Presentation1

26
Hariswir Satria Roni Irawan Hariswir Satria Roni Irawan Ema Fitriani Presented By

Transcript of Presentation1

Page 1: Presentation1

Hariswir Satria

Roni Irawan

Hariswir Satria

Roni Irawan

Ema Fitriani

Presented By

Page 2: Presentation1

Prilaku

Menyimpang

Page 3: Presentation1

A. Pengert

ian Perilak

u Menyim

pang

Page 4: Presentation1

Hurlock (1990) juga mengemukakan bahwa remaja yang kematangannya terlambat dan sering diperlakukan seperti anak anak, hal ini dapat menimbulkan sikap dan perilaku menyimpang seperti melawan,tidak patuh, merusak dan sebagainya.

Medinus dan johnson (1976) bahwa perilaku agresif tidak mesti merugikan, tetapi bahkan sering menguntungkan seperti, anak laki laki yang agresif sering berhasil dan berkompetisi dan gigih dalam berusaha.

Menurut Andi Mappiare (1982) Perilaku menyimpang itu juga disebut dengan “ Tingkah Laku Bermasalah”. Arti tingkah laku bermasalah yang masih dianggap wajar dan dialami oleh remaja yaitu tingkah laku yang masih dalam batas ciri ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akibat adanya perubahan secara fisik dan psikis serta masih dapat diterima sepanjang tidak merugikan dirinya sendiri dan masyarakat disekitarnya.

Page 5: Presentation1

Menurut pandangan aliran behaviorisme (dalam Bill.S Reksadjaya 1981) peristiwa menyimpang itu terjadi apabila :

1. Seseorang gagal menemukan cara carapenyelesaian yang cocok untuk perilakunya.

2. Seseorang belajar tentang cara cara penyesuaian yang salah (maladaptive dan ineffective)

3. Seseorang dihadapkan pada konflik konflik ysang tidak mampu diatasinya.

Page 6: Presentation1

Aliran behaviourisme menggunakan prinsip-prinsip teori belajar untuk

mengatasi timbulnya perilaku menyimpang :

yaitu memberikan penguatan terhadap kondisi perilaku yang positif menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya guru memberi pujian kepada anak yang datang lebih, anak yang disiplin dalam belajar dan mengacuhkan saja anak anak yang tidak patuh.

Page 7: Presentation1

Menurut aliran humanisme bahwa terjadinya perilaku menyimpang itu disebabkan oleh :

1. Seseorang belajar mengenai sikap penyesuaian masalah.

2. Sesorang menggunakan cara-cara mekanisme peratahanan diri (defence mechanism) serta berlebihan.

Page 8: Presentation1

Menurut maslow dan mittelman (dalam kartini dan kartono 1985) ciri-ciri pribadi yang normal yang sehat adalah:

1.memiliki perasaan aman

2.mempunyai spontanitas dan emosionaliatas yang tepat

3.mampu menilai dirinya secara objektif dan positif

4.mempunyai kontak dengan suatu realitas yang baik

5.memilki dorongan dan nafsu jasmaniah yang sehat serta memiliki kemampuan untuk memenuhi pemanfaatanya.

Page 9: Presentation1

6.mempunyai pemahaman diri yang baik

7.mempunyai tujuan hidup yang adekwat.

10.ada sikap emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya dan kebudayaanya

8.memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya

9.ada kesanggupan untuk memmenuhi tuntutan dan kebutuhan kelompok dimana ia berada.

11.ada integrasi dalam kepribadiannya.

Page 10: Presentation1

B. Wujud Perilaku Menyimpang.

Gunarsa (1986) menggolongkan dua jenis prilaku menyimpang :

1. Penyimpangan tingkah laku yang bersifat moral dan asosial yang tidak di atur dalam undang-undang sehingga tidak dapat di golongkan ke dalam pelanggaran hukum. Contoh : berbohong, membolos dan lain-lain.

2. Penyimpangan tingkah laku yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum, yang biasa di sebut dengan kenakalan remaja (delinquency). Contohnya : berjudi, membunuh dan lain-lain.

Page 11: Presentation1

Berdasarkan batasan tentang tingkah laku menyimpang tersebut, dapat dikemukan bahwa prilaku menyimpang yang sering terjadi

pada remaja adalah :

1. Suka bolos/cabut sebelum pelajaran berakhir2. Tidak suka bergaul/suka menyendiri. 3. Suka berbohong kepada guru dan orang lain.4. Suka berkelahi atau mengganggu temannya pada waktu belajar.5. Suka merusak fasilitas sekolah dan lain-lainnya.6. Sering mencuri barang-barang kepunyaan orang lain.7. Suka mencuri perhatian.8. Ugal-ugalan, kebut-kebutan di jalanan sehingga mengganggu lalu

lintas dan membahayakan diriny sendiri serta orang lain.

Page 12: Presentation1

9. Kecanduan narkotik dan obat terlarang (narkoba).10 Suka mabuk-mabukan dan dapat mengganggu ketenangan orang

lain.11.Melakukan pemerkosaan dan hubungan seks secara bebas.12. melakukan perjudian.13.Melakukan pemerasan untuk mendapatkan uang kepada orang

lain.14.Suka melawan kepada guru dan personil sekolah lainnya.15.Berpikiran dan bersifat dan berprilaku radika / ekstrim

Page 13: Presentation1

C. Keadaan/Ko

ndisi Remaja

Yang Potensial

Mengalami Perilaku

Menyimpang.

Page 14: Presentation1

Beberapa gejala yang tampak antara lain :

1. Remaja tersebut tidak disukai oleh teman-temannya, akibatnya sering menyendiri.

4. Remaja yang suka berbohong.

3. Remaja yang sering mengeluh, ini berarti ia tidak mampu mengatasi masalahnya.

2. Remaja yang menghindari diri dari tanggung jawab baik dirumah maupun disekolah.

5. Remaja yang sering mengganggu atau menyakiti teman atau orang lain.

6. Remaja yang tidak menyenangi guru atau mata pelajaran di sekolah.

Page 15: Presentation1

D. Faktor-

faktor

Penyebab

Timbulnya

Perilaku

Menyimp

ang

Page 16: Presentation1

Hasil study yang dikutib oleh Moh. Surya (1983) menyatakan :

Anak-anak yang berasal dari keluarga yang sering bertengkar ternyata lebih banyak mengalami masalah, bila dibandingkan

dengan keluarga yang harmonis.

Study lewis mengungkapkan : bahwa 90% anak-anak yang bersifat jujur itu berasal dari keluarga yang keadaannya stabil dan harmonis dan 75% anak-anak

pembohong berasal dari keluarga yang tidak harmonis (broken home)

Page 17: Presentation1

Faktor-faktor Penyebab Prilaku Menyimpang :

Individu

Masyarakat

Keluarga Sekolah

Page 18: Presentation1

1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan.

a. Potensi kecerdasan rendah sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan akademik sebagaimana di harapkan.

b. Mempunyai masalah yang tidak terpecahkan.

c. Kemampuan penyesusaian diri yang rendah.d. Tingkah lakunya yang menyimpang itu

mendapatkan penguatan dari lingkungan.e. Tidak menemukan figur/model yang dapat

digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Page 19: Presentation1

2. Faktor yang berasal dari luar individu yang bersangkutan

a. Lingkungan keluarga.

1. Suasana kehidupan keluarga yang tidak menimbulkan rasa aman (broken home)

2. Kontrol orang tua rendah menyebabkan berkurangnya disiplin dalam kehidupan keluarga.

3. Orang tua bersifat otoriter dalam mendidik anak.4. Tuntutan orang tua terlalu tinggi atau tidak sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki anak.5. Kehadirannya dalam keluarga tidak di inginkan sehingga

orang tua tidak menyayanginya.6. Remaja diperlakukan seperti anak kecil oleh orang tuanya

atau orang dewasa lainnya.

Page 20: Presentation1

b. Lingkungan Sekolah

1. Tuntutan kurikulum yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kemempuan rata-rata anak yang bersangkutan.

2. Longgarnya disiplin sekolah menyebabkan terjadinya pelanggaran peraturan yang ada.

3. Anak-anak sering tidak belajar karena guru tidak masuk sehingga perilaku anak tidak terkontrol.

4. Pendekatan yang di lakukan guru tidak sesuai dengan perkembangan remaja.

5. Saran dan prasarana sekolah kurang memadai, akibatnya aktivitas anak sangat terbatas. Hal ini menimbulkan perasaan yang tidak puas bagi anak dan memicu terjadinya penyimpangan prilaku.

Page 21: Presentation1

c. Lingkungan Masarakat.

1. Kurangnya partisipasi aktif dari masarakat dalam membelajarkan anak/atau mencegah pelanggaran tata tertib sekolah. Contohnya merokok di warung pada saat jam pelajaran, namun pemilik warung membiarkan saja.

2. Media cetak/elektronik yang beredar secara bebas yang sebenarnya belum layak buat remaja. Misalnya, gambar yang tidak senonoh, atau buku2 yang berbau pornografi.

3. Adanya contoh/model di lingkungan masyarakat yang kurang menguntungkan bagi perkembangan remaja. Misalnya main judi, minuman keras..

Page 22: Presentation1

E. Upaya Orang Tua Dan Guru

Untuk Menanggulangi Perilaku Menyimpang

Page 23: Presentation1

a. Usaha Yang Dilakukan Keluarga.

1. Menciptakan hubungan yang harmonis dan terbuka di antara keluarga.

2. Orang tua jangan menuntut secara berlebihan kepada anak untuk atau memaksakan kehendaknya untuk mengambil jurusa/bidang study tertentu bila mana tidak sesuai dengan kemampuan/potensi yang dimiliki anak.

3. Membantu mengatasi berbagai kesulitan yang di alami remaja.

Page 24: Presentation1

2. Usaha Yang Dapat Dilakukan Di Sekolah.

3. Menegakkan disiplin.4. Membantu mengatasi masalah yang di alami

siswa.5. Menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana

belajar.6. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

terkait.

Page 25: Presentation1

3. Usaha masyarakat dalam menanggulangi perilaku menyimpang

a. Secara bersama-sama ikut mengontrol dan menegur bila ada siswa yang tidak masuk kelas pada jam pelajaran berlangsung, misalnya duduk di warung sambil merokok .

b. Melaporkan kepada pihak sekolah bila mengetahui ada siswa dari sekolah itu melakukan perilaku menyimpang.

c. Ikut menjaga ketertiban sekolah serta menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk terwujud proses belajar – mengajar yang baik.

Page 26: Presentation1

Thank you