Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

13
ICM BENGKOANG A’lay PELUANG DAN ALTERNATIF USAHA Oleh : Fadry AW 1310211021 General Manajer Desi Larasati 1210213047 Manajer Produksi Widya Erja Syafitri 1310211153 Manajer Pemasaran Rahyuni 1310211131 Manajer Keuangan Kelas : C

description

Agribisnis dan Kewirausahaan

Transcript of Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

Page 1: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

ICM

BENGKOANG A’lay

PELUANG DAN ALTERNATIF USAHA

Oleh :

Fadry AW 1310211021 General Manajer

Desi Larasati 1210213047 Manajer Produksi

Widya Erja Syafitri 1310211153 Manajer Pemasaran

Rahyuni 1310211131 Manajer Keuangan

Kelas : C

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016

Page 2: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

PERMASALAHAN DI KOTA PADANG

Kota Padang memiliki luas 69.496 Ha, dari luas tersebut 3.500 Ha

merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap banjir, sekitar 50% -nya

merupakan kawasan permukiman. Kawasan pesisir Kota Padang yang terancam

abrasi adalah; Purus, Ulak Karang, Pasir Air Tawar, Perupuk Tabing serta Pasie

Nan Tiga. Kemunduran garis pantau di daerah tersebut mencapai 6 meter

pertahun.

Berbagai permasalahan di Kota Padang menjadi tanggung jawab bersama

warga Kota. Akan tetapi, Pemerintah Kota adalah penanggung jawab terdepan

terhadap segala permasalahan tersebut. Untuk itu, perencanaan pembangunan

harus matang dan terimplementasi dengan baik. Harus juga merupakan suatu

pemecahan yang benar - benar dibutuhkan warga.

Walikota Padang mengatakan bahwa persoalan yang mendasar saat ini di

kota Padang adalah menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dalam

pembangunan, di samping penataan kota secara fisik pasca bencana. Banyak

kondisi sosial Kota Padang yang dicuatkan, seperti warung kelambu dan warung

baremoh yang tak kunjung habis walaupun berkali - kali dirazia dan ditertibkan.

Tawuran pelajar juga menjadi sorotan karena masih kerap terjadi. Rekruting

penghuni Rusunawa Purus juga perlu dievaluasi. Kemudian, kesemrawutan pasar

raya dan penataan kawasan Pantai Padang juga merupakan permasalahan yang

ada di Kota Padang.

Penataan Pantai Padang harus dilakukan secara komprehensif dan serius.

Yaitu, dengan melihat prospek dari potensi wisata untuk dikembangkan dan

memberikan solusi bagi warga Purus yang sudah menjadikan kawasan tersebut

sebagai habitat dan komunal mereka.

Kawasan Padang Kota Tua akan dikembangkan ke depannya sebagai

tempat wisata. Sebelumnya, Pemko Padang telah menganggarkan Rp 1 miliar

untuk bangunan - bangunan tua yang ada. Tapi, memang butuh dana yang besar

untuk menjadikan kota tua tersebut bisa tertata dan terawat dengan ideal.

Tak hanya itu, bengkoang merupakan tanaman khas di Kota Padang

sehingga Kota Padang dinamakan pula sebagai Kota Bengkoang. Bengkoang

Page 3: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

banyak dijual pedagang sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke

Kota Padang. Bengkoang yang berasal dari Kota Padang rasanya manis, banyak

air dan enak dimakan. Meski demikian, bengkoang diusahakan secara kurang

intensif dengan menggunakan benih lokal. Sangat jarang dipupuk, dan kurang

dalam kontrol bunga, yaitu memotong bunga yang muncul agar umbinya tumbuh

sempurna. Menurut DPKKP (2005) produktivitasnya hanya 7,27 ton/ha dimana

produktivitas bengkoang menurut Asriyunaldi (1996) dapat mencapai 20 ton/ha.

Walaupun menjadi tanaman khas di Kota Padang, perkembangan budidaya

bengkoang Padang ini tidak begitu menggembirakan. Luas panennya hanya

berkisar antara 106–140 ha per tahun dari tahun 2002–2004 dan hanya diusahakan

di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kuranji, Pauh, Koto Tangah dan Nanggalo.

Bengkoang ini dijual sampai ke luar daerah seperti ke Pekanbaru di

Provinsi Riau. Cara pelaksanaan panennya beragam yaitu ada yang dipanen oleh

petani sendiri dan ada pula oleh pedagang pengumpul.

Meski dikenal sebagai kota bengkoang, namun produksi bengkoang belum

tergolong optimal. Kurangnya hasil produksi bengkoang di Kota Padang ini di

duga : 1) Cara pengelolaan yang kurang tepat, seperti kurangnya pemupukan, cara

pemotongan putik bunga bengkoang sampai panen. Masyarakat hanya bepanduan

dengan ilmu turun menurun tidak mempertimbangkan sesuai atau tidak lahannya

untuk ditanam bengkoang 2) Masyarakat sudah kurang berminat berladang

bengkoang 3) Curah hujan yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas

bengkoang. Selain faktor di atas ada juga faktor yang tidak bisa diabaikan yaitu

karakteristk lahan yang belum optimalnya pemanfaatan lahan dan teknis budidaya

pemeliharaan tanaman bengkoang yang baik.

Page 4: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

POTENSI KOTA PADANG

Indonesia merupakan suatu negara yang banyak memiliki pulau-pulau,

tiap-tiap pulau memiliki banyak kekayaan yang terkandung di dalamnya, dapat

kita lihat dari segi hutannya, pertanian, perkebunan, maupun perindustrian darat

dan laut semua itu adalah kekayaan alam Indonesia. Kekayaan alam tersebut

diperuntukkan untuk Negara maupun penduduk Indonesia yang mendiami pulau-

pulau atau daerah tersebut. Tinggal masyarakatnya yang harus bekerja keras

dalam pemanfaatan lahan maupun lainnya yang telah disediakan oleh alam.

Salah satu provinsi di Indonesia adalah Sumatera Barat yang beribu kota

kan Padang. Padang memiliki pantai yang indah sepanjang 84 km dan 19 pulau

kecil berpasir putih. Tak jauh dari sana, pemerintah kota membuat sebuah danau

buatan. Pemerintah daerah juga membuat mesjid raya megah khas minang yang

mungkin bisa diproyeksikan menjadi icon kota ini. Potensi kota Padang sebagai

kota wisata diantaranya kawasan Padang kota tua, Jembatan Siti Nurbaya, cagar

budaya batu malin kundang, tugu dan monumen sejarah kota.

Tak hanya wisata, Padang juga memiliki potensi dalam bidang kuliner.

Berbagai kuliner kaya bumbu tersedia di Kota Padang. Begitu halnya dengan

pertanian, hasil pertanian salah satunya adalah bengkoang sebagai produk

hortikultural. Saat ini bengkoang banyak ditanam di Jawa dan Madura pada

dataran rendah. Padang salah satu tempat diluar Jawa dan Madura yang menjadi

berhasil bengkoang yang diangap buah spesifik kota Padang (Badan Pusat

Statistik, 2001).

Kota padang dijuluki kota bingkuang. "Padang Kota Bingkuang". Karena

padang merupakan penghasil bengkoang terbesar di Sumatera Barat dan menjadi

oleh-oleh utama bagi wisatawan jika berkunjung ke Kota Padang. Dahulunya

Kota Padang memiliki budidaya kebun bengkoang, walaupun tidak seluruh

kecamatan yang menanam bengkoang, hanya ada empat dari sebelas kecamatan di

Kota Padang yang menanam bengkoang yaitu Koto Tangah, Nanggalo, Kuranji,

dan Pauh.

Bengkoang khas dari kota Padang, banyak diminati pula sebagai oleh-

oleh  para wisatawan yang mengunjungi kota Padang. Bengkoang yang ditanam di

Page 5: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

kota ini menghasilkan buah yang renyah, berukuran lebih besar daripada

bengkoang yang dihasilkan daerah lain, manis, dan daging buahnya tidak berserat

sehingga tidak akan tersangkut di gigi saat dimakan. Anehnya, walaupun berasal

dari bibit yang sama, tetapi bengkoang khas dari kota Padang tetap menghasilkan

buah yang lebih unggul, hal ini konon karena dipengaruhi jenis tanah di wilayah

Padang.

Selain dimakan langsung, bengkoang juga dapat digunakan sebagai bahan

kosmetik dan buah-buahan, diolah menjadi keripik dan olahan makanan lain,

tentunya ini akan meningkatkan permintaan akan bahan baku buah bengkoang.

Biaya penanaman dan perawatan bengkoang juga tergolong murah, karena

tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang banyak seperti tanaman lainnya.

Page 6: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

PELUANG DARI POTENSI DAN MASALAH YANG

DIHADAPI DI KOTA PADANG

Kota Padang terkenal dengan buah bengkoangnya. Setiap wisatawan yang

pulang dari kota Padang selalu dimintai buah bengkoang dari kota Padang. Di

sepanjang jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau dan terminal di

kawasan air tawar terdapat pedagang buah bengkoang.

Hampir semua bagian tanaman bengkoang bermanfaat bagi kebutuhan

pangan bergizi, pemelihara kesehatan, kecantikan, pestisida nabati dan juga

kelestarian lingkungan indikasi ini menunjukkan bengkuang layak mendapat

perhatian dalam pengembangan peningkatan dan pelestarian nilai manfaatnya

sebagai wahana bisnis maka kini masa depan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan manusia.

Di sisi lain, inovasi-inovasi terobosan berbasis teknologi tepat guna terkait

dengan bengkoang serta peluang bisnis yang tidak terbayangkan berkembang

pesat. Permintaan bahan baku bengkoang meningkat untuk memenuhi kebutuhan

produk olahan bengkoang. Olahan bengkoang ini nantinya akan dikemas dalam

bentuk oleh-oleh khas kota Padang.

Permintaan bahan baku bengkoang tentu tidak hanya dalam jumlah yang

cukup banyak namun juga saat yang tepat. Mengupayakan teknik budidaya yang

tepat dapat mengusahakan pemenuhan bahan baku bengkoang dalam jumlah

banyak dan waktu yang tepat.

Oleh karena itu tim penulis ingin memenuhi permintaan bahan baku

bengkoang dengan cara budidaya bengkoang yang nantinya akan dikerjakan

bersama-sama dengan petani bengkoang lainnya. Tim penulis akan menggunakan

benih unggul dan menerapkan cara budidaya yang baik dan benar. Diharapkan

dengan adanya pengawasan dan panduan oleh tim penulis kepada petani

bengkoang, produksi bengkoang semakin meningkat.

Page 7: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

ALASAN MENCIPTAKAN PELUANG

Padang sebagai kota bengkoang terkenal dengan maskotnya, bengkoang.

Bengkoang memiliki rasa manis, mengandung banyak air, memang cocok

mewakili topografi Kota Padang yang panas karena berada di pinggiran pantai.

Alasan mendasar lainnya, ada nilai-nilai filosofis dan tentu saja karena buah ini

banyak dibudidayakan yang kemudian menjadi produk khas Kota Padang. Yang

terakhir ini mungkin akan jadi cerita saja. Pertanian bengkoang semakin susah

ditemukan menyusul semakin tergerusnya lahan pertanian akibat perkembangan

kota. Atau ada alasan lain bagi petani untuk tidak menanam bengkuang, karena

harga jualnya yang tidak menjanjikan. Untuk kondisi yang terakhir ini, agaknya

kontekstual dengan alasan menjadikan bengkoang sebagai maskotnya Kota

Padang, karena bisa jadi suatu saat buah ini akan langka di Kota Padang, dan

dengan mengenangnya sebagai maskot, itu sudah cukup menjadi sebuah kearifan

sejarah.

Petani bengkoang di kota Padang hanya ada di empat kecamatan dari 11

kecamatan yang ada di Kota Padang. Langkanya petani bengkoang karena hasil

produksi yang rendah, dan jarang dilakukan penyuluhan tentang tanaman ini.

Petani belum dapat menemukan jarak penanaman yang tepat, dalam mendapatkan

benih, petani mendapatkan benih dari tanaman sebelumnya, hal lain yang

membuat petani bengkuang kurang berminat dalam menanam tanaman ini yaitu

disebabkan oleh harga jual yang rendah, sementara modal produksi saat ini

semakin tinggi sehinggakan keuntungan yang didapatkan kecil sekali bahkan

untuk mengembalikan modal produksi saja cukup sulit.

Demi tetap lestarinya bengkoang kota Padang, maka terbentuklah

perusahaan yang bergerak di bidang budidaya bengkoang. Produksi bengkoang

yang belum optimal diharapkan dapat ditingkatkan dengan adanya pengawasan

dan panduan dari tim penulis. Sehingga tidak hanya sekedar berbudidaya

bengkoang dan menghasilkan keuntungan, perusahaan diharapkan dapat membagi

wawasan ilmunya kepada petani mengenai cara berbudidaya bengkoang yang

benar dan mendapatkan hasil yang optimal.

Page 8: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

ALTERNATIF USAHA

Alternatif usaha selain budidaya bengkoang adalah penanaman ubi jalar.

Tim penulis mengajukan budidaya ubi jalar karena masih lemahnya kapasitas para

pelaku utama dalam budidaya ubi jalar (contohnya pola pikir yang belum

komersial, keterampilan pemanfaatan pupuk organik dan penanganan hama,

penangganan pasca panen termasuk upaya diversifikasi produk turunan ubi jalar);

masih lemahnya kapasitas kelembagaan pelaku utama dalam rantai nilai ubi jalar

(contohnya belum adanya asosiasi / kelompok tani yang kuat); terbatasnya jumlah

tenaga penyuluh; tren penurunan luas areal tanam.

Ubi jalar merupakan kelompok tanaman pangan yang paling banyak

dibudidayakan sebagai komoditas pertanian bersumber karbohidrat setelah

gandum, beras, jagung dan singkong. Alasan utama banyak yang

membudidayakan adalah karena tanaman ini relatif mudah tumbuh, tahan hama

dan penyakit serta memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Ubi Jalar juga

merupakan bahan pangan yang baik, khususnya karena patinya yang memiliki

kandungan nutrisi yang sangat kaya antara lain karbohidrat yang tinggi. Oleh

karena itu di beberapa daerah ubi jalar juga digunakan sebagai bahan makanan

pokok.

Ubi jalar dipilih tim penulis karena memenuhi syarat alternatif usaha.

Budidaya ubi jalar tidak mengeluarkan biaya usaha tani yang melebihi budidaya

bengkoang. Tak hanya itu, budidaya ubi jalar juga tidak menambah modal biaya

investasi dari budidaya bengkoang. Sehingga dalam hal ini tidak dibutuhkan biaya

yang besar dari usaha utama.

Oleh karena itu, tim penulis membudidayakan ubi jalar sebagai alternatif

usaha selain budidaya bengkoang agar terciptanya peningkatan pendapatan

melalui peningkatan produktivitas dan pelibatan petani setempat sehingga

meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

Page 9: Praktikum Peluang Dan Alternatif Usaha Kelas C Bengkoang a'Lay

DAFTAR PUSTAKA

Buletin Ubi Jalar Edisi Oktober 2012, Kementerian Pertanian

http://pkslubeg.blogspot.co.id/2013/04/inilah-permasalahan-kota-padang-saat.html Diakses pada 10 Februari 2016 pukul 19:56 WIB

Usman, Yusri. 2013. Analisis Keadilan Tataniaga Bengkuang di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Jurnal Agribisnis Kerakyatan. Padang: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Andalas