Presentation Manajemen Konstruksi

69
PENJELASAN SINGKAT tentang DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS Pekerjaan : MANAJEMEN KONSTRUKSI Pengembangan Terminal & Fasilitas Penunjangnya DI BANDARA - AHMAD YANI SEMARANG 2012 - 2014 1

Transcript of Presentation Manajemen Konstruksi

Page 1: Presentation Manajemen Konstruksi

PENJELASAN SINGKATtentang

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Pekerjaan : MANAJEMEN KONSTRUKSIPengembangan Terminal & Fasilitas Penunjangnya

DI BANDARA - AHMAD YANI SEMARANG

2012 - 2014

1

Page 2: Presentation Manajemen Konstruksi

MATERI PEMBAHASANdalam Dokumen Penawaran Teknis

What we are I

What we have to II

What we will do III

IV

A. Data Organisasi PerusahaanB. Daftar Pengalaman Kerja 10 (sepuluh) Tahun TerakhirC. Uraian Pengalaman Kerja 10 (sepuluh) Tahun Terakhir

D. Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan KerjaE. Uraian dan Pendekatan Metodologi dan Program KerjaF. Jadual Pelaksanaan PekerjaanG. Komposisi Tim & Penugasan (Organisaasi & Personil)H. Jadual Penugasan Tenaga Ahli

G. Daftar Riwayat Hidup Personil yang diusulkanH. Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan dari

Personil yang diusulkan

2

I. Daftar Riwayat Hidup Personil yang diusulkanJ. Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan dari

Personil yang diusulkan

VLampiran - lampiran

Page 3: Presentation Manajemen Konstruksi

SISTIMATIKA PEMBAHASANPekerjaan : MANAJEMEN KONSTRUKSIPengembangan Terminal & Fasilitas Penunjangnya

DI BANDARA - AHMAD YANI SEMARANG

I. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA1. Lingkup Pekerjaan Konsultan MK2. Waktu Pelaksanaan3. Tenaga Ahli yang dilibatkan

II. METODOLOGI yang DITAWARKAN1. Periode Perencanaan Bangunan2. Periode Pelelangan Konstruksi3. Periode Masa Konstruksi4. Periode Masa Pemeliharaan5. Periode Pemanfaatan Bangunan & Operasional

Bandara

III. PERMASALAHAN yang HARUS DIHADAPI 1. Kendala waktu2. Konsekuensi Pembangunan Bertahap3. Lokasi Pekerjaan Pada Tanah Rawa

3

Page 4: Presentation Manajemen Konstruksi

TANGGUNG JAWABKonsultan Manajemen Konstruksi

Sesuai dengan yang diminta

pada KAK

4

Konsultan Manajemen Konstruksi Bertanggung Jawab penuh terhadap kualitas

pekerjaan, kesesuaian volume dan biaya, pekerjaan tambah dan kurang serta ketepatan waktu

pelaksanaan.

1.

Konsultan Manajemen Konstruksi wajib menganalisa dan bertanggungjawab penuh atas semua

rekomendasi teknis dari manajemen proyek PT. Angkasa Pura I (Persero).

2.

Konsultan Manajemen Konstruksi wajib mendampingi management proyek

PT. Angkasa Pura I (Persero) apabila terjadi audit yang berkaitan dengan proyek.

3.

Page 5: Presentation Manajemen Konstruksi

5

No Uraian Fungsi Lahan Luas ( m2 ) ( % ) Keterangan

BANGUNAN 1,86 Jumlah : 44.545 m2

1 Gedung Terminal 26.278,35

2 VVIP 600

3 Gedung Tower 625

4 Gedung Operasi 1800

5 Gedung PKP - PK 600

6 Gedung Power Station & Admin 4282

7 Luasan Parkir pada setiap gedung 10.701

8 Gedung Meteorologi 265

9 Masjid 600

10 Appron Service 600

11 ACS 450

12 Gedung Cargo 2400

13 Gedung Empu 1600

14 Hanggar 5400

15 DPPU (existing) -

AREAL PARKIR

16 Parkir Mobil (Kap. 1156) 33.521 1,47 Jumlah luas : 39,385 m2

17 Parkir Mobil (Kap. 231) 842

18 Parkir Taxi & Bus (Kap. 138 & 19) 5020

LUAS JALAN 80.982 3,01 Jumlah Luas : 80.982 m2

LUAS AREAL HIJAU 2.522.153 93,86 Jumlah Luas : 2.522.153 m2

Penggunaan dan Peruntukan Lahan Kawasan Bandara yang dikembangkan

Page 6: Presentation Manajemen Konstruksi

Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja

I. 1. Lingkup Pekerjaan Konsultan MK.Perlu dibahas pada forum Beauty Contest ini tentang kesamaan persepsi lingkup pekerjaan Konsultan MK sehingga terjadi suatu sinkronisasi dan saling melengkapi tugas-tugas Konsultan MK yang intinya merupakan lingkup Pengendalian

a) Tahap Perencanaanb) Tahap Proses Pelelangan Paket-paket Konstruksic) Tahap Pembangunan Fisikd) Tahap Serah Terima Pekerjaan & Masa Pemeliharaand) Tahap Pemanfaatan Bangunan

Secara keseluruhan penjelasan rinci dari Tahap-tahap tersebut telah diurai pada dokumen halaman B.13 s/d B.20 tapi perlu dijelaskan beberapa Tahap Penting yaitu

Tahap Perencanaan & Tahap Pembangunan Fisik pada metodologi yang ditawarkan.

6

Bab I

Page 7: Presentation Manajemen Konstruksi

Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja

I. 2. Waktu Pelaksanaan Dalam pelaksanaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi perlu dipertegas yang terkait dengan pengendalian waktu

pelaksanaan yaitu Jadwal dan Target Pelaksanaan yang direncanakan sebagai Grand Design PT. Angkasa Pura I dalam Pembangunan Bandara ini.

Periode Perencanaan : 4 bulan Periode Pembangunan Fisik : 12 bulan Periode Pemeliharaan : 6 bulan

Dalam pelaksanaan nantinya akan dibuat Master Scheduke yang terurai sebagai alat kendali dalam kegiatan Manajemen Konstruksi.

Break Down daripada jadwal tersebut dapat dilihat pada dokumen penawaran teknis. 7

Bab. I

Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Persiapan & Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Pemeliharaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

I Tahap Persiapan

II Tahap Konstruksi Fisik Paket I

III Tahap Konstruksi Fisik Paket II

IV Tahap Konstruksi Fisik Paket III

V Tahap Pemeliharaan

VI Tahap Operasional

Page 8: Presentation Manajemen Konstruksi

8

Page 9: Presentation Manajemen Konstruksi

9

Page 10: Presentation Manajemen Konstruksi

Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja

I. 3. Tenaga Ahli yang dilibatkan.I. 3. a.Struktur Organisasi Proyek

Melihat penjelasan dalam KAK bahwa tugas Konsultan MK dalam masa pembuatan Perencanaan mempunyai Tugas review, evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi dokumen tender dengan pihak-pihak lain (lihat proposal teknik hal. C.2 s/d C.8) maka dapat diurai Struktur Organisasi proyek sbb :

keterangan : hub.

Koordinasi

hub. Kontraktual

10

Bab I

ANGKASA PURA I( D O T )

Konsultan MK

SATKER PROYEK

Konsultan Perencana

N2

1

N2

Kontraktor Pelaksana1

Page 11: Presentation Manajemen Konstruksi

METODOLOGI yang DITAWARKAN

II. 1. PERIODE PERENCANAAN BANGUNANPembangunan Konstruksi itu akan lancar kalau dokumen perencanaannya optimal. Untuk mendapatkan perencanaan yang optimal maka harus dilalui langkah-langkah proses perencanaan yang benar.

a) Bagan Alur Proses Perencanaan.

OK OK OK

Tinjau Ulang

Perlu Penyesuaian Tinjauan Ulang

Bab II

Keinginan Sistim MEP

Keinginan Bentuk Arsitektur

Keinginan Sistim Manajemen AIRSITE & LANDSITE

Batasan-batasan : Referensi Anggaran Pemb. Standard2

Koordinasi Konsultan

MK& USERS

K A K

Pra RencanaSITE DEV.

Pra RencanaSTRUKTURAL

Pra RencanaM E P

Pra RencanaINTERIOR

Koordinasi Konsultan MKKons. PerencTeam Teknis

Batasan-batasan : Referensi Anggaran Pemb. Standard2

Koordinasi Konsultan MKKons. PerencTeam Teknis

Batasan-batasan : Anggaran Waktu

DOK.TENDER

N

DOK.TENDER

2

DOKTENDER

1

Pra RencanaARSITEKTURAL

DOK.PERENCANA

AN

N

DOK.PERENCANA

AN

2

DOK.PERENCANA

AN

1

11

Keinginan Bentuk Struktural

Keinginan Sistim Pelayanan

Masa Persiapan Perencanaan Masa Perencanaan Masa Pembuatan Dokumen Tender

Page 12: Presentation Manajemen Konstruksi

M E T O D O L O G I Yang DITAWARKAN

II. 1. PERIODE PERENCANAAN BANGUNAN

b) Dari bagan alur yang terjelaskan pada butir a tersebut akan bisa dikembangkan dalam implementasi pada setiap bagian perencanaannya yaitu Pengendalian tentang kegiatan Perencanaan.

Perencanaan Arsitektural Bangunan

Perencanaan Struktural Bangtunan

Perencanaan Mekanikal, Elektrikal, Plumbing.

Perencanaan Site Development

Perencanaan Interior

Perencanaan Sistim ke-Bandar Udara-an.

Perencanaan Sistim Keselamatan Kerja / K3

Dasar dari pengendalian kegiatan perencanaan adalah :

1. Kerangka Acuan Kerja / KAK

2. Workability

3. Keterkaitan dengan referensi, batasan-batasan, standarisasi

4. Keterkaitan dengan Anggaran yang disediakan

5. Keterkaitan dengan waktu.

Bab II

12

Page 13: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

Arsitektur Bangunan

Kesesuaian dengan TOR / KAKKesesuaian dengan Masterplan Bandara SemarangKesesuaian dengan Peraturan Teknik & StandardKesesuaian dengan Peraturan Bangunan SetempatMenuju GREEN - ARCHITECTURE

13

Page 14: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

14

Page 15: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

15

Page 16: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

16

Page 17: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR UMUM :

1. PROGRAM RUANG DAN LUASAN

2. PENGELOMPOKAN FASILITAS DALAM TAPAK

3. PENGELOMPOKAN FASILITAS DALAM GEDUNG

4. SISTIM SIRKULASI DALAM TAPAK

5. SISTIM SIRKULASI DALAM GEDUNG

6. SKALA RUANG SEBAGAI BANGUNAN UMUM

7. MATERIAL HEAVY-DUTY SEBAGAI BANGUNAN UMUM

17

Page 18: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :Atap yang Luas – Masalah Gutter dan Downpipe

18

Page 19: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :Penumpang yang Banyak butuh Area Drop – Off yang leluasa.

19

Page 20: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS : Atap yang Luas – butuh penerangan alam untuk GREEN ARCHITECTURE

20

Page 21: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS : Plafon yang luas – lampu dan bahan Heavy Duty

21

Page 22: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :Lantai yang luas & umum – non slippery & Heavy Duty

22

Page 23: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :Bidang Dinding Kaca yang luas – Tahan Angin & Kuat Fixingnya.

23

Page 24: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS : Sirkulasi yang panjang ( Concourse ) – Butuh Travelator

24

Page 25: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :

Penumpang yang banyak – Area Check-in & Ruang Tunggu yang luas

25

Page 26: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

ARSITEKTUR KHUSUS :

Area yang luas – butuh Sign System yang jelas & Atraktif

26

Page 27: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

GAMBAR KERJA ARSITEKTUR :1. GAMBAR DENAH, TAMPAK & POTONGAN :

Notasi dan Ukuran

Elevasi

Koordinat Bangunan

Standard Penggambaran

Keyplan

2. RENCANA DINDING, PARTISI DAN KOSEN

3. RENCANA PLAFON DAN TITIK LAMPU

4. RENCANA BAHAN DAN POLA LANTAI

5. RENCANA SIGN SYSTEM

27

Page 28: Presentation Manajemen Konstruksi

Beberapa diagram dan gambar tentang

PENGENDALIAN PERENCANAAN

GAMBAR KERJA ARSITEKTUR :1. DETAIL

2. DETAIL DINDING, PARTISI DAN KOSEN

3. DETAIL PLAFON DAN TITIK LAMPU

4. DETAIL POLA LANTAI

5. DETAIL TANGGA

6. DETAIL ELEVATOR & ESCALATOR

7. DETAIL TOILET

8. DETAIL TAMPAK

9. DETAIL COUNTER CHECK-IN, BOARDING GATE

10. DETAIL CONVEYOR BAGGAGE CLAIM

11. DETAIL SIGN SYSTEM

28

Page 29: Presentation Manajemen Konstruksi

MENUJU

GREEN ARCHITECTURE

Bagaimanapun juga kita harus peduli terhadap tekad untuk membuat sesuatu dengan konsep Ramah Lingkungan.

1. Approriate Site Development2. Energy Efficiency & Conservation3. Water Conservation4. Material Resource & Cycle5. Indoor Health & Comfort6. Building Environment Management

29

Page 30: Presentation Manajemen Konstruksi

MENUJU

GREEN ARCHITECTURE

30

APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT

1. Water Metering2. Water Use Reduction3. Water Fixtures4. Water Recycling5. Alternative Water Resource6. Rainwater Harvesting7. Water Efficiency Landscaping

APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT

1. Basic Green Area2. Site Selection3. Community Accessibility4. Public Transportation5. Bicycle6. Site Landscaping7. Micro Climate8. Storm Water Management

BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT

1. Basic Waste Management2. GP as the Member of the Project Team3. Pollution of Construction Activity4. Advance Waste Management5. Proper Commissioning6. Submission Implementation Green Building Data for Database7. Fit Out Guide8. Occupant Survey

MATERIAL RESOURCE AND CYCLE

1. Fundamental Refrigerant2. Building and Material Reuse3. Environmentally Processed Product4. Non ODS Usage5. Certified Wood6. Modular Design7. Regional Material

1

3

2

6

4

INDOOR HEALTH AND COMFORT

1. Outdoor Air Introduction2. CO2 Monitoring3. Environmental Tobacco Smoke Control4. Chemical Pollutants5. Outside View6. Visual Comfort7. Thermal Comfort8. Acoustic Level

5

ENERGY EFFICIENCY AND CONSERVATION

1. Elektrical Sub Metering2. OTTV Calculation3. Energy Efficiency Measure4. Natural Lighting5. Ventilation6. Climate Change Impact7. On Site Renewable Energy

2

Page 31: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

KRITERIA DESAIN

31

• Mengacu pada ketentuan yang telah diatur dalam SNI03-2847-2002 tentang limit state design struktur beton bertulang dan SNI03-1726-2002 tentang desain bangunan tahan gempa di Indonesia. - Kombinasi Beban Berfaktor- Penentuan Wilayah Gempa- Kategori Gedung- Penetapan Sistem Struktur- Kemampuan Layan- Material Struktur (beton dan baja tulangan)- Dimensi elemen struktur (memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan stabilitas)

• Ketentuan lainnya adalah :- SNI 1729 - 2002, tentang desain bangunan baja untuk bangunan gedung- SNI 1727 - 1989, tentang penghitungan pembebanan gedung.

Page 32: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

DESAIN SUB STRUKTUR

32

1. Penyelidikan Geoteknik Hasil survei lapangan dan uji laboratorium tersebut dimaksudkan untuk dipakai sebagai input disain pondasi, timbunan tanah dan rekayasa bangunan bagian bawah

Penyelidikan Tanah / Soil Test

Lapangan Laboratorium

Contoh Tanah Undisturbed Disturbed

Sondir - qc - JHP - fr

Uji Penetrasi - Nspt

Vase Shear - Su - Cu

CBR/ DCP - CBR

Kuat Geser - C, - C’, ’ - Su,Es

Konsolidasi - Cc - Cv,Pc - mv

Drainase - k - hc

Sifat fisik - W, - Sr,e - Gs,n

Gradasi - D10

- Cu,Cc

Plastisitas - LL,PL - PI,SL

kepadatan - mak - OMC - CBR

Perhitungan - Daya dukung Tanah - Daya dukung Pondasi

Perhitungan - Penurunan Tanah - Penurunan Pondasi

Menentukan - Klasifikasi Tanah - Bentuk/jenis pondasi

Gambar Detail Desain dan Spesifikasi Teknik

Page 33: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

2. PONDASI DALAM

33

- Dipastikan ujung tiang pancang pada tanah keras / end bearing (Nspt ≥ 40)

- Apabila tanah keras merupakan lensa maka harus dilakukan analisa daya dukung lebih lanjut.

- Lensa pada lapisan tanah diujung tiang juga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan kemampuan kuat dukung pada kelompok tiang.

Analisa daya dukung pada tanah berlensa

Page 34: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

KEGAGALAN KELOMPOK TIANG PADA LENSA TANAH

34

Gambar-. (a), menunjukkan bahwa pada saat uji tiang tunggal, beban yang dipikul oleh tiang dapat dimobilisir dengan baik,Sedangkan Gambar-. (b) menggambarkan bahwa kelompok tiang tidak mampu memikul beban luar karena kemampuan dukung dari lensa lapisan tanah terlampaui (bulb phenomenon).

Page 35: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

EFFISIENSI KELOMPOK TIANG PANCANG

35

Untuk kelompok tiang berbentuk persegi dengan ujung tiang tidak mencapai tanah keras (floating) yang memiliki jumlah tiang n pada satu arah (baris) dan m pada arah lainnya (kolom), perlu dilakukan estimasi nilai effisiensi kelompok tiang.

overlap 4 tiang

overlap 3 tiang

daerah pengaruh

1 tiangoverlap 2 tiang

a. Tampak samping b. Tampak atas

mn 90

1)n-(m 1)m-(nθ -1 g

dimana = tan-1 B/ d dalam satuan derajat

B adalah diameter (atau lebar) dari tiang

individual, dan

d jarak antar pusat-ke-pusat tiang.

Page 36: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

3. METODE PERBAIKAN TANAH

36

• Pemampatan pada tanah dasar akan terjadi apabila tanah dasar tersebut menerima beban di atasnya.Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel,keluarnya air atau udara dari dalam pori dan sebab lain.Macam Pemampatan/Settlement :- Pemampatan Segera (immediately settlement), Si- Pemampatan Konsolidasi (consolidation settlement), Sc- Pemampatan Sekunder (secondary settlement), Ss

• Perumusan yang dipakai dalam perhitungan pemampatan konsolidasi akibat adanya beban terbagi rata berdasarkan sejarah pembebanannya adalah:

Untuk tanah yang terkonsolidasi secara normal, sedangkan untuk tanah yang terkonsolidasi lebih, apabila :

dimana :H = tebal lapisan tanah yang mengalami pemampatanE = angka pori tanah sebelum dibebaniσo’ = tegangan efektif overburdenσc’ = tegangan prakonsolidasi efektifΔσ = penambahan tekanan akibat beban luarCc = indeks kompresiCs = indeks mengembang

Page 37: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

3. METODE PRELOADING (pemberian beban awal) dengan Vertikal Drain

37

• Proses konsolidasi dapat dipercepat dengan memperpendek jalan aliran air. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan Vertical Drain yang ditancapkan ke dalam tanah sampai kedalaman tanah yang dapat terkompresi. Pemberian beban pada tanah yang akan dikonsolidasi menyebabkan butiran tanah terkompresi dan air berlebih mencari jalan untuk keluar, air berlebih tersebut akan mencari jalan terpendek untuk keluar yaitu dengan melalui Vertical Drain.

• pekerjaan vertical drain harus direncanakan sedemikian rupa sehingga ekonomis dengan hasil guna yang sebesarbesarnya. Dalam hal ini harus dilakukan beberapa perbandingan hasil perencanaan pekerjaan vertical drain meliputi pola, jarak dan panjang pemasangan vertical drain serta tinggi beban tambahan (surchange).

• Pola Pemasangan Vertikal Drain

Hubungan Waktu Penurunan Tanah danJarak Pemasangan Vertical Drain

Page 38: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PERBAIKAN TANAH METODE VACUUM DENGAN PEMADATAN DINAMIS

38

• Prinsip perbaikan tanah dengan metode Vacum dengan pemadatan dinamis adalah :- Sistem vakum khusus diaplikasikan guna menurunkan kadar air tanah sehingga mendekati kadar air optimum untuk

pemadatan. - Saat kadar air tanah sudah mendekati kadar air optimum, dilakukan kompaksi dinamis untuk memadatkan tanah mendekati

kepadatan maksimumnya.- Disipasi udara dan air pori akibat kompaksi dinamis tersebut dipercepat dengan adanya tekanan vakum dalam tanah.

Page 39: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

DESAIN UPPER STRUKTUR

39

Desain Beton Pracetak untuk komponen struktur Pile Cap, balok dan plat Lantai Penggunakan beton Pra Cetak harus dipertimbangkan mengingat lokasi pelaksanaan dengan tingkat kesulitan

yang tinggi dan waktu pelaksanaan yang relatif singkat untuk suatu pekerjaan yang kompleks. keuntungan dari beton pracetak :

- Kecepatan dalam pelaksanaan pembangunan, Pekerjaan di lokasi proyek menjadi lebih sederhana, pekerjaan dapat dilakukan lebih awal (pada saat pondasi)

- Aspek kualitas, di mana beton dengan mutu prima dapat lebih mudah dihasilkan di lingkungan pabrik.- Produksinya hampir tidak terpengaruh oleh cuaca- Kontinuitas proses konstruksi dapat terjaga sehingga perencanaan kegiatan dapat lebih akurat.- Dapat dihasilkan bangunan dengan akurasi dimensi dan mutu yang lebih baik

Page 40: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

SAMBUNGAN PADA BETON PRACETAK

40

• Syarat – syarat dan spesifikasi teknik sambungan adalah sebagai berikut :• Kekuatan (strength) : sambungan harus memiliki kekuatan untuk dapat menyalurkan gaya-gaya yang

terjadi ke elemen struktur lainnya selama waktu layan (serviceability)• Daktilitas (ductility) : kemampuan dari sambungan untuk dapat mengalami perubahan bentuk pada

post-elastic tanpa mengalami keruntuhan.• Perubahan Volume (volume change accommodation) : sambungan dapat mengantisipasi adanya

retak, susut, dan perubahan temperature yang dapat menyebabkan adanya tambahan tegangan yang cukup besar.

• Ketahanan (durability) : apabila kondisi sambungan dipengaruhi cuaca langsung atau korosi diperlukan adanya penambahan bahan seperti epoxy atau galvanize.

• Mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan item-item berikut pada saat merencanakan sambungan : - Standarisasi produksi jenis sambungan dan kemudahan tersedianya material di lapangan.- Hindari keruwetan penempatan tulangan pada daerah sambungan- Sistem sambungan yang tidak mudah rusak pada saat pengangkatan- Antisipasi kemungkinan adanya penyesuaian di lapangan.

Page 41: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

METODE FLOOR DECK

41

• Penggunakan metoda Floor Deck ini patut dipertimbangkan juga mengingat lokasi pelaksanaan dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan waktu pelaksanaan yang relatif singkat untuk suatu pekerjaan yang kompleks

• keuntungan dari Floor deck :- Berfungsi ganda,yaitu sebagai bekisting tetap dan sebagai tulangan positif satu arah sehingga

menjadi suatu plat komposit.- Pemasangan floordeck sangat cepat.

Page 42: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN

42

• Rencana Kerja Induk berupa S Curve (Master Time Schedule)• Metode Pelaksanaan Pekerjaan• Critical Path Methode (CPM) : Dasar Monitoring• Rencana Kerja Jangka Pendek (2 mingguan)• Skedul Material• Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan• Surat Teguran, peringatan terhadap adanya keterlambatan pada setiap

bagian pekerjaan yang berpotensi pada keterlambatan pekerjaan secara keseluruhan

Page 43: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PENGENDALIAN MUTU

43

Alat pengendali Mutu :- Spesifikasi Teknis/RKS

- Gambar Rencana, Gambar Kerja (Shop Drawing)- Hasil tes bahan dari Laboratorium/Pabrikan

- Hasil tes pekerjaan di lapangan- Metode Pelaksanaan

- Contoh target mutu pekerjaan /mock-up- Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak

- Ijin Pelaksanaan Pekerjaan- Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan

- surat-surat teguran, peringatan s/d surat perintah penolakan, pembongkaran thd adanya penyimpangan mutu pekerjaan.

Page 44: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

ANALISA KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK

44

• Menentukan deviasi standar benda uji :

)1(

)( 2

N

bmbs

• Nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat

sbmbk 64.1

• Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh dibandingkan dengan nilai tekan beton rencana.

rencanabkbk memenuhi persyaratan mutu kekuatan

Page 45: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PENGUJIAN PEMBEBANAN DINAMIK TIANG PANCANG

45

• Untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan pondasi tiang pancang atau tiang bor terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2

Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945•Memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang. masing-masing menerima perubahan percepatan dan regangan

•Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan menggunakan program TNOWAVE-TNODLT

•gelombang pantul yang diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity

Page 46: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PENGETESAN TULANGAN (BESI BETON)

46

• Pemeriksaan Visual Tulangan- Pemeriksaan diameter tul dengan jangka sorong- Pemeriksaan cacat luar material

• Pengujian tarik tulangan- dilaksanakan di laboratorium dengan menggunakan mesin uji tarik terhadap sampel dari

semua dimeter tulangan. data yang di dapat : ε (regangan), σy (tegangan leleh), σu (tagangan ultimate)

Page 47: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

STRUKTURAL Bangunan

PENGENDALIAN BIAYA

47

• Kontrak Pelaksanaan• Peraturan-peraturan pemerintah.• Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak• Pembayaran angsuran harus sesuai dengan pekerjaan yang sudah terpasang• Melakukan pengendalian terhadap setiap adanya perubahan pekerjaan.• Melakukan kajian teknis terhadap setiap pekerjaan tambah yang memang diperlukan dan pekerjaan-

pekerjaan yang ditunda atau dihilangkan sebagai usulan pekerjaan kurang.• Melakukan perhitungan akhir untuk semua kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan

Page 48: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN MK terhadap PERENCANAAN dan PELAKSANAAN

PEKERJAAN MEP

48

a. Konsep Rancangan System yang dipakai.b. Konsep Rancangan berdasarkan referensi, analisa, standard dan peraturan-peraturan yang ada.c. Konsep Rancangan yang Mempunyai Harga Optimald. Konsep Rancangan yang mudah pelaksanaan & pemeliharaannya

Beberapa Ilustrasi tentang Pengendalian Pekerjaan Perencanaan & Pelaksanaan MEP.1) Pekerjaan Mekanikal (AirCondition System)2) Pekerjaan Plumbing (Air Bersih)3) Pekerjaan Elektrikal (Sistem Kelistrikan)4) Pekerjaan Sistim Transportasi Gedung (Lift & Escalator)5) Pekerjaan Sistim Transportasi Bandara (Baggage Handling System/Conveyor & Garbarata)6) Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan.

Page 49: Presentation Manajemen Konstruksi

ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan

PELAKSANAAN MEP

1. PEKERJAAN MEKANIKALBeberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Tata Udara/ Sistim Air Conditioning. Standard yang digunakan sebagai Acuan ASHRAE, ARI Standard, ASTM&UL, NEPA, PUIL. Standard BTUH/ meter persegi dan kapasitas total daya listrik Sistim yang dipakai untuk supply udara dingin dan pembagian Zoning / area, termasuk air change dan fresh

air Sistim Ruang Tertentu yang tidak boleh padam (Gedung Tower, R. Sentral, Systim Central Elektronika

bandara. Sistim Efficiency Energy (VAC) yang terintegrasi dengan sistim kelistrikan Evaluasi Spesifikasi Teknis (RKS)

2. PEKERJAAN SISTEM AIR BERSIHBeberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Air Bersih. Standard Nasional Indonesia / SNI 03-6481-2000 (Sistem Plumbing – 2000) Standard Nasional Indonesia / SNI 03-0255-2000 (PUIL-2000) Peraturan Perusahaan Air Minum Negara-Tentang Instalasi Air. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jend.

Cipta Karya Dep. Pek. Umum. Skematik Sistem yang Terintegrasi Antar Bangunan, Total Kapasitas GWR-Utama termasuk untuk sistem

Pemadam Kebakaran. Sistem yang dipakai untuk Supply air bersih dan Pembagian Zoning/ Area. Sistem Efficiency Energy Pompa yang Terintegrasi dengan Sistem Kelistrikan. Evaluasi Spesifikasi Teknis

49

Page 50: Presentation Manajemen Konstruksi

ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan

PELAKSANAAN MEP

3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Beberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Kelistrikan. SNI 04-0255-2000 (PUIL 2000). Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PT. PLN (SPLN). Kebutuhan Total Daya yang tersedia dari PT. PLN dan Konsep System Kelistrikan yang terintegrasi dengan Back-up

Genset antara System di Air Side dan di Land Side. Konsep Design Listrik yang mem Back-up Gedung Tower, Ruang Control ELBAN (TIDAK BOLEH PADAM), Standard Lux

Ruangan, Total Daya Listrik Pemakaian Jenis Lampu di Area Check-in dengan Lounge Boarding yang tidak boleh ada Delay waktu. Sistem Kontrol untuk Efficiency Energy Lighting baik di dalam gedung maupun di luar gedung. (lampu PJU & Parkir) Sistem Konsep Back-Up Genset di Bandara antara Air Side & Land Side Sistem Syncronisasi yang direncanakan terhadap kebutuhan daya & pemakaian. Standard frekuensi listrik (Hz) yang dipakai di hangar untuk kebutuhan annex dan untuk maintenance pesawat

4. PEKERJAAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG (LIFT & ESCALATOR)

Beberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Transportasi Gedung (Lift & Escalator) Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Keselamatan dalam Pemakaian Lift dan Escalator, PER.05/Men/1978. SNI 03-6248-2000, tentang Konstruksi Escalator. Peraturan Umum instalasi Listrik (PUIL) 2000. Peraturan/ Standard/ Norma lain yang berhubungan dengan Pekerjaan Instalasi Escalator. Jenis Lift dan Escalator yang dipakai, termasuk Lift Penyandang Cacat. Kelengkapan System Kontrol agar Efficiency Listrik sesuai dengan pemakaian. 50

Page 51: Presentation Manajemen Konstruksi

ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan

PELAKSANAAN MEP

51

5. PEKERJAAN SISTEM TRANSPORTASI BANDARA (Baggage Handling System/Conveyor & Garbarata).

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Keselamatan dalam Pemakaian BHS, Garbarata. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000. Indonesian Industri Standart (SII). American Welding Sociaty Standart (AWS) Fabrication and Erection Standart Structural Steel Standart (AISC) Indonesian Steel Building Design Regulation (PPBBI). International Air Transport Association (IATA-AHM 922) Loading and Deflection Test. Electro Magnetic Compatibility (EMC) certification. Type dan jenis BHS, dari Public airside ke airside & dari airside ke Baggage claim. System Control Weight Scale Conveyor, termasuk kapasitas dan kecepatan. Type dan jenis GARBARATA, mempunyai kriteria beban lantai, ketinggian, untuk pelayanan jenis

pesawat dan toleransi kemiringan. System kontrol yang digunakan di control desk & kemampuan menahan kecepatan angin.

Page 52: Presentation Manajemen Konstruksi

ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan

PELAKSANAAN MEP

52

6. PEKERJAAN SISTEM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Beberapa Langkah Untuk Pengendalian Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sbb :

Pedoman dan Dasar dari System Pengendalian dalam Pelaksanaan sbb : Gambar KontrakRencana Kerja dan Syarat-syarat (Dokumen Spesifikasi Teknik)Bill of Quantity (BQ)BAPP / Berita Acara Aanwijzing.

Pedoman Dasar Pengendalian Dalam PelaksanaanEvaluasi Tenaga Pelaksanaan Tenaga Kerja (yang bersertifikasi)Metode Pelaksanaan PekerjaanApproval Bahan yang telah disetujui oleh yang terkait (sesuai RKS Kontrak)Gambar Kerja yang sudah disetujui oleh pihak-pihak terkait.Ijin Pelaksanaan PekerjaanPengecekan dilapangan (Gambar, Bahan, Alat, Tenaga)Cek list pekerjaan secara Visual, Kelengkapan dan System.Uji Testing secara partial dan general dengan alat-alat yang telah di kalibrasi

Page 53: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

SITE DEVELOPMENT & LANDSCAPE

53

Dalam Kawasan Bandara selalu terbagi menjadi Landsite dan Airsite

Pada Kelompok Airsite pada umumnya adalah serba standard yang terpenting kemampuan & kualitas

daya dukung Bangunan terhadap fungsi masing-masing

Pada Kelompok Landsite pada umumnya selalu terjadi kegagalan cara mengatur elemen landscape yang

terkait dengan luasan, biaya dan cara pemeliharaan, Sehingga perlu dipikirkan dengan meng-Adopsi

management lapangan falf untuk mendapatkan landsite yang sederhana tapi rapi tapi mempunyai klas

& selera tinggi.

Lay Out plan dan site plan yang optimal harus dapat diciptakan oleh konsultan perencana.

Page 54: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

I N T E R I O R

54

Tidak terlalu banyak interior yang dihadirkan pada bangunan bandara

Untuk Kelompok komersial akan ditata sendiri oleh consesion air sesuai

dengan karakter masing-masing

Interior yang penting yang ditangani oleh Konsultan Perencana adalah :1. Tata Lampu/ cahaya2. Elemen Furniture pada Counter Check In3. Elemen lokal yang dapat diangkat sebagai ciri bangunan pada lokasi

ini.

Harus dikerjakan oleh Konsultan Interior

Page 55: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang SISTIM

KE BANDAR UDARA-AN

55

Sejalan dengan kemajuan teknologi banyak sekali system yang ditawarkan tentang kebutuhan peralatan system ke –

Bandar Udara – an.

Pada umumnya Holding Company (PT. AP 1) sudah mempunyai sistim yang seragam dan integrated untuk semua Bandara

yang dikelolanya, hal ini memudahkan bila terjadi problem pada saat-saat tertentu.

Beberapa system tersebut diantaranya : System Garbarata System Check in termasuk luggage handling carrier System Controll parkir pesawat di Appron System Building Automation System System Kelistrikan untuk Concesionair System Elektronik Bandara System Security yang terintegrated System Fuel distribution.

Tugas MK dalam pengendalian ini adalah bagaimana agar seluruh system mempunyai Workability yang mudah baik pada

saat konstruksi, operasional maupun saat maintenance.

Page 56: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

Sistim KESELAMATAN KERJA

Dicanangkan Secara Disiplin Tentang :

Struktur Organisasi K3L yang terdiri dari Safety Officer dan dibantu dengan beberapa safety supervisor.Flow Organisor dengan Pihak Luar.

Safety Program Accident Safety Induction Tool box meeting Monthly Safety Meeting Safety Inspection fogging Safety patrol General Cleaning

K3

Masalah Selesai

Accident/ Kerusuhan/ Masalah

Safety Officer

Koordinator Security POLISI Ring luar

56

Page 57: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

Sistim KESELAMATAN KERJA

K3

Safety TrainingSafety AwarenessFire HandlingFirst Aid

Kebersihan & KesehatanKetertiban dan KeamananRambu – rambu

Rambu –rambu dan spandukRailling

Pengaman KeselamatanPengamanan VoidSafety NetTerminalPekerjaan tepi lantaiPengaman pintu liftPenempatan APARPenempatan Kotak PK

57

Page 58: Presentation Manajemen Konstruksi

PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang

Sistim KESELAMATAN KERJA

58

K3

KEBAKARAN

TINDAKANMATIKAN-Power PLN-Power Genset

Dengan alatPemadam Api Ringan

Hubungi :PLN

PolisiPemadam Kebakaran

Membuat Laporan & Penyelidikan Penyebab kepada

Owner, MK, Asuransi

UPAYA PENCEGAHAN

Kondisi ApiDinas Pemadam

Kebakaran

ACCIDENT

Safety Departement

MAJOR

Project Manager

HOSPITAL

INSURANCE

FATAL

HOSPITAL

INSURANCE

FAMILIY

Report to Owner

Konsultan MK

MINOR

First Aid

FIRE HANDLING EMERGENCY RESPOND for ACCIDENTS

Page 59: Presentation Manajemen Konstruksi

METODOLOGI yang DITAWARKAN

II. 2. PERIODE PELELANGAN KONSTRUKSI

Dalam KAK dan Dokumen Penawaran Teknis telah dijelaskan tentang lingkup tugas MK dalam pelelangan konstruksi

a. Diusulkan diadakan paket-paket konstruksi untuk mendapatkan Kontraktor Spesialist.

b. Penentuan Sistim Kontrak Kerja yang dianut.

Sistim Kontrak Kerja dengan LUMPSUM

Sistim Kontrak Kerja dengan UNIT PRICE

Sistim Kontrak Kerja dengan Lumpsum FIXPRICE

Sistim Kontrak Kerja dengan Tahun Tunggal, Tahun Jamak

Bab. II

59

Dokumen Tender

Keseluruhan

Paket Pekerjaan STRUKTUR

Paket Pekerjaan ARSITEKTUR

Paket Pekerjaan M E P

Paket Pekerjaan Site Developmen

Paket Pekerjaan Lain - lain

Panitia Lelang

Aanwizjing

Penelitian Dokumen Pemenang

Tender

KONSTRUKSI

Konsultan MKKonsultan Perencana

H P S

paket

H P S

Paket

H P S

PaketDokumen

Penawaran Tender

Paket N

DokumenPenawaran

Tender

Paket 2

DokumenPenawaran

Tender

Paket 1

PEMENANGTENDER

Paket N

PEMENANGTENDER

Paket 2

PEMENANGTENDER

Paket 1

IDEAL SOLUTION PLAN CONSULTANT

Page 60: Presentation Manajemen Konstruksi

METODOLOGI yang D I T A W A R K A N

II. 3. Periode Masa KonstruksiPada Periode masa konstruksi adalah ketekunan yang harus dihadapi dalam setiap langkah pembangunan yang multi dimensi agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat pada masa pemanfaatan bangunan dikemudian hari.

OK OK

perlu perbaikan

perlu penyesuaian

Dalam kegiatan yang terurai pada Flowchart tersebut diatas terdapat formulir-formulir lapangan yang akan

digunakan sebagai alat kendali yang kesemuanya terlampir dalam Dokumen Penawaran Teknis.

Bab. II

KONTRAKTOR

Tenaga Kerja Pembangunan

Penyediaan Bahan Pembangunan

Penyandang Dana Pembangunan

1. Pemberi Tugas.2. Team Teknis (PTP)3. Kontrak Kontraktor

Koordinasi Lapangan.- MK--Kontraktor-- Supplier-- Sub Kontraktor

Tahap Penyelesaian Pekerjaan

Koordinasi Lapangan Masa Pemeliharaan

Penyerahan Pekerjaan

SELESAI

1. Pemberi Tugas.2. Team Teknis (PTP)3. Kontrak Kontraktor

Lapo

ran-

lapo

ran

Har

ian,

min

ggua

n, b

ulan

an

Lapo

ran

Has

il Te

st L

ab

Lapo

ran

Dan

Adm

inist

rasi

Pro

yek

Spes

ifika

si T

ekni

sPe

mbo

mng

kara

n

Lapo

ran

Mai

nten

ance

&

Ope

rasi

onal

Han

d To

ols

Trai

ning

-tra

inin

g

Serti

fikas

i Tea

mPe

mba

ngun

an

60

Page 61: Presentation Manajemen Konstruksi

R E P O R T I N GLaporan yang dihasilkan oleh

Konsultan Manajemen KonstruksiSebagai Produk Kegiatan

61

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN ANTARA

LAPORAN AKHIR

LAPORAN MINGGUAN

1. Laporan Pendahuluan untuk Periode Perencanaan2. Laporan Pendahuluan untuk Periode Konstruksi

Merupakan Review Produk Konsultan Perencana diantaranya konsep Pra-Rancangan, jadwal pentahapan pembangunan,perhitungan dan analisa struktur & MEP.

Berisi review produk konsultan perencana yang sudah merupakan produk akhir sebagai dokumen tender konstruksi diantaranyagambar DED, BQ, RAB, RKS hingga proses pelelangan konstruksi.

Pada Laporan Mingguan ini adalah merupakan Laporan Kemajuan fisik di lapangan termasuk tentang Laporan Kegiatan KonsultanMK seperti jumlah personil yang aktif dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan MK.

LAPORAN BULANAN

Pada laporan ini merupakan kumpulan Laporan Mingguan yang dilengkapi dengan penyelesaian permasalahan di lapangan

LAPORAN SERAH TERIMA I & II

Pada laporan Serah Terima Pekerjaan ini dapat dibagi menjadi :Laporan Serah Terima Ke I : berisi tentang penyelesaian fisik Bangunan disertai dgn daftar rincian kerusakan & kekurangan yang harus diperbaiki. Laporan Serah Terima ke II : merupakan laporan yang menjelaskan tentang penyelesaian pekerjaan secara lengkap dan termasuk laporan2

LAPORAN AKHIR ( Project Completion Report )

Pada Laporan akhir akan menjelaskan tentang kesimpulan aktivitas yang telah dilaksanakan dalam waktu layanan jasa MK danyang paling penting bahwa secara keseluruhan fisik yang terbangun dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas dan kuantitasyang terukur disertai foto-foto selama konstruksi

LAPORAN QUALITY CONTROL

Laporan Quality Control bisa disiapkan tidak secara periodik tergantung permasalahan dan dinamika yang ada dilapangan .Sebagai alatkendali quality control diantaranya adalah test laboratorium dan test dengan metoda-metoda lainnya seperti dengan test penyelesaiandengan color test dll.

Page 62: Presentation Manajemen Konstruksi

METODOLOGI yang DITAWARKAN

II. 4. Periode Masa PemeliharaanPada periode masa pemeliharaan kegiatan Konsultan MK akan merupakan kegiatan

yang sangat intensif terhadap kualitas hasil masa konstruksi oleh karenanya masa pemeliharaan harus pula dibuatkan suatu jadual kegiatan yang ketat untuk meneliti satu persatu bagian konstruksi termasuk didalamnya adalah bagian Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.

OK OK OK

Perbaikan Ulang Perbaikan Ulang

harus diberikan penekanan bahwa masa pemeliharaan itu bukanlah masa untuk menyelesaikan yang belum dikerjakan melainkan masa untuk menyem,purnakan yang belum sempurna secara integrated / terpadu

Bab. II

62

Pek. Struktural

Batasan :-RKS -Referensi-stansard -Factory Spec

Periode Masa

KonstruksiTest &

Commisioning I

Pek. Arsitektural

Pek. MEP

Pek. Site Develop

Pek. Struktural

Pek. Arsitektural

Pek. MEP

Pek. Site Develop

Test & Commisioni

ng II

Batasan :-RKS -Referensi-stansard -Factory Spec

SERAH TERIMA KE II

Masa Konstruksi Masa Pemeliharaan

Page 63: Presentation Manajemen Konstruksi

METODOLOGI yang DITAWARKAN

II. 5. Periode Pemanfaatan Bangunan & Operasional Bandara

Bab. II

63

Periode ini merupakan PUNCAK daripada hasil pelaksanaan konstruksi secara

keseluruhan yang perlu dilakukan untuk periode ini :

1. Testing & Commitioning seluruh sistem yang ada.

2. Mengadakan Rapat Koordinasi untuk membahas penanganan

permasalahan.

3. Mengadakan SIMULASI di lapangan.

Page 64: Presentation Manajemen Konstruksi

64

Page 65: Presentation Manajemen Konstruksi

65

Page 66: Presentation Manajemen Konstruksi

66

Page 67: Presentation Manajemen Konstruksi

67

Page 68: Presentation Manajemen Konstruksi

68

Page 69: Presentation Manajemen Konstruksi

PERMASALAHAN yang HARUS DIHADAPI

III. 1. Kendala Waktu Pelaksanaan

Target Operasional Bandara Ahmad Yani Semarang 2014.

Sistim Perbaikan Tanah yang membutuhkan waktu konsolidasi cukup lama

sehingga kesiapan lahan untuk dibangun juga terhambat

Solusinya memperbanyak paket pekerjaan dan mempercepat penyediaan

jalan kerja

III. 2. Kondisi Lahan yang merupakan Rawa Sehingga Semua Masa Bangunan Harus Merupakan Bangunan Panggung/ Floating Floor.

Biaya Pembangunan Struktur akan mahal.

Yang sering menjadi faktor pengganggu adalah Struktur Bangunan yang ringan

karena akan selalu mudah terpengaruh oleh kondisi tanah yang tidak stabil

(misalnya : Bangunan jalan, saluran, perpipaan dalam tanah).

Bab. III

69