Praktikum Xi Akk

6
PRAKTIKUM XI UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR I. TUJUAN Menetapkan adanya cemaran kapang/khamir dalam sediaan makanan, minuman, kosmetik, dan obat tradisional. II. DASAR TEORI Fungi (jamur) merupakan organisme eukariot yang memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin dan memiliki nukleat yang banyak. Secara umum fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya yaitu, fungi bersifat uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat multiselluler yang biasa disebut kapang (Pelczar, 2005). Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm. (Pelczar,2005). Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang

description

AKK

Transcript of Praktikum Xi Akk

PRAKTIKUM XIUJI ANGKA KAPANG/KHAMIRI. TUJUAN Menetapkan adanya cemaran kapang/khamir dalam sediaan makanan, minuman, kosmetik, dan obat tradisional.II. DASAR TEORIFungi (jamur) merupakan organisme eukariot yang memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin dan memiliki nukleat yang banyak. Secara umum fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya yaitu, fungi bersifat uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat multiselluler yang biasa disebut kapang (Pelczar, 2005).Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10 m. (Pelczar,2005).Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).Angka kapang/khamir menunjukkan adanya cemaran kapang/khamir dalam sediaan yang diperiksa. Setiap sediaan mensyaratkan batas angka kapang/khamir tertentu yang masih dianggap aman. Perhitungan dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni 40-50 buah. Angka kapang/khamir dinyatakan sebagai jumlah koloni kapang/khamir hasil perhitungan dikalikan faktor pengenceran. Hasil pengujian akan dibandingkan dengan standar uji cemaran mikroba SNI 19-2897-1992 (Soediono, 2007).Untuk menentukan jumlah koloni dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah meode hitung cawan. Prinsip metode hitung cawan yaitu jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Sebagai salah satu metode perhitungan metode hitungan cawan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode hitungan cawan adalah sebagai berikut:1. Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus2. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi jasad renik karena koloni yang terbentuk mungkin berasal sari suatu jasad renik yang memiliki penamapakan pertumbuhan spesifik.Sedangkan kekurangan dari metode hitungan cawan yaitu:1. Hasil hitungannya tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karenabeberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang berbeda.3. Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar (Fardiaz, 1992).PDA adalah suatu medium yang mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup, yaitu terdiri dari 20% ekstrak kental dan 2% glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Akan tetapi, karena beberapa bakeri juga menfermentasi karbohidrat dan menggunakannya sebagai sumber energi, maka beberapa bakteri masih mungkin tumbuh pada PDA ( Fardiaz, 1993).

III. ALAT DAN BAHANAlat:Bahan:

Tabung reaksi Cawan petri Gelas ukur Blue tip Mikropipet Neraca analitik Kertas timbang Vortex Erlenmeyer Batang pengaduk Inkubator Sendok sungu Ekstrak kulit manggis Pelarut ASA (Air Suling Agar 0,05%) Medium PDA (Potato Dextrosa Agar) Alkohol 70%

IV. CARA KERJADitimbang 1 gram ekstrak kulit manggis dan ditambahkan 10 mL larutan pengencer (ASA)

Campuran divortex sampai homogen

Dilakukan pengenceran seri sampai 10-4 dan direplikasi (2x pengenceran seri)

Medium PDA dituangkan pada cawan petri yang sudah dilabeli dan didiamkan sampai memadat

Dari masing-masing pengenceran diambil 0,5 mL kemudian dituangkan pada permukaan media PDA yang sudah memadat, segera diratakan

Dibuat kontrol medium PDA dan kontrol pelarut ASA

Semua cawan petri diinkubasi pada suhu 20-25C selama 3 sampai 5 hari

Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuhV. HASIL PENGAMATANVI. PEMBAHASANVII. KESIMPULANVIII. DAFTAR PUSTAKAFardiaz, Srikandi, 1992, Mikrobiologi Pangan 1, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fardiaz, Srikandi, 1993, Analisis Mikrobiologi Pangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pelczar, M.J dan E.C.S Chan, 2005, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI Press, Jakarta.Soediono, 2007, Prinsip-prinsip Mikrobiologi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yogyakarta, 20 Mei 2015

Asisten Koreksi, Praktikan,

( )

Viska Fitrianingsih

Dewi Rachma P

Ayudhita Maharani

Alfi Cahya Cintia Wati

Dealinda Husnasya