PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL...

76
i SKRIPSI TK141581 PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL + EUGENOL DAN 1-PROPANOL + EUGENOL PADA BERBAGAI TEKANAN Oleh : Hapsari Amelia Ekasanti NRP. 02211546000006 Envilia Putri Hermawati NRP. 02211546000007 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA NIP. 1958 06 12 1984 03 1003 Annas Wiguno, ST.,MT NIP. 1989 11 25 2015 04 1001 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Transcript of PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL...

Page 1: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

i

SKRIPSI – TK141581

PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM

BINER ETANOL + EUGENOL DAN 1-PROPANOL +

EUGENOL PADA BERBAGAI TEKANAN

Oleh :

Hapsari Amelia Ekasanti

NRP. 02211546000006

Envilia Putri Hermawati

NRP. 02211546000007

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA

NIP. 1958 06 12 1984 03 1003

Annas Wiguno, ST.,MT

NIP. 1989 11 25 2015 04 1001

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2018

Page 2: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

ii

FINAL PROJECT - TK141581

PREDICTION OF VAPOR-LIQUID EQUILIBRIA FOR

BINARY SYSTEM ETHANOL + EUGENOL AND 1-

PROPANOL + EUGENOL AT VARIOUS PRESSURES

By :

Hapsari Amelia Ekasanti

NRP. 02211546000006

Envilia Putri Hermawati

NRP. 02211546000007

Advisors

Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA

NIP.1958 06 12 1984 03 1003

Annas Wiguno, ST.,MT

NIP. 1989 11 25 2015 04 1001

DEPARTMENT OF CHEMICAL ENGINEERING

FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2018

Page 3: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol
Page 4: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

iv

PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM

BINER ETANOL + EUGENOL DAN 1-PROPANOL +

EUGENOL PADA BERBAGAI TEKANAN

Nama : 1. Hapsari Amelia Ekasanti

(02211546000006)

2. Envilia Putri Hermawati (02211546000007)

Departemen : Teknik Kimia FTI-ITS

Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA.

2. Annas Wiguno, S.T., M.T

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data

kesetimbangan uap-cair etanol(1) + eugenol(2) pada tekanan 600

mmHg dan memprediksi data kesetimbangan uap-cair untuk

sistem biner etanol(1) + eugenol(2) dan 1-propanol(1)

+ eugenol(2) pada berbagai tekanan. Prediksi data kesetimbangan

uap-cair dilakukan pada 3 tekanan berbeda, yaitu pada 300

mmHg, 600 mmHg, dan 760 mmHg. Peralatan eksperimen yang

digunakan pada penelitian ini adalah ebulliometer dan analisa

yang digunakan Gas Chromatography (GC) untuk mendapatkan

komposisi masing-masing komponen pada tiap-tiap fase. Data

eksperimen dibandingkan dengan model prediksi menggunakan

grup konstribusi model UNIFAC, memberikan AAD sebesar

6.8% untuk sistem etanol(1) + eugenol(2) pada tekanan 600

mmHg. Dari hasil prediksi menggunakan model UNIFAC pada

berbagai tekanan didapatkan diagram kurva kesetimbangan T vs

xy untuk mengetahui profil kesetimbangan uap-cair dari sistem

biner etanol-eugenol dan 1-propanol(1) + eugenol(2).

Kata kunci : Etanol, Eugenol, Kesetimbangan Uap-Cair,

Prediksi, 1-Propanol, UNIFAC.

Page 5: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

v

PREDICTION OF VAPOR-LIQUID

EQUILIBRIA FOR BINARY SYSTEM ETHANOL

+ EUGENOL AND 1-PROPANOL + EUGENOL

AT VARIOUS PRESSURES

Name : 1. Hapsari Amelia Ekasanti

(02211546000006)

2. Envilia Putri Hermawati

(02211546000007)

Departement : Chemical Engineering FTI-ITS

Advisors : 1. Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA.

2. Annas Wiguno, S.T., M.T

ABSTRACT

The vapour-liquid equilibrium (VLE) data of binary

ethanol(1) + eugenol(2) was measured at pressure of 600 mmHg

and predict vapor-liquid equilibrium data for binary system

ethanol(1) + eugenol(2) and 1-propanol(1) + eugenol(2) at

various temperature. Predicted data of vapor-liquid equilibrium

was done at 3 different pressures, ie at 300 mmHg, 600 mmHg,

and 760 mmHg. The experimental equipment used in this

research is ebulliometer and analysis used Gas Chromatography

(GC) to obtain the compositions of each component. The

experimental data were compare with predictive UNIFAC group

contribution model as well giving AADs 6.8% for binary system

ethanol + eugenol at pressure of 600 mmHg. From the prediction

results using the UNIFAC model at various pressures we get the

equilibrium diagram of T vs xy equilibrium to determine the

vapor-liquid equilibrium profile of the binary system of

ethanol(1) + eugenol(2) and 1-propanol(1) + eugenol(2).

Keywords: Ethanol, Eugenol, Prediction, 1-Propanol, Vapor-

Liquid Equilibrium, UNIFAC

Page 6: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

skripsi dengan judul, “Prediksi Kesetimbangan Uap - Cair Sistem

Biner Etanol + Eugenol dan 1-Propanol + Eugenol Pada

Berbagai Tekanan”. Dimana laporan skripsi ini merupakan syarat

dalam menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Teknik

Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya.

Kami menyadari dengan keterbatasan yang kami miliki

tentunya laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan

kerendahan hati pada kesempatan ini kami mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Kuswandi, DEA sebagai dosen

pembimbing pertama yang senantiasa memberi bimbingan

dan saran.

2. Bapak Annas Wiguno, ST.,MT sebagai dosen pembimbing

kedua yang senantiasa memberi bimbingan dan saran.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Gede Wibawa, M. Eng selaku Kepala

Laboratorium Thermodinamika Departemen Teknik Kimia

FTI ITS.

4. Bapak Dr. Juwari, S.T., M.Eng., M.T. selaku Kepala

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Institut Teknologi Sepuluh November.

5. Ibu Dr. Lailatul Qadariyah, S.T., M.T. selaku Koordinator

Program Studi S1 Departemen Teknik Kimia

6. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta seluruh karyawan

Departemen Teknik Kimia ITS

7. Orang tua serta saudara-saudara kami atas doa, dukungan

dan bimbingan, perhatian dan kasih sayang yang selalu

tercurah selama ini.

8. Teman-teman dari Laboratorium Termodinamika.

Page 7: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

vii

9. Serta teman-teman Lintas Jalur Genap-2015 atas dukungan

yang diberikan.

Akhir kata, laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, Penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari

setiap pembaca laporan ini. Penulis berharap nantinya laporan ini

dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Surabaya, Januari 2018

Penyusun

Page 8: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

viii

DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................

COVER ..............................................................................

LEMBAR PENGASAHA ..................................................

ABSTRAK .........................................................................

ABSTRACT .......................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................

DAFTAR ISI .....................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................

DAFTAR GAMBAR ........................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................

I.1 Latar Belakang .............................................................

I.2 Perumusan Masalah .....................................................

I.3 Tujuan Penelitian ........................................................

I.4 Manfaat Penelitian .......................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................

II.1 Ektraksi .......................................................................

II.2 Distilasi Vakum ..........................................................

II.3 Etanol ..........................................................................

II.4 Eugenol .......................................................................

II.5 1-Propanol

II.6 Kesetimbangan Uap-Cair (VLE) ................................

II.7 Metode UNIFAC ........................................................

II.8 Tinjauan Penelitian .....................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................

III.1 Peralatan Percobaan ..................................................

III.2 Bahan yang Digunakan ............................................

III.3 Variabel Percobaan ....................................................

III.4 Prosedur Percobaan ...................................................

III.4.1 Percobaan ...............................................................

III.4.2 Analisa ....................................................................

III.5 Algoritma Metodologi Penelitian ..............................

III.5.1 Algoritma Metode Penelitian ..................................

III.5.2 Algoritma Perhitungan Parameter menggunakan

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xi

I-1

I-3

I-3

I-4

II-1

II-1

II-2

II-3

II-4

II-6

II-9

II-14

III-1

III-4

III-4

III-4

III-4

III-4

III-5

III-5

Page 9: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

ix

UNIFAC .............................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................

IV.1 Hasil Eksperimen .......................................................

IV.2 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair Etanol Dan

Eugenol...............................................................................

IV.3 Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner Etanol(1)

+Eugenol(2) Pada P=600 mmhg Hasil Eksperimen dan

Prediksi dengan Model UNIFAC .......................................

IV.4 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-Propanol Dan

Eugenol ........................................................................

BAB V PENUTUP .............................................................

V.1 Kesimpulan ...........................................................

V.2 Saran .....................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................

DAFTAR NOTASI........................................................

APENDIKS ........................................................................

LAMPIRAN (RIWAYAT HIDUP PENULIS) ..................

III-5

IV-1

IV-1

IV-7

IV-8

V-1

V-1

V-1

xii

xiii

A-1

Xv

Page 10: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar Mutu Minyak Cengkeh SNI 06-2387-

2006.........................................................................

Tabel 2.1 Jenis pelarut organik dan sifat ..................................

Tabel 2.2 Properties Etanol .......................................................

Tabel 2.3 Properties Eugenol ...................................................

Tabel 2.4 Properti 1-propanol

Tabel 2.5 Klasifikasi Senyawa Organik

Tabel 2.6 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter ......................

Tabel 2.7 UNIFAC Group-Group Interaction Parameter, amk

Tabel 4.1 Data hasil Eksperimen Kesetimbangan Uap-Cair

Etanol (1)+Eugenol(2) pada P = 600 mmHg ........

Tabel 4.2 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter etanol(1) +

eugenol(2) .........................................................

Tabel 4.3 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem etanol(1)

+ eugenol(2) pada P= 300 mmHg.......................

Tabel 4.4 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem etanol(1)

+ eugenol(2) pada P= 600 mmHg ......................

Tabel 4.5 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem etanol(1)

+ eugenol(2) pada P= 760 mmHg .......................

Tabel 4.6 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter 1-propanol(1)

+ eugenol(2) .......................................................

Tabel 4.7 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem 1-

propanol(1) + eugenol(2) pada P= 300 mmHg ...

Tabel 4.8 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem 1-

propanol(1) + eugenol(2) pada P= 600 mmHg ...

Tabel 4.9 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem 1-

propanol(1) + eugenol(2) pada P= 760 mmHg ...

I-1

II-2

II-3

II-4

II-5

II-11

II-11

II-12

IV-1

IV-2

IV-3

IV-4

IV-5

IV-8

IV-9

IV-10

IV-11

Page 11: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar struktur bangun Etanol

Gambar 2.2 Gambar struktur bangun Eugenol

Gambar 2.3 Struktur bangun 1-propanol

Gambar 3.1 Peralatan Ebulliometer

Gambar 3.2 Ilustrasi pergerakan fluida dalam pompa

cottrel

Gambar 4.1 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem

Biner Etanol (1) + Eugenol (2) Berbagai

Tekanan

Gambar 4.2 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem

Biner Etanol(1) + Eugenol(2) pada P=600

mmHg hasil eksperimen dan prediksi dengan

Model UNIFAC

Gambar 4.3 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem

Biner 1-Propanol(1)+Eugenol(2) Berbagai

Tekanan.

II-3

II-4

II-5

III-2

III-2

IV-6

IV-7

IV-12

Page 12: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Minyak cengkeh berasal dari tanaman cengkeh (Eugenia

aromaticum) baik dari bunga, batang, daun, dan gagang cengkeh.

Cengkeh termasuk suku Myrtaceae yang banyak ditanam di

beberapa negara termasuk Indonesia. Kandungan terbesar

minyak cengkeh adalah eugenol seperti tersaji pada Tabel 1.

Komponen terbanyak kedua setelah eugenol adalah

β-caryophyllene, selain eugenol minyak cengkeh juga

menggandung aseton-eugenol,beberapa senyawa dari kelompok

seskuiterpen serta bahan-bahan yang tidak mudah menguap

seperti tanin, lilin, dan bahan serupa damar (Pratiwi, dkk. 2016).

Tabel 1.1 Standar Mutu Minyak Cengkeh SNI 06-2387-2006

Karakteristik Persyaratan

Warna

Kuning-coklat tua

Bau

Khas minyak cengkeh

Bobot Jenis 20°C/20°C 1,025-1,049

Indeks Bias (nD20)

1,528-1,535

Kelarutan dalam etanol 70% 1:2 jernih

Eugenol total, %,v/v Min. 78

β-caryophyllene %,v/v Maks. 17

Eugenol adalah komponen utama minyak cengkeh

berupa cairan tidak berwarna, beraroma khas dan mempunyai

rasa pedas yang banyak digunakan di industri fragrance dan

flavor karena memiliki aroma yang khas dan dimanfaatkan juga

dalam industri farmasi karena bersifat antiseptik. Sedangkan

pada β-caryophyllene adalah impuritas yang harus di hilangkan

karena menurunkan kadar kemurnian minyak cengkeh. Minyak

cengkeh dengan kadar eugenol 70-96% diperdagangkan dengan

Page 13: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

I-2

harga Rp.40.000,00 per liter sedangkan eugenol yang berkadar

>98% diperdagangkan dengan harga Rp.350.000,00 per liter.

Oleh karena itu, harus ditemukan cara untuk mendapatkan

eugenol dengan kemurnia tinggi dari minyak cengkeh

(Ardyani,2012)

Untuk mendapatkan eugenol dengan kemurnian tinggi

dari minyak cengkeh terdapat 2 cara yang dapat digunakan

untuk destilasi dan ekstraksi permurnian eugenol secara

konvensional umumnya menggunakan destilasi namun bisa juga

menggunakan ekstraksi sebab suhu operasi destilasi yang tinggi

dapat menyebabkan terdegradasi minyaknya.

Kemudian berdasarkan hasil studi literatur, telah banyak

penelitian yang menyajikan data-data kesetimbangan dari minyak

atsiri, antara lain sistem terner limonene + etanol + air (Chafer

dkk, 2004), linalool + etanol + air (Chafer dkk, 2005), β-

caryophyllene + etanol + air (Kuswandi dkk, 2010), dan eugenol

+ etanol + air (Kuswandi dan Naryono E, 2011), eugenol +

isopropanol + air (Ardyani dan Pramudita, 2012), Eugenol + β-

caryophyllene + etanol + air (Rachma, 2013) Eugenol + 1-

propanol + air (Sholeh dan Veronika, 2014).

Pada proses ekstraksi, pemilihan pelarut alkohol bersifat

selektif yaitu dapat melarutkan eugenol (Chafer dkk, 2005).

Setelah proses ekstraksi minyak cengkeh menggunakan pelarut

alkohol (etanol dan 1-propanol) selanjutnya dilakukan pemurnian

eugenol dalam alkohol melalui metode distilasi. Pada distilasi

eugenol, suhu yang digunakan tidak boleh terlalu tinggi, karena

dapat merusak eugenol yang mengakibatkan minyak yang

dihasilkan akan memiliki aroma yang tidak sedap. Untuk

mengatasi hal ini, digunakan proses distilasi dalam keadaan

vakum agar suhu operasi dapat diturunkan. Keadaan vakum

menyebabkan terjadinya penurunan suhu didih suatu larutan

yang disebabkan oleh turunnya tekanan, sehingga kerusakan

eugenol dapat dihindari (Pratiwi, dkk. 2016).

Untuk melakukan proses distilasi vakum diperlukan data

kesetimbangan uap cair yang mana digunakan untuk merancang

Page 14: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

I-3

kolom destilasi. Dengan adanya data kesetimbangan ini maka

diharapkan dapat menjadi dasar perancangan kolom destilasi

sehingga di kemudian hari Indonesia dapat menciptakan

teknologi berdaya saing tinggi untuk mengolah minyak cengkeh

menjadi senyawa turunannya untuk memenuhi kebutuhan

industri dalam negeri dan serta menjadi decision maker

perdagangan minyak cengkeh internasional bersama sumber daya

alamnya yang melimpah.

Adapun data kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol

+ eugenol dan 1-propanol + eugenol pada tekanan atmosferik dan

vakum yang diperoleh dari eksperimen belum ada data yang

menyediakan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk

menentukan data-data kesetimbangan uap-cair sistem biner pada

tekanan tersebut yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar

dalam perancangan kolom destilasi.

I.2 Rumusan Masalah

Masalah utama pada distilasi sistem biner etanol +

eugenol dan 1-propanol + eugenol adalah belum adanya data

kesetimbangan uap-cair untuk sistem biner etanol + eugenol dan

1-propanol + eugenol pada suhu tertentu dan tekanan tertentu.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan data kesetimbangan uap-cair sistem biner

etanol + eugenol pada tekanan 600 mmHg.

2. Membandingkan hasil prediksi yang diperoleh dari

metode UNIFAC dengan hasil eksperimen

kesetimbangan uap cair etanol + eugenol pada tekanan

600 mmHg.

3. Memprediksi data kesetimbangan uap-cair sistem biner

etanol + eugenol dan 1-propanol + eugenol pada

berbagai tekanan.

Page 15: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

I-4

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

mendapatkan data kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol-

eugenol dan 1-propanol-eugenol yang dapat dijadikan sebagai

acuan pada perancangan kolom destilasi minyak atsiri pada dunia

industri.

Page 16: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Ekstraksi

Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan komponen

senyawa yang diinginkan dari suatu bahan dengan cara

pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang

merupakan sumber komponennya (Ahmad, 2006).

Secara umum metode ekstraksi dibagi dua macam yaitu

ekstraksi tunggal dan ekstraksi bertingkat. Ekstraksi tunggal

adalah melarutkan bahan yang akan diekstrak dengan satu jenis

pelarut. Kelebihan dari metode ini yaitu lebih sederhana dan tidak

memerlukan waktu yang lama, akan tetapi rendemen yang

dihasilkan sangat sedikit. Adapun metode ekstraksi bertingkat

adalah melarutkan bahan atau sampel dengan menggunakan dua

atau lebih pelarut. Kelebihan dari metode ekstraksi bertingkat ini

ialah dapat menghasilkan rendemen dalam jumlah yang besar

dengan senyawa yang berbeda tingkat kepolarannya.

Ekstraksi bertingkat dilakukan secara berturut-turut yang

dimulai dari pelarut non polar berupa kloroform, selanjutnya

pelarut semipolar berupa etil asetat dan dilanjutkan dengan

pelarut polar seperti etanol atau propanol (Sudarmadji dkk.,

2007).

Beberapa jenis pelarut organik dan sifat fisiknya disajikan

pada tabel 2.1.

II.2 Distilasi Vakum

Distilasi adalah suatu proses yang bertujuan memisahkan

suatu campuran liquida yang tercampur dan mudah menguap

menjadi komponen – komponennya. Syarat pemisahan yaitu

komposisi uapnya harus berbeda dengan komposisi liquidnya

pada saat terjadi kesetimbangan (Geankoplis, 1983).

Page 17: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-2

Tabel 2.1 Jenis pelarut organik dan sifat fisiknya

Pelarut Titik

didih

Titik

beku

Konstanta

dielektrik

Indeks

Polaritas

Akuades 100,0 0 80,2 10,2

Methanol 64,0 -98 32,6 5,1

Etanol 78,4 -117 24,3 5,2

Kloroform 61,2 -64 4,8 4,1

Etil asetat 77,1 -84 6,0 4,4

Dietil eter 35,0 -116 4,3 2,8

Aseton 56,0 -95 20,7 5,1

1-propanol 97 -126 13,9 4,0

Proses distilasi dapat dilakukan pada tekanan vakum, atau

yang biasa disebut sebagai distilasi vakum. Distilasi vakum

biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak

stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau

mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih

di atas 150 °C. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa

vakum yang berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem

destilasi ini. Dengan mengunakan tekanan vakum, titik didih

dapat diturunkan dan distilasi dapat berlangsung tanpa

mengakibatkan terjadinya dekomposisi. Titik didih dapat

didefinisikan sebagai suhu pada tekanan tertentu, dimana cairan

akan berubah menjadi uap (Fahmi dkk, 2014).

II.3 Etanol

Etanol atau etil alkohol adalah jenis alkohol primer dengan 2

karbon yang terstruktur dengan rumus molekulnya adalah

C2H5OH. Zat ini adalah cairan yang mudah menguap, mudah

terbakar, merupakan cairan yang tidak berwarna, dan merupakan

alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Etanol paling banyak dibuat melalui fermentasi molase

dengan bantuan kultur bakteri dan terus berkembang proses

pembuatannya karena merupakan jenis alkohol sederhana. Etanol

Page 18: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-3

telah digunakan secara luas sebagai zat pelarut terutama dalam

industri parfum, pewarna, dan obat-obatan. Selain itu, etanol juga

dapat digunakan sebagai salah satu bahan campuran alkohol

untuk proses pembuatan biodiesel karena memiliki potensi

biofuel yang sangat besar (Rahman, 2014).

Gambar 2.1 Rumus Struktur Etanol

Beberapa Properti Etanol dari Perry 1999 disajikan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Properties Etanol

Berat molekul 46.07 g/mol

Rumus molekul C2H5OH

Titik leleh -114oC

Titik didih 78.37 oC

Densitas 789 kg/m3

Tekanan uap 43 mmHg at 20oC

II.4 Eugenol Eugenol merupakan suatu senyawa yang memiliki rumus

molekul C10H12O2. Senyawa ini memiliki beberapa gugus

fungsional yaitu alil (-CH2-CH=CH2), fenol (-OH), dan metoksi (-

OCH3). Senyawa ini berbentuk cairan berwarna bening hingga

kuning pucat, dengan aroma menyegarkan dan pedas seperti

bunga cengkeh kering.

Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang

terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum),

dengan kandungan dapat mencapai 70-96%, minyak cengkeh juga

mengandung komponen lain seperti eugenol asetat dan β-

Page 19: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-4

caryophyllene. Senyawa ini dipakai dalam berbagai industri,

seperti industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman,

rokok, pestisida nabati, perikanan, pertambangan, kemasan aktif

dan industri kimia lainnya (Towaha, 2012).

Gambar 2.2 Struktur bangun Eugenol

Beberapa properti eugenol dari NIST 2017 disajikan pada tabel

2.3.

Tabel 2.3 Properties Eugenol

Berat molekul 164,204 g/mole

Rumus molekul C10H12O2

Titik leleh -9.2 °C

Titik didih 253,89 °C at 760 mmHg

Densitas 1,0652 gm/cm3 at 20 °C

Tekanan uap 0,0221 mmHg at 25 oC

II.5 1-Propanol

1-Propanol adalah alkohol primer dengan formula

CH3CH2CH2OH yang dikenal juga sebagai 1-propil alkohol, n-

propil alkohol, n-propanol, atau hanya propanol. Cairan ini tak

berwarna dan memiliki aroma khas serta terlarut secara sempurna

dalam air. 1-propanol bersifat volatil dan mudah terbakar.

Page 20: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-5

Gambar 2.3 Struktur bangun 1-propanol

Tabel 2.4 Properti 1-propanol

Berat molekul 60.10 g/mole

Rumus molekul CH3CH2CH2OH

Titik leleh -126

Titik didih 97oC

Densitas 0,803 kg/L

Spesific gravity 0,79 (20oC)

Flash point 22oC

Explosion limit 13,7%

Autoignition temperature 371oC

Senyawa ini terbentuk secara alami dalam jumlah kecil

selama proses fermentasi dan digunakan sebagai pelarut dalam

industri farmasi terutama resin dan ester selulosa. Umumnya 1-

propanol dapat diproduksi dari 2 jenis reaksi. Reaksi pertama

ialah reaksi hidrolisa propanol. Reaksi kedua merupakan reaksi

antara karbon monoksida dengan hidrogen dengan katalis logam.

1-propanol juga berbahaya bagi tubuh manusia. Dalam beragam

kondisi kontaminasi pada umumnya, propanol secara cepat

terkonversi menjadi acetone ketika masuk ke dalam tubuh,

dimana acetone secara alami terbentuk dalam setiap organ dan

jaringan tubuh manusia sebagai hasil dari proses metabolisme.

Studi toksikologi menunjukan bahwa propanol menimbulkan

low level hazard dan tidak menyebabkan efek yang berbahaya

bagi lingkungan. Kontaminasi propanol dapat menyebabkan

iritasi mata, hidung, dan tenggorokan serta dapat menghasilkan

depresi sistem saraf utama. Namun, efeknya cukup ringan dan

cepat hilang apabila tertelan dalam jumlah kecil, propanol tidak

Page 21: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-6

menyebabkan cedera yang serius, namun apabila dalam jumlah

besar dapat menyebabkan paralisa pernapasan, koma, hingga

kematian (Science lab, 2018).

II.6. Kesetimbangan Uap-Cair (VLE)

Apabila sebuah campuran zat cair pada suhu dan tekanan

tertentu berada dalam kesetimbangan dengan campuran uap pada

suhu dan tekanan yang sama, maka sistem tersebut tidak

mengalami perubahan pada skala makroskopis. Pada saat

setimbang, potensial kimia masing-masing komponen pada setiap

fase memiliki nilai yang sama, dan energi bebas Gibbs total

mencapai nilai minimum.

Potensial kimia setiap komponen dapat dinyatakan sebagai

fugasitas (f), dimana pada kesetimbangan dapat dirumuskan

sebagai berikut :

(2.1)

Dengan V = untuk fase uap dan L = untuk fase liquid

Untuk fase uap dengan fraksi mol y, hubungan antara fugasitas

dengan suhu, tekanan dan fraksi mol, dan koefisien fugasitas

dapat dinyatakan dengan persamaan:

(2.2)

Fugasitas komponen i dalam fase cair tergantung pada

komposisi fase yang bersangkutan serta koefisien aktivitas

yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

(2.3)

Dengan harga 0

if sama dengan

RT

PPViPf

sat

isat

i

sat

ii exp0 (2.4)

Bentuk eksponensial pada persamaan (2.4) disebut sebagai faktor

Poynting. Untuk tekanan rendah, bentuk exponensial pada

persamaan (2.4) mendekati 1 dan pada tekanan rendah,

i dianggap 1 sehingga:

Page 22: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-7

(2.5)

Dari Persamaan (2.2) dan (2.5) didapatkan persamaan :

ii

sat

ii xPPy

(2.6)

Persamaan (2.6) merupakan syarat kesetimbangan untuk kondisi

tekanan rendah.

Pada keadaan setimbang, PV = P

L dan T

V = T

L dengan

koefisien fugasitas untuk komponen i di larutan :

i

(2.7)

Sedangkan koefisien aktivitas dinyatakan dengan persamaan :

i

(2.8)

Pada Persamaan Gibbs Duhem dinyatakan bahwa di dalam suatu

campuran, koefisien aktivitas tiap komponenya tidak bebas

terhadap yang lain melainkan terhubung melalui Persamaan

Diferensial.

Persamaan Umum Gibbs Duhem :

i

ii

xPxT

MdxdTT

MdP

P

M0

,,

(2.9)

Pada P dan T konstan, maka :

i

ii Mdx 0 (2.10)

Jika ln i adalah properti parsial, maka Persamaan (2.10)

menjadi:

0ln iidx (2.11)

Maka diperoleh hubungan Persamaan Gibbs Duhem untuk sistem

biner sebagai berikut :

PTPTx

xx

x

,2

22

,1

11

lnln

(2.12)

Page 23: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-8

Agar suatu data mudah diolah maka harganya relatif terhadap

suatu keaadaan ideal dengan excess properti yaitu perbedaan

antara harga nyata dan harga idealnya, dimana :

ME = M - M

id (2.13)

nGE = nG

id (2.14)

Penggunaan Persamaan Gibbs Duhem paling baik dilakukan

melalui konsep kelebihan energi Gibbs (excess energi Gibbs),

yaitu energi Gibbs teramatipada suatu campuran yang diatas atau

lebih besar untuk larutan ideal pada suhu, tekanan dan komposisi

yang sama.

Total kelebihan energi Gibbs GE untuk larutan biner,

mengandung n1 mol komponen 1 dan n2 mol komponen 2 di

definisikan dengan :

2211 lnln nnRTGE (2.15)

Pada Persamaan Gibbs Duhem kita dapat menghubungkan

koefisien aktifitas tiap komponen 1 dan 2 dengan GE melalui

diferensiasi :

2,,1

1ln

nPT

E

n

GRT

(2.16)

1,,2

2ln

nPT

E

n

GRT

(2.17)

Persamaan untuk mencari konstanta kesetimbangannya

adalah

1

11

x

yK

2

22

x

yK (2.18)

Dimana

P

PK

i

sat

i

i

ˆ ( i = 1,2,3 …N ) (2.19)

Dengan asumsi gas ideal, maka harga = 1 dan persamaan

menjadi:

Page 24: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-9

P

PK

sat

i

i

(2.20)

(SVNA, 2001)

II.7 Metode UNIFAC

Metode UNIFAC pertama kali dikemukakan oleh

Fredenslund et al (1975). Persamaan tersebut dipisahkan menjadi

dua bagian yaitu bagian kombinasi yang terdiri dari parameter

komponen murni saja untuk menghitung perbedaan bentuk dan

ukuran molekul, serta bagian residual untuk menghitung interaksi

antar molekul.

(2.22)

Bagian kombinasi dapat dihitung menggunakan

persamaan di bawah ini, dimana identik dengan model

UNIQUAC sebagai berikut:

(2.23)

Dimana: (2.24)

z=10 (2.25)

(2.26)

(2.27)

Pada persamaan di atas xi merupakan fraksi mol komponen

i, sedangkan dan merupakan fraksi area dan fraksi volume

secara berturut-turut. Dan untuk komponen murni parameter

dan secara berturut-turut menunjukkan volume molecular dan

luas permukaam molecular van der Waals.

(2.28)

(2.29)

Page 25: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-10

Dimana selalu bilangan bulat yang menunjukkan

jumlah grup type k dalam suatu molekul i. Rk dan Qk lebih

lengkap tersedia dalam Tabel 8.23 pada buku polling.

Metode UNIFAC digunakan untuk mengestimasi activity

coefficients dari suatu komponen yang bergantung pada konsep

bahwa campuran cairan dapat dianggap sebagai larutan dari unit

struktural dari mana molekul terbentuk bukan larutan dari

molekul itu sendiri. Unit-unit struktural disebut subkelompok, dan

beberapa dari mereka yang tercantum dalam tabel 2.5 (Poling,

1987). Nilai dari k digunakan untuk mengidentifikasi setiap sub-

kelompok. Relative volume, Rk, dan relative surface area, Qk,

adalah properti dari subkelompok. Activity coefficients tidak

hanya tergantung pada sifat subkelompok seperti Rk dan Qk, tetapi

juga pada interaksi antara subkelompok. Parameter nilai amk untuk

beberapa pasangan tersebut diberikan pada tabel 2.6 (Poling,

1987). Keuntungan besar dari metode UNIFAC adalah bahwa

jumlah yang relatif kecil dari subkelompok bergabung untuk

membentuk jumlah yang sangat besar molekul (Poling, 1987).

Penggolongan senyawa organik didasarkan pada jenis gugus

fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa. Gugus fungsi akan

menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan

gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang

sama. Klasifikasi senyawa organic dapat dilihat pada table 2.5

(Sulistyani, 2016).

Page 26: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-11

Tabel 2.5 Klasifikasi Senyawa Organik

Gugus fungsi Golongan senyawa organik

C-C ikatantunggal R3-CH2-CR3 alkana(R = H/ alkil)

C=C ikatan rangkap R2C = CR2 alkena

C C ikatan ganda tiga RC CR alkuna

-X ikatan halide (X= F,

Cl, Br, I)

R-X haloalkana

OH gugus hidroksil R-OH alkohol

OR gugus alkoksil R-O-R’ eter

-C=O gugus karbonil R-CO-R’ keton

-COH gugus aldehid R-COH aldehid

-COOH gugus karboksilat R-COOH asamkarboksilat

-COOR’ gugus ester R-COOR’ ester

NH2 gugus amino RNH2 amina

Tabel 2.6 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter

Molekul Grup

Main

(no)

Sec

(no) Vk Rk Qk

Etanol CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 1 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

1-Propanol CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 2 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

Eugenol CH3O 13 24 1 1,145 1,088

AC 3 10 1 0,3652 0,12

ACOH 8 17 1 0,8952 0,68

ACH 3 9 3 0,5313 0,4

ACCH2 4 12 1 1,0396 0,66

CH=CH2 2 5 1 1,3454 1,176

Page 27: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-12

Keterangan :

Vk = Jumlah spesi yang memiliki group sejenis

Rk = Group Volume Parameter

Qk = Group Area Parameter.

Tabel 2.7 UNIFAC Group-Group Interaction Parameter, amk

Main

Group

n = 1 2 3 4 5 6

m = 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

0,0

-35,36

-11,12

-69,70

156,4

16,51

300,0

275,8

26,76

505,7

114,8

329,3

83,36

86,02

0,0

3,446

-113,6

457,0

-12,52

496,1

217,5

42,92

56,30

132,1

110,4

26,51

61,13

38,81

0,0

-146,8

89,60

-50,00

362,3

24,34

140,1

23,39

85,84

18,12

52,13

76,50

74,15

167,0

0,0

25,82

-44,50

377,6

244,2

365,8

106,0

-170,0

428,0

65,69

986,5

524,1

636,1

803,2

0,0

249,1

-229,1

-451,6

164,5

529,0

245,4

139,4

237,7

697,2

787,6

637,4

603,3

-137,1

0,0

289,6

-265,2

108,7

-340,2

249,6

227

238,4

Main

Group

n = 7 8 9 10 11 12 13

m = 1

2

3

4

5

6

7

8

1318

270,6

903,8

5695

353,5

-181,0

0,0

-601,8

1333

526,1

1329

884,9

-259,7

-101,7

324,5

0,0

476,4

182,6

25,77

-52,10

84,00

23,39

-195.4

-356,1

677,0

448,8

347,3

586,8

-203,6

306,4

-116,0

-271,1

232,1

37,85

5,994

5688

101,1

-10,72

72,87

-449,4

507,0

333,5

287,1

197,8

267,8

179,7

NA

NA

251,5

214,5

32,14

213,1

28,06

-128,6

540,5

-162,9

Page 28: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-13

9

10

11

12

13

472,5

480

200,8

NA

-314,7

-133,1

-155,6

-36,72

NA

-178,5

0,0

128,0

372,2

385,4

191,1

-37,36

0,0

185,1

-236,5

-7,838

-213,7

-110,3

0,0

1167

461,3

-190,4

766,0

-241,8

0,0

457,8

-103,6

304,1

-235,7

-234,0

0,0

Untuk bagian residual dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan di bawah ini:

(2.30)

(2.31)

(2.32)

(2.33)

(2.34)

(Poling, 1987)

II.8 Tinjauan Penelitian

Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang pernah

dilakukan diantaranya yaitu:

1. A. F. Cristino (2015) melakukan eksperimen tentang

Kesetimbangan Uap-Cair untuk campuran etanol-1-propanol

pada suhu tinggi dan model dengan SAFT-VR

2. Chafer, et al. (2004) melakukan eksperimen untuk

memprediksi komposisi kesetimbangan cair-cair sistem terner

limonene + etanol + air dan citral + etanol + air pada rentang

temperatur 293.15 K – 323.15 K pada tekanan atmosferik.

3. Chafer, et al. (2005) melakukan eksperimen untuk

memprediksi komposisi kesetimbangan cair-cair sistem terner

linalool + etanol + air pada rentang temperatur 293.15 K –

323.15 K pada tekanan atmosferik.

4. H. Irwan dan Nugroho, N., (2015) melakukan eksperimen

Kesetimbangan cair-cair sisitem quartener eugenol + β-

Page 29: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

II-14

caryophyllene + 1-propanol + Air pada temperature 303.15 ,

313.155 , 323.15 K

5. Juan, Carlos Asensi (2002) melakukan eksperimen Data

Kesetimbangan Uap-Cair pada Isobarik untuk sistem biner 1-

prpanol+1-pentanol dan isobarik Data kesetimbangan Cair-

Cair untuk sistem air+1-prpanol+1-pentanol pada 101,3 kPa

6. Kuswandi, et al. (2009) melakukan eksperimen untuk

memprediksi kesetimbangan cair-cair untuk β-caryophyllene

+ ethanol + air pada rentang temperatur antara 303-323 K.

Parameter kesetimbangan yang digunakan yaitu persamaan

UNIQUAC dan NRTL.

7. Kuswandi and E. Naryono (2011) melakukan eksperimen

untuk kesetimbangan cair-cair sistem Eugenol+Etanol+air

pada temperature 303.15, 313.15 dan 323.15 K.

8. R. Fitriani dan Kuswandi (2013) melakukan eksperimen

untuk kesetimbangan Cair-cair Sistem Quartener Eugenol(1)

+ β –Caryophyllene(2) + Etanol(3) + Air(4) pada Temperatur

303.15; 313.15 and 323.15 K

9. Veronika dan Sholeh (2014) melakukan eksperimen untuk

memprediksikan komposisi kesetimbangan sistem terner

eugenol + 1- propanol + air pada rentang temperatur 303.15,

313.15, dan 323.15 K

Page 30: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Percobaan dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama,

melakukan percobaan untuk memperoleh data T-x,y. Kemudian

data tersebut diolah untuk di prediksi dengan model UNIFAC.

III.1. Peralatan Percobaan

Alat utama yang digunakan untuk memperoleh data

kesetimbangan uap-cair ini adalah ebulliometer seperti yang

ditunjukan pada Gambar 3.1 yang dilengkapi dengan thermokopel

dan manometer raksa.

Peralatan ebulliometer yang digunakan terdiri dari tabung

pencampur yang berfungsi untuk memasukkan umpan, tabung

pemanas, cottrel pump, serta tabung kesetimbangan sebagai

tempat terjadinya proses pemisahan. Untuk mengkondensasikan

fase uapnya digunakan kondensor.

Percobaan penelitian kesetimbangan uap-cair ini diawali

dengan memasukan larutan etanol(1) + eugenol(2) dengan

komposisi tertentu dimasukkan kedalam boiler (B), seperti yang

ditunjukkan dalam Gambar 3.1. Kemudian, menghidupkan pompa

vakum (P) untuk menciptakan kondisi vakum pada tekanan

tertentu. Akan tetapi, untuk variable yang menggunakan tekanan

atmosferik tidak perlu menghidupkan pompa vakum. Sebelum

larutan dipanaskan, kondensor (C) dialiri air pendingin terlebih

dahulu. Setelah sistem siap, larutan dipanaskan dengan heater

hingga mendidih. Pemanasan larutan mengakibatkan uap dan

cairan terdorong naik melalui cottrel pump (CP) menuju tabung

kesetimbangan (K). Gelembung yang terbentuk ketika cairan

mendidih masuk ke dalam cottrel pump. Luas penampang cottrel

pump yang cukup kecil menyebabkan tegangan permukaan fase

cair cukup kuat mempertahankan integrasi gelembung, sehingga

gelembung tersebut tidak pecah sebelum mencapai tabung

kesetimbangan. Bila diamati dari permukaan luar cottrel pump,

gelembung tersebut tampak seperti pada gambar 3.2.

Page 31: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-2

Gambar 3.1 Peralatan Ebulliometer Modifikasi Rogalski dan

Malanowski (1980).

Keterangan :

P : Pompa vakum

V1 : Valve ke Pompa Vakum

V2 : Valve pengatur tekanan

UP : Pipa U (manometer raksa)

S : Tabung Stabilizer

C1, C2 : Kondensor

S : Separator

F : Feed masuk

V : Pengambilan Sampel Uap

L : Pengambilan Sampel Cair

CP : Pompa Kotrel

B : Boiler dilengkapi Pemanas

T : Termokopel

W1 : Air pendingin masuk

W2 : Air pendingin keluar

Page 32: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-3

Gambar 3.2 Ilustrasi pergerakan fluida dalam cottrel pump

Saat campuran uap-cair ini masuk ke tabung kesetimbangan,

sebagian fase cair akan mengalami flash dan berubah menjadi

fase uap. Bagian cairan yang tidak berubah fase, sebagian akan

jatuh menuju lubuk cair (L), yang kemudian akan diambil sebagai

sampel fase cair, dan sisanya kembali menuju boiler. Sedangkan,

fase uap akan melewati tabung kesetimbangan menuju kondensor,

mengembun dan jatuh ke dalam lubuk uap (V). Sebagian kecil

kondensat fase uap akan tertahan dalam lubuk uap, yang

kemudian akan diambil sebagai sampel fase uap, dan sebagian

akan kembali menuju boiler untuk di didihkan kembali. Proses ini

terus berulang, hingga sistem mencapai kondisi kesetimbangan

yang ditandai oleh suhu yang konstan dalam tabung

kesetimbangan. Setelah sistem mencapai kondisi kesetimbangan,

proses dihentikan dengan menaikkan tekanan dan mematikan

pemanas. Sampel fase cair dan uap diambil, kemudian dianalisa

dengan analisa Gas Chromatography (GC) untuk mengetahui

komposisinya.

Fase Liquid

Fase Vapor

Page 33: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-4

III.2. Bahan Yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

1. Etanol dengan kemurnian 99,8% (PT. Smart Lab

Indonesia).

2. Eugenol dengan kemurnian 99,9% (PT. Indesso

Niagatama).

III.3. Variabel Percobaan

Variabel yang digunakan adalah :

1. Komposisi fase cair untuk x1 dan x2.

2. Tekanan yaitu 600 mmHg

III.4. Prosedur Percobaan

III.4.1. Percobaan

1. Menyusun peralatan ebulliometer seperti pada Gambar 3.1

2. Membuat campuran etanol(1) + eugenol(2) untuk berbagai

komposisi (sistem biner).

3. Memasukkan sampel larutan ke dalam tabung umpan (U)

sampai tabung boiler (B) penuh ditandai dengan terendamnya

ujung pipa dalam tabung boiler (B) lalu menjalankan

pemanas pada (B).

4. Mengatur tekanan sistem vakum menggunakan pompa vakum

(P).

5. Mengalirkan air pendingin melalui kondensor (C1 dan C2).

6. Setelah tercapai kesetimbangan yang ditandai dengan

stabilnya suhu (tidak kurang dari 30 menit), suhu tersebut

dicatat.

7. Mengambil sampel untuk fase cair (pada valve L) dan fase

uap (pada valve V).

III.4.2. Analisa

Sampel yang diperoleh selanjutnya dianalisa

menggunakan Gas Chromatography (GC) tipe Shimadzu 2010

dengan detektor TCD menggunakan kolom RTX-5 30 m, 0,32

mm ID, 0,25 µm. Gas helium digunakan sebagai carrier dengan

Page 34: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-5

laju 3 ml/min. Analisa dilakukan menggunakan metode

temperature program yaitu dengan mengatur temperatur oven

mula-mula 343.15 K dengan hold time 5 menit, kemudian

dinaikan sampai 473.15 K dengan kenaikan 40oC/menit, hold

time 8 menit, sementara temperatur detektor dan injektor 603.15

K. Hasil yang didapatkan berupa fraksi area, kemudian

disubstitusikan ke persamaan kalibrasi sehingga didapatkan fraksi

mol masing-masing komponen.

III.5. Algoritma Metodologi Penelitian

III.5.1 Algoritma Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Melakukan eksperimen sesuai prosedur

2. Mengambil sampel fase uap dan fase cair untuk dianalisis

menggunakan alat Gas Chromatography

3. Menghitung data yang diperoleh dari eksperimen

4. Membuat plot diagram T-x-y dari hasil eksperimen

5. Menghitung antara hasil eksperimen dengan prediksi

III.5.2 Algoritma Perhitungan menggunakan UNIFAC

Langkah-langkah perhitungan menggunakan persamaan

UNIFAC adalah sebagai berikut :

1. Memasukan Parameter Antoine untuk sistem biner

etanol(1)+eugenol(2) dan (1-propanol(1)+eugenol(2) x1,

x2 dan P

2. Menghitung T1sat dan T2sat , Ttrial

(

)

(i)

3. Memasukan grup identification main dan secondary

untuk sistem biner etanol(1) + eugenol (2) dan 1-

propanol(1) + eugenol(2) baik vk,Rk,Qk yang tercantum

di tabel 2.4 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter

4. Menghitung nilai ri,qi, i, i, li

Page 35: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-6

∑ ( ) (ii)

∑ ( ) (iii)

∑ ( )

∑ ( )

( ) ( ) (vi)

Z=10 (ditetapkan)

5. Menghitung menurut persamaan berikut

( )

6. Memasukan nilai a dari tabel 2.5 UNIFAC-VLE

Interaction Parameters, amk, dalam kelvin

7. Menghitung nilai

( ) ( )

8. Menghitung Xi, , untuk masing masing komponen

murni dan campuran

( )

∑ ( )

( )

∑ ∑ ( )

( )

( )

[ (∑

) ∑ ∑

] ( )

Menghitung

( ) ( ( ))

( )

10. Menghitung dengan persamaan :

( )

Page 36: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

III-7

11. Menghitung Pisat

dengan persamaan :

log (Pisat

) = A − (B / (T + C)) ( ) 12. Menghitung nilai dihitung menggunakan rumus

berikut:

( )

13. Menghitung nilai Pisat dengan persamaan:

( )

14. Menghitung nilai Tbaru menggunakan persamaan

Antoine sebagai berikut:

( )

15. Dilakukan iterasi dengan menggunakan nilai T baru

digunakan sebagai T trial untuk menghitung nilai i dan

j serta baru pada langkah 2. Iterasi dihentikan saat

T trial nilainya sama atau mendekati dengan T baru.

16. Menghitung yi menggunakan persamaan:

( )

Page 37: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Eksperimen

Dari hasil analisa percobaan, didapatkan data komposisi

kesetimbangan sistem etanol(1) + eugenol(2) yang dapat dilihat

pada tabel 4.1. Data yang ditampilkan dalam tabel tersebut

merupakan fraksi mol dari tiap komponen.

Tabel 4.1 Data Hasil Eksperimen Kesetimbangan Uap-Cair

etanol(1) + eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1

232,67 0,0000 0,0000

203,00 0,0063 0,0199

106,40 0,3541 0,9264

93,00 0,6302 0,9484

63,10 0,8247 0,9915

57,80 0,9424 0,9737

59,10 0,9831 0,9926

72,44 1,0000 1,0000

Untuk tiap variabel komposisi awal eksperimen (z) akan

didapatkan dua jenis data sampel yaitu data untuk fase uap dan

fase cair yang terdapat pada tabel 4.1. Berdasarkan data

eksperimen diatas dapat dilihat bahwa didapatkan suhu yang

semakin menurun dan komposisi fase uap dan fase cair akan

semakin meningkat.

IV.2 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair Etanol Dan Eugenol

Prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol(1) +

eugenol(2) dilakukan menggunakan model UNIFAC untuk

tekanan 300, 600 dan 760 mmHg. Data hasil prediksi dapat

dilihat pada tabel 4.3-4.5. Data yang ditampilkan dalam tabel

Page 38: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-2

tersebut merupakan fraksi mol dari tiap komponen. Data

komposisi hasil prediksi kemudian ditampilkan dalam diagram

VLE seperti gambar 4.1. Dari gambar dapat diamati perbedaan

antara tiap tekanan.

Tabel 4.2 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter etanol(1) +

eugenol(2)

Molekul Grup

Main

(no)

Sec

(no) Vk Rk Qk

Etanol CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 1 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

Eugenol CH3O 13 24 1 1,145 1,088

AC 3 10 1 0,3652 0,12

ACOH 8 17 1 0,8952 0,68

ACH 3 9 3 0,5313 0,4

ACCH2 4 12 1 1,0396 0,66

CH=CH2 2 5 1 1,3454 1,176

Page 39: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-3

Tabel 4.3 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair sistem etanol(1) +

eugenol(2) pada P= 300 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

206,07 0,0000 0,0000 72,21 0,4500 0,9896

161,79 0,0001 0,0033 70,71 0,4750 0,9909

161,69 0,0002 0,0066 69,27 0,5000 0,9921

159,58 0,0025 0,0788 67,89 0,5250 0,9930

155,28 0,0075 0,2125 66,56 0,5500 0,9939

153,26 0,0100 0,2693 65,27 0,5750 0,9947

149,47 0,0150 0,3667 64,02 0,6000 0,9954

142,75 0,0250 0,5124 62,79 0,6250 0,9960

129,72 0,0500 0,7156 61,58 0,6500 0,9965

120,23 0,0750 0,8138 60,40 0,6750 0,9970

112,92 0,1000 0,8685 59,22 0,7000 0,9975

107,03 0,1250 0,9021 58,06 0,7250 0,9978

102,13 0,1500 0,9244 56,90 0,7500 0,9982

97,95 0,1750 0,9399 55,74 0,7750 0,9985

94,32 0,2000 0,9512 54,57 0,8000 0,9988

91,12 0,2250 0,9597 53,40 0,8250 0,9990

88,25 0,2500 0,9663 52,23 0,8500 0,9992

85,65 0,2750 0,9715 51,06 0,8750 0,9994

83,29 0,3000 0,9757 49,88 0,9000 0,9996

81,11 0,3250 0,9791 48,71 0,9250 0,9997

79,09 0,3500 0,9820 47,56 0,9500 0,9998

77,21 0,3750 0,9844 46,45 0,9750 0,9999

75,45 0,4000 0,9864 56,48 1,0000 1,0000

73,78 0,4250 0,9881

Page 40: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-4

Tabel 4.4 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair etanol(1) +

eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

232,67 0,0000 0,0000 89,98 0,4500 0,9866

183,03 0,0001 0,0027 88,29 0,4750 0,9883

182,95 0,0002 0,0054 86,68 0,5000 0,9898

179,02 0,0050 0,1245 85,12 0,5250 0,9911

177,46 0,0070 0,1684 83,61 0,5500 0,9922

175,21 0,0100 0,2287 82,14 0,5750 0,9932

165,22 0,0250 0,4537 80,71 0,6000 0,9941

152,27 0,0500 0,6615 79,30 0,6250 0,9949

142,48 0,0750 0,7707 77,92 0,6500 0,9956

134,74 0,1000 0,8347 76,54 0,6750 0,9963

128,42 0,1250 0,8754 75,18 0,7000 0,9968

123,11 0,1500 0,9029 73,82 0,7250 0,9973

118,55 0,1750 0,9224 72,45 0,7500 0,9978

114,57 0,2000 0,9368 71,07 0,7750 0,9981

111,03 0,2250 0,9477 69,68 0,8000 0,9985

107,86 0,2500 0,9562 68,26 0,8250 0,9988

104,99 0,2750 0,9629 66,83 0,8500 0,9991

102,36 0,3000 0,9684 65,37 0,8750 0,9993

99,94 0,3250 0,9728 63,89 0,9000 0,9995

97,69 0,3500 0,9766 62,39 0,9250 0,9996

95,59 0,3750 0,9797 60,87 0,9500 0,9998

93,62 0,4000 0,9823 59,35 0,9750 0,9999

91,75 0,4250 0,9846 72,44 1,0000 1,0000

Page 41: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-5

Tabel 4.5 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair pada etanol(1) +

eugenol(2) pada P = 760 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

242,47 0,0000 0,0000 96,54 0,4500 0,9853

190,83 0,0001 0,0025 94,78 0,4750 0,9872

190,75 0,0002 0,0051 93,09 0,5000 0,9888

186,94 0,0050 0,1170 91,46 0,5250 0,9903

185,43 0,0070 0,1586 89,89 0,5500 0,9915

183,23 0,0100 0,2160 88,35 0,5750 0,9926

173,41 0,0250 0,4343 86,85 0,6000 0,9936

160,52 0,0500 0,6422 85,38 0,6250 0,9945

150,64 0,0750 0,7547 83,92 0,6500 0,9953

142,77 0,1000 0,8219 82,48 0,6750 0,9959

136,30 0,1250 0,8651 81,04 0,7000 0,9966

130,85 0,1500 0,8945 79,60 0,7250 0,9971

126,15 0,1750 0,9155 78,16 0,7500 0,9976

122,04 0,2000 0,9310 76,70 0,7750 0,9980

118,39 0,2250 0,9429 75,22 0,8000 0,9984

115,10 0,2500 0,9521 73,71 0,8250 0,9987

112,13 0,2750 0,9595 72,18 0,8500 0,9990

109,40 0,3000 0,9654 70,61 0,8750 0,9992

106,89 0,3250 0,9703 69,02 0,9000 0,9994

104,55 0,3500 0,9744 67,39 0,9250 0,9996

102,37 0,3750 0,9778 65,73 0,9500 0,9998

100,32 0,4000 0,9807 64,07 0,9750 0,9999

98,38 0,4250 0,9832 78,30 1,0000 1,0000

Page 42: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-6

Prediksi metode UNIFAC dipengaruhi oleh grup

identification masing-masing komponen. Etanol memiliki grup

identification yang sama yaitu CH3, CH2 dan OH. Sedangkan

eugenol memiliki CH3O, AC, ACOH, ACH, ACCH2, dan

CH=CH2. Dan menggunakan parameter antoine yang didapat dari

literatur SVNA (2001).

A = 16,6758 ; B = 3674,49 ; C = 226,45 sedangkan untuk

eugenol didapat dari hasil fitting eksperimen Rizal (2017) A =

4,9514 ; B =2390,79; C = -32,7785.

Didapatkan data prediksi kesetimbangan uap-cair sistem

biner etanol(1) + eugenol (2) pada tabel 4.3-4.5 diatas dapat

dilihat bahwa semakin meningkatnya tekanan maka suhu yang

diperoleh akan semakin meningkat.

Gambar 4.1 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner

etanol(1) + eugenol(2) Berbagai Tekanan.

Dari diagram kesetimbangan Uap-cair Sistem Biner

etanol(1) + eugenol(2) pada tekanan 300, 600, dan 760 mmHg

diperoleh hasil yang paling efisien yaitu 300 mmHg dan suhu

yang diperoleh rendah karena pada penggunaan suhu tinggi pada

proses distilasi dapat menyebabkan kerusakan minyak cengkeh

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

-0,5000 0,0000 0,5000 1,0000

T (o

C)

x1,y1

Tx1 760 mmHgTy1 760 mmHgTx1 300 mmHgTy1 300 mmHgTx1 600 mmHg

Page 43: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-7

karena panas yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya reaksi

hidrolisis dengan air.

Hasil prediksi yang dihasilkan oleh model UNIFAC

seperti ini memang tidak dapat merepresentasikan data asli dari

kesetimbangan etanol(1) eugenol(2) tersebut. Namun, biasanya

model UNIFAC memiliki akurasi yang cukup baik sehingga

grafik yang dihasilkan oleh korelasi UNIFAC dapat dijadikan

sebagai acuan ketika akan melakukan pengukuran kesetimbangan

uap-cair etanol(1) + eugenol(2).

IV.3 Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner etanol(1) +

eugenol(2) Pada P=600 mmHg Hasil Eksperimen dan

Prediksi dengan Model UNIFAC

Gambar 4.2 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner

etanol(1) + eugenol(2) pada P=600 mmHg hasil eksperimen dan

prediksi dengan Model UNIFAC

Data eksperimen dibandingkan dengan model prediksi

menggunakan grup konstribusi model UNIFAC, memberikan

AAD sebesar 6.8% untuk sistem etanol + eugenol pada tekanan

600 mmHg , sehingga hasil prediksi model UNIFAC kurang

sesuai dengan hasil eksperimen. Hal ini dikarenakan Model

UNIFAC kurang cocok digunakan untuk memprediksi

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

-0,5000 0,0000 0,5000 1,0000

T (o

C)

x1,y1

Tx1Ty1Tx1 eksperimenTy1 eksperimen

Page 44: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-8

kesetimbangan uap-cair pada sistem etanol(1) + eugenol(2) pada

P=600 mmHg.

IV.4 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-Propanol Dan

Eugenol

Prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner 1-

propanol(1) + eugenol(2) dilakukan menggunakan model

UNIFAC untuk tekanan 300, 600 dan 760 mmHg. Data hasil

prediksi dapat dilihat pada tabel 4.6-4.8. Data yang ditampilkan

dalam tabel tersebut merupakan fraksi mol dari tiap komponen.

Data komposisi hasil prediksi kemudian ditampilkan dalam

diagram VLE seperti gambar 4.2. Dari gambar dapat diamati

perbedaan antara tiap tekanan.

Tabel 4.6 UNIFAC-VLE Subgroup Parameter 1-propanol(1) +

eugenol(2)

Molekul Grup

Main

(no)

Sec

(no) Vk Rk Qk

1-

Propanol CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 2 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

Eugenol CH3O 13 24 1 1,145 1,088

AC 3 10 1 0,3652 0,12

ACOH 8 17 1 0,8952 0,68

ACH 3 9 3 0,5313 0,4

ACCH2 4 12 1 1,0396 0,66

CH=CH2 2 5 1 1,3454 1,176

Page 45: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-9

Tabel 4.7 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-propanol(1) +

eugenol(2) pada P= 300 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

206.07 0.0000 0.0000 89.94 0.4500 0.9614

151.82 0.0001 0.0014 88.48 0.4750 0.9659

151.78 0.0002 0.0029 87.08 0.5000 0.9698

150.02 0.0050 0.0689 85.73 0.5250 0.9733

149.31 0.0070 0.0947 84.44 0.5500 0.9764

148.26 0.0100 0.1314 83.20 0.5750 0.9791

143.36 0.0250 0.2870 82.00 0.6000 0.9816

136.32 0.0500 0.4699 80.85 0.6250 0.9838

130.39 0.0750 0.5922 79.73 0.6500 0.9858

125.32 0.1000 0.6776 78.65 0.6750 0.9876

120.92 0.1250 0.7395 77.61 0.7000 0.9892

117.05 0.1500 0.7858 76.61 0.7250 0.9892

113.60 0.1750 0.8213 75.64 0.7500 0.9919

110.50 0.2000 0.8491 74.72 0.7750 0.9931

107.69 0.2250 0.8714 73.85 0.8000 0.9942

105.11 0.2500 0.8895 73.04 0.8250 0.9952

102.75 0.2750 0.9044 72.28 0.8500 0.9960

100.55 0.3000 0.9169 71.60 0.8750 0.9968

98.51 0.3250 0.9274 71.00 0.9000 0.9975

96.59 0.3500 0.9363 70.51 0.9250 0.9982

94.79 0.3750 0.9440 70.14 0.9500 0.9988

93.09 0.4000 0.9506 69.93 0.9750 0.9994

91.48 0.4250 0.9564 74.62 1.0000 1.0000

Page 46: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-10

Tabel 4.8 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-propanol(1) +

eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

232.67 0.0000 0.0000 108.25 0.4500 0.9542

172.24 0.0001 0.0012 106.61 0.4750 0.9596

172.21 0.0002 0.0024 105.04 0.5000 0.9643

170.57 0.0050 0.0589 103.53 0.5250 0.9684

169.91 0.0070 0.0811 102.07 0.5500 0.9722

168.92 0.0100 0.1131 100.66 0.5750 0.9755

164.28 0.0250 0.2523 99.30 0.6000 0.9784

157.43 0.0500 0.4246 97.97 0.6250 0.9811

151.52 0.0750 0.5462 96.69 0.6500 0.9835

146.10 0.1000 0.6300 95.44 0.6750 0.9856

141.80 0.1250 0.7008 94.23 0.7000 0.9875

137.74 0.1500 0.7515 93.05 0.7250 0.9875

134.08 0.1750 0.7911 91.91 0.7500 0.9908

130.77 0.2000 0.8227 90.80 0.7750 0.9922

127.74 0.2250 0.8482 89.74 0.8000 0.9934

124.96 0.2500 0.8692 88.72 0.8250 0.9945

122.38 0.2750 0.8866 87.76 0.8500 0.9956

119.98 0.3000 0.9012 86.85 0.8750 0.9965

117.74 0.3250 0.9136 86.02 0.9000 0.9973

115.63 0.3500 0.9242 85.28 0.9250 0.9981

113.64 0.3750 0.9334 84.65 0.9500 0.9987

111.75 0.4000 0.9413 84.16 0.9750 0.9994

109.96 0.4250 0.9482 91.14 1.0000 1.0000

Page 47: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-11

Tabel 4.9 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-propanol(1) +

eugenol(2) pada P = 760 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

242.47 0.0000 0.0000 115.02 0.4500 0.9514

180.79 0.0001 0.0012 113.32 0.4750 0.9571

179.71 0.0002 0.0023 111.68 0.5000 0.9621

178.11 0.0050 0.0557 110.10 0.5250 0.9666

177.46 0.0070 0.0769 108.58 0.5500 0.9705

176.50 0.0100 0.1074 107.11 0.5750 0.9740

171.94 0.0250 0.2411 105.68 0.6000 0.9772

165.17 0.0500 0.4093 104.29 0.6250 0.9800

159.27 0.0750 0.5302 102.95 0.6500 0.9825

154.08 0.1000 0.6193 101.63 0.6750 0.9848

149.48 0.1250 0.6868 100.35 0.7000 0.9868

145.36 0.1500 0.7388 99.11 0.7250 0.9887

141.64 0.1750 0.7799 97.90 0.7500 0.9903

138.25 0.2000 0.8127 96.72 0.7750 0.9918

135.15 0.2250 0.8395 95.59 0.8000 0.9931

132.29 0.2500 0.8615 94.49 0.8250 0.9943

129.64 0.2750 0.8798 93.45 0.8500 0.9954

127.16 0.3000 0.8952 92.46 0.8750 0.9963

124.85 0.3250 0.9084 91.54 0.9000 0.9972

122.67 0.3500 0.9196 90.71 0.9250 0.9980

120.61 0.3750 0.9293 89.98 0.9500 0.9987

118.65 0.4000 0.9377 89.37 0.9750 0.9994

116.79 0.4250 0.9450 97.23 1.0000 1.0000

Page 48: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

IV-12

Gambar 4.3 Diagram Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner 1-

Propanol(1)+Eugenol(2) Berbagai Tekanan.

Dari diagram kesetimbangan Uap-Cair sistem biner 1-

propanol (1) + eugenol(2) pada tekanan 300, 600, dan 760

mmHg dengan fraksi mol 1-propanol pada fase uap dan liquid

sebagai absis dan T (ᵒC) sebagai ordinat diperoleh hasil yang

paling efisien yaitu tekanan 300 mmHg karena pada tekanan

tersebut suhu yang diperoleh lebih rendah daripada tekanan

lainnya yaitu 600 dan 760 mmHg. Dari diagram didapat bahwa

semakin meningkatnya suhu maka nilai fraksi mol 1-propanol

pada fase uap dan liquid di tekanan yg sama akan menurun.

Prediksi metode UNIFAC dipengaruhi oleh grup

identification masing-masing komponen. 1-propanol dan etanol

memiliki grup identification yang sama yaitu CH3, CH2 dan OH,

akan tetapi 1-propanol memiliki jumlah spesi (vk) yang memiliki

grup sejenis yang sama untuk CH2 yaitu sebesar 2, sedangkan

etanol hanya memiliki 1 karena 1-propanol memiliki atom C

yang lebih panjang dari pada etanol.

Dari data kesetimbangan yang didapat bahwa semakin

panjang atom rantai C maka suhu yang diperoleh pada tekanan

yang sama akan meningkat sehingga hasil yang didapat

menggunakan etanol lebih efisien daripada (1)-propanol.

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

-0,2000 0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000

T (o

C)

x1,y1

Tx1 760 mmHgTy1 760 mmHgTx1 300 mmHgTy1 300 mmHgTx1 600 mmHgTy1 600 mmHg

Page 49: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

V-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Data eksperimen dibandingkan dengan model prediksi

menggunakan grup konstribusi model UNIFAC, memberikan

AAD sebesar 6.8% untuk sistem etanol(1) + eugenol(2) pada

tekanan 600 mmHg , sehingga hasil prediksi model UNIFAC

kurang sesuai dengan hasil eksperimen.

2. Hasil prediksi menggunakan model UNIFAC pada berbagai

tekanan didapatkan diagram kurva kesetimbangan T vs xy

untuk mengetahui profil kesetimbangan uap-cair dari sistem

biner etanol(1) + eugenol(2) dan 1-propanol(1) + eugenol(2).

V.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian ini di waktu yang akan

datang, perlu dilakukan pengukuran dan korelasi data

kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol(1) + eugenol(2) dan

1-propanol(1) + eugenol(2) agar dapat diketahui profil kurva

kesetimbangan yang pasti dari sistem tersebut.

Page 50: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2006. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Melati.

Yogyakarta: Teknik Kimia Universitas Islam Negri

Ardyani, Z.R; Pramudita, N.A. 2012. Kesetimbangan Cair-Cair

Sistem Terner Eugenol + Isoproponal + Air pada rentang

Temperatur 303-323 K. Surabaya : Digilib ITS.

A, F. Cristino. 2015. Kesetimbangan Uap-Cair untuk campuran

etanol-1-propanol pada suhu tinggi dan model dengan

SAFT-VR

Chafer, A.; Munoz, R.; Burguet, M. C.2004. Berna A. The

Influence of The Temperature on The Liquid-Liquid

Equilibria of The Mixture Limonene + Ethanol + H2O.

Fluid Phase Equilib. 224, 251-256.

Chafer, A.; Torre, J.; Munoz, R.;Burguet, M.C. 2005. Liquid

Liquid Equilibria of the Mixture Linalool + Ethanol +

Water at Different Temperatures. Fluid Phase Equalibria.

238, 72-76

Ibrahim, H. R. 2014. Makalah Kimia Organik Isi Minyak Atsiri.

Depok: Teknik Kimia Universitas Indonesia.

Fahmi, D., Susilo, B., dan Nugroho, A.W. 2014. “Pemurnian

Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus L.

Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum”. Jurnal

Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 2 No. 2

(2014) 131-137

Geankoplis, C.J., 2003, Transport Processes and Unit Operations,

4Nd

ed. Tokyo : Prentice-Hall International.

H, Irwan dan Nugroho, N. 2015.Kesetimbangan cair-cair sisitem

quartener eugenol + β-caryophyllene + 1-propanol + Air

pada temperature 303.15 , 313.155 , 323.15 K. Surabaya :

Digilib ITS

Juan, Carlos Asensi. 2002. Data Kesetimbangan Uap-Cair pada

Isobarik untuk sistem biner 1-prpanol+1-pentanol dan

isobarik Data kesetimbangan Cair-Cair untuk sistem

air+1-prpanol+1-pentanol pada 101,3 kPa.

Page 51: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

Kuswandi, K.; Kurnia, A.; Widiadhana, A. 2009. Kesetimbangan

Cair-Cair Sistem β-Caryophillene + Ethanol + Air pada

Rentang Temperatur 303-323 K. Bandung : Prosiding

Seminar Nasional Teknik Kimia.

Kuswandi and E. Naryono. 2011. Liquid-Liquid Equilibria for the

Ternary System Eugenol+Ethanol+Water at

Temperatures 303.15, 313.15 and 323.15 K,

International Review of Chemical Engineering (IReChE),

Vol. 3, No. 6.

Lawless, J. 1995. The Illustrated Encyclopaedia of Essential Oils;

Barnes & Noble Inc: Northampton

National Center for Biotechnology Information. 2005. Beta-

caryophyllene.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/beta-

caryophyllene#section=Top. 2 Agustus 2017.

National Center for Biotechnology Information. 2004. Eugenol.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/eugenol#se

ction=Kovats-Retention-Index. 2 Agustus 2017.

Pratiwi, L., Rachman, M.S., dan Hidayati, N. 2016. “Ekstraksi

Minyak Atsiri dari bunga Cengkeh dengan Pelarut Etanol

dan N-Heksana”. The 3rd

University Research

Coloquium.

R. Fitriani dan Kuswandi. 2013. Kesetimbangan Cair-cair Sistem

Quartener Eugenol(1) + β –Caryophyllene(2) + Etanol(3)

+ Air(4) pada Temperatur 303.15; 313.15 and 323.15 K,

Surabaya: Prosiding Seminar Pascasarjana XIII (SNPs)

Rahman, A.R., dan Kurniawan, A.D. 2014. “Pengukuran

Kesetimbangan Uap-Cair sistem biner etanol + 2-butanol

dan aseton + 2-butanol, serta sistem terner etanol +

aseton + 2-butanol pada tekanan 101.33 kpa”. Surabaya :

Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Renon, H. and Prausnitz, J.M. 1968. Local Composition in

Thermodynamics Excess Functions for Liquid Mixtures,

AIChe Journal Vol. 14

Page 52: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

Rizal, Noer M. S. dan Zamrony, M. Ato’illah. 2017. “Prediksi

Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner Eugenol + B-

Caryophyllene Pada Tekanan Vakum”. Surabaya :

Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Smith, J.M, Van Ness, H.C., and Abbot, M.M.. 2001. Chemical

Engineering Thermodynamics, 6th ed. Singapore:

McGraw-Hill International Edition.

Towaha, J. 2012. “The Benefits of Cloves Eugenol in Various

Industries in Indonesia”. Balai Penelitian Tanaman

Industri dan Penyegar. Perspektif Vol. 11 No. 2 79-90

Veronika, S., Sholeh, M. 2014. Kesetimbangan Cair-Cair Sistem

Terner Eugenol + 1-Propanol + Air pada Rentang

Temperatur 303.15, 313,15, 323,15 K. Surabaya : Tugas

Akhir Jurusan Teknik Kimia.

Wisniak, J. 1994. “The Herington Test for Thermodynamic

Consistency”, Ind.Eng.Chem.Res

Page 53: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

DAFTAR NOTASI

= Parameter aktivitas campuran biner

D = Nilai deviasi

= Fugasitas komponen murni i

= Fugasitas pada keadaan standar

= Fugasitas komponen i dalam larutan

G, g = Energi Gibbs molar

Gio = Energi Gibbs komponen i pada

keadaan standar

Gi = Energi Gibbs parsial komponen i

dalam larutan

GE = Energi Gibbs excess

H = Entalpi

J = Persamaan tak berdimansi yang

didefinisikan Herrington

j = Parameter Persamaan UNIFAC

K = Konstanta kesetimbangan

l = Parameter Persamaan UNIFAC

M = Properti thermodinamika molar atau

spesifik

n = Jumlah mol

P = Tekanan absolut

Pisat

= Tekanan uap jenuh komponen i

q = Luas permukaan molekular pada

persamaan UNIFAC

R = Konstanta gas ideal

r = Volume molecular pada persamaan

UNIFAC

S = Entropi

T = Suhu

Vi = Volum molar komponen i

xi = Fraksi mol komponen fase liquida

pada kesetimbangan

^

_

Page 54: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

iy = Fraksi mol komponen fase uap pada

kesetimbangan

z = Fraksi mol overall komponen

Huruf Greek

= Koefisien aktivitas

ϕ = Koefisien fugasitas

θ = Area fraction

α = Parameter untuk model NRTL

Split Fraction

Δ = Deviasi

τ = Konstanta empiris untuk model NRTL

dan UNIQUAC

Superscript

C = Combinatorial

E = Ekses

id = Larutan ideal

ig = Gas ideal

L = Liquida

S = Saturated

V = Fase uap

R = Residual

0 = Keadaan standar

- = Properti parsial

^ = Properti dalam larutan

Subscript

i, j, k, l, m = Komponen dalam campuran

min = Minimal

max = Maksimal

Page 55: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-1

APENDIKS

1. Rumus bangun dan pembagian group Etanol

Tabel A.1 Group Identification Etanol

Group Identification Vk Rk Qk

Nama Main Secondary

CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 1 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

2. Rumus bangun dan pembagian group 1-Propanol

Tabel A.2 Group Identification 1-Propanol

Group Identification Vk Rk Qk

Nama Main Secondary

CH3 1 1 1 0,9011 0,848

CH2 1 2 2 0,6744 0,54

OH 5 14 1 0,92 1,4

Page 56: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-2

3. Rumus bangun dan pembagian group Eugenol

Tabel A.3 Group Identification Eugenol

Group Identification Vk Rk Qk

Nama Main Secondary

CH3O 13 24 1 1,145 1,088

AC 3 10 1 0,3652 0,12

ACOH 8 17 1 0,8952 0,68

ACH 3 9 3 0,5313 0,4

ACCH2 4 12 1 1,0396 0,66

CH=CH2 2 5 1 1,3454 1,176

Keterangan :

Vk = Jumlah spesi yang memiliki group sejenis

Rk = Group Volume Parameter

Qk = Group Area Parameter

4. UNIFAC Group-Group Interaction Parameter, amk

Main group yang ada pada sistem ini adalah : 13, 8, 4 3, 2, 1,

5. Sehingga dapat dibuat kombinasi amn sebagai berikut :

Page 57: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-3

a(13,3) = 52,13 a(3,8) = 1329 a(8,4) = 244,2

a(3,13) = 32,14 a(8,3) = 25,34 a(4,8) = 884,9

a(13,8) = -178,5 a(3,4) = 167 a(8,2) = 217,5

a(8,13) = -162,9 a(4,3) = -146,8 a(2,8) = 526,1

a(13,4) = 65,69 a(3,2) = 3,446 a(8,1) = 275,8

a(4,13) = 213,1 a(2,3) = 38,81 a(1,8) = 1333

a(13,2) = 26,51 a(3,1) = -11,12 a(8,5) = -451,6

a(2,13) = 214,5 a(1,3) = 61,13 a(5,8) = -259,7

a(13,1) = 83,36 a(3,5) = 636,1

a(1,13) = 251,5 a(5,3) = 89,6

a(13,5) = 237,7

a(5,13) = 28,06

a(4,2) = -113,6 a(2,1) = -35,36 a(1,5) = 986,5

a(2,4) = 74,15 a(1,2) = 86,02 a(5,1) = 156,4

a(4,1) = -69,7 a(2,5) = 524,1

a(1,4) = 76,5 a(5,2) = 457

a(4,5) = 803,2

a(5,4) = 25,82

5. Prediksi Kesetimbangan Uap - Cair menggunakan Model

UNIFAC

Persamaan yang digunakan untuk memprediksi data

kesetimbangan Uap-Cair pada tekanan konstan adalah

sebagai berikut :

(i)

∑ (ii)

∑ (iii)

Page 58: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-4

(

)

* ∑ ∑

∑ +

∑ ∑

(

)

dimana untuk menghitung harga li, qi, dan ri menggunakan

persamaan sebagai berikut :

(xi)

Z=10 (ditetapkan)

∑ (xii)

∑ (xiii)

I. Koefisien Aktivitas Combinatorial

Langkah pertama dalam perhitungan prediksi kesetimbangan uap-

cair menggunakan model UNIFAC adalah menghitung koefisien

aktivitas combinatorial. Dengan menggunakan persamaan (xii),

(xiii), (xi), (iii), (iv) serta menggunakan data vk, Rk, dan Qk dari

poin 1 dan 2 diatas untuk sistem Etanol(1) + Eugenol(2) akan

didapatkan data sebagai berikut :

r1 r2 q1 q2 l1 l2 1 2 1 2

2,49

55

6,38

43

2,7

88

4,9

24

-

2,9

58

1,91

72

0,02

02

0,97

98

0,02

89

0,97

11

Page 59: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-5

Dari data diatas, dapat dicari ln 1C dan ln 2

C menggunakan pers.

(ii) dengan menetapkan x1=0,05 dan tekanan konstan = 300

mmHg didapatkan hasil berikut :

ln 11C = 0,4989

ln 12C = 0,0005

II. Koefisien Aktivitas Residual

Selanjutnya adalah menghitung koefisien aktivitas residual.

Perhitungan dimulai dengan menentukan T trial dan menghitung

(m,n) menggunakan persamaan (x). T trial yang digunakan pada

perhitungan ini adalah 471,74 K. Contoh perhitungannya adalah

sebagai berikut :

(

)

(

)

(

)

Page 60: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-6

Dengan cara yang sama, didapatkan :

= 0,8786 = 0,0369 = 0,5454

= 0,9233 = 0,9390 = 0,1112

= 1,5575 = 0,6607 = 0,5828

= 1,4983 = 1,4396 = 0,2709

= 0,8495 = 0,9915 = 0,5043

= 0,5892 = 0,9082 = 0,0366

= 0,9363 = 1,0280 = 3,0678

= 0,5872 = 0,8592 = 1,9053

= 0,8131 = 0,2062 = 0,5357 = 0,8006 = 0,5543

= 0,9327

= 1,3257 = 1,0917 = 0,0864

= 0,8319 = 0,8077 = 0,6783

= 1,1889 = 0,2723 = 0,8271 = 0,3216 = 0,1362

= 0,9379

Page 61: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-7

Langkah selanjutnya adalah menghitung properti residual untuk

masing-masing komponen murni. Dimisalkan :

Etanol

CH3 = 1'1

CH2 = 1'2

OH = 1'3

1-Propanol

CH3 = 1'1

CH2 = 1'2

OH = 1'3

Eugenol

CH3O = 13

AC = 3'10

ACOH = 8

ACH = 3'9

ACCH2 = 4

CH=CH2 = 2'5

a) Etanol Murni

Senyawa Etanol memiliki 3 gugus grup UNIFAC yang

berbeda-beda, yaitu CH3, CH2, OH. Sehingga akan dicari

{X1’1(1), X1’2(1), X5’(1)} menggunakan persamaan (viii).

Selanjutnya akan dihitung k(1) dan ln k(1) untuk masing-

masing gugus menggunakan persamaan (vi) dan (vii). Contoh

perhitungannya adalah sebagai berikut :

Menghitung Xk(1)

Page 62: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-8

Dengan cara yang sama, didapatkan : X1'1(1) = 0,3333

X1'2(1) = 0,3333

X5(1) = 0,3333

Menghitung k(1)

Dengan cara yang sama, didapatkan :

’1(1) = 0,3042

1’2(1) = 0,1937

5(1) = 0,5022

Menghitung ln k(1)

{

(

)

[ (

)

(

)

(

)]

}

Page 63: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-9

Semua persamaan untuk menghitung ln 1’1(1), ln 1’2(1),

ln 5(1) diturunkan dari persamaan (vi). Hasil perhitungan ln 1’1(1), ln 1’2(1), ln 5(1) adalah sebagai berikut :

ln 1'1(1) = -0,1030

ln 1'2(1) = -0,0656

ln 5(1) = 0,1420

b) Eugenol Murni

Gugus yang dimiliki Eugenol adalah CH3O, AC, ACOH,

ACH, ACCH2, dan CH=CH2. Sehingga akan dihitung

X13(2), X3’10(2), X8(2), X3’9(2), X4(2), dan X2’5(2).

Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama seperti

perhitungan untuk etanol murni. Hasil perhitungannya

adalah sebagai berikut :

Hasil Perhitungan Xk(2)

X3'10(2) = 0,125

X8(2) = 0,125

X3'9(2) = 0,375

X4(2) = 0,125

X2'5(2) = 0,125

Hasil Perhitungan k(2)

3'10(2) = 0,0244 8(2) = 0,1381

3'9(2) = 0,2437 4(2) = 0,1340 2'5(2) = 0,2388

Hasil Perhitungan ln k(2)

ln 3'10(2) = 0,0154 ln 8(2) = 0,3284 ln 3'9(2) = 0,0513 ln 4(2) = 0,1217 ln 2'5(2) = 0,1889

Page 64: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-10

c) Residual Group Activity Coefficient

Pada langkah ini, dihitung kembali Xk, k, dan ln k untuk

tiap grup. Besaran yang dihitung pada langkah ini adalah :

X1'1, X1'2, X5, X13, X3'10, X8, X3'9, X4, X2

1'1, 1'2, 5, 13, 3'10, 8, 3'9, 4, 2

ln 1'1, ln 1'2, ln 5, ln 13, ln 3'10, ln 8, ln

3'9, ln 4, ln 2'5

Hasil Perhitungan Xk

Nilai Xk dihitung berdasarkan persamaan (ix). Hasil

perhitungannya adalah sebagai berikut :

X13 = 0,1226

X3'10 = 0,1226

X8 = 0,1226

X3'9 = 0,3677

X4 = 0,1266

X2 = 0,1226

X1'1 = 0,0065

X1'2 = 0,0065

X5 = 0,0065

Hasil Perhitungan k

Besaran k dihitung menggunakan persamaan (vii) sama

seperti pada perhitungan k(1) dan k(2). Hasil

perhitungannya adalah sebagai berikut :

13 = 0,2146

3'10 = 0,0237

8 = 0,1341

3'9 = 0,2367

4 = 0,1302

2'5 = 0,2319

1'1 = 0,0088

1'2 = 0,0056

1'4 = 0,01

Page 65: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-11

Hasil Perhitungan ln k

Persamaan untuk menghitung ln k untuk masing-masing

grup diturunkan dari persamaan (vi), seperti pada perhitungan

ln k(1) dan ln k(2). Hasil perhitungannya disajikan

dibawah ini :

ln 13 = -0,1147

ln 3'10 = 0,0168

ln 8 = 0,2811

ln 3'9 = 0,0560

ln 4 = 0,1321

ln 2'5 = 0,2320

ln 1'1 = 0,2939

ln 1'2 = 0,1871

ln 5 = 0,3443

Residual Activity Coefficient

ln kR dihitung menggunakan persamaan (v).

ln 1R = -0,0098

ln 2R = 0,8518

III. Activity Coefficient Total

Dengan cara yang sama,

Page 66: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-12

IV. BUBL T Calculation

1) Menghitung P1sat dan P2sat

Parameter Antoine Etanol, Eugenol, 1-Propanol:

Etanol: A = 16,6758; B = 3674,49; C = 226,45

Eugenol: A = 4,9514; B = 2390,79; C = -32,7785

1-Propanol: A = 16.0692; B = 3448.66; C = 204.09

Dengan cara yang sama,

2) Menghitung Alpha dan P1sat baru

186,31

3) T baru

(

)

(

)

Page 67: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-13

4) Delta T

T = T trial - T baru

T = 402,87 – 402,87

T = 0 K

5) Iterasi

Menggunakan program Goal Seek pada Ms. Excel

dengan menetapkan delta T = 0, didapatkan untuk

x1=0,05 suhu T = 402,87 K.

6) Menghitung y1

Dan perhitungan untuk system biner 1-propanol-eugenol sama

seperti diatas.

Page 68: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-14

6. Data Lengkap Hasil Perhitungan dengan Model UNIFAC

Tabel A.4 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair Etanol(1)+

Eugenol(2) pada P= 300mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

206,07 0,0000 0,0000 72,21 0,4500 0,9896

161,79 0,0001 0,0033 70,71 0,4750 0,9909

161,69 0,0002 0,0066 69,27 0,5000 0,9921

159,58 0,0025 0,0788 67,89 0,5250 0,9930

155,28 0,0075 0,2125 66,56 0,5500 0,9939

153,26 0,0100 0,2693 65,27 0,5750 0,9947

149,47 0,0150 0,3667 64,02 0,6000 0,9954

142,75 0,0250 0,5124 62,79 0,6250 0,9960

129,72 0,0500 0,7156 61,58 0,6500 0,9965

120,23 0,0750 0,8138 60,40 0,6750 0,9970

112,92 0,1000 0,8685 59,22 0,7000 0,9975

107,03 0,1250 0,9021 58,06 0,7250 0,9978

102,13 0,1500 0,9244 56,90 0,7500 0,9982

97,95 0,1750 0,9399 55,74 0,7750 0,9985

94,32 0,2000 0,9512 54,57 0,8000 0,9988

91,12 0,2250 0,9597 53,40 0,8250 0,9990

88,25 0,2500 0,9663 52,23 0,8500 0,9992

85,65 0,2750 0,9715 51,06 0,8750 0,9994

83,29 0,3000 0,9757 49,88 0,9000 0,9996

81,11 0,3250 0,9791 48,71 0,9250 0,9997

79,09 0,3500 0,9820 47,56 0,9500 0,9998

77,21 0,3750 0,9844 46,45 0,9750 0,9999

75,45 0,4000 0,9864 56,48 1,0000 1,0000

73,78 0,4250 0,9881

Page 69: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-15

Tabel A.5 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair

Etanol(1)+Eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

232,67 0,0000 0,0000 89,98 0,4500 0,9866

183,03 0,0001 0,0027 88,29 0,4750 0,9883

182,95 0,0002 0,0054 86,68 0,5000 0,9898

179,02 0,0050 0,1245 85,12 0,5250 0,9911

177,46 0,0070 0,1684 83,61 0,5500 0,9922

175,21 0,0100 0,2287 82,14 0,5750 0,9932

165,22 0,0250 0,4537 80,71 0,6000 0,9941

152,27 0,0500 0,6615 79,30 0,6250 0,9949

142,48 0,0750 0,7707 77,92 0,6500 0,9956

134,74 0,1000 0,8347 76,54 0,6750 0,9963

128,42 0,1250 0,8754 75,18 0,7000 0,9968

123,11 0,1500 0,9029 73,82 0,7250 0,9973

118,55 0,1750 0,9224 72,45 0,7500 0,9978

114,57 0,2000 0,9368 71,07 0,7750 0,9981

111,03 0,2250 0,9477 69,68 0,8000 0,9985

107,86 0,2500 0,9562 68,26 0,8250 0,9988

104,99 0,2750 0,9629 66,83 0,8500 0,9991

102,36 0,3000 0,9684 65,37 0,8750 0,9993

99,94 0,3250 0,9728 63,89 0,9000 0,9995

97,69 0,3500 0,9766 62,39 0,9250 0,9996

95,59 0,3750 0,9797 60,87 0,9500 0,9998

93,62 0,4000 0,9823 59,35 0,9750 0,9999

91,75 0,4250 0,9846 72,44 1,0000 1,0000

Page 70: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-16

Tabel A.6 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair

Etanol(1)+Eugenol(2) pada P = 760 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

242,47 0,0000 0,0000 96,54 0,4500 0,9853

190,83 0,0001 0,0025 94,78 0,4750 0,9872

190,75 0,0002 0,0051 93,09 0,5000 0,9888

186,94 0,0050 0,1170 91,46 0,5250 0,9903

185,43 0,0070 0,1586 89,89 0,5500 0,9915

183,23 0,0100 0,2160 88,35 0,5750 0,9926

173,41 0,0250 0,4343 86,85 0,6000 0,9936

160,52 0,0500 0,6422 85,38 0,6250 0,9945

150,64 0,0750 0,7547 83,92 0,6500 0,9953

142,77 0,1000 0,8219 82,48 0,6750 0,9959

136,30 0,1250 0,8651 81,04 0,7000 0,9966

130,85 0,1500 0,8945 79,60 0,7250 0,9971

126,15 0,1750 0,9155 78,16 0,7500 0,9976

122,04 0,2000 0,9310 76,70 0,7750 0,9980

118,39 0,2250 0,9429 75,22 0,8000 0,9984

115,10 0,2500 0,9521 73,71 0,8250 0,9987

112,13 0,2750 0,9595 72,18 0,8500 0,9990

109,40 0,3000 0,9654 70,61 0,8750 0,9992

106,89 0,3250 0,9703 69,02 0,9000 0,9994

104,55 0,3500 0,9744 67,39 0,9250 0,9996

102,37 0,3750 0,9778 65,73 0,9500 0,9998

100,32 0,4000 0,9807 64,07 0,9750 0,9999

98,38 0,4250 0,9832 78,30 1,0000 1,0000

Page 71: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-17

Tabel A.7 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-Propanol(1)

+Eugenol(2) pada P = 300 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

206.07 0.0000 0.0000 89.94 0.4500 0.9614

151.82 0.0001 0.0014 88.48 0.4750 0.9659

151.78 0.0002 0.0029 87.08 0.5000 0.9698

150.02 0.0050 0.0689 85.73 0.5250 0.9733

149.31 0.0070 0.0947 84.44 0.5500 0.9764

148.26 0.0100 0.1314 83.20 0.5750 0.9791

143.36 0.0250 0.2870 82.00 0.6000 0.9816

136.32 0.0500 0.4699 80.85 0.6250 0.9838

130.39 0.0750 0.5922 79.73 0.6500 0.9858

125.32 0.1000 0.6776 78.65 0.6750 0.9876

120.92 0.1250 0.7395 77.61 0.7000 0.9892

117.05 0.1500 0.7858 76.61 0.7250 0.9892

113.60 0.1750 0.8213 75.64 0.7500 0.9919

110.50 0.2000 0.8491 74.72 0.7750 0.9931

107.69 0.2250 0.8714 73.85 0.8000 0.9942

105.11 0.2500 0.8895 73.04 0.8250 0.9952

102.75 0.2750 0.9044 72.28 0.8500 0.9960

100.55 0.3000 0.9169 71.60 0.8750 0.9968

98.51 0.3250 0.9274 71.00 0.9000 0.9975

96.59 0.3500 0.9363 70.51 0.9250 0.9982

94.79 0.3750 0.9440 70.14 0.9500 0.9988

93.09 0.4000 0.9506 69.93 0.9750 0.9994

91.48 0.4250 0.9564 74.62 1.0000 1.0000

Page 72: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-18

Tabel A.8 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-Propanol(1)

+Eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

232.67 0.0000 0.0000 108.25 0.4500 0.9542

172.24 0.0001 0.0012 106.61 0.4750 0.9596

172.21 0.0002 0.0024 105.04 0.5000 0.9643

170.57 0.0050 0.0589 103.53 0.5250 0.9684

169.91 0.0070 0.0811 102.07 0.5500 0.9722

168.92 0.0100 0.1131 100.66 0.5750 0.9755

164.28 0.0250 0.2523 99.30 0.6000 0.9784

157.43 0.0500 0.4246 97.97 0.6250 0.9811

151.52 0.0750 0.5462 96.69 0.6500 0.9835

146.10 0.1000 0.6300 95.44 0.6750 0.9856

141.80 0.1250 0.7008 94.23 0.7000 0.9875

137.74 0.1500 0.7515 93.05 0.7250 0.9875

134.08 0.1750 0.7911 91.91 0.7500 0.9908

130.77 0.2000 0.8227 90.80 0.7750 0.9922

127.74 0.2250 0.8482 89.74 0.8000 0.9934

124.96 0.2500 0.8692 88.72 0.8250 0.9945

122.38 0.2750 0.8866 87.76 0.8500 0.9956

119.98 0.3000 0.9012 86.85 0.8750 0.9965

117.74 0.3250 0.9136 86.02 0.9000 0.9973

115.63 0.3500 0.9242 85.28 0.9250 0.9981

113.64 0.3750 0.9334 84.65 0.9500 0.9987

111.75 0.4000 0.9413 84.16 0.9750 0.9994

109.96 0.4250 0.9482 91.14 1.0000 1.0000

Page 73: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-19

Tabel A.9 Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair 1-Propanol(1)

+Eugenol(2) pada P = 760 mmHg

T (oC) x1 y1 T (

oC) x1 y1

242.47 0.0000 0.0000 115.02 0.4500 0.9514

180.79 0.0001 0.0012 113.32 0.4750 0.9571

179.71 0.0002 0.0023 111.68 0.5000 0.9621

178.11 0.0050 0.0557 110.10 0.5250 0.9666

177.46 0.0070 0.0769 108.58 0.5500 0.9705

176.50 0.0100 0.1074 107.11 0.5750 0.9740

171.94 0.0250 0.2411 105.68 0.6000 0.9772

165.17 0.0500 0.4093 104.29 0.6250 0.9800

159.27 0.0750 0.5302 102.95 0.6500 0.9825

154.08 0.1000 0.6193 101.63 0.6750 0.9848

149.48 0.1250 0.6868 100.35 0.7000 0.9868

145.36 0.1500 0.7388 99.11 0.7250 0.9887

141.64 0.1750 0.7799 97.90 0.7500 0.9903

138.25 0.2000 0.8127 96.72 0.7750 0.9918

135.15 0.2250 0.8395 95.59 0.8000 0.9931

132.29 0.2500 0.8615 94.49 0.8250 0.9943

129.64 0.2750 0.8798 93.45 0.8500 0.9954

127.16 0.3000 0.8952 92.46 0.8750 0.9963

124.85 0.3250 0.9084 91.54 0.9000 0.9972

122.67 0.3500 0.9196 90.71 0.9250 0.9980

120.61 0.3750 0.9293 89.98 0.9500 0.9987

118.65 0.4000 0.9377 89.37 0.9750 0.9994

116.79 0.4250 0.9450 97.23 1.0000 1.0000

Page 74: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-20

7. Rekapitulasi Data Eksperimen Kestimbangan Uap-Cair

Etanol dan Eugenol P=600 mmHg

Tabel A.10 Perhitungan %mol Etanol dan Eugenol pada P=

600 mmHg

Sampel Area Ratio Area

% volume hasil

analisa GC

etanol eugenol etanol eugenol etanol eugenol

L 131,1 245772,7 0,0005 0,9995 0,0118 4,9155

L 9493,1 206026,2 0,0440 0,9560 0,8544 4,1205

L 39850 278205,2 0,1253 0,8747 3,5865 5,5641

L 93686,9 236987,3 0,2833 0,7167 8,4318 4,7397

L 158402,4 32330,6 0,8305 0,1695 14,2562 0,6466

L 142112,8 103333 0,5790 0,4210 12,7901 2,0667

V 472,5 276981,6 0,0017 0,9983 0,0425 5,5396

V 113660,3 107350,7 0,5143 0,4857 10,2294 2,1470

V 184468,4 119343,1 0,6072 0,3928 16,6021 2,3869

V 161179 16432,3 0,9075 0,0925 14,5061 0,3286

V 139909,5 12400,4 0,9186 0,0814 12,5918 0,2480

V 211475,7 67918,9 0,7569 0,2431 19,0328 1,3584

Page 75: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-21

Volume (mL) Massa (gr) % mol T (°C)

etanol eugenol etanol eugenol etanol eugenol

0,0000 0,0049 0,0000 0,0052 0,0063 0,9937 203,00

0,0009 0,0041 0,0007 0,0044 0,3541 0,6459 106,40

0,0036 0,0056 0,0028 0,0059 0,6302 0,3698 93,00

0,0084 0,0047 0,0066 0,0050 0,8247 0,1753 63,10

0,0143 0,0006 0,0112 0,0007 0,9831 0,0169 59,10

0,0128 0,0021 0,0101 0,0022 0,9424 0,0576 57,80

0,0000 0,0055 0,0000 0,0059 0,0199 0,9801 203,00

0,0102 0,0021 0,0080 0,0023 0,9264 0,0736 106,40

0,0166 0,0024 0,0130 0,0025 0,9484 0,0516 93,00

0,0145 0,0003 0,0114 0,0003 0,9915 0,0085 63,10

0,0126 0,0002 0,0099 0,0003 0,9926 0,0074 59,10

0,0190 0,0014 0,0150 0,0014 0,9737 0,0263 57,80

Tabel A.11 Data hasil Eksperimen Kesetimbangan Uap-Cair

Etanol(1) +Eugenol(2) pada P = 600 mmHg

T (oC) x1 y1

232,67 0,0000 0,0000

203,00 0,0063 0,0199

106,40 0,3541 0,9264

93,00 0,6302 0,9484

63,10 0,8247 0,9915

57,80 0,9424 0,9737

59,10 0,9831 0,9926

72,44 1,0000 1,0000

Page 76: PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER ETANOL ...repository.its.ac.id/50127/1/02211546000006... · iv prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol + eugenol dan 1-propanol

A-22

8. Perhitungan % AAD Rumus: ∑ |( ) |

Tabel A.12 Perhitungan % AAD

(oC) x1 y1 (

oC) %AAD

232,67 0 0 232,67 0,00

203,0 0,0063 0,0199 178,01 14,04

106,4 0,3541 0,9264 97,34 9,31

93,0 0,6302 0,9484 79,01 17,71

63,1 0,8247 0,9915 68,28 7,59

57,8 0,9424 0,9737 61,33 5,76

59,1 0,9831 0,9926 58,86 0,41

72,44 1 1 72,44 0,00

%AAD = 6,85