Presentation Manajemen Konstruksi
-
Upload
wawan-julianto -
Category
Documents
-
view
177 -
download
13
Transcript of Presentation Manajemen Konstruksi
PENJELASAN SINGKATtentang
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Pekerjaan : MANAJEMEN KONSTRUKSIPengembangan Terminal & Fasilitas Penunjangnya
DI BANDARA - AHMAD YANI SEMARANG
2012 - 2014
1
MATERI PEMBAHASANdalam Dokumen Penawaran Teknis
What we are I
What we have to II
What we will do III
IV
A. Data Organisasi PerusahaanB. Daftar Pengalaman Kerja 10 (sepuluh) Tahun TerakhirC. Uraian Pengalaman Kerja 10 (sepuluh) Tahun Terakhir
D. Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan KerjaE. Uraian dan Pendekatan Metodologi dan Program KerjaF. Jadual Pelaksanaan PekerjaanG. Komposisi Tim & Penugasan (Organisaasi & Personil)H. Jadual Penugasan Tenaga Ahli
G. Daftar Riwayat Hidup Personil yang diusulkanH. Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan dari
Personil yang diusulkan
2
I. Daftar Riwayat Hidup Personil yang diusulkanJ. Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan dari
Personil yang diusulkan
VLampiran - lampiran
SISTIMATIKA PEMBAHASANPekerjaan : MANAJEMEN KONSTRUKSIPengembangan Terminal & Fasilitas Penunjangnya
DI BANDARA - AHMAD YANI SEMARANG
I. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA1. Lingkup Pekerjaan Konsultan MK2. Waktu Pelaksanaan3. Tenaga Ahli yang dilibatkan
II. METODOLOGI yang DITAWARKAN1. Periode Perencanaan Bangunan2. Periode Pelelangan Konstruksi3. Periode Masa Konstruksi4. Periode Masa Pemeliharaan5. Periode Pemanfaatan Bangunan & Operasional
Bandara
III. PERMASALAHAN yang HARUS DIHADAPI 1. Kendala waktu2. Konsekuensi Pembangunan Bertahap3. Lokasi Pekerjaan Pada Tanah Rawa
3
TANGGUNG JAWABKonsultan Manajemen Konstruksi
Sesuai dengan yang diminta
pada KAK
4
Konsultan Manajemen Konstruksi Bertanggung Jawab penuh terhadap kualitas
pekerjaan, kesesuaian volume dan biaya, pekerjaan tambah dan kurang serta ketepatan waktu
pelaksanaan.
1.
Konsultan Manajemen Konstruksi wajib menganalisa dan bertanggungjawab penuh atas semua
rekomendasi teknis dari manajemen proyek PT. Angkasa Pura I (Persero).
2.
Konsultan Manajemen Konstruksi wajib mendampingi management proyek
PT. Angkasa Pura I (Persero) apabila terjadi audit yang berkaitan dengan proyek.
3.
5
No Uraian Fungsi Lahan Luas ( m2 ) ( % ) Keterangan
BANGUNAN 1,86 Jumlah : 44.545 m2
1 Gedung Terminal 26.278,35
2 VVIP 600
3 Gedung Tower 625
4 Gedung Operasi 1800
5 Gedung PKP - PK 600
6 Gedung Power Station & Admin 4282
7 Luasan Parkir pada setiap gedung 10.701
8 Gedung Meteorologi 265
9 Masjid 600
10 Appron Service 600
11 ACS 450
12 Gedung Cargo 2400
13 Gedung Empu 1600
14 Hanggar 5400
15 DPPU (existing) -
AREAL PARKIR
16 Parkir Mobil (Kap. 1156) 33.521 1,47 Jumlah luas : 39,385 m2
17 Parkir Mobil (Kap. 231) 842
18 Parkir Taxi & Bus (Kap. 138 & 19) 5020
LUAS JALAN 80.982 3,01 Jumlah Luas : 80.982 m2
LUAS AREAL HIJAU 2.522.153 93,86 Jumlah Luas : 2.522.153 m2
Penggunaan dan Peruntukan Lahan Kawasan Bandara yang dikembangkan
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja
I. 1. Lingkup Pekerjaan Konsultan MK.Perlu dibahas pada forum Beauty Contest ini tentang kesamaan persepsi lingkup pekerjaan Konsultan MK sehingga terjadi suatu sinkronisasi dan saling melengkapi tugas-tugas Konsultan MK yang intinya merupakan lingkup Pengendalian
a) Tahap Perencanaanb) Tahap Proses Pelelangan Paket-paket Konstruksic) Tahap Pembangunan Fisikd) Tahap Serah Terima Pekerjaan & Masa Pemeliharaand) Tahap Pemanfaatan Bangunan
Secara keseluruhan penjelasan rinci dari Tahap-tahap tersebut telah diurai pada dokumen halaman B.13 s/d B.20 tapi perlu dijelaskan beberapa Tahap Penting yaitu
Tahap Perencanaan & Tahap Pembangunan Fisik pada metodologi yang ditawarkan.
6
Bab I
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja
I. 2. Waktu Pelaksanaan Dalam pelaksanaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi perlu dipertegas yang terkait dengan pengendalian waktu
pelaksanaan yaitu Jadwal dan Target Pelaksanaan yang direncanakan sebagai Grand Design PT. Angkasa Pura I dalam Pembangunan Bandara ini.
Periode Perencanaan : 4 bulan Periode Pembangunan Fisik : 12 bulan Periode Pemeliharaan : 6 bulan
Dalam pelaksanaan nantinya akan dibuat Master Scheduke yang terurai sebagai alat kendali dalam kegiatan Manajemen Konstruksi.
Break Down daripada jadwal tersebut dapat dilihat pada dokumen penawaran teknis. 7
Bab. I
Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Persiapan & Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Pemeliharaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
I Tahap Persiapan
II Tahap Konstruksi Fisik Paket I
III Tahap Konstruksi Fisik Paket II
IV Tahap Konstruksi Fisik Paket III
V Tahap Pemeliharaan
VI Tahap Operasional
8
9
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja
I. 3. Tenaga Ahli yang dilibatkan.I. 3. a.Struktur Organisasi Proyek
Melihat penjelasan dalam KAK bahwa tugas Konsultan MK dalam masa pembuatan Perencanaan mempunyai Tugas review, evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi dokumen tender dengan pihak-pihak lain (lihat proposal teknik hal. C.2 s/d C.8) maka dapat diurai Struktur Organisasi proyek sbb :
keterangan : hub.
Koordinasi
hub. Kontraktual
10
Bab I
ANGKASA PURA I( D O T )
Konsultan MK
SATKER PROYEK
Konsultan Perencana
N2
1
N2
Kontraktor Pelaksana1
METODOLOGI yang DITAWARKAN
II. 1. PERIODE PERENCANAAN BANGUNANPembangunan Konstruksi itu akan lancar kalau dokumen perencanaannya optimal. Untuk mendapatkan perencanaan yang optimal maka harus dilalui langkah-langkah proses perencanaan yang benar.
a) Bagan Alur Proses Perencanaan.
OK OK OK
Tinjau Ulang
Perlu Penyesuaian Tinjauan Ulang
Bab II
Keinginan Sistim MEP
Keinginan Bentuk Arsitektur
Keinginan Sistim Manajemen AIRSITE & LANDSITE
Batasan-batasan : Referensi Anggaran Pemb. Standard2
Koordinasi Konsultan
MK& USERS
K A K
Pra RencanaSITE DEV.
Pra RencanaSTRUKTURAL
Pra RencanaM E P
Pra RencanaINTERIOR
Koordinasi Konsultan MKKons. PerencTeam Teknis
Batasan-batasan : Referensi Anggaran Pemb. Standard2
Koordinasi Konsultan MKKons. PerencTeam Teknis
Batasan-batasan : Anggaran Waktu
DOK.TENDER
N
DOK.TENDER
2
DOKTENDER
1
Pra RencanaARSITEKTURAL
DOK.PERENCANA
AN
N
DOK.PERENCANA
AN
2
DOK.PERENCANA
AN
1
11
Keinginan Bentuk Struktural
Keinginan Sistim Pelayanan
Masa Persiapan Perencanaan Masa Perencanaan Masa Pembuatan Dokumen Tender
M E T O D O L O G I Yang DITAWARKAN
II. 1. PERIODE PERENCANAAN BANGUNAN
b) Dari bagan alur yang terjelaskan pada butir a tersebut akan bisa dikembangkan dalam implementasi pada setiap bagian perencanaannya yaitu Pengendalian tentang kegiatan Perencanaan.
Perencanaan Arsitektural Bangunan
Perencanaan Struktural Bangtunan
Perencanaan Mekanikal, Elektrikal, Plumbing.
Perencanaan Site Development
Perencanaan Interior
Perencanaan Sistim ke-Bandar Udara-an.
Perencanaan Sistim Keselamatan Kerja / K3
Dasar dari pengendalian kegiatan perencanaan adalah :
1. Kerangka Acuan Kerja / KAK
2. Workability
3. Keterkaitan dengan referensi, batasan-batasan, standarisasi
4. Keterkaitan dengan Anggaran yang disediakan
5. Keterkaitan dengan waktu.
Bab II
12
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
Arsitektur Bangunan
Kesesuaian dengan TOR / KAKKesesuaian dengan Masterplan Bandara SemarangKesesuaian dengan Peraturan Teknik & StandardKesesuaian dengan Peraturan Bangunan SetempatMenuju GREEN - ARCHITECTURE
13
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
14
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
15
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
16
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR UMUM :
1. PROGRAM RUANG DAN LUASAN
2. PENGELOMPOKAN FASILITAS DALAM TAPAK
3. PENGELOMPOKAN FASILITAS DALAM GEDUNG
4. SISTIM SIRKULASI DALAM TAPAK
5. SISTIM SIRKULASI DALAM GEDUNG
6. SKALA RUANG SEBAGAI BANGUNAN UMUM
7. MATERIAL HEAVY-DUTY SEBAGAI BANGUNAN UMUM
17
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :Atap yang Luas – Masalah Gutter dan Downpipe
18
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :Penumpang yang Banyak butuh Area Drop – Off yang leluasa.
19
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS : Atap yang Luas – butuh penerangan alam untuk GREEN ARCHITECTURE
20
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS : Plafon yang luas – lampu dan bahan Heavy Duty
21
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :Lantai yang luas & umum – non slippery & Heavy Duty
22
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :Bidang Dinding Kaca yang luas – Tahan Angin & Kuat Fixingnya.
23
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS : Sirkulasi yang panjang ( Concourse ) – Butuh Travelator
24
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :
Penumpang yang banyak – Area Check-in & Ruang Tunggu yang luas
25
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR KHUSUS :
Area yang luas – butuh Sign System yang jelas & Atraktif
26
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
GAMBAR KERJA ARSITEKTUR :1. GAMBAR DENAH, TAMPAK & POTONGAN :
Notasi dan Ukuran
Elevasi
Koordinat Bangunan
Standard Penggambaran
Keyplan
2. RENCANA DINDING, PARTISI DAN KOSEN
3. RENCANA PLAFON DAN TITIK LAMPU
4. RENCANA BAHAN DAN POLA LANTAI
5. RENCANA SIGN SYSTEM
27
Beberapa diagram dan gambar tentang
PENGENDALIAN PERENCANAAN
GAMBAR KERJA ARSITEKTUR :1. DETAIL
2. DETAIL DINDING, PARTISI DAN KOSEN
3. DETAIL PLAFON DAN TITIK LAMPU
4. DETAIL POLA LANTAI
5. DETAIL TANGGA
6. DETAIL ELEVATOR & ESCALATOR
7. DETAIL TOILET
8. DETAIL TAMPAK
9. DETAIL COUNTER CHECK-IN, BOARDING GATE
10. DETAIL CONVEYOR BAGGAGE CLAIM
11. DETAIL SIGN SYSTEM
28
MENUJU
GREEN ARCHITECTURE
Bagaimanapun juga kita harus peduli terhadap tekad untuk membuat sesuatu dengan konsep Ramah Lingkungan.
1. Approriate Site Development2. Energy Efficiency & Conservation3. Water Conservation4. Material Resource & Cycle5. Indoor Health & Comfort6. Building Environment Management
29
MENUJU
GREEN ARCHITECTURE
30
APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT
1. Water Metering2. Water Use Reduction3. Water Fixtures4. Water Recycling5. Alternative Water Resource6. Rainwater Harvesting7. Water Efficiency Landscaping
APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT
1. Basic Green Area2. Site Selection3. Community Accessibility4. Public Transportation5. Bicycle6. Site Landscaping7. Micro Climate8. Storm Water Management
BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
1. Basic Waste Management2. GP as the Member of the Project Team3. Pollution of Construction Activity4. Advance Waste Management5. Proper Commissioning6. Submission Implementation Green Building Data for Database7. Fit Out Guide8. Occupant Survey
MATERIAL RESOURCE AND CYCLE
1. Fundamental Refrigerant2. Building and Material Reuse3. Environmentally Processed Product4. Non ODS Usage5. Certified Wood6. Modular Design7. Regional Material
1
3
2
6
4
INDOOR HEALTH AND COMFORT
1. Outdoor Air Introduction2. CO2 Monitoring3. Environmental Tobacco Smoke Control4. Chemical Pollutants5. Outside View6. Visual Comfort7. Thermal Comfort8. Acoustic Level
5
ENERGY EFFICIENCY AND CONSERVATION
1. Elektrical Sub Metering2. OTTV Calculation3. Energy Efficiency Measure4. Natural Lighting5. Ventilation6. Climate Change Impact7. On Site Renewable Energy
2
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
KRITERIA DESAIN
31
• Mengacu pada ketentuan yang telah diatur dalam SNI03-2847-2002 tentang limit state design struktur beton bertulang dan SNI03-1726-2002 tentang desain bangunan tahan gempa di Indonesia. - Kombinasi Beban Berfaktor- Penentuan Wilayah Gempa- Kategori Gedung- Penetapan Sistem Struktur- Kemampuan Layan- Material Struktur (beton dan baja tulangan)- Dimensi elemen struktur (memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan stabilitas)
• Ketentuan lainnya adalah :- SNI 1729 - 2002, tentang desain bangunan baja untuk bangunan gedung- SNI 1727 - 1989, tentang penghitungan pembebanan gedung.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
DESAIN SUB STRUKTUR
32
1. Penyelidikan Geoteknik Hasil survei lapangan dan uji laboratorium tersebut dimaksudkan untuk dipakai sebagai input disain pondasi, timbunan tanah dan rekayasa bangunan bagian bawah
Penyelidikan Tanah / Soil Test
Lapangan Laboratorium
Contoh Tanah Undisturbed Disturbed
Sondir - qc - JHP - fr
Uji Penetrasi - Nspt
Vase Shear - Su - Cu
CBR/ DCP - CBR
Kuat Geser - C, - C’, ’ - Su,Es
Konsolidasi - Cc - Cv,Pc - mv
Drainase - k - hc
Sifat fisik - W, - Sr,e - Gs,n
Gradasi - D10
- Cu,Cc
Plastisitas - LL,PL - PI,SL
kepadatan - mak - OMC - CBR
Perhitungan - Daya dukung Tanah - Daya dukung Pondasi
Perhitungan - Penurunan Tanah - Penurunan Pondasi
Menentukan - Klasifikasi Tanah - Bentuk/jenis pondasi
Gambar Detail Desain dan Spesifikasi Teknik
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
2. PONDASI DALAM
33
- Dipastikan ujung tiang pancang pada tanah keras / end bearing (Nspt ≥ 40)
- Apabila tanah keras merupakan lensa maka harus dilakukan analisa daya dukung lebih lanjut.
- Lensa pada lapisan tanah diujung tiang juga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan kemampuan kuat dukung pada kelompok tiang.
Analisa daya dukung pada tanah berlensa
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
KEGAGALAN KELOMPOK TIANG PADA LENSA TANAH
34
Gambar-. (a), menunjukkan bahwa pada saat uji tiang tunggal, beban yang dipikul oleh tiang dapat dimobilisir dengan baik,Sedangkan Gambar-. (b) menggambarkan bahwa kelompok tiang tidak mampu memikul beban luar karena kemampuan dukung dari lensa lapisan tanah terlampaui (bulb phenomenon).
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
EFFISIENSI KELOMPOK TIANG PANCANG
35
Untuk kelompok tiang berbentuk persegi dengan ujung tiang tidak mencapai tanah keras (floating) yang memiliki jumlah tiang n pada satu arah (baris) dan m pada arah lainnya (kolom), perlu dilakukan estimasi nilai effisiensi kelompok tiang.
overlap 4 tiang
overlap 3 tiang
daerah pengaruh
1 tiangoverlap 2 tiang
a. Tampak samping b. Tampak atas
mn 90
1)n-(m 1)m-(nθ -1 g
dimana = tan-1 B/ d dalam satuan derajat
B adalah diameter (atau lebar) dari tiang
individual, dan
d jarak antar pusat-ke-pusat tiang.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
3. METODE PERBAIKAN TANAH
36
• Pemampatan pada tanah dasar akan terjadi apabila tanah dasar tersebut menerima beban di atasnya.Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel,keluarnya air atau udara dari dalam pori dan sebab lain.Macam Pemampatan/Settlement :- Pemampatan Segera (immediately settlement), Si- Pemampatan Konsolidasi (consolidation settlement), Sc- Pemampatan Sekunder (secondary settlement), Ss
• Perumusan yang dipakai dalam perhitungan pemampatan konsolidasi akibat adanya beban terbagi rata berdasarkan sejarah pembebanannya adalah:
Untuk tanah yang terkonsolidasi secara normal, sedangkan untuk tanah yang terkonsolidasi lebih, apabila :
dimana :H = tebal lapisan tanah yang mengalami pemampatanE = angka pori tanah sebelum dibebaniσo’ = tegangan efektif overburdenσc’ = tegangan prakonsolidasi efektifΔσ = penambahan tekanan akibat beban luarCc = indeks kompresiCs = indeks mengembang
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
3. METODE PRELOADING (pemberian beban awal) dengan Vertikal Drain
37
• Proses konsolidasi dapat dipercepat dengan memperpendek jalan aliran air. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan Vertical Drain yang ditancapkan ke dalam tanah sampai kedalaman tanah yang dapat terkompresi. Pemberian beban pada tanah yang akan dikonsolidasi menyebabkan butiran tanah terkompresi dan air berlebih mencari jalan untuk keluar, air berlebih tersebut akan mencari jalan terpendek untuk keluar yaitu dengan melalui Vertical Drain.
• pekerjaan vertical drain harus direncanakan sedemikian rupa sehingga ekonomis dengan hasil guna yang sebesarbesarnya. Dalam hal ini harus dilakukan beberapa perbandingan hasil perencanaan pekerjaan vertical drain meliputi pola, jarak dan panjang pemasangan vertical drain serta tinggi beban tambahan (surchange).
• Pola Pemasangan Vertikal Drain
Hubungan Waktu Penurunan Tanah danJarak Pemasangan Vertical Drain
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PERBAIKAN TANAH METODE VACUUM DENGAN PEMADATAN DINAMIS
38
• Prinsip perbaikan tanah dengan metode Vacum dengan pemadatan dinamis adalah :- Sistem vakum khusus diaplikasikan guna menurunkan kadar air tanah sehingga mendekati kadar air optimum untuk
pemadatan. - Saat kadar air tanah sudah mendekati kadar air optimum, dilakukan kompaksi dinamis untuk memadatkan tanah mendekati
kepadatan maksimumnya.- Disipasi udara dan air pori akibat kompaksi dinamis tersebut dipercepat dengan adanya tekanan vakum dalam tanah.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
DESAIN UPPER STRUKTUR
39
Desain Beton Pracetak untuk komponen struktur Pile Cap, balok dan plat Lantai Penggunakan beton Pra Cetak harus dipertimbangkan mengingat lokasi pelaksanaan dengan tingkat kesulitan
yang tinggi dan waktu pelaksanaan yang relatif singkat untuk suatu pekerjaan yang kompleks. keuntungan dari beton pracetak :
- Kecepatan dalam pelaksanaan pembangunan, Pekerjaan di lokasi proyek menjadi lebih sederhana, pekerjaan dapat dilakukan lebih awal (pada saat pondasi)
- Aspek kualitas, di mana beton dengan mutu prima dapat lebih mudah dihasilkan di lingkungan pabrik.- Produksinya hampir tidak terpengaruh oleh cuaca- Kontinuitas proses konstruksi dapat terjaga sehingga perencanaan kegiatan dapat lebih akurat.- Dapat dihasilkan bangunan dengan akurasi dimensi dan mutu yang lebih baik
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
SAMBUNGAN PADA BETON PRACETAK
40
• Syarat – syarat dan spesifikasi teknik sambungan adalah sebagai berikut :• Kekuatan (strength) : sambungan harus memiliki kekuatan untuk dapat menyalurkan gaya-gaya yang
terjadi ke elemen struktur lainnya selama waktu layan (serviceability)• Daktilitas (ductility) : kemampuan dari sambungan untuk dapat mengalami perubahan bentuk pada
post-elastic tanpa mengalami keruntuhan.• Perubahan Volume (volume change accommodation) : sambungan dapat mengantisipasi adanya
retak, susut, dan perubahan temperature yang dapat menyebabkan adanya tambahan tegangan yang cukup besar.
• Ketahanan (durability) : apabila kondisi sambungan dipengaruhi cuaca langsung atau korosi diperlukan adanya penambahan bahan seperti epoxy atau galvanize.
• Mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan item-item berikut pada saat merencanakan sambungan : - Standarisasi produksi jenis sambungan dan kemudahan tersedianya material di lapangan.- Hindari keruwetan penempatan tulangan pada daerah sambungan- Sistem sambungan yang tidak mudah rusak pada saat pengangkatan- Antisipasi kemungkinan adanya penyesuaian di lapangan.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
METODE FLOOR DECK
41
• Penggunakan metoda Floor Deck ini patut dipertimbangkan juga mengingat lokasi pelaksanaan dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan waktu pelaksanaan yang relatif singkat untuk suatu pekerjaan yang kompleks
• keuntungan dari Floor deck :- Berfungsi ganda,yaitu sebagai bekisting tetap dan sebagai tulangan positif satu arah sehingga
menjadi suatu plat komposit.- Pemasangan floordeck sangat cepat.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN
42
• Rencana Kerja Induk berupa S Curve (Master Time Schedule)• Metode Pelaksanaan Pekerjaan• Critical Path Methode (CPM) : Dasar Monitoring• Rencana Kerja Jangka Pendek (2 mingguan)• Skedul Material• Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan• Surat Teguran, peringatan terhadap adanya keterlambatan pada setiap
bagian pekerjaan yang berpotensi pada keterlambatan pekerjaan secara keseluruhan
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PENGENDALIAN MUTU
43
Alat pengendali Mutu :- Spesifikasi Teknis/RKS
- Gambar Rencana, Gambar Kerja (Shop Drawing)- Hasil tes bahan dari Laboratorium/Pabrikan
- Hasil tes pekerjaan di lapangan- Metode Pelaksanaan
- Contoh target mutu pekerjaan /mock-up- Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak
- Ijin Pelaksanaan Pekerjaan- Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan
- surat-surat teguran, peringatan s/d surat perintah penolakan, pembongkaran thd adanya penyimpangan mutu pekerjaan.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
ANALISA KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK
44
• Menentukan deviasi standar benda uji :
)1(
)( 2
N
bmbs
• Nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat
sbmbk 64.1
• Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh dibandingkan dengan nilai tekan beton rencana.
rencanabkbk memenuhi persyaratan mutu kekuatan
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PENGUJIAN PEMBEBANAN DINAMIK TIANG PANCANG
45
• Untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan pondasi tiang pancang atau tiang bor terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2
Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945•Memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang. masing-masing menerima perubahan percepatan dan regangan
•Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan menggunakan program TNOWAVE-TNODLT
•gelombang pantul yang diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PENGETESAN TULANGAN (BESI BETON)
46
• Pemeriksaan Visual Tulangan- Pemeriksaan diameter tul dengan jangka sorong- Pemeriksaan cacat luar material
• Pengujian tarik tulangan- dilaksanakan di laboratorium dengan menggunakan mesin uji tarik terhadap sampel dari
semua dimeter tulangan. data yang di dapat : ε (regangan), σy (tegangan leleh), σu (tagangan ultimate)
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
STRUKTURAL Bangunan
PENGENDALIAN BIAYA
47
• Kontrak Pelaksanaan• Peraturan-peraturan pemerintah.• Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak• Pembayaran angsuran harus sesuai dengan pekerjaan yang sudah terpasang• Melakukan pengendalian terhadap setiap adanya perubahan pekerjaan.• Melakukan kajian teknis terhadap setiap pekerjaan tambah yang memang diperlukan dan pekerjaan-
pekerjaan yang ditunda atau dihilangkan sebagai usulan pekerjaan kurang.• Melakukan perhitungan akhir untuk semua kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
PENGENDALIAN MK terhadap PERENCANAAN dan PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP
48
a. Konsep Rancangan System yang dipakai.b. Konsep Rancangan berdasarkan referensi, analisa, standard dan peraturan-peraturan yang ada.c. Konsep Rancangan yang Mempunyai Harga Optimald. Konsep Rancangan yang mudah pelaksanaan & pemeliharaannya
Beberapa Ilustrasi tentang Pengendalian Pekerjaan Perencanaan & Pelaksanaan MEP.1) Pekerjaan Mekanikal (AirCondition System)2) Pekerjaan Plumbing (Air Bersih)3) Pekerjaan Elektrikal (Sistem Kelistrikan)4) Pekerjaan Sistim Transportasi Gedung (Lift & Escalator)5) Pekerjaan Sistim Transportasi Bandara (Baggage Handling System/Conveyor & Garbarata)6) Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan.
ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan
PELAKSANAAN MEP
1. PEKERJAAN MEKANIKALBeberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Tata Udara/ Sistim Air Conditioning. Standard yang digunakan sebagai Acuan ASHRAE, ARI Standard, ASTM&UL, NEPA, PUIL. Standard BTUH/ meter persegi dan kapasitas total daya listrik Sistim yang dipakai untuk supply udara dingin dan pembagian Zoning / area, termasuk air change dan fresh
air Sistim Ruang Tertentu yang tidak boleh padam (Gedung Tower, R. Sentral, Systim Central Elektronika
bandara. Sistim Efficiency Energy (VAC) yang terintegrasi dengan sistim kelistrikan Evaluasi Spesifikasi Teknis (RKS)
2. PEKERJAAN SISTEM AIR BERSIHBeberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Air Bersih. Standard Nasional Indonesia / SNI 03-6481-2000 (Sistem Plumbing – 2000) Standard Nasional Indonesia / SNI 03-0255-2000 (PUIL-2000) Peraturan Perusahaan Air Minum Negara-Tentang Instalasi Air. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jend.
Cipta Karya Dep. Pek. Umum. Skematik Sistem yang Terintegrasi Antar Bangunan, Total Kapasitas GWR-Utama termasuk untuk sistem
Pemadam Kebakaran. Sistem yang dipakai untuk Supply air bersih dan Pembagian Zoning/ Area. Sistem Efficiency Energy Pompa yang Terintegrasi dengan Sistem Kelistrikan. Evaluasi Spesifikasi Teknis
49
ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan
PELAKSANAAN MEP
3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Beberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Kelistrikan. SNI 04-0255-2000 (PUIL 2000). Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PT. PLN (SPLN). Kebutuhan Total Daya yang tersedia dari PT. PLN dan Konsep System Kelistrikan yang terintegrasi dengan Back-up
Genset antara System di Air Side dan di Land Side. Konsep Design Listrik yang mem Back-up Gedung Tower, Ruang Control ELBAN (TIDAK BOLEH PADAM), Standard Lux
Ruangan, Total Daya Listrik Pemakaian Jenis Lampu di Area Check-in dengan Lounge Boarding yang tidak boleh ada Delay waktu. Sistem Kontrol untuk Efficiency Energy Lighting baik di dalam gedung maupun di luar gedung. (lampu PJU & Parkir) Sistem Konsep Back-Up Genset di Bandara antara Air Side & Land Side Sistem Syncronisasi yang direncanakan terhadap kebutuhan daya & pemakaian. Standard frekuensi listrik (Hz) yang dipakai di hangar untuk kebutuhan annex dan untuk maintenance pesawat
4. PEKERJAAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG (LIFT & ESCALATOR)
Beberapa Langkah untuk pengendalian dalam Pekerjaan Sistim Transportasi Gedung (Lift & Escalator) Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Keselamatan dalam Pemakaian Lift dan Escalator, PER.05/Men/1978. SNI 03-6248-2000, tentang Konstruksi Escalator. Peraturan Umum instalasi Listrik (PUIL) 2000. Peraturan/ Standard/ Norma lain yang berhubungan dengan Pekerjaan Instalasi Escalator. Jenis Lift dan Escalator yang dipakai, termasuk Lift Penyandang Cacat. Kelengkapan System Kontrol agar Efficiency Listrik sesuai dengan pemakaian. 50
ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan
PELAKSANAAN MEP
51
5. PEKERJAAN SISTEM TRANSPORTASI BANDARA (Baggage Handling System/Conveyor & Garbarata).
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Keselamatan dalam Pemakaian BHS, Garbarata. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000. Indonesian Industri Standart (SII). American Welding Sociaty Standart (AWS) Fabrication and Erection Standart Structural Steel Standart (AISC) Indonesian Steel Building Design Regulation (PPBBI). International Air Transport Association (IATA-AHM 922) Loading and Deflection Test. Electro Magnetic Compatibility (EMC) certification. Type dan jenis BHS, dari Public airside ke airside & dari airside ke Baggage claim. System Control Weight Scale Conveyor, termasuk kapasitas dan kecepatan. Type dan jenis GARBARATA, mempunyai kriteria beban lantai, ketinggian, untuk pelayanan jenis
pesawat dan toleransi kemiringan. System kontrol yang digunakan di control desk & kemampuan menahan kecepatan angin.
ILUSTRASItentang PENGENDALIAN PEKERJAAN dan
PELAKSANAAN MEP
52
6. PEKERJAAN SISTEM PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Beberapa Langkah Untuk Pengendalian Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sbb :
Pedoman dan Dasar dari System Pengendalian dalam Pelaksanaan sbb : Gambar KontrakRencana Kerja dan Syarat-syarat (Dokumen Spesifikasi Teknik)Bill of Quantity (BQ)BAPP / Berita Acara Aanwijzing.
Pedoman Dasar Pengendalian Dalam PelaksanaanEvaluasi Tenaga Pelaksanaan Tenaga Kerja (yang bersertifikasi)Metode Pelaksanaan PekerjaanApproval Bahan yang telah disetujui oleh yang terkait (sesuai RKS Kontrak)Gambar Kerja yang sudah disetujui oleh pihak-pihak terkait.Ijin Pelaksanaan PekerjaanPengecekan dilapangan (Gambar, Bahan, Alat, Tenaga)Cek list pekerjaan secara Visual, Kelengkapan dan System.Uji Testing secara partial dan general dengan alat-alat yang telah di kalibrasi
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
SITE DEVELOPMENT & LANDSCAPE
53
Dalam Kawasan Bandara selalu terbagi menjadi Landsite dan Airsite
Pada Kelompok Airsite pada umumnya adalah serba standard yang terpenting kemampuan & kualitas
daya dukung Bangunan terhadap fungsi masing-masing
Pada Kelompok Landsite pada umumnya selalu terjadi kegagalan cara mengatur elemen landscape yang
terkait dengan luasan, biaya dan cara pemeliharaan, Sehingga perlu dipikirkan dengan meng-Adopsi
management lapangan falf untuk mendapatkan landsite yang sederhana tapi rapi tapi mempunyai klas
& selera tinggi.
Lay Out plan dan site plan yang optimal harus dapat diciptakan oleh konsultan perencana.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
I N T E R I O R
54
Tidak terlalu banyak interior yang dihadirkan pada bangunan bandara
Untuk Kelompok komersial akan ditata sendiri oleh consesion air sesuai
dengan karakter masing-masing
Interior yang penting yang ditangani oleh Konsultan Perencana adalah :1. Tata Lampu/ cahaya2. Elemen Furniture pada Counter Check In3. Elemen lokal yang dapat diangkat sebagai ciri bangunan pada lokasi
ini.
Harus dikerjakan oleh Konsultan Interior
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang SISTIM
KE BANDAR UDARA-AN
55
Sejalan dengan kemajuan teknologi banyak sekali system yang ditawarkan tentang kebutuhan peralatan system ke –
Bandar Udara – an.
Pada umumnya Holding Company (PT. AP 1) sudah mempunyai sistim yang seragam dan integrated untuk semua Bandara
yang dikelolanya, hal ini memudahkan bila terjadi problem pada saat-saat tertentu.
Beberapa system tersebut diantaranya : System Garbarata System Check in termasuk luggage handling carrier System Controll parkir pesawat di Appron System Building Automation System System Kelistrikan untuk Concesionair System Elektronik Bandara System Security yang terintegrated System Fuel distribution.
Tugas MK dalam pengendalian ini adalah bagaimana agar seluruh system mempunyai Workability yang mudah baik pada
saat konstruksi, operasional maupun saat maintenance.
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
Sistim KESELAMATAN KERJA
Dicanangkan Secara Disiplin Tentang :
Struktur Organisasi K3L yang terdiri dari Safety Officer dan dibantu dengan beberapa safety supervisor.Flow Organisor dengan Pihak Luar.
Safety Program Accident Safety Induction Tool box meeting Monthly Safety Meeting Safety Inspection fogging Safety patrol General Cleaning
K3
Masalah Selesai
Accident/ Kerusuhan/ Masalah
Safety Officer
Koordinator Security POLISI Ring luar
56
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
Sistim KESELAMATAN KERJA
K3
Safety TrainingSafety AwarenessFire HandlingFirst Aid
Kebersihan & KesehatanKetertiban dan KeamananRambu – rambu
Rambu –rambu dan spandukRailling
Pengaman KeselamatanPengamanan VoidSafety NetTerminalPekerjaan tepi lantaiPengaman pintu liftPenempatan APARPenempatan Kotak PK
57
PENGENDALIAN PERENCANAAN bidang
Sistim KESELAMATAN KERJA
58
K3
KEBAKARAN
TINDAKANMATIKAN-Power PLN-Power Genset
Dengan alatPemadam Api Ringan
Hubungi :PLN
PolisiPemadam Kebakaran
Membuat Laporan & Penyelidikan Penyebab kepada
Owner, MK, Asuransi
UPAYA PENCEGAHAN
Kondisi ApiDinas Pemadam
Kebakaran
ACCIDENT
Safety Departement
MAJOR
Project Manager
HOSPITAL
INSURANCE
FATAL
HOSPITAL
INSURANCE
FAMILIY
Report to Owner
Konsultan MK
MINOR
First Aid
FIRE HANDLING EMERGENCY RESPOND for ACCIDENTS
METODOLOGI yang DITAWARKAN
II. 2. PERIODE PELELANGAN KONSTRUKSI
Dalam KAK dan Dokumen Penawaran Teknis telah dijelaskan tentang lingkup tugas MK dalam pelelangan konstruksi
a. Diusulkan diadakan paket-paket konstruksi untuk mendapatkan Kontraktor Spesialist.
b. Penentuan Sistim Kontrak Kerja yang dianut.
Sistim Kontrak Kerja dengan LUMPSUM
Sistim Kontrak Kerja dengan UNIT PRICE
Sistim Kontrak Kerja dengan Lumpsum FIXPRICE
Sistim Kontrak Kerja dengan Tahun Tunggal, Tahun Jamak
Bab. II
59
Dokumen Tender
Keseluruhan
Paket Pekerjaan STRUKTUR
Paket Pekerjaan ARSITEKTUR
Paket Pekerjaan M E P
Paket Pekerjaan Site Developmen
Paket Pekerjaan Lain - lain
Panitia Lelang
Aanwizjing
Penelitian Dokumen Pemenang
Tender
KONSTRUKSI
Konsultan MKKonsultan Perencana
H P S
paket
H P S
Paket
H P S
PaketDokumen
Penawaran Tender
Paket N
DokumenPenawaran
Tender
Paket 2
DokumenPenawaran
Tender
Paket 1
PEMENANGTENDER
Paket N
PEMENANGTENDER
Paket 2
PEMENANGTENDER
Paket 1
IDEAL SOLUTION PLAN CONSULTANT
METODOLOGI yang D I T A W A R K A N
II. 3. Periode Masa KonstruksiPada Periode masa konstruksi adalah ketekunan yang harus dihadapi dalam setiap langkah pembangunan yang multi dimensi agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat pada masa pemanfaatan bangunan dikemudian hari.
OK OK
perlu perbaikan
perlu penyesuaian
Dalam kegiatan yang terurai pada Flowchart tersebut diatas terdapat formulir-formulir lapangan yang akan
digunakan sebagai alat kendali yang kesemuanya terlampir dalam Dokumen Penawaran Teknis.
Bab. II
KONTRAKTOR
Tenaga Kerja Pembangunan
Penyediaan Bahan Pembangunan
Penyandang Dana Pembangunan
1. Pemberi Tugas.2. Team Teknis (PTP)3. Kontrak Kontraktor
Koordinasi Lapangan.- MK--Kontraktor-- Supplier-- Sub Kontraktor
Tahap Penyelesaian Pekerjaan
Koordinasi Lapangan Masa Pemeliharaan
Penyerahan Pekerjaan
SELESAI
1. Pemberi Tugas.2. Team Teknis (PTP)3. Kontrak Kontraktor
Lapo
ran-
lapo
ran
Har
ian,
min
ggua
n, b
ulan
an
Lapo
ran
Has
il Te
st L
ab
Lapo
ran
Dan
Adm
inist
rasi
Pro
yek
Spes
ifika
si T
ekni
sPe
mbo
mng
kara
n
Lapo
ran
Mai
nten
ance
&
Ope
rasi
onal
Han
d To
ols
Trai
ning
-tra
inin
g
Serti
fikas
i Tea
mPe
mba
ngun
an
60
R E P O R T I N GLaporan yang dihasilkan oleh
Konsultan Manajemen KonstruksiSebagai Produk Kegiatan
61
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR
LAPORAN MINGGUAN
1. Laporan Pendahuluan untuk Periode Perencanaan2. Laporan Pendahuluan untuk Periode Konstruksi
Merupakan Review Produk Konsultan Perencana diantaranya konsep Pra-Rancangan, jadwal pentahapan pembangunan,perhitungan dan analisa struktur & MEP.
Berisi review produk konsultan perencana yang sudah merupakan produk akhir sebagai dokumen tender konstruksi diantaranyagambar DED, BQ, RAB, RKS hingga proses pelelangan konstruksi.
Pada Laporan Mingguan ini adalah merupakan Laporan Kemajuan fisik di lapangan termasuk tentang Laporan Kegiatan KonsultanMK seperti jumlah personil yang aktif dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan MK.
LAPORAN BULANAN
Pada laporan ini merupakan kumpulan Laporan Mingguan yang dilengkapi dengan penyelesaian permasalahan di lapangan
LAPORAN SERAH TERIMA I & II
Pada laporan Serah Terima Pekerjaan ini dapat dibagi menjadi :Laporan Serah Terima Ke I : berisi tentang penyelesaian fisik Bangunan disertai dgn daftar rincian kerusakan & kekurangan yang harus diperbaiki. Laporan Serah Terima ke II : merupakan laporan yang menjelaskan tentang penyelesaian pekerjaan secara lengkap dan termasuk laporan2
LAPORAN AKHIR ( Project Completion Report )
Pada Laporan akhir akan menjelaskan tentang kesimpulan aktivitas yang telah dilaksanakan dalam waktu layanan jasa MK danyang paling penting bahwa secara keseluruhan fisik yang terbangun dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas dan kuantitasyang terukur disertai foto-foto selama konstruksi
LAPORAN QUALITY CONTROL
Laporan Quality Control bisa disiapkan tidak secara periodik tergantung permasalahan dan dinamika yang ada dilapangan .Sebagai alatkendali quality control diantaranya adalah test laboratorium dan test dengan metoda-metoda lainnya seperti dengan test penyelesaiandengan color test dll.
METODOLOGI yang DITAWARKAN
II. 4. Periode Masa PemeliharaanPada periode masa pemeliharaan kegiatan Konsultan MK akan merupakan kegiatan
yang sangat intensif terhadap kualitas hasil masa konstruksi oleh karenanya masa pemeliharaan harus pula dibuatkan suatu jadual kegiatan yang ketat untuk meneliti satu persatu bagian konstruksi termasuk didalamnya adalah bagian Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.
OK OK OK
Perbaikan Ulang Perbaikan Ulang
harus diberikan penekanan bahwa masa pemeliharaan itu bukanlah masa untuk menyelesaikan yang belum dikerjakan melainkan masa untuk menyem,purnakan yang belum sempurna secara integrated / terpadu
Bab. II
62
Pek. Struktural
Batasan :-RKS -Referensi-stansard -Factory Spec
Periode Masa
KonstruksiTest &
Commisioning I
Pek. Arsitektural
Pek. MEP
Pek. Site Develop
Pek. Struktural
Pek. Arsitektural
Pek. MEP
Pek. Site Develop
Test & Commisioni
ng II
Batasan :-RKS -Referensi-stansard -Factory Spec
SERAH TERIMA KE II
Masa Konstruksi Masa Pemeliharaan
METODOLOGI yang DITAWARKAN
II. 5. Periode Pemanfaatan Bangunan & Operasional Bandara
Bab. II
63
Periode ini merupakan PUNCAK daripada hasil pelaksanaan konstruksi secara
keseluruhan yang perlu dilakukan untuk periode ini :
1. Testing & Commitioning seluruh sistem yang ada.
2. Mengadakan Rapat Koordinasi untuk membahas penanganan
permasalahan.
3. Mengadakan SIMULASI di lapangan.
64
65
66
67
68
PERMASALAHAN yang HARUS DIHADAPI
III. 1. Kendala Waktu Pelaksanaan
Target Operasional Bandara Ahmad Yani Semarang 2014.
Sistim Perbaikan Tanah yang membutuhkan waktu konsolidasi cukup lama
sehingga kesiapan lahan untuk dibangun juga terhambat
Solusinya memperbanyak paket pekerjaan dan mempercepat penyediaan
jalan kerja
III. 2. Kondisi Lahan yang merupakan Rawa Sehingga Semua Masa Bangunan Harus Merupakan Bangunan Panggung/ Floating Floor.
Biaya Pembangunan Struktur akan mahal.
Yang sering menjadi faktor pengganggu adalah Struktur Bangunan yang ringan
karena akan selalu mudah terpengaruh oleh kondisi tanah yang tidak stabil
(misalnya : Bangunan jalan, saluran, perpipaan dalam tanah).
Bab. III
69