Presus Maya)

14
 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gra nde mul tipara ada lah wan ita yang tela h men yel esa ika n keh ami lan sampai viable 6 – 9 anak. Grandemultipara merupakan salah satu penyebab yang dapat meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Pada gra nde mul tip ara dit emu kan bah wa per dar aha n pos tpa rtum mer upa kan risiko terbanyak yang terjadi dan dapat juga menyebabkan beberapa komplikasi lainnya. Pe rd arahan po st pa rt um ya ng me nj adi ri siko tert in gg i, mu ng ki n dikarenakan oleh elastisitas uterus yang telah menurun dan kontraksi uterus yang tidak baik setelah melahirkan. Peneli tian yan g ter akhir dan beb erapa faktor lain men yat aka n bahwa wal aupun wan ita yan g seh at dan tid ak memili ki riwaya t kompl ika si pad a  persa linan sebel umny a tetap berisi ko tingg i terhad ap perda rahan post partum karena ia adalah seorang grandemultipara. B. Tujuan Penulisan Untuk menganalis is kasu s kehamilan grand emult ipara, sehin gga dapat dilakukan penanganan yang tepat serta mengenali faktor-faktor risikonya. 1

Transcript of Presus Maya)

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 1/14

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Grandemultipara adalah wanita yang telah menyelesaikan kehamilan

sampai viable 6 – 9 anak. Grandemultipara merupakan salah satu penyebab yang

dapat meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Pada grandemultipara ditemukan bahwa perdarahan postpartum merupakan

risiko terbanyak yang terjadi dan dapat juga menyebabkan beberapa komplikasi

lainnya.

Perdarahan postpartum yang menjadi risiko tertinggi, mungkin

dikarenakan oleh elastisitas uterus yang telah menurun dan kontraksi uterus yang

tidak baik setelah melahirkan.

Penelitian yang terakhir dan beberapa faktor lain menyatakan bahwa

walaupun wanita yang sehat dan tidak memiliki riwayat komplikasi pada

  persalinan sebelumnya tetap berisiko tinggi terhadap perdarahan postpartum

karena ia adalah seorang grandemultipara.

B.Tujuan Penulisan

Untuk menganalisis kasus kehamilan grandemultipara, sehingga dapat

dilakukan penanganan yang tepat serta mengenali faktor-faktor risikonya.

1

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 2/14

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Grandemultipara menurut “The Family Federation, Finland and

Department of Obsgyn, Huddinge Univ. Hospital Sweden”, adalah seorang

wanita yang telah menyelesaikan kehamilan sampai stadium viable lebih dari

6 – 9 anak.

B. FAKTOR-FAKTOR RISIKO

Faktor Ibu : Faktor Janin :

- Perdaharan postpartum, terbanyak  - Berat badan lahir rendah

- Preeklamsia - Kematian perinatal

- Placenta previa - Makrosomia

- Kehamilan postmatur  - Apgar score rendah

- Fetal distress

Dikarenakan perdarahan postpartum merupakan faktor risiko terbanyak 

yang terjadi pada kehamilan grandemultipara, maka pada kasus yang kami

ajukan ini lebih memfokuskan pada penanganan perdarahan post partum.

C. PERDARAHAN POST PARTUM

 Definisi 

Perdarahan 500 cc atau lebih setelah kala III selsai (setelah plasenta

lahir).

 Jenis

Perdarahan post partum dibagi dalam :

1. Perdarahan post partum dini bila perdarahan terjadi dalam 24 jam pertama;

2. Perdarahan post partum lambat bila perdarahan terjadi setelah 24 jam

 pertama.

Etiologi perdarahan post partum dini

1. Atonia Uteri

2

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 3/14

 

Pada atonia uteri uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik, dan ini

merupakan sebab utama dari perdarahan post partum. Uterus yang sangat

teregang (hidramnion, kehamilan ganda, atau kehamilan dengan janin

 besar), partus lama dan pemberian narkose merupakan predisposisi untuk 

terjadinya atonia uteri.

2. Robekan jalan lahir 

Perlukaan serviks, vagina dan perineum dapat menimbulkan perdarahan

yang banyak bila tidak direparasi dengan segera.

3. Hematoma

Hematoma yang biasanya terdapat pada daerah-daerah yang mengalami

laserasi atau pada daerah jahitan perineum.

4. Lain-lain

a. Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus

sehingga masih ada pembuluhdarah yang masih terbuka.

 b. Ruptura uteri

c. Inversio uteri

Etiologi perdarahan post partum lambat

1. Tertinggalnya sebagian plasenta

2. Subinvolusi di daerah plasenta

3. Dari luka bekas seksio sesarea

Diagnosis

Diagnosis perdarahan post partum dapat ditegakkan dengan memperhatikan :

1. Perdarahan post partum yang banyak dalam waktu singkat

2. Pada pemeriksaan dijumpai :

a. Uterus yang lembek 

 b. Terdapat perlukaan jalan lahir 

c. Disertai atau tanpa retensio plasenta

d. Terdapat hematoma

3. Perdarahan melebihi 25% dari volume darah akan menimbulkan gejala

klinik, seperti :

3

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 4/14

 

a. Kesadaran menurun

 b. Frekuensi nadi dan pernafasan meningkat

c. Daerah ujung ekstremitas terasa dingin

d. Tampak pucat (anemia)

e. Pada keadaan yang serius disertai gejala syok.

Komplikasi perdarahan post partum :

1. Syock hipovolemik 

2. Anemia yang berkelanjutan

3. Infeksi pueperium

4. Terjadi nekrosis hipofisis anterior dan sindrom sheehan;

a. Kelemahan umum (asthenia)

 b. Menurunnya berat badan sampai kaheksia

c. Penurunan fungsi seksual

d. Memudarnya tanda seks sekunder 

e. Turunnya metabolisme-hipotensi

f. Amenorrhe sekunder 

5. Kematian

Penanganan perdarahan post partum

1. Upaya preventif dapat dilakukan dengan cara :

a. Melakukan persiapan pertolongan persalinan secara lage artis

 b. Meningkatkan usaha penerimaan KB

c. Melakukan pertolongan persalinan di RS bagi ibu yang mengalami

 perdarahan post partum habitualis

d. Memberikan uterotonika segera setelah persalinan bayi, sehingga

 persalinan plasenta dipercepat dan mengurangi perdarahan.

e. Meningkatkan kesehatan ibu

2. Pertolongan khusus

a. Melakukan plasenta manual

4

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 5/14

 

 b. Memijat otot rahim secara bimanual atau secara Dickinson

c. Pemberian uterotonika i.m atau i.v dengan drip

d. Pemasangan tampon utero vaginal selama 24 jam dan dauer cateter 

e. Bila gagal, ligasi a. hipogastrika atau histerektomi

3. Perdarahan karena perlukaan jalan lahir 

a. Evaluasi tempat luka dengan spekulum

 b. Melakukan liasi bekas luka trauma persalinan

4. Perdarahan post partum sekunder 

a. Infus

 b. Persiapan kuretase dengan narkose ringan

c. Kuretase diikuti pemberian uterotonika.

5

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 6/14

 

K A S U S

I. IDENTITAS

  Nama : Ny. S

Umur : 45 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tiba di IGD : 14-12-2002, jam 03.30 WIB

II. ANAMNESIS

A. Keluhan utama : Kenceng-kenceng

B. Keluhan tambahan : Keluar lendir - darah

C. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan kenceng-kenceng sejak jam 22.00

(13-12-2002). Kenceng-kenceng dirasa makin sering mulai jam 00.00 WIB

(14-12-2002). Keluar lendir – darah jam 02.00 Wib (14-12-2002). Keluar 

air – air tidak ada. HPHT 08-03-2002, HPL 15-12-2002.

D. Riwayat Antenatal Care (ANC) :

Riwayat ANC teratur di bidan, dan disuntik TT 2 kali.

E. Riwayat Obstetri :

Penderita adalah seorang ibu dengan GVIIIPVIIA0, menikah 1 kali pada usia

20 tahun selama 26 tahun.

Anak I : Umur 25 tahun, laki-laki, ditolong bidan, hidup

Anak II : Meninggal umur kehamilan 9 bulan dalam rahim

Anak III : Meninggal umur 9 bulan oleh karena difteri

Anak IV : Umur 20 tahun, perempuan, ditolong bidan, hidup

Anak V : Umur 18 tahun, perempuan, ditolong bidan, hidup

Anak VI : Umur 16 tahun, laki-laki, ditolong bidan, hidup

Anak VII : Umur 14 tahun, perempuan, ditolong bidan, hidup

Anak VIII : Kehamilan ini

6

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 7/14

 

F. Riwayat Penyakit Dahulu :

-

Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya disangkal- Riwayat penyakit gula disangkal

- Riwayat penyakit asma disangkal

G. Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal

III. PEMERIKSAAN FISIK 

A. Pemeriksan Fisik UmumKeadaan umum : Sedang

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign : T : 130/80 mmHg

 N : 88 x/mnt

R : 24 x/mnt

S : 36,8 °C

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Paru-paru : Suara dasar : Vesikuler kanan dan

kiri

Suara Tambahan : Ronkhi (-)

Wheezing (-)

Jantung : S1 > S2, reguler, bising (-)

Abdomen : Status obstetri

Ekstremitas : Akral dingin (+)

Edema

B. Pemeriksaan Obstetri

1. Pemeriksaan Luar  

Inspeksi : Tampak perut membesar membuncit

Palpasi : TFU 36 cm, TBJ : 3720 gr 

7

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 8/14

 

Leopold I : Teraba bagian lunak bulat

Leopold II : Kanan : Teraba tahanan memanjang

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil

Leopold III : Teraba bagian bulat, keras, dan dapat digerakkan

Leopold IV : Konvergen

His : Jarang

Auskultasi : Punktum maksimum : 1 jari bawah pusat, sebelah

kanan

Djj (+) 11 – 12 – 11

B. Pemeriksaan Dalam

- Vagina dan vulva tenang

- Portio terbuka pembukaan 5 – 6 cm

- Kulit ketuban (+)

- Lendir – darah (+)

IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil laboratorium tanggal 14 – 12 – 2002

Hb : 11,8 gr/dl

Ht : 38 %

AL : 11.000/u

AT : 66.000/u

LED : 28 mm/jam

V. DIAGNOSA

GVIIIPVIIA0, 45 tahun, hamil 40 minggu, janin tunggal hidup intra uterin, letak 

memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif.

VI. PENATALAKSANAAN

1. IVFD RL 20 tetes/menit

2. Observasi his dan Djj

3. Bila pembukaan lengkap pimpin mengejan

VII. PROGNOSA

Dubia

8

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 9/14

 

HASIL OBSERVASI DI VK 

Tanggal Subyektif Obyektif Assement Planning14-12-02

J. 04.00

J. 04.15

J. 04.30

J. 04.45

J. 05.00

 

- Ibu merasa

kenceng-

kenceng

- Lendir darah (-)

- Keluar air (-)

idem

- Kenceng-

kenceng tidak

sering

- Ibu merasa

ingin meneran

His : 2 x 10’ (30”)

Djj : 11 – 12 – 11

His : 2 x 10’ (30”)

Djj : 11 – 12 – 11

His : 2 x 10’ (35”)

Djj : 11 – 12 – 11

VT : Pembukaan 5-6 cm

KK dipecah warna jernih

His : 3 x 10’ (40”)

Djj : 12 – 12 – 11

VT : Pembukaan

lengkap

His : 3 x 10’ (40”)

Djj : 12 – 12 – 11

Fetus lahir spontan

dengan apgar score

7-8-9 dan plasenta lahir

spontan lengkap

GVIIIPVIIA0, 45

tahun, hamil 40

minggu, ,

letak memanjang,

pu-ka, preskep,

inpartu kala I fase

aktif 

Idem dengan

inertia uteri (

Idem

kala II

PVIIIA0 post partus

spontan

- Konsul dokter spesialis

Instruksi observasi his

dan Djj.

Bila pembukaan lengkap

pimpin mengejan

- Pimpin mengejan dan

penanganan aktif kala

III

- Drip sintosinon 2

ampul setelah kepala

lahir

HASIL OBSERVASI 2 JAM POST PARTUMTanggal Subyektif Obyektif Assement Planning

J. 05.00 Ibu masih merasa

mules

KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 86 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU setinggi pusat

kontraksi baik

A : BU (+) N

Status genitalis :

Perdarahan (+)

sedikit

PVIIIA0 post partus

spontan

Obsevrasi

- Kontraksi uterus

- perdarahan

J. 05.30 Tidak ada keluhan KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 86 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU setinggi pusat

kontraksi baik

A : BU (+) N

Status genitalis :

Perdarahan (+)

sedikit

Idem Idem

9

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 10/14

 

Tanggal Subyektif Obyektif Assement Planning

J. 06.00 Tidak ada keluhan KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 86 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU setinggi pusat

Kontraksi baik

A : BU (+) N

Status genitalis :

Perdarahan (+)

sedikit

Idem Idem

J. 06.30 Idem KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 86 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU setinggi pusat

kontraksi baik

A : BU (+) N

Status genitalis :

Perdarahan (+)

sedikit

Idem Idem

J. 07.00 Idem KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 88 x/menit

R : 20 x/menit

S : 37 °C

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU setinggi pusat

kontraksi baik

A : BU (+) N

Status genitalis :

Perdarahan (+)

sedikit

Idem Idem

10

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 11/14

 

HASIL OBSERVASI DI RUANGAN

Tanggal Subyektif Obyektif Assement Planning

15-12-02 - ASI belum keluar

- Ibu belum BAB

KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status generalis

Mata : CA (-/-),

SI (-/-)

Thorax : Cor, dan

pulmo dbnEkstremitas :

Edem

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU 2 JBP

A : BU (+) N

Status genitalis :

Lokhea rubra (+)

PVIIIA0 post partus

spontan hari ke I

- Antibiotik

- Roborantia

- Breast care

 

16-12-02 Idem KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status generalis

Mata : CA (-/-),

SI (-/-)

Thorax : Cor, dan

pulmo dbn

Ekstremitas :

Edem

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU 3 JBP

A : BU (+) N

Status genitalis :

Lokhea rubra (+)

PVIIIA0 post partus

spontan hari ke

II

- Terapi teruskan

11

 –  – – 

 

 – 

 – – 

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 12/14

 

Tanggal Subyektif Obyektif Assement Planning

17-12-02 Tidak ada keluhan KU : Sedang, CM

Vital sign

T : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

R : 20 x/menit

S : 36,8 °C

Status generalis

Mata : CA (-/-),

SI (-/-)

Thorax : C/P

Ekstremitas :

Edem

Status Obstetri :

I : Perut datar

P : TFU ½ pusat –

simfisis

A : BU (+) N

Status genitalis :

Lokhea rubra (+)

PVIIIA0 post partus

spontan hari ke

III

-Terapi teruskan

12

 –  – – 

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 13/14

 

BAB III

PEMBAHASAN

Pada kasus ini didiagnosa GVIIIPVIA0, 45 tahun, hamil 40 minggu, janin

tunggal hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,

inpartu kala I fase aktif.

Pasien dikatakan inpartu karena ditemukannya tanda-tanda persalinan, seperti : his

yang adekuat, pengeluaran lendir darah dan adanya pembukaan serviks.

Penatalaksanaan pada pasien dengan grandemultipara memerlukan perhatian

khusus karena kemungkinan terjadinya komplikasi dalam persalinannya lebih besar,

terutama perdarahan post partum.

Untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan post partum pada pasien ini,

kami melakukan penanganan aktif pada kala III, dan observasi 2 jam. Kontraksi

uterus dan pengeluaran darah dari jalan lahir.

Hasil observasi didapatkan :

KU : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

  Nadi : 88 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 37 °C

Status Obstetri : I : Perut datar 

P : TFU setinggi pusat

Kontraksi uterus baik 

A : BU (+) N

Status genitalis : Perdarahan : (+) sedikit

Dari hasil observasi pada pasien ini tidak didapatkan adanya perdarhaan post

 partum dan pasien dikatakan dalam keadaan baik.

13

5/11/2018 Presus Maya) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presus-maya 14/14

 

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Diagnosa GVIIIPVIIA0, 45 tahun, hamil 40 minggu, janin tunggal hidup intra

uterin, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, inpartu kala I

fase aktif 

2. Perdarahan post partum merupakan risiko terbanyak yang terjadi pada

kehamilan grandemultipara, oleh karena memerlukan perhatian khusus.

3. Pada pasien ini tidak ditemukan adanya perdarahan post partum

B. SARAN

- Pada pasien ini disarankan untuk mengikuti program KB, mengingat

  banyaknya faktor risiko yang mungkin terjadi pada kehamilan

grandemultipara.

 

14