presus ekstraksi vakum

13
Fadli Robby Amsriza S. Ked BAB I TINJAUAN PUSTAKA I. Definisi Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor.( Sarwono ). II. Indikasi Ibu : 1. memperpendek persalinan kala II, 2. penyakit jantung kompensata, 3. penyakit paru fibrotik. Janin: adanya gawat janin Waktu : persalinan kala II lama. III. Kontra Indikasi Ibu : 1. ruptur uteri membakat, 2. ibu tidak boleh mengejan, 3. panggul sempit. Janin : 1. letak lintang, 2. presentasi muka, 3. presentasi bokong, 4. preterm, IV. Syarat – Syarat Vacum 1 FK UMY 2009

description

boleh di copy tapi harus disertakan di daftar pustaka.

Transcript of presus ekstraksi vakum

Page 1: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin

dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor.( Sarwono ).

II. Indikasi

Ibu :

1. memperpendek persalinan kala II,

2. penyakit jantung kompensata,

3. penyakit paru fibrotik.

Janin: adanya gawat janin

Waktu : persalinan kala II lama.

III. Kontra Indikasi

Ibu :

1. ruptur uteri membakat,

2. ibu tidak boleh mengejan,

3. panggul sempit.

Janin :

1. letak lintang,

2. presentasi muka,

3. presentasi bokong,

4. preterm,

IV. Syarat – Syarat Vacum

1. Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.

2. Presentasi kepala

3. Cukup bulan ( tidak prematur )

4. Tidak ada kesempitan panggul.

5. Anak hidup dan tidak gawat janin.

6. Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).

1FK UMY 2009

Page 2: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

7. Kontraksi baik.

8. Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.

9. Ketuban sudah pecah / dipecahkan.

V. Persiapan Tindakan

1. Persiapkan ibu dalam posisi litotomi.

2. Kosongkan kandung kemih dan rectum

3. Bersihkan vulva dan perineum dengan antiseptic

4. Beri infus bila diperlukan

5. Siapkan alat-alat yang diperlukan.

VI. Teknik ekstraksi

• Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi kepala, apakah ubun-ubun kecil

terletak di depan atau kepala, kanan/kiri depan, kanan/kiri belakang untuk menentukan

letak denominator.

• Lakukan episiotomi primer dengan anestesi lokal sebelum mangkuk dipasang pada

primigravida. Sedangkan pada multipara, episiotomi dilakukan tergantung pada keadaan

perineum. Dapat dilakukan episiotomi primer atau sekunder (saat kepala hampir lahir

dan perineum sudah meregang) atau tanpa episiotomi.

• Lakukan pemeriksaan dalam ulang dengan perhatian khusus pada pembukaan, sifat

serviks dan vagina, turunnya kepala janin dan posisinya. Pilih mangkuk yang akan

dipakai. Pada pembukaan serviks lengkap, biasanya dipakai mangkuk nomor 5.

• Masukkan mangkuk ke dalam vagina, mula-mula dalam posisi agak miring, dipasang

di bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Pada presentasi belakang kepala,

pasang mangkuk pada oksiput atau sedekat-dekatnya. Jika letak oksiput tidak jelas atau

pada presentasi lain, pasang mangkuk dekat sakrum ibu.

• Dengan satu atau dua jari tangan, periksa sekitar mangkuk apakah ada jaringan serviks

atau vagina yang terjepit.

• Lakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga – 0,2 kg/ cm2, tunggu

selama 2 menit. Lalu naikkan tekanan – 0.2 kg/cm2 tiap 2 menit sampai sesuai tenaga

vakum yang diperlukan, yaitu – 0,7 samapi – 0,8 kg/cm2.

• Sebelum mengadakan traksi, lakukan pemeriksaan dalam ulang, apakah ada bagian lain

jalan lahir yang ikut terjepit.

2FK UMY 2009

Page 3: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

• Bersamaan dengan timbulnya his, ibu diminta mengejan. Tarik mangkuk sesuai arah

sumbu panggul dan mengikuti putaran paksi dalam. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri

menahan mangkuk agar selalu dalam posisi yang benar, sedang tangan kanan menarik

pemegang. Traksi dilakukan secara intermiten bersamaan dengan his. Jika his berhenti

traksi juga dihentikan.

• Lahirkan kepala janin dengan menarik mangkuk ke atas sehingga kepala melakukan

gerakan defleksi dengan suboksiput sebagai hipomoklion, sementara tangan kiri

penolong menahan perineum. Setelah kepala lahir, pentil dibuka, lalu mangkuk dilepas.

Lama tarikan sebaliknya tidak lebih dari 20 menit, maksimum 40 menit.

VII. Kegagalan

Ekstraksi vacum dianggap gagal jika :

1. Kepala tidak turun pada tarikan.

2. Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30

menit,

3. Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.

4. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.

.

VIII. Penyebab Kegagalan

1. Tenaga vacum terlalu rendah

2. Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.

3. Selaput ketuban melekat.

4. Bagian jalan lahir terjepit.

5. Koordinasi tangan kurang baik.

6. Traksi terlalu kuat.

7. Cacat alat, dan

8. Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.

IX. Komplikasi

A. Ibu :

1. Perdarahan akibat atonia uteri / trauma.

2. Trauma jalan lahir

3. Infeksi

3FK UMY 2009

Page 4: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

B. Janin :

1. Aberasi dan laserasi kulit kepala.

2. Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 – 4 minggu.

3. Nekrosis kulit kepala

4. Perdarahan intrakranial sangat jarang

5. Jaundice.

6. Fraktur klavikula

7. Kerusakan N.VI (N.Abducens ) dan VII (N. Facialis).

4FK UMY 2009

Page 5: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

PRESENTASI KASUS OBSTETRI

EKSTRAKSI VAKUM PADA KALA 2 TAK MAJU PRIMIGRAVIDA HAMIL

ATERM

I. Identitas

Nama : Ny. R.A.

No. RM : 370569

Umur : 21 tahun

Alamat : ceme, srigading, sanden. bantul

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Agama : islam

Nama suami : Bp. S

Umur suami : 30 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : buruh

II. Anamnesis

K. U :perut terasa sakit, kenceng-kenceng teratur.

RPS : RPS : Pasien merasa hamil ±9 bulan, mengeluh kenceng-kenceng teratur

sejak jam 22.00 SMRS

RPD : Riwayat penyakit asma disangkal

Riwayat penyakit darah tinggi disangkal

Riwayat penyakit gula disangkal

5FK UMY 2009

Page 6: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

Riwayat penyakit jantung disangkal

RPK : Riwayat penyakit asma disangkal

Riwayat penyakit darah tinggi disangkal

Riwayat penyakit gula disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat perkawinan : Kawin satu kali, umur waktu kawin 20 tahun, umur suami 30tahun,

sudah menikah kurang lebih 1 tahun

Riwayat Menstruasi : Menarche pada usia 14 tahun, siklus teratur ±28 hari, lama 5 hari,

banyak darah biasa dan tidak ada nyeri saat haid

Riwayat Obstetri : G1P0 A0

G1: Hamil ini

HPMT : 5-6-2008

HPL : 12-3-2009

UK : 42 minggu

Riwayat kontrasepsi : (-)

III. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : sedang, compos mentis, tidak anemis

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 96 x/menit

Respiration rate : 24 x/menit

Suhu : 36,5 oC

Abdomen : tidak ada sikatrik, perut membuncit sesuai umur kehamilan,

TFU=28cm

VT : v/u tenang, dinding vagina licin, serviks tebal, teraba kepala, AK (-), STLD

(+), pembukan 7-8cm.

6FK UMY 2009

Page 7: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

IV. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Darah : Hb (11,3 gr%), AL (12,0ribu/ul), AT (309 ribu/ul), HMT

(34,6%), Golongan darah (O), HBS AG (-), PPT ( 11,0 detik), APTT (34,5 detik), control

PPT (13,6 detik), control APTT (31,6 detik)

V. Diagnosis : primigrvida H. Aterm, DP kala I fase aktif

VI. Terapi : -rencana persalinan pervagina

-observasi HIS dan DJJ

VII. Follow up

Jam 05.40 Ibu tampak ingin mengejan, vulva dan anus membuka, his: 2 – 3” / 40 – 45” /

S, DJJ; 145

PD:v/u tenang, dinding vagina licin, servix tak teraba, Ø lengkap, selaput ketuban (-), preskep,

kepala ↓ di H3-4, UUK jam 12, STLD +, AK +

DX: Kala II awal

TX:

- Pimpin persalinan

- Suplay resusitasi bayi

Jam 06.40 Setelah 60 menit, bayi belum lahir, dilakukan evaluasi: ,his: 2 – 3” / 40 – 45” /

S, DJJ 143

PD:v/u tenang, dinding vagina licin, servix tak teraba, Ø lengkap, selaput ketuban (-), preskep,

kepala ↓ di H3-4, UUK jam 12, STLD +, AK +

DX: Kala II tak maju

TX:

- Siapkan VE - Informed consent

Jam 07.00 bayi lahir secara VE, dengan cup no. 5, 1 x pasang, 2 x tarikan sedang, jenis

kelamin laki-laki, BB 2600 / PB 47 / LK 31 / LD 29 / LLA 10 / A/s

7FK UMY 2009

Page 8: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

Jam 07.10 plasenta lahir spontan, lengkap, Uk. 20 x 20 x 2 cm, berat 500 gram, PTP: 50

cm, insersio parasentralis.

Resume persalinan: Jumlah perdarahan:

Kala I 7 jam, 40 menit Kala I 0 ml

Kala II 1 jam, 20 menit Kala II 0 ml

Kala III 10 menit Kala III 75 ml

Kala IV 100 ml

9 jam, 10 menit 175 ml

DX: Post VE a/i kala II lama o.k. ibu tidak kuat mengejan, P1 A0, H0

TX:

- Amoxycillin 3 x 500 mg - SF / BC / C 1x1

- Asam Mefenamat 3 x 500 mg - Pasang DC 24 jam

6 april 2009

Ax : keluar darah merah segar tak berbau dari vagina, ASI (-), makan/minum

(+/+).

Px : T:100/80 N: 84 R:20 S: 36.4

Dx: post VE a/i kala II tak maju karena ibu megejan tak adekuat, P1AoH2

Tx : Amoxycillin 3 x 500 mg

Asam mefenamat 3 x 500 mg

SF/BC/C 1 x 1

8FK UMY 2009

Page 9: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

BAB III

PEMBAHASAN

Pada kasus ini Ny.R.A menglami ketidak kuatan mengejan sehingga kala

II berlangsung selama lebih dari 2 jam, keadaan ini sudah memenuhi kriteria kala

II tidak maju, yaitu 2 jam untuk primigrvida, dan atau bila dalam 1 jam

primigravida, kepala tidak turun atau putar paksi tidak terjadi. Dalam kedan ini

persalinan harus diselesaikan dengan tindakan ekstraksi vakum atau forsep, jika

tidak dapat menyebabakan gawat janin.

Pada kasus ini tindakan yang dipilih adalah vakum ekstraksi, dan syarat-

syarat vakum sudah terpenuhi diantaraya adalah pembukaan lengkap,presentasi

kepala, tidak prematur, tidak ada kesempitan panggul, Penurunan H III / IV,

Kontraksi baik, Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.

Pada jam 7.00 pagi bayi lahir secar vakum ekstraksi dengan cup no. 5, 2x

pasang, 1x tarikan sedang, jenis kelamin laki-laki BB 2600gr /PB 47 /LK 31 /LD

29 /LA 10., 10 menit kemudian plasenta lahir spontan, kesan lengkap, ukuran

20x20x2 cm3, berat 500gr, PTP 50 cm. Lalu di lakukan hecting pada luka

episiotomi dan pada ruptur jalan lahir.

Operator harus menguasi teknik vakum dengn baik, jika tidak dapat

menimbulkan komplikasi sebagai berikut. bagi Ibu dapat terjadi perdarahan akibat

atonia uteri atau trauma jalan lahir, infeksi. dan bagi janin dapat terjadi aberasi

dan laserasi kulit kepala, sefalhematoma, nekrosis kulit kepala, jaundice, fraktur

klavikula, kerusakan N.VI (N.Abducens ) dan VII (N. Facialis).

9FK UMY 2009

Page 10: presus ekstraksi vakum

Fadli Robby Amsriza S. Ked

BAB IV

KESIMPULAN

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala

janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. Tindakan ini diindikasikn

untuk memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kompensata, penyakit paru

fibrotic, adanya gawat janin, persalinan kala II lama.

Pada kasus ini Ny.R.A menglami ketidak kuatan mengejan sehingga kala II

berlangsung Selama 2 jam, keadaan ini sudah memenuhi kriteria kala II tidak maju, yaitu

2 jam untuk primigrvida, dan atau bila dalam 1 jam primigravida, kepala tidak turun atau

putar paksi tidak terjadi. Dalam kedan ini persalinan harus diselesaikan dengan tindakan

ekstraksi vakum atau forsep.

Pada kasus ini tindakan yang dipilih adalah vakum ekstraksi, dan syarat-syarat

vakum sudah terpenuhi diantaraya adalah Pembukaan lengkap,Presentasi kepala, tidak

prematur, Tidak ada kesempitan panggul, Penurunan H III / IV, Kontraksi baik, Ibu

kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.

10FK UMY 2009