Pre-Planning TAK senam oa.doc
-
Upload
nunung-hidayati -
Category
Documents
-
view
240 -
download
3
Transcript of Pre-Planning TAK senam oa.doc
PRE PLANNINGTAK TERAPI SENAM OSTEOARTRITISDI PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik stase keperawatan gerontik
Dosen Pembimbing : Ns. M. Muin, Sp.Kep.Komoleh:Atun Sadiyati W.
22020115210020
Devy Prihitaningtyas
22020115210028
Dieta Suryaningsih
22020115210026
Erlangga Galih Z. N.
22020115210021
Nunung Hidayati
22020115210025
Nurbaeni Maesaroh
22020115210027
Nur Alifah
22020115210023
Pramudya Yopalika P.
22020115210024
Restiana Rahmawati
22020115210022
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIJURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016I. Pendahuluan1. Latar Belakang
Masa lanjut usia (lansia) merupakan rentang usia terakhir dari perkembangan kehidupan manusia. Proses menua dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Wahyu, 2008). Menurut Tamher S. (2009) penuaan yang terjadi pada lansia menyebabkan perubahan, termasuk perubahan psikologis, seperti timbulnya depresi, gangguan kognitif, stress serta koping. Depresi merupakan sindrom kompleks yang manifestasinya beragam, yang paling sering adalah berupa keluhan vegetatif (insomnia), mengurus, konstipasi, serta dibarengi dengan penurunan kondisi kesehatan, bahkan memikirkan ajal.
Perubahan psikologis yang dialami lansia perlu mendapatkan perhatian. Bila tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kondisi menarik diri dan isolasi diri pada lansia. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah pemberian terapi yaitu Dance Movement Therapy. Dance Movement Therapy (DMT) secara resmi didefinisikan sebagai psikoterapi yang menggunakan gerakan sebagai proses yang lebih lanjut dari emosional, kognitif, integrasi sosial dan fisik individu (American Dance Therapy Association) dalam Goodill (2005). Dance movement therapy bertujuan untuk meningkatkan integrasi dari kognitif, afektif dan pengalaman fisik, meningkatkan kemampuan ekspresif, dan meningkatkan kesadaran diri. Pelaksanaan dance movement therapy pada lansia dapat memberikan manfaat berupa perasaan senang, bahagia, sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia, serta mampu meningkatkan kualitas hidup lansia (Chaiklin, 2009).
Hasil pengakajian di Panti Wreda Harapan Ibu, terdapat 18 dari 37 lansia yang mengalami depresi. Rata-rata lansia mengeluh merasa sedih, kesepian karena ditinggal atau kehilangan orang-orang terdekat, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan panti dan penghuni panti lainnya. Dance movement therapy dipilih sebagai salah satu terapi yang diharapkan mampu mengurangi tingkat depresi lansia.2. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut3. Masalah Keperawatan
a. Risiko kesepianb. Kepedihan kronis
II. Rencana Keperawatan1. Diagnosa keperawatan
a. Risiko kesepian berhubungan dengan kehilangan tempat bersandar
b. Kepedihan kronis berhubungan dengan kehilangan orang terdekat
2. Tujuana. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok dance movement therapy selama 45 menit diharapkan mampu menurunkan tingkat depresi pada lansia.
b. Tujuan KhususSetelah dilakukan intervensi TAK senam osteoartritis selama 60 menit
1) Lansia mengetahui tujuan dan manfaat dance movement therapy
2) Lansia mampu melakukan gerakan dance movement therapy dengan benar
3) Lansia mampu mengungkapkan perasaan senang setelah mengikuti dance movement therapyIII. Rancangan Kegiatan1. TopikDance Movement Therapy2. Metode pelaksanaan
Demonstrasi3. Sasaran dan targetSasaran adalah klien di Panti Wreda Harapan Ibu yang mengalami depresi sebanyak 18 klien.4. Strategi pelaksanaan
Hari
: Kamis, 04 Februari 2016Waktu
: 09.00 10.00Tempat : Ruang Pertemuan Panti Wreda Harapan Ibu5. Media dan alat bantua. Kursib. Microphonec. Speakerd. Kain panjange. Kartu gambar6. Setting tempat
Keterangan
1. Lansia
2. Mahasiswa
7. Susunan acaraWaktu Kegiatan PerawatKegiatan Klien
08.30-09.00Persiapan:
a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Berkumpul ditempat yang sudah ditentukan
09.00-09.10Orientasi :
a. Memberi salam terapeutik
b. Membuka dengan doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan dan manfaat Dance Movement Therapy
2) Lama kegiatan selama 45 menit dan klien wajib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.d. Evaluasi: menanyakan perasaan klien saat ini.a. Menjawab salam Perawatb. Berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masingc. Memperhatikan penjelasan Perawatd. Menjawab pertanyaan Perawat
09.10-/09.50Tahap kerja :
a. Perawat memimpin Dance Movement Therapy
b. Memberikan reinforcement untuk klien.a. Klien mengikuti gerakan senam yang dipimpin oleh perawatb. Menerima reinforcement dari perawat
09.50-10.00Terminasi:a. Evaluasi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Dance Movement Therapy
b. Perawat memberikan reinforcement untuk klienc. Menganjurkan klien untuk mengikuti kegiatan Dance Movement Therapy berikutnyad. Kontrak waktu untuk kegiatan Dance Movement Therapy berikutnya yang akan datang dan pengisian kuesioner DASSa. Menjawab pertanyaan
b. Menerima reinforcement dari perawat
c. Mendengarkan dan menerima anjuran dari perawatd. Menyepakati kontrak selanjutnya.
10.50-10.55Penutup:
Mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan mengucapkan salam.Berdoa dan menjawab salam
8. Pengorganisasiana. Leader: Restiana Rahmawati1) Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok2) Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelornpok
3) Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok
4) Mengatur jalannya terapi aktivitas kelompokb. Fasilitator: Devy Prihitaningtyas, Dieta Suryaningsih, Erlangga GZN, Nur Alifah, Nurbaeni Maesaroh, Pramudya Yopalika1) Membantu mengarahkan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh klien sebagai peserta TAK
2) Mendampingi peserta TAK untuk diskusi
3) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
5) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatanc. Observer: Atun Sadiyati W1) Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir2) Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok3) Mengobservasi perilaku klien.
d. Notulen: Nunung Hidayati1) Menyampaikan hasil TAK9. Kriteria evaluasia. Struktur
1) Menyiapkan pre planning
2) Kontrak waktu dengan klien
3) Perlengkapan dan peralatan sudah siap
b. Proses
1) Klien kooperatif
2) Klien antusias mengikuti TAK
3) Klien dapat mengikuti gerakan yang diajarkan oleh perawatc. Hasil
1) Klien dapat mengikuti TAK dengan antusias 2) Klien menyampaikan perasaan saat melakukan proses TAK3) Klien memberikan harapan setalah melakukan TA
10. Materi
a. Definisi
b. Manfaat c. Gerakan senam osteoarthritisTerlampir11. Daftar pustakaNejati, Parisa, et all. 2015. The effect of exercise therapy on knee osteoarthritis: a randomized clinical trial. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, Volune 29.186. 25 February 2015.Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha. IlmuSuhendriyo. 2014. Pengaruh Senam Rematik Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Lutut Di Karangasem Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 1, Mei 2014, page 1-6Suryabrata, S.2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). p: Alfabeta.Keterangan
: Lansia
: Leader
: Fasilitator
: Observer
2
2
2
2
2
1
1
.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2, .
2, .
2
2, .