praktikum PBG

13
M – VII SHAKING TABLE 7.1 TUJUAN PERCOBAAN 1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenisnya. 2. Menentukan recovery (perolehan) mineral berharga. 3. Menentukan Ratio of Concentration mineral berharga. 7.2 TEORI DASAR Shaking Tables adalah alat pemisahan gravitasi bijih yang karakteristik bijihnya terlalu halus bila dilakukan oleh jigging. Partikel bijih (bola) yang besar bergerak lebih jauh ke bawah, dan bila partikel memiliki ukuran yang sama tapi berat jenis yang berbeda maka partikel yang ringan akan bergerak lebih jauh. Dalam aliran air tersebut, maka partikel mempunyai tiga gaya yaitu: 1. Gaya dorong dari air 2. gravitasi partikel 3. gaya gesekan partikel dengan alat. Hasil distribusi yang diperoleh tergantung pada : a. sifat-sifat dari deg b. permukaan degc. pergerakan deg d. water supply e. bentuk dan ukuran partikel

description

pengolahan

Transcript of praktikum PBG

Page 1: praktikum PBG

M – VII

SHAKING TABLE

7.1 TUJUAN PERCOBAAN

1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan

perbedaan berat jenisnya.

2. Menentukan recovery (perolehan) mineral berharga.

3. Menentukan Ratio of Concentration mineral berharga.

7.2 TEORI DASAR

Shaking Tables adalah alat pemisahan gravitasi bijih yang karakteristik

bijihnya terlalu halus bila dilakukan oleh jigging. Partikel bijih (bola) yang besar

bergerak lebih jauh ke bawah, dan bila partikel memiliki ukuran yang sama tapi

berat jenis yang berbeda maka partikel yang ringan akan bergerak lebih jauh.

Dalam aliran air tersebut, maka partikel mempunyai tiga gaya yaitu:

1. Gaya dorong dari air

2. gravitasi partikel

3. gaya gesekan partikel dengan alat.

Hasil distribusi yang diperoleh tergantung pada :

a. sifat-sifat dari deg

b. permukaan degc. pergerakan deg

d. water supply

e. bentuk dan ukuran partikel

f. ada atau tidaknya material yang termasuk middling atau material yang

interlog yaitu partikel dengan sebagian material berat dan sebagian

material ringan.

Tipe-tipe dari table antara lain :

a. wifely table

b. butcher table

c. card table

d. dister diagonal overstorm table

e. gard filed table

Page 2: praktikum PBG

f. plat O table

Prinsip kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan

ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan

diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar.

Sedangkan apabila specific Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada

partikel berat akan lebih besar daripada partikel ringan. Karena pengaruh gaya

dari aliran, maka partikel ringan akan terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel

berat searah aliran. Karena gerakan relative Horizontal dari motor maka partikel

berat akan bergerak lebih cepat dari pada material ringan dengan arah

horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk

turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas

dan partikel berat relative dibawah. Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang

bekerja pada Shaking Table, yaitu:

Gaya Dorong Alir Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relative

aliran air dan partikel. Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan

kecepatan yang dipengaruhi olehkedalaman air.

Gaya Gesek. Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck

(alas alat).

Gaya Gravitasi.

Faktor yang mempengaruhi Shaking Table :

1. Ukuran dari feed

2. Operasi (roughing/cleaning)

3. Perbedaan SG mineral-mineralnya

4. SG rata-rata mineralnya

Gambar 7.2.1Alat Shaking Table

Page 3: praktikum PBG

7.3 ALAT DAN BAHAN

7.3.1 Alat

a. Timbangan (neraca)

b. Splitter

c. Alas plastik/karpet

d. Sendok

e. Nampan

f. Kantong plastik

g. Mikroskop/loope

h. Corong

i. Papan Grain counting

j. Pan pemanas

k. Pemanas

l. Ember

m. Gelas ukur

n. Stop watch

o. Shaking table

7.3.2 Bahan

a. Mineral Kasiterit (SnO2), sebanyak 500 gr dengan ukuran - 40 + 50 # dan

b. Mineral Kuarsa (SiO2), sebanyak 500 gr dengan ukuran - 40 + 50 # dan

7.4 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Lakukan mixing antara kasiterit dengan kuarsa.

2. Lakukan coning dan quartering.

3. Tentukan kadar feed dengan grain counting.

4. Ukur debit air yang di gunakan.

5. Campur kasiterit dan kuarsa di atas dengan air dan aduk hingga merata.

6. Hidupkan motor shaking table.

7. Masukkan feed di atas pada feeder jig setiap 15 detik.

8. Atur kecepatan air sampai feed habis semuanya.

9. Matikan motor shaking table.

10. Ambil konsentrat, kemudian saring.

11. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 sampai 105o C

sampai airnya hilang.

Page 4: praktikum PBG

12. Timbang berat konsentrat.

13. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting.

14. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus :

a. Material Balance

F = C + T

b. Metallurgical Balance

F . f = C . c + T . t

Dimana : F = Berat Feed (gr)

f = Kadar Feed (%)

C = Berat Konsentrat (gr)

c = Kadar Konsentrat (%)

T = Berat Tailing (gr)

Page 5: praktikum PBG

7.5 HASIL PERCOBAAN

Tabel 7.1Hasil Percobaan Kelompok I

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 2 0 26 5 3

2 2 5 27 5 2

3 4 3 28 8 4

4 3 5 29 3 4

5 4 2 30 5 2

6 2 4 31 5 1

7 5 2 32 5 2

8 4 2 33 7 2

9 2 2 34 2 3

10 8 3 35 2 1

11 6 3 36 5 2

12 2 4 37 5 2

13 2 1 38 2 3

14 5 3 39 2 0

15 8 3 40 5 1

16 2 3 41 4 3

17 4 3 42 7 2

18 2 4 43 7 2

19 2 5 44 6 2

20 8 4 45 5 2

21 5 1 46 5 0

22 5 7 47 5 2

23 3 3 48 2 2

24 2 3 49 4 1

25 2 2 50 2 5

Tabel 7.2Hasil Percobaan Kelompok II

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 2 5 26 12 15

2 2 7 27 4 6

3 5 10 28 1 5

4 8 10 29 1 6

5 1 3 30 1 1

6 10 8 31 6 10

7 7 9 32 1 8

8 6 1 33 1 6

Page 6: praktikum PBG

9 4 8 34 6 10

10 3 12 35 3 6

11 0 2 36 8 12

12 4 3 37 11 5

13 12 11 38 1 3

14 5 8 39 0 5

15 2 15 40 3 7

16 12 18 41 4 2

17 1 3 42 3 5

18 20 18 43 3 0

19 16 5 44 3 2

20 2 7 45 2 5

21 1 1 46 5 4

22 5 7 47 4 7

23 5 9 48 4 1

24 3 5 49 3 2

25 1 7 50 1 2

Tabel 7.3Hasil Percobaan Kelompok III

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 0 5 26 0 42 4 4 27 1 73 3 4 28 3 54 6 5 29 4 45 0 1 30 3 46 1 6 31 0 47 2 4 32 5 48 6 5 33 4 69 3 7 34 0 5

10 0 3 35 2 511 1 5 36 4 312 0 5 37 3 513 3 5 38 4 714 3 6 39 4 515 3 6 40 1 316 1 5 41 2 317 4 8 42 2 618 1 6 43 3 519 6 5 44 3 720 1 2 45 0 5

Page 7: praktikum PBG

21 1 4 46 3 422 1 7 47 6 323 2 8 48 2 624 2 6 49 4 325 2 1 50 1 1

Tabel 7.4Hasil Percobaan Kelompok IV

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 6 5 26 5 7

2 3 5 27 5 4

3 4 2 28 4 7

4 0 3 29 6 3

5 0 3 30 3 4

6 7 4 31 6 7

7 5 3 32 4 5

8 6 4 33 5 4

9 2 4 34 7 6

10 2 1 35 5 7

11 8 6 36 3 5

12 7 4 37 5 6

13 5 4 38 2 5

14 5 3 39 3 6

15 0 4 40 6 5

16 5 3 41 5 3

17 5 4 42 5 2

18 4 2 43 4 3

19 3 3 44 3 4

20 1 3 45 0 3

21 3 3 46 6 6

22 4 2 47 7 5

23 2 4 48 2 4

24 5 2 49 1 3

25 1 2 50 3 3

Tabel 7.5Hasil Percobaan Kelompok V

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 8 4 26 4 2

Page 8: praktikum PBG

2 3 3 27 7 33 5 3 28 7 24 2 2 29 2 45 2 2 30 1 36 6 3 31 3 37 4 3 32 3 38 3 3 33 2 19 8 4 34 5 2

10 8 5 35 4 111 7 5 36 3 212 3 4 37 4 213 4 3 38 5 214 5 2 39 4 415 5 5 40 3 316 0 3 41 4 217 5 3 42 4 218 3 3 43 5 219 5 2 44 3 320 1 4 45 1 421 3 2 46 5 222 4 1 47 5 423 5 2 48 2 524 2 2 49 5 525 4 3 50 4 2

Tabel 7.6Hasil Percobaan Kelompok VI

No SnO2 SiO2 No Sn02 SiO2

1 0 1 26 2 02 2 2 27 2 33 1 1 28 2 24 2 13 29 1 25 10 2 30 1 06 2 2 31 0 27 1 3 32 0 38 1 3 33 0 69 0 3 34 1 1

10 3 2 35 1 011 2 1 36 2 012 1 1 37 0 213 3 1 38 1 114 0 1 39 2 0

Page 9: praktikum PBG

15 1 3 40 1 216 0 3 41 2 017 1 3 42 6 218 2 1 43 0 219 0 1 44 0 120 1 3 45 1 021 0 3 46 1 122 11 1 47 1 123 3 2 48 1 124 2 2 49 2 025 2 2 50 2 1

7.6 PERHITUNGAN DAN HASIL PERHITUNGAN

7.6.1 Perhitungan

∑SnO2 = 198

∑SiO2 = 200

K ¿198 x 7

(198x 7 )+(200 x2,5 )x100%

= 73,5 %

C = 218,5 gr

F = 30,32

T = F – C

= 500 – 179,9

= 321,1 gr

F . f = C . c + T . t

500 x 30,2 = 179,9 x 73,5 + 320 x t

15160 = 13222,65 + 320 x t

t = 15160 – 13222,65

320

= 6,54 %

R = C .cF . f

x100%

= 179,9x 73,5500x 30,2

x 100%

= 87,22 %

K = FC

Page 10: praktikum PBG

= 500179,9

= 2,779

7.6.2 hasil perhitungan

Tabel 7.5.7Hasil Perhitungan Seluruh Kelompok

Kelompok

Feed Konsentrat TailingR

(%)K

Berat(gr)

Kadar(%)

Berat(gr)

Kadar(%)

Berat

(gr)

Kadar(%)

I 500 18,8 109 63,75 391 6,12 74,36 4,59II 500 18,69 173,6 66,178 326,4 -6,54 122,84 2,88III 500 26,04 170 58,63 330 9,25 76,55 2,94IV 500 30,32 179,9 73,5 320,1 6,054 87,22 2,799V 500 37,7 315,9 79,8 184,1 -39,6 133,7 1,58VI 500 37,7 244,4 76,05 255,6 1,030 98,04 2,04

7.7 ANALISA

Pada percobaan shaking table ini, dengan menggunakan berat feed tiap –

tiap kelompok yaitu seberat 500 gr terdapat perbedaan kadar satu sama lain,

anomali data bisa saja diakibatkan oleh pengaturan debit air yang berbeda -

beda tiap kelompoknya, dan pada saat kelompok 5 melakukan percobaan, terjadi

kerusakan alat shaking table dikarnakan longgarnya sebuah baut didalam alat,

yang berfungsi sebagai pengikat antara besi yang diputar oleh dinamo dengan

besi penggerak alat shaking table.

7.8 KESIMPULAN

Prinsip kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan

ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan

diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar.

Sedangkan apabila specific Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada

partikel berat akan lebih besar daripada partikel ringan.

Shaking Table merupakan proses pemisahan mineral – mineral berharga

dari pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Cara pembersihan

alatnya yaitu dengan mengalirkan air pembersih (wash water) dan akan terjadi

pemisahan antara partikel berat dari partikel ringan. Partikel berat akan berada

Page 11: praktikum PBG

pada ujung kanan alat shaking table dan partikel yang ringan akan mengalir

kearah bawah. Bagus atau tidaknya hasil yang didapatkan tergantung pada

kemiringan alat shaking table, debit air dan kecepatan goyangan alat shaking

table.

Page 12: praktikum PBG

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian, Labolatorium

Tambang UNISBA

Xkjxsb, (2009) ”Alat Shaking Table” 27 November 2012

Chevy Anjar Syahril, (2011) “Shaking Table” 27 November 2012