Praktikum Fisio Mekanisme Sensorik B6

download Praktikum Fisio Mekanisme Sensorik B6

of 13

description

edu

Transcript of Praktikum Fisio Mekanisme Sensorik B6

PRAKTIKUM FISIOLOGI

MEKANISME SENSORIK

Disusun oleh :NamaNIMTanda Tangan

Vionna Nadya Mongan10.2012.018

Jantje Mandala Putra Sipakoly10.2013.238

Livia Brenda Patty10.2014.050

Rio Yosua Saputra10.2014.088

Restika Sukur10.2014.127

Minati Puspawardani10.2014.149

Vania Christy10.2014.201

Ega Apriliyanti10.2014.278

Mekanisme SensorikTujuan :

1. Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, sakit, sentuhan, dingin, dan panas pada kulit, serta mengetahui letak masing-masing reseptor.

2. Memahami seta mengetahui kepekaan syaraf peraba dengan melokalisir tempat yang di tusukan ke berbagai tempat.3. Untuk membuktikan kepekaan syaraf peraba terhadap kehalusan benda (dalam hal ini ampelas berbagai nomor atau derajat kehalusan sampai kekasaran) sampai kekasaran benda; serta bentukbentuk benda (Stereognostik).4. Untuk mengetahui serta membuktikan sikap lengan yang di tempatkan ke berbagai lokasi, serta apakah perintah dan sikap untuk menentukan tempat akan sinkron.Landasan Teori

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebutepidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Padaepidermistidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermistersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalahstratum germinativumberfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativumterdapat stratum granulosumyang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisangranulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebutstratum korneum.Stratum germinativummengadakan pertumbuhan ke daerahdermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

Penyusun utama dari bagiandermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.

Reseptor pada kulit:

1.Epidermis: untuk mendeteksi sentuhan

a.Merkels disc: untuk mendeteksi sentuhan oleh orang lain yang tidak di kenal

b.Meisners corpuscle: untuk mendeteksi sentuhan orang yang di kenal

2.Dermisa.Ruffinis: Mendeteksi panas

b.End Krause: mendeksi dingin

c.Reseptor Paccinis: untuk mendeteksi tekanan atau dapat berupa pijitan

d.Free Nerve Ending: untuk mendeteksi rasa sakit, jangkauannya lebih luas dibandingkan reseptor lain karena tersebar di seluruh permukaan kulit

Reseptor taktil adalah mekanoreseptor. Mekanoreseptor berespons terhadap perubahan bentuk dan penekanan fisik dengan mengalamidepolarisasidan menghasilkan potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan informasi kekorda spinalisdan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula. Diskriminasi titik adalah kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebut diskriminasi dua titik. Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2 4 mm dpt dibedakan pd ujung jari tangan, 30-40mm dpt dibedakan pada dorsum pedis.

Baik disadari maupun tidak, tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkanoleh kontrasi otot. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen komponen tubuh yang terlibat dalam gerak ini, baik itu disadari maupun tidak disadari. Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Alat dan Bahan :

1. 3 waskom dengan air bersuhu 20o, 30o, dan 40o.

2. Gelas beker dan thermometer kimia.

3. Es.

4. Alkohol dan eter.

5. Kerucut kuningan + bejana berisi kikiran kuningan + estesiometer rambut Frey + jaruum.

6. Pensil + jangka + pelbagai jenis ampelas + benda-benda kecil + bahan-bahan pakaian.7. Mistar pengukur waktu reaksi.jjjjjPercobaan I

Perasaan Subyektif Panas dan Dingin.

1. Sediakan 3 waskom yang masing-masing berisi air dengan suhu kira-kira 20o, 30o, dan 40o.

2. Masukkan tangan kiri ke dalam air bersuhu 20o dan tangan kanan ke dalam air bersuhu 40o untuk 2 menit.

3. Catat kesan apa yang saudara alami.

4. Kemudian masukkan segera kedua tangan itu serentak ke dalam air bersuhu 30o C. Catat kesan apa yang saudara alami.

5. Tiup perlahan-lahan kulit punggung tangan yang kering dari jarak 10cm.

6. Basahi sekarang kulit punggung tangan tersebut dengan air dan tiup sekali lagi dengan kecepatan seperti di atas. Bandingkan kesan yang saudara alami antara hasil tiupan pada sub 4 dan 5.7. Olesi sebagian kulit punggung tangan dengan alcohol atau eter. Kesan apa yang saudara alami?

Hasil PengamatanTangan kiri dimasukkan ke dalam air 20o lalu dimasukkan ke air 30o.Tangan kanan dimasukkan ke dalam air 40o lalu dimasukkan ke air 30o.

Tangan kiri (20o)Tangan kanan (40o)20o ( 30o40o ( 30o

Terasa ngilu, dingin, tangan terasa kaku.Hangat, terasa nyaman, tangan tidak terasa kaku.Terasa hangat, nyaman, tangan langsung terasa tidak kaku, kekakuan perlahan berkurang.Menjadi lebih dingin, mulai sedikit terasa kaku.

Perbandingan antara kulit punggung tangan kanan dan kiri yang sudah kering lalu ditiup dengan kulit punggung tangan kanan dan kiri yang dimasukkan ke dalam air terlebih dahulu lalu ditiup.

Sudah keringDimasukkan ke dalam air terlebih dahulu

Tangan kananTangan kiriTangan kananTangan kiri

Terasa dingin dan sejuk. Rasa dinginnya lebih terasa tajam.Terasa dingin.Tidak terasa, menjadi kebas/mati rasa.

Jika kulit punggung tangan diolesi oleh alcohol lalu ditiup, maka akan terasa dingin. Hal ini dikarenakan alcohol merupakan larutan yang mudah menguap sehingga dapat mengambil panas yang ada pada tangan tersebut dan akibatnya terasa dingin.

Percobaan IITitik-titik Panas, Dingin, Tekan, dan Nyeri di Kulit.

1. Letakkan punggung tangan saudara di atas sehelai kertas dan tarik garis pada pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan tangan.

2. Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah seluas 3x3 cm dan gambarkan pula daerah itu di lukisan tangan pada kertas. Kotak 3x3 cm, dibuat lagi menjadi 12x12 kotak, jadi jumlah kotak 144 kotak kecil.

3. Tutup mata OP dan letakkan punggung tangan kanannya santai di meja.

4. Selidikilah secara teratur menurut garis-garis sejajar titik-titik yang memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah dipanasi. Cara memanasi kerucut kuningan yaitu dengan menempatkannya dalam bejana berisi kikiran kuningan yang direndam air panas bersuhu 50oC. Tandai titik-titik panas yang diperoleh dengan tinta.

5. Ulangi penyelidikan yang serupa pada no.4 dengan kerucut kuningan yang telah didinginkan. Cara mendinginkan kerucut kuningan yaitu dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi kikiran kuningan yang direndam dalam air es. Tandai titik-titik dingin yang diperoleh dengan tinta.6. Selidiki pula menurut cara di atas titik-titik yang memberikan kesan tekan dengan menggunakan estesiometer rambut Frey dan titik-titik yang memberikan kesan nyeri dengan jarum.

7. Gambarkan dengan symbol yang berbeda semua titik yang diperoleh pada lukisan tangan tangan di kertas.Lampiran hasil percobaan II

Percobaan III

Lokalisasi Taktil

1. Tutup mata OP dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung jarinya.

2. Suruh sekarang OP melokalisasi tempat yang baru dirangsang tadi dengan ujung sebuah pensil pula.

3. Tetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang ditunjuk.

4. Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukan rata-rata untuk kulit ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan tengkuk.

Hasil Pengamatan

No.Ujung jariTelapak tanganLengan bawahLengan atasTengkuk

1.0,2 cm0,3 cm2,1 cm1 cm0,7 cm

2.0,6 cm1 cm0,3 cm1,5 cm1,2 cm

3.0,2 cm1,4 cm2,1 cm1,5 cm0,3 cm

4.0,1 cm0,5 cm3,4 cm2,5 cm1,5 cm

5.0,1 cm1,1 cm5 cm4,3 cm1,4 cm

Rata-rata0,24 cm0,86 cm2,58 cm 2,16 cm 1,02 cm

Percobaan IV

Diskriminasi Taktil

1. Tentukan secara kasar ambang membedakan dua titik untuk ujung jari dengan menempatkan kedua ujung sebuah jangka secara serentak (simultan) pada kulit ujung jari.2. Dekatkan kedua ujung jangka itu sampai di bawah ambang dan kemudian jauhkan berangsur-angsur sehingga kedua ujung jangka itu tepat dapat dibedakan menjadi 2 titik.

3. Ulangi percobaan ini dari suatu jarak permulaan di atas ambang. Ambil angka ambang terkecil sebagai ambang diskriminasi taktil tempat itu.

4. Lakukan percobaan di atas sekali lagi, tetapi sekarang dengan menempatkan kedua ujung jangka secara berturut-turut (suksesif).

5. Tentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesif) ambang membedakan dua titik ujung jari, tengkuk, dan pipi.

6. Catat apa yang saudara alami.

Hasil Pengamatan

No.Nama bendaSimultanSuksesif

1Ujung jari0,50,2

2Tengkuk0,20,2

3Pipi0,40,2

Percobaan V

Perasaan Iringan (After Image)

1. Letakkan sebuah pensil antara kepala dan daun telinga dan biarkan di tempat itu selama saudara melakukan percobaan VI.2. Setelah saudara selesai dengan percobaan VI angkatlah pensil dari telinga saudara dan apakah yang saudara rasakan setelah pensil itu diambil?

Hasil Pengamatan

Setelah melakukan percobaan VI dan pensil diambil, OP merasakan ada rasa tekan saat pensil itu diambil dan masih merasakan seperti pensil tetap masih ada di telinga.Percobaan VI

Daya Membedakan Berbagai Sifat Benda

a. Kekasaran Permukaan Benda

1. Dengan mata tertutup suruh OP meraba-raba permukaan ampelas yang mempunyai derajat kekasaran yang berbeda-beda.

2. Perhatikan kemampuan OP untuk membedakan derajat kekasaran ampelas.

b. Bentuk Benda

1. Dengan mata tertutup suruh OP memegang-megang benda-benda kecil yang saudara berikan (pensil, peghapus, rautan, koin, dll).

2. Suruh OP menyebutkan nama/bentuk benda-benda itu.

c. Bahan Pakaian

1. Dengan mata tertutup suruh OP meraba-raba bahan-bahan pakaian yang saudara berikan.2. Suruh OP setiap kali menyebutkan jenis/sifat bahan yang dirabanya itu. Bila OP membuat kesalahan dalam membedakan sifat benda (ukuran, bentuk, berat, permukaan), apa nama kelainan neurologis yang dideritanya?

Hasil Pengamatan

OP selama melakukan percobaan dapat membedakan derajat kekasaran benda, menyebutkan nama-nama benda yang dipegang, dan dapat menyebutkan jenis/sifat bahan yang dirabanya dengan mata tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa OP dalam keadaan normal dan tidak mengalami gangguan neurologis.

Percobaan VII

Tafsiran Sikap

1. Suruh OP duduk dan tutup mata.

2. Pegang dan gerakan secara pasif lengan bawah OP ke dekat kepalanya, ke dekat dadanya, ke dekat lututnya, dan akhirnya gantungkan di sisi badannya.

3. Tanyakan setiap kali sikap dan lokasi lengan OP.

4. Suruh OP dengan telunjuknya menyentuh telinga, hidung, dan dahinya dengan perlahan-lahan setelah setiap kali mengangkat lurus lengannya.

5. Perhatikan apakah ada kesalahan. Bila OP membuat kesalahan dalam melokalisasikan tempat-tempat yang diminta, apa nama kelainan neurologis yang dideritanya?

Hasil Pengamatan

Selama OP melakukan percobaan dengan gerakan pasif maupun menunjuk sendiri dengan jarinya, OP dapat mengenali dan melokalisasikan tempat-tempat yang diminta dengan benar. Dalam hal ini menunjukkan bahwa OP tidak mengalami kelainan neurologis dalam dirinya. VIII. Waktu Reaksi

1. Suruh pasien simulasi dududk dan meletakkan lengan bawah dan tangan kanannya di tepi meja dengan ibu jari dan jari telunjuk berjarak 1 cm siap untuk menjepit.2. Pemeriksa memegang mistar pengukur waktu reaksi pada titik hitam dengan menempatkan garis teba di antara dan setinggi ibu jari dan telunjuk PS tanpa menyentuh jari-jari PS.3. Dengan tiba-tiba pemeriksa melepaskan mistar tersebut dan PS harus menangkapnya selekas-lekasnya. Ulangi latihan ini sebanyak 5 kali.4. Tetapkan waktu reaksi pasien simuasi (rata-rat dari ke 5 hasil yang diperoleh)Apa yang menentukan waktu reaksi seseorang?

Pembahasan

Klasifikasi reseptor antara lain:Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu:

1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).

2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).

3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).

4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Berdasarkansumberrangsangan:

1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar.

2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.

3. Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah.

Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain:

a.Ujung Saraf Bebas:Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara selepidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapaistratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan denganfolikelrambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkarifolikelrambut dalam dermis.

Beberapa saraf berhubungan dengan jaringanepitelkhusus. Padaepidermisberhubungan dengan selfolikelrambut dan mukosa oral,akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskusataukorpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.

b.Korpuskulus Peraba (Meissner):Korpuskulusperaba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusuntransversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin.Korpuskulusini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

c.Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini):Korpuskulus berlamel (vater pacini)ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting,periosteum, mesenterium, tendo, ligamendangenetaliaeksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.

Setiapkorpuskulusdisuplai oleh sebuah seratbermielinyang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus.Aksonsaraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusunbilateraldengan dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulusini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.

d.Korpuskulus Gelembung (Krause):Korpuskulusgelembung(krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dangenetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu denganendoneurium. Di dalam korpuskulus, seratbermielinkehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan selschwan. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada.Korpuskelini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.Korpuskelini berguna sebagaimekanoreseptoryang peka terhadap dingin.

e.Korpuskulus Ruffini: Korpuskulusini ditemukan pada jaringan ikat termasukdermisdan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulusini merupakanmekanoreseptor,karena mirip dengan organ tendo golgi.

Korpuskulusini terdiri dari berkas kecil serattendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalamkapsula berlamela. Akhir saraf takbermielinyang bebas, bercabang disekitar berkastendonya.Korpuskulusini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

f.Spindel Neuromuskular.Sensasi taktil dibawa kekorda spinalisoleh satu dari tiga jenis neuron sensorik: serat tipe A beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jebis serat tipe A mengandungmielindan menyalurkan potensial aksi dengna sangat cepat; semakin besar serat semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi kekorda spinalisjauh lebih lambat daripada serat A. Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk kekorda spinalismelalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah bersinap di spnia, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yang melepaskan potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak melalui sistemlemniskus kolumna dorsalis.Serat-serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari kiri ke kanan di batang otak sebelum bersinaps ditalamus. Informasi mengenai suhu dan sentuhan yang lokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis melalui serat-serat C yang melepaskan potensial aksi secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerahretikularisdi batang otak dan kemudian ke pusa-pusat yang lebih tinggi melalui serat di sitem anterolateral.Perasaan taktil ada dua macam :

1.Perasaantaktilyang halus

Kepaekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Implustaktil ini dihantarkan melalui fasciculus gracillis cuneatus.

2.Perasaan taktil kasar

Implus taktil ini dihantarkan melaluitractus spinothalamicus anterior.

Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis reseptor yang sama. Satu satunya perbedaan diantara ketiganya adalah :

1.Sensasi raba, umunya disebabkan oleh reseptortaktil di dalam kulit atau di dalam jaringan tepat dibawah kulit.

2.Sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam

3.Sensasi getaran, disebabkan oleh sinyal sensori yang berulang dengan cepat, tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan untuk raba dan tekanan.

Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga bahwa akhiran syaraf yang mengelilingifoliculusrambut adalah reseptor taktil.

Kita dapat membedakan benda benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan.

Kesimpulan

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebutepidermisdan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermistidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk kekorda spinalismelalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai.TPL (Two Point Localization) lebih peka pada bagian yang menonjol, seperti hidung, mata, bibir, dan lain-lain. Kepekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Impuls taktilini dihantarkan melalui fasciculus gracillis cuneatus. Pada percobaan saat telinga beradaptasi dengan adanya pulpen, sehingga daun telinga tidak terasa seperti memakai pulpen. Namun, ketika pulpen diambil, seperti masih merasakan adanya pulpen di daun telinga. Hal ini karena adanya sensasi yang merupakan suatu perasaan yang timbul sebagai akibat adanya stimulus suatu reseptor. Sensasi yang berlangsung secara terus menerus disebut sensasi beriringan (after image). PAGE 14