Praktikum Tersamar Ganda Atau Double BlindClinical Trial

5
Praktikum Tersamar Ganda atau Double BlindClinical Trial Tujuan Percobaan ini dilakukan untuk pengamatan obat yang diberi dan diminum dengan menghindari faktor subyektivitas yang akan mempengaruhi keabsahan hasil pengamatan. Dasar Teori Farmakologi dan Cara KerjaObat-obat AINS sangat efektif menghilangkan rasa nyeri dan inflamasi dengan menekanproduksi PG pada metabolism asam arakidonat dengan cara penghambatan siklooksigenase danlipoksigenase pada kaskade inflamasi.Penekanan PG sebagai mediator inflamasi pada jaringan menyebabkan kurangnya rasanyeri dan pembengkakan sehingga fungsi otot dan sendi membaik. Mekanisme kerja yang pastibelum diketahui kemungkinan penekanan proses inflamasi bukan hanya melalui reaksifisiokemis saja.Kerja OAINS yang lain adalah : -Secara tidak langsung berpengaruh terhadap proses imunoselular. -Menghambat kemotaksis dan oksigen radikal bebas, serta menekan pembebasan aktivitasmediator inflamasi (histamine, serotonin, lisosomal) -Stabilisasi membrane lisosomal. Pendapat lain mengemukakan kerja OAINS melalui calcium channel. Pada penelitiandengan binatang percobaam, pemberian OAINS dalam dosis yang besar dapatmenurunkan sintesis proteoglikan. Masih menjadi perdebatan apakah OAINS bersifatkondroprotektif atau kondrotoksik.Farmakokinetik Pemberian OAINS per oral diabsorpsi secara

description

praktikum farmakologi tersamar ganda

Transcript of Praktikum Tersamar Ganda Atau Double BlindClinical Trial

Praktikum Tersamar Ganda atau Double BlindClinical Trial

TujuanPercobaan ini dilakukan untuk pengamatan obat yang diberi dan diminum dengan menghindari faktor subyektivitas yang akan mempengaruhi keabsahan hasil pengamatan.

Dasar TeoriFarmakologi dan Cara KerjaObat-obat AINS sangat efektif menghilangkan rasa nyeri dan inflamasi dengan menekanproduksi PG pada metabolism asam arakidonat dengan cara penghambatan siklooksigenase danlipoksigenase pada kaskade inflamasi.Penekanan PG sebagai mediator inflamasi pada jaringan menyebabkan kurangnya rasanyeri dan pembengkakan sehingga fungsi otot dan sendi membaik. Mekanisme kerja yang pastibelum diketahui kemungkinan penekanan proses inflamasi bukan hanya melalui reaksifisiokemis saja.Kerja OAINS yang lain adalah :-Secara tidak langsung berpengaruh terhadap proses imunoselular.-Menghambat kemotaksis dan oksigen radikal bebas, serta menekan pembebasan aktivitasmediator inflamasi (histamine, serotonin, lisosomal)-Stabilisasi membrane lisosomal.

Pendapat lain mengemukakan kerja OAINS melalui calcium channel. Pada penelitiandengan binatang percobaam, pemberian OAINS dalam dosis yang besar dapatmenurunkan sintesis proteoglikan. Masih menjadi perdebatan apakah OAINS bersifatkondroprotektif atau kondrotoksik.FarmakokinetikPemberian OAINS per oral diabsorpsi secara baik dan sempurna. Untuk meningkatkantoleransi pasien, beberapa obat ini dibuat dalam bentuk enteric coated, retard, dansupositoria.Dalam darah OAINS berikatan dengan protein terutama albumin. Setelah melalui siklusenterohepatik, bentuk metabolit inaktif diekskresikan sebagian besar melalui ginjal dan sebagiankecil melalui siklus bilier. Pada pasien tua kelainan hati dan ginjal perlu hati-hati dalampemberian OAINS.Variasi respon individu terhadap obat-obat AINS lebih besar daripada variasi obat-obatlain. Tidak terdapat kolerasi antara kadar obat dalam plasma darah dan manfaat (kecuali salisilatdan naproksen). Masih belum diketahui bagaimana korelasi efektivitas OAINS dan kadar obatdalam cairan sinovia, walaupun telah diketahui bahwa supresi biosintesis PG di cairan sinoviaberlangsung lebih lama, sedangkan kadar OAINS nya di plasma sudah tidak terdeteksi lagi.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar OAINS di cairan sinovia bertahan lebih lamadaripada dalam plasma.Ada hubungan antara waktu paruh ( T ) dengan lama kerja obat. Obat OAINS yang T nya singkat diberikan 3-4 kali sehari, sedangkan kerja obat dengan T panjang dapat diberikandosis sekali sehari. OAINS dengan T pendek sekarang ini disediakan dalam bentuk lepaslambat (slow release, retard atau controlled release). Dengan bentuk lepas lambat ini profil kadarobat menjadi datar (plateau) untuk jangka waktu yang lebih lama.Hal lain yang diperlu diperhatikan adalah kadar plasma mantap (steady state) sehinggadapat dicapai efek maksimal.Secara umum OAINS dibagi menurut kelompok yang memilikiwaktu paruh ( T 1/2) sebagai berikut :-Masa kerja pendek (T ) : 1-8 Jam, kadar mantap 4-16 jam, kerja cepat, diberikan seringbila dibutuhkan .-Masa kerja sedang (T ) : 10-18 jam kadar mantap 2-4 hari dosis sekali sehari.-Masa kerja panjang (T ) : 24-36 jam kadar mantap 4-7 hari dosis sekali sehari.

-Masa kerja sangat panjang (T ) >48 jam kadar mantap : 2-3 minggu, dosis sekalisehari. Perlu pemantauan efek samping obat yang ketat, contoh fenilbutason danoksifenbutason.Efek Samping dan DosisEfek samping masing-masing obat hampir sama hanya berbeda dalam derajat danfrekuensi.Alat :1.Tensimeter2.Stetoskop3.Termometer kulit4.PenggarisBahan:1.Obat analgesik-Parasetamol 600 mg-Kodein 30 mg-Ibuprofen 600 mg-Tramadol 50 mg-PlaseboYang dikemas dalam kapsul yang sama bentuk, besar, dan warnanya.Cara kerja:1.Mintalah orang percobaan yang telah dipilih oleh masing-masing kelompok untukberbaring di meja praktikum.2.Lakukan pengukuran tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi nafas, suhu kulit,diameter pupil mata, serta gejala subyektif seperti pusing, mual, dll) pengukuran suhutubuh dilakukan dengan termometer kulit yang diletakan pada leher depan di bawahdagu. Pengukuran pupil mata dilakukan dengan penggaris dalam keadaan mata orang