Prasarana Yang Diperlukan Dalam Budidaya Udang Tambak

6
PRASARANA YANG DIPERLUKAN DALAM BUDIDAYA UDANG TAMBAK Posted by SEA DRAGONILMU KELAUTAN, ILMU PERIKANAN21:41 Adapun prasarana yang diperlukan dalam budidaya udang tambak meliputi: 1. Petakan Tambak 1. Sebaiknya dibuat dalam bentuk unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90. 2. Selain itu, juga ada petakan pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi, masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran disebut juga saluran pembagi air. 3. Setiap petakan terdiri dari caren dan pelataran. 2. Pematang/Tanggul 1. Ada dua macam pematang, yaitu pematang utama dan pematang antara. 2. Pematang utama merupakan pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam kemiringannya 1:1. 3. Pematang antara merupakan pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu unit. 4. Ukurannya tergantung keadaan setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa disebut berm. 3. Saluran dan Pintu Air 1. Saluran air harus cukup lebar dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung. 2. Ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air petakan).

description

d

Transcript of Prasarana Yang Diperlukan Dalam Budidaya Udang Tambak

PRASARANA YANG DIPERLUKAN DALAM BUDIDAYA UDANG TAMBAKPosted by SEA DRAGONILMU KELAUTAN,ILMU PERIKANAN21:41Adapun prasarana yang diperlukan dalam budidaya udang tambak meliputi:1. Petakan Tambak1. Sebaiknya dibuat dalam bentuk unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90.2. Selain itu, juga ada petakan pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi, masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran disebut juga saluran pembagi air.3. Setiap petakan terdiri dari caren dan pelataran.2. Pematang/Tanggul2. Ada dua macam pematang, yaitu pematang utama dan pematang antara.2. Pematang utama merupakan pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam kemiringannya 1:1.2. Pematang antara merupakan pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu unit.2. Ukurannya tergantung keadaan setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa disebut berm.1. Saluran dan Pintu Air3. Saluran air harus cukup lebar dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung.3. Ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air petakan).3. Pintu air berfungsi sebagai saluran keluar masuknya air dari dan ke dalam tambak yang termasuk dalam satu unit.3. Lebar mulut pintu utama antara 0,8-1,2 m, tinggi dan panjang disesuaikan dengan tinggi dan lebar pematang. Dasarnya lebih rendah dari dasar saluran keliling,serta sejajar dengan dasar saluran pemasukan air.3. Bahan pembuatannya antara lain: pasangan semen, atau bahan kayu (kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dll)3. Setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup dan di antaranya diisi tanah yang disebut lemahan.3. Pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air dan saringan dalam yang menghadap ke petakan tambak. Saringan terbuat dari kere bambu, dan untuk saringan dalam dilapisi plastik atau ijuk.1. Pelindung:4. Sebagai bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. Pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat digunakan sebagai pelindung.4. Rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. Rumpon berfungsi juga untuk mencegah hanyutnya kelekap atau lumut, sehingga menumpuk pada salah satu sudut karena tiupan angin.1. Pemasangan kincir:5. Kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1,5-2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.5. Kincir dipasang 3-4 unit/ha. Daya kelarutan O2 ke dalam air dengan pemutaran kincir itu mencapai 75-90%.

BUDIDAYA UDANG WINDU RAMAH LINGKUNGAN DENGAN METODE BMPS (BETTER MANAGEMENT PRACTICES) DI ACEHPosted by SEA DRAGONACEH,EKSPOR,ILMU KELAUTAN,ILMU PERIKANAN,Tambak Udang,UDANG WINDU08:27AIDIA MJ

PENULIS ADALAHA MAHASISWA ILMU KELAUTAN UNSYIAH

Selama ini Aceh dikenal sebagai penghasil udangwindu (P. monodon)terbaik diIndonesia. Industri ini sempat menjadi idola di tahun 1990-an namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2000-an diikuti kerusakan lingkungan yang cukup parah. Bencana tsunami yang merusak sebagian wilayah pertambakan di pesisir timur Aceh berdampak sangat besar pada perekonomian masyarakat setempat, terutama petambak skala kecil dan pengusaha hatchery, apalagi diperparah dengan munculnya berbagai penyakit dalam budidaya udang sehingga banyak pengusaha dan petani tambak beralih profesi, hingga tahun 2010 petani tambak khususnya udang di Aceh hanya tinggal nama.Hasil produksi perikanan diIndonesiaterus menurun dari tahun ke tahun, terutama jenis udang-udangan (Crustacea).Udang windu (PanaeusmonodonFAB)merupakan salah satu produk unggulan perikananIndonesiapada umumnya dan Aceh pada khususnya, yang termasuk dalam sektor non migas.Permintaan pasar terhadap udang windu sangat tinggi, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini dikarenakan banyaknya keistimewaan yang dimiliki oleh udang windu dibandingkan dengan produk perikanan lainnya, misalnya ukurannya yang besar dan cita rasa yang enakUdang merupakan jenis ikan konsumsi air payau,badan beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluargaPalaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udangpalaemonid.Udang laut, terutama dari keluargaPenaeidae, yang biasa disebut udangpenaeidoleh para ahli. Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. BagiIndonesiaudang merupakan primadona ekspor non migas. Permintaan konsumen dunia terhadap udang rata-rata naik 11,5% per tahun. Walaupun masih banyak kendala, namun hingga saat ini negara produsen udang yang menjadi pesaing baru ekspor udangIndonesiaterus bermunculanBudidaya udang di tambak ialah kegiatan usaha pemeliharaan atau pembesaran udang di tambak mulai dari ukuran benih (benur) sampai menjadi ukuran yang layak untuki dikonsumsi. Budidaya udang laut sudah sejak seabad yang lalu dipraktekkan di banyak negara di Asia , termasuk juga diindonesia.Budidaya udang Semi intensif dilakukan dengan perpaduan antara teknik Ektensif dengan tradisional, sebagai imbangan dari masukan yang tinggi maka dapat dicapai volume produksi yang sangat tinggi pulaPada tambak semi-intensif pengolahan air cukup baik , ketika ada air pasang naik, sebagian air tambak itu digantikan dengan air baru sehingga kualitas air cukup terjaga dan kehidupan udang sehat. Pemberantasanhamadilakukan pada waktu persiapan tambak sebelum penebaran benur. Seranganhamajuga di cegah dengan melakukan pemasangan sistem saringan pada pintu-pintu airRumusa MasalahUdang Windutelah dibudidayakan sejak akhir tahun 70-an. Masalah utama yang dihadapi budi daya udang windu dewasa ini adalah serangan penyakit yang hingga kini masih sukar diatasi sehingga membuat petani tambak menjadi kawalahan dan pada akhrnya beralih dari budidaya udang windu ke budidaya ikanDitinjau dari segi pencemaran budidaya udang windu menyumbang pencemaran yang sangat tingi seperti penggunaan bahan kimia seperti pestisida untuk membasmi hewan- hewan predator didalam tambak sehingga berefek pada hasil panen dimana udang sudah terkontaminasi oleh racun tersebut dan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia yang dapat memicu penyakit seperti kanker dan penyakit-penyakit berbahaya lainnyaPencemaran lainnya adalah berasal dari Pakan (pellet udang) yang tidak habis di konsumsi oleh udang yang membuat tanah didalam tambak atau lingkungan disekitarnya menjadi tercemar dalam jangka waktu yang lama sehingga akan merubah parameter fisika kimia tanah seperti, tingginya kadar amoniak, nitrat nitrit dan beberapa unsur hara lainnya.Penelitian Profesor Chen dariTaiwanmenunjukkan bahwa lumpur organik yang merupakan campuran dari sisa pakan dan kotoran udang dengan partikel tanah berkontribusi besar pada kegagalan tambak udang intensif diTaiwanpada tahun 1987. Kegagalan budidaya udang diIndonesiayang terjadi sejak tahun 1990-an hingga sekarang erat kaitannya dengan kerusakan lingkungan dan kerusakan lahan tambak akibat intensifikasi yang tidak terkontrol (Widigdo, 2000disitasi olehEfendi 2007)TujuanTujuan dari budidayaUdang winduramah lingkungan dalah melaksanakan suatu budidaya tanpa mencemari atau pun merusak lingkungan dalam masa budidaya tersebut sehingga turut serta dalam menjaga lingkunganMamfaatMamfaat dari usaha budidaya ramah lingkungan ini adalah untuk menghasilkan Udang Windu (produk) dengan kualitas yang baik bebas dari kontaminasi bahan bahan kimia (Racun) sehingga aman untuk dikonsumsi (Healthy Food)BAB IIMETODE PLEKSANAAN

Tempat Usaha Dan WaktuTempat usaha budidaya ramah lingkungan ini direncanakan di Desa Lam Nga Kec Mesjid Raya Aceh besar karena daerah ini sangat mendukung dari berbagai faktor penentu keberhasilan usaha.Waktu pelaksanana kegiatan ini direncanakan pada bulan Oktober 2010 September 2011 ( Tiga kali siklus budidaya)KeunggulanKeunggulan dari produks usaha ini adalah salah satu makanan yang sangat baik untuk kesehatan, bermutu dan berkualitas tinggiSalah satu Primadona Ekspor.Permintaan dipasar local, nasional, dan internasional cukup tinggi.Harga yang tidak fluktuatifMengairahkan kembali usaha udang windu Aceh.