Prinsip Motivasi Kerja

10
TEORI MOTIVASI KERJA Definisi motivasi Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu. " Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada . Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku ke arah tujuan." (Koontz, 1990:115) Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Adapun beberapa pengertian motivasi adalah sebagai berikut: "Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu." (Manullang, 1982:76) "Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force 1

Transcript of Prinsip Motivasi Kerja

Page 1: Prinsip Motivasi Kerja

TEORI MOTIVASI KERJA

Definisi motivasi

Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga

dalam motivasi mereka melakukan hal itu. " Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya

motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang

mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku ke arah

tujuan." (Koontz, 1990:115)

Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan

organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka

haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang

menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan

cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Adapun beberapa pengertian motivasi adalah

sebagai berikut:

"Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan

dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak

dengan cara tertentu." (Manullang, 1982:76)

"Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu

driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu

mempunyai tujuan tertentu." (As'ad, 1995:45)

Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada

para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan

organisasi secara efisien." (Sarwoto, 1983:135)

Dari ketiga definisi tentang motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah

suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk

memperoleh kepuasan dari apa yang dibutuhkannya. Dalam memotivasi karyawan, manager

1

Page 2: Prinsip Motivasi Kerja

harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan  sehingga karyawan mau

bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan. 

Teori tentang motivasi

a. Teori Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki Kebutuhan"

yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia

berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga

kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow

dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs)

Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu.

2) Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs)

Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan

aman yang menyangkut masa depan karyawan.

3) Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs)

a) Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja

b) Kebutuhan akan perasaan dihormati

c) Kebutuhan untuk bisa berprestasi

d) Kebutuhan untuk bisa ikut serta

4) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)

Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dan

keyakinan akan diri sendiri.

5) Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi

orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya. (Koontz,

1990:121)

2

Page 3: Prinsip Motivasi Kerja

b. Teori Dua Faktor Herzberg

Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor motivasi yaitu:

1) Hygiene Factors, yang meliputi gaji , kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi

kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.

2) Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan,

pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.

(Koontz, 1990:123)

c. Teori Kebutuhan ERG Alderfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang

dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan

pokok manusia: 

1) Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup

sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan

fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg.

2) RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksi

dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari

Maslowdanhygiene factors dari Herzberg.

3) Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorong

seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau

lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan

motivation factors dari Herzberg.(Koontz, 1990:121)

d. Teori Motivasi Ekspektansi

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang

akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka

yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. (Koontz,

1990:123)

3

Page 4: Prinsip Motivasi Kerja

e. Teori Motivasi Klasik

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja

hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang

akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak

sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. (Griffin, 1998:259) 

f. Teori X dan Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja yaitu X

dan Y.

1) Teori X, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja

sama.

2) Teori Y, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada

perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. (Griffin,

1998:260)

4

Page 5: Prinsip Motivasi Kerja

PRINSIP – PRINSIP MOTIVASI KERJA

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 100) terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi

kerja pegawai yaitu :

1. Prinsip partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi

dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.

2. Prinsip Komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian

tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.

3. Prinsip mengakui andil bawahan

Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai ) mempunyai andil di dalam usaha

pencapaian tujuan.Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi

kerjanya.

4. Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk

sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan

membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh pemimpin.

5. Prinsip memberi perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang di inginkan pegawai bawahan, akan

memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan pemimpin.

5

Page 6: Prinsip Motivasi Kerja

1. Motivasi Kerja (Y1)

Motivasi Kerja adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau

mengerjakan suatu tugas atau kegiatan dengan sebaik – baiknya agar mencapai prestasi yang

tinggi. Indikator dalam penelitian ini yaitu:

a. Kebutuhan Eksistensi (Existence Needs) (Y1.1)

Terpenuhinya k ebutuhan akan sandang/pangan .

Terwujudnya rasa aman/nyaman dalam bekerja .

Adanya perlindungan apabila terjadi kecelakaan kerja

b. Kebutuhan Keterkaitan (Relatedness Needs) (Y1.2)

Adanya hubungan kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan dalam

menjalankan tugas

Adanya hubungan kerja sama yang baik antara teman sekerja dalam tugas .

c. Kebutuhan Pertumbuhan (Growth Needs) (Y1.3)

Adanya kesempatan memberikan masukan untuk kemajuan organisasi .

Penghargaan yang layak atas kinerja .

2. Kinerja (Y2)

Kinerja ialah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan pegawai untuk

mengerjakan pekerjaannya hingga optimal atau prestasi yang dicapai pegawai Badan Pertanahan

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan hasil yang lebih meningkat daripada prestasi sebelumnya.

( Elisabet Siahaan;2007).Miner (1988) dalam Natsir (2003 : 48), Martoyo (2000:97). Indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah :

a Kualitas kerja (Y2.1) yaitu penilaian responden terhadap sejauh mana proses atau hasil

peleksanaan tugas/pekerjaan yang diberikan mendekati tujuan/target yang telah

ditentukan dilihat dari sisi ketelitian kerja, kerapian kerja, keterampilan dan kecakapan

kerja..

Adapaun item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Mempunyai ketelitian dalam bekerja sehingga tingkat kesalahan rendah.

2. Hasil dari pekerjaan yang dilakukan pegawai dengan mutu terbaik.

6

Page 7: Prinsip Motivasi Kerja

b. Kuantitas kerja (Y2.2) penilaian responden terhadap sejauh mana proses atau hasil

peleksanaan tugas/pekerjaan yang diberikan mendekati tujuan/target yang telah ditentukan

dilihat dari sisi jumlah yang dihasilkan dalam melaksanakan pekerjaan. Adapaun item

pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Jumlah pekerjaan rutin yang diselesaikan berdasarkan target.

2. Jumlah pekerjaan tambahan yang diselesaikan berdasarkan target.

c. Kemampuan kerja (Y2.3) adalahpenilaian responden dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi, kemampuan untuk kerja sama serta kemampuan untuk menghadapi tantangan dalam

tugas yang diemban. Adapun item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Adanya pemahaman yang baik dan benar serta kepandaian, keahlian dan keterampilan

melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugas pokok d an fungsi.

2. Kecepatan dan ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan

kemampuan menghadirkan alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan

pekerjaan.

d. Tanggung jawab (Y2.4)adalah peneilaian responden terhadap kesiapan/kesanggupan dalam

melaksanakan pekerjaan/tugas dan tanggung jawab. Adapun item pertanyaan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab dalam

tugas pokok dan fungsinya.

2. Beban kerja yang diberikan organisasi telah sesuai dengan kemampuan kerja pegawai.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2202460-pengertian-

motivasi-kerja/#ixzz27aYnOrwn

7