Prinsip-prisip Pajak 2010

20
1 FL. SURATNO Bandung, Tahun 2010

description

pajak prinsip-prinsip 2010

Transcript of Prinsip-prisip Pajak 2010

Page 1: Prinsip-prisip Pajak 2010

1

FL. SURATNO Bandung, Tahun 2010

Page 2: Prinsip-prisip Pajak 2010

2

Pengertian Pajak - 1

Pajak menurut Prof.DR. P.J.A.Adriani, adalah:Iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak dapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan

Pajak menurut Prof. DR. Rochmad Soemitro SH, adalah:Peralihan kekayaan dari sektor swasta ke sektor publik

(iuran rakyat kepada kas negara), berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan, dengan tidak mendapatkan jasa imbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum dan digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau mencegah untuk mencapai tujuan yang ada diluar bidang keuangan negara

Pajak menurut DR. Soeparman Soemahamidjaja, adalah:

Iuran wajib berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum

Page 3: Prinsip-prisip Pajak 2010

3

Pengertian Pajak - 2

Pajak menurut Drs.Tulis S. Meliana, adalah:Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan pembangunan nasional

Pajak menurut UU KUP Pasal 1 ayat 1 adalah:Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-berasnya kemakmuran rakyat

Page 4: Prinsip-prisip Pajak 2010

4

Jadi ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontra prestasi individual oleh pemerintah

3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat susplus, dipergunakan untuk membiayai public invesment (pembangunan nasional)

5. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu regulerent (mengatur)

Page 5: Prinsip-prisip Pajak 2010

5

Dari definisi pajak disimpulkan 1. Pajak ditinjau dari segi ekonomi:

a. Segi Makro Ekonomi : merupakan income masyarakat (negara) tanpa menimbulkan kewajiban negara kepada Wajib Pajak

b. Segi Mikro Ekonomi : mengurangi income individu, mengurangi daya beli seseorang, mengurangi kesejahteraan individu dan mengubah pola hidup Wajib Pajak

2. Pajak ditinjau dari segi hukum:Pajak adalah perikatan yang timbul karena undang-undang yang wajib dipenuhi untuk membayar sejumlah uang ke kas negara, yang dapat dipaksakanm tanpa mendapat imbalan langsung, yang digunakan untuk biaya penyelenggaran negara (rutin dan pembangunan), yang dapat mendorong / menghambat untuk mencapai tujuan diluar bidang keuangan (IPOLEKSOSBUDTEKHANKAM)

Page 6: Prinsip-prisip Pajak 2010

6

PENERIMAAN NEGARA SELAIN PAJAK A.L:1. Bea Masuk adalah bea yang

dikenakan atau dipungut atas barang dan atau jasa tertentu yang dimasukkan ke dalam daerah pabean menurut tarif yang berlaku

2. Bea Keluar adalah bea yang dikenakan atau dipungut atas barang dan atau jasa tertentu yang yang keluar dari daerah pabean menurut tarif yang berlaku

3. Cukai adalah pungutan yang dikenakan kepada barang tertentu menurut tarif yang berlaku

4. Retribusi adalah iuran yang dipungut oleh pemerintah daerah (Kabupaten / Kota) sebagai balas jasa atas fasilitas yang telah disediakan pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan

Page 7: Prinsip-prisip Pajak 2010

7

TINJAUAN PAJAK BERBAGAI ASPEK1. Aspek Ekonomi

Pajak dapat digunakan untuk mengarahkan pada dukungan kenaikan pendapatan masyarakat melalui distribusi atas penerimaan pajak, antara lain melalui pembangunan prasarana ekonomi baik yang bersifat phisik maupun abtrak

2. Aspek hukumPajak diatur dengan undang-undang (Pasal 23A Amandemen UUD 1945), maka merupakan kelengkapan pemerintah untuk dapat menegakkan law enforcement di bidang perpajakan melalui sanksi-sanksi hukum terhadap wajib pajak lalai atau sengaja tidak menunaikan kewajibannya membayar pajak

3. Aspek KeuanganPajak sebagai primadona penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan, yang ditandai adanya indikator tax ratio (perbandingan antara penerimaan pajak dengan jumlah produk domestik bruto / PDB)

4. Aspek SosiologiSasaran pajak adalah untuk memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara merata dengan melakukan pembangunan di berbagai sektor

Page 8: Prinsip-prisip Pajak 2010

8

PERLAWANAN TERHADAP PAJAK

1. Perlawanan Pasif berupa hambatan yang mempersulit pemungutan pajak dan mempunyai hubungan erat dengan struktur ekonomi

2. Perlawanan Aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah (fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak

Page 9: Prinsip-prisip Pajak 2010

9

PERSYARATAN UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

1. Syarat Yuridis Menegakkan keadilan (jelas, tegas hak dan kewajiban dan sanksi)

2. Syarat Ekonomis Tidak memberatkan Wajib Pajak dan tidak menghambat arus barang dan modal

3. Syarat Finansial Mencukupi / mendukung pengaluaran negara dan biaya pungutan tidak terlampau besar

Page 10: Prinsip-prisip Pajak 2010

10

Persyaratan Undang-undang Perpajakan menurut Adam Smith (Wealth of Nation –1776)

1. Equality dan Equity Kesamaan dan Keadilan

2. Certainty Kepastian

3. Convenience of Payment Dipungut saat yang tepat

4. Economic of Collection Biaya < Hasil

Page 11: Prinsip-prisip Pajak 2010

11

AZAS (PERSYARATAN) KEADILAN PEMUNGUTAN PAJAK

1. Menurut Richard A Musgrave dan Peggy B Musgrave:

1. Benefit Principle membayar pajak sejalan dengan manfaat yang dinikmatinya dari pemerintah (Revenue and Expenditure Approach)

2. Ability Principle pembebanan pajak atas dasar kemampuan membayar

2. Menurut Dr. Mansury:a. Keadilan Horisontal tanpa

membedakan jenis atau sumber penghasilan (definisi penghasilan, globality, net income, personal exemption dan equal treatment for the equals)

b. Keadilan Vertical orang dalam kondisi yang sama dikenakan pajak yang sama demikian sebaliknya (progression dan unequal treatment for the unequals)

Page 12: Prinsip-prisip Pajak 2010

12

PAJAK TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PANCASILA

1. SILA PERTAMA (Ketuhanan Yang Maha Esa)Orang beriman harus membayar zakat, warga negara membayar pajak untuk kepentingan masyarakat umum / orang miskin tanpa imbalan langsung

2. SILA KEDUA (Kemanusiaan yang adil dan beradap)Ditekankan sikap tepa selira, pungutan pajak disesuaikan dengan daya pikul seseorang dan tidak ada diskriminasi serta diperlakukan secara manusiawi setiap wajib pajak

3. SILA KETIGA (Persatuan Indonesia)Pajak merupakan alat pemeersatu bangsa dan pajak untuk membiayai pembangunan bangsa sekaligus untuk kelangsungan dan kesinambungan hidup bangsa

4. SILA KEEMPAT (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawarahan dan perwakilan)Dewan Perwakilan Rakyat (yang dipilih sendiri oleh rakyat) dapat melakukan pengendalian pajak (keuangan) melalui pembuatan dan pelaksanaan undang-undang perpajakan

5. SILA KELIMA (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)Pajak untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat umum, bukan hanya pembayar pajak

Page 13: Prinsip-prisip Pajak 2010

13

DASAR HUKUM PERPAJAKAN1. Pancasila Falsafah Pajak2. Amandemen UUD 1945 pasal 23A

Falsafah Pajak3. Undang-undang Perpajakan

a. UU No 6/1983 UU No 9/1994 UU No 16/2000 UU No.28/2007 KUPb. UU No 7/1983 UU No 7/1991 UU No

10/1994 UU No 17/2000 PPh c. UU No 8/1983 UU No 11/1994 UU No

18/2000 PPN & PPn BMd. UU No 12/1985 UU No 12/1994 PBBe. UU No 13/1985 Bea Meterai (BM)f. UU No 17/1997 UU No

14/2002Pengadilan Pajakg. UU No 18/1987 UU No 34/2000 PD &

PRh. UU No 19/1997 UU No 19/2000 PPSPi. UU No 20/1997 PNBP (Penerimaan

Negara Bukan Pajak)j. UU No 21/1997 UU No 20/2000

BPHTB

3. PP, INPRES, KEPMEN, KEP DIRJEN , KEP.KPP

4. Peraturan Daerah, Kep Gubernur, Kep. Bupati / Walikota

Page 14: Prinsip-prisip Pajak 2010

14

HUKUM PAJAK

Hukum Pajak adalah kumpulan

peraturan yang mengatur hubungan

Pemerintah dan Wajib Pajak, Subyek

dan Obyek Pajak, Timbulnya

Kewajiban, Cara Perhitungan,

Pembayaran, Sanksi, Dan sebagainya

JENIS HUKUM PAJAK

1. Materiil Keadaan, perbuatan, dan peristiwa (Obyek, Subyek dan Ketentuan Umum

2. Formil Tata cara penetapan utang pajak, hak fiskus, hak & kewajiban Wajib Pajak dan Pengawasan Pemerintah serta pemeriksaan Pajak

Page 15: Prinsip-prisip Pajak 2010

15

TEORI DASAR PEMUNGUTAN PAJAK1. Falsafah Hukum

• Teori Asuransi identik premi asuransi Kurang tepat lagi

• Teori Kepentingan dibayar oleh pihak yang berkepentingan Kurang tepat lagi

• Teori Gaya Pikul Sesuai dengan kemampuan gaya pikul seseorang (perlindungan) Masih relevan

• Teori Daya Beli Sesuai dengan kemampuan pembelinya (fungsi mengatur) Masih relevan

• Teori Bakti Membuktikan tanda baktinya terhadap negara Masih relevan

2. Yuridis Pasal 23 A Amandemen UUD 1945

3. Ekonomis Tidak menghambat kelancaran ekonomi

Page 16: Prinsip-prisip Pajak 2010

16

ASAS PEMUNGUTAN PAJAK1. Dimisili Tempat Wajib Pajak tinggal

(Domisili)2. Kebangsaan Kebangsaan Wajib Pajak3. Sumber Obyek pajak bersumber darimana

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK1. Siapa yang menentukan pajak terutang

a. Self assessement system Menghitung, menetapkan, membayar dan melaporkan sendiri oleh Wajib Pajakb. Official assessement system Aparat

perpajakan yang aktif menghitung dan menetapkan pajak

c. With Holding system Pemotongan pajak dengan bantuan pihak ketiga dalam

menghitung dan menetapkan pajak terutang

2. Cara menentukan besarnya pajaka. Stelsel Riil Atas dasar penghasilan nyata akhir periodb. Stelsel Fiktif Atas daras perkiraan

penghasilanc. Stelsel Campuran Gabungan stelsel riil dan stelsel fiktif

Page 17: Prinsip-prisip Pajak 2010

17

TARIF PAJAK1. STRUKTUR TARIF PAJAK

a. Proporsional prosentase tetap

b. Progresif prosentase semakin meningkat dengan peningkatan obyek pajakc. Degresif prosentase semakin menurun dengan peningkatan obyek pajakd. Tetap Dengan jumlah yang tetap, walaupun obyek pajak

berubah-ubah2. POLA TARIF PAJAK

a. Tarif Marginal adalah prosentase tarif berlaku untuk suatu kenaikan dasar pengenaan

pajakb. Tarif Efektif adalah prosentase tarif berlaku atas dasar pengenaan pajak tertentu

Page 18: Prinsip-prisip Pajak 2010

18

FUNGSI PAJAK

1. Bugedter Sumber untuk memasukkan uang ke kas negara

2. Regulerend (Mengatur) alat untuk mencapai tujuan tertentu diluar bidang keuangan (menggerakkan perekonomian nasional yang produktif) meliputi IPOLEKSOSBUDTEKHAN-KAM

Page 19: Prinsip-prisip Pajak 2010

19

PENGGOLONGAN PAJAK1. Pembagian atas dasar golongannya

a. Pajak Langsung Langsung dibayar / dipikul Wajib Pajak PPh- Harus dibayar langsung Wajib Pajak- Dibayar periodik- Tidak bisa dilimpahkan kepada pihak

lainb. Pajak Tidak Langsung Tidak langsung dipungut kepada Wajib Pajak PPN

- Dikenakan adanya peristiwa- Dapat dilimpahkan kepada oranmg

lain (Destinaris pajak)- Dapat menaikan harga

2. Pembagian atas dasar kewenangan memunguta. Pajak Negara (Pajak Pusat) dipungut oleh Pemerintah Pusat PPh, PPN & PPn BM, PBB, BM, BPHTBb. Pajak Daerah (Pajak Lokal) Dipungut oleh Pemerintah Daerah PKB, BBNKB, P Reklame, P Hiburan, P Parkir

3. Pembagian atas dasar Sifatnyaa. Pajak Subyektif (bersifat perorangan) PPhb. Pajak Obyektif (bersifat kebendaan /

obyektif) PPN & PPn BM

Page 20: Prinsip-prisip Pajak 2010

20

TIMBULNYA UTANG PAJAK

1. Faham Materiil (Konsep Undang-undang)

a. Perbuatan BBNKB

b. Keadaan PPh, PBB

c. Peristiwa PPN

2. Faham Formal (Tertuang dalam ketetapan fiskus)

BERAKHIRNYA UTANG PAJAK

1. Pembayaran

2. Kompensasi

3. Pembebasan

4. Daluwarsa

5. Penghapusan