presentasi rhinosinusitis kronik

13
Rhinosinusitis Kronik

description

ENT-HN

Transcript of presentasi rhinosinusitis kronik

Page 1: presentasi rhinosinusitis kronik

Rhinosinusitis Kronik

Page 2: presentasi rhinosinusitis kronik

1. Definisi Sinusitis adalah peradangan pada

mukosa sinus paranasalis. Yang paling sering ditemukan ialah

sinusitis maksillaris dan sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sphenoid lebih jarang.

Page 3: presentasi rhinosinusitis kronik

2. Anatomi

Page 4: presentasi rhinosinusitis kronik

3. KlasifikasiKRITERIA SINUSITIS AKUT SINUSITIS KRONIK

Dewasa Anak Dewasa Anak

1. Lama Gejala dan

Tanda

< 8 mgg < 12

mgg

≥ 8 mgg ≥ 12 mg

2. Jumlah Episode < 4x / thn < 6x /

thn

≥ 4x / thn ≥ 6x / thn

Serangan akut, masing-masing

berlangsung minimal 10 hari

3. Reversibilitas mukosa Dapat sembuh sempurna Tidak dapat sembuh

sempurna

Dengan medikamentosa Dengan

medikamentosa

Page 5: presentasi rhinosinusitis kronik

4. EtiologiKondisi dan faktor yang berperan pada sinusitis

kronik diantaranya : Kelainan anatomi yang mempengaruhi kompleks

osteomeatal Rhinitis alergi Nasal polip.

Nasal polip dapat menekan komplek osteomeatal sehingga menyebabkan terjadinya sinusitis kronis..

Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna. Faktor hormonal seperti kehamilan, pubertas

dimana gangguan hormonal dapat mengakibatkan terjadinya edema mukosa.

Page 6: presentasi rhinosinusitis kronik

5. Patofisiologi Obstruksi Mekanis

Obstruksi persisten menyebabkan berkurangnya tekanan oksigen, menurunkan pH sinus, disfungsi silia dan menyebabkan tekanan negatif dalam kavum sinus. Bersin dan batuk menyebabkan bertambahnya tekanan negatif tersebut. Semua hal diatas menyebabkan sinus sebagai media yang baik untuk tumbuhnya bakteri.

Page 7: presentasi rhinosinusitis kronik

Infeksi Saluran Nafas AtasBakteri : streptococcus pneumonia, Haemophillus influenza, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Niesseria, Klebsiella, Basil gram -, Pseudomonas.Virus : Rhinovirus, Influenza virus, Parainfluenza virusBakteri anaerob : Fusobakteria

Sinusitis Kronik dan Asma Infeksi Gigi Polusi Udara Baro Trauma

Page 8: presentasi rhinosinusitis kronik

6. Diagnosis1.Kriteria Mayor :

Sekret nasal yang purulen

Drenase faring yang purulen

Purulent Post Nasal Drip

Batuk

2.Kriteria Minor :

Edem periorbital Sakit kepala Nyeri di wajah Sakit gigi Nyeri telinga Sakit tenggorok Nafas berbau Bersin-bersin

bertambah sering Demam

Page 9: presentasi rhinosinusitis kronik

Tes Diagnosa1. Kriteria mayor

Foto rontgeny (water’s radiograph atau air fluid level) : penebalan lebih 50% dari antrum

Coronal CT Scan : penebalan atau opaksifikasi dari mukosa sinus.

2. Kriteria minor Tes sitologi nasal

(smear) : neutrofil dan bakteri

Ultrasound

Kemungkinan terjadinya sinusitis jika :Gejala dan tanda : 2 mayor, 1 mayor dan ≥ 2

kriteria minor.

Page 10: presentasi rhinosinusitis kronik

Pemeriksaan Penunjang Transiluminasi Rontgen Sinus Paranasalis CT-Scan Sinoscopy Pemeriksaan Mikrobiologi

Page 11: presentasi rhinosinusitis kronik

7. Terapi Jika ditemukan faktor predisposisinya, maka

dilakukan tata laksana yang sesuai dan diberi terapi tambahan.

Selain antibiotik pengobatan tambahan juga diperlukan seperti dekongestan dan mukolitik.

Diatermi gelombang pendek di daerah sinus yang sakit.

Pada sinusitis maksila dilakukan pungsi dan irigasi sinus, sedang sinusitis ethmoid, frontal atau sfenoid dilakukan tindakan pencucian Proetz.

Page 12: presentasi rhinosinusitis kronik

Pembedahan Radikal

• Sinus maksila dengan operasi Cadhwell-luc.• Sinus ethmoid dengan ethmoidektomi.• Sinus frontal dan sfenoid dengan operasi

Killian. Non Radikal

• bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF). Prinsipnya dengan membuka dan membersihkan daerah kompleks ostiomeatal.

Page 13: presentasi rhinosinusitis kronik

8. Komplikasi Komplikasi Orbita Mukokel Komplikasi Intrakranial Osteomielitis dan abses subperiosteal