Presentasi - Jauhari Alafi · Latar Belakang Produksi batubara Indonesia meningkat dari 2 juta ton...
Transcript of Presentasi - Jauhari Alafi · Latar Belakang Produksi batubara Indonesia meningkat dari 2 juta ton...
Jauhari Alafi - 4106.100.045Jauhari Alafi - 4106.100.045
Latar Belakang Produksi batubara Indonesia meningkat dari 2 juta
ton pada 1985, 155 juta ton pada 2005, menjadilebih dari 350 juta ton pada 2011.
Kalimantan memiliki kondisi geografis yang unik, Kalimantan memiliki kondisi geografis yang unik,
Batubara diangkut melalui jalur sungaimenggunakan tongkang.
Ketika pengangkutan batubara oleh tongkanglancar, maka penjualan akan lancar juga.
Ketika musim kemarau level air sungai Barito didekat hulu sungai turun drastis.
Perumusan Masalah Bagaimana solusi yang optimum bagi PT. ZXC dalam
memenuhi target penjualan batubaranya terutamaketika sungai mengalami pendangkalan? Berapa batubara yang dapat diangkut oleh tiap-tiap
tongkang dalam satu RTD dan berapa yang dapat Berapa batubara yang dapat diangkut oleh tiap-tiap
tongkang dalam satu RTD dan berapa yang dapatditampung oleh tiap-tiap stockpile?
Berapa biaya yang diperlukan oleh masing-masingtongkang dan berapa biaya yang diperlukan untukmenambah kapasitas stockpile?
Berapa baiknya jumlah pengangkutan dan penjualandi tiap-tiap bulannya?
Permintaan Batubara Domestik Batubara di Indonesia banyak digunakan pada
industri pembangkit listrik, semen, pupuk, kertas,metalurgi, briket dan lain-lain.
Pengguna terbesar : PLTU (76%) Pengguna terbesar : PLTU (76%)
Pengguna terbesar kedua : Industri semen (12%)
Domestic consumption (in thousand tons)2003 2004 2005 2006 2007
Power Plant 22.996 22.882 25.669 27.758 31.500Cement 4.774 5.549 5.152 5.301 6.500Pulp 1.704 1.161 1.188 N/A 3.000Metallurgy 202 119 216 299 200Briquette 25 18 28 36 50Others 957 6.348 9.096 18.116 21.550TOTAL 30.658 36.077 41.350 51.510 62.800
sumber: Indonesian Coal Book 2008/2009
Pasar Ekspor
Coal Export (in thousand tons)Region 2003 2004 2005 2006 2007
Asia 66.158 70.378 80.155 89.786 105.585Asia 66.158 70.378 80.155 89.786 105.585Europe 12.787 11.987 14.824 21.005 16.110America 2.732 3.584 3.928 5.263 3.998Australia 386 0 0 0 0Others 3.618 7.809 11.882 13.499 14.836Total 85.681 93.758 110.789 129.553 140.529sumber: Indonesian Coal Book 2008/2009
Cadangan Batubara Nasional
OTHERS; 403
Coal Resources (Million Tons) Coal Reserves (Milion Tons)Probable Proven
SUMATERA,52,532
KALIMANTAN,
40,468
OTHERS; 403
SUMATERA KALIMANTAN
3.781,42.606,0
904,84.557,0
Probable Proven
Produksi Batubara Nasional
200
250
300
0
50
100
150
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Juta
Ton
Total Produksi Domestik Ekspor
Perusahaan Tambang Indonesia
No. Perusahaan Propinsi 2006 2007 2008 2009
1 Adaro Indonesia KALSEL 34.368 36.038 38.482 40.590
2 Kaltim Prima Coal KALTIM 35.301 38.455 36.280 38.154
3 Kideco Jaya Agung KALTIM 18.912 18.890 21.901 24.6923 Kideco Jaya Agung KALTIM 18.912 18.890 21.901 24.692
4 Arutmin Indonesia KALSEL 16.316 15.394 15.702 19.298
5 Berau Coal KALTIM 10.593 11.811 12.925 14.337
6 Indominco Mandiri KALTIM 10.302 11.453 10.798 12.396
7 Tambang Batubara Bukit Asam SUMSEL 8.667 8.609 10.138 10.831
8 Bahari Cakrawala Sebuku KALSEL 3.495 3.382 3.531 5.871
9 Trubaindo KALTIM 5.738 3.555 4.545 5.184
10 Mahakam Sumber Jaya KALTIM 2.944 2.936 3.059 4.537
Sumber: Indonesia Coal Book 2008/2009 diolah kembali
Pola Transportasi Batubara Lokasi tambang pelabuhan tambang (mine port)
atau pelabuhan muat (loading port),
Pelabuhan muat pelabuhan tujuan (destinationport) atau ke lokasi transit (transshipment point),port) atau ke lokasi transit (transshipment point),
Transshipment point pelabuhan tujuan.
Pelabuhan Batubara Pelabuhan (port). Terdiri atas beberapa dermaga /
jetty serta dilengkapi dengan fasilitas stockpile /coal yard.
Anchorage area. Tempat kapal besar (mother Anchorage area. Tempat kapal besar (mothervessel) berlabuh.
Transshipment Fleet yaitu Floating Crane atauTransloader. Bangunan apung yang berfungsi untukmemindahkan batubara dari tongkang ke mothervessel.
Proses Transshipment
Simulasi Proses aplikasi membangun model dari sistem nyata
atau usulan sistem, melakukan eksperimen denganmodel tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem,mempelajari kinerja sistem, atau untukmempelajari kinerja sistem, atau untukmembangun sistem baru sesuai dengan kinerja yangdiinginkan Khosnevis (1994).
Tidak semua sistem dapat direpresentasikan dalammodel matematis atau model matematis biasa,simulasi merupakan alternatif yang tepat.
Barge Loading Point
Barge Transit Point
KPC
TABONEO
ADARO
KIDECO
1000 TPH
By pass Crusher
ROM Stockpile
BUHUT COAL PROCESSING PLANT
PARING LAHUNG COALTERMINAL
360 TPH
360 TPH
Weighbridge
Washplant
MINE
RECLAIMERCONVEYOR
Hauling to Paring Lahung
( 42 Km )
Mine to CPP( 2 up to 8 Km )
MagnetMetal Detector
( Max. 4.500 tons Barge )
Barging through Barito River
Weighbridge
TELUK TIMBAUINTERMEDIATE STOCK PILE
Barging through Barito River
Paring Lahung to Teluk Timbau(187 Km )
Teluk Timbau to Taboneo(280 Km )
Unloading Facility
JETTY( 10.000 TONS BARGE )
STOCKPILE FACILITY( Cap. 300,000 Ton / 2009)( Cap. 600,000 Ton / Plan)
1,000 TPH
UNDERLANDCONVEYOR
500 TPH
STOCKPILE FACILITY( Cap. 300,000 Tonnes )
CUSTOMER
CONVEYOR
MagnetMetal Detector
Automatic Sampling
Status Tinggi Air (STA) Sungai