Prinsip Kerja Inverter

download Prinsip Kerja Inverter

of 7

Transcript of Prinsip Kerja Inverter

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    1/7

    2.1 Prinsip Kerja Inverter2.1.1 Inverter 1 Fasa

    Pada dasarnya inverter merupakan sebuah alat yang membuat tegangan bolak-balik dari

    tegangan searah dengan cara pembentukan gelombang tegangan. Namun gelombang tegangan

    yang terbentuk dari inverter tidak berbentuk sinusoida melainkan berbentuk gelombang dengan

    persegi. Pembentukan tegangan AC tersebut dilakukan dengan menggunakan dua pasang saklar.

    Berikut ini merupakan gambar yang akan menerangkan prinsip kerja inverter dalam

    pembentukan gelombang tegangan persegi.

    -

    +

    S1

    S2

    S3

    S4

    Beban

    A B

    V

    V

    Gambar 2.2 Prinsip kerja inverter 1 Phasa

    Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk menghasilkan arus bolak-balik, maka kerja

    saklar S1 sampai S4 yang disuplay oleh tegangan dc harus bergantian. Lalu bagaimanakah

    gelombang tegangan tersebut dapat terbentuk dari keempat buah saklar tersebut? Ketika saklar

    S1 dan S4 hidup maka arus akan mengalir dari titik A ke titik B sehingga terbentuklah tegangan

    positif. Setelah itu gentian saklar S2 dan S3 yang hidup dan arus akan mengalir dari tiitk B ke

    titik A sehingga terbentuklah tegangan negative.

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    2/7

    0

    +

    -

    S1 dan S4 On

    S2 dan S3 OnWaktu

    0

    +

    -

    S1 dan S4 On

    S2 dan S3 OnWaktu

    0,5 detik 0,5 detik

    Pembentukan gelombang hasil ON-OFF keempat saklar tersebut dapat terlihat dari gambar

    berikut:

    Gambar 2.3 Bentuk gelombang tegangan

    Dengan mengubah arah arus yang mengalir ke beban (pada periode pertama arus mengalir dari

    titik A ke titik B dan pada periode kedua arus mengalir dari B ke A) maka akan didapatkan

    bentuk gelombang arus bolak-balik. Lalu bagaimana inverter dapat mengatur frekuensi

    keluarannya? Inverter mengatur frekuensi keluarnnya dengan cara mengatur waktu ON-OFF

    saklar-saklarnya. Sebagai contoh apabila S1 dan S4 ON selama 0,5 detik begitu juga dengan S2

    dan S3 secara berganti-gantian maka akan dihasilkan gelombang bolak-balik dengan frekunsi 1

    Hz. Pada dasarnya saklar S1-S4 dan S2-S3 dihidupkan dengan jangka waktu yang sama. Jadi

    apabila dalam satu periode To = 1 detik, maka S1-S4 ON selama 0,5 detik dan S2-S3 ON selam

    0,5 detik dan didapatkan frekuensi sebesar 1 Hz.

    Gambar 2.4 Bentuk gelombang tegangan AC dengan frekuensi 1 Hz

    Jika dalam satu periode tersebut dinyatakan pada T maka nilai frekuensi yang dihasilkan adalah

    (F):

    F = 1/T

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    3/7

    VDC

    WV

    U

    S6

    S5

    S4

    S3

    S2

    S1

    S1

    S2

    S3

    S4

    S5

    S6

    U-V

    V-W

    W-U

    0 60 120 180 240 300 360 420 480 540

    Dimana: F = Frekuensi (Hertz)

    T = Periode (detik)

    2.1.2 Inverter 3 fasaPada dasarnya prinsip kerja pada inverter 3 Phasa sama dengan inverter 1 phasa. Yaitu

    dengan mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang beragam. Dimana

    tegangan arus DC ini dihasilkan oleh sirkuit converter untuk kemudian diubah lagi menjadi arus

    AC oleh sirkuit inverter.

    Gambar 2.5 Sirkuit pada inverter

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    4/7

    Sirkuit Konverter Sirkuit InverterP

    N

    R

    S

    T

    D1 D2 D3

    D4 D5 D6

    TR1

    TR2

    TR3

    TR4

    TR5

    TR6

    U

    V

    W

    Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa inverter memiliki dua buah sirkut utama, yaitu sirkuit

    converter dan sirkuit inverter. Sirkuit converter berfungsi untuk mengubah daya komersial AC

    menjadi arus searah serta menghilangkan ripple akibat penyearahan yang akan dilakukan oleh

    dioda-dioda pada sirkuit converter ini dengan menggunakan kapasitor penghalus (C). Tegangan

    DC dari converter itu kemudian menjadi sumber tegangan untuk transistor-transistor pada sirkuit

    converter. Selain berfungsi untuk mengubah kembali tegangan DC menjadi tegangan AC

    kembali, transistor-transistor juga mempunyai fungsi utama untuk mengatur frekuensi keluaran

    inverter yang beragam.

    Gambar 2.6 Sirkuit dasar inverter 3 phasa dengan transistor

    Inverter juga memiliki saklar-saklar seperti pada inverter 1 phasa yakni untuk membentuk

    tegangan bolak-balik juga mengatur frekuensi keluaran inverter yaitu S1-S6. Namun pada

    aplikasinya saklar-saklar ini diganti dengan menggunakan enam buah transistor. Hal imi

    disebabkan karena saklar konversional memiliki banyak kerugian diantaranya adalah pada

    kecepatan perpindahan saklar. Apabila saklar berubah-ubah dengan kecepatan tidak konstan

    untuk setiap perubahan tegangan (dari positif ke negative), tentunya frekuensi yang dihasilkan

    akan tidak konstan pula. Setelah itu transistor dihidup-matikan untuk menjalankan motor.

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    5/7

    T1ON

    0 120 180 240 300 3606030 90 150 210 270 330

    T2ON

    vRO

    vSO

    vTO

    T4ON

    T5ON T5ON

    T3ON T3ONT6ON

    vRS

    vST

    vTR

    T2T4ON

    T1T5ON

    T2T6ON

    T5T3ONT5T3ON

    T6T1ON

    Hubungan antara tegangan inverter (VRO, VSO, VTO) dan tegangan output (VRS, VST,

    VTR) dapat diturunkan sebagai berikut:

    VRS = VRO-VSO

    VST = VSO-VTO

    VTR = VTO-VRO

    Tegangan phasa (VRN, VSN, VTN) diberikan oleh tegangan netral pada kumparan stator motor

    akan timbul tegangan relative terhadap titik nol inverter yaitu sebesar:

    VNO = VRO+VSO+VTO 0

    3

    Gambar dibawah ini menunjukan hubungan antara tegangan inverter serta urutan penyalaan.

    Pulsa-pulsa penyalaan yang identik dengan tegangan inverter adalah memiliki pilsa rate = 1

    dengan pengeseran phasa 120 derajat, duty cycle50 %.

    Gambar 2.7 Hubungan Tegangan Antara Phasa Inverter Dan Urutan Penyalaan

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    6/7

    TIPE SUMBER TEGANGAN

    SISTEM PAM SISTEM PWM

    PERKIRAAN GELOMBANG SINUS

    SISTEM PWM

    Sedangkan untuk tegangan per phasa inverter dapat diturunkan menjadi persamaan persamaan

    berikut :

    VRN = 1/3 VRO1/3 VSO -1/3 VTO

    VSN = 2/3 VSO1/3 VRO -1/3 VTO

    VTN = 2/3 VTO1/3 VSO -1/3 VRO

    2.2.3 Pengendalian Tegangan Inverter

    Dalam beberapa pemakain di industri, sering dikehendaki untuk mengendalikan tegangan

    keluaran Inverter. Terdapat beberapa teknik untuk mengendalikan tegangan keluaran Inverter

    seperti ditunjukan pada gambar 2.7.

    Gambar 2.8 Teknik Mengeluarkan Tegangan Keluaran Inverter

    Pada umumnya teknik yang sering dipakai adalah sistem PWM (Pulse Width

    Modulation), sistem kontrol yang berbeda-beda ini menghasilkan karakteristik motor yang

    berbeda pula (seperti getaran, suara, riak arus motor, respon torsi).

    Pada sistem PWM, beberapa pulsa hidup-mati dihasilkan dalam satu siklus dan lamanya

    juga beragam untuk mengubah-ubah tegangan output. Jumlah pulsa hidup-mati yang dihasilkan

    dalam satu detik disebut frekuensi pembawa. Pada sistem PWM ini, getaran motor dan

    kebisingan motor dari komponen frekuensi sebanding dengan frekuensi pembawa yang

    dihasilkan. Frekuensi pembawa dari sebuah Inverter bersuara akustik lebih rendah sangat tinggi,

    jadi pada Inverter dengan nilai frekuensi pembawa yang besar dapat menghaluskan suara bising

    dari motor listrik. Akan tetapi hal tersebut dapat membuat arus bocor yang terjadi antara motor

    dan Inverter menjadi lebih besar, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya arus lebih. Untuk

  • 8/12/2019 Prinsip Kerja Inverter

    7/7

    kondisi seperti ini, pemilihan penghantar kebocoran ke bumi / cara pembumian harus dilakukan

    dengan benar.