Pre-Experimental Design pretest One...
Transcript of Pre-Experimental Design pretest One...
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data
guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan
prosedur penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ekperimen,
adapun pengertian metode ekperimen menurut Sugiono (2012, hlm. 2) dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.Metode penelitian yang diambil
dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pre-Experimental DesignPada
penelitian ini terdapat satu kelompok dan membandingkan hasil pretest dengan hasil
posttest siswa. Hasil perlakuan pada kelompok tersebut akan dibandingkan untuk
melihat adanya pengaruh penggunaanTeams Games Tournament (TGT) terhadap
Motivasi belajar shooting dalam sepak bola.
2. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain model One Group
Pretest and Posttest Desain (Sugiono, 2012, hlm. 110-111) seperti berikut.
Gambar 3.1
One group pretest-posttest design
Keterangan :
O1 = nilai pretest sebelum diberikan perlakuan
O2 = nilai posttest setelah diberikan perlakuan
O1 X O2
27
Desain ini termasuk dalam Pre-Experimental Design, karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena
tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
Pengaruh model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT)
terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran shooting sepak bola = (O1-O2).
Adapun bagan model penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
Populasi
Sampel
Tes awal
Pemberian treatmen
(penggunaan model TGT)
Tes akhir
Pengolahan data
Kesimpulan
28
B. Populasi Dan Sample
1. Populasi Penelitian
Untuk menyusun sampai dengan analisis data sehingga mendapat
gambaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini
diperlukan sumber data. Data tersebut diperoleh dari hasil pengetesan melalui alat
pengumpul data pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi
dan sampel.
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek
yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (dalam Mustafidah,
2014, hlm. 33) menjelaskan sebagai berikut : “populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian”. Dalam penelitian ini populasi yang peneliti ambil adalah siswa SDN
pataruman.
2. Sampel Penelitian
Untuk memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan sampling. Mengenai hal ini, Furchan (dalam Mustafidah, 2014,
hlm. 34) menjelaskan bahwa “sample adalah sebagian dari populasi atau
kelompok kecil yang diamati”.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dengan cara purposive
sample, teknik ini dilakukan apabila populasi terlalu banyak serta adanya
beberapa pertimbangan. Disini peneliti mengambil beberapa siswa untuk
mengikuti program ekstrakulikuler sepak bola di SDN Pataruman diantaranya
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Sampel
No Nama Siswa L/P
1. Sukma jaya mada L
2. Erwin gunawan L
3. Ramdan K L
4. Rieky gunawan rohandi L
5. Agus gumirar L
29
6. Nandar hidayat tuloh L
7. Gilang padilah Muhammad L
8. Farel apriansah L
9. Agung gumilar L
10. Cecep rendi L
11. Kaman suherman L
12. Elsan L
13. Rian L
14. Syarief hidayatulloh L
15. Gustiawan L
16. Syahlevi abdul majid L
17. Hendra purnama L
18. Hendro purnama L
19. Dian permana L
20. Rangga L
21. Anjar ginanjar L
22. Deri sulaeman L
23. Adit yawan s L
24. Kana rukmana L
25. Dian Chandra L
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN Pataruman
Kecamatan Darmaraja. Adapun beberapa alasan peneliti memilih SDN Pataruman
sebagai lokasi penelitian adalah 1) Lokasi sekolah yang strategis dan mudah
dijangkau oleh kendaraan umum, 2) Kepala sekolah dan guru sangat mendukung
diadakannya penelitian metode eksperimen, dan 3) Memiliki lapangan sepak bola.
30
2. Waktu Penelitian
Gambar 3.2
Jadwal Penelitian
N
o
Ke
gia
ta
n
Waktu Pelaksanaan Tahun 2016/2017
Novem
ber
Desem
ber Januari
Februa
ri Maret April Mei
1
.
Pe
ny
us
un
an
pro
po
sal
2
.
Se
mi
nar
pro
po
sal
3
.
Re
vis
i
pro
po
sal
4
.
Pe
mb
uat
an
ins
tru
me
n
5
.
Per
izi
na
n
pe
nel
itia
n
6
.
Uji
co
31
ba
ins
tru
me
n
7
.
Pe
nel
itia
n
8
.
Pe
ny
us
un
an
Sk
rip
si
9
.
Sid
an
g
Sk
rip
si
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya, atau suatu objek
dengan objek lainnya, hatch dan farhadi (Sugiyono, 2012, hlm. 60).
Variabel bebas dan terikat dijadikan dasar untuk mengkonseptualisasikan
permasalahan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini variabelnya adalah:
1. Variabel bebas (independent variabel) atau (x) ialah model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament.
2. Variabel terikat (dependent variabel) atau (y) ialah motivasi siswa dalam
pembelajaran shootingsepakbola. Oleh karena itu, variabel-variabel itu harus
dapat dikendalikan agar tidak keluar dari permasalahan yang akan diteliti.
32
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Format Angket
Dengan menggunakan format angket peneliti secara langsung mengetahui
apa saja yang dirasakan siswa dalam proses latihansepak bola dengan menerapkan
metode kooperative tipe Teams Games Tournament (TGT)atau sebelum
menggunakan metode kooperative tipe Teams Games Tournament (TGT).
2. Format tes shooting
Dengan menggunakan format tes shooting peneliti secara langsung
mengetahui sejauh mana atau bagaimana cara siswa melakukan gerakan
menendang bola dan hasil tendangan sebelum dan sesudah diberlakukan
treatment.
3. Prosedur Penelitian
Penelitianyang telah dirancangini, memiliki prosedur yang terbagi ke
dalam beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut.
a. TahapPersiapan
Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun instrumen
penelitian. Instrumen tersebut sebelumnya dikonsultasikan kepada expert dan bagi
instrumen tes diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Langkah selanjutnya yaitu
mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian, konsultasi dengan guru
penjas di SDN yang bersangkutan untuk menentukan jadwal penelitian dan
pembagian kelompok.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini diawali dengan melakukan pretest terhadap kelas eksperimen.
Setelah itu, pada pertemuan berikutnya dilakukan pembelajaran mengenai materi
perlakuan selama delapan kali pertemuan yang bersangkutan dengan penelitian.
Maka kegiatan terakhir yaitu melaksanakan posttest. Semua kegiatan tersebut
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif.
c. Tahap Pengolahan Data
33
Tahap ini dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang sudah terkumpul
diolah dan dianalisis. Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis, untuk mengetahui
hipotesis yang telah dibuat tersebut diterima atau ditolak. Dengan demikian, hasil
penelitian dapat ditafsirkan dan ditarik kesimpulan.
4. Program Latihan
Dalam model Teams Games Tournament (TGT) sendiri terdapat 5 langkah
tahapan menurut Slavin (2005, hlm. 166-167) yaitu sebagai berikut.
a. Penyajian / demonstrasi gerak
b. Kelompok / Tim
c. Game
d. Pertandingan kompetisi (tournament)
e. Rekognisi tim
Dalam hal ini peneliti sudah menyiapkan 5 latihan shooting untuk disajikan
dalam demonstrasi gerak yaitu sebagai berikut:
1) Passing-shooting
Dalam latihan pertama siswa mempelajari passing dan shooting, pertama
siswa melakukan passing kepada satu orang siswa atau guru yang berada di
samping kanan kemudian lari kedepan setelah guru atau siswamelakukan passing
lalu melakukan shooting ke gawang bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.5
Latihan 1 Passing-Shooting
2) Passing-shooting
34
Dalam latihan kedua siswa masih mempelajari passing dan shooting dengan
gerakan yang berbeda. Pertama siswa melakukan passing kepada guru yang
berada di depan berhadapan kemudian guru tersebut melakukan passing kearah
samping lalu siswa melakukan shooting ke gawang bisa dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 4.6
Latihan 2 Passing-shooting
3) Passing-dribble-shooting
Dalam latihan ketiga siswa mempelajari passing, drible dan shooting.
Pertama siswa melakukan passing kepada guru yang berada di depan kemudian
guru melakukan passing kembali ke siswa lalu setelah mendapatkan bola siswa
menggiring ke samping lalu melakukan shooting bisa dilihat pada gambar berikut:
35
Gambar 4.7
Latihan 3 Passing-Drible-Shooting
4) Drible-passing-shooting
Dalam latihan keempat siswa mempelajari drible, passing dan shooting.
Pertama siswa melakukan drible kedepan kemudian melakukan passing kepada
guru sebelah kiri lalu guru membalikkan lagi bola kemudian siswa melakukan
passing kepada guru yang disebelah kanan setelah dipassing lalu siswa melakukan
shooting bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.8
Latihan 4 Drible-Passing-Shooting
5) Passing-stop ball-shooting
Dalam latihan kelima siswa mempelajari passing, stop ball dan shooting.
Sekarang siswa yang melakukan praktek berada disebelah gawang kemudian
siswa melakukan passing kepada guru pertama setelah melakukan passing siswa
jogging kedepan kemudian menerima passing dari guru pertama dengan
menggunakan stop ball lalu melakukan passing kearah guru kedua setelah
melakukan passing siswa lari melewati belakang guru kedua kemudian menunggu
passing dari guru pertama setelah menerima bola dari guru kedua lalu siswa
melakukan shooting bisa dilihat pada gambar berikut:
36
Gambar 4.9
Latihan 5 Passing-Stop ball-Shooting
Kemudian pada tahap selanjutnya yaitu pembagian kelompok, dalam
pembagian kelompok peneliti membagi kelompok menyesuaikan dengan
kemampuan siswa dibagi sama banyak. Kemudian tahap ketiga yaitu games,
dalam games melakukan kelima gerakan latihan yang diatas sesuai dengan jadwal
latihannya dengan target yaitu gawang yang sudah diberikan sekat-sekat tali
rapiah yang sudah ditentukan skornya. Satu kelompok diberi waktu selama 2
menit untuk melakukan games tersebut dan kelompok yang menang adalah yang
mengumpulkan poin terbanyak. Kemudian tahap keempat adalah tournament,
dalam tournament ini setiap kelompok akan dipertandingkan dengan
menggunakan sistem setengah kompetisi. Dimana nanti pada akhir pertemuan
kelompok yang memimpin klasemen akan diberikan hadiah atau reward yang ada
pada tahap kelima.
F. Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat ukur untuk mengumpulkan
data / informasi seperti yang dikemukakan Arikunto (2012, hlm. 160)
menjelaskan sebagai berikut “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga mudah diolah”.
37
Dalam hal ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
menggunakanangket dan instrument tes keterampilan.
1) Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden. Angket merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau
hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian kali ini indikator yang diambil peneliti
untuk dijadikan sebuah pernyataan diangket yaitu indikator. Menurut Hadjar
dalam buku Mustafidah (2014, hlm 44) menyatakan bahwa angket merupakan
suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan pada
subyek, baik secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi
tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku.
Dalam hal ini jenis skala yang digunakan peneliti adalah skala linkert,
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
a) Jawaban sangat setuju (SS) = 5
b) Jawaban setuju (S) = 4
c) Jawaban ragu-ragu/netral (N) = 3
d) Jawaban tidak setuju (TS) = 2
e) Jawaban sangat tidak setuju (STS) = 1
Perhitungan diatas berlaku untuk pernyataan yang mendukung sikap
positif sedangkan pernyataan yang mendukung sikap negative kebalikan dari
nilai-nilai diatas yaitu (SS) = 1, (S) = 2, (N) = 3, (TS) = 4, (STS) = 5.
2) Instrument tes shooting
Tabel 3.2
Instrumen tes shooting sepak bola
No Nama siswa Sikap
awal
Sikap
Mene
ndan
g
Sikap
akhir
Hasil
sasar
an
Wakt
u
Juml
ah Nilai
38
Indikator
Aspek yang diamati
Sikap awal
a) Badan berdiri menghadap bola dan pandangan terpusat pada bola
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Sukma jaya mada
2 Erwin gunawan
3 Ramdan K
4 Rieky gunawan rohandi
5 Agus gumirar
6 Nandar hidayat tuloh
7 Gilang padilah
Muhammad
8 Farel apriansah
9 Agung gumilar
10 Cecep rendi
11 Kaman suherman
12 Elsan
13 Rian
14 Syarief hidayatulloh
15 Gustiawan
16 Syahlevi abdul majid
17 Hendra purnama
18 Hendro purnama
19 Dian permana
20 Rangga
21 Anjar ginanjar
22 Deri sulaeman
23 Adit yawan s
24 Kana rukmana
25 Dian Chandra
JUMLAH
RATA-RATA
RATA-RATA
39
b) Posisi kaki tumpu berada disamping bola dengan lutut agak ditekuk
c) Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang ditekuk kebawah
Sikap menendang
a) Tarik kaki yang akan digunakan menendang kebelakang
b) Ayunkan kaki yang digunakan menendang bola kedepan kearah bola
c) Perkenaan kaki pada bola tepat ditengah-tengah bola
Sikap akhir
a) Kaki yang digunakan menendang tidak ditekuk atau kembali keposisi
normal
b) Tungkai yang digunakan menendang lututnya kembali diluruskan
bersamaan dengan kaki tumpu
c) Pandangan melihat kearah bola yang ditendang.
Kriteria Penilaian Hasil Sasaran :
Untuk mengetahui nilai yang didapat siswa dalam tes melakukan shooting
peneliti membuat sasaran berupa gawang yang diberi skat-skat menggunakan tali
rapia yang telah ditentukan point atau nilai-nilainya.
Prosedur pelaksanaan tesnya yaitu guru mengetes shooting kepada siswa
satu persatu, siswa diberi tiga kali kesempatan melakukan shooting kearah
gawang yang sudah disediakan itu menjadi nilai siswa tersebut dengan jarak
menembak 10 meter, disini guru mengambil nilai terbaik dari tiga kali kesempatan
tersebut dan dihitung waktunya dari memulai sampai bola melewati sasaran.
gawang yang sudah diberi skat tali rapia tersebut digambarkan seperti berikut :
3 2 3
2 1 2
Gambar 3.3
Instrumen Hasil Sasaran
40
2. Analisis Data
Untuk mengetahui adakah penggunaan model kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) berpengaruh terhadap motivasi belajar shooting sepak bola,
dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS.16.0 for Windows.
a. Uji validitas instrument
Validitas merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian dengan
instrument yang dibuat, instrument sebelum disebarkan atau dipraktikkan akan
dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas. Menurut
Arikunto (dalam Mustafidah, 2014, hlm. 42) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument.
Menurut Nasution (dalam Mustafidah, 2014, hlm. 42) suatu alat ukur dikatakan
valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Meter itu valid
karena memang mengukur jarak demikian pula timbangan valid karena mengukur
berat. Bila timbangan tidak mengukur berat tetapi hal yang lain, maka timbangan
itu tidak valid untuk itu.
Jadi uji validitas adalah uji instrument yang menentukan valid atau tidaknya
suatu instrument untuk melakukan penelitian. Disini peneliti menggunakan uji
validitas kepada instrument angket dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3
Uji Validitas Angket
Nomor
Pernyataan Sig. Validitas Keterangan
1 0,000 Valid Dipilih
2 0,001 Valid Dipilih
3 0,131 Tidak Valid
4 0,000 Valid Dipilih
5 0,140 Tidak Valid
6 0,005 Valid Dipilih
7 0,005 Valid Dipilih
8 0,000 Valid Dipilih
9 0,009 Valid Dipilih
10 0,000 Valid Dipilih
11 0,000 Valid Dipilih
12 0,235 Tidak Valid
13 0,009 Valid Dipilih
14 0,000 Valid Dipilih
15 0,001 Valid Dipilih
41
16 0,000 Valid Dipilih
17 0,000 Valid Dipilih
18 0,002 Valid Dipilih
19 0,298 Tidak Valid
20 0,625 Tidak Valid
21 0,001 Valid Dipilih
22 0,767 Tidak Valid
23 0,000 Valid Dipilih
24 0,000 Valid Dipilih
25 0,003 Valid Dipilih
26 0,000 Valid Dipilih
27 0,058 Tidak Valid
28 0,000 Valid Dipilih
29 0,000 Valid Dipilih
30 0,000 Valid Dipilih
Dari hasil uji validitas pada tabel 3.3 diketahui hasil dari 30 pernyataan yang
dibuat data atau pernyataan yang memiliki nilai valid berjumlah 23 sedangkan
data atau pernyataan yang tidak valid berjumlah 7. Untuk data yang tidak valid
maka data tersebut tidak dipakai.
b. Uji reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas. Menurut Nasution
(dalam Mustafidah, 2014, hlm. 43) suatu alat pengukuran dikatakan reliable bila
alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi
hasil ukuran yang sama. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
42
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.937 .935 30
Berdasarkan perhitungan data menggunakan SPSS, 30 soal pernyataan
dinyatakan mempunyai reliabilitas sangat tinggi dengan Cronbach’s Alpha =
0,937.
Tabel 3.5
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien
Reliabilitas Interpretasi
0,80 ≤ r11< 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60 ≤ r11< 0,80 Reliabilitas tinggi
0,40 ≤ r11< 0,60 Reliabilitas sedang
0,20 ≤ r11< 0,40 Reliabilitas rendah
0,00 ≤ r11< 0,20 Reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)
Sumber: Guilford (dalam Nurcahyanto, 2013, hlm. 9).
c. Uji normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang dilakukan dalam analisis
selanjutnya dalam analisis data. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai
berikut.
H0 = distribusi normal.
H1 = distribusi tidak normal
43
Penghitungan uji normalitas ini dibantu dengan menggunakan SPSS 19.0 for
windows melalui (Shapiro-Wilk). Kriteria pengujian dengan tarap signifikansi
5% (α = 0,05) adalah H0 diterima apabila Sig. ≥ 0,05 dan H0 ditolak apabila
Sig.<0,05.
d. Perbedaan dua rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata pada data dilakukan untuk mengetahui
perbedaan rata-rata kemampuan pukulan overhead lob antara nilai pretest dan
nilai posttest. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.
H0 : µ1 = µ2 (rata-rata nilai pretest dan nilai posttest)
H1 : µ1 ≠ µ2 (rata-rata nilai pretest tidak sama dengan rata-rata nilai posttest)
Adapun penghitungan uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut ini.
1) Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistiknya
menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan program SPSS 19.0 for
windows.
2) Jika data berdistribusi normal dan tapi tidak homogen, maka uji statistiknya
menggunakan uji-t’ dengan menggunakan bantuan program SPSS 19.0 for
windows.
3) Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji statistiknya menggunakan uji
non-parametrik Mann-Whitney (uji-U) dengan menggunakan bantuan
program SPSS 19.0 for windows.
Kriteria pengujiannya adalah H0 ditolak jika sig ≤ 0,05 dan H0 diterima
jika sig > 0,05 karena taraf signifikansnya adalah 5% (α= 0,05).
4) Jika data pretest dari sebaran data yang tidak normal, sementara hasil posttest
menunjukkan data yang normal. Dengan demikian, dilakukan uji non-
parametrik menggunakan uji Wilcoxon (uji-W) dengan bantuan program
SPSS 19.0 for windows. Uji Wilcoxon (uji-W) dipilih, sebab sampel yang
diuji merupakan sampel terikat. Adapun hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut, dengan menggunakan uji satu arah.
: Bahwa penggunaan model kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
tidak memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar shooting sepak bola.
: Bahwa penggunaan model kooperatif Teams Games Tournament (TGT)
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar shooting sepak bola.
Adapun syarat yang menjadi kriteria pengujiannya yaitu H0 diterima jika P-value
(sig-1 tailed) ≥ dan H0 ditolak jika P-value (sig-1 tailed) < dengan taraf
signifikansi (α = 0,05). Pada uji hipotesis ini akan dibandingkan nilai pretest dan
posttest untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model kooperatif
Teams Games Tournament (TGT) terhadap motivasi belajar shooting sepak bola.
44