Presentasi Agama
-
Upload
indra-west -
Category
Education
-
view
1.042 -
download
7
description
Transcript of Presentasi Agama
![Page 1: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/1.jpg)
KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA KERUKUNAN & KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA
KONDISI- KONDISI ANTAR UMAT BERAGAMA
KELOMPOK 8: DARYO EVELIN TRI HARTIKA KHRISTINA JULIANA SIAHAAN MELISA HARDIANTI M. YASIR MUNAWAROH INDAH PAWESTRI OSIH KURNIASARI RATNA SUNDARI WENNY PUJI FEBRIANA
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWADAYAPENDIDIKAN AGAMA
2013
![Page 2: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/2.jpg)
INDONESIA YANG PLURAL DAN MULTIKULTURAL
Indonesia adalah masyarakat majemuk (plural society) dan masyarakat multikultural (multikultural society)
merupakan masalah yang rawan dan sering memicu ketegangan atau konflik antar kelompok termasuk
masalah agama
ada 4 pilar pokok sebagai nilai-nilai perekat bangsa (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia & Bhineka Tunggal Ika)
Kerukunan dan Keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai tersebut dipegang teguh secara konsekwen oleh
masing-masing warga negara
![Page 3: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/3.jpg)
berarti perihal hidup rukun yaitu hidup dalam suasana baik dan damai, tidak bertengkar, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang berbeda-beda agamanya atau antara umat dalam satu agama
Kerukunan Hidup Umat Beragama
![Page 4: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/4.jpg)
Faktor Pendukung dalam upaya mewujudkan kerukunan hidup beragama
adanya sikap Inklusif, tenggang rasa, saling percaya, menghargai, hormat menghormati dan toleransi antar umat beragama
adanya nilai-nilai luhur budaya yang telah berakar dalam masyarakat seperti gotong royong
tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing adanya konsensus-konsensus nasional mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya
maupun peraturan negara atau pemerintah sehingga tercipta kerjasama di kalangan intern umat beragama, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan Pemerintah
![Page 5: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/5.jpg)
• adanya sikap eksklusif, kurang bersahabat dan fanatisme dangkal
• cara-cara agresif dalam dakwah agama yang ditujukan kepada orang yang telah beragama
• pendirian tempat ibadah tanpa menghiraukan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• pengaburan nilai-nilai ajaran agama antara suatu agama dengan agama lain
• warisan politik penjajah
• munculnya berbagai sekte dan faham keagamaan karena kurangnya memahami ajaran agama dan peraturan pemerintah dalam hal kehidupan beragama
• semakin meningkat kecenderungan umat beragama untuk mengejar jumlah (kuantitas) pemeluk agama dalam menyebarkan agama dari pada mengejar kualitas umat beragama
• semakin bergesernya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong ke arah kehidupan individualistis
Faktor Penghambat dalam upaya mewujudkan kerukunan hidup beragama
![Page 6: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/6.jpg)
diarahkan kepada 4 (empat) strategi yang mendasar yakni: Para pembina formal termasuk aparatur pemerintah dan para pembina
non formal (tokoh agama dan tokoh masyarakat) merupakan komponen penting dalam pembinaan kerukunan antar umat beragama.
Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu ditingkatkan sikap mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta tingkat kedewasaan berfikir agar tidak menjurus ke sikap primordial.
Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat beragama perlu dijabarkan dan disosialisasikan agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian diharapkan tidak terjadi kesalahpahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh masyarakat, akibat adanya kurang informasi atau saling pengertian diantara sesama umat beragama.
Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah antar umat beragama untuk menjembatani kerukunan antar umat beragama.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS DALAM MEMANTAPKAN KERUKUNAN HIDUP UMAT
BERAGAMA
![Page 7: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/7.jpg)
• Memberdayakan institusi keagamaan
• Membimbing umat beragama, melayani dan menyediakan kemudahan beribadah
• Tidak mencampuri urusan akidah dan ibadah sesuatu agama
• Mendorong, memfasilitasi dan mengembangkan terciptanya dialog dan kerjasama antara pimpinan majelis-majelis dan organisasi-organisasi keagamaan
• Melindungi agama dari penyalahgunaan dan penodaan
• Mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama dalam peningkatan pengamalan dan penunaian ajaran agama untuk hidup rukun dalam bingkai Pancasila dan konstitusi dalam tertib hukum bersama
• Mengembangkan wawasan multi kultural bagi segenap lapisan dan unsur masyarakat melalui jalur pendidikan, penyuluhan
• Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia (pemimpin agama dan pemimpin masyarakat lokal) untuk ketahanan dan kerukunan masyarakat bawah
Strategi Pembinaan Kerukunan Umat Beragama
![Page 8: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/8.jpg)
Umat beragama diharapkan dapat memperkuat kerukunan, jika agama dapat
dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar
umat beragama, ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan
bernegara sehingga akan memberikan stabilitas dan kemajuan Negara
Manfaat Kerja Sama Antar Umat Beraga
![Page 9: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/9.jpg)
Hubungan karakteristik individu dengan sikap keberagamaan
Hubungan karakteristik individu dengan tingkat kepercayaan
Pengaruh akses informasi dan status sosial ekonomi terhadap eksklusivitas dan inklusivitas
Pengaruh akses informasi dan status sosial ekonomi terhadap tingkat kepercayaan berdimensi ekspektasi
Pengaruh akses informasi dan status sosial ekonomi terhadap tingkat kepercayaan berdimensi hubungan sosial
Pengaruh akses informasi, status sosial ekonomi, sikap keberagamaan dan tingkat kepercayaan terhadap kerja sama antar umat beragama
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang bersedia atau tidak untuk
melakukan kerjasama
![Page 10: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/10.jpg)
• Tantangan Kondisi Global
• Tantangan Kondisi Nasional, meliputi
a. Pengaruh Faktor Politik
b. Pengaruh Faktor Ekonomi
c. Pengaruh Faktor Pemahaman Keagamaan
d. Pengaruh Faktor Sosial Budaya
e. Pengaruh Faktor Hukum
• Tantangan Kondisi Internal Departemen Agama
KONDISI- KONDISI YANG MEMPENGARUHI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
![Page 11: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/11.jpg)
Perlu disadari bahwa hidup dan kehidupan dunia senantiasa bersifat majemuk, tidak mungkin setiap orang akan memilki pandangan yang sama terhadap suatu masalah termasuk dalam hal beragama. Oleh karena itu rasa perlu adanya saling percaya. Bila rasa saling percaya itu sudah tumbuh pada masing-masing kelompok agama, sangat mudah untuk menciptakan kerja sama antar umat beragama. Maka untuk menumbuhkan rasa saling percaya tersebut perlu dilakukan semacam dialog, seminar, temu karya untuk membicarakan hal-hal yang kemungkinan dapat dikerjasamakan. Disamping itu Kerukunan dan keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai perekat bangsa yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dipegang teguh secara konsekwen oleh masing-masing warga negara. Maka akan tercipta keamanan dan ketertiban antar umat beragama, ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara sehingga akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara.
KESIMPULAN
![Page 12: Presentasi Agama](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082503/55841f62d8b42aa4398b5036/html5/thumbnails/12.jpg)
TERIMA KASIH