PRINSIP DASAR KEⅣrepository.unair.ac.id/87570/5/Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Kanker... · terapi...
Transcript of PRINSIP DASAR KEⅣrepository.unair.ac.id/87570/5/Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Kanker... · terapi...
-
ヽ
ヽ
PRINSIP DASAR KEⅣ 10TERAPIPADA KANER KEPALA DAN LEHER
Dr.Achmad Chusnu Romdhoni,dr.,Sp.T.H.T.K.L(K),FICSFakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
BAB IPENDAHT'LUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker kepa.la dan leher ters:asuk keto6*1 rumor yang bersifat heterogen yang meluasdari bibir ke esofagus bagian bawah- Kanker sel skuamosa adalah variasi histologi yangpalinE urnum dari kanker keoala dan leher yang jumlahnya sekrtar 9O-957o- Insiden kankerkepala dan leher masih terus mengalami peningkatan di dunia dengan angka kejadian % jutakasus pertahun. Di negara Amerika (United States) angka kejadiannya berkisar 55.07O kasusbaru pada kasus kanker kepala den leher yang :erjadi pada tahun 2ol4 yang mencapu 3?odari seluruh kasus kanker (Siegel R. et al..2ol4). Sedangkan di negara Eropa, sekitar139.um kasus baru kanker kepala dan leher per tahun (Gregoire y, et al..2olo)- Angkasun,ivaL rate (l tahun) pada kasus Lanker kepala dan teher di Eropa adalah sekiar 72go,scdangkan proporsi survival rau (5 tahun) pende:'ita kanker kepala dan leher hanya,42Voparla orar,g dewasa.
Kernoterapi merupakan salah saru pengobatan kanker dengan mengunakan obat-obatankhusus vang dapat membunuh scl kanker dalam tubuh. Beberapa tipe kanker dapat diobr:ihanya denqan kemoterapi, namun kadang-kadang kemoterapi digunakan dengan pengobatanlain yaitu radioterapi dan operasi- Kemoterapi diberikan dengan beberapa atasan yaitu karenakenoterapi merupakah cara terbaik unruk mengobati kanker. alzuan l:in adalah karena terapilain ridak cukuo untuk mel^rbunuh sel kanker. dan kemoterapi dapat memperpanjang usiahidup 1CI-IANGE Cancer Series, 2O16).
Perttlckat:rn nrultidisiplin seharusnva ciilakukan clalanr penanganan kankcr kepala danlelrer. Pcn-rilihan pengobatan pada kanker kepala dan leher tergantung pada lokasi tumor,perluesan penyakit atau tujuan untuk organ presert,atiott (Mehmet and Sercan, 2ol5).Pensqunlatt kernoterapi anti-neoplastik dibedakan berdasarkan kanker tersebut merupakan
-
24
kanker yang rekuren dan berdasarkan metastasisnya. Berdasarkan The Ameriun Joint
Committee on Camcer (AJCC) sekitar 3O-4{tVo pada kanker kepala dan leher stadium VII
biasanya diobati dengan single mod,aliry yaitu dengan radioterapi atau dengan tindalan
operasi (surgery) dengan }1asTl (olttcome) yang sama (Mehmet and Sercan, 2015). Namun'
pengobatan dengan single modalirl direkomendasikan pada pasien dengan stadium awal,
sedangkan pada menurut AJCC sekitar 6O7o stadium lanjut (IIl dan tV) ditangani denganmulti-modality-
Tujuan penggunaan kemoterapi Cengan multiniodality adalah meningkatkan cilre rate
pada pasien yang tidak Capet ditangani dengan tindakan operasi (inoperable)- Terdapat
beberapa agen kemoterapi yang telah menunjukkan aktivitas sebagai agen tunggal Calam
terapi kanker sel skuamosa yang telah terladi merastasis pada kanker kepala dan leh€r- tetapi
kemoterapi jenis platinum (plati:tLutt based cemotherapy) terdiri dari cisplain dan carboplatin
yang direkomendasikan menjadi pengobatan lini pertama pada kanker kepala lcher bersifat
rekuren atau metastasis dan incpet.tble (.Price KA, et ul.,2ol2 dan Pfister DC, et al-,2013).
1.2 Tujuan
Penulisan papei' ini bertujuan untuk memberikan deskripsi tentang Prinsip DasarKemoterapi pada Kanker Kepala dan L:her berdasarkan teori dan penerapannya.
1.3 Manfaat
Menambah surnDet reterenri bagi pembaca tentang prinsip dasar dalam pemtr:rian
kemoterapi pada kanker kcpala dan leher.
-
BAB II
TINJAUAN FUSTAKA
2.1 Peranan Kemoterapi dalam Terapi Tumor
Terapi kanker dewasa ini terutamo tendiri atas operasi, radioterapi, da terapi biologisserta beberapa metode lainnya. Terapi operasi dan radioterapi d2par menjadi terapi kuratifkaaker yang bersifat lokal. Begitu timbul residif lokal, diseminasi dan merastasis jauh,operasi dan radioterapi sering sulit rrengendalikannya. Terapi biologis nuupakai, metotletera i sisremik yang sangat prospektif, narnun pada saat ini efektivitasnnya. maslh kurangsehingga belum dapat dipakai luas secara klinis.
Berbeda dari terapi oDerasi Jan radioterapi, kemoterapi adalah metode teralr sisterniktertadap kanker sistemik (misal leukimia, mieloma. limfoma, tumor trofoblm getasionrl. dll)dan kanker dengan metastasis klinis ataupun subkllnis. Pada kanker stadium lanjut lokal,kemoterapl scring nrenjadi satu-situnya pilihan metode terapi efektif. Walaupun kemoterapimodem tlmhui sejak diperkenail:ernya nitrogen mustar pada perang durria ke II clan hinggakini baru berjrlarr 5O tahun, krin:r jr'nis obat antikanker bertambah den-9an pesat. hingga kiniyang sudah dapat dieunakan secara klinis mencapai 7O jenis lebih. Dibawah panduansitobiologi dan sitokinetika tunror. kenroterapi kombinasi telah ltras dipakai. Seiak era l97O-an kemoterapi kanker telah beranjak dari sifat paliatif menuju terapi kuratif- Hingga saat inikanker yang dapat disemouhkan kemoterapi mencapa,i 10 jenis lebih, atau 5voclri selurui^pasi-n kanker, menduduki l0% darr angka kernatian abikat kanker tiap taun, termasuk kankerderajat keganasan tinggi seperti kanker trcfoblastik, leukimia limfositik akut anak, limfomaHodgkin dan non-Hodgkin- kanker sel terminal testes, kanker ovarium. nefrnblastoua anak.raMominosarkorna enrbriotrel. sarkoma Ewing, dan leukimia granulositik akut dewasa.
Kanker kcpela dan lclrcr adal:rh berbegai tumor ganas yang berasal deri saluranaerodisestive atas (Ui\DT). mclipuii rongqa mulut, nasofaring, orofaring- higrf:rine danhring. sinus p:rranesll d:rn kclcnjlr ludah. Kanker pada lokasi berbe& memiliki jenishistopatologi berbeda dan krtrsittoma sel skuanrosa paling sering ditemukan (> 907c) (Ferlayet al.2olo Mehanna er ul.- 2ol I)- Orsanisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2Oo2menyatakan acla 600.0(X) kasus baru kanker kepala dan leher dengan 3OO-0OO kematian setiap
-
16
tahun di seluruir dunia (Boyle dan trvin, 2oo8). WHO memperkirakan angka kediro
kanker rongga mulut dan orofaring di seluruh dunia pada tahun 2oo8 sekitar 371'000da
akan meningkat menjadi 595.000 pada tahun 2030 (Mehanna et al"20ll)'
Selama 3o tahun terakhir, tingkat kelangsungan hidup penderita karsinoma sel skuamca
kepala dan leher relatif tetap. Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk semua stadirm,
berdasarkan Surveillance Epidemiologi dan Data Hasil Akhir (SEER) sekitar 6O% (R'ix'
2OO6). Dua perriga pasien m.engalami penyakit lokal lanjut (Horner, 20o9), dengn tinglx
ketahanan hiciup 5 tahun dengan kualitas perawatan yang buruk (carvalho et al-' 2oo5\'
Pilihan pengobatan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher meliputi pembedah'
radioterapi, dan kemoterapi (Gibson, 2OO4; Licitra, 2006). Strategi sebagian besar di$lih
berdasarkan lokasi penyakit dan stadium men,rrut kriteria TNM (Edge , 20iO). Karsilo ' sel
skuamosa kcpala dan leher yang dicbati berdasarkan lokasi' stadium penyakit dan
perrirrrbar:gan klinikopatolcgi dianggap masih terbatas kemarnpuannya dalam mempreifi&si
hasil terapi secara tepat. Kegagalan pengobatan dapat bcruoa kekambuhan lokoregiod'
metestasis jauh dan resiko mengalami keganasan primer kedua (Argiris et al'. 2JI}4\'
Penderita juga mengalami morbiditas akibat pelgobatan, kegagalan pengobatan' kekamixrhen
penyakit, dan meiastasis meskipun banyak pitihen pengobatan tersedia untuk mengointi
kiusinoma sel skuamosa kepala dan leher-
Sebagian kanker, meskipun ticlak dapat diseFrbuhkan kemolerapi namun survivalnya
dapat diperpanjang. Kar.ker jenis ini tennasuk kanker payudara, karrker pr6at'
rreuroblastoma, kanker kepala leher, leher rahinr, dll Dalam 20 tahun terakhir telah
diperkenalkan "kemoterapi adjuvan", yang dapat nrcngendalikan lesi subklinis, sisa lokal &u
yang lebih sering ditemukan adalah mikrometirstasis yang mungkin terdapat, sdah
nrerringkatkan peluang survival pesca operasi katrker tertentu seperti' karsinOma flrallre'
osteosarkoma, karsinoma kolon, dll. Setelah i9tl0-an. dikembangkan lagi "kenrctcrapi
neoldjuvan" yarrg dilaktrkan pia-operasi menambah peluang eksisi terhadap kanker kepala
lcher, leher rahim, ovaium, osteosarkoma, ka,rker sel kecil ptru stadium lanjut, memperbaiki
prognosis mereka. Dengan terus bermuncularrnya obat anti kanker bzLru, peningkatatarr teknik
tcrapi suportif dan pernanfaatan kemoterapi do>is tinggi. kemoterapi dalam terapi kanker
akln senrakin berPeran hesar.
-
2.2 Peugolongan Obat anti-tumor ttan Me*anisme Kerjanya
Menur.rt asal obat, struktur kimia dan mekanisme kerjanya, obat anti-tumor dapat dibagi
menjadi 7 golongan :
2-2.1 Alkilator
Obat alkilator memiliki gugus alkilator yang aktif, dalam kondisi frsiologis dapetmembemuk gugus elektrofilik dari ion positif karbon, untuk menyerang lokus kaya elektrondari rnakomolekul biologis. Akibatnya dengan berbagai gugus nukleofrlik terrnasuk gugus
yang secara biologi penting seperti gugus fosfat, amino, tiol, dan imidazol, dll nrembentukikatan kovalen. Efek sitotok.;ik zat alkilator terutama melalui pembentuka ikatan silang secaralan3lsung dengan N7 radikal basa guanin atau N3 adenin dari molekul DNAatau pembentukan
ikltan silang antara rnolekul DNA dan proaein- hingga struktur sel rusak darr sel mati. Mostaraitrogen (HlI) adalah wakil dari alkitator bcrkemampuan ganda, obat lain termasuksiklofosfamid (gtx), ifosfamid (IFO), klorambusil (CB1348), melfalan, dll. Siklofosfamidadalah trrunan dari mostar nitrogen, i:: sendiri tidak aktif. Setelah masuk tubuh, bamlahberefek sitotoksik setelah diprcses 6nzin sistem oksidase sitokrom P45O mikrosgm hati. Obatlain seperti tiotepa (TSPA) dari golongen etillc'nimina. mileran dari golongan alkil srrlfonar,dan eolong an nitrosourea seperti karrnustin (BCNU), lomustin (CCNU), semustin (Me-CCNU) juga terg
-
2e
akhirnya menghambat sintesis DNA. Setelah pembcrian dosis super besar MTX dalam G24
jam diberikan pertolongan (rescue) leukovorin (CF)' dapat rnembuat sel tumor' temtarra Sel
tumor sistem saraf pusat terbasmi retatif besar sedangkan ruciapaksa jaringan normal
berkurang. Ini merupakan dasar terapi MTX dosis besar cian pertolongan leukovorin
(HDMTX-CFR) merkaptopurin (6MP) dan tiguanin (6TG) dapat memutus perubahan
hipoxantil menjadi asam adenilat hingga menghambat sintesis asam nukleat' Fluorourasil
delam tubuh berubah menjadi fluorodeoksiuridin (FduMP) yang menghambat enzim
timidilat srntase, memutus perubahan deoksiuridin menjadi tirnidin, mengusik biosintesis
DNA.
Belakangan ini ditemukan dosis tinggi asam folinat berefek stabilisasi dan
mcmperpanjang kompleks yang dibentuk dari metobolit aktif SFU (FduMP), timidila: sintase
dan asam rrretilentetrahiciro-folat (S, [O-CH2-FH4), mekanisme modulasi biokirrria demikjan
membuat efek sitotoksik SFU bertambah. Absorpsi oral SFU tidak teratur, kapsul UFT oral
yang dahulu pernah dikernbangkan mengandur:g prekursor SFU yang ,rr,,,1u1-t dllsbsorpsi
(ftorarurm, Ff-207) dan SFU dengan perbandingan l:4 gram volume. Yang terzuktrir dapat
rnenghambat enzim dihdropirimidin dehidrogcnase (DPD) sehingga menghambat degradasi
SFU. Belakangan telah disintesis xeloda (kapesitatin) merupakan obat prekurst'rr S-FUDR
yang diaktifasi beberapa enzim fekuensial- Setelah pemberian xeloda per or:al, didalarn
saluran gastrornrestinal dinietobolisme hidroksi asid esterase merrjadi S-DFCR. talu di hati
dimetabolisrne sitidin deaminase menjadi S-DFUR (deoksifluorouridin), lalu daiarn jaringan
tumor berubah menj:rdi S-FU olel-' enzim timidilat tosforilasi'
Mekanismc ini serupa dengan injeksi intrvena kontinu dosis keeil S-FU, dengan
keunggulan efek snmping rendatr efektifitas tinggi. Hidroksiurea (HU) menghaurbat aktifitas
enzim nukleosida reduktase, menghambat perubairan asam sitidilat menjadi decksisitidilat,
secara selektif n'renghambat sintesis DNA.Sitar-abin (Ara-C) menghambat cnzim DNA
polimerase menghambat nulleosida berikatan dalam DNA sehingga menghanrbat sintesis
DNA. Obat sejenis, siklositidin (Cycle-C) stabil terhadap enzim deanrinase, berhasil
mengatasi kekurangan karena didalan-r tubuh cepat terurai oleh dc'.Irlinasc. Dit'luoro-
6eoksisitidil (gernsiurbin) juga actalah golongan senyawa nukleosida. dirlalam sel teiah
dikatalis oleh enzim deoksisitidin kinase (dck), teraktifkan menjadi scrllrt\\:r rritosfut
GCBTP, kenrudian nrasuk ke struktur DNA. rnengusik polimerisasr DNA. Obat iiri rnerniliki
efek fosforilasi 6 kali lipat dari Ara-C dan tidak mudah mengalan-ri degradasi dcaminasi-
Metabolit aktifnya dapat menurnpuk hingga konsentrasi tinggi intrasel dan bcrtahan lanr:r
efektif terhadap berbagai jenis tunror padat. Obat sejenisnya, fluda:abin mcnriiiki resistensi
-
29
tertentu efek deaminasi dari enzim timidin deaminase, didalam sel mengaktifasifosforilasi lalu menghambat ribonukleotida reduktase dan enzrm terkait lain, menghambat
sintesis DNA dan RNA. Enzim L-asparaginase menghrolisis asparagin menjadi asam aspartat
dan amonia, sehingga sel tumor kekurangan asam aspartat yang diperlukan untuk sintesis
protein, terjadi hambatan sintesis protein. Haringtonin menghambat sintesis protein pada
tahap insiasi" dan membuat ribosa nukleoprotein terurai.
2.2-3 Gotongan AntibiotikAktinonisin D (Act-D), daunorubisir,. adriamisin (ADR), epirubisin, pirarubisin
(THP), idarubisin, mitoksantron (novantron) dan obat lain menyusup masuk ke pasanganbasa didekat rantai gandan I\NA, menimbulkan terpisahnya kedua rantai DNA. nrengusiktranskripsi DNAdan proiuksi mRNA. Adriamisin liposonr (Doxil) menggur,akan teknologilipososm fosfolitipit 2 lapis diri selubung mikrosfer polietilen gliserol (teknologi polinerisasiStealth), rnenghindari bocornya obat dan pengenalan oleh sistem imun, menjamin kadaradriamisin dalarn plasnra rendah stabil dalarn jangka panjang mengurangi kardioroksisitasmeningkatkan efektifitas. Bleomisin secara langsung menimbulkan tiagmen6si rantaitunggal DNA mitomisirr (i{MC) dan DNA membentuk ikatan silang keduanya Lerefek sarnaseperti alkilalor.
2-2.4 Inhi\itor protein nrikrotubuliAlkaloid dari tumbuhan jenis Vinica, seperti vinblastin (VLB), vinkristil (VCR), vindesin(VDS) maupun navelblin tcrutama berkaitan dengan protein mikrorubui, sehingga mitosisherhenti pada metaphasc, replikasi sel terganggu. Obat anti tumor baru, taksol, taksoter dapatmemacu dimerisasi miksotubul dan menghambat depolimerisasinya sehrngga langkah kuncipembentukan spindel pada rnitosis terhambat. Efeknya kebalikan dari vinkristin tagi hasilakhimya sama yaitu rnitosis sel tumor terhenti.
2.2.5 tnhibitor topoisonrerasAlkaloid d:ri armpototlteca acunflate, irinotekan terutama berefek mer,ghambat tepoisomense I, menghambat l)erttut.ln kembali rantai ganda setelah saling berpisah waktu replikasiDNA, sehingga ralrtri ganci:r DNA terputus. Podofilotoksin seperti etoposid (Vp-16) danteniposit (VP-26) berelck menghamb:rt enzim topoisomerase lI, juga rnenghambat replikasidan sintesis DNA.
-
:io
2.2.6 Golongan hormonHormon seperti estrogen, progesteron, testosterone, dll berkaitan dengan reseptor
yang sesuai intrasei merurcu Pertumbuhan tumor tertentu yang bergannrng pada hormon
seperti karsinoma nulmae, karsinoma prostat. Penyekat reseptor termasuk antiestrogen seperti
tamoksifen, toremifen, dll dan ati androgen seperti flutamit masing-masing dapat berikatan
secara kompetitif dengan reseptor yang sesuai dalam sel tumor digunakan untuk tefa{'i
karsinoma payudara dan karsinoma prostat. Zat sejenis LH-RH' melalui stimulasi produksi
FSH dan LH secara umpan tralik negatif akhirnya menyebabkan gagal fungsi ovariu&
efeknya serupa. dengan kastrasi ovarium nonoperatif, seeara klinis dapat digunakan rmtuk
terapi karsinoma mamae dan karsinoma prostat. Sediaan jenis iri terutama adalah Zoladex'
cian Lupron. Selin itu, inhibitor arofiratase (aminoglutetrmid, frrmestran' letrozol. arimidex'
dll) terutarna menghambat arcmatisasi cincin A testoterot. menjadi estradiol' menghambat
sintesis horrnon steroid korteks adrenal, dapat dipakai untuk terapi karsincma payudara pasea
menopause.
2.2.7 Golongan target molekularpe.kembangan pesat biologi molekuler nlembuat penrahlman terhadap
karrincgenesis, invasi, diseminasi dan metastasis kanker seeara molekular rnaju lagi
selar-rgl:ah. Belakangan ini telah dikembangkan obat yeng tcrtuju terget molekul yang menjadi
kunci ci:r6m proses timbul
-
31
yang brikatan clan menetralisasi aktivitas VEGF. Dari obat-obat ini, aclayang berupasenyawa molekul kecil, aclayang antibocli monoklonal (mencangkup antibocli mozaik
manusia-tikus, antibocli antropogenisasi). Target, indikasi, efek buruk mereka berbecia-beda.
perlu clicermati benar sewaktu menggunakannya.
2.3 Efek Toksik Obat Anti-tumor Jangka Pendek
2.3.1 Depresi sumsum tulangDepresi slrrlsurn r.rlang merupakan hambatan terbesar kemoterapi. Kebanyakan obat
antinrmor, fegrreli hermon, bleomisin, L-asparaginase, semuanya menimbulkan leukopenia,
uombositopenia clan anemia clengan clerajat bervariasi. Diantaranya obat gotongannitrosour.ea (BCNU, CCNUclan Me- CCNU) clan prokar bazin cl:rpat menimbulkan clepresi
surnsum tulang te;tuncla selar.ra 6-8 minggu. Depresi sumsum tulang yaxg parah clapatmenyebabkan timbulnya infeksi, septikemia clan hemoragi visera. Olah karena iar,memperkuat terapi penunjang sisternik. kebersihan lingkungan, higiene oral clan p€rawaterryang baik clapat mengurangi timbulnya kor,rplikasi. Per,ggunaan rasional faktor stimulasikoloni sel hemopoietik (G-CSFclan GMCSF) clapat menecgah clan mengatasi infeksisekuncler aktbat granulositopenia karena kernoterapi. Infus trornbosit, TPO clan interleukin-ll(n--n, Neumegs) clapat cligunakan trntuk terapi trombisitopenia karena kemoterapi.
2.3.2 Reaksi gastrointestinalBanyak obat antitumor sering menimbulkan rnuai. muntah dengan derajat berariasi.
Diantaranya dosis tinggi DDP, DTIC, HN2, Ara-C. crx. BCNU menimbulkan mual muntahyang hebat. Pemberian penyekat respror S-hidroksitriptamin 3 (s-HT 3), sepeniondansentron, granisentron. tropisentrorr, rarnoseno-on- azasentron, dll. Dapat mencegah danrnengurangi kejadiaanya, rnual, muntah. SF[I, Nfrx, Lleomisin, adriamisin dapatmenlmbulkan ulserasi rnukosa mulut, seiarna kemoterapi harus meningkatkan perawatanhigiene oral. Obat sejenis SFU dan CPT- l l kadang kela menimbulkan diare serius, gangguankeseimbangan air dan eiektrolit yang terjadi harus tiil rreksi segera. Diare tertunda akibatCPT-l I harus segera diter:rpi dengan loperan'rid.
2.3.3 Rudapaksa tungsi hatiRudapaksa fungsi hati terurama disebabk:ur .leh MTX, 6Mp, SFU, DTIC,VP_16,
aspanginase, dll. Peninggian bilirubin, ALK nreruirensa-ruiri ekskresi obat golonganantra.siklin (misal, adriamisin) dan golongan virrk: :rlkrtoid. Bcrtlasarkan tingkat kepayahan
-
32
rudapaksa fungsi hati perlu dilakukan penyesuaian dosis obat. Periuperhatian khusus' bahwa
obar kemoterapi menyebabkan iafeksi virus hepatitis laten memburuk tiba-tiba menimbulkan
nejrosis hati akut atau subakut (hepatitis berat)'
2.3.4 RudaPaksa fungsi ginjalDosistinggisiklofosfamid'ifosfanriddapatrrenimbulkansistitisherogaik'
penggunaanbersamamerkaptoetansulfonat(mesna)dapatrreaghambatpcmbentukan
metaboiit aktifnya, akrilaldehid, mencegah terjadinya sistitis hemragik. Dosis iinggi MTX
yang diekskresi lewat urin dapat menyumbat duictu[ reaalis hingga menimbulkan oliguri'
urenia. Untuk rnenjamin keamanan harus dilakukan serentak hidrasi, alkalinisasi' percolongan
CF atau merrantau konsentrasi MTX daIah. Cisplatinum secara langsung merusak parenkim
ginjal, pemakaian dosis tinggi memerlukan hidrasi dan diuresis. Tumor masif yang peka
kemoterapi seperti.ieukimia, limfoma, nefoblastoma anak' ueuroblastoma, dll bila menjalani
kemoterapi sel tumor akan lisis mati dalarn jumlah besr' ti'trbul asanl urat dalam waktu
sinSkat yang dapat men!mbulkan nefropaii asam urat. Tumor gan:rs gnnas yarlg terdekstrr.ksi
cepat juga dapat menimbulkan rangkaian metahiisme seperti hipemrikemia, hiperk-alemia,
hiperfosfatemia. ini disebut sindrom lisis akut tu-mor. Ini perlu ciicermati dan diiangani secara
irenar.
2.3.5 KartliotoksisitasAdriamisin, danurobisin, dapat menimbulkan ef:k kerdiotoksik terutarne efek
kardiotoksik k,rmulatif. Dosis total adriamisin harus dikendalikan '-550 mg/rn" hila dipakai
tunggal. dan
-
33
2-3.1 Neurc:oksisitasVinkristin. cisplastin, oksaliplatin, taksol, dll dapat menimbulkan penneuritis. Dosis
tunggal VCR (52 mg) dan dosis total oksaliplatin (58OOmg/mZ ) harus ditaati benar.Untukmengurangi neurotoksisitas oksaliplatin. sewaktu terapi hindari minum air dingin dan
mencuci .tangan dengan air dingin.
2.3.8 Reaksi alergiBleomisin, asparaginase, taksol, taksotere, dU dapat menimbulkan mengigil, demarn,
syok anafrlaktik, udem. Untuk mencegah dan mengurangi reaksi dernikian, sebelum memakai
bleomisin dapat minum indometasin. Terhadap asparaginase perlu pengujian reaksi alergi,
sebelum memakai taksol perlu di'oerikar deksametason, difenhidranrin, sirne:idin (atau
ranitlCiti). Setrelum dan setelah terapi taksosere diberikan deksametason 3-5 had- Selain itu,
VM-26- Ara-c, gemsitabin juga dapat menimbulkan reaksi serupa, dapat dilakukan tindakan
yang sesuai untuk mencegah dan mengatasinya.
2.3.9 l.ainnyaObat sejenis adriamisin, Lskol, VP-16, CTX,AcI-D, 5-FU dtl dapar arenimbulkan
alopesia, melanosis dengan derajat bervariasi, biasanyadapat pulih spontan setelah obatdihentikan. lnius kontirru 5-FU, xeloda peroral dapat memmbulkan sindroma ra;rgan-kaki(eritroderma pahnar-plar:ar). dengan manifestasi telapak tangan dan kaki nveri, bercakmerah, bengkak. cksud:rsi, deskuamasi, ulserasi, dll harus segera mengontrol dosis obat.
2.3.10 Efek toksik lokal
Umumnya obet :rnrikanker bersifat iritasi kuat, misal HNz, ADR, MMC, NVB, dll. seringmenimbulkan tronrbotlebitis bervariasi pada pasien yang berulang menerima obat sebaiknya
melalrri kateter vans dipasang ke vena sentral atau vena dalam. Bila terjadi ekstravasasi obat-
obat itu keltt:rn'cna dan menimbulkan nekrosis jaringan lokal- Ektravasasi nrostrr nitrogendapat segera dietesi dengan infiltrasi lokal M/6 natrium tiosulfat untuk rnengurangi efektoksiknya. Cktr:la.asi obat lain h:rrus scgera dia.,asi dengan isolasi lokal rnemakai prokainO,25c/c.
-
34
2.4 Efek Toksik Obat Anti-tumor Jangka Paiijang
2.4.1 KarsinogenisitasBeberapaobatantitumorsepertiHNz.prokarbazin,melfalan,dllbeberapabulanatau
tahun seterah digunakan meningkatkan peluang terjadinya tumor primer kedua-
2..4.2 Infertilitas
Umumnyaobatantikankerdapa*.menekanfungsispermatozoadanovariumhinggatimbul
penurunan iertilitas' Anak datam masa pertulrlbuhan hmus menghio&ri overterapi'
2.5 Kinetika Siklus Sel
Keseluruhanprosespertu:nbuhandanpembetahanselhinggate5adiprlliferasidisebut
sebagaisiklusoroliferasiselatauriisingl:atsiklussel.Secarakonrensionalsiklussel
dipandangsebagaisat''rrangkaianberurutanprosesmolekulardanselular'Dalamproses
rersebut. materi genetik bereplikasi lalu melalui proses mitosis dibagi ke eiua truah sel anek
yangbarudihasiikan.Siklusselcapatdioaginrenjadiduar.aseufzmaJzrngsarnasekali
berbedasecaramorfologismaupunbiokimiawi:'faseM.(tasemitosis'selmitosisrnenghasilkan cua sel anak den-qan sifat genetik ioentik
dengan sel induk) dan fasc 'fase S'
(thsesintesisDNA'didalamsclterjadireplikasiDNAhinggab;rtambahsatukalilipat).
KeduataseitudipisaholehfaseG(gap)'taseGl(prafasesintesisDNA)beradasebelunr
tase S, didaia*r sel terladi sintesis RNA tlan protein, seba;ai persiapan sintesis DNA fase s'
sedangkan fase G2 (pasca fase sintesis DNA) adalah persiapan berbagai protein dan perakitan
stlukturnya yang diperlukan bagi pembelahan sel'
Siklus sel dikendalikan oleh serangkaiai, protein yang disebut siklin (cyclins) disertai
enzimkinaseyangberganBrngpadasiktin(CDKs)danirrhibitorrerhadapenzimkinaseyang
be;gantungpadasiklin(CDKIs).Konrplekssiktin/CDKmemicuprosessiklussei'khususnya
dvl chcckpoil,, utama yaitu Gl/S dan G2lM' sed:rngkan CDKI sebaliknya menyebabkan
kompleks siklin/CDK nonaktif, rneregulasi negatif un'-tan siklus sel' Semua protein tersebut
at-r,leh produk dari berbagai gen regulator siklus. rnisalnya gen RB (retinobalstoma) dan gen
p-53 atlalah gen inhibitor penting yang ikut rtrercgulasi che
-
Gambar 1. Berbagai kerja kemoterapi dalam siHus sel
Jaringan tumor tumbuh lebih cepat dari jaringan normal butan karena waktu siklus sc!tumor memenciek' melainkan karena tidak stabilnya genetika sel tunror hingga regulasi siklussel menjadi tak terkendali. ilrbagai peneriri:rn atas tumo: pada manusia menunjukkansejurnlah gen supresor tu:nor yang ikut dalam regulasi siklus sel sepeni p53, Rbl danCDKN2A, dll rrengalami mutasi atau delesi.. sedangkan sejumlah onkogen lain sepertiCCNDI- CDC25B dart KIPI. dll o'eraktif atau overekqresi. Perubahan tersebutmenyebabkan siklus sel tak terkendali, se. turnor berproliferasi cepat tanpa batas. Dari segikinetika siklus sel tumor, pertumbuhan tun-.or direrrtukan oleh tenrs mernbelahnya sel yangberada dalam siklus proliferasi sel. Scl lain yang berada lume tumor bertambah satu kati tipat), irrdek:pelabelan (Ll = labeling r'zdex,' proporsi scl i:,sc S dengan ;nti terlabel oteh timidin-tritium3H-TcR dari total jumlah sel) dll. pcnreriks:ian prramerer ini d^fat memaharni kecepatanpertumbuhan tumor dan kepe.kaannya terhadep obat.
Obat kemoterapi terteatu seperti gol()ngan anrimerabolit terhadap sel dalam siklusproliferasi fase Gl S, G2, d"n M lebih peka dihandingkan sei datam fase sraris GO. Menumr
…
-
36
perMaanefekatasberbagaiFasemultiplikasisel,obatkemoterapi
-
37
Dewasa ini tidak sedikit kanker yang sudah memiliki beberapa formula kemoterapikombinasi "baku" yang terbukti dalam praktek berefek terapi menonjol. Misalnya untuk
terapi penyakit Hodgkin dengan regimen MOPP (mostar nitrogen, vinkristin, prokarbazin,
prednison) dan ABVD (adriamisin, bleomisin, vinblastin, prednison), terapi kanker sel keeil
paru dengan regimen PE (cisplatin, etoposid) dan CAY (siklofosfamid, adrmisin, vinkristin)
dll, sedapzrt mungkin digunakan secara klinis.
2. Kemoterapi adjuvanKemoterapi adjuvan adalah kemoterapi yang dikerjakan setelah operasi radikal. Pada
dasarnya ini adalah bagian dari operasi kuratif. Karena banyak tumor pada waktu pra-operasisudah metfliki mikromctastasis di luar lingkup operasi, makr setelah lesi primer dieksisi,tumcr tersisa akan tumbuh semakin pesat, kepekaan terhadap obat bertambah. Pad2umumnya :urnor bila volume semakin kecil, ratio pertumbuhan semakin tinggi, terhadapkemoterapi semakin peka. Bila tumor mulai diterapi semakin dini, semakin seCikit muncul seltahar obat. Oleh kzrerra itu, terapi dirri terhadap mikro-metastasis akan menyebabkanefentivitas n'reningkat, kemungkinan resistensi obat berkurang, peluang kesembuhanbertambah.
Dewasa ini kanker payudara dengan lesi pr:mer sekitar -l cm, pasc:r opcrzlsr rnemakairetsimen CAF. Ostecsarkoma pasca arnputasi memakai regimen TIO. Tl2 dengan melorreksatdosis tinqqi dan terapt resl:u (HDMTX-CF]f.). Pasicn kanker kolon Ccflsan nretastasis kckelenjar limf-e regi,rnal setelah operasi reseksi memakai regimen iluorourasir dan lsarn folinat(CF / 5-FU) atau regimen FOLFOX dan lainnya, merupakan contoh keberhasilln kemoterapiadjuvan.
3. KemoterapineoadjuvanKemoterapi neoadjuvan adalah kemoterapi vang dilakukan sebelurn operasi atau
radioterapi. Kanker terlokalisir rertentu hanya dengan operasi atau radiorcrapi sulit mencapaiketuntasarr. jika bcrlebih dahulu kemotcrapi 2-3 siklus dapar rncr)-gl'cilkan rurnor,memperbaiki pasokan darah. berguna bagi pelaksanaan operasi dan r:lJioterapi scl:rnjutlya.Pada waktu bcrsattt:tert d:rpat dianrati respons turnor terhadap kenroter:rpi tlap secar-a dinimenterapi lesi rlretastatik subklinis yang mungkin terdapat. Karena ken.rotcrapi adjuvalmungkin n-renghadapi rcsiko.iika kemoterapi tidak efektif peluang opcra-si ak:n lelyap. nrakaharus menrakai regirnen kc'moterapi dengan cukup bukti etektif untuk lesi sr:iiJium lar{ut.
-
38
Penelitianterkinimenunjukkankemoterapineoadjuvanmeningkatkanpeluangoperatifuntuk
kankerk.epalaleher'kankerselkecilpanr.osteosafkoma,mengurangipelaksarraanoperasi
yangmembawakecacatanpadakankertertentu(laring,kandungkemih'kamlisanalis)
memperbaiki kualitas hidup sebagian pasien'
4. KemoteraPi PaliatifKebanyakankankerdewasainise,pertikankerbukanselkecilparu,kankerhati"lambung,
pankreas, kolon, dll' hasii kcmoterapi masih kurang memuaskan' Contoh kankcr s4erti itu
dalam stadium lenjut, kemoterapi masih bersifat paliatif, hanya dapat berperan rrengurangi
gejala, memperpanjang waktu survival' Dalarn hal ini dokter harus mempetimbangkan
kerfntungan dan kerugian yang dibawa kemoterapi pada diri pasien' menghindari kennterapi
,vangterlalukuathinggakualitastriduppasienmenuriinateumemF,erparahpertemban;anpenYakitnYa.
5. KemoteraPi investigatifKemoterapiinvesdgatifmerupzkanujiklinisdenganregimenkemoterapibanlatauobat
baruyangsedangditeliti.Untukmenemr,kanobatatauregi;nenbarudenganefektivitastinggi
toksisitasrendah,penelitianmcmangciperlukar,.Penelitianharusmemilikitujuanyangjeias'
iancangirnpengujianyangb:rik'metodeobservasidanpenilaianyangrinci'danperluseeara
ketatmengikutiprinsipetikakedokterarr.Kinisudahterdapataturanbal-ukendalimutu.
disebut "Good Clinical Practice" (GCP\
2.TTataLaksanaTerapiSistemikpadaKankerl(epala-LelrerKanker kepala dan leher terdiri dari kelompok keganasan
yang heterogeru memiliki
prognosisy:rngtidakmemuaskanmeskipu:rpengobatanlokalintensif.Kekambrrhantumor
heterogeninidapatdianretibaikdidalanlmaupundiluararea}.angdirawat.danrretastasis
-
39
Menurut The American Joint committc on cancer (AJCC) sekitar 30-4o96 menyatakan
bahwa kan^ker kepala dan leher pada stadium vII biasanya diobati dengan modalitas tunggal
(siglenodaliry)sepertiradioterapiatauoperasidenganhasilyangsgupa.Meskipun
pengobatan dengan single modaliry direkomendasikan untuk pasien stadrum awal,
peodekatan pengobatan dengan multfurodalitas telah direkomendasikan oleh AJCC untuk
**itar 6O9o pasien dengan staCium III dan IV. Tujuan penggunaan kemoterapi dengan
multimodalitas adalah untuk meningkatkan kesembuhan pada pasien keganasan kepala-leher
yang fidak dapat dioperasi. Terapi m-adjuvan merupakan tindaka,r strategis untuL
pergurangan {tumor reduction) sebelum dilakukan tindakan operasi agar mendapatkan efek
penerimaan lokoregional lanjutan pa
-
/00
Kombinasikemoradiasisebagairadiosensitizerterutamadiberikanpadapasiendfig'n
T2.T4danNl.N-s.KemoterapisebagairadiosensitizerdiberikanpreParatplatinumbasd30.
40 mg/m2 sebanyak 6 kali, setiap minggu sekali 2'5 sampai 3 jam sebelum dilakukan radisi'
Kemoterapikombinasi,/dosespenuhdrpatdiberikanpadaN3>6cmsebagaineoadjuvan&n
adjuvansetiap3minggusekali,dandapatjugadiberikanpadakasusrekurerr/metastatik
TerapisistemikpadaKNFadalahdengankemoradiasidilanjutkandengankermtcr4i
adjuvant'yaituCisplatin+RTdiikutidenganCisplatin/5-FUatauCarboplatin/5.FU.Dosis
preparat platinum b:rsed 3o-zto mglm2 sebanyak 6 kaii' setiap serrtinggu sekali' Icr:pi
sistemik pada Karsinoma Nasofaring (KND kasus rekuren/ metastatik:
o TeraPi kombinasio Cispt:..in or carboplatin + docetaxel or paclitaxel
o Crsplatin/5-FU. Carboplatino Cisplatin/gerncitabinec Gemcitabine. Texans + Plalinum +5FLI. Terapi tunggal. Cisplatir:. Carboplatin. Paclitaxcl. Doceiaxei. 5-FUo Methotrexatc. Gemcitabin.:. Capecitabinc
Prognosis pasien rlengarr KNF k vung l;rin. Pcnelitian tentang faktor-faktor yang dapat metrlpengeruhi prognosis
nrasih terus b,:rlrirrrsrrr-.{ hingg:-t saat ini. Kebanyakan faktor-faktor prognosis bersiili goretik
:llauplul rtrolckrrle r Klinik (pemeriksaan fisik maupun penun;ang)' San-rpai saet ini btlum ad:r
uji meta analisi: l,eng nrenggabungkan angka kesintasan dari berbagai studi yeng tcllth eda'
-
41
Progncsis pada pasien keganasan paling scring dinyatakan sebagai kesintasan 5 tahun'
Menurut AJCC rahun 2OlO, kesintasan relatif s-tahun pada pasien dengan KNF Stadium I
hingga IV secara berurutan sebesar 7 2%, &%. 62Vo, dan 387o.
Penatalaks,anaan terapi pada KNF dapat kita lihat pada (Gambar [), sebagai berikut:
r^csarra ilAsorARfl{G {KNF}
FeUp
Gambar 2- Algoritma Penatalaksanaan KNF-
3 Prinsip Kemoterapi pada kanker kqala-leher menggunakan beberapa regimenPrinsip peniberian kemoterapi plda kasus KNF dengan regirncn Cisplatin mingguan-
Radioter:rpi mcnurut Panduan Penatalalisa:ra3n KNF Kementrian Kcsehatan RepublikIndonesia ;ang tersaji pada Tabel 3 sebagai berikut :
-t(sr&ra+lEC.4i Adiry&a
Ka*.iirft.j.tcltmlasi
-attGil/-Gddle
T2- Nt- r{,:T'l-2 Nr. U,
- t4aE
-
Tabel3.PanduanPenatalaksanaanKNFKementrianKesehatanRepubliklndonesia
A. N7ama regimen clsPLATlN l■ungguan― Radlotcrapl
Jenis kanker
B.Efek samping
EE正 三冨扇БE τttE 5五i:IE:こring te●adi l
- Mual muntah- Nefrotoksiksisitas
Neurotoksiksistas dan ototoksiksisitas
MylosuPresi dln inr-eksi
- Stomatitis
- Fatigue
C.Hal― hal yang h利はs diP3rhatlkan
吻 鷲篤認爾LlittlgttnTttlITs黒 |terapi sangat penting untuk mengeduk:rsi
penderih agar mempertahankan asupan
makanan dan cairan cukup untuk trteneurangi risiko terjadinya mukositis yang
berat. pemasangan selang nasogastrik sejak awar perlu dipertimbangkan untuk
memperhhenkan asupan makanan deu mitruman- Guna menghindari infeksi fokal
dari gigi dan multtt. perlu dilakukan konsultasi perawatan kesehatan gigi multtt
sebelum dirnulai terapi kemoradilsi- Sclain itu selama menjalani kemoradiasi'
higicnc oral perlu dtaga dCllgan cara lncngqunakan obat kumur scCara tcratur.Jeds
obat kumur yang dapat digunakan ad■1:lh Obat kun■ ur yang mengandung salin,
:紺悧枇諾誦 IW驚、II理I嵐l鷲窓買 l靭 |車i[lふ
“…「kaКftanpa gJa gm ma■gunn」 beranya xcrOま Oda kro丘
k
-ujuankuratif
Kanker kepala dan lehcr
rapi
Re2iFnCn Cisplatin minaguan+」 ■d菫菫£菫I二 一 Salah satu rCgirncn kankCr kepala dan
leher yang efektlf dengan efek sall■pilig yang relatif rendah.
Penggunaan RasiOnal _
;;;;;". kepara dan leher, stadium rokal lanjur yang tidak dapat direseksi.
pasca radiasi.
smdium lokallttut
-
D. Catatan
@n digunakan, efek samping yang berat tetap
mungkin terjadi terutama pada penderita dengan status performa yang kurang baik
(ECOG 2, lihat l-ampiran 1). Penderita dengan status performa kurang baik atau
penderita yang status perfor.manya [lenurun selama pengobatan' sebaiknya
disarankan rawat inap agar dapat dilakukan monitor ketat untuk mencegah
timbulnya efek samping yang berat. Penggunaan masker pclindung khusus selama
radiasi sangat diperlukan untuk mengurangi'Oeratnya efek samping. Selain efek
saroping akut juga sering dijua'rpai efek samping kronik terutama berupa
xerostomia yang sering dikeluhkan penderie karena akan berpengaruh terhadap
nafsu makan dan pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas hidup- Efek
samping kronik lain yang sering terjadi adalah osteoradikulorekrosis yeurg
menyebabkan tanggalnya gigi. Pemeriksaan gigi dan mulut sebelum pengobatan
akan menurunkan risiko timbulnya efek samping ini-
Prinsip pemberian ke,noterapi pada kasus KNF dengan nigimen Docetaxel - Cisplatin
- S-Fluorouracil menurut Panduan Penatalaksanaa,r KNF Kementrian Kesehatan Republik
Indoaesia yang tersaji pada Tabei 4 sebagai berikut :
A. Nama regimen DOCETAXEL - CISPLATIN _ 5-FLU(\ROURACIL iJcnls kankcr Kanker kepala dan leher I Induksi/ neoadjuvarr
sudium lckal lanjut Tujuan kuratif
Reginrcn kemoteraoi
Regimen docetaxel-cisplatin-5Fu: sering disebut dengan regimen TPF. merupakan
reginren standar baru yang mulai banyak digunaka,r di beberapa pusat onkologi di
dunia.
Penggunaan Rasional
Terapi induksi/neoajuvan kanker kepala dan leher, st:rdium lokal lanjut yang tidak
dapai direseksi.
B. Efek sampine
Tabc1 4.
Regimen 5FU bolus memiliki efek myelosupresi darl gastrointestinal lebih besar
41
-
namun lebih Sedildt r7`,・ 2グルο′S)'72ar0771`,dibanding infus kOntinyu
MYelosuPresi
Mual muntah
. Demam, reaksi hiPersensitivitas- Retensi cairan- NeuroPati (ototoksisitas)
- Stomatitis- Nefrotoksisitas- Hand-foot sYndrome
tcrapl dilal■ lutkan dengan r・adiotclapl atau kemoradiOterapi kOnktircn. MCdial1 0S
kOmbinasi l` PF tt radiOtCrapl adalah 18,8 bulan, Sedargkan mCdian OS untuk
konrbinasiTPF+konkurenkemoradioteral,iadalahTlbulan.
Prinsip pernberirttr kerltoterapi pada kasus KNF dengrn reqimen 5-Fluorouracil --
cisplatin menurur Pandu:ilt Penatalaksanaan KNF Kementrian Kesehatarr Republik Indonesia
yang tersaji pada Tabel 2'+ scbagai berikut :
A. Nan'ra regirnen 5 FLUOROURACIL― CISPLATINInduksi/ neo:rCjuvan
Tujuan kuratif
Rcgin、cn 5rtJ― CiSl)latill:Scring diSCbut regimcn klasik karentl p(■ing lan■ a dan
paling itlaヽ digunakall scbagd tCrapi standar lankcr kepala dan iChCr stadiunl lattut_
Kuttk . kePala dan leher
stirdium lanjut (metastasis
at:ru rekuren)
Penggulr:ran Rasional |
scKどang
standtt kankCr kcpala dan lcher stadlum 10kal laniut yang tidak daptt diresekSi
menggantikan rcgitnen klasik PF(cisplaun-5FU),karena cflkasinya yang lcbih balk
-
@i kepala dan leher rekuren dan/atau metastasis.B. Efek samping
Regimen bolus 5FU memiliki efek myelosupresi dan gastrointestinal lebih besar
namun lebih sedikit handfoot syndromc, dibanding infus kontinyu
5FU.
Efek sanrpins vane paline serine teriadi :
- Myelosupresi- Mual muntall- Neuropati (otctoksisitas)
Stonratitis
L.lct-rotoksisitas
Hand-fit
-
46
Prinsip pemberian kemoterapi pada kasus KNF deugan regimen Methotrexate
inenurutPanduanPenatalaksanaanKNFKementrianKesehatanRepubliklndonesiayang
tersaji pada Tahel 2'5 sebagai berikut :
Regimen kemoterapl
Reeimen Methotrexate: merupakan salah
banyak Pusat cnkologi'
Penggrrnaan Rasional
snu regimen klasik yang diguft'Jsan di
dan/atau metastasis,
yang gagal dengan
pada penderita Yang
1%-10%)tet4tpi
Terapi untuk penderita kanker kepala dan leher rekuren
biasirnya digunakan seDaga: terapi lini kedua bagi mseka
dengan regimen berbasis platrnum atau terapi lini pertama
tidak dapat mentoleransi terapi kombinasi cispiatin-5FU'
B. Efek samPing
- MyelosuPresi- Mual muntah- Diare- Stomatitis- Nefrotcksisitas(arang)- Toksisitas Paru (arang)- Radiation recail reaction (iarang)
- Hepatotoksisitas(arang)E. F;,"b..fi ot -,
i aa@tlt'"面 こKatc yang Ja高
…
雨
dapat trersifat berat adalah toksisitas heper' renal Can paru' Toksistas hepar
berhubungan dengan dosis kurnulatil- dan penggunaan jangka panjang- Bentuk
toksisitas dapat berupa fibrosis atau sirosis hati'
Toksisitas ginjal berat yang nrcul'ehabkan eaq:rl ginjal akut" terutamaterjadi pada
fatal dapat
―
TREXATE
f"5"a" PaliatifK*k-k"P"t, dan teherstadium lanjut (metastasis
atau rekuren)
penlbcnan metl10trcxatC dOSis tillggi. PneunヽOnitis yang bCrpotcnsi
-
terjadi kapan saja dan tidak berhubungan dengan tingginya dosis. Bila terjadigejala-gejala toksisitas, berikan leucovorin dengan dosis lO-15 mg/m2 tiap 6 jam
untuk 8 atau l0 kali pemberian. Regimen methotrexate < lO0 mglm2 jarangmembutuhtan leucovorin.
D.Camtan
Regimen methotrexate monoterapi mempunyai risiko toksisitas rendah dan tingkatrespon lO-1596. Tidak ada perbedaan survi,lal dengan regimen
5FU dan cisplatin.
Prinsip pemberian kemoterapi pada kasus KNF dengan regimen Paclitaxel - Cisffinmenurut Pandrran Penatalaksanaan KNF Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yangtersaji pada Tabel 2.6 sebagai berikut :
PACLITAXEL― CISPLATIN
Jenis ka:rker Kanker kepala dan letreiffu.l"in Ltrratrfstadium lanjut (metastasis
l ataurekurcn)Regimen kemoterapi
Regimen paclitaxet - cistrlatin: menrpalian elternatif regimen cisplatin/sFtj.
Penggunaan Rasional
Sebagai terapi lini pertama atau ke duametastasis
kepala dan leher rekuren atau
F. CatatanRcguncn paclitaxel cisplatin nlcrupak,1l olternatif dan rcgmen cisplatin-5F■」.
Efikasi kedua regimen ini dalam hal sur,ival adalah sama. Dibandingkan denganregimen cisplatin-5FU, regimen pacliraxel-cisplatin lebih praktis karena hanyadiberikan I hari.
Prinsip pemberian kemoterapi pada kasusnlenurut Panduan Penatalaksanaan KNF Kenrcnrrianterszrji pada Tabr,l2.7 sebagai berikut :
KNF dengan regimen CapecitaLrineKesehatan Republik [ndonesia yang
47
-
48
A. Nama regimen
Jenis kanker
嚇 n kemOterapi
Retin■cn Ca,ccitabine:
Regimen capecitabine tunggaVmonoterapi merupakan salah satu agen
yang aktif oada kanker nasofaring stadium metastasis atau rekuren'
Penggunaan Rasional
Tcrapi lini pertama/kedua kanker nasOfを ごing stadium metaSmsis/rekuFCn.
B. Efek salnPing|五ngに面di:
_ ″αれどヵ ο′野〃 "“ι
_ Diarc
_ Stonnatitis
_ Hipcrbilirubinenua
a. P.*b dko"て不冨扇百護可応姦蔦
「
百五蒸扉面扇扇面F面3a waktu n.akan.litCltt utuh tidよ
bolch dibelah atau dsCrus.Pada pcndeita dengan kCSulitall■lcnclail,capecitabine
dapat dibCnkan dcngan c″ a dibiarkan larut dalam aqua lCЮ-2(〕O cc dan k`mudian
larutan yans mcngandung Capccitabine dirrunum.Efek samping utanla capecitabine
adalah力α7,て J「′,ο r sy71ど′■つ′77ι (HFS).schingga penting untuk ntinbedtahu pendcrita
scbcluin pcngobatan dimulal untuk menggunakan sabun yang lCmbut.mcnghindan
kontak langsung dcngan d)tCl」 cn scrta selalu menggunakan krln■.tCrtltama yang
mengandung urea, pada telapak tangan dan kaki'
D. Catrtart
cr@@kenkernasoleringstadi}m met:rstasis/rekuren. terutama untuk penderita usia lanjut
(70 tahun atau lcbih)atau penrlcHta dcngan status pcrforma yang kurang baik.
Sutitu■ ii klillis fasc II Ptldュ 1 7 pcndcrita kanker rlasof7aring sはdiun、 Inetastasis atau
rekurCn yang pernah ditt‐ rapi dengan regilncn bcrbasiS platinunl mclluttukkan
capccitabinc n■ onOterapi nlcnghasilkan′′s′ 0れSι ά′′SCbeSコr23.5%.′
"′どfα′,′ J″lι
kemoterapi
CAPECrrABINETttuan lDaliadf面 naSOfarlng
metastasis/ rekuren
′0 ″′οgr′ss'0″ 4,9 bulan dan ′―J′αr sII″νJνα′ ′α′` 35% Pada pCnderita kankcr
-
49
nasofaring yang belum pemah mendapat kemoterapi, kombinasi terapi cisplatin IOO
mg/m2 hari I + capecitabine 25OO mglm2 hari l-14, siklus 2l hari menghasilkanoverall response rate 549o, dengan median time to progression 7, 2 bulan dan ,l-
y ears u rtt tv al rate "7 3% -
Prinsip pemberian kemoterapi pada kasus KNF dengan regimen Cisplatin -Radioterapi + ajuvan Cisplatin - Fluorouracil menurut Panduan Penatalaksanaan KNFKementrian Kesetratan Republik lndonesia yallg tersaji pada Tabel 2.E sebagai berikut:
Cisplatin - Radioterapi + ajuvan Cisplatin - FluorouracilKanker nasofaring stadium I fu.luan kuratiflanjut
Reg:men kemoterapi
Reeimen Cisplatin-5Fu + radioterapi:
regime'r lni sering disebut juga regimen Al-Sa.raf, berdasarkan nama peneliti utamadari srudi intergrup rJo99, yang pertama kali mempublikasikan hasil pengobatandengan metode ini.
Penggunaan Rasional
Kanker n.rsof-aring stadium lokal lanjut
B- Efek sampinc
I ncuroroksisiras dan ototoksisitasI
I rnyelosupresi dan infeks:
I stoDlatrtrsI fatisue
I C. l)cnrbcrian ob:rt dan hal.i..al yang perlu diperhatikan
F*"d';; u..rirer;arc,n|
:iebelurn ,remulei program terapi dengan regimen ini. penegunaan nrasker wajah
I tr,u'r, s:rnsJ.r dipcrlukan untuk menghindariln'rengurangi efek sanlpir-rg radioterapi
I yr.s t"r,r,. Setain itu- selama terapi sangat penting unruk mengedukasi penderita
I
I agur nrcntpcrtahankarn ::i;upan makanan dan cairan dalam jumlah yanq eukup untuk
Jenis kanker
|:‖脳ls
-
%ぉdk
SCiak aw」 perlu dipcrdmbangkan untuk mempertttankan asupan makanan dan
minuman.Guna menghindari infCkSi fOkal daFi gigi dan mulut,pcrlu dilakukan
konsultasl pCrawatan keSChatan glgi dan inulut scbClum terapl ke…i diinulal.
Selan■ a me■ alaFll kemoradiasi,higiene Oral perlu djaga dengan Cara Enenggunakan
i ;;";;r** secara terarur. Jenis obat kumur yang dapat digunakan aderah obat
i *,r-r, yang menganciung salin' fluoride' dan larutan analgetik' Sulcralfat topikal'
dan nystatin topikal juga dapat dipakai untuk mengurangi dcrajat mr&ositis'
pen
-
lokal lanjut.
Prinsip pemberian kemcterapi pacla kasus KNF dengan regimen Gemcitabine -Cisplatin menurut Panduan Penatalaksanaan KNF Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
yang tersaji pada Tabel 2.9 sebagai berikut :
A. Nama iegimen
Jenis kanker Tujuan paliatif
Regirrren kemotcrapi
Regimen Gemcitabine - cispiatirr :merupakan alternatif regi;nen klasik cisplatin-5Fll, terutama untuk kasus metastasis
atau rekuren. Penggunaan Rasional
terapi lini pertama atau kedua kanker nasofaring stadium metqstasis/ rekuren.
B. Efck sampingEfek samoine yans paline sering teriadi =
- Myelosupresi, terutama trombositooenia- Rurn- Edcma danl atau proteinurii
- Mual muntah- Neurotoksisitas (ototoksisitas)
- Nefrrtoksisitas- Fatigue/ astherual flu-like s):ndrotne- Pcningkatan transaminase
Efek sampi.ng yang jaralg terjadi n:.rmun dapat menjacii berat:
- Keganasan sekunder- Pneumonitis
- Sindrom hemolitik urenrilC. PcmbcHan obatdan hal hal)′ ting pcrlll diperhatikan
Gemcitabine - Cisplatin
Kanker nasofaring stadium metastrsis/
rekuren
Cisplatin:
Efek samping utama cisplatin adelah nefrotoksik yang sangat berkaitan dengan
-
fungsi ginjal
sebelum, selama dan sesudah terapi. Hidrasi yang adekuat adalah kunci utama
untuk mereduksi kemungkinan terjadinya gagal ginjal'
Gemcitabine :
Gemcitabine sebaiknya diberikan dengan infus cepat (habis dalam 3o menit)' infus
yang lebih lama akan meningkatkan risiko toksisitas, khususnya toksisitas
henatologi.
D_Catat4■ n
ebagai terapi lini penama/kedua kanker
nasofaring stadium metastasis/rekuren di beberapa pusat onkolqi dunia
berdaszfkan konsistensi hasil beberapa studi fase [[ yano mentrnjukkan rcgimen ini
mernpunyai efikasi ]arrg baik dengan t
-
2.
DAFFAR P■lSTAKA
Siegel R, \la J,Z.ouZ, lenal A