Presented by :

15
Presented by : Lutfi Rachmawati

description

Presented by :. Lutfi Rachmawati 1412100043. Apa itu UU ITE ?. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Presented by :

Page 1: Presented by :

Presented by :

Lutfi Rachmawati1412100043

Page 2: Presented by :

Apa itu UU

ITE ?

Page 3: Presented by :

Undang-undang Informasi dan

Transaksi Elektronik adalah

ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan

perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia,

yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia

dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan

merugikan kepentingan Indonesia.

Page 4: Presented by :

Undang-Undang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UUITE) mengatur berbagai

perlindungan hukum atas kegiatan yang

memanfaatkan internet sebagai medianya, baik

transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Pada UUITE ini juga diatur

berbagai ancaman hukuman bagi kejahatan melalui internet. UUITE

mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di

internet dan masyarakat pada umumnya guna

mendapatkan kepastian hukum, dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda

tangan digital sebagai bukti yang sah di pengadilan.

Page 5: Presented by :

Sisi Positif UU ITE

1.Memberikan peluang bagi bisnis baru bagi para

wiraswastawan di Indonesia karena

penyelenggaraan sistem elektronik diwajibkan berbadan hukum dan

berdomisili di Indonesia. Otomatis jika dilihat dari segi ekonomi dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi. Selain pajak yang dapat menambah penghasilan

negara juga menyerap tenaga kerja dan meninggkatkan

penghasilan penduduk.

Page 6: Presented by :

2. UU ITE juga memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di luar Indonesia dapat diadili. Selain itu, UU ITE juga membuka peluang kepada pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan internet. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang kurang tersentuh adanya internet. Undang-undang ini juga memberikan solusi untuk meminimalisir penyalahgunaan media internet.

3. UU ITE juga dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang merugikan, memberikan perlindungan hukum terhadap transaksi dan sistem elektronik serta memberikan perlindungan hukum terhadap kegiatan ekonomi misalnya transaksi dagang.

Page 7: Presented by :

Sisi Negatif UU ITE

Selain memiliki sisi positif UU ITE ternyata juga terdapat sisi negatifnya. Contoh kasus Prita Mulyasari yang berurusan dengan Rumah Sakit Omni Internasional juga sempat dijerat dengan undang-undang ini. Prita dituduh mencemarkan nama baik lewat internet. Padahal dalam undang-undang konsumen dijelaskan bahwa hak dari konsumen untuk menyampaikan keluh kesah mengenai pelayanan publik. Dalam hal ini seolah-olah terjadi tumpang tindih antara UU ITE dengan UU konsumen. UU ITE juga dianggap oleh banyak pihak bahwa undang-undang tersebut membatasi hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat, dan menghambat kreativitas dalam berinternet. Padahal sudah jelas bahwa negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk mengeluarkan pendapat.

Page 8: Presented by :

Kasus PRITA MULYASARI vs RS. OMNI

Page 9: Presented by :

Siapa PRITA MULYASARI ?

Seorang ibu rumah tangga dengan dua anak, warga Vila Melati Mas Residence, Serpong, yang ditahan dan dipenjara sejak 13 Mei 2009 di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik Rumah Sakit Internasional Omni, Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan.

Page 10: Presented by :

Kasus ini bermula dari surat elektronik Prita pada 7 Agustus 2008. Email itu

berisi keluhannya ketika dirawat di Omni. Surat yang semula hanya

ditujukan ke beberapa temannya itu ternyata beredar ke berbagai milis

dan forum di Internet, dan pada akhirnya diketahui oleh manajemen

Rumah Sakit Omni. PT Sarana Mediatama Internasional,

pengelola rumah sakit itu, lalu merespons dengan mengirim jawaban

atas keluhan Prita ke milis dan memasang iklan di harian nasional.

Belakangan, PT Sarana juga menggugat Prita, baik secara perdata

maupun pidana, dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Pengadilan Negeri Tangerang memutuskan perkara gugatan

perdata nomor 300/PDG/6/2008/PN-TNG

LATAR BELAKANG

Page 11: Presented by :

PEMBAHASAN

Prita, ibu beranak dua ini dibidik oleh jaksa penuntut umum dengan tiga dakwaan alternatif. Pertama, penuntut umum

menjerat dengan Pasal 45 ayat (1) dan Pasal 27 ayat (3) UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik. Sementara dakwaan kedua dan ketiga, penuntut umum menjerat dengan Pasal 310 ayat (2) dan pasal 311 ayat (1). Sebagaimana diketahui, ketiga pasal tersebut dirancang

untuk menjerat bagi pelaku  yang diduga melakukan pencemaran nama baik dan penghinaan. 

PEMBAHASAN

Page 12: Presented by :

Kisah Prita yang didakwa dengan Pasal 27 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (Undang-Undang ITE) tentang pencemaran nama baik lewat dunia maya menimbulkan reaksi kontraproduktif dari pengguna internet (netter & blogger) Indonesia. Dengan teknologi internet, netter menumpahkan segala pendapat yang rata-rata menentang kesewenanganRS. Omni dengan menuliskannya di blog, mendiskusikan di forum online, milis, komentar blog, dan membuat komunitas maya mendukung pembebasan Prita Mulyasari dengan Facebook, dll.

Hal yang perlu dicermati adalah, kasus Prita dan RS. Omni

telah menyebar dari mulut ke mulut dalam bungkus

teknologi internet. Apalagi para netter yang mempunyai

blog telah menuliskan pendapatnya di blognya masing-

masing dan menciptakan beragam komentar didalamnya.

Mayoritas atau mungkin secara keseluruhan, para netter

menentang aksi yang dilakukan oleh RS. Omni. Hasilnya

akan menciptakan citra buruk bagi rumah sakit tersebut.

Page 13: Presented by :

Prita Mulyasari akhirnya terbebas dari jeratan hukum. Hari ini, Senin, 17 September 2012, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) dan mebebaskan Prita dari tuduhan pencemaran nama baik.

Prita pun terhindar dari status terpidana dan lolos dari hukuman percobaan 6 bulan penjara. “Prita sangat terharu sampai meneteskan air mata bahagia,” kata pengacara Prita, Slamet Juwono, saat dihubungi, Senin ini. 

Juru bicara Mahkamah Agung, Ridwan Mansyur, mengatakan putusan majelis PK ini menunjukkan bahwa Prita tidak terbukti bersalah. Prita juga dibebaskan dari semua dakwaan. Putusan ini memulihkan semua hak Prita. "Putusan ini membatalkan semua keputusan pengadilan dan kasasi MA sebelumnya."

Putusan bebas Prita ini diketuk siang tadi oleh Majelis Hakim Agung dengan Ketua Djoko Sarwoko dan anggota, Surya Jaya dan Suhadi. Dalam amarnya, PK membatalkan putusan PN Tangerang dan kasasi MA. Mejelis menyatakan surat elektronik yang dikirim Prita bukan perbuatan pencemaran nama baik.

KESIMPULAN

Page 14: Presented by :

Prita Mulyasari melanggar UU ITE Pasal 27 dengan tuduhan

pencemaran nama baik, tetapi Prita Mulyasari pada akhirnya terbebas

dari jeratan hukuman penjara dikarenakan karena Prita Mulyasari

dilindungi oleh UU Konsumen yg menjelaskan tentang kebebasan

konsumen untuk komplain apabila mendapat suatu pelayanan yang kurang baik dari intansi tertentu

Page 15: Presented by :