Preskas- Demam Tifoid Ppt

download Preskas- Demam Tifoid Ppt

of 74

Transcript of Preskas- Demam Tifoid Ppt

  • Dokter Pembimbing : dr. Rosida S., Sp.A

    Ayu Kusuma Ningrum

  • Nama Pasien: An. DJenis kelamin: Laki- lakiUmur: 13 TahunSuku bangsa: JawaTempat /tanggal lahir: Lampung 1 Oktober 1999Agama: IslamAlamat: Jl. Al. Amin, Kramat Jati

  • Ayah Nama: Tn. AAgama: IslamAlamat: Jl. Al. Amin, Kramat Jati Pekerjaan: WiraswastaPenghasilan: Rp. + 2.000.000/bulanSuku Bangsa: JawaIbuNama: Ny. AAgama: IslamAlamat: Jl. Al. Amin, Kramat Jati Pekerjaan: Ibu Rumah TanggaPenghasilan: -Suku Bangsa: JawaHubungan dengan orang tua: pasien merupakan anak kandung

  • Dilakukan secara Autoanamnesis dan Alloanamnesis dengan ibu kandung pasienLokasi: Bangsal lantai 6, ruang 610Tanggal / waktu: 19 Juni 2013 / jam 14.00 WIBTanggal Masuk: 17 Juni 2013

  • Keluhan Utama: Demam Sejak 1 minggu Sebelum masuk rumah sakit (SMRS)Keluhan tambahan:MenggigilMualPusingPegal di persendian

  • OS datang ke IGD RSUD Budhi Asih dihantar oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pola demam naik turun, turun saat sesudah minum obat. suhu lebih tinggi dirasa saat malam hari, namun tidak pernah turun sampai dengan normal. Demam disertai dengan adanya menggigil, menggigil pertama dirasa pasien ketika beberapa jam setelah tiba di IGD.Os juga mengeluhkan adanya rasa mual dan tidak nyaman di perut sejak demam berlangsung, namun riwayat muntah disangkal, begitupula dengan riwayat diare. Pola BAB normal, begitupula dengan pola BAK juga normal.Keluhan lain yang juga menyertai demam adalah kepala pusing, badan dan persendian terasa pegal. Os mengaku memang sering jajan diluar (di area sekolah). Saat demam hari ke3 OS sudah dibawa orang tuanya berobat ke puskesmas dekat rumah, lalu hanya diberi obat penurun panas, namun tidak memberi perubahan berarti.Riwayat perdarahan seperti mimisan, bintik perdarahan, gusi berdarah, bab berdarah disangkal oleh ibunya/keluarga pasien

  • Kesimpulan Riwayat Kehamilan / Kelahiran:. Tidak ada masalah saat kehamilan dan persalinan.

    KEHAMILANMorbiditas kehamilanTidak adaPerawatan AntenatalRutin kontrol ke PUSKESMAS setiap bulan rutin, Imunisasi TT 2xKELAHIRANTempat persalinanRumah SakitPenolong PersalinanDokter Spesialis KandunganCara persalinanNormalPenyulit - Masa GestasiCukup bulanKeadaan BayiBerat lahir : 3800 gramPanjang lahir : 51 cmLingkar Kepala : (tidak tahu)Langsung menangisPucat ( - ) Biru ( - ) Kuning ( - ) Kejang ( - )Kelainan Bawaan : tidak ada

  • Pertumbuhan gigi : 7bulanPsikomotorTengkurap: 4bulanBerjalan: 12bulan (1-2 langkah)Duduk: 7bulanBicara : 12bulan (1-2 kata)Berdiri: 11bulanMembaca dan menulis : 36bulanPerkembangan pubertasRambut pubis: - bulanPayudara: -bulanMenarche: - bulan

    Gangguan perkembangan mental / emosiBila ada, jelaskan: (tidak ada)Kesimpulan Riwayat Perkembangan : Baik

  • Keterangan :ASI diberikan hingga usia 6 bulanPengganti ASI yang digunakan adalah susu formula dengan Merk SGM 6x per hari sebanyak 120 cc 200 cc per kali minumUmur di atas 1 Tahun

    Kesimpulan Riwayat Makanan : Gizi cukup

    Umur (Bulan)ASI / PASIBuah / BiskuitBubur SusuNasi Tim0 2ASI ---2 4ASI ---4 6ASI ---6 8 PASI()()-10 12 PASI()()()

    Jenis MakananFrequensi dan JumlahNasi / Pengganti1 piring / 3x sehariSayur1 mangkok / 1x sehariDaging1-2potong potong / 2x semingguTelur1 butir (setiap makan) / 3x semingguIkan1-2 potong / 2x semingguTahu1 potong / 1x sehariTempe1 potong / 1x sehariSusu (merk / takaran)Susu kemasan putih / 1 botol sehariLain lain-

  • Kesimpulan Riwayat Imunisasi : imunisasi dasar lengkap

    VaksinDasar (umur)Ulangan (umur)BCG2 bulan-----DPT2 bulan4 bulan6 bulan18 bulanPOLIO0 bulan2bulan4 bulan6bulan5tahun-CAMPAK9 bulan-----HEPATITIS B1 bulan6 bulan---MMR------TIPA------

  • Riwayat PernikahanKesimpulan Riwayat Keluarga : keduanya sehat.

    No.Tanggal LahirJenis kelaminHidupLahir MatiAbortusMati (Sebab)Keterangan kesehatan1.12 Agustus 2003Laki()---Pasien2.12 November 2007Perempuan()---Sehat

    Ayah / WaliIbu / WaliNamaTn. ANy. RPerkawinan Ke-11Umur Saat Menikah25 tahun23 tahunPendidikan TerakhirTamat SMATamat SMAAgamaIslamIslamSuku BangsaJawaJawaKeadaan KesehatanSehatSehatKosanguinitas--Penyakit, bila adaTidak adaTidak ada

  • Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan seperti pasien. Tidak ada riwayat alergi, DM / kencing manis, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, serta penyakit kronis lainnya pada anggota keluarga.

  • Perumahan: Rumah tinggal sendiri

    Keadaan Rumah: Pasien tinggal bersama ayah dan ibu serta adiknya di sebuah rumah tinggal di perumahan dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok. Keadaan rumah cukup, pencahayaan baik, ventilasi baik. Sumber air bersih dari air PAM. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan. Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Cukup baik

    Daerah / Lingkungan: Pembersihan lingkungan oleh tetangga sekitar rumah setiap hari.

    Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Riwayat keadaan lingkungan cukup baik.

  • Kesimpulan Riwayat Penyakit Dahulu : baik,tidak ada penyakit kronis sebelumnya

    PenyakitUmurPenyakitUmurPenyakitUmurAlergi( - )Difteria( - )P. jantung( - )Cacingan( - )Diare( - )P. ginjal( - )Demam Berdarah( - )Kejang( - )Radang Paru( - )Otitis( - )Morbili( - )TBC( - )Parotis( - )Operasi( - )Lain lain( - )

  • Keadaan Umum: Kesan Sakit: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos Mentis Kesan Gizi: CukupKeadaan Lain: Anemis ( - ) Ikterik ( - ) Sianosis ( - ) Dyspnoe ( - )

  • Data AntropometriBerat badan : 50kgTinggi Badan: 158cm

    Status GiziBB / U = 50/46 x 100 % = 108 % (Gizi baik)TB / U = 158 / 156 x 100 % = 101 % (Tinggi normal)BB / TB = 50 / 48 x 100 % = 104 % (Gizi baik)

  • Tekanan Darah : 100 / 70 mmHgNadi: 100 x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regularNafas: 36 x / menit, tipe abdomino-torakal, inspirasi : ekspirasi = 1 : 2Suhu: 38,0 C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)

  • KEPALA : Normocephali, ubun ubun besar sudah menutup

    RAMBUT : Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

    MATA : Visus: Tidak dilakukan Bercak bitot: - / -Ptosis: - / - Skleraikterik: --/--Lagofthalmus: - / -Konjungtiva anemis: - / -Exophthalmus: - /-Kornea jernih: + / +Strabismus: - / - Lensa jernih: + / +Pupil: bulat isokorRefleks cahaya : langsung + / + ,Tidak langsung + / +

  • TELINGA :Bentuk : normotiaTuli: tidak dinilaiNyeri tarik aurikula:-/-Nyeri tekan tragus: - / -Liang: sempitSelaput pendengaran: sulit dinilaiSerumen: - / -Cairan: - / - HIDUNG :Bentuk : simetriskonka eutrophy: +Napas cuping hidung: - / -sekret: - / -Deviasi septum : --mukosa hiperemis: -/-BIBIR : mukosa merah muda, kering ( +), keilosis ( - ), sianosis (-)

  • MULUT :Trismus : -Bau pernapasan : -Langit-langit: normalMukosa: kering (-)Gigi geligi: - LIDAH : Normoglossia, tremor ( - ), coated tongue ( + )TONSIL: T1-T1, tidak hiperemis, kriptus -/- detritus - / -.

    TENGGOROKAN: Tidak hiperemis

  • LEHER :Kelenjar Tiroid : tidak teraba membesarKelenjar Limfe : tidak teraba membesarTHORAKS :Bentuk: retraksi sela iga (-)Pergerakan: simetris saat statis dan dinamisBuah dada : dalam batas normal

  • JANTUNG :

    PARU :

    InspeksiIctus cordis tidak tampakPalpasiTeraba ictus cordis pada sela iga 5 dari medial garis midklavikularis kiri Thrill ( - )PerkusiTidak dilakukanAuskultasiBunyi jantung I dan II normal, reguler. Murmur ( - ), gallop ( - )

    InspeksiSimetris saat statis dan dinamis, retraksi ( - )PalpasiFokal fremitus sulit ditentukanPerkusiTidak dilakukanAuskultasiSuara napas vesikuler. Rhonki -/ -. Wheezing - / -

  • ABDOMEN :

    Inspeksidatar, hernia umbilicalis ( - )PalpasiSupel, nyeri tekan ( + ) pada daerah epigastrium dan kuadran kanan atas, turgor baik, Hepar teraba 3 cm di bawah arcus costae, 2 cm di bawah processu xyphoideus, tepi tajam, nyeri (+) dan lien tidak teraba. ginjal : Ballotement kanan dan kiri (-)PerkusiTimpani pada ke-empat kuadran, Shifting dullness (-), undulasi (-)AuskultasiBU (+) 3x/menit

  • GENITALIA : Tidak ditemukan kelainan.

    KGB :Preaurikuler: tidak teraba membesar - / -Postaurikuler: tidak teraba membesar - / -Submandibula: tidak teraba membesar - / -Submental: tidak teraba membesar - / -Supraclavicula: tidak teraba membesar - / -Ketiak: tidak teraba membesar - / -

  • ANGGOTA GERAK :Ekstremitas: akral hangat pada keempat ekstremitasTangan KananKiriOtot Tonus:normotonusnormotonusSendi:aktifaktifKekuatan:+5+5Lain-lain:oedem (-), CRT < 2KakiKananKiriOtot tonus:NormotonusNormotonusSendi:aktifaktifKekuatan+5+5Lain-lain: oedem (-), CRT < 2, ptechie +/+

    TULANG BELAKANG :Lordosis ( - ), kifosis ( - ), skoliosis ( - ), spina bifida ( - ), nyeri tekan ( - )

    KULIT : warna sawo matang merata, ikterik, tidak sianosis, tidak pucat, turgor kulit baik, lembab, tidak ada Ptechie

  • SUSUNAN SARAF :Kejang ( - ), tremor ( - ), korea ( - ), parese ( - )

    RefleksKananKiriBisep++Trisep+ + Patella++Archiles++Refleks patologisBabinskiBrudzinski IBrudzinski IIKerniqLaseqOpenheimGordonSchaeffer__________________

  • Hasil Laboratorium tanggal 17 Juni 2013 HematologiHb: 13,0 g/dLN : 11,8 - 15Leukosit: 6.6rb /ulN : 4,5 13rbHematokrit: 38 % N: 40 - 52Trombosit: 163 rb /uL N:156-406rbLED : 5mm/jamN:0-15Basofil: 1%N : 0-1Eosinofil:0%N: 2-4Netrofil Batang:0%N:3-5Netrofil Segmen:70%N : 50 70Limfosit:20%N : 25-40Monosit: 9%N : 2-8

    Kimia KlinikGDS: 109 mg/dl

    Elektrolit SerumNa: 135 mmol/LK: 4,5 mmol/LCl: 103 mmol/L

    Hasil Laboratorium 20Juni2013

    Tubex Anti salmonella typhi : +6Strong positif, mengindikasi kuat demam tifoid aktif

  • Dari hasil anamnesa didapatkan, OS anak laki laki berusia 13 tahun datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan utama demam tinggi sejak 1 minggu SMRS, dengan pola demam naik turun. Naik terutama saat malam hari, demam tidak pernah turun sampai dengan normal. Demam disertai dengan rasa menggigil (saat beberapa jam setelah tiba di IGD), selain itu ada rasa ousing dan pegal, mual,serta tidak nyaman di perut. Pola BAB dan BAK masih dalam batas normal. Riwayat perdarahan disangkal.Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum OS tampak sakit sedang, dengan status gizi baik, tanda vital suhu 38,0 C, TD 100/70. Nadi 100x/menit, RR 36x/menit. Bibir didapatkan kering serta lidah kotor. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan rasa nyeri tekan positif di hampir menyeluruh regio abdomen, khususnya regio kuadran kanan atas, serta ditemukan adanya perabaan pembesaraan hepar kanan setinggi 3cm bawah arcus costae dan hepar kiri setinggi 2cm bawah procesus xyphoideus.

  • . DIAGNOSIS KERJADemam Tifoid

  • . DIAGNOSIS BANDINGDemam DengueDemam Berdarah Dengue

  • ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANGCek ulang darah lengkapPemeriksaan TubexBiakan kuman

  • NON-MEDIKAMENTOSABedrestObservasi tanda tanda vitalEdukasi orang tua untuk menjaga anak agar tidak terlalu aktif bergerak.Diet tinggi kalori tinggi proteinEdukasi pasien dan ibu pasien agar pasien mengonsumsi makanan bergizi seimbang, hindari jajan sembarangan

  • MEDIKAMENTOSAIVFD Asering 3cc/kgBB/jamParacetamol 500MG 3X1Rantin Injeksi 2 x 1ampulInj ceftriaxon 2 x 1,5 grLactulac sirup 2x1

  • PROGNOSISAd vitam: bonamAd Functionam: bonamAd Sanationam: dubia ad bonam

  • FOLLOW UP

    TGLSubjektifObjektifAssesmentPenatalaksanaan17/06/13Demam Hari ke8Rawat Hari ke1Demam ( + )Pusing ( + )Mual ( + )Pegal persendian

    Lab Leukosit 5000Hb 12,7 g/dlHt 37%Trombosit 120.000

    ImunoserologiS.Typhi O 1/160S.Typhi 1/320KU: TSS/ CMTanda vitalTD : 90/60S : 38,3 CP : 32x/menitN: 88x/menitMata : CA -/- SI -/-Mulut : bibir kering +Lidah kotor + (dibagian tengah, dan pinggir hiperemis) Leher : kgb ttmThorax : SNV ,Rh-/-, Wh -/-BJ I II Reg, M -, G-Abdomen : Supel, NT +Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costae, 2 cm di bawah processus xyphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam, nyeri (+)Suspek TifoidDd : Demam dengue, DHF

    IVFD Asering 3cc/kgBB/jamRantin Inj 2 x 1(amp)Pct 500mg 3x1Ceftriaxon Inj 2x1,5grLactulac sirup

  • FOLLOW UP

    TGLSubjektifObjektifAssesmentPenatalaksanaan18/06/13Demam Hari ke9Rawat Hari ke2Demam ( + )Pusing ( + )Mual ( + )Pegal persendian ( + )

    Lab Leukosit 5000Hb 13,2 g/dlHt 40%Trombosit 146.000KU: TSS/ CMTanda vitalTD : 100/70S : 40,7 CP : 36x/menitN: 100x/menitMata : CA -/- SI -/-Mulut : bibir kering +Lidah kotor + (dibagian tengah, dan pinggir hiperemisLeher : kgb ttmThorax : SNV ,Rh-/-, Wh -/-BJ I II Reg, M -, G-Abdomen : Supel, NT +Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costae, 2 cm di bawah processus xyphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam, nyeri (+)Suspek TifoidDd : Demam dengue, DHF

    IVFD Asering 3cc/kgBB/jamRantin Inj 2 x 1(amp)Pct 500mg 3x1Ceftriaxon Inj 2x1,5grLactulac sirup

    CEK TUBEX

  • FOLLOW UP

    TGLSubjektifObjektifAssesmentPenatalaksanaan19/06/13Demam Hari ke10Rawat Hari ke3Demam ( + )Rasa tidak enak di perut ( + )Mual ( - )Pegal persendian ( - )

    Lab Leukosit 5300Hb 12,7 g/dlHt 39%Trombosit 152.000CRP Kuantitatif 113KU: TSS/ CMTanda vitalTD : 100/70S : 38 CP : 20x/menitN: 76x/menitMata : CA -/- SI -/-Mulut : bibir kering +Lidah kotor - Leher : kgb ttmThorax : SNV ,Rh-/-, Wh -/-BJ I II Reg, M -, G-Abdomen : Supel, NT +Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costae, 2 cm di bawah processus xyphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam, nyeri (+)Suspek TifoidDd : Demam dengue, DHF

    IVFD Asering 3cc/kgBB/jamRantin Inj 2 x 1(amp)Pct 500mg 3x1Ceftriaxon Inj 2x1,5grLactulac sirup

    HASLI TUBEX?

  • FOLLOW UP

    TGLSubjektifObjektifAssesmentPenatalaksanaan20/06/13Demam Hari ke11Rawat Hari ke4Demam ( + )Rasa tidak enak di perut ( + )Mual ( - )Pegal persendian ( - )

    Lab Tubex TF anti salmonela typhi +6KU: TSS/ CMTanda vitalTD : 110/70S : 37,8 CP : 24x/menitN: 80x/menitMata : CA -/- SI -/-Mulut : bibir kering +Lidah kotor - Leher : kgb ttmThorax : SNV ,Rh-/-, Wh -/-BJ I II Reg, M -, G-Abdomen : Supel, NT +Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costae, 2 cm di bawah processus xyphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam, nyeri (+)Suspek TifoidDd : Demam dengue, DHF

    IVFD Asering 3cc/kgBB/jamRantin Inj 2 x 1(amp)Pct 500mg 3x1Ceftriaxon Inj 2x1,5grLactulac sirup

  • FOLLOW UP

    TGLSubjektifObjektifAssesmentPenatalaksanaan21/06/13Demam Hari ke12Rawat Hari ke5Demam ( + )Rasa tidak enak di perut sudah berkurang

    Lab Tubex TF anti salmonela typhi +6KU: TSS/ CMTanda vitalTD : 110/70S : 37,0 CP : 24x/menitN: 80x/menitMata : CA -/- SI -/-Mulut : bibir kering +Lidah kotor - Leher : kgb ttmThorax : SNV ,Rh-/-, Wh -/-BJ I II Reg, M -, G-Abdomen : Supel, NT -Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costae, 2 cm di bawah processus xyphoideus, konsistensi kenyal, tepi tajam, nyeri (-)Suspek TifoidDd : Demam dengue, DHF

    IVFD Asering 3cc/kgBB/jamRantin Inj 2 x 1(amp)Pct 500mg 3x1Ceftriaxon Inj 2x1,5grLactulac sirup

  • Demam typhoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimptomatis. Walaupun gejala klinis sangat bervariasi, namun gejala yang timbul setelah inkubasi dapat dibagi dalam Demam Pada kasus khas terdapat demam remitten pada minggu pertama, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam, yang turun secara berangsur-angsur pada minggu ketiga.gangguan saluran pencernaan,gangguan kesadaran. Pada pasien ini di tegakkan diagnosa demam typhoid tanpa komplikasi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan :Anamnesis:Pasien demam lebih dari 7 hari yang remitten. Demam terutama meningkat saat malam hariDemam disertai dengan gangguan pencernaan berupa mual dan rasa tidak enak di perutPasien sering jajan makanan dan minumam di luar rumah, yang tidak jelas kebersihannya

  • Pada pasien ini pemeriksaan fisiknya ditemukan :Didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, keadaan umum yang sedang, tanpa gangguan kesadaranPada lidah pasien ditemukan kotor pada tengahnya dan hiperemis pada pinggirnya, tremor (-)Hepatomegali 3 cm dibawah arcus costae, dan 2 cm dibawah procesus xyphoideus. tepi tajam, permukaan licin, konsistensi kenyal, dan nyeri tekan (+)

  • Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa demam typhoid pada kasus ini:Darah lengkapBiakan kuman dari spesimen penderita seperti darah, sumsum tulang, urin, tinja, cairan duodenum dan rose spotBiakan darah positif pada 40-60% kasus yang diperiksa pada minggu pertama sakit.Biakan feses atau urin akan positif setelah minggu pertama.Biakan dari sumsum tulang akan positif pada penyakit stadium lanjut, dan merupakan pemeriksaan yang paling sensitif.Uji serologis untuk mendeteksi antibodi terhadap antigenUji widalTES TUBEXpemeriksaan melacak DNA kuman S. Tyhpi

  • Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan kultur darah karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya dan pemeriksaan melacak DNA tidak dilakukan karena biaya yang mahal dan fasilitas rumah sakit yang terbatas.Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan serologis dan didapatkan hasil pada serologi Salmonella typhi O SEBESAR 1/160 dan Salmonella Typhi H sebesar 1/320. Pemeriksaan Tubex menunjukkan hasil +6, yang menunjukkan strong positif, terinfeksi kuman salmonella typhi

  • Penatalaksanaan penderita dengan demam typhoid, terutama pada pasien ini dengan perawatan bed rest, pemberian diet yang lunak yang mudah dicerna dengan kalori dan protein yang cukup dan rendah serat.Pemberiaan obat-obatan diberikan antibiotik injeksi Ceftriaxone 2x1,5 grantipiretik (paracetamol),Rantin injeksiLactulac sirup (pencegahan sekaligus mengatasi konstipasi)

    Pasien diperbolehkan pulang setelah perawatan di rumah sakit karena tidak ada keluhan dan ada perbaikan klinis. Namun pasien tetap dianjurkan untuk istirahat dan mobilisasi bertahap, diet makanan lunak, dan melanjutkan antibiotik sampai 5 hari bebas demam.

  • Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhii. dengan gejala demam selama 7 hari atau lebih, gangguan saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran.

  • Indonesia endemis 96 % S. typhi sisanya S. paratyphi 90 % umur 3 19 th Kejadian stlh umur 5 th Minggu pertama sakit sukar dibedakan dg penyakit demam lainnya Memastikan D/ perlu pemeriksaan biakan kuman utk konfirmasi

  • Salmonella typhiSalmonella paratyphi A Salmonella paratyphi BSalmonella paratyphi C

  • Salmonella typhosa:Basil gram negatifBergerak dg flagelTidak bersporaMempunyai 3 macam antigen: antigen O (somatik, tdd zat kompleks lipopolisakarida) antigen H (flagela) antigen ViDlm serum penderita tdp zat anti (aglutinin) thd antigen tsb

  • Kuman Salmonella TyphiMakanan + Minuman Lambung (menembus asam lambung)MatiUsus halus (menembus sel epitel sel m)Menujua Lamina Propria (kuman berkembang biak dan hidup di dalam makrofag) Menuju ke Plaque peyeri (ileum distal)Folikel getah bening intestinumMultiplikasi sel PMN Timbul gejala demam,sakit perut,sakit kepala, dllAliran getah bening mesenterica Pelepasan mediator inflamasiAliran darah (Bakteremia Primer)Hidup dan berkembang biak RES (hati dan limpa) Aliran darah (Bakteremia Sekunder) Terfagosit oleh makrofag yang sudah teraktivasi & hiperaktif

  • Menimbulkan tukak berbentuk lonjong pd mukosa di atas plak PeyeriTukak dpt mengakibatkan perdarahan & perforasi ususGejala demam disebabkan oleh endotoksinGejala pd saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pd usus

  • Patologi plaque peyeri menurut Huckstep (bila tidak segera diberikan antibiotik):

    Fase 1 : hiperplasia folikel limfoid

    Fase 2 : nekrosis folikel limfoid selama seminggu kedua melibatkan mukosa dan submukosa

    Fase 3 : ulserasi pada aksis panjang bowel dengan kemungkinan perforasi dan pendarahan

    Fase 4 : penyembuhan tjd pd minggu ke-4 dan tidak menyebabkan terbentuknya struktur

  • Gejala klinis pada anak biasanya lebih ringan dibandingkan dewasaMasa inkubasi: 10 14 hariSelama masa inkubasi : Gejala prodromal: anoreksia, letargia, malaise, dullness, nyeri kepala, batuk non produktif, bradicardia Setelah masa inkubasi: Demam , Gangguan pencernaan, gangguan kesadaran

  • Demamstep ladder temperature chart timbul indisius, kemudian naik secara bertahap tiap harinya dan mencapai titik tertinggi pd minggu I, setelah itu demam akan bertahan tinggi dan pada minggu ke-4 demam turun perlahan secara lisis bersifat febris remiten & suhu tdk berapa tinggiSuhu sore/malam hari, pagi hari

  • 2. Gangguan saluran pencernaan- Nafas berbau tidak sedap- Bibir kering & pecah2 (ragaden)- Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung & tepinya kemerahan, jarang disertai tremor- Perut kembung (meteorismus)- Hati & limpa membesar disertai nyeri tekan- Konstipasi pd anak besar lbh mencolok- Diare bayi dan balita 3. Gangguan kesadaran - kesadaran menurun apatis somnolen - jarang sopor, koma atau gelisah

  • Keadaan berulangnya gejala peny tifus tetapi lebih ringan & lebih singkatPada minggu II (setelah suhu badan normal)Terjadi karena terdapatnya basil dalam organ2 yg tidak dpt dimusnahkan baik oleh obat maupun oleh zat antiMungkin pula pada minggu IV (waktu penyembuhan tukak) invasi basil bersamaan dg pembentukan jaringan2 fibroblas

  • 1. Usus halus a. perdarahan usus- sedikitBenzidin test- banyakmelena- beratnyeri perut + tanda renjatan b. perforasi usus- biasanya minggu ketiga- pada ileum distal- pekak hati menghilang- udara diantara hati & diafragma

  • c. peritonitis- dengan / tanpa perforasi usus- gejala akut abdomen: nyeri perut hebat defans musculaire (ddg abd tegang) nyeri tekan2. Komplikasi di luar usus krn lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakteremia): meningitis, kolesistitis, ensefalopati, dll

  • krn infeksi sekunder: bronkopneumoni dehidrasi & asidosis akibat masukan makanan kurang & perspirasi akibat suhu tubuh tinggi DIC , sindrom uremia hemolitik, dan hemolisis Glomerulonefritis, pielonefritis, dan perinefritis

  • Perlu pemeriksaan laboratoriumpemeriksaan utk menyokong diagnosis 1. pemeriksaan darah tepi (nonspesifik)- leukopeni- limfositosis relatif- anemia- trombositopenia ringan

  • 2. Pemeriksaan Serologis

    a.Pem. WidalPrinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasidasar: rx aglutinasi bila serum penderita dicampur dg suspensi antigen S. typhosa - + : tjd rx aglutinasi

  • b. Pemeriksaan tubex

    Tes TUBEX merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang sederhana dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitas.

    Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan antigen O9 yang benar-benar spesifik yang hanya ditemukan pada Salmonella serogrup D. Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena hanya mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit.4

  • c. Pemeriksaan Biakan kumanBiakan dapat diambil dari darah, urin, feses, sumsung tulang, cairan duodenum*) pemeriksaan sumsum tulang- hiperaktif RES dg adanya sel makrofag- eritropoesis, granulopoesis, trombopoesis 6 th dg interval selang sehari (hari 1, 3 & 5) ulangan setiap 3 5 th

  • Umumnya prognosis pd anak baik asal penderita cpt berobatMortalitas pd penderita yg dirawat 6%Prognosis kurang baik / buruk bila gej klinis berat: 1. panas tinggi (hiperpireksia) / febris kontinua2. kesadaran : sopor, koma, delirium3. komplikasi berat: dehidrasi & asidosis, peritonitis, bronkopneumoni, dll4. gizi buruk (malnutrisi energi protein)