PRESENTASI KHUSUS EVALUASI
-
Upload
ganda-edhi -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
Transcript of PRESENTASI KHUSUS EVALUASI
EVALUASI PROGRAM “PEMBELAJARAN KEMAMPUAN
BEREFLEKSI TERHADAP PENGALAMAN BELAJAR “
Studi pada Blok Pengetahuan Dasar dan Skill Komunikasi Efektif (PDSKE), Semester 1
Jurusan Kedokteran, FKIK UNSOED
LATAR BELAKANG Refleksi sebagai bagian experiential
learning sudah banyak diteliti
Penelitian tentang refleksi di Indonesia masih sedikit
Perlu memperkenalkan topik refleksi dan menerapkannya dalam kurikulum
LATAR BELAKANG…
Perkenalan topik refleksi terhadap pengalaman belajar pada Blok PDSKE, semester 1, T.A 2008/2009
Hasil evaluasi terhadap mahasiswa menitikberatkan pada format penulisan tulisan reflektif yang terlalu rumit, sulit untuk dipahami, dan assessment yang ketat, serta menjadi beban tersendiri untuk muatan kurikulum Blok PDSKE yang sudah padat
LATAR BELAKANG…
Blok PDSKE, semester 1, T.A 2009/2010:Format yang lebih ringkas & terpandu:
A Learning Experience (Pee et al., 2002)Hanya topik penting terpilih dari
pengalaman belajar selama 2 mingguBerkelanjutan 3 siklusTerdapat sesi konsultasi dengan supervisor
(psikolog) & dosen pembimbing akademis (dosen PA)
TUJUAN
Melaksanakan evaluasi terhadap “Program pembelajaran kemampuan berefleksi terhadap pengalaman belajar”.
MANFAAT UTAMA
Mendapatkan data evaluasi program pembelajaran guna penyempurnaan dan keberlanjutan “Program pembelajaran kemampuan berefleksi terhadap pengalaman belajar” pada kurikulum Pendidikan Dokter UNSOED.
MANFAAT TAMBAHAN Menjaring permasalahan akademis dan
non akademis yang terpilih sebagai objek refleksi sebagai masukan bagi evaluasi pelaksanaan kurikulum,khususnya pelaksanaan berbagai metode pembelajaran.
Meningkatkan kinerja dosen pembimbing akademik dalam pendampingan mahasiswa selama proses pembelajaran.
TINJAUAN PUSTAKA Berbagai metode pembelajaran dalam
pendidikan dokter menggunakan prinsip belajar dari pengalaman (experiential learning).
Komponen penting dalam experiential learning adalah refleksi terhadap pengalaman belajar (Schön, 1983, 1987; Kölb, 1984)
Tinjauan Pustaka …
Kemampuan berefleksi atas pengalaman belajar merupakan salah satu parameter keterampilan pembelajaran mandiri (self-directed learning) dalam kurikulum pendidikan dokter.
Kemampuan self-directed learning dibutuhkan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tinjauan Pustaka …
Pendidikan dokter bertujuan untuk menghasilkan dokter dengan kemampuan clinical reasoning.
Clinical reasoning dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pelayanan kesehatan dan dalam membentuk pembelajar sepanjang hayat.
Tinjauan Pustaka …
Perkembangan clinical reasoning tergantung pada perkembangan: pemikiran kritis (critical thinking)-yang
merupakan outcome dari dikuasainya keterampilan klinis, maupun
pemikiran reflektif (reflective thinking)- sebagai outcome dari dikuasainya keterampilan metakognitif
(Kuiper dan Pesut, 2004).
Tinjauan Pustaka …
Kemampuan berefleksi membantu mahasiswa untuk mencapai kompetensi dokter pada area mawas diri dan pengembangan diri (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).
Kemampuan berefleksi berkorelasi positif dengan penghargaan terhadap program pembelajaran dan pencapaian akademis (Sobral 2001, 2005)
Tinjauan Pustaka …
Pembelajaran kemampuan berefleksi sebagai kemampuan generik dapat dimulai (dan sebaiknya dimulai) sejak semester awal .
SETTING
1) Pelaksanaan “Program pembelajaran kemampuan berefleksi terhadap pengalaman belajar” pada kurikulum Pendidikan Dokter UNSOED.
Persiapan: penyusunan modul komunikasi kepada pengelola blok Pengetahuan Dasar dan
Skills Komunikasi Efektif (PDSKE) integrasi ke dalam kurikulum blok
rekrutmen dan komunikasi program kepada dosen PA & supervisor (psikolog)
METODE
1) Pelaksanaan “Program …
Pelaksanaan: Kuliah pendahuluan: content & teknis, oleh tim Pelaksanaan siklus 2 mingguan:
○ Minggu ke-1:Senin: mahasiswa mengumpulkan log refleksiSelasa s.d Kamis: dosen PA & supervisor mereview log
refleksi (+ umpan balik konstruktif)Jumat: mahasiswa mengambil log refleksi
○ Minggu ke-2:…
METODE 1) Pelaksanaan “Program …minggu ke-2:…
Senin s.d Sabtu: Mahasiswa melakukan proses refleksi atas pengalaman belajarnya
selama 1 minggu yang lalu dan 1 minggu yang sedang berjalan
Dalam melakukan refleksi mahasiswa memperhatikan umpan balik PA maupun supervisor
Objek refleksi dapat tetap/berubah
Disarankan membuat buku harian untuk mencatat refleksi harian dengan format bebas
Topik utama (baru atau lanjutan dari minggu sebelumnya) dikembangkan dalam format A Learning Eperience (ALE) (Pee et al.,
2002) sebagai log refleksi yang akan dikumpulkan
METODE 1) Pelaksanaan “Program …minggu ke-2:…
Senin s.d Sabtu: Selama minggu ini mahasiswa dapat berkonsultasi secara
langsung maupun per email dengan PA (untuk hal yang berkaitan dengan hal akademis) maupun supervisor masing-masing (untuk hal yang berkaitan dengan hal non akademis/ psikologis).
Kegiatan konsultasi dapat berupa:○ konfirmasi dan diskusi atas umpan balik yang diberikan○ konsultasi akan kesulitan yang dialami dalam menjalani
pengalaman belajarnya guna mendapatkan alternatif pemecahan masalah (Hal ini tidak berarti mahasiswa pasif meminta dan menjalankan solusi dari konsulennya)
METODE 1) Pelaksanaan “Program …minggu ke-2:…
Senin s.d Sabtu:
Sabtu: pertemuan dosen PA, supervisor dan tim guna membahas:○ Temuan masalah akademis dan non akademis dalam
log refleksi dan dalam sesi konsultasi○ Diskusi mencari pemecahan bersama masalah
tersebut○ Evaluasi formatif program
METODE2) Pelaksanaan evaluasi terhadap “Program pembelajaran kemampuan berefleksi terhadap pengalaman belajar”.
Pertanyaan evaluasi Indikator keberhasilan Sumber data
METODE
2) Pelaksanaan evaluasi …
Pertanyaan evaluasi Indikator keberhasilan Sumber data
Apakah penulisan log refleksi dapat diterima oleh mahasiswa dan staf akademis sebagai salah satu metode pembelajaran?
> 90 % supervisor menyatakan bahwa log refleksi dapat digunakan sebagai salah satu metode/strategi belajar di kedokteran.
Kuesioner evaluasi program
> 90 % Pembimbing Akademik
menyatakan bahwa log refleksi
dapat digunakan sebagai salah
satu metode/strategi belajar di
kedokteran.
Kuesioner evaluasi program
> 90 % mahasiswa
mengumpulkan log refleksi
Catatan tim, dosen PA dan supervisor
> 90 % mahasiswa mengikuti
konsultasi dengan supervisor
Lembar review supervisor
> 90 % mahasiswa mengikuti konsultasi dengan Pembimbing Akademik
Lembar review dosenPA
METODE
2) Pelaksanaan evaluasi …
Pertanyaan evaluasi Indikator keberhasilan Sumber data
Apakah mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajarnya melalui penulisan log refleksi?
Hasil assessment/review log refleksi oleh supervisor menggunakan kriteria Hatton & Smith (1995) menunjukkan:> 90% bersifat reflektif (refleksi deskriptif, dialogik maupun kritikal) > 75 % bersifat reflektif kritikal & dialogik
Lembar review supervisor
Hasil assessment/review log refleksi oleh supervisor menggunakan kriteria Hatton & Smith menunjukkan:> 90% bersifat reflektif (refleksi deskriptif, dialogik maupun kritikal) > 75 % bersifat reflektif kritikal & dialogik
Lembar review supervisor
> 75 % bagian 2 log refleksi
dapat diisi dengan benar
Lembar review supervisor
Definisi Operasional
1. Log refleksi :
adalah 2 lembar kerja refleksi, yaitu Bagian 1 dan
Bagian 2 Log Refleksi, mengikuti format A Learning
Experience (Pee et al., 2002) sebagaimana tampak
pada Lampiran 3, di mana objek refleksi yang dipilih
mahasiswa sendiri selama mengalami 2 minggu proses
belajar direfleksikan dengan bantuan pertanyaan atau
tugas pemandu yang ada dalam Log Refleksi ini.
Definisi Operasional…
2. Siklus dua mingguan alur gerak tim:
adalah siklus kerja tim, caraka, mahasiswa, Pembimbing
Akademik dan Supervisor yang telah terjadwal, yang secara garis
besar terdiri atas tahap pengalaman belajar, pencatatan objek
refleksi harian, pemilihan objek refleksi untuk ditulis dalam log
refleksi, pengumpulan log refleksi, assessment atau review oleh
Pembimbing Akademik dan Supervisor, pengembalian hasil review,
serta konsultasi hasil review serta konsultasi proses refleksi dan
tindak lanjut atas isi log refleksi yang telah disusun dan direview.
Definisi Operasional…
3. Paket Log Refleksi (LR):
adalah sebuah paket yang dimiliki oleh tiap mahasiswa,
yang terdiri atas gabungan dari 2 bagian log refleksi,
lembar review oleh Pembimbing Akademik, dan lembar
review oleh Supervisor, yang disimpan dalam sebuah
snelhecter.
Definisi Operasional…
4. Pembimbing Akademik (PA):
adalah dosen Pembimbing Akademik mahasiswa
semester 1 T.A 2009/2010 yang bertugas melakukan
assessment/review log rrefleksi, memberikan
pembimbingan dari aspek akademik dalam proses
konsultasi, serta berkomunikasi dengan tim dan
supervisor dalam siklus dua mingguan alur gerak tim,
selama program penyusunan log refleksi ini dijalankan.
Definisi Operasional…
5. Supervisor:
adalah psikolog yang direkrut oleh tim program
penyusunan log refleksi, yang bertugas melakukan
assessment/review log rrefleksi, memberikan
pembimbingan dari aspek psikologik dan teknis
penyusunan log refleksi dalam proses konsultasi, serta
berkomunikasi dengan tim dan pembimbing akademik
dalam siklus dua mingguan alur gerak tim, selama
program penyusunan log refleksi ini dijalankan.
Definisi Operasional…
6. Assessment/review:
adalah kegiatan assessment atau review atas log
refleksi mahasiswa dengan menggunakan instrumen
berupa Kriteria Hatton & Smith (1995).
Definisi Operasional…
7. Konsultasi:
adalah kegiatan diskusi langsung (tatap muka) maupun
tidak langsung (per email) antara mahasiswa dengan
Pembimbing Akademik maupun supervisornya dalam
siklus dua mingguan alur gerak tim, untuk
mendiskusikan mengenai hasil assessment atau review
atas log refleksi mahasiswa (konsultasi atas proses
refleksi) maupun tindak lanjut atas isi log refleksi yang
telah disusun dan direview.
METODE
2) Pelaksanaan evaluasi …
Pertanyaan evaluasi Indikator keberhasilan Sumber data
Apakah penulisan log refleksi dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajarnya?
> 90 % mahasiswa merasa pengalaman belajar dalam blok PDSKE akan bermanfaat untuk penyusunan strategi belajar pada blok-blok selanjutnya.
- Skor Course Valuing Inventory (CVI) atau Inventori Penghargaan Diri Terhadap Kegiatan Pembelajaran
- Skor Reflection-in-learning Scale (RLS) atau Skala Refleksi Dalam Proses Belajar
Apakah mahasiswa akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play) ?
> 90 % mahasiswa menyatakan akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran
Kuesioner evaluasi program
HASIL
SUBJEK: Mahasiswa peserta Blok PDSKE T.A
2009/2010SupervisorPA
WAKTU LOKASI
Kuesioner evaluasi program
Dikirim: 123 kuesioner; Kembali: 56 kuesioner (return rate 45,53 %)
^ =
Redaksional pertanyaan kuesioner terhadap supervisor dan dosen PA menyesuaikan. Contoh kuesioner yang telah diisi dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5
o =
Rekapitulasi hasil kuesioner yang dikembalikan dapat dilihat pada Lampiran 20
* =
56 dari 123 mahasiswa mengembalikan kuesioner (return rate 45,53 %)
** =
5 dari 7 supervisor mengembalikan kuesioner (return rate 71,43 %)
1) Apakah Anda dapat menerima penulisan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam Pendidikan Kedokteran?
(mahasiswa 1)
71%
29%
jawaban pertanyaan evaluasi ke-1
1
2
3
“Dalam menghadapi pendidikan di Jurusan Kedokteran, kita
menghadapi banyak sekali materi yang harus diingat. Dengan
menggunakan metode refleksi ini kita dapat mengingat kembali
peristiwa yang membekas atau tentang permasalahan yang kita
hadapi sehingga kita dapat mengkaji dan mengeksplorasi
kekurangan dan kelebihan kita. Dan itu diperlukan untuk
kemajuan kita”
1) Apakah Anda dapat menerima penulisan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam Pendidikan Kedokteran?
(mahasiswa 10)
71%
29%
jawaban pertanyaan evaluasi ke-1
1
2
3
“Mungkin jika dijadikan metode pembelajaran individu saya
setuju, namun dikarenakan metode log refleksi ini ada
proses yang mungkin sebagian berjalan lancar dan yang
sebagian tidak berjalan lancar, jadinya metode ini hanya
dilaksanakan bila ada jadwal dan bisa saja menjadi
penghambat jika tidak konsisten”
1) Apakah Anda dapat menerima penulisan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam Pendidikan Kedokteran?
“Dengan metode ini, mahasiswa dilibatkan secara langsung
dalam proses evaluasi diri, pemahaman dan kesadaran pada
kelebihan – kelemahan diri menjadi landasan untuk
memperbaiki atau meningkatkan proses belajar lebih optimal”
(Supervisor 5)
1) Apakah Anda dapat menerima penulisan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam Pendidikan Kedokteran?
“Dengan adanya log refleksi, mahasiswa menjadi tahu apa
kekurangan dalam dirinya, dan dia pun dapat mencari tindakan
atau prioritas apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi
permasalahannya. Dan secara kontinu mahasiswa dapat
merasakan perubahan yang dia alami apabila hal-hal yang dia
prioritaskan telah dilakukan”
(Dosen PA 1)
Aspek keberlanjutan
“Langkah-langkah refleksi yang diterapkan memenuhi kaidah tingkatan proses belajar dari ranah kognitif, afektif, konatif sampai dengan
psikomotor.
Hal ini menjadi sebuah proses dasar yang baik bagi pembentukan perilaku, dan harapannya menjadi kerangka pembentukan karakter yang positif.
Namun perlu diingat bahwa skill memerlukan pelatihan yang terus menerus. Jadi, apabila metode pembelajaran refleksi sebagai sebuah soft skill tidak
dilakukan terus menerus, keterampilan yang telah dikenal di awal tahun akan menghilang menjadi percuma, bahkan akhirnya hanya akan menjadi sebuah
“beban tugas” yang tidak berarti bagi mahasiswa dan dosen”
(Supervisor 1)
Aspek keberlanjutan
“Mungkin jika dijadikan metode pembelajaran individu saya setuju,
namun dikarenakan metode log refleksi ini ada proses yang mungkin
sebagian berjalan lancar dan yang sebagian tidak berjalan lancar,
jadinya metode ini hanya dilaksanakan bila ada jadwal dan bisa saja
menjadi penghambat jika tidak konsisten”
(Mahasiswa 6)
2) Apakah Anda dapat menerima langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Dokter ?
2%
84%
14%
jawaban pertanyaan evaluasi ke-2
1
2
3
“Karena dengan adanya RW ini, kemampuan introspeksi dan
kemandirian untuk memecahkan masalah pribadi = soft skill. Soft
skill = pendukung metode pembelajaran”
(Mahasiswa 7)
2) Apakah Anda dapat menerima langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Dokter ?
2%
84%
14%
jawaban pertanyaan evaluasi ke-2
1
2
3
“Tidak, karena terlalu rumit/berbelit-belit “
“Tidak, karena kurang memberi perubahan”
(Mahasiswa 11)
2) Apakah Anda dapat menerima langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Dokter ?
“Langkah-langkah refleksi yang diterapkan memenuhi kaidah
tingkatan proses belajar dari ranah kognitif, afektif, konatif sampai
dengan psikomotor. Hal ini menjadi sebuah proses dasar yang baik
bagi pembentukan perilaku, dan harapannya menjadi kerangka
pembentukan karakter yang positif”
(Supervisor 3)
2) Apakah Anda dapat menerima langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Dokter ?
“Log refleksi ini merupakan tahap awal yang harus dilalui mhsw
sebelum dia terjun ke dunia yang sesungguhnya di FK. Jadi gak
ada salahnya kalau masuk dalam kurikulum”
(Dosen PA 1)
3 ) Apakah melalui penulisan log refleksi ini Anda dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini ?
2%
73%
25%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-3
1
2
3
“Walaupun pada awalnya kesulitan, tetapi setelah beberapa
kali konsultasi jadi bisa melakukan langkah-langkah refleksi
walaupun tidak sempurna”
(Mahasiswa 22)
3 ) Apakah melalui penulisan log refleksi ini Anda dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini ?
2%
73%
25%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-3
1
2
3
“Jika kita ingin mencapai tujuan, tidak harus dibuat dalam
bentuk tulisan dan langkah-langkah. Lebih baik konsul dengan
supervisor dan diberikan langkah dan solusi terbaik”
(mahasiswa 9)
3 ) Apakah melalui penulisan log refleksi ini Anda dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini ?
“Jika merujuk pada sistematika yang sudah diberikan,
mahasiswa akan mudah untuk melakukan refleksi atas berbagai
pengalaman yang dilaluinya. Namun kembali lagi kepada
motivasi dan “ketajaman” analisa mahasiswa untuk melihat
apakah suatu kejadian dianggap bermakna atau tidak untuk
dilakukan sebuah refleksi dan perbaikan”
(Supervisor 1)
3 ) Apakah melalui penulisan log refleksi ini Anda dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini ?
“Mahasiswa semestinya dapat mengikuti langkah2 yang ada,
karena sesungguhnya langkah-langkah itu adalah wujud curahan
hati, jadi mahasiswa tidak akan terpaksa, tapi justru dia bisa
menikmati karena dengan log refleksi mhsw dibebaskan untuk
mengeluarkan uneg-unegnya, atau secara gampangnya, log
refleksi ini menjadi media buat mereka curhat”
(Dosen PA 1)
4 ) Apakah melalui penulisan log refleksi Anda terbantu dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini?
5%
73%
21%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-4
1
2
3
“Karena melalui penulisan refleksi ini saya baru tersadar bahwa
sebenarnya setiap pengalaman hidup saya sangat berguna, berharga
untuk dikaji kembali. Dan setelah dikaji, ternyata banyak terdapat
sisi positif dari pengalaman tersebut, walaupun perjalanan tersebut
adalah perjalanan pahit”
(mahasiswa 18)
4 ) Apakah melalui penulisan log refleksi Anda terbantu dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini?
5%
73%
21%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-4
1
2
3
“Saya pernah mendapat umpan balik, namun hanya sekali dan
selanjutnya tidak lagi. Saya sudah beberapa kali melakukan
konfirmasi tetapi tidak membuahkan hasil”
(mahasiswa 16)
4 ) Apakah melalui penulisan log refleksi Anda terbantu dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini?
“Melalui penulisan RW, mahasiswa didorong untuk menggali
kesulitan-kesulitannya. Hal ini merupakan cara untuk membangkitkan
motivasi intrinsik bahwa mereka mampu untuk mengatasi berbagai
kesulitan yang dihadapinya. Namun lagi-lagi, permasalahan yang
timbul di lapangan adalah “menyadarkan” dan membangkitkan
motivasi mereka akan makna penulisan RW, termasuk juga motivasi
mereka secara holistik sebagai seorang mahasiswa”
(Supervisor 1)
4 ) Apakah melalui penulisan log refleksi Anda terbantu dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajar Anda di Jurusan Kedokteran ini?
“Intinya, dengan log refleksi mhsw tahu kekurangannya, dan
secara teori dia pun tahu dampak yang akan muncul dan dia
pun tahu apa yang mesti dia lakukan. Apabila mahasiswa
mampu melakukan tindakan yang dia prioritaskan, maka
sangat mungkin dia akan merasakan perubahan positif
dalam dirinya”
(Dosen PA 1)
5 ) Apakah Anda akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play) ?
6%
77%
17%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-5
1
2
3
“Karena sebelumnya saya kurang percaya diri dalam berpendapat
maupun bertanya. Setelah saya menulis log refleksi dan saya
menerapkan langkah-langkah tersebut, saya lebih percaya diri dan lebih
baik dalam berkomunikasi,seperti pada saat PBL dan praktek lapangan”(Mahasiswa 22)
5 ) Apakah Anda akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play) ?
6%
77%
17%
Jawaban pertanyaan evaluasi ke-5
1
2
3
“Tidak perlu menyusun diary, sebaiknya langsung mencatat kekurangan
atau pengalaman yang berarti dalam bentuk per-point dan dibuat log
refleksi sesederhana mungkin, yang penting tujuannya tercapai”
(Mahasiswa 27)
5 ) Apakah Anda akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play) ?
“Saya sangat menganjurkan dari awal untuk menerapkan penulisan RW pada berbagai metode pembelajaran yang mereka alami. Karena hal
itu sangat membantu mereka untuk mengenali kesulitan-kesulitan dan memulai rencana tindakan pembenahan mulai dari hal yang kecil,
sehingga mereka tidak akan “menimbun” kesulitan-kesulitan itu yang pada akhirnya tidak mampu dipecahkan oleh diri sendiri.
Satu hal yang saya tekankan pada mereka, untuk mengidentifikasikan situasi/permasalahan se-spesifik mungkin agar jelas
permasalahannya sehingga rencana tindakan juga terarah dan tepat sasaran”
(Supervisor 1)
5 ) Apakah Anda akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play) ?
“Log refleksi ini menurut saya harusnya secara otomatis ada dalam
tiap proses kehidupan, termasuk dalam tiap proses pembelajaran.
Karena dalam tiap proses pembelajaran sangat mungkin muncul
obyek masalah yang berbeda. Dengan adanya log refleksi, tiap mhsw
akan mendapatkan perbaikan dalam tiap proses pembelajaran”
(Dosen PA 1)
6) Pelajaran terpenting apakah yang Anda dapatkan dengan berperan serta dalam kegiatan pembimbingan penyusunan log refleksi ini?
Bermawas diri/ introspeksi secara berkala
Berefleksi secara terstruktur
Menggali kelebihan dan kekurangan diri
Menggali kebutuhan pengembangan diri
Menyusun prioritas pengembangan diri
Menyusun target untuk memotivasi diri dalam belajar
Menentukan cara belajar yang paling tepat, sesuai
kepribadian
Menggunakan langkah refleksi untuk mencari pemecahan
permasalahan/ tahu apa yang harus dilakukan apabila menjumpai
permasalahan
Memotivasi diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya / tidak
mengulang kesalahan yang sama
Memanajemen waktu/ menghargai waktu
Berkonsultasi dan menggali pengalaman seseorang yang lebih ahli
6) Pelajaran terpenting apakah yang Anda dapatkan dengan berperan serta dalam kegiatan pembimbingan penyusunan log refleksi ini?
Berlatih berkomunikasi melalui penulisan buku harian dan log
refleksi
Mengeksplorasi segala kemungkinan yang dapat terjadi
dalam sebuah peristiwa agar dapat membuat keputusan
dengan pertimbangan yang lebih baik
6) Pelajaran terpenting apakah yang Anda dapatkan dengan berperan serta dalam kegiatan pembimbingan penyusunan log refleksi ini?
Mengambil sisi positif dari setiap kejadian
Lebih peduli dan percaya diri dengan apa yang dilakukan
Dapat dan berani, tidak takut lagi melihat/mengintrospeksi
diri, baik untuk pengalaman terburuk sekalipun
Sabar
Memahami orang lain
6) Pelajaran terpenting apakah yang Anda dapatkan dengan berperan serta dalam kegiatan pembimbingan penyusunan log refleksi ini?
Supervisor 1:
“Saya pun pada akhirnya menerapkan metode reflective dalam
aktivitas sehari-hari, terutama dalam mendampingi mahasiswa
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembuatan RW ini.
Sebagian besar diantara mereka berasal dari luar daerah, sehingga
saya berusaha melakukan pendekatan kepada mereka untuk
beradaptasi dengan lingkungan disini (baik sosial maupun
akademik), dan mencoba membantu membangkitkan motivasi
mereka melalui penyamaan “mindset” untuk melakukan
pengembangan diri sejak awal”
Supervisor 2:
“Proses pembelajaran yang baik tidak boleh dilakukan tanpa rencana
yang matang dan kompetensi yang jelas.
Melalui penulisan refleksi,perkembangan achievement pembelajaran,
tahap demi tahap dapat diamati, dan apabila dijumpai hal yang
kurang suitable dapat segera dilakukan perbaikan”
Supervisor 3:
“Turut berproses dalam peningkatan keterampilan refleksi diri sendiri”
“Metode ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Setiap tahap
memerlukan penyerapan dan pengendapan. (Ini menjadi salah satu
kelemahan dalam proses, sehingga jadwal yang disusun kurang dapat
ditaati)”
“Pembimbingan individual tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Satu
orang mahasiswa rata-rata memerlukan waktu 20 – 30 menit untuk benar-
benar paham kenapa suatu pengalaman belajar dituangkan dalam log
refleksinya”
Supervisor 4:
“Saya pun berusaha menerapkan langkah-langkah refleksi dalam
menganalisa peristiwa yang saya alami. Dan berhasil...”
Supervisor 5:
“Saya merasa proses kegiatan penulisan reflective writing
belum optimal. Dosen PA/supervisor dan mahasiswa belum
melakukannya secara optimal karena mekanisme (proses)
kegiatan belum mengantisipasi kendala yang muncul saat
berproses. Misal kesibukan dosen PA/supervisor, jadual
kuliah, perbandingan jumlah mahasiswa/supervisor,
kesungguhan atau komitmen untuk memahami metode
reflective writing.
Supervisor 5:
Semua ini bisa dipahami karena penulisan reflective writing
(metode ini) masih merupakan hal baru, perlu proses dan
evaluasi yang berkelanjutan. Tetap semangat.
PA 1:
“Ikut log refleksi, saya jadi tau mhsw punya masalah yang
banyak dan berbeda. Karena ternyata mereka sagat beragam
karakternya. Dan masing2 harus mendapatkan perlakuan
yang berbeda juga.....”
PA 2:
“Tugas PA tidak simple hanya tanda tangan KRS”
“Tugas lain perlu terus ditingkatkan”
“PA adalah orang tua ke-2”
PA 3:
“Ikut belajar tentang refleksi”
PERMASALAHAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK SEBAGAI OBJEK REFLEKSI TERPILIH
diskusi kelompok/ tutorial Problem Based Learning (PBL)
kuliah diskusi pleno pengumpulan tugas metode belajar lain: mind mapping, jembatan
keledai kurikulum, umum ujian manajemen waktu, umum
DISKUSI KELOMPOK/ TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENGALAMAN SAAT PERTAMA KALI MENJADI MODERATOR PBL
Masalah psikologis:- tegang, grogi- takut tidak dapat memimpin diskusi dengan baik- merasa bersalah karena salah mengarahkan jalannya diskusi
Masalah persiapan materi:- tidak percaya diri karena tidak memahami materi diskusi- tidak percaya diri karena tidak sempat membaca petunjuk diskusi
(masalah manajemen waktu)- tidak percaya diri karena tidak sempat mencari referensi yang cukup
(masalah manajemen waktu)
DISKUSI KELOMPOK/ TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
BERPENDAPAT SELAMA DISKUSI KELOMPOK (TUTORIAL PBL)
Masalah motivasi:- asal berpendapat untuk berlatih berbicara- asal berpendapat agar tampak aktif
Masalah keterampilan komunikasi:-salah menafsirkan pertanyaan anggota kelompok
Masalah psikologis:- yang disampaikan tidak sesuai isi pikiran sebenarnya- setiap kali diskusi merasa berada dalam ajang kompetisi untuk
mendapatkan nilai terbaik
DISKUSI KELOMPOK/ TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TIDAK AKTIF BERPENDAPAT SAAT BERDISKUSI KELOMPOK (TUTORIAL PBL)
Masalah psikologis:- ragu-ragu/ takut salah dengan pemahaman diri akan materi diskusi- malu jika ternyata pendapat kurang berbobot- malu menyampaikan bahwa dirinya belum memahami materi diskusi (malu bertanya)- bosan dengan diskusi- meskipun tahu apa yang benar, ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat- merasa pendapat teman, apalagi yang pandai bicara/ tampaknya pinta pasti benar
Masalah keterampilan komunikasi:- tidak dapat merangkai kata dengan runtut- tidak dapat menyampaikan isi pikiran melalui kata-kata
Masalah persiapan materi:- kesulitan dalam mencari referensi yang dibutuhkan karena kurangnya keterampilan
mencari referensi- tidak sempat mencari referensi yang cukup (masalah manajemen waktu)
Masalah pemahaman materi:- kesulitan memahami referensi dalam Bahasa Inggris- tidak memahami materi diskusi
DISKUSI KELOMPOK/ TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DINAMIKA KELOMPOK
- Diskusi buntu, tidak mencapai kesimpulan & mufakat. - Jengkel dengan kelompok diskusi yang pasif- Terlambat mengarahkan jalannya diskusi yang sudah mulai menyimpang
TERLAMBAT MENGIKUTI DISKUSI KELOMPOK
Terlambat bangun (masalah manajemen waktu)
PERKULIAHANKESULITAN DALAM PEMAHAMAN MATERI PERKULIAHAN
Masalah pemahaman materi:- Kesulitan dalam memahami terminologi Bahasa Inggris dalam film review/modul- Kesulitan dalam memahami terminologi Kedokteran dalam modul- Kesulitan dalam memahami terminologi Psikologi berikut penjelasannya dalam modul
Masalah psikologis:- Malu bertanya kepada dosen/narasumber (takut ditertawakan teman, takut dianggap
tidak mau membaca modul)Rasa bosan
Gangguan konsentrasi - homesick- jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dalam satu kelas- teman yang mengakses internet- duduk di barisan belakang: teman yang mengobrol- mengantuk (manajemen waktu)
Masalah keterampilan komunikasi:- Ingin bertanya kepada dosen/narasumber, tetapi tidak dapat berbicara dengan
bahasa yang baku/sopan
PERKULIAHAN
TERLAMBAT MENGIKUTI PERKULIAHAN
SKEPTIS TERHADAP TIPIKAL DOSEN TERTENTU
MALU SAAT DITUNJUK DOSEN TIDAK DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN DENGAN BAIK
MENGAJUKAN PERTANYAAN DENGAN MOTIVASI UNTUK LEBIH DIKENAL DOSEN
HARAPAN UNTUK MENJADI DOKTER YANG ”SUKSES”
KEINGINAN UNTUK MENERAPKAN PROFESIONALISME PROFESI DOKTER
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
1. 71,43 % mahasiswa, 100 % supervisor dan 100 % dosen PA dapat menerima penulisan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam Pendidikan Kedokteran
2. 83,93 % mahasiswa, 100 % supervisor dan 100% dosen PA dapat menerima langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Dokter
KESIMPULAN…
3. 73,21 % mahasiswa menyatakan dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar di Jurusan Kedokteran melalui penulisan log refleksi
4. 75 % supervisor dan dosen PA menyatakan bahwa mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah refleksi atas suatu pengalaman belajar di Jurusan Kedokteran melalui penulisan log refleksi
KESIMPULAN…
5. 81,14% log refleksi mahasiswa bersifat reflektif (refleksi deskriptif, dialogik maupun kritikal)
6. 30,20 % log refleksi mahasiswa bersifat refleksi tingkat tinggi (refleksi kritikal dan refleksi dialogik
7. 54,69 % mahasiswa dapat mengisi Bagian 1 log refleksi dengan benar
8. 62,49 % mahasiswa dapat mengisi Bagian 2 log refleksi dengan benar
KESIMPULAN…
9. 73.21% mahasiswa menyatakan bahwa penulisan log refleksi membantu mahasiswa dalam mendapatkan persepsi positif atau penghargaan terhadap proses belajar di Jurusan Kedokteran
10. Hasil CVI menunjukkan bahwa 94, 31 % - 99, 19 % mahasiswa memberikan penghargaan (persepsi positif) terhadap Blok PDSKE secara umum, dalam hal muatan materi keilmuan maupun dalam pembelajaran personal dan pembelajaran perilaku (course/content/personal learning/behavioural learning valuing)
KESIMPULAN…
11. Hasil RLS menunjukkan bahwa kemampuan (keterampilan) mahasiswa dalam melakukan kebiasaan berefleksi terhadap proses belajarnya adalah sebesar 91,53 % (71,19 % cukup terampil dan 20,34 % sangat mampu/sangat menguasai).
12. Hasil CVI dan RLS menunjukkan bahwa Blok PDSKE telah terbukti melengkapi mahasiswa dengan kemampuan refleksi sebagai salah satu keterampilan metakognisi.
KESIMPULAN…
13. 77, 36% mahasiswa, 100 % supervisor dan 100% dosen PA menyatakan akan menerapkan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar pada tahapan selanjutnya, melalui berbagai metode pembelajaran (misal dalam tutorial Problem Based Learning (PBL), Out Patient Encounter (OPE), praktek lapangan, maupun role play)
14. 100 % mahasiswa , 100 % supervisor dan 100% dosen PA mahasiswa dapat menerima penyusunan log refleksi sebagai salah satu metode pembelajaran yang diindikasikan dengan pengumpulan log refleksi dan keikutsertaan dalam sesi konsultasi dengan Pembimbing Akademik dan supervisor
KESIMPULAN…
15. Manfaat utama
mahasiswa dan supervisor serta dosen PA mendapatkan pengetahuan baru dan terbukanya wawasan mengenai refleksi secara umum dan refleksi dalam proses pembelajaran
KESIMPULAN…
16. Manfaat tambahan yang didapatkan dalam kegiatan ini. Bagi mahasiswa: mendapatkan kemajuan dalam hal:
pemahaman akan berbagai metode pembelajaran, materi keilmuan dan pencapaian hasil assessment
pemecahan masalah dengan pola pikir yang baru/yang ditemukan sendiri
keterampilan berkomunikasi hubungan interpersonal; kepercayaan diri beradaptasi dengan lingkungan baru (situasi dan tuntutan belajar di
pendidikan tinggi, perbedaan lingkungan sosial dan budaya baru) pengembangan potensi diri dan manajemen waktu.
Demikian pula, proses pembimbingan oleh dosen PA dan supervisor dapat menjadi sarana pembentukan konsep berpikir positif.
KESIMPULAN…
Bagi supervisor dan dosen PA:Membuka wawasan bahwa mahasiswa mempunyai
berbagai permasalahan akademis maupun non akademis yang saling mempengaruhi performanya dalam menjalani proses pembelajaran di Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED
Membantu dalam pemantauan terhadap perkembangan pencapaian akademis maupun non akademis mahasiswa, sehingga masalah yang dijumpai dapat segera ditangani secara konstruktif, sesuai dengan karakter masing-masing mahasiswa.
Turut berproses dalam peningkatan keterampilan refleksi diri sendiri.
SARAN Perlu ditingkatkannya komunikasi mengenai
langkah-langkah refleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu soft skill pendukung pelaksanaan berbagai metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter. When: sebelum masa perkuliahan dimulai (selama masa
orientasi) maupun dalam berbagai kesempatan selama proses belajar di Pendidikan Kedokteran
Where: di kampus/kelas (sebagai bagian dalam kurikulum pengetahuan dan keterampilan generik pendidikan tinggi); media visual maupun audiovisual (majalah dinding, tabloid mahasiswa, majalah ilmiah, CD/DVD)
SARAN…
Who & Whom: oleh tim kegiatan kepada seluruh civitas akademika
What dan Why: penekanan pada:○ Landasan teoritis dan bukti ilmiah mengenai
hubungan antara metode pembelajaran berdasarkan experiential learning dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter, kemampuan berefleksi atas pengalaman belajar sebagai salah satu parameter self-regulated (directed) learning dan self-regulated (directed) learning sebagai pendekatan terbaik dalam melakukan pembelajaran sepanjang hayat.
SARAN…
○ Hasil dari proses belajar refleksi tidak dapat dilihat dalam waktu singkat (sekarang/saat ini). Ini merupakan proses jangka panjang. Jika tidak diterapkan pada proses belajar tahap selanjutnya, maka kita tidak akan tahu hasilnya, tidak akan pernah mendapatkan hasilnya.
How: Komunikasi ini dilakukan secara lisan maupun tertulis. Informasi diberikan secara bertahap, berkelanjuta, serta dikemas dalam penyampaian yang menarik disertai contoh-contoh relevan.
SARAN…
Sebagai salah satu keterampilan untuk mencapai kompetensi sebagai dokter yang mampu mawas diri, maka pelaksanaan metode penyusunan log refleksi/ pelatihan langkah-langkah refleksi dalam proses belajar ini dalam kurikulum Pendidikan Dokter perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Keterampilan berefleksi harus dilatih terus menerus agar tidak terlupakan dan tidak hanya menjadi beban tugas
Kedalaman dan keluasan materi dan pelatihan diberikan bertahap sesuai kondisi mahasiswa dan tingkatan kemampuan berefleksi yang dimiliki
Pembimbingan dilakukan secara berkala, konsisten, berkelanjutan dan personal (sesuai kondisi mahasiswa dan tingkatan kemampuan berefleksi yang dimiliki)
SARAN…
Perlu dipikirkan teknis pelaksanaan yang mampu mengakomodir kepentingan semua pihak. Perlu dipikirkan cara mengantisipasi dan mengatasi kendala yang muncul saat berproses, seperti kesibukan dosen PA/supervisor, jadual kuliah, perbandingan jumlah mahasiswa/supervisor dan yang terpenting kesungguhan atau komitmen untuk memahami metode penyusunan log refleksi.
SARAN…
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang baik untuk membuktikan bahwa profil refleksi (tingkatan, arah perubahan kebiasaan berefleksi) berdasarkan skor RLS, skor CVI, indeks prestasi maupun parameter lain saling berhubungan positif.
SARAN…
Terjaringnya masalah akademis dan non akademis (sosial, psikologis), baik yang dialami mahasiswa maupun yang menjadi umpan balik terhadap penyelenggaraan pendidikan yang diangkat sebagai topik refleksi mahasiswa perlu dianalisis dan ditindaklanjuti, baik oleh dosen PA, Reka Asa dan pengelola agar bermanfaat untuk semua pihak.