EJA BISMILLAH Initial Assessment (Primary Survey)

7/24/2019 EJA BISMILLAH Initial Assessment (Primary Survey)

1/79

Primary Survey danSecondary Survey

Raissa Ulfah Fadillah

Perceptor:

dr. Imam Gozhali, Sp. An, M.Kes


2/79

Initial Assessment

Adalah proses penilaian yang cepat danpengelolaan yang tepat guna menghindarikematian pada pasien gawat darurat.

Tujuannya mencegah semakin parahnyapenyakit dan menghindari kematian korbandengan penilaian yang cepat dan tindakanyang tepat.


3/79

Konsep Penanganan Pasientrauma/multiple trauma

1.Persiapan

2.Triase

3.Primary survey4.Resusitasi

5.Alat untuk primary survey dan resusitasi

6.Secondary survey

7.alat to secondary survey.!ila "erlan#ut ke monitorin$ post resusitasi

dan reevaluasi

%.Pera&atan de'niti(


4/79

Persiapan

)ase Pre*ospital

Koordinasi dengan tenaga medis rumah sakit sebelumpasien ditransfer kerumah sakit

Waktu trauma Mekanisme trauma Riwayat pasien

airway maintenance

kontrol perdarahan eksternal dan shock

immobilisasi

segera transfer ke fasilitas yang memadai danterdekat


5/79

Triage Decision/ SchemeTriage /DecisionScheme

+an$ka*1 ,kur vital si$ns danlevel kesadaran

+an$ka*2 Periksa anatomi trauma

angkah! "#aluasi mekanisme traumaangkah$ e#aluasi umur% status &sik%

penyakit penyerta


6/79

Triase decision scheme

+an$ka* 1 'kur #ital signs dan le#el kesadaran

()* + ,$

RR + ,- or /0

*ystolic 12 + 0-

3a41awa ke Trauma center

Tidak4periksa Anatomy trauma


7/79


8/79

+an$ka* 2 periksa Anatomi trauma

5raktur 2el#is

5lail chest

6ua atau lebih fraktur tulang panjang pro7imal

Trauma kombinasi dengan luka bakar ,-8 atau traumainhalasi

uka penetrasi di kepala% leher% torso dan ekstremitasproksimal

3a4bawa ke Trauma center

Tidak9"#aluasi mekanisme injuri


9/79

+an$ka*3. -valuasi kemun$kinan mekanismetrauma dan *i$* ener$y impact

Terlempar dari mobilTerdapat kematian pada penumpang yang satu kabinTabrak lari Kecelakaan dengan kecepatan tinggi Kerusakan kendaraan hebat /- inchi:atuh /- meterTerguling

2ejalan kaki tertabrak mobil ,- km;jam Kecelakaan motor !- km;jam

3a4 bawa ke trauma centerTidak 9 mulai managemen trauma


10/79

+an$ka* 4

umur+< atau


11/79

Definisi Triage

2engelompokan korban yang berdasarkanatas berat ringannya trauma ; penyakit sertakecepatan penanganan ; pemindahannya

Tujuan Triage adalah dapat menanganidengan cepat % cermat dan tepat sesuaidengan sumber daya yang ada.


12/79

Korban Masal (multiple Patient)

Kejadian atau timbulnya kedaruratan yangmengakibatkan lebih dari , korban yang harusdikelola lebih dari satu penolong

Kedaruratan yang memerlukan penerapansistem penanggulangan gawat darurat

terpadu sehari 9 hari dan bencana =*2(6T4*dan *2(6T41>

Korban bencana (mass casualty disaster)


13/79

Prinsip : seleksi korban berdasarkan

,. Ancaman jiwa yang dapat mematikan=dalam ukuran menit>

/. 6apat mati =dalam ukuran jam>

!. Ruda paksa ringan

$. *udah meninggal


14/79

PRIORITAS- kode warna


15/79

Pedoman Pemimpin triage hanyamelakukan

2rimary sur#ey Menentukan prioritas penanganan dan

pemindahan

Menentukan pertolongan apa yang harus

diberikan


16/79

PRIORITAS

6e&nisipenentuan mana yang harus didahulukanmengenai penanganan dan pemindahan yangmengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.


17/79

Tingkat Prioritas

,. 2rioritas pertama Warna Merah ? 1iru =@%Tertinggi%"mergency>Mengancam jiwa ; mengancam fungsi #ital.

2enanganan dan dan pemindahan bersifat *"("RA

/. 2rioritas Kedua Warna Kuning =@@% Medium% 'rgent>2otensial mengancam jiwa;fungsi #ital bila tidak segera

ditangani dalam waktu singkat

2enanganan dan pemindahan bersifat

:A(A T"RAM1AT

!. 2rioritas Ketiga Warna Bijau =@@@% Rendah% on"mergency>

2erlu penanganan seperti pelayanan biasa.Tidak perlu segera

2enanganan dan pemindahan bersifat T"RAKB@R

$. 2rioritas - Warna Bitam =kemungkinan Bidup sangat kecil >


18/79

Penilaian

,. 2rimary sur#ey =A%1%)>Menghasilkan prioritas @ dan selanjutnya

/. *econdary sur#ey =Bead to Toe>Menghasilkan prioritas @%@@%@@@ selanjutnya

!. Monitoring korban atau pasien keungkinanterjadinya perubahan 9 perubahan padaa. :alan nafas% pernafasan dan sirkulasi

b. 6erajat kesadaran

c. Tanda 9 tanda #ital yang lain$. 2erubahan prioritas yang dikarenakan

berubahnya kondisi korban atau pasien


19/79

Perhatian khusus

,. Meningkatnya derajat distres nafas% shock/. Turunnya kualitas nadi;pulse pressure

!. )epatnya penurunan derajat kesadaran

$. Koma yang timbul setelah lucid periode


20/79

Fase Rumah Sakit

Tu#uan Ruan$ trauma den$an peralatan

,ntuk resusitasi

/onitorin$

0airan an$at

Petu$as trampil kasus trauma

Petu$as la"oratorium dan radiolo$i Proteksi ter*adap penyakit menular


21/79

Peralatan Minimum

5ace mask

(oggles

apron

eggings

(lo#es

2enutup kepala

:arum% pisau% perlindungan terhadap cairantubuh


22/79

Primary survey

A 1 ) 6 "A Air&ay maintenance den$an proteksi

tulan$ cervical

! !reat*in$ and ventilation

0 0irculation den$an kontrol *emorr*a$e isa"ility status eurolo$is

- -posure -nvironment control


23/79

1.Penilaian tanda o"struksi na(as

nspeksi o"struksi 8

4nafas abnormal E dipsneu% benda asing%

aspirasi4snoring% gurgling% stridor

4cedera ma7illofacial

4cedera leher% dada E fraktur trachea;laryng.

4pasien sadar dapat berkomunikasi #erbal%airway tidak dalam bahaya....

A E Airway maintenance denganproteksi cer#ikal


24/79

SUMBATAN JALAN NAPAS

Stridor !ro"in#$ s%m&atan oleh &enda

padat'oedema larin#'farin#

Gar#lin# s%m&atan oleh &enda cair

Snorin# s%m&atan oleh pan#(al lidah )at%h

(e&ela(an#


25/79

MEMBUKA JALANMEMBUKA JALANNAFASNAFASa. Tanpa Alata. Tanpa Alat*ead*eadtild + !hin lif ata% a" thr%sttild + !hin lif ata% a" thr%st


26/79


27/79

manual in-line stabilisation of the neck(MILS)


28/79

Pasien -- /RAUMA tida( sadar 0%(a Air"a1

den#an *ead /ild 2 !hin 3ift

Pasien /RAUMA tida( sadar 0%(a Air"a1

den#an !hin 3ift ata% a" /hr%st


29/79

Mempertahankan jalan nafas agar tetap terbuka

b. engan alat memasang p!pa "Oro/Naso

Pharingeal airway)

/%)%ann1a:

mempertahan(an )alan

nafas a#ar tetap ter&%(a

den#an menahan pan#(allidah tida( )at%h (e

&ela(an# 1an# dapat

men%t%p )alan nafas

ter%tama %nt%( pasien+pasien tida( sadar


30/79

Mempertahankan jalan nafas agar tetap terbuka

b. engan alat memasang p!pa "Oro/Naso

Pharingeal airway)


31/79

Membuka jalan nafas


32/79

Members!hkan Jalan Nafas

/anpa alat:

Sap%an ari Finger

sweep$:

alan nafas 1an#ters%m&at (arena

&enda asin# dalam

ron##a m%l%t &a#ian

&ela(an# hipofaring$


33/79

Members!hkan Jalan Nafas

b. engan Menggunakan Alat

4$. Pen#isapan &enda cair s%ctionin#$

5$. Mem&ersih(an &enda asin# padat

dalam )alan nafas larin#oscope, ma#ill

forcep


34/79

#$. Peng!sapan ben%a &a!r

"suctioning$ S%m&atan )alan nafas (arena &enda cair,

pada saat pen#(a)ian a(an didapat(an

s%ara nafas Gargling

suctioning Penghisapan tidak boleh lebih dari 5

detik.


35/79

2) Membersihkan benda asing padatdalam jalan nafas

6ilakukan pada pasien tidak sadar dengansumbatan benda padat di daerah hipofaringyang tidak mungkin dilakukan dengan sapuan

jari atau secara Beimlich aringoscope%forcep


36/79

2.Proteksi 09spine d$n Assumsi trauma 09spine pada setiap pasien den$an

4 Tidak sadar4 Trauma Multiple sistem

4 )edera tumpul diatas cla#ikula =kepala danleher>

4 )edera leher dengan de&sit neurogis4 Tidak dapat Feksi leher karena nyeri



37/79

ika cedera 09spine dapat di sin$kirkan

G akukan )hin lift atau jaw thrust untukmembuka jalan nafas dan proteksi c4spine

G Alat stabilisai c4spineE mencegah pergerakanyang berlebihan



38/79

*ingkirkan benda yang dapat mengganggu jalannafas

)hin lift; jaw thrust

Hropharyngeal atau asopharyngeal airway

aryngeal mask airway

6e&niti#e airway

2enilaian ulang airway


39/79

e'nitive air&ay : lan#ut ;

Tiga jenisE

,. Tube Hrotracheal

/. Tube asotracheal

!. *urgical airway.

= )ricothyroidotomy % Tracheostomy >


40/79

e'nitive air&ayAir&ay protection

:ika tidak sadar

)edera berat ma7illofacial

Risiko aspirasi% obstruksi% hematomlaring;trachea


41/79

Definitif airway


42/79

Surgical airway@ndikasiE tidak dapat intubasi trachea4"dema (lottis

45ractur laring

4perdarahan oropharingeal berat


43/79

Surgical cricothyritomy

Algoritmaairway


44/79

Algoritma airway


45/79

B : Breathing dan Ventilation

Ientilasi memerlukan fungsi yang adekuat dari paru%dinding dada% diafragma. Masing4masing komponenharus di nilai

G dada pasien harus dapat mengembang dengan baik.

G auskultasi harus dapat dilakukan untuk memastikanjalan airway baik.

G perkusi dapat menyingkirkan ada tidaknya darahatau udara di paru.

G inspeksi dan palpasi untuk menyingkirkan cederadada yang dapat mengganggu #entilasi.


46/79

Yang mengancam jiwa

Tension pnuemothora7

Massi#e hemothora7

Hpen pneumothora7

5lail chest

eed emer$ensi


47/79

C : Sirkulasi

Syok

+an$ka* a&al melakukan penan$anansyok menilai keadaan klinis sekaran$

apaka* per(usi #arin$an adekuat danoksi$enasi adekuat.


48/79

!lood volume dan cardiacoutput

2enilain cepat dan akurat pada pasien cderaterhadap status hemodinamik.

yang harus diperiksa

E kesadaranE warna kulit

E nadi


49/79

+an$ka* ke tentukan penye"a" syok.Pada pasien trauma "er*u"un$anden$an mekanisme trauma.

G perdarahan merupakan kejadian yang palingsering menyebabkan syoik.


50/79

C = Circulation

Tentukan nadi%tekanan darahdua sisi lenga

9Radial pulse J sbp 0-mmBg

95emoral pulse J *12 D-4-mmBg

9)arotid pulse J *12 C-

mmBg

2erdarahan dapat terjadi idithora7% abdomen% pel#is%e7tremities


51/79

Shock pada pasien trauma

1.emorr*a$ic syok

4eksternal

4@nternal

4)ombinasi

PerdarahanExternal


52/79

Perdarahan External

Perdara*n -ternal diidenti'kasi dandikontrol selama primari survey.

Kontrol perdarahan E

9Manual kompresi

9*plint

9"lastic perban


53/79

nternal perdara*an

2enyebab kehilangan darah banyak E

GThora7

G )a#um abdominal

G *oft tissue yang meliputi fraktur tulang panjang

GRetroperitoneal dari fraktur pel#is


54/79


55/79

2. S*ock on9*emorr*a$ic

4shock kardiogenik

4Tension pneumothora7

4*hock eurogenic

4*hock Bipo#olemic

4*hock *eptic *yock


56/79

D : Disability

/ent%(an tin#(at (esadaran mema(ais(or G!S

-ilai p%pil : &esarn1a, iso(or ata% tida(,

refle( caha1a dan a"asi tanda+tandalateralisasi 67al%asi dan Re+e7al%asi aiway,

o(si#enasi, 7entilasi dan circulation.

Stageofbrainherniation


57/79

Stage of brain herniation

-arly @psilateral pupillary dilation 2rogressi#e decrease in mental

status

Respiratory pattern changes=)hyne4*trokes>

Pro$ressin$ 6ecreasing le#el of

consciousness Byper#entilation )ontralateral hemiplegia 6ecerebrate posturing 2upillary constriction

Advanced1iliateral decerebrate rigidity=uncal herniation>@rregular respiration5laccidity =central herniation>

6eath


58/79

Disability

)edera kepala primer E )ontusion% aceration%perdarahan =)erebral% 1rain stem>

esi sekunder E "pidural% *ubduralhematoma %Berniation% )ushingLs reFe7=bradikardi% hipertensi sistolik>

Evaluasineurologis


59/79

Evaluasi neurologis

kesadaran

'kuran pupil dan reaksi

lateralisasi

e#el cedera spinal

"#aluasi berkala tanda kelainan neurologis


60/79

GLASGOW COMA SCALE

:"@* 2"M"R@K*AA:"@* 2"M"R@K*AA

R-SP= !,>A /ATA="3"> -*pontan

Terhadap suara

Terhadap nyeri

Tidak ada

Respon motorik Ter"aik=Motoric> /@kuti perintah

Melokalisir nyeri

5leksi normal =menarik anggota yang dirangsang>

5leksi abnormal =dekotrikasi>

"kstensi abnormal =desereberasi>

Tidak ada =Facid>

Respon


61/79

Evaluasi neurologis

Pemeriksaan lan$sun$

A?Alert

< ?Responds to


62/79

E: Exposure

!uka pakaian untuk pemeriksaan

*etelah pemeriksaan selesai tutuppasien dengan selimut hangat untukmencegah hipotermi

)airan infus harus dihangatkan


63/79

Secondary survey

Bead to Toe1, E 1reathing1/ E 1leed

1! E 1rain1$ E 1lader

1< E 1owel1C E 1one


64/79

A1) didapatkan 2"6"R@TA *TA1@

6@AK'KA *"T"AB 2R@MAR3 *'RI"3*""*A@ 6A MA*AAB T"RATA*@% dan 2A*@"

*'6AB *TA1@ 2"M"R@K*AA T"@T@ K"2AA *AM2A@ KAK@

1"RT':'A M")AR@ )"6"RA 3A(M"(A)AM :@WA ATA' 6A2AT M"3"1A1KAK")ATATA

*"("RA K"M1A@ K" 2R@MAR3 *'RI"3 :@KA A1)M"M1'R'K

A-AM-6SA


65/79

A-AM-6SA

MU-GKI- 8ARI P6-86RI/A S6-8IRI /I8AK MU-GKI-,S6RI-G 8ARI P6/UGAS 3APA-GA- A/AU K63UARGA

RI9AA/ P6R3UKAA-

RI9AA/ AMP36

+ A ; A336RGI!'RI9AA/ A36RGI+ M ; M68I!A/I-'0A/ A-G /63A* A/AU S68A-G

8IK-SUMSI 36* KR0A-

+ P ; PAS/ I33-6S

P6-.8A*U3U$'PR6G-A-!K6*AMI3A-$

+ 3 ; 3AS/ M6A3'MAKA-A- A-G 8IK-SUMSI /6RAK*IR

+ 6 ; 6


66/79

2"M"R@KA*AA 5@*@K

6@AK'KA 2"M"R@K*AA "(KA2 B"A6 TH TH"

*")ARA T"@T@ 2"M"R@KA*AA @*2"K*@% 2A2A*@% 2"RK'*@ 6A

A'*K'TA*@

2A6A TABA2 @@ 6A2AT 6@AK'KA 2"M"R@K*AA2"':A(. M@* E RH"T("% )T4*)A% "K(% A1% 6


67/79

2"M"R@K*AA "'RHH(@* 2ada tahap ini penentuan kesadaran dilakukan

dengan menggunakan (lasgow )oma *cale=()*>

'kuran dan reaksi pupil =isokor atau anisokor>

*tatus motorik

*tatus sensorik

ReFeks 9 reFeks = ada reFeks patologi atau tidak


68/79

GLASGOW COMA SCALE

:"@* 2"M"R@K*AA:"@* 2"M"R@K*AA

R-SP= !,>A /ATA="3"> -*pontan

Terhadap suara

Terhadap nyeri

Tidak ada

Respon motorik Ter"aik=Motoric> /@kuti perintah

Melokalisir nyeri

5leksi normal =menarik anggota yang dirangsang>

5leksi abnormal =dekotrikasi>

"kstensi abnormal =desereberasi>

Tidak ada =Facid>

Respon


69/79

Resusitasi

Air&ay protection

/anual:aw thrust maneu#er )hin lift maneu#er

6engan Alat asopharyngeal airway jika pasien sadar

Hropharyngeal airway jika tidak sadar tidak adareFek muntah

e'nitive air&ay


70/79

!reat*in$


71/79

0irculation9minimum infus E / large4caliber @I catheter =cairan hangat>

9maksimum E @nternal diameter kateter tidak sama dengan diameter #ena

Tipe cairan RingerLs lactate diutamakan crossmatch:ika tidak respon dengan cairan infus pertimbangkan beri

darah=H4negati#e >


72/79

ipotermia

*ering fatal pada pasien trauma

1eri cairan yang dihangatkan !0derajat celsius

6arah jangan dihangatkan di microwa#e o#en

Resustasi cairan a$resi( "ukan pen$$antimanual operasi untuk kontrol perdara*an


73/79

Alat yang dipakai pada primary survey danresuscitasi

-0@ monitorin$

,rinary and @astric 0at*eters

/onitorin$

9rays dan dia$nostik


74/79

-0@ monitorin$

arus dipakai pada semua pasien trauma

6ysrhythmia%termasuk tachycardia% A5% 2I)% and*T segment E trauma tumpul jantung

2"A E cardiac tamponade, tension pneumothorax,profound hypovolemic shock

1radycardia% aberant conduction dan prematurebeats E hypoxia dan hypoperfusion harus dipertimbangkan


75/79

,rinary and @astric 0at*eters1. ,rinary kateter

'rine output indikator sensitif status #olume sebagai reFeksiperfusi renal

6ipasang sebelum pemeriksaan rektum dan genital

Konta indikasi E curiga cedera uretra

6arah pada meatus penis

ecchymosis perineal

6arah di skrotum

5loating prostat atau tidak teraba 5raktur pel#is

:ika ada E Retrograde urethrogram


76/79

2.@astric tu"e 'ntuk mengurangi distensi lambung dan mencegah

aspirasi

"fektifnya harus diposisikan secara tepat dan di lekatkandengan baik .

6arah dilambung menandakan darah tertelan% traumapemarangan (T% atau terjadi trauma pada saluran

cerana atas.

:ika dicurigai ada fraktur basis cranii masukkan melaluioral.


77/79

/onitorin$1.


78/79

9rays dan dia$nostik lain

)hest 74rays A2

2el#is A2

ateral )4spine

Pemeriksaan dapat dilakukan pada area resusitasi#ika ada ray porta"le

Tidak men$*entikan proses resusitasi


79/79

T"R@MA KA*@B

EJA BISMILLAH Initial Assessment (Primary Survey)

Documents

Transcript of EJA BISMILLAH Initial Assessment (Primary Survey)