presentation UKM Green -...

20
2/17/2010 1 presentation Pengembangan Produk Kerajinan Rotan pada Produk UKM dengan pendekatan Green QFD II. Studi Kasus UKM Rotan Domas, Menganti Gresik ANGGRA AYU RUCITRA 910520109 Latar belakang UKM Creative industry Green product

Transcript of presentation UKM Green -...

2/17/2010

1

presentationPengembangan Produk Kerajinan Rotan pada Produk UKM dengan pendekatan Green QFD II.

Studi Kasus UKM Rotan Domas, Menganti Gresik

ANGGRA AYU RUCITRA910520109

Latar belakang

UKM

Creative industry

Green product

2/17/2010

2

14 sektor industri kreatif

A. Perubahan Perilaku Pasar dan Konsumen: Pergaulan

dan gaya hidup semakin global dan pasar baru

berbasis teknologi informasi.

B. Tumbuhnya Era produksi non Massal: Daur hidup

produk yang semakin singkat mendorong lahirnya

sistim produksi non-massal yang kemudian justru

sesuai dengan kebutuhan produksi di industri kreatif.

C. Porsi Konsumsi Produk dan Jasa Industri Kreatif yang

Relatif besar di Negara G-7: memberikan panduan

pada Indonesia, bahwa produk yang diekspor harus

terdesain dengan lebih baik, tidak bisa hanya

berorientasi pada fungsi dasar saja.

D. Porsi Pasar Industri Dalam Negeri Yang Besar: Jumlah

penduduk terbesar nomor 4 didunia. Perilaku

konsumsi masyarakat yang tinggi harus diarahkan

untuk mengkonsumsi produk-produk lokal.

E. Keragaman Sosio-Kultural Indonesia: Keragaman

sosio-kultural menjadi sumber inspirasi yang tidak

pernah kering. Industri kreatif mampu memberi

sentuhan yang lebih kontekstual dengan kehidupan di

era modern.

Mengapa industri kreatif?

Mengapa

Industri

Kreatif

Dampak Sosial•Kualitas Hidup

•Pemerataan

kesejahteraan

•Peningkatan

Toleransi sosial

Kontribusi

Ekonomi

•PDB

•Menciptakan

Lapangan

Pekerjaan

•EksporIklim Bisnis•Penciptaan

Lapangan usaha

•Dampak bagi

sektor lain

•Pemasaran

Citra &

Identitas bangsa•Turisme

•Ikon Nasional

•Membangun

budaya, warisan

budaya & nilai lokal

Sumber Daya

Terbarukan •Berbasis

Pengetahuan,

kreativitas

• Green

Community

Inovasi &

Kreativitas•Ide & Gagasan

•Penciptaan Nilai

• Industri Kreatif perludikembangkan di Indonesia karena:

– Memberikan kontribusi Ekonomiyang signifikan

– Menciptakan Iklim bisnis yang positif

– Membangun citra dan identitasBangsa

– Berbasis kepada Sumber Dayayang terbarukan

– Menciptakan inovasi dankreatifitas yang merupakankeunggulan kompetitif suatubangsa

– Memberikan dampak sosial yang positif

Mengapa industri kreatif?

Berbasis Pengetahuan, kreativitas

• Industri kreatif berasal dari ide manusianya. Berbeda denganindustri yang bermodalkan bahan baku fisikal, industri kreatifbermodalkan ide-ide kreatif, talenta dan keterampilan. Ide-ideadalah sumber daya yang selalu terbaharukan.

x

x• Intensifikasi desain

memperlambat proseseksploitasi sumber daya

alam.

• Mendekatkan pekerja kreatifke daerah suplai bahan baku(pedesaan) akan membantu

memunculkan klaster-klasterproduksi skala desa,

ekonomi desa tumbuh dan

mencegah terjadinyaurbanisasi.

Komunitas Hijau(perhemat bahan

baku,

perbanyak kerja)

ide

tinda

kan

insp

irasi

inov

asi

BRAND

NEGARA

Ekspor

Pariwisata

Manusia

Budaya &

Warisan

Budaya

Investasi

&

Keimigra-

sian

Pemerin-

tahan

Semakin baik ekspor produk industrikreatif Indonesia, menandakan

kreatifitas bangsa Indonesia semakindiperhitungkan.

CITRA & BUDAYA BANGSA

2/17/2010

3

ukm

UKM

Swasta &

investasi

Potensi

Masyarakat

Budaya &

Warisan

Budaya

Pendidikan

Pemerintahan

issues

Permasalahan utama lingkungan global

1. Kerusakan dan menipisnya sumberdaya lingkungan globalKerusakan atmosfir

Kerusakan lapisan ozonKerusakan dan menipisnya sumberdaya hutanMenipisnya keanekaragaman hayatiPencemaran dan menipisnya sumber daya kelautan

2. Konsumsi yang berlebihan3. Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup

Tinjauan Lingkungan

Perubahan Iklim

Skala global dan lokal

Dipengaruhi oleh;◦ peningkatan konsentrasi CO2 di udara (efek rumah

kaca),

◦ polusi partikulat/debu,

◦ kecepatan penggundulan hutan,

◦ pencemaran panas (industri maupun transportasi)

sustainable product

2/17/2010

4

Pengembangan Produk Kerajinan Rotan padaProduk UKM dengan pendekatan Green QFD II.

Studi Kasus UKM Rotan Domas, Menganti Gresik

Profil UKM Sistem ordering

Made by order

order proofing produksi

Stake holder

tengkulak

pabrik

pengrajin

buyer

Suplierbahan

Produk produk UKM problem

Kelangsungan pasokan bahan baku rotan. Hal ini terkait dengan dampak dari Permendag 12/2005yang memperbolehkan ekspor bahan baku rotan ke luar negeri, telah menyebabkan terhambatnya

distribusi bahan baku di dalam negeri.

keterbatasan kemampuan dalam menguasai dan menerapkan teknologi

Kualitas SDM. Pendidikan dan ketrampilan yang terbatas

Keterbatasan modal

Tidak memahami selera pasar

Rendahnya produktivitas dibandingkan beberapa negara pesaing (Cina, Vietnam, Filipina, Malaysiadan Thailand). Sebagian besar proses produksi dan tata letak produksi masih berbentuk homeindustry dengan tata letak produksi yang tradisional, serta belum mempertimbangkan aspekefisiensi dan kontrol kualitas.

Kesenjangan pengetahuan tentang hubungan dengan pasar internasional (misal, pemahamantentang tren dan kebutuhan pasar, pemahaman kontrak, negosiasi, penangangan komplain daripembeli serta sistem pembayaran ekspor).

Rendahnya inovasi dan pengembangan desain produk.

2/17/2010

5

Green issues

Problems UKM

Creative industry

Dayasaing

Indonesia

”Bagaimanaperancangan produk

UKM yang sesuaidengan kebutuhankonsumen, ramah

terhadap lingkungandan ekonomis.”

tujuan

Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen terhadap produk UKM secara umum

Mengidentifikasikan respon teknis yang bisa diberikan kepada UKM untuk memenuhikebutuhan konsumen

Memberikan konsep solusi terbaik bagi UKM untuk mengembangkan produknya

Memunculkan alternatif desain yang mengembangkan desain awal untukmendapatkan desain yang sesuai kebutuhan konsumen.

Memunculkan konsep green design sebagai inovasi produk berdasarkan kebutuhandan isu lingkungan yang sedang menjadi fokus pemikiran dunia.

Meningkatkan daya saing produk UKM lokal di pasar dunia, sekaligus meningkatkandaya saing Indonesia.

Dengan menggunakan hasil evaluasi dan analisa dari metode GQFD II, diharapkanbisa menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, ramahlingkungan, dan memiliki biaya rendah.

Mind mapping

Pengumpulan data

Voice of customer

60% dari produk pengrajin rotan adalah

kursi makan. Oleh sebab itu produk yang akan dianalisa adalah kursi makan.

Questionaire

Wawancara

Jumlah sampel

Slovin / Yamane

N = populasin = jumlah sampeld = tingkat kepercayaan

2/17/2010

6

Diperkirakan jumlah konsumsi dan pengguna kursi makan darirotan mencapai 100.000 orang. Maka kuesioner yang disiapkan

sesuai dengan table Yamane, dengan selang kepercayaan 95% dan sampel presisi 10% diperoleh angka100 buah kuesioner.

Untuk perhitungan proporsi pengguna kursi makan dan orang –orang yang memahami standar kursi makan yang baik. Presisiditetapkan di antara ± 10% dengan tingkat kepercayaan 95%

(Z = 2). Berapa besar sampel yang diperlukan?

n = 100.000 / {100.000 (0.01)²} + 1= 99.9 ≈ 100

BernoulliE = galat estimasi = error of estimation

p = proporsi populasi, = 0.5 apabila tidak diketahui (agar n maksimum)

q = 1 - p

α = taraf keterandalan

100(1 – α)% = tingkat keyakinan = level of confidence

Berapa ukuran sampel yang harus di ambilapabila keyakinan 95% dan galat pada selangkepercayaan tidak dapat lebih dari 10%. Sedangkan proporsi populasi tidak diketahui.

p = proporsi pengguna kursi makan, Karena p tidak diketahui, asumsikannilainya 0.5

q = 1 – p = 0.5

Tingkat keyakinan 95% → α = 0.05 dan α/2 = 0.025, sehingga zα/2 = 0.025 = 1.96

E = 10%

= (1.96 x 0.5 x 0.5) / 0.1²

= 96.04 ≈ 96

Berdasarkan 2 perbandinganjumlah sampel maka akan

disebar 100 kuestionaire untukmengetahui kebutuhan

konsumen.

Uji validitas

Dimana : x = skor tiap – tiap variabel y = skor total tiap responden N = jumlah responden

Setiap variabel yang dihipotesakan akan diukur korelasinya dan dibandingkan dengan melihat angkakritisnya. Cara melihat angka kritis adalah adalah dengan melihat baris N-2 pada tabel korelasi nilai –r.Misalnya untuk taraf signifikansi 5%, N = 25(df=23), akan disapatkan angka kritis nilai r = 0,036. Jadivariabel akan dinyatakan valid bila nilai r lebih besar dari 0,336.

Uji reliabilitas

Rumus ntu koefisien variansi (dengan α cronbrach) adalah:

Dimana : Vt = variansi total Vx = variansi butir – butir M = jumlah butir Apabila Rtt lebih besar dari 0,4 maka dianggap cukup baik.

2/17/2010

7

Atribut produk

Performance (kinerja) V1Yaitu aspek kenyamanan dan ergonomic, kemudahan pengiriman barang

Durability (daya tahan) V2 Yaitu daya tahan produk, tidak cepat patah, warna tidak cepat pudar.

Conformance to specifications (kesesuaian denganspesifikasi) V3 Yaitu sesuai dengan kebutuhan konsumen dan buyer

Features (fitur) V3 Yaitu variasi bentuk dan material yang ramah lingkungan

Aesthetics (estetika) V5Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk kursi yang menarik, model atau desainyang artistik, warna, dan sebagainya.

Perceived quality (kesan kualitas) V6persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.

Metode pengumpulan data LCA

supplier manufaktur konsumen

Metode pengumpulan data LCA

Metode pengolahan data

GREEN QFD II

1.HOQ

2.GREEN HOUSE

3.COST HOUSE

HOQ

(D)Relationships

(impact of technical responseon customer needs & benefits)

(C)Technical Response

(E)Technical Correlation

(F)Technical Matrix

(technical response priorities,competitive technical benchmarks,

and technical targets)

(A)CustomerNeeds &Benefits(VoC)

(B)PlanningMatrix

(Market Researchand

StrategicPlanning)

GREEN HOUSE DAN COST HOUSE

2/17/2010

8

Comparison house AHP

1. identifikasi masalah

2. menyususn hierarky

• diawali dengan tujuan umum

3. membuat matriks

perbandingan berpasangan

• kontribusirelatif setiap elemen

4. melakukan perbandingan berpasanan

5. menghitung nilai vektor eigen untuk

setiap matriks

6.

menghitung CR

The design process

Total

Quality

Environment

Management

2/17/2010

9

Teori pemdukung

Life cycle costing

Riset desain Produksi

Pemasaran

& distribusi

Pelayananpada

pelanggan

Biayahulu

Biayahilir

2/17/2010

10

Green design

Bilatos dan Basaly (1997) dalam bukunya menyampaikan, green desain memiliki 4 tujuan utama , yang menyeimbangkan antara

kualitas lingkungan dan nilai ekonomi produk ketika diaplikasikan ke sebuah produk desain. Tujuan itu adalah :

Mengurangi Limbah

Efisisensi pemakaian bahan mengahasilkan keuntungan ekonomi, yaitu dari pengurangan biaya material, upah dan pemanfaatan limbah.

Managemen Material (Sumber daya)

Pengelolaan material meliputi aktivitas menggunakan material sisa yang bisa dimanfaatkan kembali sehingga memiliki nilai

tambah.

Design for recycling (DFR)

Mengaplikasikan pengurangan biaya melalui pemanfaatan kembali material dan keseluruhan komponen.

Design for disassembly (DFD)

Diaplikasikan pada konfigurasi pemasangan yang memiliki biaya terendah. Material yang tidak bisa disususun dapat kembali dimanfaatkan pada produk lain.

Toxics management

Mencari material yang bebas dari racun maupun bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan pekerja pabrik maupun

konsumen produk. Mengurangi penggunaan material berbahaya selama proses produksi yang dapat mengganggu kesehatan dan menggunakan bahan – bahan alam.

Mencegah Polusi

Mereduksi polusi dan emisi buangan selama proses produksi berlangsung.

Peningkatan Produk

Perkembangan produk, saat ini semakin memperhatikan aspek lingkungan. Inti dari produk green design adalah mengurangi

limbah, metode yang lebih efisien dalam produksi, peluang strategik dalam pengembangan produk dan lingkungan yang lebih sehat

PENGOLAHAN DATA, ANALISA HASIL DAN

KESIMPULANPENGEMBANGAN PRODUCT KURSI MAKAN PADA UKM

PERAJIN ROTAN DOMAS, DENGAN PENDEKATAN GQFD II

PRODUK YANG DITELITI

Voice of customer (quality)

Questionaire to konsumen

Interview with buyer

PRIMER SEKUNDER PARAMETER

Kenyamanan Ergonomis Dimensi kursi

Finishing yang halus teknik amplas dan cat

Kekuatan Tidak cepat Jebol Jenis anyaman flat atau salsa yang menempel kuat pada rangka

Warna tidak cepat pudar Cat semprot, pemakaian pengawet dan warna alami rotan

Rangka kokoh Konstruksi rangka

Fitur Ramah lingkungan Alternatif material

Tidak lapuk oleh insect dan jamur Penggantian material

Ringan Rangka dan material yang ringan

Estetika Desain terkini Mengikuti trend desain

Bentuk Menarik Sesuai keinginan konsumen

Perpaduan material Komposisi antar material, pemilihanekspos rangka atau anyaman

Sambungan yang rapi dan kuat Kerapian bending, paku/las

Perpaduan warna Warna rotan alami

Kemudahan Kemudahan pengiriman Pembungkusan, loading capacity

Harga yang murah Menurunkan harga

Atribut produk yang diinginkan oleh konsumen

2/17/2010

11

Berdasarkan HoQ respon teknis yang harusdiperhatikan adalah :

Jenis Rangka dan Sambungan Material anyaman Teknik anyaman dan finishing Konstruksi rangka Finishing Ukuran dan bentuk kursi Desain kursi desain yang aman, tidak membahayakan

manusia dan lingkungan harga jual diturunkan.

life cycle assesment(LCA)

Raw material Rotan

Raw material Kayu

Penganyaman

Finishing

lCA (life cycle assesment)

ROTAN

pemanenan rotan

pemisahan dan

penggosokanpenjemuran pengasapan penjemuran

pemilihan rotan

berdasar

kan ukuran

peng

gorengan

peng

gosokan

pen

cucian

pen

jemuran

peng

upasan

pe

molesan

pemutihan pengasapan pengawetan delivery

2/17/2010

12

2/17/2010

13

Distribusi Rotan KAYU Rangka kayu

Kekurangan bahan baku

sustained yield forest management

PENEBANGAN HUTAN PENGGERGAJIAN KAYU

2/17/2010

14

pengolahan

other

product’s

life cycle

FAKTOR LINGKUNGAN NILAI

A. LUASAN DAMPAK

Berpengaruh di unit kerja 1

Berpengaruh dalam area lokasi 3

Berpengaruh dalam kompleks 5

Berpengaruh ke masyarakat 7

A. KESERIUSAN DAMPAK

Tidak ada resiko terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan 1

Ada resiko terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan 3

Menyebabkan kerusakan terhadap flora, fauna dan fasilitas kesehatan tetapi dapat dipulihkan 5

Menyebabkakn kerusakan abadi 7

A. KEBOLEH JADIAN DAMPAK

Kecil sekali (kecelakaan yang tidak diharapkan) 1

Sesekali (tidak terencanakan) 3

Kemungkinan sering sekali terjadi (direncanakan) 5

Tidak dapat dihindari (pasti terjadi) 7

A. WAKTU PEMAPARAN

Kurang dari sehari 1

Kurang dari seminggu 3

Kurang dari sebulan 5

Lebih dari sebulan 7

FAKTOR BISNIS

A. PERATURAN PERUNDANGAN

Tidak / belum diatur dalam PP 1

Diatur dalam PP dan sudah terpenuhi 3

Diatur dalam PP dan belum terpenuhi 5

A. METODA PENGENDALIAN

Ada prosedur pengendalian dan dijalankan 1

Belum ada prosedur (tertulis) ada aktifita pengendalian 3

Ada prosedur pengendalian tetapi belum dijalankan 5

Tidak ada prosedur dan tidak ada aktifitas pengendalan 7

A. IMAGE MASYARAKAT TERHADAP PERUSAHAAN

Baik 1

Cukup 3

Jelek 5

2/17/2010

15

Dampak lingkungan

Kategori Dampak Potential Impact

Global Global Warming 1.802

Regional Acidification 1893.000

Pengkayaan fotokima ozon 0.083

Pengkayaan Nutrisi 80.076

Human Toxicity (water) 0.670

Human Toxicity (soil) 1.760

Chronic Ecotoxicity (water) 0.530

Chronic Ecotoxicity (soil) 1.450

Lokal Human Toxicity (air) 3061.109

DAMPAK LINGKUNGAN TERBANYAK DIHASILKAN DARI :

PENGOLAHAN RAW MATERIAL

FINISHING

TRANSPORTASI

Komponen biaya Biaya

Biaya Manufaktur

Biaya Rangka Rp. 135,536.15

Biaya Finishing Rp.60,896.08

Biaya Material Rotan dan cushion Rp. 254,066.57

Biaya Pekerja Rp.228,850.00

Biaya Kemasan Rp.24,509.00

TOTAL Rp.444,327.00

FOB Rp.28,125.00

Over Head Rp,65.183.00

Margin Rp.286,805.66

Total biaya bagi user Rp. 854,440.00

2/17/2010

16

BIAYA TERBESAR DIHASILKAN PADA :

BIAYA RANGKA

BIAYA MATERIAL ROTAN

BIAYA TUKANG ANYAM

DESAIN PROSES

Berdasarkan HoQ respon teknis yang harusdiperhatikan adalah :

Jenis Rangka dan Sambungan Material anyaman Teknik anyaman dan finishing Konstruksi rangka Finishing Ukuran dan bentuk kursi Desain kursi desain yang aman, tidak membahayakan

manusia dan lingkungan harga jual diturunkan.

Kayu Rotan stainless

Aplikasi pada

bentuk

4 2 5

Kekuatan 4 3 5

Ketahanan 3 1 5

Murah 5 3 3

Kemudahan

pengolahan4 2 3

Ketersediaan bahan 4 1 3

Finishing ramah

lingkungan3 1 5

Kemudahan pada

proses

penganyaman

3 3 5

Berat material 2 3 5

Total 32 19 39

PEMILIHAN RANGKARotan Rotan

sintetis

Enceng gondok/

pelepah pisangLoom

Aplikasi pada

bentuk

4 4 3 4

Kekuatan 4 5 4 4

Ketahanan 3 5 4 3

Murah 2 3 3 4

Kemudahan pada

proses

penganyaman

3 4 3 5

Ketersediaan

bahan2 3 4 3

Finishing ramah

lingkungan1 5 3 5

Material ramah

lingkungan2 2 5 5

Berat material 2 4 3 5

Total 23 35 32 38

PEMILIHAN ANYAMAN

2/17/2010

17

KONSTRUKSI RANGKA

No Dimensi Kursi Sentimeter

1 Tinggi Kursi dari lantai ± 95,60

2 Tinggi alas duduk dari lantai ±47,5

3 Lebar alas kursi ±42,0

4 Panjang alas kursi ±51,0

4 Lebar sandaran ±47,9

5 Tinggi sandaran ±64,0

6 Sudut kemiringan sandaran ±200

2/17/2010

18

2/17/2010

19

+ + + + + ………

=Made without any concern with environment……….

Limbah Penanganan

Limbah rotan Dimanfaatkan sebagai aksesoris

atau produk rotan lain

Polusi udara Mereduksi pembakaran,

transportasi dengan mengganti

materialPanas

Gas

Limbah cair

Limbah Kayu Dimanfaatkan menjadi kerajinan

lain

Sampah kursi Kayu dijual, dimanfaatkan kembali,

landfill

Rotan dimanfaatkan kembali,

landfill

Penanganan limbah

COST COMPONEN PRICE

FRAME COST Rp 113,536.15

FINISHING COST Rp 30,869.08

WICKER COST Rp 255,368.57

PACKING COST Rp 24,509.25

WORKING COST Rp 228,850.00

PRODUCTION COST

Rp 653,133.05

FOB PRICE Rp 28,125.00

OVER HEAD Rp 65,313.30

MARGIN Rp 287,378.54

SELING PRICE Rp 1,033,949.90

Biaya anyaman salsa untuk kursi lombok

COST COMPONEN PRICE

FRAME COST Rp 113,536.15

FINISHING COST Rp 30,869.08

WICKER COST Rp 200,831.57

PACKING COST Rp 24,509.25

WORKING COST Rp 116,850.00

PRODUCTION COST Rp 486,596.05

FOB PRICE Rp 28,125.00

OVER HEAD Rp 48,659.60

MARGIN Rp 214,102.26

SELING PRICERp 777,482.92

Biaya anyaman flat untuk kursi lombok

COST COMPONEN PRICE

FRAME COST Rp. 175,000.00

FINISHING COST Rp. 25,675.00

WICKER COST Rp. 151,400.00

PACKING COST Rp. 19,800.00

WORKING COST Rp. 115,200.00

PRODUCTION COST Rp. 487,075.00

FOB PRICE Rp. 27,250.00

OVER HEAD Rp. 47,500.00

MARGIN Rp. 196,638.00

SELING PRICERp 758,463.00

Biaya anyaman untuk kursi ecro

2/17/2010

20

kesimpulan

Perlunya meningkatkan kualitasproduk UKM karena pasar global sangat luas dan membutuhkan produkkerajinan unggulan Indonesia.

Trend green consumer, membuatproduk harus memperhatikan aspeklingkungan mulai dari raw material hingga disposal (cradle to grave).

Kursi rotan yang bahan baku berasaldari alam jika, tidak disertai dengankomitmen terhadap lingkungan akanmenimbulkan dampak yang sangatbesar bagi kehidupan manusia danlingkungan hidup.

Lokasi sumber daya rotan yang jauhdari sentra kerajinan dan pengrajinanyaman mengakibatkan kesulitanpengolahan rotan menjadi bahan jadidan tingginya harga bahan baku rotan.

Perlunya pengembangan produk UKM rotan dan mencari alternatif material yang ramah lingkungan.

Kebutuhan konsumen kursi makanmemprioritaskan kualitas kursi, lingkungan dan yang terakhir faktorbiaya. Menandakan bahwa konsumensaat ini bukan hanyamempertimbangkan harga tetapi juga

mendahulukan kualitas dan lingkungan. Pengembangan produk kursi makan

harus disesuaikan dengan selera dankebutuhan konsumen oleh sebab ituatribut yang diperoleh dari VoC danrespon teknisnya harus dipenuhi dalampengembangan desain produk yang baru.

Pengembangan produk kursi makan, dapat mereduksi dampaklingkungan, memenuhi kebutuhankonsumen dan mereduksi cost. Melalui desain yang telah dikembangkandianalisa dampak lingkungan dan biayaproduk tersebut dan dibandingkandengan analisa produk awal. Dari analisatersebut diketahui bahwa produk yang baru mampu memnuhi keinginankonsumen, mereduksi cost dandampak lingkungan.

Limbah yang dihasilkan olehproduksi kursi rotan awal dapatditanggulangi dengan penggantianmaterial. Sedangkan sisa – sisa material dapat dijual dan dimanfaatkan menjadikerajinan lain.

saran

Pengolahan rotan seharusnya dapat menjadi komoditas unggulan dan identitasIndonesia dengan penerapan teknologi dan komitmen terhadap lingkungan.

Perlu adanya pelatihan tentang wawasan desain dan pengetahuan material danproses yang terkini kepada UKM, agar UKM dapat meningkatkan kualitasproduknya.

Sistem TQEM yang telah dirancang harus dapat dilaksanakan sehingga terciptakeseimbangan dalam pengembangan UKM, peningkatan kualitas produksi dansystem manajemen lingkungan

Pengembangan UKM Rotan adalah tanggung jawab semua pihak baikpemerintah, swasta maupun institusi pendidikan

Perlu dilakukan penelitian dengan GQFD dan GQFD II pada kasus – kasus lain Untuk penelitian selanjutnya diperlukan kerjasama yang lebih baik sehingga

diperoleh data yang lebih lengkap pada masing – masing proses pengolahanindustry.

Analisis dampak produksi antar produk yang dibandingkan perlu diteliti lebihjauh mengenai dampak lingkungan kerja.

Untuk mempermudah analisi dampak di analisa produk yang memilikikesamaan material maupun proses.