A2. METODOLOGI

29
FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC) A2. METODOLOGI REV TANGGAL DESKRIPSI DISIAPKA N DIPERKS A DISETUJ UI CLIENT PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH JOB NO. P11001 DOCUMENT NO. JGP00-ALL-GEN-RPT- 002

description

feed JARGAS

Transcript of A2. METODOLOGI

OSBL PROJECT

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC)

A2. METODOLOGI

REVTANGGALDESKRIPSIDISIAPKANDIPERKSADISETUJUICLIENT

PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN

DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIHJOB NO. P11001

DOCUMENT NO.JGP00-ALL-GEN-RPT-002

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

No. Dok. JGB00- ALL-GEN-PCD-003Page 2 of 21

PENDAHULUAN

LEMBAR KONTROL REVISI

REV. NOTANGGALDESKRIPSI

No. Dok. JGP00- ALL-GEN-RPT-002Page 2 of 21

PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

LEMBAR KONTROL REVISI21.METODOLOGI UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN42.METODOLOGI UNTUK SETIAP TAHAPAN KEGIATAN61.1.1METODOLOGI PELAKSANAAN SURVEY & PENGUMPULAN DATA61.1.2Metodologi Pelaksanaan FEED11

METODOLOGI UMUM PELAKSANAAN PEKERJAANMetodologi umum pelaksanaan pekerjaan ditunjukkan dalam skema diagram alir di bawah ini.

Gambar 1. Metodologi Umum Pelaksanaan PekerjaanPenjelasannya tahapannya adalah sebagai berikut.1. Tahap Studi LiteraturMengindentifikasi hasil data sekunder dari studi kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga dan Komersial.2. Tahap Surveya) Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data (data primer) dan mengidentifikasi peta pontesi sumber gas.b) Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data (data primer) dan mengidentifikasi peta potensi pengguna (konsumen).c) Melakukan identifikasi utilitas yang terdapat di dalam tanah/jalan raya/saluran air yang akan dibangun jaringan pipa gas bumi.d) Rancangan rantai suplai dan distribusi ke rumah tangga kota prabumulih.e) Identifikasi masing-masing wilayah (geografi, topografi, geologi, demografi, strata sosial ekonomi, dll).3. Tahap Konsolidasi dan koordinasi dengan Instansi, Stake holder, dan Lembaga lainnya4. Tahap pembuatan FEED meliputi antara lain:a) Penetapan design dasar prosess (basic design process).Hal ini menyangkut : Plot Plan Perumahan dan aliran pipa gas Simulasi proses dan pipab) Penetapan design dasar elektrikal dan instrumentasi (basic design electrical & instrumentation)Hal ini menyangkut : Sistem elektrikal dan instrumentasi di dalam dan luar bangunanc) Penetapan design dasar mekanikal dan perpipaan (basic design mechanical and piping)yaitu spesifikasi komponen pipa dan peralatan yang digunakand) Penetapan design basis sipil, yang meliputi: Data crossing Spesifikasi Penggalian dan Penimbunane) Inventarisasi dan verifikasi spesifikasi gas bumi yang akan digunakan.f) Hasil Survei Jalur dan perumahan yang meliputi: Peta Digital Peta Topografi Survey Minat

5. Tahap Pembuatan Gambar 6. Penyusunan dokumen:a) Dokumen teknisb) Dokumen perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)Penyusunan dokumen teknis akan dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder, mengenai gambaran infrastruktur gas bumi untuk rumah tangga dan komersial dan gambaran aturan/standard/referensi yang berlaku. Berdasarkan data dan informasi yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tersebut, selanjutnya dilakukan survei penerapan standard. Dari data-data dan informasi yang telah dikumpulkan pada saat survei, dilakukan evaluasi dan analisis terhadap perolehan data, setelah itu mulai dilakukan penyusunan dokumen teknis. METODOLOGI UNTUK SETIAP TAHAPAN KEGIATANDari metodologi umum pada bagian 1 diatas, maka dapat dipilah-pilah kembali kedalam metodologi yang lebih khusus. Dimana metodologi untuk setiap tahapan-tahapan kegiatan tersebut meliputi :a. Metodologi pelaksanaan survey dan pengumpulan datab. Metodologi pelaksanaan FEEDc. Metodologi persiapan dokumen Rancangan Anggaran Biaya (RAB)/ Perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Metodologi Pelaksanaan Survey & Pengumpulan DataMetodologi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan survey ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan Survey dan Pengumpulan DataTahapan ini merupakan langkah penting untuk melakukan verifikasi hasil studi kelayakan (feasibility study) yang akan dijadikan referensi yang menggambarkan rute jaringan gas yang akan dibangun dan kondisi Rumah Tangga dan Komersial. Hasil-hasil survey akan dijadikan salah satu data primer untuk langkah awal pelaksanaan Front End Engineering (FEED), yang harus dilakukan oleh konsultan perencana pembangunan jaringan pipa pipa distribusi gas bumi untuk Kota Prabumulih. Pengumpulan data untuk menentukan rumah tangga terpilih akan dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan Pengadaan Data digital dan survei Topografi. A. Pengadaan Data Digital Dan Survei Topografi :A.1. Pengumpulan Data-Pengadaan data berupa foto udara dan atau citra satelit-Mengumpulkan data-data historis yang telah ada sebelumnya.A.2. Pengukuran DilapanganTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan koordinat-koordinat titik ikat yang nantinya akan digunakan untuk menjadikan peta awal (hasil dari pengumpulan data) menjadi peta yang ter-georeference. B. Tahap Pengolahan Pada tahap ini dilakukan pengabungan data hasil pengukuran dilapangan dengan peta awal yang belum ter-geo-reference, kegiatanya sebagai berikut :B1. Menyamakan Sistem Koordinat Citra Satelit atau Foto Udara dengan Peta AwalB2. Membuat Peta Planimertik/ Detail Yang Geo-referenceUntuk menyakinkan akurasi dari peta georeference pertama, dilakukan rektifikasi dengan titik-titik kontrolnya adalah koordinat-koordinat titik-titik objek taktis yang telah diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan.B3. Membuat KonturKontur dibuat dari citra satelit/ foto udara dengan menggunakan softwere conturing.B4. Membuat Peta Garis-Menggabungkan Peta Detail, Kontur, dan Citra Satelit/ Foto Udara dengan meng-overlay-kan ketiga layer tersebut.-Dilakukan updating layer seperti bangunan dan jalan baru dengan proses dijitasi.C. Pengumpulan DataPengumpulan data adalah aktifitas untuk pencarian data awal, melalui pengumpulan data dari beberapa instansi terkait, antara lain adalah :i. Data Pipa Transmisi dan sumber gas yang ada, yaitu pencarian data yang berkaitan dengan rencana peta jaringan pipa yang akan direncanakan, berikut dengan karakteristik gas supply yang mengalirii. Data infrastruktur, merupakan hasil pengumpulan data untuk mengetahui ketersediaan serta spesifikasi infrastruktur yang sudah ada, baik yang terlihat di permukaan seperti jalan, jembatan, tower listrik, stasiun pemancar ataupun infrastruktur yang tertanam didalam tanah di area rencana jaringan gas bumi ke rumah tangga di Kota Prabumulih. Data-data inftastruktur akan diambil dari instansi masing-masing yang terkait, dan juga akan dilihat langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi dan lokasi yang sebenarnya.iii. Data demografi atau kependudukan, termasuk dengan kondisi sosial ekonomi dan sosialisasi. Data yang dimaksud bertujuan untuk mengetahui kondisi penduduk sekaligus mendata calon-calon konsumen yang akan menggunakan gas bumi. Pencarian data ini diawali dengan melakukan kegiatan sosialisasi ke pemerintah daerah setempat dan masyarakat.iv. Data regulasi wilayah setempat, antara lain adalah studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), perijinan sesuai dengan terbitan otonomi daerah, dan lain-lain. Data ini diperlukan untuk menentukan jalur pipa dan menentukan koordinasi pengurusan perijinan terkait dengan perencanaan pembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi.D. SosialisasiSosialisasi merupakan salah satu aktifitas yang perlu dilakukan sebelum diadakan kegiatan survey lapangan dan dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data lapangan. Dalam melakukan sosialisasi untuk penggunaan gas kota di masyarakat, maka akan dilakukan kerja sama dengan instansi pemerintah pemrakarsa yaitu Ditjen Migas dan Pemerintah daerah setempat, seperti pihak kecamatan dan kelurahan, bahkan RT/ RW dan pengelola rumah tangga di Kota Prabumulih. Sosialisasi ini akan meliputi penyampaian informasi mengenai cara penggunaan gas kota dalam kehidupan sehari-hari, berapa biaya yang harus dikeluarkan, kelebihan dan keuntungannya, termasuk persiapan bagaimana untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan gas kota sebagai salah satu pengganti minyak tanah dan menjadi calon pelanggan, yang sejalan dengan program pemerintah mengenai konversi energi.E. Survey LapanganSurvey Lapangan akan dilakukan pada tempat dan kondisi yang memang tidak dimungkinkan diperoleh data dari instansi terkait, ataupun dikarenakan diperlukannya data aktual, seperti misalnya :i. Data utilitas dari instansi terkait dengan jalur yang akan digunakan dalam konstruksi konstruksi jaringan pipa antara lain: PLN, PDAM, Telkom, Dinas Pekerjaan Umum ,dll. ii. Data kependudukan, antara lain melakukan pertemuan, koordinasi dengan beberapa instansi dilapangan bahkan terjun dalam masyarakat secara langsung. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan beberapa data aktual, seperti data yang paling penting adalah data Peminat yang menghendaki sambungan gas bumi, tapi juga perlu data kondisi lapangan seperti misalnya untuk mengetahui jumlah kepala keluarga di dalam suatu wilayah dilengkapi dengan lokasi perumahan dan alamat, dimana data seperti ini tidak dapat diperoleh hanya dari pengumpulan data atau studi literatur.iii. Data Jalur Transmisi dan Distribusi yang ada dan terdekat serta sumber gas yang terdekat termasuk Kapasitas yang ada, karakteristik gas dan kemungkinan bisa tidaknya mensupplay gas untuk keperluan rumah tangga.iv. Data lingkungan pembangunan jaringan pipa gas Kota Prabumulih. Contoh : Prediksi perubahan lingkungan akibat dari konstruksi jalur pipa gas terhadap kegiatan masyarakat, alam (polusi udara, air, suara) saat pra dan pasce konstruksi. Hasil survey dan pengumpulan data yang dilakukan, juga merupakan verifikasi terhadap study awal yang digunakan sebagai referensi untuk memberikan gambaran kondisi terakhir yang dapat digunakan sebagai acuan perencanaan.Metodologi Pelaksanaan FEEDSecara garis besar terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu:1) Feasibility Study (studi kelayakan)2) Design (FEED)3) Procurement & Construction (pengadaan dan konstruksi)4) Start Up & commisioning (uji coba)5) Hand Over (operasional)Front End Engineering & Design (FEED) merupakan salah satu tahapan penting dalam pendesainan suatu proyek dan dilakukan pada saat awal proses keteknikan (engineering). Adapun tujuan dilakukannya desain konseptual adalah untuk memberikan acuan agar desain yang dihasilkan sesuai dengan sasaran yang diinginkan dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pada tahapan pembuatan FEED ini ditentukannya sekitar 80% dari keseluruhan biaya perencanaan konstruksi suatu proyek pembangunan jaringan pipa gas distribusi ke rumah tangga. Berikut adalah metodologi yang digunakan :

Gambar 3. Metodologi Penyusunan FEEDKonsep metodologi dari pembuatan FEED dapat dilihat pada Gambar 3. Dimana pembuatan FEED dimulai dari penetapan data-data, asumsi, standar-standar serta metode yang akan digunakan dalam pendesainan. Variabel tersebut mutlak dipersiapkan secara seksama dengan mengutamakan keakuratan serta kesesuaian terhadap proses yang akan diaplikasikan. Sasaran pendesainan suatu jaringan pipa distribusi rumah tangga, transportasi dan pelanggan kecil adalah diperolehnya gambaran teknis yang meliputi supply-distribution network & route plan serta basic engineering design yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan/kebijakan pengembangan jaringan pipa distribusi gas rumah tangga, transportasi dan pelanggan kecil pada suatu lokasi potensial yang dipilih.

Gambar 5. Tahap Pembuatan FEEDA. Penetapan basis disain proses (basic design process)Dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil study kelayakan (FS) serta hasil survey atau pengumpulan data umum yang berisi data-data spesifikasi serta volume supply gas, karekteristik gas dan kebutuhan gas ditingkat konsumen maka disiplin ilmu teknik kimia dan atau ahli pengolahan gas bumi khususnya yang berkaitan dengan proses transmisi dan distribusi gas akan mempersiapkan basis disain serta deskripsi proses yang akan berlangsung. Deskripsi proses ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mengetahui disain peralatan yang diperlukan serta sistem perpipaan yang akan dilakukan oleh disiplin mekanikal dan perpipaan. Dengan dasar serta referensi dari deskripsi proses ini, maka dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi dokumen-dokumen yang mudah dimengerti oleh disiplin lain yang terkait. Dokumen dokumen tersebut antara lain seperti dibawah : Spesifikasi Data sheet Desain Basis dan Gambar Process Flow Diagram (PFD) Desain Basis dan Gambar Process & Instrument Diagram (P&ID) Plot Plan General Simulasi Proses Jaringan Untuk alur kerja proses pembuatan PFD dan P&ID dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

Gambar 2. 6. Diagram Alir Kerja Pembuatan PFD dan P&IDKode dan Standard yang akan diterapkan dalam pekerjaan pembuatan FEED untuk jaringan pipa distribusi gas bumi untuk Kota Prabumulih ini antara lain adalah:1. Kepmen No: 300.k/38/M.PE/1997Kriteria tekanan distribusi gas2. SNI13-3474-2002 Sistem Perpipaan Transmisi dan Gas3. ASME B31.8Gas Transmission and Distribution Piping Systems

B. Mekanikal dan PerpipaanSecara umum ruang lingkup perencanaan mekanikal meliputi pekerjaan : Menentukan jalur jaringan pipa distribusi Melakukan pengaturan penurunan tekanan menjadi tekanan yang sesuai dengan kebutuhan peralatan pelanggan rumah tangga dan komersial. Menentukan ukuran diameter dan pipa distribusi yang digunakan. Menentukan perencanaan peralatan sistem perpipaan dan pengaliran gasPerencanaan mekanikal dan perpipaan pada proyek ini secara umum akan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan cakupan rumah Tangga yang telah ditentukan dengan menggunakan referensi dari data proses, karakteristik dan komposisi supply gas, serta mengacu pada konsep usulan diagram alir rancangan jaringan pipa gas. Berdasarkan data-data yang ada maka akan disusun konseptual dan perhitungan untuk perencanaan mekanikal dan perpipaan seperti langkah-langkah dibawah ini.

Gambar 9. Diagram Alir Penentuan Simulasi Proses dan Pipa1. Menentukan Perencanaan Jalur Jaringan Distribusi GasTerdapat dua (2) langkah kerja atau sistematika besar yang harus dipenuhi dalam melakukan perencanaan jaringan distribusi gas bumi, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :a. Inventarisasi pengumpulan data Dimana data utama yang diperlukan adalah sebagai berikut :i. Data pasokan gas alam; informasi yang sangat diperlukan berkaitan dengan kondisi gas alam aliran pipa transmisi/distribusi yang akan menjadi sumber utama jaringan pipa distribusi, antara lain adalah komposisi gas, tekanan serta suhu (temperatur) ii. Informasi konsumen; informasi konsumen yang memiliki karakteristik unik untuk setiap rumah tangga yang diperlukan antara lain adalah jenis konsumen rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pola penggunaan bahan bakar yang dipengaruhi oleh jenis kegiatan dalam rumah tangga, termasuk didalamnya adalah jenis alat (termasuk kompor) serta jumlah dan kapasitas alat yang dipergunakan, ukuran luas ruangan dan pendapatan atau standard hidupiii. Data pemetaan; selain dari data topografi, jalur rencana perpipaan, yang termasuk dalam data pemetaan adalah data demografi yang memberikan gambaran luasan, sebaran serta tingkat kepadatan penduduk. iv. Data dan informasi rencana pengembangan wilayah dari pemerintah daerah setempat, dimana hal ini akan diperlukan untuk perencanan umur rencana yang ditetapkanb. Perhitungan dan simulasiSelain jumlah sumber dan komposisi sumber gas, pola dan kecenderungan penggunaan bahan bakar, beserta jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan oleh konsumen merupakan faktor utama yang akan dijadikan input pada saat melakukan simulasi sistem jaringan. Jenis dan jumlah peralatan akan menjadi dasar kebutuhan gas dalam satuan kcal/jam di setiap rumah tangga.Simulasi tersebut diatas merupakan bagian dari analisa supply demand (analisa pasokan dan kebutuhan), dimana penentuan kapasitas pasokan ditentukan dengan melihat kapasitas disain dan operasional dari offtake station (stasiun pengumpul), dalam hal ini juga memperhitungkan rencana pengembangan pipa jaringan sekitar jaringan pipa termasuk perkembangan penggunaan gas di masa depan. 2. Menentukan Peralatan Perubah Tekanan Gas Tekanan maksimum pada suatu sistem distribusi di perkotaan pada umumnya memiliki batas maksimum 7 bar, meskipun dalam aktualisasi pengoperasian, sebagian besar dari sistem tidak dioperasikan pada kisaran tepat tekanan tersebut. Ada beberapa tingkatan jenis tekanan yang diaplikasikan pada jaringan distribusi gas yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yaitu :Tabel 2. Tingkatan Jenis Tekanan Distribusi GasTingkat TekananKisaran OperasiMaterial Pipa

Rendah0 ~ 100 mbarPolyethylene

Sedang 100 mbar ~ 4 barPolyethelene

Tinggi4 ~ 7 barSteel

Sistem tekanan rendah akan diaplikasikan untuk pelayanan konsumen rumah tangga, dimana tekanan pada titik-titik cluster atau penyerahan akan diatur sedemikian rupa untuk tetap berada dibawah tekanan maksimum 50 mbar. Kondisi ini dimaksudkan untuk tetap menjaga pasokan gas tetap konsisten serta berada dalam kondisi aman untuk meminimalkan kemungkinan terjadi kebocoran. Dengan mempertimbangkan inisiasi biaya yang ditimbulkan serta perhitungan faktor keamanan yang lebih ketat, sangat dimungkinkan untuk pengoperasian gas pada tekanan lebih tinggi, dimana untuk jumlah pasokan gas yang sama, dapat diperlukan ukuran pipa yang lebih kecil dan luas lahan pelayanan yang lebih kecil.3. Menentukan Ukuran diameter Jaringan Pipa GasTerminologi sistem analisa jaringan diperlukan untuk menggambarkan analisa dan disain dari jaringan dengan menggunakan komputer secara keseluruhan dilengkapi dengan input skema unit dari dari rumah-rumah tangga yang dimaksudkan untuk mendapatkan optimalisasi perancangan pipa berdasarkan kriteria-kriteria yang diterapkan. Kalkulasi secara detail akan dilakukan dengan menggunakan bantuan softwere khusus untuk aliran Gas.C. SipilBerdasarkan hasil survey pengumpulan data ditempat/ instansi terkait dan survey lapangan, seperti antara lain dan tidak terbatas pada hasil soil investigation dan peta fungsi lahan, termasuk didalamnya pengumpulan data dari jaringan infrastruktur serta utilitas yang sudah terbangun (as-built) serta bekerja sama dengan tim mekanikal / perpipaan (yang mempersiapkan jalur perpipaan gas), tim sipil akan melakukan perencanaan pekerjaan sipil dan struktur pendukung, seperti antara lain dan tidak terbatas pada:i. Pondasi untuk peralatan dan pipa distribusi gasii. Sistem struktur jembatan perlintasan pipa diatas sungaiiii. Sistiem perlintasan pipa melalui bawah dasar sungaiiv. Sistem perlintasan pipa melalui jalan umum/raya dan jalan perumahanv. Sistem perlintasan pipa melalui saluran irigasi/pengairanvi. Valve box/manholevii. Struktur gorong-gorong untuk melindungi pipa yang melintasi jalan kereta apiviii. Pondasi untuk peralatan distribusi gas di area bangunan kendaliix. Sistim galian tanahAdapun tatacara dalam merencanakan pekerjaan sipil dan struktur dalam rangka untuk mendapatkan hasil pekerjaan sipil dan struktur/ konstruksi yang effisien dilihat dari sisi kekuatan, kestabilan, keamanan, umur bangunan, waktu pelaksanaan/ jadwal serta pembiayaan, maka team perencanaan akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut dan tidak terbatas pada, 1)Mengumpulkan dan menganalisa data dari team survey baik yang didapatkan dari instansi teknis terkait dipusat maupun didaerah dan/atau pengukuran secara langsung dilapangan terkait, agar nantinya perencanaan yang dibuat sesuai dengan tata lingkungan yang disyaratkan sehingga produk yang dibuat akan sesuai dengan kebutuhan.2)Menggunakan semua peraturan-peraturan, standar nasional yang bersifat wajib serta international code lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan perencanaan struktur dan sipil dibidang gas bumi.3)Mengumpulkan data spesifikasi dari material - material yang akan dipakai sebagai dasar/ acuan dalam melakukan perencanaan.4)Berdasarkan semua hasil temuan yang didapatkan diatas, baik dipusat maupun didaerah terkait serta dengan koordinasi lintas instansi baik dipusat maupun didaerah , maka akan dipersiapkan dahulu konsep perencanaannya. Setelah konsep ini disetujui semua pihak terkait, maka barulah team akan melangkah maju ke tahap perencanaan meliputi dokumen-dokumen pekerjaan perhitungan, pembuatan spesifikasi teknis, gambar perencanaan, biaya proyek, dsb.nya. Adapun parameter yang akan diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pembuatan konsep adalah antara lain dan tidak terbatas pada aspek-aspek: Lokasi proyek Constructability Fabrikasi Transportasi biaya Keselamatan/Safety Jadwal waktu/Schedule Perijinan Operasional Pemeliharaan Umur proyek Kemungkinan pengembangan/perluasan dikemudian hari Lingkungan/environmental5) Kemudian melakukan detail perencanaan pekerjaan sipil dan perhitungan struktur/ konstruksi dengan memakai data-data yang telah diperoleh yang meliputi antara lain, kondisi lapangan berdasarkan hasil survey, peraturan-peraturan serta standar nasional dan internasional code lainnya dibidang gas serta detail perencanaan sipil dan perhitungan konstruksi yang berlaku dan data-data material yang ada. Dalam perencanaan pekerjaan sipil dan struktur/ konstruksi, team sipil akan juga memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti constructability, transportasi material kelapangan, fabrikasi, keselamatan, kemudahan dalam pemeliharaan serta operasional serta kemungkinan adanya pengembangan/ perluasan dari sistim jaringan yang akan dibangun dikemudian hari serta aspek lingkungan/ environment yang memenuhi persyaratan. Dalam perencanaan, team juga akan memperhatikan keadaan infrastruktur dan utilitas yang sudah ada, sehingga pekerjaan pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan lancar, tanpa adanya gangguan yang berarti pada kondisi infrastruktur dan utilitas yang sudah ada ( as-built).6)Selanjutnya hasil perencanaan diatas tersebut diajukan untuk mendapatkan Approval guna dipakai sebagai dokumen pelaksanaan pekerjaan konstruksi. 7)Setelah mendapatkan persetujuan atau approval, kemudian team Sipil melakukan pendistribusian dokumen sesuai dengan kebutuhan lapangan dan berdasarkan peraturan administrasi yang ada dan berlaku.Dengan langkah langkah tersebut diatas diharapkan dari mulai masa pengumpulan data dan survey lapangan , pembuatan konsep , perencanaan sampai dengan masa pelaksanaan, proyek tersebut akan berjalan dengan lancar dan akan bisa mencapai target sesuai yang diharapkan.

D. Instrumentasi Dan ElektrikalTujuan utama Perencanaan instrumentasi dan elektrikal lebih ditekankan untuk kepentingan akibat adanya sistem control gas yang ada pada saat operasional, terutama pada sistem metering dan regulator setelah tapping point di pipa transmisi/distribusi eksisting. Semua peralatan Instrumentasi dan kelistrikan akan mengikuti peraturan dan standar-standar yang berlaku di secara Nasional dan internasional.Sementara itu untuk draft FEED, proses persetujuan dengan tim teknis, dimulai dengan pengumpulan data yang diperlukan untuk penyusunan basic design yang terdiri dari filosofi design, data-data dan perhitungan, data material dan peralatan serta standard, code dan spesifikasi yang berlaku. Basic design yang disusun berdasarkan analisa atas dokumen-dokumen itu kemudian direview dan diverifikasi dan dilakukan perhitungan pada jalur-jalur kritis. Jika memenuhi ketentuan keamanan dan code/standard yang berlaku, maka proses dilanjutkan dengan pelaksanaan review atas rincian dan perhitungan design (jika sudah dibuat). Jika hasil analisa ini memenuhi ketentuan keamanan dan ketentuan codes/standard yang berlaku, maka proses berakhir. Jika rincian dan perhitungan belum ada/belum dibuat atau belum memenuhi ketentuan keamanan dan ketentuan codes/standard yang berlaku, maka perlu dilakukan klarifikasi dengan tim teknis.

Tahap Studi Literatur

Tahap Survei

Persiapan

Konsolidasi & Koordinasi

Tahap Pembuatan FEED

Tahap Pembuatan Gambar

Tahap Penyusunan Dokumen

Konsolidasi & Koordinasi