Primary & Secondary Survey

download Primary & Secondary Survey

of 7

Transcript of Primary & Secondary Survey

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    1/7

    PRIMARY SURVEY

    Fungsi vital pasien harus sesegera mungkin dinilai secara efisien.

    A : AIRWAY

    Penilaian cepat terhadap tanda-tanda obstruksi jalan napas harus meliputi inspeksi

    terhadap adanya benda asing atau fraktur facial, mandibular atau trakeal/laryngeal

    yang dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas.

    Jalan napas yang paten harus dipertahankan dengan menjaga cervical spine, langkah

    awalnya adalah dengan melakukan maneuver jaw thrust atau chin lift.

    Kepala dan leher pasien tidak boleh dalam keadaan hiperekstensi, hiperfleksi atau

    rotasi untuk menjaga dan mempertahankan jalan napas.

    Bila pasien tidak sadar dan tidak ada reflek muntahoro-pharyngeal tube.

    Jaga selalu jalan nafas agar selalu bersih, tanpa hambatan, dengan cara:

    bersihkan jalan nafas dari saliva, muntahan, dan lain-lain.

    tempat tidur datar tanpa bantal.

    mencegah aspirasi cairan lambung masuk ke saluran pernafasan dengan cara

    pemasangan NGT

    B : BREATHING

    Injury yang dapat berakibat terhadap ventilasi paru adalah pneumothorax tension, flail

    chest dengan contusion pulmonal, hemothorax massive dan open pneumothorax.

    Keadaankeadaan inilah yang harus diidentifikasi sebagai primary survey.

    C : CIRCULATION

    Harus meliputi observasi :

    - Tingkat kesadaran ( volume darah sirkulasi perfusi aliran serebral tingakat

    kesadaran juga )

    - Warna kulit ( membantu menentukan pasien dalam keadaan hipovolemik atau

    tidak)

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    2/7

    - Tekanan darah ( dinilai kualitas, frekuensi dan regularitasnya. Bila pelan, lambat

    dan regular biasanya merupakan tanda normovolemia pada pasien yang tidak

    menggunakan medikasi adrenergic. Pulsasi yang cepat biasanya merupakan

    tanda hipovolemia. Pulsasi yang irregular adalah tanda bahaya adanya disfungsi

    jantung yang potensial.

    D : DISABILITY

    Meliputi evaluasi neurologic antara lain tingkat kesadarannya, reaksi dan ukuran pupil,

    maupun level injury spinal cord.

    GCS merupakan metode yang cepat dan simple untuk menentukan tingkat kesadarannya,

    dan untuk memprediksi outcome pasien (khususnya untuk menilai respons motorik).

    Penurunan tingkat kesadaran dapat mengindikasikan penurunan oksigenasi serebral

    dan/atau

    Perfusi yang berkaitan dengan injury serebral.

    E : EXPOSURE

    Menjaga control lingkungannya, dengan cara meletakkan selimut pada pasien untuk

    mencegah keadaan hipotermia.

    Harus dijaga suhu ruangan yang hangat.

    SECONDARY SURVEY

    Meliputi evaluasi dari ujung kepala ke ujung kaki, dimulai dari penelusuran riwayat,

    pemeriksaan fisik dan reevaluasi vital sign.

    RIWAYAT

    A : Allergic

    M : Medication currently used

    P : past illness / pregnancy

    L : Last meal

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    3/7

    E : Events / environmental related injury

    PEMERIKSAAN FISIK

    Kepala

    - ketajaman visual

    - ukuran pupil

    - perdarahan konjungtiva

    - penetrating injury

    - dislokasi lensa mata

    Maxillofacial

    - trauma maxillofacial, tidak berkaitan dengan obstruksi jalan napas atau perdarahan

    mayor, harus segera ditangani tapi hanya bila pasien sudah distabilisasi secara

    komplit dan injury yang mengancam nyawa sudah ditangani pula.

    - pasien dengan fraktur wajah mungkin dapat mengalami fraktur cribiform plate.

    Pada pasien seperti ini, perlu dilakukan NGT.

    Cervical spine dan leher

    - pasien dengan trauma maxillofacial atau kepala sebaiknya diwaspadai memiliki

    injury spine cervical (fraktur dan/atau injury ligament), dan segera diimobilisasi

    sampai keadaan injury tersebut dapat diatasi.

    -pemeriksaan di dada meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi. Arteri karotis harus

    dipalpasi dan diauskultasi untuk mencari adanya bruit.

    Dada

    - evaluasi visual meliputi anterior dan posterior untuk mengidentifikasi adanya open

    pneumothorax maupun flail segment.

    - evaluasi komplit terhadap dada harus meliputi palpasi terhadap seluruh dinding

    dada, meliputi klavikula, costae dan sternum.

    - injury dada yang signifikan dapat memberikan manifestasi nyeri, dispnea dan

    hipoksia. evaluasi meliputi auskultasi dan x-ray dada.

    Abdomen

    Perineum / rectum/vagina

    Musculoskeletal

    Neurologic

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    4/7

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    5/7

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    6/7

  • 8/10/2019 Primary & Secondary Survey

    7/7

    Ada Pulsasi Tidak Ada Pulsasi

    Pasien Tidak SadarDatang ke IGD

    Bebaskan JalanNafas

    (AIRWAY)

    Look, Listen, Feel

    *Teknik:ChinLift/Jaw-Thrust

    Pasien tdk sadar & reflex muntah (-)

    oro-pharyngeal tube

    Jaga selalu jalan nafas agar selalu

    bersih, tanpa hambatan, dengan cara:

    bersihkan jalan nafas dari saliva,muntahan, dan lain-lain.

    tempat tidur datar tanpa bantal. mencegah aspirasi cairan lambung

    masuk ke saluran pernafasan dengan

    cara pemasangan NGT

    Nafas belum

    normalberinafas bantuan 2X

    Tidak ada respon,cek denyut nadisetiap 10 detik

    COMPRESSION

    &

    CIRCULATION

    Berikan nafas bantuan 1x

    tiap 5-6 detik

    Cek pulsasi tiap 2 menit

    Berikan 30 kompresi dengan kedalaman 4-

    5 cm (di midline sternum)

    Monitoring: nadi, TD, penilaian turgor kulit.

    Ambil Sampel DarahPeriksa DL, Darah tipis &Tebal, Kimia Darah, Biakan darah

    Pasang IV Lineuntuk masukan obat malaria IV

    Jaga keseimbangan cairan dan elektrolit

    Pasang kateter urethra untuk mendeteksi terjadinyadehidrasi, overhidrasi dan fungsi ginjal dengan

    mengukur volume urin. N: 1ml/kgBB/jam. Bila volume< 30 ml/jam.

    Pada pemeriksaan jantung, bila ada aritmia dan

    pembesaran jantung, maka hati-hati pada pemberian kina

    dan cairan.

    Bila suhu tinggikompres & antipiretik

    Bila muncul kulit dingin, suhu 38-40 derajat, matacekung, sianosis, nafas cepat, nadi cepat dan dangkal

    curi ahi ovolemia

    Dikoreksi dengan NaCL 0,9%, RL, atau dextrose 5% in

    salineseba ai "hukum 3 untuk 1" "3 for 1 rule"

    Bila masih hipotensidopamin 2ug/Kg BB/menit dalam

    dextrose 5%Hingga TD sistolik 90 mmHg

    BREATHING

    Berikan oksigenmask dengan 4-6

    L Oksigen

    DISABILITY

    AVPU/GCS

    Diameter Pupil

    Refleks terhadap

    cahaya

    EXPOSUREPemeriksaan

    menyeluruh (headto toe