Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

34
Kelompok : A-2 Ketua : Dhana Fitria Sari 1102014071 Sekertaris : Dessy Indriani 1102014069 Anggota : Alya Nadhira 1102014015 Annisa Iftitahuljannah 1102014033 Asep Aulia Rahman 1102014041 Azura Syahadati 1102014056 Citra Dinanti Amanda 1102014063 Farida Citra Permatasari 1102014094 Gery Aldilatama 1102014115 Indah Mutiara Agustilla 1102014129

description

k

Transcript of Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Page 1: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Kelompok : A-2Ketua : Dhana Fitria Sari 1102014071Sekertaris : Dessy Indriani 1102014069Anggota : Alya Nadhira 1102014015

Annisa Iftitahuljannah 1102014033 Asep Aulia Rahman 1102014041 Azura Syahadati 1102014056 Citra Dinanti Amanda 1102014063 Farida Citra Permatasari 1102014094 Gery Aldilatama 1102014115 Indah Mutiara Agustilla 1102014129

Page 2: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

SkenarioPolisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto

JAKARTA– MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo,21, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi putri.

“Sekarang masih di rumah sakit nanti kalau sudah ada surat dari dokter, apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya,” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4)

Page 3: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Baharudin mengatakan, penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil rekam medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik.

“Kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk yang pertama kali dia dimasukan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan pada publik,” kata Baharudin

Seperti yang sudah diberitahukan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengkonsumsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lain.

Page 4: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Kata Sulit• Narkotika: Zat atau obat yang dapat menyebabkan

kecanduan.

• Medical Record: Berkas riwayat penyakit & pengobatan pasien.

• Reserse: Fungsi kepolisian untuk melakukan pengawasan, identifikasi hingga otopsi.

• Penyidik : Polisi yang bertugas menyelidiki kasus kriminal

Page 5: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Sabu: Narkoba jenis bubuk yang pemakaiannya dengan cara di hisap.

Kombes pol: Singkatan dari komisi besar polisi dengan pangkat mawar.

Surat Dokter: Surat keterangan sakit yang diberikan oleh dokter.

Rutan: Rumah tahanan bagi pelaku kriminal.

Muntah: Respon saluran makanan dalam mengeluarkan makanan yang sudah dimakan

Page 6: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Orde Baru: Tatanan peri kehidupan bangsa negara yang diletakkan kembali kepada pelaksana secara murni dan konsekwen.

Berdalih: Berbohong, menyangkal, menyampaikan alasan.

Tersangka: Orang yang terbukti bersalah melakukan tindakan kriminal.

Page 7: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

HipotesisRekam medis merupakan berkas medis yang

mencakup 5W+1H tentang pasien yang diberikan praktisi untuk mengidentifikasi identitas, anamnesis, laboratorium, pemeriksaan fisik dan diagnoseis yang digunakan untuk menentukan tindakan pelayanan. Rekam medis berfungsi untuk adminstarsi, bahan pembelajaran serta alat bukti dalam persidangan. Rekam medis tidak dapat dipublikasikan tanpa seizin pasien. Namun, rekam medis dapat dipublikasikan apabila mendapat persetujuan pasien dan akan dipergunakan untuk kepentingan pasien tersebut seperti asuransi bahkan dalam persidangan dipengadilan.

Page 8: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Apabila rekam medis dipublikasikan tanpa seizin pasien berdasarkan UU no.269 / MENKES / PER/ III/2008 tentang rekam medis, UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, UU no . 29 tahun 2014 tentang praktik kedokteran, akan mendapatkan sanksi hukum berdasarkan pasal-pasal dari UU tersebut.

Page 9: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Sasaran BelajarLI. 1 Memahami dan Menjelaskan Tentang Rekam Medis LO. 1. 1 Pengertian Rekam Medis LO. 1. 2 Isi Rekam Medis LO. 1. 3 Cara Membuat Rekam Medis LO. 1. 4 Fungsi Rekam Medis LO. 1. 5 Waktu Pengungkapan Rekam Medis LO. 1. 6 Lama Penyimpanan Rekam Medis LO. 1. 7 UU Yang Berhubungan Dengan Rekam Medis LO. 1. 8 Pandangan Islam Tentang Membuka Rekam Medis

Page 10: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LI. 2 Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Rahasia MedisLO. 2. 1 Pengertian Rahasia MedisLO. 2. 2 UU Yang Berhubungan Dengan Rahasia MedisLO. 2. 3 Pandangan Islam Tentang Membuka Rahasia Medis

LI. 3 Mengetahui dan Menjelaskan Tentang NarkotikaLO. 3. 1 Pengertian NarkotikaLO. 3. 2 Jenis-Jenis NarkotikaLO. 3. 3 Dampak pemakaian NarkotikaLO. 3. 4 Bentuk Penyalahgunaan NarkotikaLO. 3. 5 Pandangan Islam Tentang Penyalahgunaan Narkotika

Page 11: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 1 Pengertian Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Menurut IDI, rekam medis merupakan rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelyananyang diberikan oleh pemberi pelayanan medik/kesehatan kepada seorang pasien.

Page 12: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 2 Isi Rekam Medis

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 BAB II tentang Jenis dan Isi Rekam Medis.

Jenis rekam medis dibagi menjadi 3 yaitu : rekam medis untuk pasien rawat jalan rekam medis untuk pasien rawat inap rekam medis untuk pasien gawat darurat

Page 13: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan:

Identitas pasienTanggal dan waktuHasil anamesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat

penyakitHasil pemeriksaan fisik dan penunjang medicDiagnosisRencana penatalaksanaanPengobatan dan/atau tindakanPelayanan lain yang telah diberikan kepada pasienUntuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinikPersetujuan tindakan bila diperlukan

Page 14: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Isi rekam medis untuk pasien rawat inap:

Identitas pasien Tanggal dan waktu Hasil anamesis Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik Diagnosis Rencana penatalaksanaan Pengobatan dan/atau tindakan Persetujuan tindakan bila diperlukan Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan Ringkasan pulang (discharge summary) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik

Page 15: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat: Identitas pasien Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan Identitas pengantar pasien Tanggal dan waktu Hasli anamesis Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic Diagnosis Pengobatan dan/atau tindakan Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat

dan rencana tindak lanjut Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke

sarana pelayanan kesehatan lain Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Page 16: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 3 Cara Membuat Rekam MedisPencatatan:Data pasien dikelompokan menjadi dua, yaitu data medis dan data social. Data social didapat dari tempat pendaftaraan penerimaan pasien, sedangkan data medis didapat setelah pasien memasuki unit pelayanan kesehatan.

Pengelolaan:Dari hasil pencatatan, dilakukan pengolahan untuk selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan rumah sakit. Sebelum dilakukan pengolahan, berkas rekam medis diteliti kelengkapannya.

Page 17: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Penyimpanan:

Sentralisasi: Menyimpan Rekam Medis pasien rawat jalan dan pasien dirawat inap yang dilakukan dalam satu kesatuan.

Desentralisasi: Pemisahan antara Rekam Medis pasien rawat jalan dan Rekam Medis pasien dirawat inap. Rekam Medis poliklinik disimpan ditempat penyimpanan sedangkan Rekam Medis pasien dirawat disimpan pada bagaian pencatatan medis.

Page 18: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 4 Fungsi Rekam MedisMenurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 BAB V tentang Kepemilikan, Pemanfaatan dan Tanggung jawab.

Pasal 13Ayat (1): Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi Keperluan pendidikan dan penelitian Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan Data Statistik kesehatan.

Page 19: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Ayat (2): Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c yang menyebutkan identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya. Ayat (3): Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara

Page 20: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 5 Waktu Pengungkapan Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 BAB IV tentang Penyimpanan, Pemusnahan, dan Kerahasiaan.

Pasal 10Ayat (2) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal: Untuk kepentingan kesehatan pasien Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan

hukum atas perintah pengadilan Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak

menyebutkan identitas pasien

Page 21: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Ayat (3): Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Page 22: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 6 Lama Penyimpanan Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 BAB IV tentang Penyimpanan, Pemusnahan, dan Kerahasiaan

Pasal 8

Ayat (1): Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitunug dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. 

Page 23: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Ayat (2): Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.

Ayat (3): Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.

Ayat (4): Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan

Page 24: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Pasal 9

Ayat (1): Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.

Ayat (2): Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan

Page 25: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 7 UU Yang Berhubungan Dengan Rekam Medis

Dasar hukum:

Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008

tentang Rekam Medis Sanksi Pidana Pasal 322 KUHP Sanksi Perdata Pasal 1365 KUHP Sanksi Pidana pasal 48 KUHP Sanksi Pidana pasal 50 KUHP Sanksi Pidana pasal 51 KUHP Sanksi Pidana pasal 112 KUHP

Page 26: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 1. 8 Pandangan Islam Tentang Membuka Rekam Medis

Rahasia adalah perkara tersembunyi yang terjadi di antara diri kita dan orang lain. Menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkan sekedar menampakkannya. Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Allah berfirman,

“Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan.” (Al Isra': 34)

Page 27: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Menurut hadist :

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangiku dan di waktu itu aku sedang bermain-main dengan beberapa orang anak. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan salam kepada kami, kemudian menyuruhku untuk sesuatu keperluannya. Oleh sebab itu aku terlambat mendatangi ibuku. Selanjutnya setelah aku datang, ibu lalu bertanya, ‘Apakah yang menahanmu?”Aku pun berkata, “Aku diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk sesuatu keperluannya.” Ibu bertanya, “Apakah hajatnya itu?”Aku menjawab, “Itu adalah rahasia.” Ibu berkata, “Kalau begitu jangan sekali-kali engkau memberitahukan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut kepada siapapun juga.” Anas berkata, “Demi Allah, andaikata rahasia itu pernah aku beritahukan kepada seseorang, sesungguhnya aku akan memberitahukan hal itu kepadamu pula, wahai Tsabit.” (HR. Muslim, diriwayatkan pula oleh Al Bukhari dengan ringkas)

Page 28: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 2. 1 Pengertian Rahasia Medis

Rahasia medis adalah prinsip dalam etika kedokteran dimana keterangan yang diberikan penderita kepada dokter bersifat rahasia dan mempunyai batasan mengenai bagaimana dan kepan rahasia medis ini dapat dibuka oleh pihak ketiga (Dorland).

Page 29: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 2. 2 UU Yang Berhubungan Dengan Rahasia Medis

Pasal 322 KUHPParagraf 4 pasal 48 UU No. 29/2004 tentang Praktik

KedokteranPasal 47 UU No. 29/2004 tentang Praktik KedokteranBab I Pasal 7 KODEKIBab II Pasal 12 KODEKI

Page 30: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

LO. 2. 3 Pandangan Islam Tentang Membuka Rahasia MedisPada dasarnya pandangan Islam tentang membuka

rahasia medis dan rekam medis adalah sama yaitu menyangkut menjaga rahasia yang hukumnya wajib bagi setiap umat Muslim karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Sehingga kesimpulannya membuka rahasia media adalah hukumnya haram. Untuk kutipan AL-Quran dan hadist yang menyangkut menjaga rahasia sudah termuat di LO. 2. 7 Pandangan Islam tentang membuka rekam medis

Page 31: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Kesimpulan

Rekam Medis merupakan salah satu rahasia medis.Secara sederhana dikatakan bahwa rekam medis adalah

kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para medis ataspasien dari watu ke wakru. Catatan ini dapat berupa tulis ataupun gambar, rekaman elektronik, seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara.

Semua yang berkenaan dengan rekam medis termuat dalam, peraturan kementrian kesehatan no 269/Menkes/Per/III/2008.

Page 32: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Daftar Pustaka

Bankawy, A. (2012). Menjaga Rahasia. Retrieved from: http://salafy.or.id/blog/2012/05/10/menjaga-rahasia/ [Accessed on: Sunday, 28 September 2014]

Jusuf, M. (2008). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, pp. 66

Moch A. (2013). Rahasia Kedokteran. Retrieved from: http://www.elib.fk.uwks.ac.id/ [Accessed on: Sunday, 28 September 2014]

Page 33: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Pramesti, T. (2013). Hak Pasien dan Keluarganya Atas Rekam Medis. Retrieved from: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51fe16f7d4473/hak-pasien-dan-keluarganya-atas-rekam-medis [Accesed on: Sunday, 28 September 2014]

Soeparto, R. (2008). Etik dan Hukum di Bidang Kedokteran. Surabaya: Airlangga University Press, pp. 170

Zainal. (2011). An Nawazil fil Asyribah. Unknown: Dar Kunuz Isybiliya, pp. 205-229

Page 34: Presentasi Skenario 1 Blok Etika, Moral Dan Profesionalisme Kelompok A2

Terima Kasih