Ukm Final Ppt!!!!!

103
LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEAYANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDUSTRI KEPANITERAAN IKM DI UPT PUSKESMAS INDUSTRI DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERIODE 14 MEI 2012 – 16 JUNI 2012 Disusun Oleh : 1. Fandy Malonda (2005.04.0.0073) 2. Robin Kurnia Wijaya (2006.04.0.0083) 3. Tjiang Robin Gunawan (2006.04.0.0086) 4. Pratini Ramadhani (2006.04.0.0098) 5. Devina Irawan (2006.04.0.0118) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2012

description

UKM

Transcript of Ukm Final Ppt!!!!!

Page 1: Ukm Final Ppt!!!!!

LAPORAN KEGIATANUSAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEAYANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDUSTRI

KEPANITERAAN IKM DI UPT PUSKESMAS INDUSTRIDINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERIODE 14 MEI 2012 – 16 JUNI 2012

Disusun Oleh :1. Fandy Malonda (2005.04.0.0073)2. Robin Kurnia Wijaya (2006.04.0.0083)3. Tjiang Robin Gunawan (2006.04.0.0086)4. Pratini Ramadhani(2006.04.0.0098)5. Devina Irawan (2006.04.0.0118) 

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

2012

Page 2: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang:

Keberhasilan Pembangunan Nasional meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir yaitu dari 68,6 tahun 2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009 peningkatan jumlah lanjut usia, diperkirakan mencapai 28,8 juta jiwa pada 2020

Page 3: Ukm Final Ppt!!!!!

UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat termasuk lanjut usia dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Setiap upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi pembangunan negara.

Prinsip non diskriminatif mangandung makna bahwa semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk lanjut usia (lansia).

Page 4: Ukm Final Ppt!!!!!

Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan mengandung makna bahwa semua orang mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan baik termasuk para lanjut usia. Sejalan dengan hal tersebut, Undang-Undang Kesehatan menyebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap sehat dan produktif secara sosial dan ekonomi.

Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan berhubungan baik serta memfasilitasi kelompok lanjut usia agar tetap sehat dalam mencapai tujuan lanjut usia yang mandiri dan produktif.

Page 5: Ukm Final Ppt!!!!!

Kebijakan internasional sangat penting dalam upaya mewujudkan lanjut usia yang tetap sehat mandiri dan produktif dikenal dengan Active Ageing. Active Ageing merupakan suatu kerangka kebijakan yang telah dikembangkan oleh WHO sejak tahun 2001, dimaksudkan untuk mengundang pembahasan dan penyusunan rencana aksi yang mempromosikan penuaan sehat dan aktif. Negara Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa Bangsa mempunyai kewajiban menerapkan komitmen internasional tersebut dan secara bertahap telah disosialisasikan kepada masyarakat. Komitmen Negara indonesia untuk melindungi seluruh penduduknya sudah ada sejak lama, yaitu sejak negara indonesia merdeka.

Page 6: Ukm Final Ppt!!!!!

Hal tersebut tercantum dalam pembukaan UUD (Undang Undang Dasar) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang merupakan cita-cita bangsa. Seluruh penduduk artinya, termasuk lanjut usia karena lanjut usia merupakan bagian integral dari penduduk yang mempunyai hak dan kesempatan yang sama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak dan kesempatan bagi lanjut usia tidak lepas dari besarnya masalah kependudukan dan kesehatan.

Page 7: Ukm Final Ppt!!!!!

Penuaan di negara sedang berkembang berjalan dengan cepat dan diikuti dengan perubahan dinamis dalam stuktur dan peran keluarga, di samping pola per- buruhan dan migrasi. Migrasi orang muda ke perkotaan mencari pekerjaan, banyaknya perempuan masuk angkatan kerja dan perubahan keluarga besar ke arah keluarga inti, mengakibatkan lebih sedikit orang yang bersedia merawat lanjut usia yang membutuhkan bantuan.

Di samping kurangnya perhatian dari keluarga dan masyarakat, pemerintah juga belum menempatkan masalah kesejahteraan lanjut usia ini sebagai masalah prioritas yang perlu mendapatkan perhatian. Kurangnya kepedulian pemerintah dapat kita lihat dimana hampir semua daerah belum mempunyai peraturan tentang lanjut usia, kecuali Jawa Timur dan Jawa barat.

Page 8: Ukm Final Ppt!!!!!

Ketidak tahuan masyarakat, baik keluarga maupun lanjut usia sendiri serta para pembuat keputusan dan pemberi pelayanan terhadap permasalahan kelanjut usiaan, akan menghambat pencapaian lanjut usia sehat sejahtera dan produuktif. Akibat lain dari stigma masyarakat terhadap lanjut usia ini adalah terhambatnya pemenuhan kebutuhan dini mereka untuk berkembang serta berpartisipasi di dalam pembangunan.

Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat cepat juga menimbulkan berbagai permasalahan, sehingga lanjut usia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor untuk upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia. Salah satu bentuk perhatian yang serius terhadap lanjut usia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui kelompok (posyandu) lanjut usia yang melibatkan semua lintas sektor terkait, swasta, LSM dan masyarakat.

Page 9: Ukm Final Ppt!!!!!

Pelayanan kesehatan lanjut usia dimulai dari tingkat masyarakat di kelompok kelompok lanjut usia, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan dasar dengan mengembangkan Puskesmas Santun Lanjut Usia seta pelayanan rujukannya di Rumah Sakit. Pelayanan di puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif dapat pula dilakukan di luar gedung dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Salah satu wadah yang potensial di masyarakat adalah Posyandu Lanjut Usia yang dikembangkan oleh Puskesmas atau yang muncul dari aspirasi masyarakat sendiri. Di beberapa daerah wadah tersebut menggunakan nama yang berbeda beda seperti: Karang Wredha, Pusaka, Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), Karang Lanjut usia dan lain-lain.

Page 10: Ukm Final Ppt!!!!!

Puskesmas Industri adalah salah satu puskesmas yang berada di kecamatan Gresik yang mencakup 6 desa yaitu Sidokumpul, Sukorame, Karangpoh, Trateh, Ngipik dan Tlogopatut. Puskesmas Industri adalah salah satu puskesmas yang melaksanakan program pengembangan Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Program pengembangan Upaya Kesehatan Usia Lanjut ini merupakan program primadona dari Puskesmas Industri. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut, antara lain pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari; pemeriksaan status mental; pemeriksaan status gizi; pengukuran tekanan darah; pemeriksaan hemoglobin; pemeriksaan diabetes melitus, pemeriksaan penyakit ginjal, pelaksanaan rujukan ke puskesmas, penyuluhan, dan kunjungan rumah. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Industri pada tahun 2011 berdasarkan data 6 kelurahan wilayah Puskesmas Industri sebanyak 21.572 jiwa, dengan jumlah penduduk lanjut usia 972 jiwa dan jumlah penduduk pra lanjut usia 2.093 jiwa.

Page 11: Ukm Final Ppt!!!!!

Berdasarkan data 6 kelurahan wilayah Puskesmas Industri didapatkan jumlah kasus diabetes melitus yang ditemukan sebanyak 1514. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes melitus berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh (terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah), sehingga menimbulkan permasalahan yang serius pada kesehatan lanjut usia.

Page 12: Ukm Final Ppt!!!!!

Rumusan Masalah: Apakah kasus terbanyak yang ada di

poli usila? Bagaimana cara menangani penyakit

usila khususnya diabetes melitus? Bagaimana pelaksanaan dan monitoring

peningkatan kualitas pelayanan dalam menangani Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri?

Page 13: Ukm Final Ppt!!!!!

Tujuan:Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas pelayanan dalam menangani penyakit usila khususnya penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri, yaitu di desa Sidokumpul, Sukorame, Trateh, Karangpoh, Ngipik dan Tlogopatut.

Tujuan Khusus Menentukan prioritas dalam meningkatkan kualitas

pelayanan dalam menangani Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri.

Menetapkan cara meningkatkan kualitas pelayanan dalam menangani Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri.

Bagaimana pelaksanaan dan monitoring peningkatan kualitas pelayanan dalam menangani Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri.

Page 14: Ukm Final Ppt!!!!!

ManfaatPuskesmas dan Dinas Kesehatan Gresik Memberikan informasi tentang penyelesaian masalah yang

dihadapi Puskesmas Santun Lansia Industri. Memberikan informasi tentang cara meningkatkan kualitas

pelayanan dalam menangani Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri.

Doker muda (mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah)

Memenuhi syarat tugas kepaniteraan IKM. Melatih kemampuan dalam menganalisa dan memecahkan

masalah yang berasal dari konsep dasar puskesmas. Menerapkan semua ilmu yang diperoleh selama masa

kuliah dalam kegiatan kepaniteraan. Mendapatkan pengalaman untuk dapat bekerja sebagai

manajer kesehatan (provider sekaligus inovator di lingkungan) dan berinteraksi ke masyarakat secara holistik (makhluk bio-psiko-sosio-kulturo-spiritual).

Page 15: Ukm Final Ppt!!!!!

MasyarakatKesempatan mengajak masyarakat bukan hanya sebagai objek, tetapi menumbuhkan peran serta masyarakat untuk mengatasi masalah penyakit diabetes melitus pada lanjut usia.

Peneliti yang lainLaporan ini menyediakan data sebagai informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 16: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

SK MENKES 128/2004Konsep Dasar Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

1. Unit Pelaksana Teknis2. Pembangunan Kesehatan3. Penanggungjawab Penyelenggaraan4. Wilayah Kerja

VisiVisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

-Indikator Kecamatan Sehat : Lingkungan sehat Perilaku sehat Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Page 17: Ukm Final Ppt!!!!!

MisiMisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya.

Tujuan puskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

Page 18: Ukm Final Ppt!!!!!

Fungsi puskesmas1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan.2. Pusat pemberdayaan masyarakat.3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

-Pelayanan kesehatan perorangan-Pelayanan kesehatan masyarakat

Puskesmas Santun UsilaKementerian Kesehatan telah membuat satu model pelayanan di Puskesmas bagi lansia yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan lansia dengan beberapa kemudahan dan dukungan bagi lansia. Selanjutnya model tersebut dikenal dengan nama “Puskesmas Santun Usila”.

Page 19: Ukm Final Ppt!!!!!

Usia lanjut atau lanjut usia adalah seseorang yang berusia enam puluh tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya.

Pengertian puskesmas santun usia lanjut adalah puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pra usia lanjut dan usia lanjut meliputi : aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, secara pro-aktif, baik dan sopan serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi usia lanjut dengan lebih menekankan unsur-unsur sebagai berikut :

Page 20: Ukm Final Ppt!!!!!

Pro-aktif Memberikan kemudahan proses pelayanan berupa fasilitas

loket dan ruang pemeriksaan tersendiri di puskesmas atau sesuai dengan kondisi setempat.

Santun Pelayanan oleh tenaga profesional serta

penatalaksanaannya dikoordinasikan oleh pengelola program usia lanjut dipuskesmas bekerja sama dengan unsur lintas sektor maupun swasta berasaskan kemitraan, untuk bersama-sama melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia.

Memberikan keringanan/penghapusan biaya pelayanan kesehatan bagi lansia dari keluarga miskin/tidak mampu.

Memberikan dukungan/bimbingan pada lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Adanya aksesibilitas bagi lansia yaitu memberikan kemudahan bagi lansia untuk memperoleh dan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas umum bagi lansia untuk memperlancar mobilitasnya.

Page 21: Ukm Final Ppt!!!!!

Kegiatan-kegiatan pembinaan lansia yang dilakukan di Puskesmas :

Pendataan sasaran lansia, dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu tahun

Penyuluhan kesehatan lansia, pembinaan kebugaran melalui senam lansia, rekreasi, dan olahraga lainnya

Sosialisasi program Puskesmas Santun Lansia dengan Lintas sektor terkait

Deteksi dini keadaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilakukan setiap bulan dengan instrument yang berlaku

Pengobatan penyakit yang ditemukan pada sasaran lansia sampai kepada upaya rujukan ke rumah sakit

Upaya pemulihan berupa upaya medik, psikososial, dan edukatif semaksimal mungkin

Melakukan kerjasama dengan lintas sector dan organisasi terkait dengan asas kemitraan

Melakukan fasilitasi dan pembinaan kesehatan lansia secara optimal dan berkala

Evaluasi hasil kegiatan tiap 6 bulan sekali

Page 22: Ukm Final Ppt!!!!!

Puskesmas Santun Usia Lanjut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia

lanjut. Memberikan keringanan / penghapusan biaya pelayanan

kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga miskin / tidak mampu.

Memberikan dukungan / bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, agar tetap sehat dan mandiri.

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran usia lanjut yang ada di wilayah kerja puskesmas.

Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait di tingkat kecamatan dengan asas kemitraan, untuk bersama-sama melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup usia lanjut.

Page 23: Ukm Final Ppt!!!!!

Secara rinci pelayanan kesehatan usia lanjut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia

lanjut. Memberikan keringanan / penghapusan biaya pelayanan

kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga miskin / tidak mampu.

Memberikan dukungan / bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, agar tetap sehat dan mandiri.

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran usia lanjut yang ada di wilayah kerja puskesmas.

Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait di tingkat kecamatan dengan asas kemitraan, untuk bersama-sama melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup usia lanjut.

Page 24: Ukm Final Ppt!!!!!

Kegiatan Kesehatan Di Kelompok Usia Lanjut

A. Pelayanan Kesehatan:Pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaaan kesehatan fisik dan mental emosional.Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di kelompok adalah sebagai berikut :

Page 25: Ukm Final Ppt!!!!!

Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, BAB / BAK, dan sebagainya.

Pemeriksaan status mental Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan

munggunakan pedoman metode 2 menit (Lihat KMS Usia Lanjut).

Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan diccatata pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).

Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama semenit.

Pemeriksaan Hb menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi dini

adanya penyakit diabetes mellitus. Pemeriksaan adnya protein dalam air seni sebagai deteksi dini

adnya penyakit ginjal. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan buti 1 hingga 7.

Page 26: Ukm Final Ppt!!!!!

Penyuluhan bisa dilakukan didalam maupun diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konselingkesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok usia lanjut.

Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia Lanjut yang tidak adatng, dalam rangka kegiatan perawtan kesehatan masyarakat (Public Health Nursing).

Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut.

kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.

Kecuali kegiatan pelayanan kesehatan seperti uraian di atas, kelompok dapat melakukan kegiatan non kesehatan dibawah bimbingan sektor lain, contohnya kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi produktif, foru diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain.

Page 27: Ukm Final Ppt!!!!!

Manajemen Puskesmas Santun Usia Lanjut

Manajemen yang dimaksudkan adalah bahwa semua kegiatana akan melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Diharapkan dengan perencanaan yang baik, pelaksanaan yang terarah serta monitoring dan evaluasi yang baik, semua kegiatan akan dapat berhasil optimal dan sesuai target yang ditentukan.

Page 28: Ukm Final Ppt!!!!!

Pelayanan Kesehatan Dalam GedungPelayanan kesehatan dalam gedung

ditekankan pada : Kemudahan prosedur pelayanan Pelayanan berkualitas oleh petugas

yang kompeten Responsive terhadap kebutuhan dan

kondisi lansia Santun dalam memberikan pelayanan Mendahulukan lansia dalam

memberikan pelayanan.

Page 29: Ukm Final Ppt!!!!!

Program Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas meliputi:

Aspek Pembinaan dan Pelayanan KesehatanKegiatan pelayanan bagi usia lanjut meliputi:

Kegiatan Promotif Kegiatan Preventif Kegiatan Kuratif Kegiatan RehabilitatifAspek Manajerial :

Pengelolaan program usia lanjut puskesmas dilaksanakan melalui perencanaan, penggerakan sasaran, pemantauan dan evaluasi.

Page 30: Ukm Final Ppt!!!!!

Model Pelayanan Kesehatan LansiaAda 2 model pengembangan pelayanan

kesehatan dalam gedung yaitu Lebih dari satu ruang pelayanan Satu ruang pelayanan (one stop service)Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pendaftaran Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan/Pemeriksaan Kesehatan Pelayanan/ Pemeriksaan Penunjang Pelayanan Farmasi KIE Promosi Kesehatan Pencatatan dan Pelaporan

Page 31: Ukm Final Ppt!!!!!

Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Lansia

1. Pendaftaran :a. Administrasi : Register kunjungan Kartu kunjungan Berkas rekam medik ATK

b. Media Penyuluhan: Informasi Puskesmas santun lansia

Page 32: Ukm Final Ppt!!!!!

2. Pelayanan Gawat Darurat a. Administrasi :

Register rawat jalan ATK

b. Alat Kesehatan : c. Bahan kesehatan habis pakai : d. Media Penyuluhan :

3. Pelayanan/Pemeriksaan Kesehatan/Poliklinik a. Administrasi :

b. Alat Kesehatan c. Bahan kesehatan habis pakai

d. Media Penyuluhan4. Pelayanan/Pemeriksaan Penunjang a. Pelayanan Laboratorium

b. Pelayanan gizi : c. Pelayanan radiologi: d. Pelayanan Rehabilitasi medik sederhana

Page 33: Ukm Final Ppt!!!!!

5. Pelayanan Farmasi (kamar obat) a. Administrasi

b. Alat Kesehatan c. Bahan kesehatan habis pakai :6. Kit Promosi Kesehatan

a. Administrasi b. Media Penyuluhan :7. Pencatatan dan Pelaporan

Page 34: Ukm Final Ppt!!!!!

D. Mekanisme di Tiap Kegiatan Pelayanan Kesehatan LansiaAlur Pelayanan Kesehatan Lansia:

Page 35: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 36: Ukm Final Ppt!!!!!

MEKANISME DI TIAP KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA, TERDIRI DARI :LOKET

Page 37: Ukm Final Ppt!!!!!

UGD

Page 38: Ukm Final Ppt!!!!!

BP/Poli Lansia

Page 39: Ukm Final Ppt!!!!!

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium

Page 40: Ukm Final Ppt!!!!!

Pelayanan Gizi

Page 41: Ukm Final Ppt!!!!!

Pelayanan Farmasi

Page 42: Ukm Final Ppt!!!!!

Ruang Perawatan

Page 43: Ukm Final Ppt!!!!!

KETENAGAAN

Page 44: Ukm Final Ppt!!!!!

Pelayanan Kesehatan Luar GedungPelayanan kesehatan luar gedung terutama ditekankan pada upaya pemberdayaan masyarakat karena permasalahannya sangat kompleks dan saling berkaitan.

Jenis pelayanan kesehatan luar gedung yang diberikan pada lansia antara lain :

Aktifitas Fisik Bagi Lansia Home Care Lansia Posyandu Lansia

Page 45: Ukm Final Ppt!!!!!

A. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU USILA

Page 46: Ukm Final Ppt!!!!!

B. Pembinaan dan Evaluasi Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan berupa asistensi kepada masyarakat dan Kelompok Usia Lanjut dengan menggunakan prinsip kemitraan.

EvaluasiSuatu kegiatan apapun bentuknya perlu dievaluasi, untuk mengtahui tingkat keberhasilan maupun tingkat perkembangannya.Sehubungan dengan hal tersebut diatas, ditetapkan beberapa indikator yang dapat dijadikan bahan untuk mengevaluasi tingkat perkembangan kegiatan Kelompok Usia Lanjut di bidang kesehatan, sebagai berikut :

Page 47: Ukm Final Ppt!!!!!

Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.

Kehadiran kader. Pelayanan kesehatan Senam usia lanjut, frekuensi

pelaksanaan senam usia lanjut selama satu tahun.

kegiatan sektor antara lain : pegajian / pendalaman agama, diskusi, usaha ekonomi produktif, rekreasi dll.

Tersedianya dana untuk penyelenggaraan kegiatan Kelompok Usia Lanjut.

Page 48: Ukm Final Ppt!!!!!

SUATU KEGIATAN PERLU DIEVALUASI UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEBERHASILAN MAUPUN TINGKAT PERKEMBANGANNYA.

Page 49: Ukm Final Ppt!!!!!

Posyandu lansia dapat digolongkan menjadi 4 tingkat, yaitu :

Pratama Madya Purnama Mandiri

Page 50: Ukm Final Ppt!!!!!

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENGUKURAN TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU LANSIA

I. KelembagaanII. Pengelolaan Posyandu Lansia

Input Proses Output

Page 51: Ukm Final Ppt!!!!!

Peran Lintas SektorPelaksanaan kegiatan posyandu lanjut usia di masyarakat akan mendapatkan hasil yang optimal apabila semua unsur terkait dalam pembinaan lanjut usia ikut berperan. Koordinasi yang terjalin dari semua unsur terkait baik pemerintah maupun swasta akan menentukan keberhasilan tersebut.

Pemerintah Kecamatan

Teknis Bidang spiritual Bidang kesehatan Bidang seni budaya, olahraga dan rekreasi Bidang kesejahteraan, sosial, dan ekonomi Bidang pendidikan dan keterampilan

Administratif

Page 52: Ukm Final Ppt!!!!!

Kelurahan / Desa Sesuai Pedoman Kemitraan LIntas

Sektor dalam Pembinaan Lanjut Usia, Lurah / Kepala Desa adalah penanggung jawab Tim Pelaksana Pembinaan Lanjut Usia di tingkat kelurahan / desa.

Melaksanakan pendataan dan pelaporan untuk mengerahui jumlah sasaran lanjut usia serta perkembangan kegiatan posyandu.

Pembinaan posyandu dan komunikasi sosial untuk menggali potensi yang ada di masyarakat.

Page 53: Ukm Final Ppt!!!!!

Masyarakat Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peran Dunia Usaha

Dana Perlengkapan Bahan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan

posyandu Peran kader posyandu lanjut usia

KeluargaKeluarga mempunyai peran penting dalam pembinaan lanjut usia, baik di rumah maupun dalam kegiatan posyandu lanjut usia.

Page 54: Ukm Final Ppt!!!!!

Peran keluarga dalam pembinaan lanjut usia antara lain :

Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi lanjut usia di rumah sesuai dengan keberadaannya.

Pemenuhan kebutuhan gizi lanjut usia sehari hari.

Memberikan akses bagi lanjut usia untuk ikut serta dalam kegiatan posyandu lanjut usia.

Membantu lanjut usia untuk mencari pelayanan kesehatan apabila sakit.

Memberikan kesempatan bagi lanjut usia untuk tetap berperan dalam keluarga sesuai dengan kemampuannya.

Page 55: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB 3KERANGKA KONSEPTUAL

Konsep H.L. BLUM• Faktor agent : obat-obatan, rokok dan makanan• Faktor host: pengetahuan tentang DM, kepatuhan pada diet 3J, kegiatan berolahraga, keteraturan minum obat.

• Faktor lingkungan: keluarga dan masyarakat, budaya, dan demografi.

• Medical services: promosi, preventif, kuratif (menjamin ketersediaan OAD), rehabilitatif (home care) tentang diabetes melitus.

Page 56: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 57: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB 4METODE PEMBELAJARAN 

ISSUE FACTUAL

A.Dasar Pengelolaan Penyakit Diabetes Mellitus, dengan metode lima pilar :

1. Edukasi (baik lewat dokter maupun penyuluhan kesehatan)

2. Perencanaan makan (diit), memakai pola 3J: Jadwal, Jumlah, Jenis

3. Latihan jasmani dan istirahat yang cukup

4. Obat-obatan

5. Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri

Page 58: Ukm Final Ppt!!!!!

B. Self Monitoring (Pengawasan Diri Sendiri)

1. Hentikan latihan jika ada gejala hipoglikemi. 2. Harus cukup minum pada saat dan setelah

latihan. 3. Kenakan sepatu yang sesuai, periksa kedua

kaki sebelum dan setelah latihan. 4. Bagi penderita yang mengkonsumsi obat

hipoglikemik, terlebih lagi yang menggunakan suntikan insulin, kontrol glukosa darah sebaiknya dilakukan sebelum, selama, dan sesudah latihan.

Page 59: Ukm Final Ppt!!!!!

C. Organisasi untuk orang-orang yang peduli terhadap penyakit Diabetes Melitus (PERSADIA), aktivitasnya PERSADIA antara lain:

1. Edukasi Diabetes Melitus.

2. Senam Diabet.

3. Konsultasi gratis tentang diabetes.

4. Dukungan moral .

Page 60: Ukm Final Ppt!!!!!

D. Peran keluarga untuk pasien DM

1. Motivator

2. Edukator

3. Fasilitator

Page 61: Ukm Final Ppt!!!!!

Penentuan Prioritas Masalah, Berdasarkan :• Aspek dampak pelayanan : MCUA (Muliple

Criteria Utility Assesment), kriteria yang digunakan:

1. Kemudahan pelaksanaan.2. Kemudahan diterima oleh masyarakat3. Ketersediaan sarana dan petugas4. Dampak terhadap kesehatan penderita.

Page 62: Ukm Final Ppt!!!!!

TABEL PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Page 63: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB 6

6.1 Identifikasi MasalahHasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2011 jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya telah melampaui target sasaran scra kuantitatif (target sasaran 70%; pencapaian 72%) Kualitatif ??? bagaimana upaya meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam menangani penyakit diabetes melitus berdasarkan data jumlah kasus yang ditemukan, diabetes melitus menduduki peringkat tertinggi, yaitu sebanyak 1514 (18,53%) orang penanganan penyakit diabetes melitus yang kompleks dan komprehensif

Page 64: Ukm Final Ppt!!!!!

6.2 Penentuan Prioritas Masalah Untuk menentukan prioritas masalah dapat

menggunakan beberapa kriteria, Kriteria yang dipakai berdasarkan :

1. Aspek dampak pelayanan : MCUA (Muliple Criteria Utility Assesment).

2. Aspek pemecahan solusi : CARL kemudahan, biaya, waktu, komitmen dan kejelasan.

MCUA Prioritas masalah. Menentukan kriteria diberikan bobot pada

tiap kriteria tersebut Skoring terhadap alternatif masalah brdsrkn kesepakatan bersama Skor x Bobot hasil perkalian terbesar sebagai prioritas masalah.

Page 65: Ukm Final Ppt!!!!!

Kriteria yang digunakan:1. Kemudahan pelaksanaan.2. Kemudahan diterima oleh

masyarakat3. Ketersediaan sarana dan petugas4. Dampak terhadap kesehatan

penderita.

Page 66: Ukm Final Ppt!!!!!

Bobot yang disepakati terdiri dari : Bobot 1 : Kurang bermasalah Bobot 2 : Sedikit bermasalah Bobot 3 : Cukup bermasalah Bobot 4 : Bermasalah Bobot 5 : Sangat bermasalah

Skor yang disepakati terdiri dari : Nilai 1 : Tidak Nilai 2 : Sedikit Nilai 3 : Cukup Nilai 4 : Banyak Nilai 5 : Sangat banyak

Page 67: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 68: Ukm Final Ppt!!!!!

6.3 Pernyataan Masalah Masalah = kesenjangan antara apa yang

diinginkan dengan kenyataan yang dicapai berdasarkan indikator yang ada.

unsur efektifitas, efisiensi, kompetensi teknis, kenyamanan, keamanan, akses, informasi dan kepuasan pasien.

penilaian MCUA Masalah utama : Bobot skor penyakit DM yang tinggi.

Diabetes mellitus pada usia lanjut oleh karena dalam penata laksanaannya diperlukan keterpaduan lintas program dan partisipasi lintas sektoral secara komprehensif.

Page 69: Ukm Final Ppt!!!!!

6.4 Memahami Proses dimana Lokasi Masalah

Memahami proses dimana lokasi masalah dengan memakai diagram alur (Flow Chart). Ditemukan bahwa penyakit diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang banyak diderita oleh usia lanjut di wilayah kerja puskesmas industri, sehingga diperlukan peningkatan pelayanan secara kualitatif dan kuantitatif.

Page 70: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 71: Ukm Final Ppt!!!!!

6.5 Penentuan Penyebab Masalah Penentuan penyebab masalah -- > metode curah

pendapat -- > Kemungkinan penyebab masalah digali dengan diagram Tulang Ikan (Fish Bone) / Ishikawa / Cause Effect.

Proses pembuatan diagram Fish Bone : Tuliskan masalah pada kepala ikan (bagian kanan / efek). Tentukan kategori untuk duri-duri utama : manusia, metode,

sarana, lingkungan dan lain-lain. Lakukan curah pendapat pada salah satu duri utama untuk

mengisi duri-duri lanjutannya / cabangnya. Lanjutkan pada duri utama lainnya.

Upaya meningkatkan kualitas pelayanan diabetes melitus pada usila di wilayah kerja puskesmas industri dapat dipengaruhi oleh beberapa masalah yang dapat dilihat di diagram Fishbone Ishikawa di bawah ini:

Page 72: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 73: Ukm Final Ppt!!!!!

6.6 Pengumpulan Data tentang Penyebab Masalah

Diagram tulang ikan bertujuan memilih penyebab yang paling mungkin dan dinyatakan dalam pertanyaan pembuktian, tetapi tidak ada kesempatan untuk melakukan penelitian.

Page 74: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 75: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 76: Ukm Final Ppt!!!!!

6.7 Menentukan Prioritas Penyebab Masalah

kriteria USG prioritas penyebab masalah.

Penyebab masalah ditulis secara vertikal dan diberikan bobot yang memiliki range 1 – 8. Sedangkan kriteria USG ditulis secara horizontal dengan skor antara 1 – 5. Pemberian bobot atau skor berdasarkan kesepakatan.

Page 77: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 78: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 79: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 80: Ukm Final Ppt!!!!!

Didapatkan urutan prioritas masalah sebagai berikut:1. Penderita kurang mengerti tentang penyakitnya.2. Penderita tidak patuh minum obat3. Penderita tidak mematuhi 3J4. Penderita malas berolahraga5. Pemahaman tentang 5 pilar DM kurang6. Tidak ada yang mengantar ke puskesmas / posyandu7. Keluarga belum menerapkan 3J secara maksimal8. Pola pikir kalau sakit itu biasa9. Alokasi dana keluarga untuk kontrol rutin kadar gula

darah10. Kegiatan posyandu yang kurang diminati11. Penyesuaian waktu dengan jadwal para usila12. Distribusi sarana untuk pelayanan DM13. Kurangnya promosi tentang posyandu14. Alokasi dana BOK untuk 5 pilar DM

Page 81: Ukm Final Ppt!!!!!

Prioritas Masalah yang dipilih, yaitu:1. Penderita kurang mengerti tentang

penyakitnya.2. Penderita tidak patuh minum obat3. Penderita tidak mematuhi 3J4. Penderita malas berolahraga5. Pemahaman tentang 5 pilar DM

kurang

Page 82: Ukm Final Ppt!!!!!

6.8 Penentuan Alternatif Pemecahan masalah

Tulis penyebab masalah yang sudah dipilih. Penyebab dari masalah adalah kurangnya kegiatan untuk meningkatkan motivasi.

Menggunakan metode curah pendapat untuk menggali alternatif pemecahan masalah dengan mencoba untuk melihatnya dari sudut pandang pasien, tokoh masyarakat, pimpinan pemerintah daerah.

Page 83: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 84: Ukm Final Ppt!!!!!

6.9 Penetapan Pemecahan Masalah Dalam menetapkan pemecahan masalah digunakan

kriteria CARL, yaitu :1. Capability2. Accessibility3. Readiness4. Leverage

Alternatif pemecahan masalah ditulis pada kolom vertikal kemudian diberikan bobot pada alternatif pemecahan masalah dan diberi range 1-10. Kriteria CARL ditulis pada kolom horizontal, kemudian diberi skor yang memiliki range 1-5 Bobot dan skor ditentukan berdasarkan kesepakatan Bobot dan skor dikalikan hasil perkalian tersebut dijumlahkan Nilai yang terbesar ditetapkan sebagai pemecahan masalah.

Page 85: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 86: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 87: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 88: Ukm Final Ppt!!!!!
Page 89: Ukm Final Ppt!!!!!

Pemecahan masalah yang dipilih adalah :

1. Penyuluhan tentang penyakit DM dan komplikasinya.

2. Keluarga diminta untuk mengawasi ketaatan minum obat pasien.

3. Menyusun jadwal makan.4. Memberikan penyuluhan tentang

pentingnya olahraga 5. Memberikan penyuluhan tentang

pentingnya lima pilar DM.

Page 90: Ukm Final Ppt!!!!!

6.10 Pembentukan Tim Pemecahan Masalah

1. Penanggung jawab:Kepala UPT Puskesmas Industri

2. Tim pelaksana yang dibentuk antara lain :3. Dokter Puskesmas4. Petugas Gizi Puskesmas Industri5. Bidan Koordinator Puskesmas dan Bidan Desa6. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama7. Kader Posyandu8. Pamong Desa

Page 91: Ukm Final Ppt!!!!!

6.11 Penyusunan Rencana Penerapan Pemecahan Masalah

Tujuan :1. Meningkatkan pengetahuan kesadaran masyarakat akan penyakit

Diabetes Melitus2. Masyarakat ber-KESGA 3. Terselesainya masalah lain yang bersumber dari manusia, metode,

lingkungan,dana, dan waktu.

Kegiatan :1. Rapat internal Puskesmas2. Mempersiapkan pelatihan bagi petugas penyuluh3. Pelatihan bagi petugas penyuluh4. Pelaksanaan penyuluhan5. Monitoring dan Evaluasi

Sumber dana :1. APBD2. BOK (Biaya Operasional Kesehatan)3. Anggaran dana desa 4. Mitra kerja / CSR 

Page 92: Ukm Final Ppt!!!!!

Batas waktu :1. Rapat guna menyamakan persepsi pada minggu kedua bulan

Juni 2012.2. Mempersiapkan pelatihan bagi petugas penyuluh pada minggu

ketiga bulan Juni 2012.3. Membuat leaflet mengenai penyakit Diabetes Melitus pada

minggu ketiga bulan Juni 2012.4. Pelatihan bagi petugas penyuluh dan kader posyandu di

puskesmas minggu keempat bulan Juni 2012.5. Pelaksanaan penyuluhan oleh petugas penyuluh dan kader

posyandu di balai desa dan posyandu tentang penyakit Diabetes Melitus dan penatalaksanaanya pada minggu keempat bulan Juni 2012 dan minggu pertama bulan Juli 2012

6. Penyuluhan melalui pemasangan spanduk,dan penyebaran brosur tentang penyakit Diabetes Melitus dan penatalaksanaanya ditempat- tempat umum dan tempat – tempat pelayanan kesehatan pada bulan Juli 2012.

7. Evaluasi pelaksanaan dan efektifitas penyuluhan pada minggu kedua bulan Juni sampai dengan minggu keempat bulan Juli 2012.

Page 93: Ukm Final Ppt!!!!!

Indikator :1. Pelaksanaan rapat2. Jumlah kehadiran3. Kesiapan sarana dan prasarana

penyuluhan4. kehadiran dan kesiapan petugas

Page 94: Ukm Final Ppt!!!!!

Monitoring dan EvaluasiAda 2 segi pemantauan

1. Apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah sudah diterapakan dengan baik?

2. Apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan?

3. Masalah berhasil dipecahkan bila tercapainya peningkatan kualitas pelayanan dalam menangani penyakit diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Industri Kabupaten Gresik.

Page 95: Ukm Final Ppt!!!!!

BAB 7KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanKepaniteraan muda bagi Dokter Muda FK UHT di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di Puskesmas Industri, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Selama siklus tersebut, kami mempelajari manajemen, program, pelaksanaan program, mekanisme kerja, serta terlibat mengikuti pelayanan kesehatan di Puskesmas Industri.

Page 96: Ukm Final Ppt!!!!!

Berdasarkan data sementara Penilaian Kinerja Puskesmas 2011, ditemukan beberapa variabel pada bagian program pengembangan puskesmas industri tentang upaya kesehatan usia lanjut telah memenuhi target secara kuantitas dengan jumlah posyandu lansia yang dibina sebanyak 100% (21 pos), jumlah pra- lansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya sebanyak 84% (2688 orang). Oleh karena program puskesmas usila ini merupakan program primadona saat ini maka kami membahasnya dari segi kualitasnya yaitu tentang upaya meningkatkan pelayanan diabetes mellitus.

Page 97: Ukm Final Ppt!!!!!

Selanjutnya dengan Metode MCUA, dapat ditentukan prioritas masalah yaitu diabetes melitus merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di wilayah kerja puskesmas industri.

Setelah didapatkan masalah, maka kami mencoba memahami proses dimana lokasi masalah dan menguraikan akar penyebab masalah tersebut dengan menggunakan diagram fishbone, kemudian kami menentukan prioritas penyebab masalah dengan metode USG. Dari proses tersebut didapatkan penyebab masalah berdasarkan rating , yaitu :

Page 98: Ukm Final Ppt!!!!!

1. Penderita kurang mengerti tentang penyakitnya.2. Penderita tidak patuh minum obat3. Penderita tidak mematuhi 3J4. Penderita malas berolahraga5. Pemahaman tentang 5 pilar DM kurang6. Tidak ada yang mengantar ke puskesmas /

posyandu7. Keluarga belum menerapkan 3J secara maksimal8. Pola pikir kalau sakit itu biasa9. Alokasi dana keluarga untuk kontrol rutin kadar gula

darah10. Kegiatan posyandu yang kurang diminati11. Penyesuaian waktu dengan jadwal para usila12. Distribusi sarana untuk pelayanan DM13. Kurangnya promosi tentang posyandu14. Alokasi dana BOK untuk 5 pilar DM

Page 99: Ukm Final Ppt!!!!!

Setelah mengetahui penyebab – penyebab masalahnya, maka dicari alternatif pemecahan masalah, dengan metode curah pendapat. Dengan kriteria CARL, maka dipilih alternatif pemecahan masalah, yaitu ”Penyuluhan tentang penyakit DM dan komplikasinya, keluarga diminta untuk mengawasi ketaatan minum obat pasien, menyusun jadwal makan, memberikan penyuluhan tentang pentingnya olahraga, memberikan penyuluhan tentang 5 pilar DM.” Dari pemecahan masalah yang telah dipilih, telah disusun Gantt’s Chart untuk rencana pelaksanaan kegiatan mengenai masalah yang dihadapi.

Adapun monitoring keberhasilan dari pemecahan masalah ini adalah penerapan penyuluhan tentang penyakit DM dan komplikasinya apakah sudah diterapkan dengan baik dan terjadi peningkatan dalam kualitas pelayan paien DM usia lanjut.

Page 100: Ukm Final Ppt!!!!!

Saran Bagi DINKES:

Untuk menambah tenaga kesehatan dan meningkatkan pelatihan bagi petugas, bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan tetapi juga sebagai motivator.

Anggaran dana untuk sarana dan prasarana pemicuan.

Bagi Puskesmas : Evaluasi rutin terhadap pelaksanaan prioritas

pemecahan masalah. Lebih meningkatkan kerja sama dengan pelayanan

kesehatan swasta untuk terlibat dalam program penyuluhan tentang penyakit DM dan komplikasinya.

Monitoring dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan penyuluhan.

Monitoring dan evaluasi efektifitas pencapaian target.

Page 101: Ukm Final Ppt!!!!!

Bagi Petugas Puskesmas: Meningkatkan kerja sama dengan puskesmas

terkait dalam melaksanakan promosi kesehatan Petugas kesehatan diharapkan lebih terampil

dan sabar dalam menghadapi setiap persoalan penderita DM, termasuk hubungannya dengan lintas program

Bagi Dokter Muda : Perlunya peningkatan kerjasama antar tim dan

profesionalisme kerja. Memahami dengan baik teori yang diberikan

oleh pembimbing sehingga dapat diaplikasikan dengan baik di lapangan.

Page 102: Ukm Final Ppt!!!!!

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes, RI, (2011). Standar Pelayanan Santun Lansia Di Puskesmas. Jawa Timur: Dinkes

Departemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 128/SK/11/2004 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Depkes, RI, (1997). Manual Latihan Fisik Untuk Usia Lanjut. Jakarta: Depkes

Pelatihan Manajemen Terpadu Puskesmas Perilaku Hidup bersih dan Sehat, 2006. PHBS di Rumah

tangga, di Institusi Kesehatan, dan di Tempat kerja. Gresik: Dinas kesehatan Propinsi Jawa Timur

Puskesmas Industri, 2011. Penilaian Kerja Puskesmas Industri 2011. Gresik: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur

Puskesmas Industri, 2010. Penilaian Kerja Puskesmas Industri 2010. Gresik: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur

Page 103: Ukm Final Ppt!!!!!

THANK YOU