Pre Eklamsi Berat

20
RESUME KASUS Ny. S DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT DI PONEK RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO Oleh: M Tutus Prasetyo NIM 122310101071

description

jghjkgkhj

Transcript of Pre Eklamsi Berat

RESUME KASUS Ny. S DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT DI PONEK RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

Oleh:M Tutus PrasetyoNIM 122310101071

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2015

Kasus Pre Eklamsi Berat (PEB)Ny. S 32 th dengan usia kehamilan 36 minggu. Kehamilan saat ini merupakan kehamilan yang ke 4, sebelumnya pernah keguguran satu kali dengan keluhan perut kencang-kencang sekitar 6 hari. Selama kehamilan Ny. S melakukan pelayanan ke bidan dan kedukun. Ny. S mengalami keguguran pada riwayat kehamilan pertama. Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data keadaan umum Ny. S baik, kesadaran Ny. S compos mentis dengan hasil pengukuran TTV yaitu TD 160/100 mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu 36, 4 derajat celcius, dan RR 24x/menit. Hasil pemeriksaan palpasi didapatkan Hasil Leopod 1 tinggi fundus uteri 24 cm, leopod 2 didapatkan letak punggung kaki bayi dengan DJJ 164x/menit, leopod 3 yaitu letak kepala dan leopod ke 4 adalah masuk PAP. Teori kasus

A. PENGERTIANPre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Nanda, 2012). Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.

B. ETIOLOGIPenyebab preeklamsi sampai sekarang belum di ketahui secara pasti,tapi pada penderita yang meninggal karenapreeklamsia terdapat perubahan yang khas pada berbagai alat. Tapi kelainan yang menyertai penyakit ini adalah spasmus arteriole, retensi Na dan air dan coogulasi intravaskulaer,berbagai gejala yang menyertaipreeklamsi.1. Vasospasmus menyebabkan :a. Hypertensib. Pada otak (sakit kepala, kejang)c. Pada placenta (solution placentae, kematian janin)d. Pada ginjal (oliguri, insuffisiensi)e. Pada hati (icterus)f. Pada retina (amourose)2. Factor PerdisposisiPreeklamsia. Molahidatidosab. Diabetes melitusc. Kehamilan gandad. Hidrocepaluse. Obesitasf. Umur yang lebih dari 35 tahun

C. PATOFISIOLOGIPada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini menyebabkan prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan iskemia uterus. Keadaan iskemia pada uterus , merangsang pelepasan bahan tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus. Bahan tropoblastik menyebabkan terjadinya endotheliosis menyebabkan pelepasan tromboplastin. Tromboplastin yang dilepaskan mengakibatkan pelepasan tomboksan dan aktivasi atau agregasi trombosit deposisi fibrin.Pelepasan tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme sedangkan aktivasi atau agregasi trombosit deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi intravaskular yang mengakibatkan perfusi darah menurun dan konsumtif koagulapati. Konsumtif koagulapati mengakibatkan trombosit dan faktor pembekuan darah menurun dan menyebabkan gangguan faal hemostasis. Renin uterus yang di keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama angiotensinogen menjadi angiotensi I dan selanjutnya menjadi angiotensin II. Angiotensin II bersama tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme. Vasospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit. Lumen arteriol yang menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah. Tekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi kebutuhab sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi. Selain menyebabkan vasospasme, angiotensin II akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron. Vasospasme bersama dengan koagulasi intravaskular akan menyebabkan gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ.

D. TANDA DAN GEJALA ABORTUS INKOMPLETa. penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali.b. Edema terjadi peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.c. Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit)1) TD>140/90 mmHg atau2) Tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg3) Diastolik>15 mmHg4) tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di curigai sebagai preeklamsid. Proteinuria1) Terdapat protein sebanyak 0,3 g/l dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kuwalitatif+1 /+2.2) Kadar protein > 1 g/l dalam urine yang di keluarkan dengan kateter atau urine porsi tengah, di ambil 2 kali dalam waktu 6 jam.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan Laboratoriuma. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah1) Penurunan hemoglobin 2) Hematokrit meningkat 3) Trombosit menurun b. UrinalisisDitemukan protein dalam urine.c. Pemeriksaan Fungsi hati1) Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )2) LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat3) Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.4) Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45 u/ml )5) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N=