Presentasi II

57
Kelompok I

description

Tugas Presentasi Sensor Thermocouple

Transcript of Presentasi II

Page 1: Presentasi II

Kelompok I

Page 2: Presentasi II

Prinsip kerja termokopel yaitu bahwa sebuah rangkaian yang dibuat dari menghubungkan dua buah logam yang berbeda jenis, maka akan menghasilkan emf yang dapat diukur diantara kedua buah ujungnya.

Page 3: Presentasi II

Mengapa terjadi electromotive force??

+

-

Ujung dingin

Arus elektron akan mengalir dari ujung panas ke ujung dingin

Arah gerak electron jika logam dipanaskan

Ujung panase

Page 4: Presentasi II

Untuk logam yang biasa digunakan untuk termokopel, tegangan output akan bertambah hampir linear terhadap beda temperatur (ΔT) pada range tertentu.

Untuk pengukuran yang lebih akurat atau diluar range temperatur linear, akan terlihat hubungan yang nonlinear. HUbungan nonlinear antara beda temperatur (ΔT) dan tegangan output (mV) termokopel mendekati polinomial:

Page 5: Presentasi II
Page 6: Presentasi II

Termokopel mengukur beda temperatur antara dua buah logam, buka temperatur absolute. Untuk mendapatkannya, salah satu junction dijaga pada temperatur referensi (cold junction) dan yang lainnya pada objek yang hendak diukur (hot junction).

Page 7: Presentasi II

Dikarenakan sulitnya mendapatkan temperatur referensi, maka cold juntion dikompensasi menjadi rangkaian listrik agar dapat menghasilkan temperatur absolut.

Terdapat dua jenis kompensasi cold junction :

1. Electronic cold junction2. Independent cold junction

Page 8: Presentasi II
Page 9: Presentasi II
Page 10: Presentasi II

Sebuah termokopel dapat menghasilkan besaran listrik, yang artinya termokopel dapat digunakan untuk menggerakkan beberapa system secara langsung, tanpa memerlukan komponen tambahan dan sumber daya.

Page 11: Presentasi II

Energi listrik yang dihasilkan oleh termokopel berupa beda potensial yang dikonversi dari panas yang diberikan kepada hot junction secara kontinu untuk mempertahankan potensial listrik.

Page 12: Presentasi II

Jika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektron-elektron dalam logam akan bergerak semakin aktif, saling desak dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi muatan positif.

Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya beda potensial dari logam yang digunakan.

Page 13: Presentasi II

Sir William Thomson, T.J Seeback dan Peltir menemukan arah elektron mengalir dari titik panas ke titik dingin, sehingga ketiganya menghasilkan rumus sbb:

E = C1(T1-T2) + C2(T12 – T22) (…)Efek Peltier Efek Thomsonatau

E = 37,5(T1-T2) – 0,045(T12-T22) ( ...)dimanaE= Gaya Gerak ListrikC1 & C2 = konstanta untuk termokopel contohnya 37,5 dan 0,045 untuk tembaga dan perak. T = suhu

Page 14: Presentasi II

Emf yang dihasilkan akibat perbedaan suhu antar dua buah logam yang berbeda disebut efek Seebeck.

Efek Seebeck merupakan perpaduan antara efek Peltier dan efek Thomson.

di mana 37,5 dan 0,045 merupakan dua konstanta C1 dan C2 untuk termokopel tembaga/konstanta.

Page 15: Presentasi II

Termofil adalah peranti elektronik yang mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peranti ini biasanya terdiri dari termokopel yang disambungkan secara seri.

Page 16: Presentasi II

Termofil tidak mengukur suhu absolut, sama seperti termokopel.

Namun termofil menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan perbedaan gradien suhu antara termokopel yang diseri.

Itu artinya termofile menghasilkan tegangan yang lebih besar dari pada termokopel.

Page 17: Presentasi II

Pada thermopile, semua hot junction mendapat suhu lebih tinggi dan semua cold junction mendapat suhu yang lebih rendah.

Thermopile memberikan output yang lebih besar dari pada sebuah termokokpel tunggal.

Page 18: Presentasi II

Extension wire pada termokopel tersedia dalam beberapa formulasi yang berbeda untuk tiap jenis bahan.

Biasanya ekstension wire ini akan menurunkan tingkat akurasi dan biaya.

Page 19: Presentasi II

Extention wire biasanya terbuat dari bahan yang berbeda dengan yang digunakan pada termokopel, sebagai contoh termokopel platina menggunakan campuran tembaga sebagai extention wire-nya.

Hal tersebut dilakukan sebab akan sangat mahal bila extention wire-nya terbuat dari platina juga.

Page 20: Presentasi II
Page 21: Presentasi II

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk membuat pengukuran seakurat mungkin. Dengan memperhatikan arus, tahanan, dan electromotive force telah memberikan beberapa hukum dasar:

1. The law of the Homogeneous Circuit 2. The law of Intermediate Materials 3. The law of Successive or Intermediate

Temperatures

Page 22: Presentasi II

Hukum ini menyatakan bahwa pada termokopel yang dibuat dengan logam homogen tidak akan menghasilkan ggl, walaupun ada perubahan suhu dan ketebalan logam sekalipun. Total Emf tidak akan dipengaruhi oleh distribusi temperatur sepanjang rangkaian, hanya temperatur pada juntion yang mempunyai efek pada EMF yang dihasilkan.

1. Hukum KehomogenanAn electric current cannot be sustained in a circuit of a single homogeneous metal, however varying in section, by the application of heat alone. Two different materials are required for any thermocouple

circuit.

Page 23: Presentasi II

2. Hukum Logam Antara (The Law of Intermediate Metal)The algebraic sum of the thermoelectromotive forces in a circuit composed of any number of dissimilar materials is zero if all of the circuit is at a uniform temperature.

Jumlah thermo emf pada rangkaian yang terdiri dari beberapa logam yang berbeda adalah nol, jika rangkaian tersebut berada pada temperatur yang sama.

Memasukkan jenis kawat apapun ke dalam termokopel sirkuit tidak akan mempengaruhi terhadap total EMF asalkan kedua kawat memiliki daerah suhu yang sama (isotermal).

2. Hukum Logam Antara (The Law of Intermediate Metal)The algebraic sum of the thermoelectromotive forces in a circuit composed of any number of dissimilar materials is zero if all of the circuit is at a uniform temperature.

Jumlah thermo emf pada rangkaian yang terdiri dari beberapa logam yang berbeda adalah nol, jika rangkaian tersebut berada pada temperatur yang sama.

Memasukkan jenis kawat apapun ke dalam termokopel sirkuit tidak akan mempengaruhi terhadap total EMF asalkan kedua kawat memiliki daerah suhu yang sama (isotermal).

Page 24: Presentasi II

Penambahan logam dimasukkan pada sambungan J3, diasumsikan junction J3 dan J4 memiliki temperatur yang sama.

Sambungan J2 dan J4 adalah logam yang sama. Keduanya berada pada daerah isotermal dan pada arah yang berlawanan, sehingga total kontribusi untuk mengukur tegangan adalah nol.

Sambungan J1 dan J3 juga berada pada arah yang berlawanan, tetapi kemungkinan keduanya memiliki temperatur yang berbeda, oleh karena itu hanya sambungan J1 dan J3 yang memberikan pengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan total.

Penambahan logam dimasukkan pada sambungan J3, diasumsikan junction J3 dan J4 memiliki temperatur yang sama.

Sambungan J2 dan J4 adalah logam yang sama. Keduanya berada pada daerah isotermal dan pada arah yang berlawanan, sehingga total kontribusi untuk mengukur tegangan adalah nol.

Sambungan J1 dan J3 juga berada pada arah yang berlawanan, tetapi kemungkinan keduanya memiliki temperatur yang berbeda, oleh karena itu hanya sambungan J1 dan J3 yang memberikan pengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan total.

Page 25: Presentasi II

Dengan mengkombinasikan hukum kehomogenan dan logam antara, dapat dibuat

termokopel seperti pada gambar disamping:

Logam A dan B memiliki perbedaan temperatur pada Ta dan Tb. AC dan CB dibentuk dari T1 . Dan C dapat mempunyai perbedaan temperatur yang cukup besar.

Page 26: Presentasi II

Rangkaian dapat dianalogikan seperti pada gambar disamping. Thermal Emf pada material A dan B yang dipisahkan dengan material C sebagai referensi. EMF dari hasil kombinasi material A dan B adalah jumlah EMF saat dipisahkan dengan material referensi C.

Total EMF pada rangkaian akan tetap:

EAC + ECB = EAB.

Page 27: Presentasi II

Termokopel dari dua logam yang tidak sama menghasilkan thermal EMF E. Misalkan, E1 untuk logam mempunyai temperatur T1 dan T2. dan E2 untuk temperatur T2 dan T3., thermal EMF yang dihasilkan pada saat termokopel berada pada suhu T1 dan T3 merupakan hasil penjumlahan E1 dan E2,

sehingga En = E1 + E2

Termokopel dari dua logam yang tidak sama menghasilkan thermal EMF E. Misalkan, E1 untuk logam mempunyai temperatur T1 dan T2. dan E2 untuk temperatur T2 dan T3., thermal EMF yang dihasilkan pada saat termokopel berada pada suhu T1 dan T3 merupakan hasil penjumlahan E1 dan E2,

sehingga En = E1 + E2

Page 28: Presentasi II

Dari hukum ini memungkinkan termokopel dikalibrasi pada suhu referensi tertentu, untuk digunakan pada setiap suhu referensi lain.

Selain itu, penggunaan extension wire yang mempunyai karakteristik thermoelektrik yang sama dengan wire pada termokopel, dapat digunakan pada rangkaian termokopel (misalnya antara juntion T2 dan T3) tanpa perubahan total EMF yang dihasilkan dari thermocouple.

Page 29: Presentasi II

tipe K

tipe J

tipe N

tipe T

Page 30: Presentasi II
Page 31: Presentasi II
Page 32: Presentasi II
Page 33: Presentasi II

Apakah perbedaan antara Thermocouple grade dan Extension grade cable?

Thermocouple grade cable adalah kawat yang digunakan sebagai point sensing

Extension grade cable adalah kawat yang digunakan untuk menghubungkan sinyal termokopel dari point sensing ke instrument reading sinyal.

Extension grade cable umumnya digunakan pada temperatur ambient yang lebih rendah dibandingkan dengan thermocouple grade, dapat melewatkan sinyal temperatur tinggi setinggi temperatur point sensing tetapi tidak tahan terhadap temperatur tinggi dari luar.

Page 34: Presentasi II
Page 35: Presentasi II

•Tipe E paling sensitiv sensitivitasnya 10 kali sensitivitas tipe B•Tipe B,R dan S adalah yang paling stabil tetapi memilki sensitivitas yang rendah (sekitar 10 µV/°C ) dan harga yang mahal

Page 36: Presentasi II

Deki Setiyanto

Page 37: Presentasi II

Wadah kristalisasi garam (Salt Hardening Baths) biasanya dipanaskan secara langsung, panasnya didapatkan dari arus yang konduksikan oleh garam melewati elektroda. Karena panas dilepaskan secara langsung di garam, sehingga panas diwadah meningkat secara cepat.

Page 38: Presentasi II

Thermocouple digunakan untuk mengatur temperatur yang harus berubah. Sehingga respond perubahan temperatur secara cepat dimungkinkan.

Page 39: Presentasi II

Besi terluar dari tabung menjadi positive leg dari thermocouple Fe-CuNi. Waktu hidup dari termocouple bergantung dari ketidakmurniannya (Carbon) yang mana menjadi penetral bagian luar tabung dan mencapai 50-2000 h.

Page 40: Presentasi II
Page 41: Presentasi II

Peleburan logam dapat di monitoring dengan menyelupkan element thermocouple. Thermocouple dari PtRh-Pt tipe S, dengan diameter wire dari 50 – 100 Micrometer yang memuai dengan bentuk U dan disekelilingnya dilapiskan oleh dua lapisan tabung cardboard.

Page 42: Presentasi II

Lapisan logam pada Cap disusun oleh tabung Quartz untuk menghindari kerusakan ketika pencelupan. Untuk waktu pengukuran dibutuhkan 8-10 s untuk mendapatkan temperatur pada cairan logam.

Page 43: Presentasi II
Page 44: Presentasi II

Di pembangkit Energi, Thermocouple dibutuhkan untuk mengukur temperatur dari perjalanan uap yang sangat panas di kecepatan tinggi (590 C, 320 Bar, 30 m/s). Untuk menjaga operasi pengendalian sistem dengan baik, dibutuhkan delay untuk display thermocouple yaitu 3-5 s.

Page 45: Presentasi II

Modifikasi pada sensor ini terdapat pada head dan pada piringan emas penghubung thermal di ujung sensor.

Page 46: Presentasi II

Ketika turbin uap sedang berjalan pada temperatur tinggi, penyusun dindingnya mengalami thermal tension, yang mana Lead dapat meretakan di dinding jika nilai batasnya melebihi. Hal ini dibutuhkan untuk memonitoring gradient temperatur.

Page 47: Presentasi II

Penentuan nilai temperatur menentukan ketepatan dan hasil data yang diinginkan.

Page 48: Presentasi II

Pada media yang berhubungan dengan Gas terdapat eror yang besar, dari konduksi yang hilang, di temperatur tinggi (>800 C), radiasi yang hilang. Untuk meningkatkan transfer panas pada sensor, gas dihisap sehingga ada jalan kecil menuju sensor sehingga menambah kecepatan dari transfer panas.

Page 49: Presentasi II

Tambahan heating wire (Pt) panas meningkat dengan bebas, thermocouple (PtRh-Pt) tertutup secara electrical, dan jadi kompensasi untuk panas yang hilang. Jika arus yang pemanasan diatur terlalu rendah, maka temperaturnya meningkat jika kecepatan hisapan meningkat.

Page 50: Presentasi II

pengaturan arus yang memanaskan akan dikoreksi ketika temperatur menunjukan nilai konstan di perubahan dari nilai hisapan.

Page 51: Presentasi II

Jika temperatur dari medium gas berubah dengan cepat, error pengukuran dapat terjadi jika thermocouple tidak bisa mengikuti perubahan temperatur dengan cukup cepat. Sehingga dibutuhkan massa yang lebih kecil, menggunakan tiga thermocouple dengan wire yang berbeda (0.1, 0.06, 0.03mm)

Page 52: Presentasi II

Karena itu, dari perbedaan thermal itu membuka aliran gas. Error pengukuran dapat di estimasi dengan perhitungan pada diameter wire nol.

Page 53: Presentasi II
Page 54: Presentasi II
Page 55: Presentasi II
Page 56: Presentasi II
Page 57: Presentasi II

Radial Engine Rotary Engine