.

2. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide

presentasi, mempunyai kemampuan menampilkan teks,

suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif

dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.

3. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan

untuk membuat media yang berupa grafik, maupun untuk

membuat simulasi.

4. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS

Paint, Correl Draw, dll.

5. Software pengolah video seperti MS Movie Maker,

VideoLiead, dll.

6. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder.

7. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia

Flash.

8. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual

Basic, Java, dll.

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Berbasis ICT

Internet and Communication Technology (ICT) memilliki

tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,

yaitu

1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), untuk membantu

pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata.

2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science).

3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk

pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai

sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk

menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam

hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang

berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmitter, dan

evaluator.

Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi / ICT memiliki

tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan

substitusi (Riyana, 2008).

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik

(1994:15) merinci tentang fungsi media pembelajaran sebagai

berikut:

1. Meletakkan dasar – dasar yang konkret untuk berpikir.

2. Memperbesar perhatian siswa.

3. Meletakkan dasar – dasar yang penting untuk perkembangan

belajar.

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

5. Menumbuhkan pemikiran  yang teratur dan kontinu.

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan

cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih

banyak dalam belajar.

Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat

media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai

dan mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi , tidak semata – mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata – kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan mengajar pada setiap jam

pelajaran.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,

memerankan dan lain-lain.

Moldstad (dalam Harsya W Bachtiar, 1984) menyatakan

bahwa media pembelajaran berbasis ICT dalam proses pembelajaran

akan dapat menimbulkan kondisi – kondisi positif, seperti :

1. Belajar lebih banyak terjadi jika media diintegrasikan dengan

program instruksional yang tradisional.

2. Jumlah belajar yang setara sering dapat tercapai dalam waktu

yang lebih singkat dengan menggunakan teknologi

instruksional.

3. Program instruksional dengan menggunakan berbagai media

yang didasarkan pada suatu pendekatan sistem, seringkali

memudahkan siswa dalam belajar secara lebih efektif.

4. Program – program multimedia dan atau tutorial audio untuk

pembelajaran biasanya lebih disukai siswa bila dibandingkan

dengan pengajaran tradisional.

Secara umum, manfaat penggunaan media pembelajaran

berbasis ICT, yaitu :

1. Materi abstrak.

2. Kekuatan Hypertext.

3. Penggambaran ulang objek belajar dan pola pikir siswa.

4. Meningkatkan retensi / daya ingat siswa dengan belajar secara

multimedia.

5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga.

6. Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat,

kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

7. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

8. Pembelajaran dapat lebih menarik.

9. Waktu pelaksanaan dapat diperpendek.

10. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan

dimanapun diperlukan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas

pembelajaran melalui pemanfaatan ICT. Selain fungsinya sebagai

alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat

dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang

dipercaya dapat (Elang Krisnadi, 2009):

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran.

3. Mengurangi biaya pendidikan.

4. Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT.

5. Mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang

diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti.

Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup:

1. ICT sebagai alat bantu atau media pembelajaran.

2. ICT sebagai sarana / tempat belajar.

3. ICT sebagai sumber belajar.

4. ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme.

4. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Berbasis ICT

Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT

adalah sebagai berikut :

1. Efektif dan efisien.

Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari

teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar meliputi

pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu

maupun biaya.

2. Optimal.

Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran

menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya.

Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan,

kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.

3. Menarik.

Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan

lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih.

Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing

keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan

kontra produktif untuk pembelajaran.

4. Merangsang daya kratifitas berpikir pelajar.

Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar

mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang

terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai

kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang

mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai

kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan

permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan

yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang

berkreativitas rendah.

5. Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT

Beberapa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi

dalam pengembangan pembelajaran yang dapat dikembangkan

antara lain:

1. Media Audio

Media audio merupakan media yang berkaitan dengan

indera pendengaran. Seperti : Radio, Alat Perekam Pita

Makhnetik, Laboratorium bahasa

2. Media Proyeksi diam

Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan

media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan

visual. Contohnya : Film Bingkai, Film Rangkai, Media

Transparansi, Proyektor tak Tembus Pandang, Mikrofis, Film,

Fil Gelang, Televisi, Video, Permainan dan simulasi.

3. Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer yaitu penggunaan

komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan

pengajaran. Penggunaan komputer secara langsung dengan

peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan

latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik.

Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk powerpoint atau CD

pembelajaran interaktif.

Pembelajaran berbasis computer merupakan program

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran)

berupa program komputer yang berisi tentang judul, tujuan,

materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

4. E – learning

Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi /

terpadu dengan menggunakan jaringan internet (network),

intranet (LAN), atau ekstranet (WAN) sebagai pengantar

materi, interaksi atau fasilitas. Blended E-Learning disebut juga

online learning. Pada pembelajaran model ini pembelajaran

dapat disajikan dalam format:

a. E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam

pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail).

b. Mailing List/grup diskusi, bisa menggunakan fasilitas e-

mail atau fasilitas jejaring sosial seperti facebook atau

twitter.

c. Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat

mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah

pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang

dipelajari.

d. Pembelajaran interaktif melalui web / blog.

e. Interactive Conferencing berupa pembelajaran langsung

jarak jauh.

5. Pembelajaran berbasis web

Sekolah harus menyediakan/membuat website sekolah

yang diantaranya berisi materi – materi pelajaran. Setiap

pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran

yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran

dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan

tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat

memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta

didik.

6. Penilaian berbasis TIK

Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan

pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan dan

integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu

perlu dikembangkan penilaian berbasis komputer yang bisa

diakses oleh peserta didik, pengajar dan orang tua.

7. Perpustakaan online

Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku –

buku pelajaran dan buku – buku referensi yang lengkap. Buku –

buku tersebut biasanya ada di perpustakaan sekolah. Semakin

banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang

memanfaatkan perpustakaan, membutuhkan manajemen

perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan

perpustakaan berbasis komputer adalah perpustakaan online.

Perpustakaan online adalah fasilitas perpustakaan dalam dunia

digital yang ada di internet yang memungkinkan seorang

pencari informasi dapat mengakses ke segala sumber ilmu

pengetahuan dengan cara yang mudah tanpa adanya batasan

waktu dan jarak.

6. Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran yang Menggunakan

ICT / TIK

Seiring berkembangnya zaman, ICT / TIK semakin

digunakan di dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT /

TIK dirasa membawa keuntungan baik bagi pengajar maupun

pelajar, keuntungan atau dampak positif dari pembelajaran yang

menggunakan ICT / TIK tersebut antara lain adalah :

a. Pelajar jadi lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan

pelajar lebih suka praktek dibandingkan teori.

b. Pengajar jadi lebih mudah mengajar dan mudah menyampaikan

materi dengan membuat presentasi – presentasi.

c. Bagi pelajar maupun pengajar, pemberian dan penerimaan

materi atau tugas tidak harus bertatap muka, jadi jika pengajar

berhalangan hadir tetap dapat member tugas atau materi melalui

e – mail.

d. Dalam membuat laporan, baik bagi pelajar maupun pengajar

jadi lebih mudah karena jika memakai computer akan mudah

dikoreksi jika ada kesalahan.

e. Dalam belajar, baik pengajar maupun pelajar akan lebih mudah

mencari sumber karena adanya internet.

f. Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK bisa dibuat lebih

menarik, misalnya dengan memunculkan gambar atau suara

sehingga pelajar lebih antusias untuk belajar.

Segala sesuatu pasti ada dampak positif dan negatif, tidak

terkecuali pembelajaran yang menggunakan ICT / TIK,

diantaranya:

a. Pembelajaran yang menggunakan ICT / TIK hanya bisa

dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah

yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan

kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar

yang sudah sering menggunakan ICT / TIK.

b. Setiap pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam

pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya

harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang

dalam kondisi baik hanya sebagian, akan ada siswa yang hanya

menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan

komputer.

c. Dalam pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antusias dalam

penerimaan materi sering kali lebih suka main game selama

pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak

menerima materi yang diajarkan.

d. Dalam pembelajaran yang menggunakan internet yang tidak

dibatasi, sering kali pelajar menggunakan internet bukan untuk

keperluan belajar, misalnya membuka situs youtube untuk

menonton video dalam proses belajar.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN ICT

Kelebihan dari pembelajaran berbasis ICT :

1. Melaui ICT, gambar – gambar dapat lebih mudah digunakan dalam proses

mengajar dan memperbaiki daya ingat dari para murid.

2. Melalui ICT, para pengajar dapat dengan mudah menjelaskan instruksi –

instruksi yang rumit dan memastikan pemahaman dari para murid.

3. Melalui ICT, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat

proses belajar mengajar lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki

tingkat kehadiran dan juga konsentrasi dari para peserta didik.

Kekurangan dari pembelajaran berbasi ICT :

1. Permasalahan dalam pengaturan dan pengoprasian dari alat tersebut.

2. Terlalu mahal untuk dimiliki.

3. Kesulitan untuk para pengajar dengan pengalaman yang sangat minim

dalam penggunaan alat ICT.

4. Sering terjadi penyalahgunaan teknologi

DAFTAR PUSTAKA

http://sulistyoriniwng.blogspot.com/2012/07/konsep-dasar-media-

pembelajaran.html (diakses tanggal 15 September 2013, pukul 21:56)

Suhariyanto.2009. Makalah Pembelajaran Berbasis ICT, (FKIP UNILA, 2009)

hal.17-16

Pratama,Dinar. 2011. Makalah Media Belajar Berbasis ICT.(Pascasarjana

UNJ)

Pambudi, Muhammad Nasir.2013.Makalah Model Pembelajaran Berbasis ICT

I. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Kasrori, Jusuf, dkk. 1995. “Media Pengajaran Pengelolaan Kelas Pengajaran

Remidi”. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

Sadiman, Arif S. 1984. “Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, Dan

Pemanfaatannya”. Jakarta: Rajagrafindo Persada.