Presentasi Mapri

44
PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MEULAR DALAM PROGRAM PUSKESMAS AMBACANG KURANJI Prima Adelia Rachmita 0810312130

description

..

Transcript of Presentasi Mapri

Slide 1

PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MEULAR DALAM PROGRAM PUSKESMAS AMBACANG KURANJIPrima Adelia Rachmita0810312130Latar BelakangIndonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi beban ganda penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Masalah penyakit menular, di mana belum tertanggulanginya beberapa penyakit menular tertentu, re-emerging disease, serta munculnya penyakit-penyakit baru, seperti HIV/AIDS, flu babi, dan lain.lain. Di sisi lain, penyakit tidak menular menunjukkan adanya kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup, pola makan yang meningkatkan kejadian penyakit degenerative seperti hipertensi, Diabetes Mellitus (DM), dan penyakit jantung koroner. Menurut survey yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita DM terbesar di dunia.Akan tetapi, Indonesia belum terlepas dari ancaman penyakit menular, hal yang masih umum terjadi di negara berkembang lainnya. Dimana sepanjang tahun 2011 tercatat beberapa kali terjadi wabah penyakit menular yaitu merebaknya Hepatitis A di beberapa daerah, wabah difteri di Jawa Timur, flu burung maupun rabies.

1.2 Tujuan PenulisanMembahas pengelolaan penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas Ambacang Kuranji.Mengetahui masalah-masalah yang ditemukan dalam pengelolaan penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas Ambacang Kuranji1.3 Batasan MasalahMakalah ini dibuat untuk membahas pengelolaan penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas Ambacang Kuranji.

1.4 Metode PenulisanMetode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai literatur.

TINJAUAN PUSTAKAPenyakit MenularPenyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid dll), Jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll)

Pengelolaan Penyakit MenularUntuk bisa mengatasi penularan penyakit menular tersebut diperlukan strategi bersama di antara seluruh komponen pelayanan di bidang kesehatan.

Strategi promosi informasiStrategi eliminasi kasusStrategi peran kaderStrategi pendampingan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemberantasan penyakit menular :Mengumpulkan dan menganalisis data tentang penyakitMelaporkan penyakitMenyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus lain dan untuk mengetahui sumber penularanMelakukan tindakan permulaan untuk menahan penjalarannyaVaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Kebijakan dalam Penanggulangan Penyakit MenularPengendalian penyakit menular menjadi salah satu pencapaian dalam Millenium Development Goals (MDGs) poin 6 : Memerangi hiv dan aids, malaria serta penyakit lainnya.

Target 6B: Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya pada 2015 Malaria Tingkat kejadian hingga 18.6 juta kasus per tahun. Jumlah ini mungkin sudah turun.Tuberkulosis (TBC) Prevalensi: 262 per 100.000 atau setara dengan 582.000 kasus setiap tahunnya. Deteksi kasus: 76%. Angka keberhasilan pengobatan DOTS: lebih dari 91%.

Penyakit Tidak MenularPrevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Noncommunicable Diseases (NCDs) di banyak negara terutama di negara-negara dengan tingkat income rendah sampai menengah dalam dasawarsa ke depan diprediksi akan semakin meningkat . Hal ini terkait erat dengan perilaku yang beresiko untuk terkena penyakit tidak menular.

Menurut WHO (World Health Organization), kematian akibat PTM diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia dan peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara miskin dan menengah. PTM diprediksi akan menjadi penyebab kematian paling umum pada tahun 2030 dan diproyeksikan akan melebihi penyakit menular, penyakit maternal dan perinatal serta gangguan gizi. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di seluruh dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh PTM terutama penyakit kardiovaskular, diaberes, kanker, dan penyakit saluran pernafasan kronik.

PTM juga membunuh populasi usia muda, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia di bawah 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, PTM berkontribusi pada 13% kematian yang terjadi pada orang-orang berusia di bawah 60 tahun.Untuk di masa datang upaya pencegahan PTM akan sangat penting karena hal ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu rokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan PTM perlu didukung oleh para semua pihak terutama para penentu kebijakan baik nasional maupun lokal. Tanpa itu semua akan menjadi sia-sia saja.

Penanggulangan PTM mengutamakan pencegahan timbulnya faktor resiko utama dengan meningkatkan aktivitas fisik, menu makanan seimbang dan tidak merokok.Promosi dan Pencegahan PTM dilakukan melaui pengembangan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi termasuk dunia usaha dan swasta.Promosi dan pencegahan PTM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam semua pelayanan kesehatan yang terkait dengan penanggulangan PTM.Promosi dan pencegahan PTM perlu didukung oleh tenaga profesional melalui peningkatan kemampuan secara terus menerus (capacity building).

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Penyakit MenularISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Grafik 1. Jumlah Kasus ISPA Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : 1. Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema ISPA kepada masyarakat disertai pembagian leaflet- Pada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 4 kali di dalam puskesmas dan 34 kali di luar puskesmas2. Adanya pojok kesling

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :1. Pemberian obat di balai pengobatan dan pasien dapat berkonsultasi ke pojok kesling

Masalah :1. Kepadatan penduduk tinggi2. Tidak memenuhi standar rumah sehat3. Kebiasaan merokok yang sangat susah dihilangkan

Grafik 2. Jumlah Kasus Pojok Kesling Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2011Sumber: di kutip dari laporan tahunan Promosi Kesehatan Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011Diare

Grafik 3. Jumlah Kasus Diare Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : 1. Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema diare kepada masyarakat disertai pembagian leaflet- Pada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 4 kali di dalam puskesmas dan 34 kali di luar puskesmas2. Adanya pojok kesling

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Pemberian oralit dan pasien dapat berkonsultasi ke pojok kesling

Masalah :Masih adanya warga yang tidak menggunakan sumber air bersih

DBD (Demam Berdarah Dengue)

Grafik 4. Jumlah Kasus DBD Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2011Sumber: dikutip dari laporan tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011

Penanggulangan :Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema DBD kepada masyarakatPembagian leaflet berisi informasi tentang DBDMerujuk pasien ke RSUD Pemberantasan Sarang NyamukPemeriksaan jentik BerkalaAbatisasiFogging FokusFoging masal

Masalah :Masih adanya lingkungan yang beresiko untuk tempat bersarangnya nyamuk Aedes AegyptiMasih adanya warga yang menolak rumahnya untuk difogging

Malaria

Grafik 5. Jumlah Kasus Malaria Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Penanggulangan :1. Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema malaria kepada masyarakat disertai pembagian leaflet- Pada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 2 kali di dalam puskesmas dan 5 kali di luar puskesmas2. Merujuk pasien ke RSUD

Masalah :Pengetahuan masyarakat tentang malaria masih kurangKurangnya SDM untuk program malaria dan petugas labor di Puskesmas Ambacang KuranjiBelum adanya pelatihan terhadap petugas/pemegang program

TB PARU

Grafik 6. Jumlah Kasus TB Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : 1. Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema TBC kepada masyarakat disertai pembagian leaflet- Pada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 6 kali di dalam puskesmas dan 17 kali di luar puskesmas2. Pembagian leaflet berisi informasi tentang TBC

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Pemberian obat anti tuberkulosis di balai pengobatan

Masalah :1. Pengetahuan dan kepedulian pasien tentang TBC masih kurangTidak mau membawa anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaanBeberapa pasien dirujuk untuk melakukan pemeriksaan radiologi, hanya sedikit yang kembali lagi2. Kurangnya SDM untuk program TBC di Puskesmas Ambacang Kuranji3. Masih rendahnya angka penderita dengan pengobatan lengkap

Rabies

Grafik 7. Jumlah Kasus Rabies Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2011Sumber: laporan pemegang program rabies Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema rabies kepada masyarakat disertai pembagian leafletPada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 3 kali di dalam puskesmas dan 4 kali di luar puskesmas2. Pembagian leaflet berisi informasi tentang rabies

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Dari 20 kasus yang ditemukan, 10 orang diberikan VAR, dan sisanya diobservasi saja

Masalah :Ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit rabiesMasyarakat berfikir semua gigitan binatang menyebabkan rabiesTidak tahu penanganan pertamaHewan yang menggigit langsung dibunuhKerja sama dengan dinas peternakan kurang baikAlur surat kurang jelas

Analisis Penyakit Tidak Menular

Hipertensi

Grafik 8. Jumlah Kasus Hipertensi Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : 1. Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema hipertensi kepada masyarakat disertai pembagian leafletPada tahun 2011 sudah diadakan sebanyak 8 kali di dalam puskesmas dan 5 kali di luar puskesmas2. Pembagian leaflet berisi informasi tentang hipertensi3. Pengukuran tekanan darah dalam program lansia4. Adanya pojok gizi

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Pemberian obat anti hipertensi di balai pengobatan dan di lapangan

Masalah :Pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masih kurangKekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) saat turun ke lapangan

Grafik 9. Jumlah Kasus Konsultasi Pojok Gizi Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2011Sumber: di kutip dari laporan tahunan Promosi Kesehatan Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011

Rheumatoid Arthritis

Grafik 10. Jumlah Kasus Rheumatoid Arthritis Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema penyakit degeneratif kepada masyarakatSudah adanya program inovatif lansia di Puskesmas Ambacang KuranjiKegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Pemberian obat di balai pengobatan dan di lapangan

Diabetes Mellitus

Grafik 11. Jumlah Kasus DM Puskesmas Ambacang Kuranji Bulan Januari 2011-Februari 2012Sumber: dikutip dari laporan LB1 Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2011-2012

Kegiatan promotif dan preventif yang sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema diabetes mellitus kepada masyarakat Adanya pojok gizi

Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :Pemberian obat diabetes di balai pengobatan dan di lapangan

Kesimpulan

Dari laporan tahunan dan LB1, ISPA merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas Ambacang Kuranji, ini diakibatkan tidak terpenuhinya standar rumah sehat dan ada kebiasaan yang susah untuk dihilangkan.Koordinasi antar pemegang program masih belum optimal dan ada pemegang program yang belum mendapatkan pelatihanBelum adanya follow up setelah penyuluhan/promosi kesehatanHanya sedikit pasien yang dikonsultasikan ke pojok gizi dan kesehatan lingkungan. Padahal sanitasi dan gizi merupakan salah satu faktor resiko timbulnya penyakit menular/tidak menular.Tidak memadainya peralatan laboratorium Puskesmas Ambacang Kuranji untuk melakukan pemeriksaanMasih ada kekurangan di pencatatan dan pelaporan Puskesmas Ambacang Kuranji

SaranEdukasi masyarakat tentang rumah sehat dan sanitasiMenjalin koordinasi dengan baik antar pemegang programMendapatkan pelatihan sebelum menjadi pemegang programMemanfaatkan SDM yang ada untuk suatu kegiatanMelakukan follow up setelah melakukan penyuluhan/promosi kesehatanMeningkatkan penggunaan pojok gizi dan keslingMengupayakan peralatan labor supaya lebih lengkapMelakukan pencatatan dan pelaporan penyakit tidak menularMemperbaiki pencatatan dan pelaporan penyakit menular

Terima Kasih