Presentasi Puisi Kelompok 5

22
Presentasi Bahasa Indonesia Cornelia Dyana Rastiti 9A / 8 Fransiska Indah 9A / 10 Gabriella Elfrida Elsaudy 9A / 12

description

Non - copyable and non - printable. It's not done yet, there are still a few changes to be made. Like, for example, i haven't added examples for the last few slides.

Transcript of Presentasi Puisi Kelompok 5

Page 1: Presentasi Puisi Kelompok 5

Presentasi Bahasa Indonesia

• Cornelia Dyana Rastiti 9A / 8• Fransiska Indah 9A / 10• Gabriella Elfrida Elsaudy 9A / 12

Page 2: Presentasi Puisi Kelompok 5

Definisi Puisi

Puisi memiliki arti sebagai seni tertulis, berupa pengucapan yang imaginatif dari perasaan yang mendalam yang dialami penyairnya dan berirama.

Penekanan pada segi estetik suatu bahasa serta pengunaan pengulangan yang disengajakan dan rima, adalah hal – hal yang membedakan puisi dari prosa.

Page 3: Presentasi Puisi Kelompok 5

Hal – Hal Membaca Puisi

• Ketepatan ekspresi / mimik.• Artikulasi.• Intonasi.

Page 4: Presentasi Puisi Kelompok 5

Unsur – Unsur Puisi

Unsur – unsur puisi terbagi menjadi dua, yaitu struktur fisik puisi, dan struktur batin puisi. Hal – hal yang merupakan struktur fisik puisi adalah :• Pewajahan puisi (tipografi).• Diksi.• Imaji.• Kata konkret.• Gaya bahasa / majas.• Rima / irama, yang dibagi lagi menjadionomatope, bentuk intern pola bunyi, sertapengulangan kata atau ungkapan.

Page 5: Presentasi Puisi Kelompok 5

Hal – hal berikut adalah struktur batin dari sebuah puisi :• Tema / makna.• Rasa / perasaan.• Nada.• Amanat / pesan / tujuan.

Page 6: Presentasi Puisi Kelompok 5

Puisi Lama

Menurut zamannya, puisi dibagi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh peraturan – peraturan, dan peraturan tersebut adalah :• Jumlah kata dalam satu baris.• Jumlah baris dalam satu bait.• Persajakan / rima.• Banyaknya suku kata tiap baris.• Irama.

Page 7: Presentasi Puisi Kelompok 5

Ciri – ciri puisi lama :• Biasanya tidak dikenal / diketahui nama

pengarangnya.• Merupakan sastra lisan.• Sangat terikat dengan aturan – aturan.

Jenis – jenis puisi lama : • Mantra : ucapan – ucapan yang dianggap

memiliki kekuatan gaib. Contoh : Assalammua’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

Page 8: Presentasi Puisi Kelompok 5

• Pantun : puisi yang bercirikan bersajak a – b – a – b,

tiap bait terdiri dari epat baris, dan tiap Baris terdiri dari 8 - 12 suku kata.Dua baris awalan sebagai sampiran, dan dua baris berikutnya sebagai isi dari pantun tersebut.

Pantun memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah pantun anak, nasihat / agama, teka – teki, dan jenaka / humor.

Contoh : Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukkan ke dalam hati

Page 9: Presentasi Puisi Kelompok 5

• Karmina : pantun kilat. Contoh : Dahulu parang sekarang besiDahulu sayang sekarang benci

• Seloka : pantun berkait.Contoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal di jalanDimana hati tak akan rusuh,Ibu mati bapak berjalan.

Page 10: Presentasi Puisi Kelompok 5

• Gurindam : puisi yang memiliki ciri tiap baitnya terdiri dari dua baris, bersajak a - a – a – a, dan berisi nasihat.

Contoh : Apabila banyak mencela orangItulah tanda dirinya kurangDengan ibu hendaknya hormatSupaya badan dapat selamat

• Syair : puisi yang memiliki ciri tiap baitnya terdiri dari empat baris, bersajak a – a – a – a, dan menuturkan cerita atau nasihat.

Contoh : Pada zaman dahulu kalaTersebutlah sebuah ceritaSebuah negeri yang aman sentosaDipimpin sang raja bijaksana

Page 11: Presentasi Puisi Kelompok 5

• Talibun : pantun genap yang memiliki ciri bahwa tiap baitnya terdiri dari enam, delapan, atau sepuluh baris. Bahkan bisa lebih, asal jumlah barisnya genap.

Contoh : Rinai hujan membasahi bumiBulir demi bulir berjatuhanHarum basahmu resahkan nuraniMenambah kepedihan dalam kesepian

Air mata menyatu dengan hujanDalam kesedihan terus terhanyutKedinginan membiru dalam kehampaanMenggigil membisu dalam rindu

Page 12: Presentasi Puisi Kelompok 5

Kumakin terhanyut dalam kesedihanDengan binar cinta yang laluDengan senyuman rapuh dibibirku

Biarkan kini aku terlukaDalam kehampaan dan kesedihan merajaiMengisi sepi yang telah kualami

Page 13: Presentasi Puisi Kelompok 5

Puisi Baru

Puisi baru dapat dikatakan bentuknya lebih bebas dibandingkan puisi lama, yang sangat terikat dengan aturan – aturan puisi.

Ciri – ciri puisi baru :• Bentuknya rapi dan simetris.• Mempunyai persajakan akhir.• Mempergunakan pola sajak pantun (sebagian

besar).• Merupakan puisi empat seuntai (sebagian besar).• Tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan

sintaksis), dan tiap gatra terdiri dari 4 – 5 suku kata (sebagian besar).

Page 14: Presentasi Puisi Kelompok 5

Menurut isinya, puisi baru dibedakan menjadi :• Balada : berisi kisah / cerita. Terdiri dari tiga bait,

masing – masing memiliki delapan larik dengan rima a –b – a – b – b - c – c – b. Larik terakhir pada bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait – bait berikutnya.

• Himne : berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.

Contoh : Bahkan batu – batu yang keras dan bisuMengagungkan nama – Mu dengan cara sendiriMenggeliat derita pada lekuk dan likubawah sayatan khianat dan dusta.Dengan hikmat selalu kupandang patung – Mumenitikkan darah dari tangan dan kakidari mahkota duri dan membulan pakuYang dikarati oleh dosa manusia.

Page 15: Presentasi Puisi Kelompok 5

Tanpa luka – luka yang lebar terbukadunia kehilangan sumber kasihBesarlah mereka yang dalam nestapamengenal – Mu tersalib di dalam hati.

• Ode : berisi sanjungan untuk orang yang berjasa, nada serta bahasa yang digunakan sangat resmi dan bersifat menyanjung.

Contoh : Generasi sekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMemandang ke bawah, ke tempat erjuangGenerasi sekarang di panjang masaMenciptakan kemegahan baruPantun keindahan Indonesia

Page 16: Presentasi Puisi Kelompok 5

Yang jadi kenang – kenanganPada zaman dalam dunia

• Epigram : berisi tuntutan / ajaran hidup.Contoh : Hari ini tak ada tempat berdiriSikap lambat berarti matiSiapa yang bergerak, merekalah yang di depanYang meunggu sejenak sekalipun pasti tergilas

• Romansa : berisi luapan perasaan cinta kasih. • Elegi : berisi ratap tangis / kesedihan.Contoh : Senja di Pelabuhan KecilIni kali idak ada, yang mencari cinta

Page 17: Presentasi Puisi Kelompok 5

di antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpautGerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghasbisan bisa terdekap

Page 18: Presentasi Puisi Kelompok 5

• Satire : berisi sindiran / kritik.Contoh : Aku bertanyatetapi pertanyaan – pertanyaankumembentur jidat penyar – penyair salonyang bersajak tentang anggur dan rembulanSementara ketidakadilan terjadidi sampingnya,dan delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan,termangu – mangu di kaki dewi kesenian.

Page 19: Presentasi Puisi Kelompok 5

Menurut bentuknya, puisi baru bisa dibedakan menjadi :• Distikon : tiap baitnya terdiri atas dua baris.• Terzina : tiap baitnya terdiri atas tiga baris.• Kuatrain : tiap baitnya terdiri atas empat baris.• Kuint : tiap baitnya terdiri atas lima baris.• Sektet : tiap baitnya terdiri atas enam baris.• Septime : tiap baitnya terdiri atas tujuh baris.• Oktaf / stanza : tiap baitnya terdiri atas delapan

baris.• Soneta : terdiri atas empat belas baris yang

terbagi menjadi dua. Dua bait pertama masing – masing empat baris, dan dua bait kedua masing – masing tiga baris.

Page 20: Presentasi Puisi Kelompok 5

Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang bermakna masa kini, atau sesuai dengan perkembangan zaman. Puisi kontemporer disebut juga puisi baru.

Unsur – unsur yang harus diperhatikan dalam membuat puisi kontemporer :• Unsur bunyi• Tipografi• Enjambemen• Kelakar / parodi / humor

Page 21: Presentasi Puisi Kelompok 5

Beberapa jenis puisi kontemporer adalah :• Puisi mantra : puisi yang mengambil sifat – sifat

mantra. • Puisi mbeling : puisi yang tidak mengikuti aturan.• Puisi konkret : puisi yang disusun, dengan

mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu.

Page 22: Presentasi Puisi Kelompok 5